• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN TAHUN 2020 DIREKTORAT KEPATUHAN INTERN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN TAHUN 2020 DIREKTORAT KEPATUHAN INTERN"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

Puji syukur kami panjatkan pada Allah Yang Maha Kuasa, karena kami dapat mulai menjalankan tugas-tugas yang diamanatkan pada unit kerja baru Direktorat Kepatuhan Intern Ditjen Cipta Karya, yang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 27 tahun 2020 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Meskipun baru terbentuk, serta belum memiliki sumber daya yang memadai sampai saat ini, baik berupa sumber daya manusia, ruang dan peralatan, serta anggaran, namun kami telah

Kata Pengantar

Dra. Yuni Erni Aguslin, M.Si

(5)

menerima penugasan-penugasan yang cukup padat. Penugasan tersebut antara lain: memberikan masukan bagi penjatuhan sanksi kepegawaian, pendampingan pembangunan kegiatan konstruksi, audit dengan tujuan tertentu, pengaduan masyarakat, revisi, validasi data audit eksternal, konsultasi dengan balai yang menghadapi masalah dengan APH, pemutusan hubungan kontrak, dan lain sebagainya. Sebagai bentuk pertanggungjawaban tugas, terlampir kami sampaikan laporan mengenai pelaksanaan tugas kami selama kurun waktu tahun 2020. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam laporan ini, mengingat kami sedang mencari bentuk yang tepat dan efektif. Untuk itu, saran dan masukan untuk upaya perubahan dan penyempurnaan sangat kami harapkan. Meskipun masih banyak kekurangan, namun kami berharap, laporan ini bermanfaat bagi pelaksanaan tugas Direktorat Kepatuhan Intern selanjutnya.

Semoga kita selalu dilindungi berkah Allah Yang Maha Kuasa dalam melaksanakan tugas-tugas kita selanjutnya.

Jakarta, 30 Desember 2020

(6)

Daftar Isi

Kata Pengantar

iv

Daftar Isi

vi

Profil Pejabat

viii

1 Pendahuluan

2

Arah Kebijakan

7

2 Pembinaan dan Pengembangan KIMR

8

Pembinaan dan Pengembangan Manajemen Risiko

10

Pembinaan dan Pengembangan Kepatuhan Intern

15

Fungsi Program dan Anggaran Kepatuhan Intern

17

(7)

Monitoring Implementasi 9 Strategi Pencegahan

Penyimpangan Pengadaan Barang dan Jasa

18

Lesson Learned

20

3 Pengendalian KIMR

22

Pengendalian Manajemen Risiko

24

Pengendalian Kepatuhan Intern

31

Evaluasi dan Lesson Learned

32

4 Program Kerja 2021

34

Pembinaan dan Pengembangan KIMR

36

(8)

Profil Pejabat

Direktur Kepatuhan Intern

Kasubdit Pembinaan dan Pengembangan KIMR

Dra. Yuni Erni Aguslin, M.Si

Muhammad Rizal, ST.SPI

NIP 196206061988032001

Tempat/Tanggal Lahir Pontianak, 06 Juni 1962

Riwayat Pendidikan Memperoleh gelar S1di bidang IPA Biologi dari Universitas Gajah Mada pada tahun 1986 dan gelar S2 di bidang Magister Ilmu Lingkungan dari Universitas Indonesia pada tahun 1999

Pengalaman Kerja Menjabat sebagai Direktur Kepatuhan Intern, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian PUPR pada tahun 2020 dan sebelumnya menjabat sebagai Kepala Balai Teknik Air Minum Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian PUPR

NIP 196808181997031002

Tempat/Tanggal Lahir 18 Agustus 1968

Riwayat Pendidikan Memperoleh gelar S1 Teknik dari Universitas Brawijaya dan gelar S2 Teknik dari Institut Teknologi Bandung

Pengalaman Kerja Kepala Subdirektorat Pembinaan dan

Pengembangan Kepatuhan Intern dan Manajemen Risiko, Direktorat Kepatuhan Intern, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian PUPR pada tahun 2020 dan menjabat Auditor Ahli Madya Inspektorat III, Direktorat Kepatuhan Intern, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian PUPR pada tahun 2017

NIP 196302011990031002

Tempat/Tanggal Lahir Semarang, 01 Febuari 1963

Riwayat Pendidikan Memperoleh gelar S1 di bidang Teknik Planologi dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1988 dan gelar S2 di bidang Magister Ilmu Administrasi dari University of Birmingham pada tahun 1995 Pengalaman Kerja Menjabat sebagai Kepala Subdirektorat

Pengendalian Kepatuhan Intern dan Manajemen Risiko, Direktorat Kepatuhan Intern, Direktorat

(9)
(10)
(11)
(12)

Mulai tahun 2021 Direktorat Jenderal Cipta Karya akan mengimplementasikan Kerangka Manajemen Risiko (Risk Management Framework) yang bertujuan untuk memastikan risiko-risiko yang dihadapi unit kompetensi maupun Balai Prasarana Permukiman Wilayah dapat diidentifikasi, diukur, dikendalikan, dan dilaporkan dengan baik. Dalam pelaksanaan manajemen risiko yang efektif, Direktorat Jenderal Cipta Karya melakukan pengembangan infrastruktur manajemen risiko dengan mengacu pada Peraturan Menteri PUPR No. 20/PRT/M/2018 dan peraturan lainnya serta standar internasional yang berlaku.

Berdasarkan Permen PUPR No. 13 Tahun 2020 tentang Organisasi dan tata kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), maka telah dibentuk organisasi Direktorat Kepatuhan Intern Direktorat Jenderal Cipta Karya. Pembentukan Direktorat Kepatuhan Intern diharapkan akan memperkuat

“value” pengendalian risiko dengan memperkuat fungsi 2nd line of Defense dalam pengendalian risiko dan

kepatuhan di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya. Direktorat Kepatuhan Intern akan memberikan penguatan dalam pembinaan serta pengendalian manajemen risiko dan kepatuhan secara terintegrasi sehingga terbentuk ekosistem sadar risiko di Direktorat Jenderal Cipta Karya.

Melaksanakan penyusunan kebijakan teknis, kerangka kerja, pembinaan, pengendalian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kepatuhan intern dan manajemen risiko di Direktorat Jenderal Cipta Karya.

1. Penyusunan kebijakan teknis dan kerangka kerja kepatuhan intern serta manajemen risiko;

2. Pelaksanaan pembinaan teknis kepatuhan intern dan manajemen risiko; 3. Pelaksanaan pengendalian kepatuhan intern dan manajemen risiko terkait

kecurangan dan proses bisnis dalam pencapaian target;

4. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan penerapan kepatuhan intern dan manajemen risiko; dan

5. Pelaksanaan urusan tata usaha di lingkungan direktorat

Target

(13)

Dalam struktur organisasi Direktorat Kepatuhan Intern, terdapat satu bagian tata usaha direktorat dan dua subdirektorat, yakni:

1. Subdirektorat Pembinaan dan Pengendalian Kepatuhan Intern dan Manajemen Risiko (KIMR). 2. Subdirektorat Pengendalian Kepatuhan Intern dan Manajemen Risiko (KIMR)

Direktorat Kepatuhan Intern pada Kementerian PUPR dibentuk pada unit organisasi dengan kegiatan pembangunan fisik yang berskala besar, yakni pada Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Ditjen Bina Marga, Ditjen Cipta Karya, serta Ditjen Penyediaan Perumahan. Sedangkan pada unit organisasi lainnya pada Kementerian PUPR, unit kepatuhan intern dibentuk pada level eselon 3 atau setingkat sub direktorat atau bagian atau bidang.

Sesuai dengan tugas dan fungsinya, maka fungsi second liner dibagi menjadi dua bagian/sub direktorat. Sub direktorat pertama, Subdit Pembinaan dan Pengembangan KIMR, sedangkan subdit kedua Subdirektorat Pengendalian Kepatuhan Intern dan Manajemen Risiko. Secara formal, tugas kedua Subdit adalah sebagai berikut (pasal 387 dan 389 Permen PUPR no 13/2020):

Dra. Yuni Erli Aguslin, M.si Direktur

Kasubbag TU

Kasubdit Pembinaan dan Pengembangan KIMR

Subkoor Jafung Pengembangan KI Subkoor Jafung Pengembangan MR Subkoor Jafung Pengendalian KI Subkoor Jafung Pengendalian MR Kasubdit Pengendalian KIMR Ayu Metalia, S.AP., M.MT

Muhammad Rizal, ST. SPI

Astri Paramitha, ST., MT Cut N. Akhirina, BA., MA

Pelaksana - Jabatan Fungsional

Elkana Catur Hardiansah, ST., M.Si Miradian I. Wistyani, ST., M.Sc Ir. Ignatius Widyananda Wulanedy, M.Soc.Sc

(14)

Dengan mempertimbangkan status dan kondisi sebagai unit yang baru, maka tugas pertama unit ini adalah mengkonsolidasikan diri untuk menyiapkan sistem-sistem pendukung pelaksanaan tugas, seiring dengan penyiapan sumber daya serta kapasitas unit kerja dan personilnya.

Profil SDM

Direktorat Kepatuhan Intern

PNS Non PNS Substantif Non PNS Pendukung

26

4

3

(15)

1. Peningkatan Kualitas Pembinaan dan Pengendalian Manajemen Risiko dalam Penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman

a. Membangun budaya sadar Risiko yang terbuka melalui pembinaan kepatuhan intern dan manajemen risiko kepada seluruh pegawai Direktorat Jenderal Cipta Karya;

b. Mendorong Penerapan Manajemen Risiko yang efisien dan efektif;

c. Memanfaatkan sistem informasi dalam penerapan manajemen risiko dan pengendalian kepatuhan intern.

2. Peningkatan kualitas Pembinaan dan pengendalian Kepatuhan Intern dalam penyelenggaraan infrastruktur permukiman

a. Mendorong penerapan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik melalui (i) Penyusunan kerangka kerja kepatuhan intern di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya; dan (ii) Internalisasi kepatuhan intern kepada first line (lini pertama pertahanan) melalui pembinaan dan sosialisasi secara berkala dan berkesinambungan;

b. Melakukan Pengendalian kepatuhan intern kepada first line (lini pertama pertahanan) di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya di antaranya: reviu dan verifikasi kepatuhan pelaksanaan kegiatan, pengendalian gratifikasi, penanganan benturan kepentingan, pembangunan zona integritas menuju wilayah bebas dari korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih dan melayani (WBBM), serta whistleblowing system (WBS);

c. Melakukan pendampingan dan pelaporan secara berkala dan berjenjang terhadap pelaksanaan kegiatan di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya;

d. Memantau tindak lanjut hasil pengawasan Inspektorat Jenderal maupun Eksternal (BPK dan BPKP).

(16)
(17)

Pembinaan dan

Pengembangan KIMR

(18)

A. Internalisasi Kepatuhan Intern dan Manajemen Risiko di Lingkungan Ditjen Cipta Karya

Direktorat Kepatuhan Intern telah melakukan kegiatan Sosialisasi Pembinaan Bidang Kepatuhan Intern dan Manajemen Risiko pada Unit Kerja dan UPT di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya pada bulan September s.d. November 2020. Sosialisasi telah dilaksanakan pada seluruh Unit Kerja dan UPT di lingkungan Ditjen Cipta Karya.

Untuk memperkuat pelaksanaanya, maka dilakukan roadshow dan focus group discussion yang telah mencakup 30 Balai PPW dan 1 Balai Teknik di tahun 2020.

(19)

B. Pendampingan Penyusunan Profil Risiko Unit Organisasi

Penyusunan Manajemen Risiko merupakan bagian dari unsur Sistem Pengendalian Intern Pemerintah sebagaimana diatur dalam PP 60 Tahun 2008. Hal ini telah diatur dalam Permen PUPR Nomor 20 tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat.

Dalam rangka penyusunan profil risiko unit organisasi, Direktorat Kepatuhan Intern mengadakan

Workshop Penyusunan Manajemen Risiko di Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya pada tanggal

23-24 November 2020. Pada kegiatan tersebut, peserta perwakilan unit kerja diberikan pemahaman praktis Dalam sosialisasi tersebut, disampaikan arahan Menteri PUPR terkait 9 strategi pencegahan penyimpangan pengadaan barang dan jasa, serta konsep 3 lines of defense yang diadopsi Kementerian PUPR mulai tahun 2020.

Tindak lanjut dan saran dari hasil sosialisasi antara lain:

a. Pada tahun 2021 akan dilakukan penyusunan profil risiko di lingkungan Balai, dengan mengacu kepada kerangka kerja manajemen risiko Kementerian PUPR yang saat ini sedang dalam proses finalisasi. Balai PPW akan dibantu oleh asisten tenaga ahli yang akan mendampingi dalam penyusunan profil risiko Balai PPW dan penyusunan laporan implementasinya per 3 bulan;

b. Untuk meningkatkan kualitas pengelolaan kegiatan, maka para pejabat PISK dan staf pengelola keuangan balai harus memperhatikan dan menjaga kualitas pekerjaan dan tertib dalam hal administrasi; c. Direktorat Kepatuhan Intern akan mengembangkan klinik konsultasi, untuk menampung permasalahan

(20)

Pelaksanaan Workshop Penyusunan Manajemen Risiko di Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya

Progres Penyusunan Profil Risiko di Unit Kerja Ditjen. Cipta Karya

Pasca acara Workshop Penyusunan Manajemen Risiko selanjutnya masing-masing Unit Kerja menyusun profil risiko sebagaimana format yang disampaikan pada saat workshop. Penyusunan profil risiko melibatkan tim dari Direktorat Kepatuhan Intern. Progres penyusunan Profil Risiko Unit Kerja sampai dengan akhir Desember 2020 adalah sebagai berikut:

(21)

Konsep Pengembangan Sistem Informasi KIMR

Pada tahun 2020, Direktorat Kepatuhan Intern telah berhasil mengembangkan website dan Sistem Informasi Kepatuhan Intern dan Manajemen Risiko yang terdiri dari 2 (dua) modul yakni Modul Workspace dan Modul Klinik Konsultasi. Website Direktorat Kepatuhan Intern telah dikembangkan berdasarkan kriteria dan aturan pengembangan website di lingkungan Kementerian PUPR sesuai petunjuk yang diberikan oleh Pusdatin Kementerian PUPR. Website tersebut berisi kumpulan halaman dengan berbagai konten terkait Direktorat Kepatuhan Intern yang meliputi halaman utama/Beranda, Profil, Berita, Produk Hukum dan SOP, Informasi Publik, Kontak, Peta Situs, serta menu modul Konsultasi Online yang dapat diakses secara luas oleh unit

C. Pendampingan Penelaahan Usulan Revisi Anggaran DJCK TA 2020

Dalam rangka Pemanfaatan Sisa Anggaran Tahun 2020 maka Direktorat Kepatuhan Intern bersama Direktorat Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman melaksanakan pendampingan Unit Kerja di lingkungan Ditjen Cipta Karya dalam rangka percepatan penelaahan Reviu APIP untuk usulan Revisi Anggaran Pemanfaatan Sisa Anggaran Ditjen Cipta Karya TA. 2020.

D. Penyusunan Website dan Sistem Informasi KIMR Ditjen Cipta Karya

Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Kepatuhan Intern secara optimal, diperlukan sistem informasi yang terpadu yang berfungsi sebagai kanal informasi terkait kepatuhan intern dan manajemen risiko di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya. Direktorat Kepatuhan Intern telah menyusun konsep pengembangan Sistem Informasi Direktorat Kepatuhan Intern Ditjen Cipta Karya seperti yang ditampilkan dalam visualisasi berikut:

(22)
(23)

A. Pembinaan Kepatuhan Disiplin Pegawai

Sampai dengan akhir Desember 2020 Direktorat Kepatuhan Intern telah melakukan 12 (dua belas) kali pendampingan pembinaan kepatuhan disiplin pegawai. Pendampingan yang dilakukan berupa telaahan terhadap peraturan perundang-undangan pada kasus disiplin pegawai yang menjadi tanggung jawab Setditjen.

Pendampingan kepatuhan pegawai dibagi menjadi :

1. Kinerja meliputi ketidakhadiran pegawai dan pelaksanaan tugas pegawai; 2. Perilaku meliputi pelanggaran pegawai terhadap aturan dan kecurangan; 3. Lainnya meliputi kasus perceraian.

B. Pembinaan Kepatuhan Peraturan Perundangan

Sampai dengan akhir Desember 2020 Direktorat Kepatuhan Intern telah melakukan 9 (sembilan) kali pendampingan pembinaan kepatuhan peraturan perundangan. Pendampingan yang dilakukan antara lain:

1. Telaahan dalam penyusunan peraturan berupa Perpres dan Surat Edaran.

2. Konsultasi oleh Balai dan Satker terkait permasalahan pelaksanaan konstruksi pekerjaan fisik di Balai PPW.

Pembinaan dan Pengembangan Kepatuhan Intern

Kategori

Kasus Disiplin Pegawai

Kinerja Lainnya Perilaku

2

4

6

(24)

Kategori Pembinaan

Kepatuhan Peraturan Perundangan

Konsultasi Telaah

Pendampingan

C. Penyusunan SOP Kepatuhan Intern Ditjen Cipta Karya

Dalam rangka mendukung tugas dan fungsi Direktorat Kepatuhan Intern, pada tahun 2020 dilakukan penyusunan SOP (Standar Operasional Prosedur) yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan. Daftar SOP yang telah disusun adalah sebagai berikut:

No Judul SOP Keterangan Stakeholder Terkait

1 Pemantauan & Evaluasi KI dan MR

Panduan dalam melaksanakan tugas

pemantauan & evaluasi Kepatuhan Internal dan Manajemen Risiko

• Setditjen • Dit Sektor • Balai PPW 2 Pelaporan Manajemen Risiko Panduan dalam tata cara pelaporan Manajemen Risiko di periode 4 bulanan/ tahunan

Setditjen • Dit Sektor • Balai PPW 3 Pengendalian Manajemen Risiko Panduan dalam melaksanakan tugas pengendalian Manajemen Risiko

Setditjen • Dit Sektor • Balai PPW 4 Verifikasi Dokumen untuk Pembayaran Tunggakan

Panduan tentang tata cara pelaksanaan verifikasi pembayaran tunggakan yang dilaksanakan oleh Direktorat Kepatuhan Intern

• Inspektorat Jenderal • Dit Sektor

• Balai PPW • Dit SSPIP 5 Monitoring dan Evaluasi Tindak Lanjut Hasil

Pemeriksaan BPK

Panduan tentang tata cara pelaksanaan monev tindak lanjut atas LHP BPK

• Inspektorat Jenderal • Setditjen

• Balai PPW 6 Penelitian Awal

Panduan tentang tata cara pengaturan yang terkait dengan penelitian awal pengaduan masyarakat • Inspektorat Jenderal • Setditjen • Balai PPW Kegiatan Verifikasi

4

3

2

(25)

No Judul SOP Keterangan Stakeholder Terkait

8 Penelitian Dokumen untuk Revisi Anggaran Panduan tentang tata cara yang terkait dengan Penelitian Dokumen Usulan Revisi Anggaran

Inspektorat Jenderal • Dit Sektor

• Dit SSPIP 9 Pengenaan Sanksi Daftar Hitam Panduan tentang tata cara pengaturan yang terkait dengan pengenaan sanksi daftar hitam

Inspektorat Jenderal • Dit Sektor

• Balai PPW

A. Penyusunan Rencana Strategis Tahun 2020-2024

Direktorat Kepatuhan Intern telah melakukan Penyusunan Rencana Strategis tahun 2020-2024. Rencana Strategis Direktorat Kepatuhan Intern Tahun 2020-2024 merupakan dokumen perencanaan pembangunan 5 tahun, yang disusun untuk menjabarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024, Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2020-2024 dan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2020-2024. Rencana Strategis ini merepresentasikan dukungan dalam mencapai SK 10: yaitu meningkatnya kepatuhan intern dalam penyelenggaraan infrastruktur permukiman, dengan indikator kinerja.

(26)

B. Perencanaan Anggaran 2021

Pada tahun 2021 Direktorat Kepatuhan Intern mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp. 23.175.586.000. Rincian pagu anggaran per kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut.

No. Kegiatan Pagu Anggaran (Rp Ribu)

1 Penyelenggaraan Pembinaan Infrastruktur Permukiman

a Pembinaan dan Pengembangan Kepatuhan Intern 2.500.000

b Pembinaan dan Pengembangan Manajemen Risiko 2.500.000

c Penyelenggaraan Pengendalian Kepatuhan Intern dan Manajemen Risiko 5.000.000 2 Dukungan Manajemen Penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman

a Layanan Perkantoran 6.545.961

b Layanan Perencanaan dan Penganggaran Internal 3.414.532

c Layanan Sarana Internal 3.216.093

TOTAL 23.176.586

Rencana Anggaran Direktorat Kepatuhan Intern T.A. 2021

Pada tahun 2019, Menteri PUPR menerbitkan 9 strategi pencegahan penyimpangan pengadaan barang dan jasa. 9 Strategi tersebut merupakan upaya Kementerian PUPR meningkatkan kepercayaan publik atas kinerja Kementerian PUPR dalam menyediakan layanan infrastruktur yang prima.

Monitoring Implementasi 9 Strategi Pencegahan Penyimpangan

Pengadaan Barang dan Jasa

Re-organisasi Struktur Organisasi

ULP dan Pokja PBJ Risk Management di Unor, Balai, dan Satker Pembentukan Unit Kepatuhan Internal (UKI) pada Unor dan Balai (sebagai second line of defense) Pembentukan Inspektorat Bidang Investigasi (IBI) dan Penguatan Kapasitas Auditor Itjen

Continous Monitoring atas Perangkat

Perkuatan Sumber Daya Manusia (SDM)

Perbaikan Mekanisme Penyusunan HPS

Pembinaan Vendor (Kontraktor dan Konsultan)

1 2 3 4 6 7 8

(27)

Dalam proses implementasi 9 strategi pencegahan penyimpangan pengadaan barang dan jasa, Direktorat Kepatuhan Intern ditugaskan untuk mengawal implementasi strategi nomor 3, 6 dan 7. Sampai akhir bulan November 2020 telah dilakukan reviu terhadap implementasi 9 strategi di periode B09 oleh Komite Audit Kementerian PUPR. Capaian implementasi 9 strategi periode B09 dapat dilihat sebagai berikut.

No Strategi Indikator B09 Capaian B09 Penilaian LHR Komite Audit 1 Perbaikan Mekanisme Penyusunan Harga Perkiraan Sendiri (HPS); 1. Tersedianya hasil evaluasi mekanisme reviu HPS yang telah berjalan saat ini. 2. Tersusunnya konsep Pedoman Reviu HPS

1. Direktorat BTPP telah melakukan kajian awal

proses reviu HPS dengan mengacu kepada proses yang dilakukan oleh Direktorat PS

2. Direktorat BTPP menyebar kuesioner dalam

rangka melakukan evaluasi terhadap proses reviu HPS yang saat ini dilakukan

3. Konsep pedoman reviu HPS infrastruktur

bidang Cipta Karya telah tersusun

Sudah Memadai Dokumen yang dilampirkan telah menggambarkan rencana penyusunan Konsep Pedoman Reviu HPS di lingkungan Ditjen CK. 2 Pembentukan Unit Kepatuhan Intern (Second Line of Defense) di Unit Organisasi dan Balai 1. Tersusunnya Rencana Kerja Kepatuhan Intern. 2. Tersusunnya Rencana Kebutuhan SDM Kepatuhan Intern.

1. Direktorat Kepatuhan Intern telah melakukan

analisis beban kerja mengacu pada tugas dan fungsi yang ada

2. Dit KI telah menyusun 9 konsep SOP untuk

mendukung operasionalisasi Direktorat

3. Konsep rencana pengembangan

implementasi Manajemen Risiko di lingkungan Ditjen Cipta Karya telah disusun

Sudah memadai

Berdasarkan pada pelaksanaan fungsi pegembagan dan pembinaan KIMR maka terdapat beberapa hal yang menjadi bahan pembelajaran, diantaranya

1. Belum tersusunnya kerangka kerja manajemen risiko dan kepatuhan intern tingkat Kementerian, mengakibatkan program yang disusun oleh Direktorat Kepatuhan Intern sebagian besar merupakan pekerjaan respon dan belum memiliki proses bisnis yang komprehensif;

2. Sebagai Direktorat baru, Direktorat KI perlu membangun budaya kerja (corporate culture) yang mendukung kepada penerapan nilai iProve yang ada di Kementerian PUPR;

3. Pengembangan instrumen dan mekanisme kerja mengandalkan teknologi informasi merupakan satu keharusan. Hal ini merespon pandemi COVID-19 yang terjadi sehingga merubah budaya kerja yang konvensional;

4. Pengembangan budaya kerja fungsional perlu lebih dominan disbanding budaya kerja struktural. Hal ini untuk meningkatkan kualitas output sekaligus sebagai upaya mendorong reformasi birokrasi sebagaimana diarahkan Presiden;

5. Kegiatan pembinaan harus disusun berdarkan kepada Gap Analysis dan Profil Risiko Unor. Hal

(28)
(29)
(30)

Subdirektorat Pengendalian Kepatuhan Intern dan Manajemen Risiko (Subdit Pengendalian KIMR) mempunyai tugas penyiapan bahan pelaksanaan pengendalian kepatuhan intern dan manajemen risiko terkait kecurangan dan proses bisnis dalam pencapaian target program dan kegiatan di Direktorat Jenderal Cipta Karya; dan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi penerapan kepatuhan intern dan manajemen risiko atas standar operasional prosedur, kode etik, kode perilaku, disiplin pegawai, kepatuhan penyelenggaraan pelayanan publik dan pengelolaan pengaduan masyarakat, serta fasilitasi penyelesaian permasalahan dengan aparat penegak hukum setelah berkoordinasi dengan Inspektorat Jenderal. Dalam rangka pelaksanaan tugas tersebut pada semester kedua TA. 2020, Subdit Pengendalian KIMR melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

A. Pendampingan Pelaksanaan Kegiatan Ditjen Cipta Karya

Direktorat Kepatuhan Intern telah melaksanakan pendampingan pelaksanaan kegiatan pada 12 (dua belas) paket kegiatan yang dilakukan oleh Direktorat maupun Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW). Pendampingan dilakukan pada berbagai tahap, mulai dari tahap perencanaan hingga pembayaran (detail kegiatan terlampir). Pendampingan utamanya dilakukan untuk tertib administrasi kegiatan baik kegiatan konstruksi, konsultansi maupun swakelola. Beberapa ragam pendampingan terhadap pelaksanaan kegiatan, sebagai berikut:

1. Pendampingan Pembangunan 7 (tujuh) Rumah Sakit Darurat Covid 2. Pendampingan Pembangunan Stadion Gelora Bung Karno

3. Pembangunan Pasar Rakyat di 13 (tiga belas) Kota/Kabupaten

4. Reviu Kelanjutan Kegiatan Badan Peningkatan Penyelenggaraan SPAM (BPPSPAM) TA.2020

Pengendalian Manajemen Risiko

(31)

B. Verifikasi Dokumen Audit Dengan Tujuan Tertentu (ADTT) Tata Kelola Pengadaan Barang/Jasa (PBJ) dalam rangka Percepatan Penganganan COVID-19

Direktorat Kepatuhan intern melakukan verifikasi dokumen untuk kegiatan ADTT yang dilaksanakan oleh Inspektorat Jenderal. Verifikasi dokumen ini dilaksanakan untuk kegiatan sebagai berikut:

1. ADTT Tata Kelola PBJ dalam rangka Percepatan Penanganan COVID-19 yang dilaksanakan oleh Inspektorat Jenderal dengan memfasilitasi 1 (satu) Direktorat dan 14 BPPW.

2. ADTT Pembangunan Pasar Atas Kota Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat.

3. ADTT atas Pekerjaan Pembangunan dan Perdesaan KPPN Kabupaten Pakpak Bharat TA. 2019.

Direktorat Kepatuhan intern juga melakukan pendampingan kepada Satuan Kerja (Satker) pemilik kegiatan yang menjadi obyek ADDT dalam pertemuan-pertemuan pembahasannya. Isu dalam pelaksanaan verifikasi dokumen ADTT ini utamanya adalah belum tertibnya administrasi pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh para Satker. Penyimpanan dokumen baik fisik maupun digital perlu dikelola dengan baik pada setiap pelaksanaan pekerjaan, karena dokumen tersebut digunakan sebagai acuan dalam setiap audit yang dilaksanakan oleh Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP).

Pelaksanaan ADTT Pembangunan dan Perdesaan KPPN Kab. Pakpak

Rapat Pembahasan ADTT Pembangunan Pasar Atas Kota Bukittinggi

(32)

C. Verifikasi Dokumen Pembayaran Tunggakan dan Pembayaran Sisa Pekerjaan Melewati Tahun Anggaran (PMK 243/2015)

Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 243/PMK.05/2015 tentang perubahan atas PMK Nomor 194/ PMK.05/2014 tentang Pelaksaan Anggaran Dalam Rangka Penyelesaian Pekerjaan Yang Tidak Terselesaikan sampai dengan Akhir Tahun Anggaran; banyak dimanfaatkan oleh Satker di Lingkungan Ditjen Cipta Karya untuk menuntaskan pelaksanaan paket kegiatan. Bersama dengan Inspektorat Jenderal, Direktorat Kepatuhan Intern telah melakukan verifikasi dokumen pembayaran tunggakan dan pembayaran sisa pekerjaan pada 19 paket kegiatan (detail terlampir).

Pada proses pembayaran tunggakan dan sisa pekerjaan terlebih dahulu dilakukan revisi anggaran. Revisi anggaran untuk tunggakan per tagihan di atas Rp. 200.000.0000,- sampai dengan Rp.200.000.000.000,- harus dilampiri hasil verifikasi dari APIP. Sebelum dokumen pendukung disampaikan ke APIP, dilakukan verifikasi kelengkapan dokumen oleh Direktorat Kepatuhan Intern. Untuk pembayaran sisa pekerjaan melewati tahun anggaran atau sering disebut luncuran, Direktorat Kepatuhan Intern memberikan rekomendasi tindak lanjut kepada tim verifikasi dari Direktorat Teknis.

Isu pada pembayaran dua mekanisme ini adalah belum dipahaminya ketentuan PMK 243/2015 oleh Satker di lingkungan Ditjen Cipta Karya. Hal ini mengakibatkan beberapa kesalahan seperti belum dilaksanakannya penelitian PPK akan kemampuan penyedia jasa untuk menyelesaikan pekerjaan sampai dengan 90 hari kalender, dilakukannya penambahan jangka waktu pelaksaan pekerjaan dan dilakukannya perubahan kontak setelah jangka waktu kontrak berakhir.

D. Validasi dan Verifikasi Dokumen Kegiatan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri (PHLN)

Kegiatan ini dimulai dengan dilibatkannya Direktorat Kepatuhan Intern pada proses revisi anggaran PHLN pada 5 (lima) Pinjaman/ Loan Kegiatan Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman TA.2020. Pada proses reviu revisi anggaran ini Direktorat Kepatuhan Intern mulai mengikuti proses verifikasi kelengkapan dokumen hingga terbitnya Catatan Hasil Reviu (CHR) oleh Inspektorat Jenderal.

Selanjutnya Direktorat Kepatuhan Intern mendapatkan penugasan untuk melakukan validasi dokumen Pemeriksaan Laporan Keuangan Atas Loan ADB, IsDB, AIIB, dan Worldbank Tahun 2019 pada Kementerian PUPR terutama pada kegiatan Metropolitan Sanitation Management and Health Project (MSMHP),

Metropolitan Sanitation Management Investment Project (MSMIP) dan Accelerating Infrastructure Delivery through Better Engineering Services Project (ESP). Validasi dokumen pada 3 (tiga) kegiatan PHLN

tersebut menjadi kali pertama bagi Direktorat Kepatuhan Intern untuk sekaligus mengetahui kondisi tertib administrasi satker-satker di lingkungan Ditjen Cipta Karya. Dengan adanya pemeriksaan laporan keuangan tersebut, Direktorat Kepatuhan Intern telah mulai dilibatkan pada pembahasan progres pada

(33)

E. Validasi dan Verifikasi Dokumen Audit/ Pemeriksaan BPK

Dalam rangka Audit Kinerja serta Pemeriksaan Interim atas Laporan Keuangan PUPR TA. 2020 di lingkungan Ditjen Cipta Karya, pihak BPK menyebutkan bahwa dokumen yang diserahkan kepada harus divalidasi keasliannya oleh Direktorat Kepatuhan Intern. Menindaklanjuti permintaan tersebut, Direktorat Kepatuhan Intern telah melakukan validasi dan verifikasi pada program audit BPK, sebagai berikut:

1. Audit Kinerja BPK Program Perumahan Layak Huni dan Berkelanjutan pada Direktorat Sanitasi, Direktorat Air Minum dan Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman

2. Pemeriksaan Interim atas Laporan Keuangan PUPR TA. 2020 pada 25 (dua puluh lima) Satker di Lingkungan Ditjen Cipta Karya.

Proses validasi dokumen ini juga mengubah metode pemeriksaan dokumen oleh BPK dimana Auditi tidak perlu menyerahkan copy dokumen fisik dan memobilisasi dokumen untuk diperiksa oleh Auditor. Dalam proses ini Auditi melakukan digitalisasi dokumen dan mengunggah melalui google drive. Proses pemeriksaan BPK dilakukan pararel dengan proses validasi oleh Direktorat Kepatuhan Intern yaitu melakukan pembuktian kesesuaian dokumen fisik dengan dokumen digital yang telah diunggah dalam

google drive. Metode ini sangat memperpendek proses yang dilaksanakan oleh auditi dan auditor. Namun

demikian, pada semester kedua TA. 2020 ini masih terkendala keterbatasan SDM pada Direktorat Kepatuhan Intern yang baru didirikan bulan Juni TA. 2020.

F. Pendampingan Kasus Hukum

Kementerian PUPR merupakan salah satu Kementerian dengan anggaran terbesar, hal ini membuat masyarakat dan pihak-pihak luar memperhatikan kinerja Kementerian. Pelaksanaan kegiatan Ditjen Cipta

Validasi dan Verifikasi Dokumen Audit/ Pemeriksaan BPK

(34)

Hukum (APH), Direktorat Kepatuhan Intern melaksanakan verifikasi lapangan terhadap 6 (enam) paket kegiatan pada BPPW Provinsi Sulawesi Selatan yang mendapatkan surat pemanggilan dari APH. Verifikasi lapangan terkait administrasi, kuantitas dan kualitas pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh tim gabungan Direktorat Kepatuhan Intern, Direktorat Teknis terkait dan Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Pengembangan (BTPP).

Verifikasi Lapangan TPA Kota Bitung

Verifikasi Lapangan TPA Kab. Bolaang Mongondow Selatan

Verifikasi Lapangan TPA Kab. Bolaang Mongondow

Verifikasi Lapangan Pekerjaan Pengembangan Permukiman Kawasan Perdesaan Lembean Timur, Kab. Minahasa

Verifikasi Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Penataan Bangunan KSN Kawasan Kakaskasen Kota Tomohon

(35)

Dari hasil verifikasi lapangan dapat diketahui kekurangan kondisi kelengkapan administrasi serta pemenuhan kuantitas dan kualitas pekerjaan yang telah dilaksanakan. Direktorat Kepatuhan Intern merekomendasikan para Satker untuk menjaga komunikasi dengan APH di lingkungan pekerjaan masing-masing.

G. Verifikasi Dokumen Usulan Perpanjangan Kontrak Tahun Jamak/MYC

Pekerjaan kontrak tahun jamak/MYC dilakukan untuk pekerjaan konstruksi dan non konstruksi yang membutuhkan penyelesaian lebih dari 1 (satu) tahun anggaran. Adanya pandemi COVID-19 berdampak baik pada perubahan alokasi anggaran maupun menyebabkan kendala pada pelaksanaan pekerjaan. Hal ini menyebabkan beberapa kegiatan Kontrak Tahun Jamak memerlukan usulan perpanjangan pelaksanaannya. Direktorat Kepatuhan Intern bersama Direktorat Sistem Strategi Penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman (SSPIP) telah melakukan verifikasi kelengkapan dokumen terhadap 8 (delapan) paket kegiatan di lingkungan Ditjen Cipta Karya. Kelengkapan dokumen yang diverifikasi antara lain persetujuan Menteri, dokumen kontrak dan addendumnya, kronologis serta Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran dan kertas kerjanya.

H. Pengaduan dan Perselisihan

Dengan kemudahan fasilitas atau media pengaduan yang disediakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bagi masyarakat untuk menyampaikan masukan, pengaduan, keluhan, sumbangan pikiran, gagasan, serta saran yang bersifat membangun terkait infrastruktur bidang ke-PUPR-an, pelaksanaan kegiatan di lingkungan Ditjen Cipta Karya tidak luput dari pengaduan baik yang disampaikan perorangan, kelompok masyarakat maupun Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Direktorat Kepatuhan Intern telah memfasilitasi 20 (dua puluh) kasus pengaduan selama jangka waktu 6 (enam) bulan. Hal ini memacu Direktorat Kepatuhan Intern untuk terus membina seluruh unit kerja untuk melaksanakan tahapan pekerjaan (perencanaan, tahap tender, pelaksanaan, operasional dan pemeliharaan) dengan tepat sasaran dan tepat mutu.

I. Pemantauan Persiapan Pelaksanaan Tender/Lelang Dini

Pelelangan dini telah dimulai sejak Oktober 2020 untuk percepatan realisasi pelaksanaan kegiatan infrastruktur Tahun Anggaran 2021. Ditjen Cipta Karya menargetkan dengan total jumlah paket yang dapat dilelang sebanyak 610 paket dengan jumlah Pagu DIPA sebesar

(36)

Rp6.826.412.841.000,-Hukum (APH), Direktorat Kepatuhan Intern melaksanakan verifikasi lapangan terhadap 6 (enam) paket kegiatan pada BPPW Provinsi Sulawesi Selatan yang mendapatkan surat pemanggilan dari APH. Verifikasi lapangan terkait administrasi, kuantitas dan kualitas pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh tim gabungan Direktorat Kepatuhan Intern, Direktorat Teknis terkait dan Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Pengembangan (BTPP).

(37)

Berdasarkan data yang telah terhimpun dari masing-masing Direktorat/Balai, penyebab keterlambatan tayang paket-paket pekerjaan lelang dini antara lain sebagai berikut:

1. Ketidaksiapan Dokumen Readiness Criteria;

2. Belum dilakukan pembahasan/verifikasi dengan Direktorat Teknis dan Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan;

3. Menunggu SK Tim Pokja Pemilihan; 4. Menunggu Pembahasan/Reviu oleh BP2JK.

Direktorat Kepatuhan intern telah melakukan rapat intensif dengan masing-masing Direktorat Teknis dan BPPW untuk segera melengkapi dokumen paket-paket lelang dini. Rapat koordinasi dengan Direktorat Pengadaan Jasa Konstruksi, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi juga telah dilakukan untuk paket-paket lelang dini yang masih menunggu proses reviu oleh BP2JK atau menunggu SK Tim Pokja Pemilihan.

A. Pemantauan dan Evaluasi Tertib Administrasi

Telah dilakukan pemantauan dan evaluasi kegiatan dari segi tertib administrasi serta melihat kondisi kelengkapan dokumen pelaksanaan pekerjaan. Metode dan kelengkapan yang digunakan oleh tim Dit.KI yaitu dengan mengecek dokumen dengan checklist Data Administrasi Kegiatan Konstruksi, checklist Data Administrasi Kegiatan Konsultansi, checklist Data Administrasi Kegiatan Swakelola serta format kronologis kasus. Dengan checklist ini, tertib administrasi kegiatan dapat dikuantifikasi menggunakan persentase kelengkapan dan kesesuaian dokumen. Dari hasil pemantauan dan evaluasi, Direktorat Kepatuhan Intern merekomendasikan kepada unit kerja untuk hal-hal sebagai berikut:

1. Perlunya segera melengkapi dokumen-dokumen sejalan dengan progres pekerjaan;

2. Perlunya membuat dokumen secara hardcopy maupun softcopy, dan didokumentasikan secara terpusat;

3. Perlunya membakukan format/isi laporan (sementara dalam balai sendiri, menunggu standar dokumen baku yang akan diusulkan kepada Dit. BTPP.

Dengan keterbatasan sumber dana, kegiatan pemantauan dan evaluasi ini hanya dilakukan pada 2 (dua) BPPW yaitu Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Kepulauan Riau.

(38)

Verifikasi Lapangan TPA Kab. Bolaang Mongondow Selatan B. Pemberian sanksi terhadap PNS yang melanggar SK Menpan RB

Dalam rangka pencegahan penyebaran virus COVID-19, telah terbit Surat Edaran Menpan RB Nomor 46 tahun 2020 tanggal 9 April 2020 tentang Pembatasan Kegiatan Bepergian Ke Luar Daerah dan/atau Kegiatan Mudik dan/atau Cuti Bagi Aparatur Sipil Negara Dalam Upaya Pencegahan Penyebaran COVID-19 dan Surat Edaran Kepala BKN Nomor 11/SE/IV/Tahun 2020 tanggal 24 April 2020 tentang Pedoman Penjatuhan Hukuman Disiplin Bagi Aparatur Sipil Negara Yang melakukan Kegiatan Bepergian Ke Luar Daerah dan/atau Kegiatan Mudik Pada Masa Kedaruratan Kesehatan Masyarakat COVID-19. Direktorat Jenderal Cipta Karya telah melakukan penelusuran dan pencarian informasi terhadap laporan dari para Kepala Balai dan pengaduan melalui aplikasi Whatsapp terkait pegawai Direktorat Jenderal Cipta Karya yang telah melakukan mudik pada hari raya Idul Fitri Tahun 2020 dengan hasil 18 (delapan belas) pegawai Direktorat Jenderal Cipta Karya berdasarkan laporan para Kepala Balai telah melakukan mudik.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil dan surat Edaran Kepala BKN Nomor 11/SE/IV/Tahun 2020 tersebut di atas, Direktorat Kepatuhan Intern melakukan fasilitasi penjatuhan hukuman disiplin untuk 17 (tujuh belas) pegawai dan penjatuhan hukuman disiplin untuk 1 (satu) pegawai dalam berupa pernyataan tidak puas secara tertulis.

Dalam waktu 6 (enam) bulan pelaksanaan tugas Sub Direktorat Pengendalian Kepatuhan Intern dan Manajemen Risiko, beberapa hal yang menjadi bahan evaluasi dan pembelajaran ke depan, sebagai berikut:

Evaluasi dan Lesson Learned

(39)

A. Sosialisasi pentingnya manajemen risiko dan tertib administrasi perlu dilakukan secara intensif

Hal ini diperlukan dengan melihat banyaknya kasus pengaduan dan kendala pelaksanaan pekerjaan yang seharusnya telah dirumuskan langkah antisipatifnya. Diperlukan sosialisasi lebih intensif untuk menanamkan budaya sadar resiko di seluruh unit kerja pusat maupun daerah.

B. Diperlukan klarifikasi penjabaran tugas dan fungsi Direktorat Kepatuhan Intern kepada pemangku kepentingan lain.

Dengan tugas pemantauan dan evaluasi proses bisnis dan kepatuhan intern di lingkungan Cipta Karya, masih terdapat irisan tugas antara Direktorat Kepatuhan Intern dengan Direktorat terkait. Diperlukan klarifikasi dan kesepakatan bersama terkait pelaksanaan tugas, sehingga target pelaksanaan kegiatan dapat dicapai dengan taat, efisien dan efektif.

C. Perlu menyusun program/renstra, bukan piecemeal actions

Direktorat Kepatuhan Intern bekerja dengan tanggal efektif per tanggal 31 Agustus 2020. Sejak pembentukannya, telah timbul anggapan bahwa seluruh kegiatan yang terkait dengan Inspektorat Jenderal harus melalui Direktorat Kepatuhan Intern. Demikian juga dengan seluruh produk yang terkait masalah hukum atau mempunyai risiko (terutama keuangan). Direktorat Kepatuhan Intern perlu menjabarkan program kerjanya berdasarkan Renstra Direktorat Jenderal Cipta Karya, sehingga dapat melaksanakan tugas dan fungsi utamanya selain melaksanakan tugas-tugas insidental.

D. Evaluasi dan Penyusunan Analisa Beban Kerja (ABK) SDM Direktorat Kepatuhan Intern

Dengan banyaknya kegiatan pemantauan dan pengendalian yang dilaksanakan oleh Sub Direktorat Pengendalian, serta diperlukannya kecepatan proses agar tidak menghambat atau memperlambat proses, sangat diperlukan tambahan tenaga/SDM untuk melaksanakan tugas secara cepat. Oleh karena itu diperlukan segera ABK SDM agar pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai target output dan outcome-nya.

E. Perlu adanya koordinasi antar Direktorat/Unit Kepatuhan Intern di lingkungan PUPR

Dengan tugas-tugas yang sifatnya sangat dinamis dan berkembang cepat dan kesamaan fungsi Direktorat/ Unit Kepatuhan Intern di lingkungan PUPR, diperlukan koordinasi pelaksanaan kegiatan antar unit kerja kepatuhan intern. Hal ini diperlukan agar tidak terjadi ketimpangan perlakuan Direktorat Kepatuhan Intern terhadap pelaksanaan kegiatan di lingkungan PUPR.

(40)
(41)

Program Kerja

2021

(42)

Program kerja TA 2021 disusun dengan memperhatikan kepada target renstra Direktorat Jenderal Cipta Karya, Renstra Direktorat Kepatuhan Intern, Analisa lingkungan strategis pelaksanaan kegiatan Direktorat Jenderal Cipta Karya, hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan Direktorat Kepatuhan Intern TA 2020, dan arahan pimpinan terkait.

Beberapa isu strategis pelaksanaan kegiatan Direktorat Kepatuhan TA 2021 antara lain:

1. Perlu dikembangkannya sistem dan prosedur pelaksanaan kegiatan di Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam rangka meningkatkan pengendalian intern dan budaya sadar risiko. Direktorat Kepatuhan Intern akan turut aktif dalam penyusunan sistem dan prosedur dalam rangka memastikan tujuan organisasi tercapai;

2. Dalam rangka meningkatkan pengendalian intern dan manajemen risiko, maka perlu dilakukan reviu berkala atas proses bisnis yang dilakukan baik dari Unit Kerja hingga Satuan Kerja agar memastikan para pelaksana kegiatan (Satker dan PPK) memiliki kepedulian terhadap upaya minimalisir risiko dalam melaksanakan kegiatan;

3. Implementasi manajemen risiko perlu diintegrasikan dalam proses bisnis keseharian Direktorat Jenderal Cipta Karya. Hal ini dimaksudkan agar pencapaian tujuan organisasi dapat terwujud tanpa mencederai organisasi itu sendiri. Direktorat Kepatuhan Intern memiliki tugas besar dalam mengawal implementasi manajemen risiko hingga tingkat Balai. Hal ini sejalan dengan strategi yang dicanangkan Menteri PUPR terkait pencegahan penyimpangan pengadaan barang dan jasa (PBJ);

4. Zona Integritas yang selanjutnya disingkat ZI adalah predikat yang diberikan kepada Satker yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan WBK dan WBBM melalui reformasi birokrasi, khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik. Di tahun 2020, Balai Teknologi Air Minum mendapatkan peringkat sebagai Wilayah Bebas Korupsi (WBBK). Predikat diberikaan kepada BTAM setelah mampu menerapkan 8 area perubahan sebagaimana diarahkan dalam reformasi birokrasi. Di Tahun 2021, Direktorat Kepatuhan Intern akan melakukan pendampingan kepada Unit kerja dan UPT di lingkungan Ditjen Cipta Karya dalam rangka perluasan implementasi ZI.

Pembinaan dan Pengembangan KIMR

Strategi yang akan dilakukan dalam pengembangan kepatuhan intern dan manajemen risiko adalah 1. Konsultasi: Melaksanakan Konsultasi kepada 1st Line terkait aktivitas operasional di Unit Pemilik Risiko.

Dilaksanakan dalam bentuk online, offline dan media lainnya;

2. Diseminasi: Penyebarluasan peraturan/ kebijakan/ prosedur kepada Unit Kerja dan Satuan Kerja Operasional melalui media interaktif. Termasuk kegiatan peningkatan kapasitas terkait pengelolaan risiko dan kepatuhan intern;

3. Pendampingan: Pendampingan kepada Satuan Kerja/ Unit Kerja dalam rangka meningkatkan kinerja Kepatuhan dan Pengelolaan Risiko;

(43)

Program kerja yang akan dilaksanakan di tahun 2021 mencakup beberapa kegiatan antara lain

• Pengembangan KI MR terdiri dari; (i) penyusunan kerangka kerja dan pendampingan manajemen risiko Ditjen Cipta Karya; (ii) penyusunan SOP untuk peningkatan pengendalian kegiatan PBJ Direktorat Jenderal Cipta Karya; (iv) pengendalian program dan anggaran dan (iv) monitoring implementasi 9 Strategi Pencegahan Penyimpangan PBJ di DJCK;

• Pembinaan KI MR, terdiri dari; (i) pelaksanaan konsultasi, telaahan dan pendampingan penyelenggaraan pembangunan infrastruktur permukiman; (ii) Pembinaan Kepatuhan Penyelenggaraan Layanan Administrasi Pengendalian Intern (UPG, LHKPN); dan (iii) Pelaksanaan Pembinaan KIMR di Lingkungan DJCK

• Pembinaan dan Pengembangan KI MR Bidang Peraturan Perundangan;terdiri dari (i) pendampingan ZI kepada Unit Kerja; (ii) pelaksanaan konsultasi, telaahan dan pendampingan bidang peraturan perundangan termasuk didalamnya Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan (PIPK) dan (iii) pembinaan KIMR bidang disiplin pegawai.

No Program Kerja Detail Kegiatan JAN FEBQ1 MAR APR MAYQ2 JUN JUL AUGQ3 SEP OCT NOVQ4 DEC Pengembangan KI MR

1 Pengembangan Kerangka Kerja MR danKepatuan Intern di Lingkungan Ditjen Cipta Karya

Penyusunan Profil MR Unor Pengembangan Proses Bisnis dan SOP Dit KI Penyusunan SOP KIMR Probis CK

2 Konsultasi, Pendampingan, dan TelahanManajemen Risiko Di Lingkungan Ditjen Cipta Karya

Pendampingan MR UPT Konsultasi dan Telaahan bidang MR DJCK

3 Pengendalian Program Anggaran Dit KI

Revisi Anggaran 2021 Evaluasi Pengelolaan Penyusunan Anggaran 2022 Pelaporan dan Kinerja

4 Monitoring dan Implementasi 9 Strategi

Evaluasi Bulanan Capaian 9 Strategi CK Konsolidasi Pra Review Pelaporan Data Dukung Evaluasi dan Rencana Kerja

Pembinaan KI MR

1 Pelaksanaan Pembinaan KIMR di Lingkungan DJCK

Pembinaan Rutin Balai (Offline) Peningkatan Kapasitas SDM Intern Pembinaan Tematik UPT

2 Konsultasi, Pendampingan, Telaahan Kepatuhan Intern di Lingkungan DJCK Pelaksanaan Konsultasi

3 Pembinaan Kepatuhan PenyelenggaraanLayanan Administrasi Pengendalian Intern (UPG, LHKPN)

Pemantauan Pelaporan LKHPN Pembinaan LHKPN Pembinaan Pengendalian Gratifikasi

4 Tim Penyusunan SOP Kementerian (adhoc)

Identifikasi Kebutuhan SOP Penyusunan SOP Konsolidasi Finalisasi SOP

PPKIMR Peraturan

1 Pendampingan WBK

Perencanaan & Pembentukan TIM Pendampingan Balai Evaluasi Pelaporan

2 Konsultasi, Pendampingan, dan TelahanPeraturan Perundangan Pelaksanaan KonsultasiPelaporan

3 LKKonsultasi Pembinaan Disiplin Pegawai Pelaksanaan KonsultasiPelaporan

(44)

Pengendalian KIMR

Pengendalian Kepatuhan Intern dan Manajemen risiko memfokuskan program kerja 2021 pada : 1) pelaksanaan reviu berkala maupun insidental sesuai permintaan pimpinan; 2) Pengujian kepatuhan berkala kepada para pelaksana; 3) pemantauan hasil pemeriksaan baik yang dilakukan APIP maupun auditor eksternal; 4) melakukan evaluasi kinerja organisasi; dan 5) melakukan pemantauan pelelangan terutama memfasilitasi hambatan-hambat yang muncul dalam prosesnnya.

Tata Usaha Direktorat Kepatuhan Intern

Tata Usaha Dit. Kepatuhan Intern sebagai penunjang tugas dan fungsi Direktorat baru dengan memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM), menambah Jabatan Fungsional tertentu, pengembangan kapasitas pegawai serta memfasilitasi layanan perkantoran menuju kantor modern.

NO KEGIATAN JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

1 Penyusunan SOP BidangPengendalian KIMR 2 Sinkronisasi PengendalianKIMR 3 Monitoring tertibadministrasi 12 lokasi 4 Validasi dan verifikasi data audit APIP 5 Peningkatan KemampuanSDM Bidang KIMR 6

Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan terkait Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHS)

7 Melakukan Midterm Review Program DJCK

Disesuaikan dengan jadwal pemeriksaan APIP

No Program Kerja Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agu Sep Okt Nov Des

1 Penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) 2 Renovasi Ruangan Direktorat kepatuhan Intern 3 Penambahan Fasilitas Layanan Perkantoran

Pengembangan Kapasitas

(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)

Referensi

Dokumen terkait

Persiapan paling awal yang dilakukan oleh praktikan adalah mengikuti kuliah pengajaran mikro. Disini praktikan sekaligus melakukan praktik mengajar pada kelas yang kecil

Menurut Kepala Sekolah dalam hasil wawancara dengan peneliti, siswa sangat antusias jika sekolah menyelenggarakan kegiatan kesenian budaya Aceh.Peneliti coba

Bidang Sosial, Budaya, Filsafat, Seni, Agama, Dan Humaniora (Yogyakarta: Paradigma, 2012), 12-13. lam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan Analisis-Deskriptif,

Salah satu penyebabnya adalah karena masyarakat Desa Tikong merupakan kesatuan masyarakat hukum adat dan agraris, yaitu masyarakat yang mempunyai keterkaitan

Produksi Angkutan Penyeberangan di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 untuk jenis angkut penumpang, dan angkut Roda 4 mengalami penurunan pada lintas Karimun – Mengkapan dan

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa model kompe- tensi komunikasi bisnis antaretnik Jawa-Padang merupakan best-fit model tentang kompetensi komunikasi bisnis yang terjadi di

#asta gigi yang baik adalah pasta gigi yang mengandung fluor, karena fluor  akan bereaksi dengan email gigi dan membuat email lebih tahan terhadap serangan asam. #asta

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris tentang faktor – faktor yang mempengaruhi perusahaan untuk mengganti auditor nya secara sukarela pada perusahaan