• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH. Analisis Kesalahan Peraturan Rektor Universitas Brawijaya Nomor: 328/PER/2011 Tentang Kode Etik Mahasiswa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH. Analisis Kesalahan Peraturan Rektor Universitas Brawijaya Nomor: 328/PER/2011 Tentang Kode Etik Mahasiswa"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

1

MAKALAH

Analisis Kesalahan Peraturan Rektor Universitas Brawijaya Nomor:

328/PER/2011 Tentang Kode Etik Mahasiswa

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dari Mata Kuliah KHAP Dosen: Prof. Dr. Hj. Sjamsiar Syamsuddin Indradi

Disusun oleh  Novia Mandasari ( 135030100111011 )  Ria Isdiana ( 135030100111008 )  Astri Dewi P ( 135030101111006 )  Ghina Nurrahma ( 135030107111001 )  Intan Cahyaningtyas ( 135030107111002 )  Bernadeta Y.S.W ( 135030107111007 )  Shelvy Mayandika ( 135030101111004 )

 Anggraini Dana Kristy ( 135030107111006 )

 Eka Putri A. ( 135030107111010 )

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

(2)

2

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrohmaanirrohiim,

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa telah melimpahkan rahmat dan ridhonya sehingga penulis mampu menyelesiakan tugas makalah ini, tentang “Analisis Kesalahan Peraturan Rektor Universitas Brawijaya Nomor: 328/PER/2011 Tentang Kode Etik Mahasiswa”. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah mewariskan suri tauladan bagi kemaslahatan umat dimuka bumi ini.

Dalam penyusunan makalah ini masih banyak ketidaksempurnaan baik dalam format penyusanan ataupun sistematika penulisan, oleh karena itu saran dan kritik yang konstruktif akan sangat membantu bagi penulis.

Dalam proses pembuatan makalah ini banyak sekali bantuan dari semua pihak, untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih.

Akhirnya, mudah-mudahan laporan tugas makalah konteks hukum administrasi publik ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukannya.

Malang, 15 Dasember 2013

(3)

3 DAFTAR ISI Kata Pengantar ...2 Daftar Isi ...3 BAB I Pendahuluan 1.Latar Belakang...5 2.Batasan Masalah ...6 3.Rumusan Masalah ...7 4.TujuanPenelitian ...7 5.Manfaat Penelitian ...8

BAB III Tinjauan Pustaka 1.Kode Etik ...9

2.Etika ...9

3.Mahasiswa ...9

4.Peraturan atau regulasi ...9

5.Kesadaran Mahasiswa ...9

BAB III Metode Penelitian 1.Jenis Penelitian ...11

2.Fokus Penelitian ...11

3.Lokasi dan Situs Penelitian ...12

4.Sumber Data ...12

5.Teknik Pengumpulan Data ...13

6.Instrument Penelitian ...13

7.Metode Analisis ...14

BAB VI Penyajian dan Pembahasan 1.Pelanggaran yang dilakukan Mahasiswa ...15

2.Pembahasan mengenai kesalahan Regulasi pertaturan Rektor Nomer 328/PER/2013 tentang Kode Etik Mahasiswa ...16

3.Penerapan sanksi-sanksi bagi mahasiswa Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya yang melanggar kehidupan di kampus sendiri ...17

(4)

4

BAB V PENUTUP

1.Kesimpulan ...19 2.Saran ...19 3.Daftar Pustaka ...20

(5)

5

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kode Etik adalah pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan dan sebagai pedoman berperilaku (galih;). Menurut peraturan rektor Nomor: 328/PER/2011 Tentang Kode Etik Mahasiswa , Kode Etik mahasiswa adalah pedoman tertulis yang merupakan standar perilaku bagi Mahasiswa Universitas Brawijaya dalam berinteraksi dengan civitas akademika dalam lingkup kegiatan pembelajaran, ekstrakurikuler dan aktivitas lainnya serta interaksi dengan masyarakat pada umumnya.Berdasarkan uraian diatas ,maka dapat disimpulkan Kode Etik Mahasiswa adalah tata cara dan standar perilaku bagi mahasiswa dalam berinteraksi dengan civitas akademika dalam lingkungannya. Oleh karena itu, makna Kode Etik harus lebih dipahami kembali dan diaplikasikan di dalam lingkungan mahasiswa yang realitanya masih banyak mahasiswa yang tidak sadar dan tidak mengetahui makna Kode etik dan peranan Kode Etik itu sendiri.

Mengingat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dengan salah satu pertimbangan yakni bahwa sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan. Maka Universitas Brawijaya menetapkan “Peraturan Rektor Nomor: 328/Per/2011 Tentang Kode Etik Mahasiswa Universitas Brawijaya”.Peraturan Rektor ini mengatur enam komponen yang terdiri dari ketentuan umum,maksud dan tujuan kode etik mahasiswa,manfaat, standar perilaku, penegakan kode etik dan sanksi.

Peraturan rektor tentang kode etik mahasiswa Universitas Brawijaya ini mengatur tentang penyelenggaraan proses belajar mengajar dan pelaksanaan seluruh aktivitas kemahasiswaan penerapan peraturan Universitas Brawijaya tidak terlepas dari berbagai

(6)

6

pelanggaran dan peyimpangan yang dilakukan para mahasiswa. Kegiatan akademik dan non akademik akan berjalan dengan baik apabila terdapat komitmen dari seluruh civitas akademika. Namun berdasarkan data yang didapat , masih terdapat banyak mahasiswa yang melakukan pelanggaran , baik itu pelanggaran ringan maupun pelanggaran berat . Terjadinya banyak pelanggaran di lingkup universitas ini meskipun telah adanya peraturan rektor tentang kode etik mahasiswa perlu mendapat perhatian khusus , yakni dengan direvisi ulang dan disesuaikannya dengan kondisi mahasiswa yang ada terjadi sekarang ini. Oleh sebab itu kami mengambil judul penelitian yaitu “Analisis Kesalahan Peraturan Rektor Universitas Brawijaya Nomor: 328/PER/2011 Tentang Kode Etik Mahasiswa”.

1.2 Batasan masalah

Karena mencangkp ruang lingkup yang luas dan meliputi berbagai permasalahan yang ada terjadi , maka penulis memberi batasan penelitian pada pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya.

1.3 Rumusan masalah

1) Apa saja pelanggaran yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya serta apakah faktor yang menyebabkan pelanggaran kode etik tersebut?

2) Bagaimanakah analisis mengenai kesalahan regulasi peraturan rektor Nomor: 328/PER/2011 Tentang Kode Etik Mahasiswa?

3) Bagaimana penerapan sanksi-sanksi bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya yang melanggar?

1.4 Tujuan Penelitian

1) Untuk menganalisis pelanggaran yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya serta faktor yang menyebabkan pelanggaran kode etik tersebut

2) Untuk menganalisis bagaimanakah kesalahan regulasi peraturan rektor Nomor: 328/PER/2011 tentang Kode Etik Mahasiswa

(7)

7

3) Untuk menganalisis penerapan sanksi-sanksi bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya yang melanggar

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi baik secara akademis maupun praktis bagi pihak-pihak yang bersangkutan. Adapun kontribusi penelitian yang ingin dicapai yaitu:

1) Akademis

Sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya tentang Konteks Hukum Administrasi Publik tentang “Kesalahan Peraturan Rektor Universitas Brawijaya Nomor: 328/PER/2011 Tentang Kode Etik Mahasiswa”

2) Praktis

Sebagai sumber informasi sekaligus sosialisasi Peraturan Rektor Universitas Brawijaya Nomor: 328/PER/2011 Tentang Kode Etik Mahasiswa sehingga mahasiswa bisa terkontrol dalam bertindak.

(8)

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kode Etik Mahasiswa

Menurut Peraturan Rektor Universitas Brawijaya Nomor: 328/PER/2011 Tentang Kode Etik Mahasiswa,Kode Etik mahasiswa adalah pedoman tertulis yang merupakan standar perilaku bagi Mahasiswa Universitas Brawijaya dalam berinteraksi dengan civitas akademika dalam lingkup kegiatan pembelajaran, ekstrakurikuler dan aktivitas lainnya serta interaksi dengan masyarakat pada umumnya

2.2 Etika

Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak) kumpulan azas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak; nilai mengenai nilai benar dan salah, yang dianut suatu golongan atau masyarakat. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989)

2.3 Mahasiswa

Dalam peraturan pemerintah RI No.30 tahun 1990 tentang pendidikan tinggi, Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu.

2.4 Peraturan atau Regulasi

Menurut Lydia Harlina Martono Peraturan merupakan pedoman agar manusia hidup tertib dan teratur. Jika tidak terdapat peraturan, manusia bisa bertindak sewenang-wenang, tanpa kendali, dan sulit diatur.

2.5 Kesadaran mahasiswa

Secara harfiah, kesadaran sama artinya dengan mawas diri (awareness). Secara bahasa, kesadaran berasal dari kata dasar “sadar” yang mempunyai arti; insaf, yakin, merasa, tahu dan mengerti. Kesadaran berarti; keadaan tahu, mengerti dan merasa ataupun keinsafan.Arti kesadaran yang dimaksud adalah keadaan tahu, ingat dan merasa ataupun

(9)

9

keinsafan atas dirinya sendiri kepada keadaan yang sebenarnya.Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu.

Jadi,Kesadaran mahasiswa adalah keadaan dimana seorang peserta didik yang belajar di perguruan tinggi dapat menempatkan peran dan tugasnya secara tepat sesuai dengan keadaan yang diharapkan.

(10)

10

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang. (Sujana dan Ibrahim, 1989:65)

Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat gambaran atau lukisan secara sistematis ,factual,dan akurat mengenai faktor-faktor ,sifat-sifat serta hubungan-hubungan antara fenomena yang diselidiki.Adapun untuk pendekatan kualitatif dilakukan dengan cara pencatatan terhadap pengamatan fakta yang berhasil dilihat oleh penelitian.

3.2 Fokus Penelitian

 Pelanggaran- pelanggaran yang dilakukan mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Univ. Brawijaya.

 Macam macam pelanggaran yang sering dilakukan

 Penjelasan mengenai etika-etika yang ada dan berlaku di Univ. Brawijaya  Faktor penyebab pelanggaran

 Analisis mengenai kesalahan regulasi peraturan rektor Nomor: 328/PER/2011 Tentang Kode Etik Mahasiswa.

 Solusi mengenai permasalahan pelanggaran

 Penerapan sanksi-sanksi bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya yang melanggar.

(11)

11

3.3 Lokasi Dan Situs Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. mengenai Kesalahan Peraturan Rektor Universitas Brawijaya Nomor: 328/PER/2011 Tentang Kode Etik Mahasiswa di Fakultas Ilmu Administrasi. Alasan Pengambilan di Fakultas Ilmu Administrasi sebagai lokasi penelitian adalah karena masih banyak mahasiswa yang melakukan pelanggaran Kode Etik di wilayah tersebut.

Situs penelitian adalah letak sebenarnya peneliti mengadakan penelitian untuk mendapatkan data yang falid, akurat ,dan benar-benar dibutuhkan dalam penelitian. Adapun situs yang ada dalam penelitian ini adalah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya.

3.4 Sumber Data

Sesuai dengan metode penelitian yang menggunakan jenis penelitian deskriptif maka jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data Primer

Menurut S. Nasution data primer adalah data yang dapat diperoleh lansung dari lapangan atau tempat penelitian. Sedangkan menurut Lofland bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan. Kata-kata dan tindakan merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau mewawancarai. Peneliti menggunakan data ini untuk mendapatkan informasi langsung dengan cara wawancara dengan Petugas Keamanan.

2. Data Sekunder

Data sekunder atau sama dengan library adalah data-data yang didapat dari sumber bacaan berupa majalah, buletin, publikasi dari berbagai organisasi, lampiran-lampiran dari badan-badan resmi seperti kementrian-kementrian, hasil-hasil studi, tesis, hasil survey, studi histories, dan sebagainya.

(12)

12

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode:

1) Observasi

Teknik pengumpulan data dengan jalan mengamati secara langsung objek yang menjadi sumber data. Observasi dilakukan di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya.

2) Wawancara

Wawancara menurut Charles Stewart dan W.B. Cash adalah sebuah proses komunikasi berpasangan dengan suatu tujuan yang serius dan telah ditetapkan sebelumnya yang dirancang untuk bertukar perilaku dan melibatkan tanya jawab. Narasumber dari wawancara ini adalah petugas keamanan di FIA Gedung B.

3.6 Instrumen Penelitian

Alat atau sarana yang digunakan dalam mengumpulkan data-data penelitian kami meliputi buku pelanggaran mshasiswa Fakultas Ilmu Administrasi, dokumen peraturan Rektor Universitas Brawijaya tentang kode etik mahasiswa, serata rekaman wawancara dengan petugas keamanan yang bertugas mencatat pelanggaran di wilayah FIA Univ.Brawijaya .

3.7 Metode Analisis

Analisis data kualitatif adalah metode penelitian merupakan suatu cara penulis dalam menganalisis data.Analisis yang digunakan dalm penulisan ini adalah analisis deskriptif. Menurut Sugiyono menyatakan bahwa: “Metode analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi”. (2008:147).

(13)

13

BAB IV

PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelanggaran yang dilakukan oleh mahasiswa FIA

a. Memakai kaos di kampus

Pasal 4(h) yang berbunyi berpenampilan sopan dan rapi ( tidak memakai sandal, kaos oblong, dan berpakaian ketat dan terbuka).

b. Memakai sepatu sandal di kampus

Pasal 4(h) yang berbunyi berpenampilan sopan dan rapi ( tidak memakai sandal, kaos oblong, dan berpakaian ketat dan terbuka).

c. Merokok dalam ruangan

Pasal 4(j) yang berbunyi tidak merokok di sembarangan ruangankecuali pada tempat yang telah di sediakan

d. Parkir di depan garasi

Pasal 16(j) menghindarkan diri dari perbuatan yang dapat merusak dan mengganggu ketertiban.

e. Memainkan lift

Pasal 16(j) menghindarkan diri dari perbuatan yang dapat merusak dan mengganggu ketertiban.

f. Memakai sandal

Pasal 4(h) yang berbunyi berpenampilan sopan dan rapi ( tidak memakai sandal, kaos oblong, dan berpakaian ketat dan terbuka).

g. Memakai legging

Pasal 4(h) yang berbunyi berpenampilan sopan dan rapi ( tidak memakai sandal, kaos oblong, dan berpakaian ketat dan terbuka).

Sanksi pertama dari akademik yaitu memberi materai dan membubuhkan tanda tangan.

Standar Perilaku Bagi Mahasiswa (Dikutip dari PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA Nomor : 328/PER/2011 TENTANG KODE ETIK MAHASISWA)

(14)

14

1. Standar perilaku yang baik mencerminkan ketinggian akhlak dan ketaatan terhadap norma-norma etik yang hidup dalam masyarakat,meliputi:

a. Bertakwa kepada Tuhan YME sesuai kepercayaan yang dianut. b. Menghargai IPTEK,sastra dan seni

c. Mejungjung tinggi kebudayaan nasional

d. Menjaga kewibawaan dan nama baik universitas

e. Ikut memelihara sarana dan prasarana Universitas serta menjaga kebersihan,ketertiban dan keamanan kampus.

f. Menjaga integritas pribadi sebagai warga universitas

g. Mentaati peraturan dan tata tertib yang berlaku di Fakultas dan Universitas h. Berpenampilan sopan dan rapi

i. Berprilaku ramah,menjaga sopan santun terhadap orang lain dan menjaga pergaulan dengan lawan jenis sesuai dengan norma agama

j. Tidak merokok disembarang ruangan kecuali pada tempat yang telah disediakan k. Menghormati orang lain tanpa membedakan suku ,agama,ras dan status social. l. Taat kepada norma hukum dan norma lainnya yang hidup ditengah masyarakat m. Menghargai pendapat orang lain

n. Bertanggungjawab dalam perbuatannya

o. Menghindari perbuatan yang tidak bermanfaat dan bertentangan dengan norma hukum atau norma lainya yang hidup ditengah masyarakat.

2. Standar perilaku dalam Ruang Kuliah dan/atau Laboratorium

a. Hadir tepat waktu, atau sebelum dosen memasuki ruang perkuliahan atau laboratorium.

b. Berpakaian rapi, bersih dan sopan (baju/kaos berkerah dan tidak memakai sandal, dsb)

c. Menghormati mahasiswa lain dengan tidak melakukan perbuatan yang dapat mengganggu perkuliahan (menggunakan handphone dll).

d. Tidak merokok di ruangan kuliah, laboratorium dan ruangan lain. e. Santun dalam mengeluarkan pendapat ataupun membantah pendapat.

(15)

15

f. Jujur, tidak menandatangani absensi kehadiran mahasiswa lain yang diketahuinya tidak hadir dalam perkuliahan.

g. Menjaga inventaris ruang kuliah atau laboratorium.

h. Tidak melakukan tindakan yang dapat menimbulkan bahaya selama di laboratorium tanpa bimbingan dosen atau petugas laboratorium

i. Tidak mengotori ruangan dan inventaris FIA UB (membuang sampah sembarangan, corat-coret meja/dinding, dsb)

3. Etika Mahasiswa Dalam Pengerjaan Tugas, Laporan Penelitian Skripsi, Tesis, Dan Disertasi

a. Menyerahkan tugas/laporan tepat waktu.

b. Jujur dalam arti tidak melakukan plagiat atau mempergunakan tugas/laporan mahasiswa lain.

c. Dilarang mempengaruhi dosen untuk tidak mengumpulkan tugas dengan janji imbalan baik dalam bentuk dan nama apapun.

d. Mematuhi etika ilmiah dalam penulisan skripsi/thesis/disertasi sesuai buku pedoman.

e. Tidak menjanjikan/memberikan sejumlah uang atau fasilitas lainnya kepada dosen atau pihak lainnya dengan tujuan untuk mempengaruhi proses bimbingan tugas/laporan, skripsi/thesis/disertasi

4. Etika Mahasiswa Dalam Mengikuti Ujian a. Mematuhi tata tertib ujian yang ditetapkan.

b. Jujur dan beritikad baik, tidak melihat buku atau sumber lain yang tidak dibenarkan, kecuali untuk ujian yang secara tegas membenarkan hal demikian. c. Tidak mengganggu mahasiswa lain yang sedang mengikuti ujian.

d. Tidak mencoret inventaris FIA UB (meja/dinding, dsb) dengan itikaad tidak baik untuk keperluan menjawab soal ujian.

e. Tidak menjanjikan/memberikan sejumlah uang atau fasilitas lainnya kepada dosen atau pihak lainnya dengan tujuan untuk mempengaruhi proses dan hasil ujian.

(16)

16

f. Percaya pada kemampuan sendiri, dalam arti tidak menggunakan pengaruh orang lain untuk tujuan mempengaruhi proses dan hasil ujian.

4. Etika Hubungan Mahasiswa dengan Dosen

a. Menghormati semua dosen tanpa membedakan SARA dan tidak didasari atas perasaan suka atau tidak suka.

b. Bersikap sopan santun terhadap semua dosen dalam interaksi baik di luar maupun dalam lingkungan FIA.

c. Menjaga nama baik dosen dan keluarganya.

d. Tidak menyebarluaskan informasi yang tidak baik dan belum tentu benar mengenai mengenai seorang dosen.

e. Santun dalam mengemukakan pendapat ataupun mengungkapkan

ketidaksepahaman tentang keilmuan yang disertai argumen yang rasional. f. Jujur terhadap dosen dalam segala aspek

g. Tidak menjanjikan/memberikan sejumlah uang atau fasilitas lainnya kepada dosen atau pihak lainnya dengan tujuan untuk mempengaruhi penilaian dosen

h. Percaya pada kemampuan sendiri, dalam arti tidak menggunakan pengaruh orang lain untuk tujuan mempengaruhi penilaian dosen.

i. Tidak mengeluarkan ancaman baik secara langsung maupun dengan menggunakan orang lain terhadap dosen.

j. Bekerjasama dengan dosen dalam mencapai tujuan pembelajaran, termasuk menyiapkan diri sebelum berinteraksi dengan dosen di ruang perkuliahan. k. Memelihara sopan santun pada saat mengajukan keberatan atas sikap dosen

terhadap pimpinannya disertai dengan bukti yang cukup.

l. Menghindari sikap membenci dosen atau sikap tidak terpuji lainnya disebabkan nilai yang diberikan oleh dosen.

m. Mematuhi perintah dan petunjuk dosen sepanjang perintah dan petunjuk tersebut tidak bententangan dengan norma hukum dan norma lainnya yang hidup di tengah masyarakat.

(17)

17

n. Berani mempertanggungjawabkan semua tindakannya terkait interaksi dengan dosen

5. Etika dalam hubungan antara sesama mahasiswa

a. Menghormati semua mahasiswa tanpa membedakan suku, agama, ras, status sosial dan tidak didasari atas perasaan suka atau tidak suka.

b. Bersikap ramah dan sopan santun terhadap semua mahasiswa dalam interaksi baik di dalam lingkup maupun diluar lingkungan FIA UB.

c. Bekerjasama dengan mahasiswa lain dalam menuntut ilmu pengetahuan.

d. Memiliki solidaritas yang kuat dan saling membantu untuk tujuan yang baik dan tidak bertentangan dengan norma hukum atau norma lainnya yang hidup di dalam masyarakat.

e. Berlaku adil terhadap sesama rekan mahasiswa.

f. Menghindari perkataan yang dapat menyakiti perasaan mahasiswa lain.

g. Tidak melakukan ancaman atau tindakan kekerasan terhadap sesama mahasiswa di dalam lingkup maupun diluar lingkungan kampus.

h. Saling menasehati untuk tujuan kebaikan.

i. Suka membantu mahasiswa lain yang kurang mampu dalam pelajaran maupun kurang mampu secara ekonomi.

j. Bersama-sama menjaga nama baik FIA UB dan tidak melakukan tindakan tidak terpuji yang merusak citra baik FIA UB.

k. Menghormati perbedaan pendapat atau pandangan dengan mahasiswa lain. l. Tidak mengganggu ketenangan mahasiswa lain yang sedang mengikuti proses

pembelajaran.

m. Tidak mengajak atau mempengaruhi mahasiswa lain untuk melakukan tindakan tidak terpuji yang bertentangan dengan norma hukum atau norma lainnya yang hidup di tengah masyarakat.

6. Etika dalam hubungan antara mahasiswa dan tenaga administrasi

a. Menghormati semua tenaga administrasi tanpa membedakan suku, agama, ras, status sosial dan tidak didasari atas perasaan suka atau tidak suka.

(18)

18

b. Bersikap ramah dan sopan santun terhadap semua tenaga administrasi dalam interaksi baik di dalam lingkungan maupun di luar lingkungan FIA UB.

c. Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang atau fasilitas lainnya kepada tenaga administrasi untuk mendapatkan perlakuan istimewa atau untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum dan peraturan di lingkungan FIA UB. d. Tidak mengeluarkan ancaman baik secara langsung maupun dengan menggunakan

orang lain terhadap tenaga adminstrasi.

e. Tidak mengajak atau mempengaruhi tenaga administrasi untuk melakukan

tindakan tidak terpuji yang bertentangan dengan norma hukum dan norma lainnya yang hidup di tengah masyarat

7. Etika dalam hubugan antara mahasiswa dan masyarakat

a. Melakukan perbuatan yang meninggalkan citra baik FIA UB di tengah masyarakat.

b. Suka menolong masyarakat sesuai ilmu pengetahuan yang dimiliki.

c. Menghindari perbuatan yang melanggar norma-norma yang hidup di tengah masyarakat baik norma hukum, norma agama, norma kesopanan, dan norma kepatutan.

d. Mengajak masyarakat berbuat yang baik dan tidak mengajak pada perbuatan tidak terpuji.

e. Memberikan contoh prilaku yang baik di tengah masyarakat.

8. Etika dalam bidang keolahragaan

a. Menjunjung tinggi kejujuran dan sportifitas dalam setiap kegiatan keolahragaan. b. Menjaga sopan santun dalam tutur kata dan perbuatan dalam setiap kegiatan

keolahragaan.

c. Menghindarkan diri dari tindakan-tindakan yang bersifat anarkhis, merusak dan mengganggu ketertiban.

(19)

19

e. Menjaga nama baik dan citra FIA UB serta menghindarkan diri dari perbuatan yang dapat merusak nama baik dan citra baik FIA UB.

f. Tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum dalam kegiatan keolahragaan seperti mengkonsumsi obat-obatan terlarang dan tindakan melawan hukum lainnya.

g. Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang atau fasilitas lainnya kepada pihak-pihak pengambil peraturan dalam setiap kegiatan keolahragaan.

h. Mematuhi aturan-aturan yang diwajibkan dalam bidang keolahragaan.

9. Etika dalam kegiatan pengembangan keorganisasian

a. Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi, sastra dan seni. b. Menjunjung tinggi nilai-nilai dan kejujuran.

c. Menjunjung tinggi kebudayaan nasional.

d. Menjaga sopan santun dan tutur kata dan perbuatan dalam setiap kegiatan. e. Mengutamakan kearifan dan kebijaksanaan dala bertindak.

f. Menghargai perbedaan pendapat dan menyikapinya dengan arif dan bijaksana. g. Bertanggungjawab terhadap semua peraturan dan tindakan.

h. Menjaga nama baik dan citra FIA UB serta menghindarkan diri dari perbuatan yang dapat merusak nama baik dan citra baik FIA UB.

i. Menghindarkan diri dari tindakan-tindakan yang bersifat anarkhis, merusak dan mengganggu ketertiban.

j. Taat terhadap hukum, peraturan di lingkungan FIA UB dan norma-norma lain yang hidup di tengah masyarakat.

10. Etika dalam kegiatan seni

a. Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi, sastra dan seni. b. Menjunjung tinggi kebudayaan nasional.

c. Menjunjung tinggi nilai kejujuran dalam setiap kegiatan seni. d. Tidak melakukan plagiat hasil karya orang lain.

(20)

20

e. Menghindarkan diri dari tindakan-tindakan yang bersifat anarkhis, merusak dan mengganggu ketertiban.

f. Bekerjasama dalam menghasilkan prestasi dan karya seni yang baik dengan cara-cara yang terpuji dan tidak bertentangan dengan norma agama.

g. Menjaga nama baik dan citra FIA UB serta menghindarkan diri dari perbuatan yang dapat merusak nama baik dan citra baik FIA UB.

h. Tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum dan norma-norma lain yang hidup di tengah masyarakat.

i. Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang atau fasilitas lainnya kepada pihak-pihak pengambil peraturan dalam setiap kegiatan kesenian.

j. Menghormati hasil karya orang lain.

k. Tidak melakukan tindakan yang dapat merendahkan harkat dan martabat diri dan orang lain.

11. Etika dalam kegiatan keagamaan a. Menghormati agama orang lain.

b. Menghindari perbuatan yang dapat menghina agama dan kepercayaan orang lain. c. Menghindarkan diri dari tindakan-tindakan yang bersifat anarkhis, merusak dan

mengganggu ketertiban.

d. Berupaya semaksimal mungkin untuk taat dan patuh terhadap nilai-nilai ajaran agama yang dianut.

e. Menjaga nama baik dan citra FIA UB serta menghindarkan diri dari perbuatan yang dapat merusak nama baik dan citra baik FIA UB dalam kegiatan-kegiatan keagamaan.

f. Tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum dan norma-norma lain yang hidup di tengah masyarakat, terutama yang terkait dengan masalah keagamaan.

g. Tidak melakukan tindakan yang memaksakan agama yang dianut kepada orang lain.

h. Tidak mengganggu atau menghalang-halangi kesempatan beribadah bagi orang lain sesuai ajaran agama yang dianut.

(21)

21

i. Berlaku adil terhadap semua orang tanpa membeda-bedakan agama yang dianut. j. Mematuhi aturan-aturan FIA UB dan Universitas Brawijaya dalam kegiatan

keagamaan.

12. Etika dalam minat dan penalaran

a. Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi, sastra dan seni. b. Menjunjung tinggi nilai-nilai dan kejujuran.

c. Menjunjung tinggi kebudayaan nasional.

d. Menjaga sopan santun dan tutur kata dan perbuatan dalam setiap kegiatan. e. Bekerjasama dalam memperoleh prestasi dengan cara-cara yang terpuji. f. Menjaga nama baik dan citra FIA UB serta menghindarkan diri dari perbuatan

yang dapat merusak nama baik dan citra baik FIA UB.

g. Menghindarkan diri dari tindakan-tindakan yang bersifat anarkhis, merusak dan mengganggu ketertiban.

h. Menghargai pendapat dan pemikiran orang lain. i. Suka menyebarkan ilmu pengetahuan dan kebenaran.

j. Tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum dan norma-norma lain yang hidup di tengah masyarakat.

13. Etika dalam menyampaikan pendapat diluar proses pembelajaran

a. Tertib, dalam arti tidak dilakukan dengan tindakan-tindakan anarkis;

b. Menjaga kesantunan dengan tidak mengucapkan kata-kata yang merendahkan martabat seseorang;

c. Tidak merusak barang-barang kepentingan pembelajaran atau kepentingan umum lainnya yang terdapat di lingkungan maupun di luar lingkungan FIA UB.

d. Memenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku, terutama untuk penyampaian pendapat di luar lingkungan FIA UB.

e. Mempersiapkan argumentasi yang rasional yang mencerminkan citra diri seorang individu yang berpendidikan.

f. Didasarkan pada tujuan dan untuk kepentingan keenaran. g. Menjaga nama baik dan citra universitas.

(22)

22

i. Tidak melakukan paksaan atau ancaman kepada pihak lainselama melakukan penyampaian pendapat.

j. Tidak menimbulkan gangguan secara signifikan terhadap proses pembelajaran. k. Berani bertanggungjawab terhadap kebenaran fakta dan pendapat yang

disampaikan.

Bab V Penegakan Kode Etik Pasal 18

1. Kode Etik sudah disosialisasikan kepada segenap mahasiswa baru pada setiap tahun ajaran

2. Sosialisasi dapat dilakukan melalui kegiatan Program Pembinaan Mahasiswa Baru,Program Pengenalan Kehidupan Kampus ,melalui website UB,dan melalui media lainnya yang dianggap efektif

3. Kewajiban Sosialisasi Kode Etik ada pada setiap pimpinan fakultas Pasal 19

1. Setiap anggota civitas akademika memiliki kewajiban untuk melaporkan setiap pelanggaran kode etik

2. Pimpinan Universitas dan Fakultas berkewajiban melindungi identitas pelapor pada ayat (1)

3. Setiap anggota civitas akademika berkewajiban mencegah terjadinya pelanggaran Kode Etik oleh siapapun di lingkungan universitas Brawijaya

Faktor penyebab pelanggaran Etika:

1. Tidak berjalannya control dan pengawasan dari masyarakat. 2. Kurangnya iman dari individu tersebut.

3. Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai substansi kode etik pada setiap bidang, karena buruknya pelayanan sosialisasi dari pihak yang bersangkutan itu sendiri.

4. Belum terbentuknya kultur dan kesadaran dari orang tersebut. 5. Tidak adanya kesadaran etis da moralitas dari orang tersebut. 6. Kebutuhan individu.

(23)

23

8. Perilaku dan kebiasaan individu yang buruk sehingga menjadi sebuah kebiasaan. 9. Lingkungan tidak etis mempengaruhi individu tersebut melakukan sebuah pelanggaran. 10. Kurangnya sanksi yang keras atau tegas di Universitas/Fakultas kita tentang pelanggaran

kode etik.

Apa yang dilakukan mahasiswa akan berpengaruh besar terhadap potret penegakan kode etik. Ketika ada seseorang yang melanggar kode etik, sama artinya dengan memaksa aparat untuk mengimplementasikan law in books menjadi law in action. Dalam implementasi ini akan banyak ragam prilaku mahasiswa di antaranya ada yang mencoba mempengaruhi aparat agar tidak bekerja sesuai dengan kode etik profesinya, kalau sudah begitu, maka peran aparat kedisiplinan menjadi berat.

4.2 Pembahasan mengenai kesalahan regulasi peraturan rektor Nomor: 328/PER/2011 Tentang Kode Etik Mahasiswa

Berdasarkan pelanggaran – pelanggaran yang terjadi diatas serta penyebab-penyebab terjadinya permasalahan tersebut maka kami berpendapat bahwa perlunya dilakukan sebuah revisi dan penambahan beberapa point – point di dalam peraturan rektor nomor: 328/PER/2011 tentang kode etik mahasiswa. Revisi ini bertujuan untuk memperbarui peraturan rektor tersebut agar sesuai dengan kondisi dan keadaan mahasiswa di Universitas Brawijaya. Adapun solusi yang kami berikan antara lain : 1. Sosialisasi

Sosialisasi dilakukan secara menyeluruh tidak hanya saat menjadi mahasiswa baru karena dari kenyataan yang ada masih banyak mahasiswa lama yang kurang mengetahui atau bahkan tidak mengetahui tentang isi dari peraturan rektor nomor: 328/PER/2011 tentang kode etik mahasiswa dikarenakan sosialisasi yang kurang maksimal dari pihak kampus yang bersangkutan.jadi solusi dari kami pihak kampus bisa mengadakan seminar tentang kode etik mahasiswa dan memasang kode etik mahasiswa disetiap pintu masuk kampus dan fakultas atau ruang kuliah sehingga setiap ada mahasiswa masuk kode etik tersebut dapat mengetahui standar prilaku mahasiswa (kode etik).

(24)

24

2. Pemberian reward kepada mahasiswa yang mematuhi standard prilaku dalam kode etik sehingga para mahasiswa akan berebut untuk bisa mendapatkan penghargaan tersebut dan akan menghindari pelanggaran kode etik mahasiswa.

3. Penegasan sangsi yang diberikan pada kenyataannya di lapangan menurut hasil wawancaraa masih kurang maksimal dan seharusnya sangsi itu diterapkan dari pertama bisa membuat pelanggar itu jera dan tidak melakukan pelanggar lagi seperti jika ada mahasiswa memakai sepatu sandal maka petugas keamanan langsung mengambil sepatu sandal tersebut.

4. Pemerataan pihak kedisiplinan di seluruh gedung di wilayah fakultas ilmu administrasi Universitas Brawijaya saat ini masih sangatlah kurang dilihat dari mengelompoknya petugas kedisiplinan yang hanya ada di wilayah gedung A, dan Gedung B saja . Jadi mahasiswa banyak yang merasa dirinya aman untuk melanggar ketertiban yang ada apabila mereka sedang berada di wilaya gedung lain , seperti gedung G,H,I, dan J, jadi harus ada penambahan petugas kedisiplinan untuk memeriksa mahasiswa digedung lain dalam waktu tertentu.

5. Penguatan moral dengan efektif

Sebuah penyimpangan dalam bentuk pelanggaran juga bisa terjadi apabila moral yang bersangkutan belumlah baik . Jadi diharapkan pihak kampus mengadakan Program Pendidikan Moral yang lebih efektif lagi seperti pendidikan agama , karena seperti yang kita ketahui bahwa program pembinaan karakter di wilayah kampus masih belum tercapai hasil yang baik .

4.3 Penerapan sanksi-sanksi bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya yang melanggar Kehidupan di kampus sendiri

Setiap pelanggaran yang diperbuat pasti akan ada sanksinya dan hal itulah yang diterapkan pada Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya, dimana peraturan yang ada pasti akan disikapi dengan sanksi-sanksi yang nyata. Sanksi-sanksi yang diberlakukan diantaranya adalah sebagai berikut:

(25)

25

2. Pimpinan FIA UB dapat mempertimbangkan pemberian sanksi yang lebih berat terhadap pelanggaran Kode Etik setelah memperoleh masukan dari para pihak yang mengetahui terjadinya pelanggaran Kode Etik.

3. Sanksi bagi pelanggar Kode Etik dapat berupa: teguran, peringatan keras, skorsing dalam jangka waktu tertentu, dan dikeluarkan dari Universitas.

4. Setiap pelanggar Kode Etik diberi hak untuk pembelaan diri, paling lambat satu minggu setelah pemberitahuan pelanggaran disampaikan kepada yang bersangkutan. 5. Pelanggaran Kode Etik mendapat pemberitahuan tertulis dari pimpinan fakultas

(26)

26

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah kami lakukan , dapat disimpulkan beberapa hal , antara lain :

 Terjadinya banyak pelanggaran di wilayah kampus tidak terlepas dari faktor faktor yang mempengaruhi pelanggaran etika. Adanya contoh dari pelanggaran yang dilakukan oleh mayoritas mahasiswa pada umumnya yaitu memakai kaos di kampus, memakai sepatu sandal, merokok dalam ruangan, parker di sembarang tempat yang tidak seharusnya missal di depan garasi, memainkan lift, memakai sandal, memakai legging dan lain-lain.

 Kesalahan regulasi pada peraturan rektor tentang kode etik dikarenakan pihak yang bersangkutan tidak menyesuaikan peraturan tersebut sesuai dengan keadaan mahasiswa yang ada terjadi sekarang ini .

 Penerapan sangsi sangsi yang diberikan oleh pihak kampus masih kurang maksimal , dikarenakan kurang disipilinnya penerapan sangsi tersebut pada mahasiswa.

5.2 Saran

Banyaknya pelanggaran yang dilakukan oleh pihak mahasiswa baik itu pelanggaran ringan maupun pelanggaran berat masih banyak terjadi di wilayah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. Adanya peraturan rektor mengenai kode etik mahasiswa seakan tidak dihiraukan.Berdasarkan adanya hal ini dan berbagai pelanggaran pelanggaran yang ada terjadi ini kami mengusulkan adanya revisi atau pembaharuan lagi yang sesuai dengan keadaan sekarang ini, seperti pada

sosialisasi secara menyeluruh , penegasan sangsi , pemerataan petugas kedisiplinan di setiap gedung di wilayah kampus Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya , serta penguatan moral dengan efektif.

(27)

27

DAFTAR PUSTAKA

http://tizarrahmawan.wordpress.com/2009/12/09/contoh-proposal-penelitian-kualitatif/ (Diakses tanggal 12 Desember 2013 )

http://www.lepank.com/2012/08/pengertian-peraturan-menurut-beberapa.html (diakses tanggal 13 Desember 2013

Peraturan Rektor Universitas Brawijaya Nomor: 328/PER/2011 Tentang Kode Etik Mahasiswa

Parsons,Patricia . Etika Public Relation Panduan Praktik Terbaik . Esensi Erlangga Group

Referensi

Dokumen terkait

Holcim Indonesia Tbk merupakan satu-satunya perusahaan yang diprediksi mengalami masalah keuangan dihitung dengan metode Altman Z-Score dengan hasil tahun 2014 berada pada

Tahapan terakhir dari Hierarchy of Effect tahap Pembelian, perubahan kekuatan stimuli perluasan merek terbesar terdapat pada atribut kedua, bahwa responden cukup loyal dengan

Dalam analisis usahatani besarnya pemotongan (rafaksi) dimasukkan kedalam biaya tunai yaitu jumlah potongan (kg) dikali dengan harga ubikayu yang berlaku (Rp)

Keywords : data mining, medical record, support vector machine, type 2 diabetes

Diagonal bidang suatu balok adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang berhadapan pada setiap bidang atau sisi balok.. Untuk memahami definisi tersebut coba

Aspek diplomasi pertahanan yang digunakan dalam penyelesaian unresolved segment Dilumil – Memo adalah Confidence Building Meassures (CBMs) dengan menyamakan pendapat

Secara teoritis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau masukan bagi penulis serta bagi mahasiswa hubungan internasional lain dalam mempelajari ilmu

Peningkatan kemampuan komunikasi, pemecahan masalah, dan self-efficacy siswa SMP melalui pendekatan problem-centered learning dengan strategi