• Tidak ada hasil yang ditemukan

tujuan program dapat tercapai dengan lebih efektif. Proses penyusunan RT maupun setelah program berjalan harus dilakukan melalui proses dialog ini.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "tujuan program dapat tercapai dengan lebih efektif. Proses penyusunan RT maupun setelah program berjalan harus dilakukan melalui proses dialog ini."

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

 7HRULGDQ /DWDU%HODNDQJ 5DQFDQJDQ 7HUDUDK /HPEDU .HUMD /DQJNDK 1RO



5$1&$1*$17(5$5$+

5DQFDQJDQ7HUDUDK 57 DGDODKWDKDSSHUHQFDQDDQGDODPSHQGHNDWDQ 2XWFRPH 0DSSLQJ 20  OLKDW JDPEDU   6HODPD WDKDS LQL SLKDN SHODNVDQDSURJUDPDWDX7LP3HODNVDQD 73 PHQGH¿QLVLNDQWXMXDQ \DQJLQJLQGLFDSDLPHODOXLSURJUDPPHPSHUMHODVGDQPHQ\HSDNDWL SHUXEDKDQSHUXEDKDQ\DQJLQJLQGLGXNXQJSURJUDP

<XN.LWD0XODL

*DPEDU7DKDS7DKDS3HQGHNDWDQ2XWFRPH0DSSLQJ 5$1&$1*$17(5$5$+ /DQJNDK 9LVL /DQJNDK 0LVL /DQJNDK 0LWUD/DQJVXQJ /DQJNDK &DPSDLDQ'DPEDDQ /DQJNDK 3HQDQGD.HPDMXDQ /DQJNDK 3HWD6WUDWHJL /DQJNDK 3HULODNX2UJDQLVDVL 3526(6021,725,1* /DQJNDK 3ULRULWDV0RQLWRULQJ /DQJNDK -XUQDO&DSDLDQ /DQJNDK -XUQDO6WUDWHJL /DQJNDK -XUQDO.LQHUMD 5(1&$1$(9$/8$6, /DQJNDK 5HQFDQD(YDOXDVL Capaian Dambaan

(2)

Istilah Rancangan Terarah menunjukkan bahwa kerangka program dibuat dengan fokus pada upaya mendorong perubahan (perilaku) yang ingin dicapai, dan kegiatan-kegiatan dipilih secara sengaja untuk memaksimalkan efektivitas kontribusi program terhadap

tujuan program dapat tercapai dengan lebih efektif. Proses agar

penyusunan RT maupun setelah program berjalan harus dilakukan melalui proses dialog ini.

Rancangan Terarah terdiri atas tujuh langkah utama yang umumnya dari rancangan program dan akan membantu pelaksana program menjawab empat pertanyaan kunci yaitu: Mengapa?, Siapa?, Apa?, dan Bagaimana?. Tabel 2 menjelaskan tujuh langkah utama tersebut dan pertanyaan kunci yang ingin dijawab melalui masing-masing langkah.

Rancangan Terarah Langkah ini akan menjelaskan …

Langkah 1 Merumuskan visi Mengapa kita ingin mengembangkan sebuah program?

Langkah 2 Merumuskan misi

Bagaimana program akan dilaksanakan untuk mencapai cita-cita atau visi program?

Langkah 3 Memilih mitra langsung

Siapa mitra-mitra utama yang ingin diajak bekerjasama secara langsung untuk mencapai visi?

Langkah 4 Merumuskan capaian dambaan

Apa saja perubahan-perubahan perilaku utama yang diharapkan terjadi pada mitra-mitra langsung?

Langkah 5 Merumuskan penanda kemajuan

Apa saja tahapan-tahapan perubahan yang terjadi pada ML, yang dapat diamati selama program berlangsung? Langkah 6 Membuat peta

strategi

Bagaimana tim pelaksana program akan mendukung mitra-mitranya dan melaksanakan program?

Langkah 7 Merumuskan perilaku organisasi

Bagaimana tim pelaksana akan beroperasi (bekerja) dan mengorganisir diri untuk mencapai misinya?

Tabel 2: Pertanyaan-pertanyaan kunci untuk masing-masing tahapan Rancangan Terarah.

(3)

oleh semua

Proses pengembangan Rancangan Terarah hanya dapat dilakukan

setelah tim pelaksana program memiliki gambaran mengenai tujuan akhir program dan arahan strateginya (cara-cara atau pendekatan yang akan digunakan untuk mencapai tujuan). Hal ini dimaksudkan agar isu utama yang akan digarap dan pendekatan yang akan digunakan menjadi jelas sehingga pengembangan Rancangan Terarah dapat dilakukan dengan lancar.

Waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan RT sangat tergantung konteks dan ruang lingkup program. Umumnya, proses dimulai dengan lokakarya Rancangan Terarah. Pengalaman menunjukkan, jika persiapan sudah dilakukan (Langkah 0), sebuah dokumen hasil proses Rancangan Terarah yang baik dapat dihasilkan melalui lokakarya selama 4—5 hari.

Jika cakupan program sangat luas dan tidak mungkin melakukan lokakarya dalam 4—5 hari sekaligus, proses RT dapat dilakukan secara bertahap atau dalam kelompok terpisah-pisah. Dalam proses ini, hasil utama yang diharapkan adalah masukan tentang perubahan-perubahan yang diharapkan terjadi pada berbagai tingkat dan berbagai aktor, yang terkait dalam upaya mencapai visi. proses pengembangan RT bisa memakan waktu selama beberapa minggu sampai beberapa bulan. Karena banyak sekali keputusan-keputusan penting yang akan diambil selama proses pengembangan RT, sebaiknya perkirakan dan alokasikan waktu yang memadai untuk menyelesaikan semua proses dengan baik.

Jangan pernah berasumsi bahwa proses RT akan sepenuhnya selesai dalam lokakarya selama 5 hari! Hal yang perlu diutamakan adalah rancangan program harus dikembangkan, dipahami, dan dilakukan stakeholder utama, yaitu: Tim Pelaksana (TP), Mitra Langsung (ML) program, dan kelompok atau warga yang menjadi penerima manfaat akhir program.

Untuk menjadikan proses pembelajaran sebagai bagian tak terpisahkan dari budaya dan praktik-praktik berorganisasi, VECO memutuskan untuk menggunakan OM sebagai kerangka utama dalam proses perencanaan dan monitoring-evaluasi. VECO menyelenggarakan lokakarya 5 hari untuk menyusun RT. Hari pertama digunakan untuk mendiskusikan hasil-hasil proses perencanaan strategis yang telah berlangsung selama 1 tahun, dilanjutkan dengan sesi pengenalan OM. Empat hari berikutnya, tim program VECO mengembangkan RT untuk program yang baru, sesuai dengan model tujuh langkah RT. Selanjutnya VECO melakukan negosiasi RT dengan masing-masing mitra secara terpisah, melalui lokakarya revisi RT selama 3 hari. Total waktu yang dibutuhkan VECO adalah 8 bulan.

(4)

Teori dan Latar Belakang Rancangan Terarah Lembar Kerja Langkah Nol

Dua staf ACCESS Tahap II mengikuti lokakarya OM selama 3 hari dan merasa bahwa OM sangat tepat diterapkan dalam program. Untuk itu ACCESS melatih staf dan beberapa fasilitator tentang OM dan proses fasilitasi RT selama 4 hari. Kemudian ACCESS mendukung calon-calon mitranya untuk melakukan penjajakan program yang merupakan Langkah ke-0, dalam jangka waktu 3 bulan. Hasil-hasil penjajakan tersebut menjadi bahan utama proses pengembangan RT. Proses RT untuk masing-masing mitra ACCESS difasilitasi oleh fasilitator OM yang sudah dilatih sebelumnya. Secara umum diperlukan 2—3 hari untuk melaksanakan proses intensif RT. Kemudian masih dilanjutkan dengan proses pendampingan oleh staf ACCESS untuk menghasilkan RT yang optimal, sekaligus mengembangkannya menjadi rencana aksi program.

Tips-Tips Melakukan Tahapan Rancangan Terarah

‡ Proses ini diikuti oleh aktor yang relevan, yaitu Tim Pelaksana, mitra-mitra kunci di dalam program dan perwakilan penerima manfaat akhir. Pendekatan OM fokus pada perubahan perilaku dari Mitra Langsung. Itu sebabnya partisipasi aktif dari wakil calon-calon Mitra Langsung mutlak diperlukan. Peran serta mereka sangatlah penting untuk memastikan agar perubahan pada Mitra Langsung relevan dengan dampak yang diinginkan dalam program.

‡ Perlu dipastikan adanya keseimbangan jumlah laki-laki dan perempuan, sebagai perwakilan para aktor yang relevan dalam program.

‡ Sampai saat ini OM masih menjadi hal baru bagi sebagian besar aktor. Maka, kita perlu menyediakan cukup waktu untuk menjelaskan pendekatan ini dan perbedaannya dengan pendekatan yang lain.

‡ Dalam proses fasilitasi, penting untuk memastikan agar kelompok-kelompok yang biasanya termarginalkan (contoh: perempuan, kelompok miskin, atau masyarakat desa) dapat menyuarakan kepentingannya sendiri, dan didengar secara setara dengan suara dari pihak-pihak lain.

‡ Pada akhirnya Tim Pelaksana tetap perlu melakukan pertemuan yang dihadiri perwakilan semua pihak guna merumuskan langkah-langkah RT dalam bentuk narasi. Bila sangat terpaksa, perumusannya dapat dilakukan tim perumus yang ditunjuk dan disepakati. Selanjutnya rumusan narasi perlu diinformasikan kembali kepada semua pihak, untuk menjaga rasa kepemilikan mereka. Hal ini penting untuk menjamin keberhasilan program di masa yang akan datang.

(5)

Kiat-Kiat Memfasilitasi Lokakarya Rancangan Terarah

‡ Presentasikan hasil dari Langkah 0 kepada peserta sehingga semua yang hadir paham atas semua keputusan strategis yang telah dibuat dalam Langkah 0. Pemahaman ini penting untuk mempermudah pengambilan keputusan selama proses RT. Selain itu,Tim Pelaksana juga wajib menjelaskan alasan program ini memutuskan menggunakan pendekatan OM (sebagian atau seluruhnya) dalam merancang program.

‡ Sebelum memulai proses RT, pastikan bahwa semua peserta serta berbagai langkah dalam Rancangan Terarah. Pengenalan dapat dilakukan dalam sebuah lokakarya terpisah, ataupun sebagai pendahuluan dalam bagian lokakarya RT (metode OM dijelaskan saat peserta merancang programnya).

‡ Menggunakan alat bantu atau cara-cara visualisasi (misalnya: poster, flipchart, potongan karton berwarna/metaplan, dan proyektor) selama proses RT sangat dianjurkan. Visualisasi akan membantu peserta memahami proses RT, misalnya melihat aktor-aktor yang terlibat, perubahan yang diinginkan pada masing-masing aktor, serta hubungan/keterkaitan antara aktor dan perilaku mereka dengan cita-cita program. Visualisasi juga akan membantu mengurangi kebingungan atas istilah-istilah OM bagi pengguna pendekatan logframe atau pendekatan lain. Memperbesar lembar kerja RT yang dilampirkan dalam buku ini (lihat Bab4) sangatlah membantu menggambarkan proses dan hasil RT.

‡ Ketujuh langkah dalam Rancangan Terarah umumnya dilakukan secara berurutan. Disarankan agar hasil dari masing-masing langkah menjadi dasar bagi pembuatan langkah berikutnya (misalnya, Capaian Dambaan digunakan sebagai dasar pengembangan Penanda Kemajuan). Oleh sebab itu, sisihkan waktu secukupnya untuk mendiskusikan dan menyepakati hasil dari masing-masing langkah sebelum melanjutkan ke langkah berikutnya. Hal terpenting adalah menyepakati inti dari gagasan. Satu hal yang dapat dilakukan untuk mempercepat proses adalah dengan menyepakati elemen-elemen utama dari masing-masing langkah, tanpa menghabiskan terlalu banyak waktu pada proses pembuatan kalimat atau pemilihan kata. Proses perumusan kalimat dapat dilakukan kemudian dalam lokakarya, atau dilakukan tim perumus yang terdiri atas 2-3 orang. Namun, apapun yang akan dilakukan, perlu disepakati oleh semua pihak yang terlibat sebelum lokakarya berakhir.

(6)

Tahapan dalam

Rancangan Terarah Pertanyaan Kunci

Perumusan Visi Apakah visi memiliki perhatian khusus kepada

kaum perempuan, kaum miskin, dan kaum marginal? Sudahkah visi memuat keadilan sosial dan gender?

Perumusan Misi Apakah misi organisasi menunjukkan

keberpihakan pada kelompok-kelompok yang selama ini termarginalkan?

Apakah pendekatan yang digunakan organisasi secara jelas menunjukkan upaya untuk

melakukan analisis gender dan sosial?

Apakah organisasi memerhatikan keseimbangan gender dalam susunan pengurus dan staf?

Pengarusutamaan Gender dan Kemiskinan dalam OM

Pengarusutamaan gender dan kemiskinan dalam perencanaan pembangunan pada dasarnya dapat dilakukan dengan mengajukan tiga pertanyaan kunci, yaitu:

1. Siapa yang ikut serta? 2. Siapa yang memutuskan? 3. Siapa yang mendapat manfaat?

Tabel 3 memberikan pertanyaan-pertanyaan kunci lainnya yang akan membantu kita membuat analisis sosial dan gender saat proses perencanaan, sehingga isu gender dan kemiskinan terintegrasi dalam Rancangan Terarah. Langkah-langkah pengarusutamaan gender dan kemiskinan dapat ditemukan lebih rinci dalam setiap tahapan Rancangan Terarah.

Contoh dari Lapangan

Dalam setiap tahap RT, disediakan “contoh dari lapangan” yang merupakan contoh nyata program-program yang menggunakan OM, baik di Indonesia maupun di luar Indonesia. Kadangkala contoh-contoh tersebut agak berbeda dengan panduan yang diberikan dalam buku ini. Namun, kami memilih tetap menampilkan contoh tersebut untuk menunjukkan bahwa dalam kenyataannya, program-program pembangunan telah menggunakan konsep OM secara beragam.

Pengarusutamaan gender dan kemiskinan dilakukan untuk

memastikan agar kelompok-kelompok yang selama ini termarginalkan dalam proses pembangunan (misalnya, perempuan, orang miskin, dan kelompok minoritas) dapat terlibat dalam pengambilan keputusan, serta mendapatkan manfaat dari proses pembangunan.

(7)

31 Teori dan Latar Belakang Rancangan Terarah Lembar Kerja Langkah Nol

Tabel 3: Panduan pengarusutamaan gender dan kemiskinan dalam Rancangan Terarah.

(Sri Hidiyati & Shatifan, 2008) Pemilihan Mitra

Langsung Apakah peran serta posisi perempuan, kaum

secara khusus?

Apakah Mitra Langsung dipilih berdasarkan keberpihakan mereka pada kelompok-kelompok termarginalkan tersebut?

Perumusan Perubahan

Utama Apakah dalam program dapat terlihat perubahan perilaku (aksi-interaksi) Mitra Langsung yang

menunjukkan bahwa mereka melakukan tindakan yang memastikan kaum perempuan, kaum miskin, dan kaum marginal lain berpartisipasi, mendapat manfaat, dan terlibat pengambilan keputusan dalam proses-proses pembangunan? Perumusan Penanda

Kemajuan Apakah dalam program dapat terlihat perubahan perilaku (aksi-interaksi) Mitra Langsung yang

menunjukkan bahwa mereka melakukan tindakan yang memastikan kaum perempuan, kaum miskin, dan kaum marginal lain berpartisipasi, mendapat manfaat, dan terlibat pengambilan keputusan dalam proses-proses pembangunan? Perumusan Peta

Strategi Apakah peta strategi menggambarkan secara jelas dan tegas perhatian/tindakan yang

akan dilakukan untuk memastikan terjadinya perubahan aksi dan interaksi kaum perempuan, kaum miskin, dan kaum marginal lain?

Adakah strategi dan upaya-upaya yang ditujukan khusus untuk memperkuat posisi dan kapasitas perempuan serta kelompok-kelompok termarginalkan?

Perumusan Perilaku

Organisasi Apakah organisasi secara rutin meningkatkan pengetahuan serta pemahaman terkait

pendekatan-pendekatan terbaru dalam pen-garusutamaan gender dan kemiskinan? Apakah organisasi memastikan terlibatnya perempuan dan kelompok marginal lainnya dalam proses konsultasi serta pencarian masukan demi menjaga konsistensi organisasi terkait hal ini?

(8)

7HRULGDQ /DWDU%HODNDQJ 5DQFDQJDQ 7HUDUDK /HPEDU .HUMD /DQJNDK 1RO 0HQJDSDNLWDLQJLQPHQJHPEDQJNDQVHEXDKSURJUDP"

9LVL SURJUDP PHQ\DWDNDQ SHUXEDKDQSHUXEDKDQ PHQGDVDU \DQJ GLKDUDSNDQWHUMDGLSDGDSHULODNXNRQGLVLPDQXVLDPDXSXQNHDGDDQ VRVLDOSROLWLNHNRQRPLGDQOLQJNXQJDQ3HUXEDKDQLQLODK\DQJLQJLQ GLZXMXGNDQ PHODOXL SHODNVDQDDQ SURJUDP 'DODP SHUQ\DWDDQ YLVL WHUNDQGXQJ PLPSL FLWDFLWD GDQ NRQGLVL LGHDO \DQJ LQJLQ GLFDSDL \DQJELDVDQ\DGLGRURQJROHKNHSULKDWLQDQWHUKDGDSNRQGLVLVDDWLQL \DQJWLGDNLGHDO

3HUWDQLDQ GL ,QGRQHVLD DGDODK ZDULVDQ EXGD\D \DQJ SHQWLQJ GDQ WHUVHEDU OXDV GL EHUEDJDL ZLOD\DK 3HUWDQLDQ WHODK GLOHVWDULNDQ GDQ GLNHPEDQJNDQNHOXDUJDSHWDQLEDLNODNLODNL / PDXSXQSHUHPSXDQ 3 3HPHULQWDKGDQNRPSRQHQPDV\DUDNDWVLSLOPHODNVDQDNDQSURVHV GHVHQWUDOLVDVL GDQ GHPRNUDWLVDVL GL ,QGRQHVLD GHQJDQ VXNVHV GDQ PDV\DUDNDWPDPSXPHQHWDSNDQGDQPHZXMXGNDQVLVWHPSDQJDQGDQ SHUWDQLDQ \DQJ PHUHND LQJLQNDQ 0HUHND MXJD PHPLOLNL NHPDPSXDQ PHQMDPLQNHDPDQDQSDQJDQPHODOXLVLVWHPSHQJHORODDQVXPEHUGD\D DODPSURGXNVLGLVWULEXVLHNVSRUGDQLPSRUSDQJDQ\DQJPHPDGDL VHUWDEHUNHODQMXWDQ.HOXDUJDSHWDQL /3 GDQRUJDQLVDVLQ\DPDPSX PHQJDQWLVLSDVL GDQ PHQJDWDVL NHWHUEDWDVDQNHWHUEDWDVDQ WHUNDLW SURGXNWLYLWDV ODKDQ VHUDQJDQ KDPD DWDX WDQWDQJDQ NRQGLVL LNOLP VHSHUWLNHNHULQJDQGDQEDQMLU3HPHULQWDKPDV\DUDNDWVLSLOSHUXVDKDDQ VZDVWDGDQNRQVXPHQPHQGXNXQJGDQPHPHOLKDUDEHUEDJDLLQLVLDWLI \DQJ LQQRYDWLI XQWXN PHZXMXGNDQ SHUWDQLDQ EHUNHODQMXWDQ \DQJ PHPSHUWLPEDQJNDQ GDQ PHQJKDUJDL XQVXUXQVXU HNRQRPL VRVLDO EXGD\D GDQ HNRORORJL .HOXDUJD SHWDQL /3  PHQHUDSNDQ SUDNWLN SUDNWLNSHUWDQLDQEHUNHODQMXWDQ3HWDQLSHUHPSXDQGDQJHQHUDVLPXGD SHWDQL EHUSDUWLVLSDVL GDQ PHQGDSDW PDQIDDW GDUL SUDNWLN SHUWDQLDQ EHUNHODQMXWDQVHUWDWHUOLEDWVHFDUDDNWLIGDODPSHQJDPELODQNHSXWXVDQ WHUNDLWKDOLWX2UJDQLVDVLSHWDQLGDQSURGXVHQPHQJDGDNDQSHPDVDUDQ EHUVDPDEHUKDVLOPHPHQJDUXKLKXEXQJDQSHUGDJDQJDQGDQPHPLOLNL DNVHVWHUKDGDSLQIRUPDVLSURGXNGDQSDVDU3HWDQL /3 GDQRUJDQLVDVL PHUHND PHQGDSDWNDQ PDQIDDW GDUL SHUWDPEDKDQ SHQJKDVLODQ \DQJ EHUDVDOGDULSHQLQJNDWDQNXDOLWDVSURGXNGDQODMXSURGXNVL3HQJKDVLODQ

WDPEDKDQGLKDVLONDQGDULGLYHUVL¿NDVLSURGXNSHUWDQLDQWHUPDVXN

SURGXNSURGXN KROWLNXOWXUD EXGL GD\D VD\XUDQ SHWHUQDNDQ VHUWD SURVHVSURVHV SDVFDSURGXNVL VHSHUWL SHQJRODKDQ KDVLO SHUWDQLDQSULPHUGLVWULEXVLGDQSHPDVDUDQ

/DQJNDK

9LVL

$SDLWX9LVL"

&RQWRK

Pertanian di Indonesia adalah warisan budaya yang penting dan tersebar luas di berbagai wilayah. Pertanian telah dilestarikan dan dikembangkan keluarga petani, baik laki-laki (L) maupun perempuan (P). Pemerintah dan komponen masyarakat sipil melaksanakan proses desentralisasi dan demokratisasi di Indonesia dengan sukses dan masyarakat mampu menetapkan dan mewujudkan sistem pangan dan pertanian yang mereka inginkan. Mereka juga memiliki kemampuan menjamin keamanan pangan melalui sistem pengelolaan sumber daya alam, produksi, distribusi, ekspor, dan impor pangan yang memadai serta berkelanjutan. Keluarga petani (L/P) dan organisasinya mampu mengantisipasi dan mengatasi keterbatasan-keterbatasan terkait produktivitas lahan, serangan hama, atau tantangan kondisi iklim seperti kekeringan dan banjir. Pemerintah, masyarakat sipil, perusahaan swasta, dan konsumen mendukung dan memelihara berbagai inisiatif yang innovatif untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan yang mempertimbangkan dan menghargai unsur-unsur ekonomi, sosial, budaya, dan ekolologi. Keluarga petani (L/P) menerapkan praktik-praktik pertanian berkelanjutan. Petani perempuan dan generasi muda petani berpartisipasi dan mendapat manfaat dari praktik pertanian berkelanjutan, serta terlibat secara aktif dalam pengambilan keputusan

n a r a s a m e p n a k a d a g n e m n e s u d o r p n a d i n a t e p i s a s i n a g r O . u t i l a h t i a k r e t

bersama, berhasil memengaruhi hubungan perdagangan, dan memiliki akses terhadap informasi produk dan pasar. Petani (L/P) dan organisasi mereka mendapatkan manfaat dari pertambahan penghasilan yang berasal dari peningkatan kualitas produk dan laju produksi . Penghasilan tambahan dihasilkan dari diversifikasi produk pertanian termasuk produk-produk holtikultura, budi daya sayuran, peternakan, serta proses-proses pascaproduksi seperti pengolahan hasil pertanian primer, distribusi, dan pemasaran.

(9)

 7HRULGDQ /DWDU%HODNDQJ 5DQFDQJDQ 7HUDUDK /HPEDU .HUMD /DQJNDK 1RO



,QJDW

‡ 9LVLPHQXQMXNNDQSHUXEDKDQSHUXEDKDQLGHDOGDODPPDV\DUDNDW \DQJ PDQD SURJUDP LQJLQ PHPEHULNDQ NRQWULEXVL 9LVL KDUXV PHQMDGLGD\DGRURQJGDQPRWLYDVLEDJLDNWRUDNWRU\DQJWHUOLEDW GDODPSURJUDP

‡ 3HUXEDKDQ LWX WHUMDGL GDODP NRQWHNV NHKLGXSDQ VHFDUD OXDV %LVDEHUXSDSHUXEDKDQSHULODNX\DQJOHELKPHQFHUPLQNDQQLODL QLODLVHSHUWLNHVHWDUDDQJHQGHUWUDQVSDUDQVLGDQDNXQWDELOLWDV PDXSXQSHUXEDKDQNRQGLVLPDQXVLDVHSHUWLNHVHMDKWHUDDQVHUWD NHOHVWDULDQOLQJNXQJDQ ‡ .RQGLVLLGHDOWHUVHEXWGLKDUDSNDQWHUMDGLSDGDWLQJNDWSHQHULPD PDQIDDWDNKLUSURJUDP

‡ 3HQFDSDLDQ YLVL XPXPQ\D WHUMDGL EXNDQ NDUHQD GDPSDN VDWX SURJUDP DWDX GDUL XSD\D VDWX SLKDN VDMD 9LVL MXJD EHUVLIDW MDQJNDSDQMDQJVHKLQJJDSHUOXSHUMXDQJDQWHUXVPHQHUXVXQWXN PHQFDSDLQ\D

‡ 9LVL KDUXV WHWDS UHOHYDQ XQWXN GLSHUMXDQJNDQ GDODP ZDNWX ODPD

‡ -LNDNRQGLVLLGHDOWHUFDSDLDGDEDQ\DNSLKDN\DQJEHUNRQWULEXVL GLGDODPQ\D

‡ 9LVL\DQJGLEXDWELDVDQ\DMXJDPHUXSDNDQHNVSUHVLGDULQLODLQLODL \DQJ GL\DNLQL SHPEXDW YLVL 0LVDOQ\D OHPEDJD \DQJ PH\DNLQL QLODLQLODL NHVHWDUDDQ JHQGHU DWDX QLODLQLODL GHPRNUDVL GDODP PHQJHPEDQJNDQ YLVL DNDQ PHQFDQWXPNDQ NRQGLVL LGHDO GDQ SURVHVSURVHV\DQJWHUMDGLMLNDQLODLQLODLLWXGLMDODQNDQ

‡ 9LVL GLUXPXVNDQ EHUGDVDUNDQ UHÀHNVL PHQGDODP UHVSRQ GDQ NHSULKDWLQDQWHUKDGDSVLWXDVLVDDWLQL

(10)

7HRULGDQ /DWDU%HODNDQJ 5DQFDQJDQ 7HUDUDK /HPEDU .HUMD /DQJNDK 1RO

‡ 3URVHV SHQJHPEDQJDQ YLVL EHUSRWHQVL XQWXN PHQJLOKDPL QHJRVLDVL GDQ PHQFDUL NHVHSDNDWDQ VHFDUD NROHNWLI EHUVDPD VDPD 

‡ .HJLDWDQGDQLQWHUYHQVL\DQJGLODNXNDQ7LP3HODNVDQDGDQ0LWUD /DQJVXQJKDUXVEHUNRQWULEXVLSDGDWHUFDSDLQ\DYLVL

‡ 9LVL GLWXOLV GDODP NDOLPDW \DQJ PHQJJDPEDUNDQ NRQGLVL VDDW LQLVHDNDQDNDQRUDQJ\DQJPHQXOLVNDQQ\DEHUDGDVDDWNRQGLVL WHUVHEXWWHUFDSDLGDQVHGDQJPHQGHVNULSVLNDQQ\D

‡ 'DODP SHUXPXVDQ YLVL KDUXV GLKLQGDUL WXPSDQJ WLQGLK DQWDUD SHUXEDKDQ \DQJ GLWXOLVNDQ GDODP YLVL GHQJDQ SHUXEDKDQ SDGD &DSDLDQ'DPEDDQ2OHKNDUHQDLWXVHODPDSURVHVSHQ\XVXQDQ 5DQFDQJDQ7HUDUDKSURVHVFHNGDQSHQJHFHNDQNHPEDOLKDUXV VHODOXGLODNXNDQ

%DJDLPDQDPHQJDUXVXWDPDNDQJHQGHUGDODPYLVL"

-LNDVXDWXSURJUDPLQJLQEHUNRQWULEXVLSDGDWHUFDSDLQ\DNHVHWDUDDQ DQWDUD ODNLODNL GDQ SHUHPSXDQ PDND YLVL SURJUDP KDUXV VHFDUD JDPEODQJ PHQMHODVNDQ NHDGDDQ NHVHWDUDDQ JHQGHU \DQJ LQJLQ GLFDSDL 1DPXQ SHUOX GLLQJDW EDKZD NHVHWDUDDQ JHQGHU \DQJ GLSHUMXDQJNDQSHUOXPHPSHUWLPEDQJNDQQRUPDQRUPDGDQEXGD\D \DQJEHUODNXGLORNDVLLWX

&RQWRK NRQGLVL NHVHWDUDDQ JHQGHU GDODP PDV\DUDNDW \DQJ LQJLQ GLFDSDLVHEDJDLEHULNXW

‡ 3HUHPSXDQ GDQ ODNLODNL GDUL NHORPSRNNHORPSRN WHUPDUJLQDONDQ  PHPLOLNL DNVHV \DQJ VDPD WHUKDGDS SHPEDQJXQDQGDQEHUSDUWLVLSDVLDNWLIGDODPSURVHVSHUHQFDQDDQ SHQJHPEDQJDQSHODNVDQDDQGDQPRQLWRULQJHYDOXDVLSURJUDP SHPEDQJXQDQ WHUXWDPD \DQJ PHPSXQ\DL SHQJDUXK ODQJVXQJ SDGDNHKLGXSDQQ\D ‡ 3HUHPSXDQGDQODNLODNLPHPLOLNLDNVHVGDQPHQHULPDPDQIDDW \DQJ VDPD DWDV SHOD\DQDQ SHQGLGLNDQ NHVHKDWDQ SHNHUMDDQ GDQSROLWLN ‡ 'LVNULPLQDVLSRVLWLIGLODNXNDQXQWXNPHPDVWLNDQEDKZDODNLODNL GDQSHUHPSXDQPHQHULPDKDVLOSHPEDQJXQDQVHFDUDDGLO ‡ -XPODKSHUHPSXDQGDQODNLODNL\DQJPHQGXGXNLSRVLVLVHEDJDL SHQJDPELONHSXWXVDQGDODPPDV\DUDNDWVHLPEDQJ

6LDSD\DQJVHEDLNQ\DWHUOLEDW"

/DNLODNLGDQSHUHPSXDQ\DQJPHZDNLOL x 7LPSHODNVDQD x &DORQ0LWUD/DQJVXQJ

(11)

35 Teori dan Latar Belakang Rancangan Terarah Lembar Kerja Langkah Nol

x Wakil-wakil penerima manfaat, dan

x Pihak-pihak yang terkait dengan cita-cita yang diinginkan.

Monitoring Visi

Pada umumnya program tidak dituntut untuk melakukan monitoring terhadap pencapaian visi. Namun sebagai bagian dari monitoring, pendekatan OM menganjurkan proses review secara berkala terhadap alur logis program. Proses ini digunakan oleh Tim Pelaksana untuk melihat apakah Visi masih mencerminkan impian dari program. Tim dapat menentukan seberapa sering proses ini dilakukan (Lihat Lembar Monitoring 6).

38

Tujuan sesi

‡ Merumuskan visi program yang dikembangkan secara bersama-sama, serta dipahami dan disepakati pelaku-pelaku utama program.

Tahap-tahap proses fasilitasi

Tahap persiapan (sesi pemanasan)

x Presentasikan hasil-hasil penjajakan (Langkah 0) dalam bentuk gambar atau poster yang ditempel di ruang pertemuan sehingga mudah dilihat peserta.

x Ajak peserta untuk mengingat kembali apa yang sudah dilakukan dalam Langkah 0 dan diskusikan konteks sosial di masyarakat berdasarkan hasil-hasil penjajakan ini.

x Jelaskan bahwa tujuan pertemuan ini adalah merumuskan secara bersama-sama cita-cita program terkait dengan yang sudah dilakukan sebelumnya.

pendapat dan diskusi)

‡ Bagi peserta dalam kelompok-kelompok kecil 4—5 orang dengan memerhatikan komposisi peserta yang berimbang antara laki-laki dan perempuan.

‡ Minta masing-masing kelompok mendiskusikan: keadaan yang mereka harapkan/bayangkan akan terjadi di masa akan datang. Minta masing-masing kelompok mendiskusikan pertanyaan berikut ini.

o Apa mimpi yang ingin dicapai melalui program?

o Dibandingkan kondisi saat ini, kondisi seperti apa yang akan kita lihat saat cita-cita itu tercapai (misalnya di desa, di kabupaten, atau di kalangan petani)?

(12)
(13)

 7HRULGDQ /DWDU%HODNDQJ 5DQFDQJDQ 7HUDUDK /HPEDU .HUMD /DQJNDK 1RO ‡ 3HUWDQ\DDQSHUWDQ\DDQ NXQFL GL EDZDK LQL GDSDW GLJXQDNDQ XQWXNPHPHULNVDXODQJYLVL ‡ -LND PDVLK DGD \DQJ EHOXP PHPHQXKL V\DUDW GLVNXVLNDQ NHPEDOL VHKLQJJD GLSHUROHK NHVHSDNDWDQ DQWDUD VHPXD SLKDN \DQJKDGLU

3HUWDQ\DDQNXQFLXQWXNPHPHULNVDYLVL

x $SDNDK NDOLPDWNDOLPDW \DQJ GLJXQDNDQ VXGDK PHQFHUPLQNDQ

VHFDUDWHSDWNRQGLVL\DQJGLKDUDSNDQWHUMDGL"

x $SDNDK GHVNULSVL WHQWDQJ SHUXEDKDQ \DQJ GLLQJLQNDQ EDLN EHVDU

PDXSXQ OXDVDQQ\D VHMDODQ GHQJDQ \DQJ LQJLQ GLOLKDW GDODP SURJUDP"

x $SDNDKJDPEDUDQ\DQJGLEXDWFXNXSMHODV"6XSD\DNHGHSDQQ\D

SHUXEDKDQ \DQJ WHUMDGL GDSDW GLDPDWL GDQ WLGDN PHQLPEXONDQ NHUDQFXDQDWDXVHNDGDUVORJDQ

x $SDNDK SHUXEDKDQ \DQJ GLJDPEDUNDQ PDVLK WHWDS VHVXDL XQWXN

MDQJNDZDNWXODPD"

x $SDNDKSHUXEDKDQLGHDO\DQJWHUFDQWXPGDODPYLVLGDSDWGLFDSDL

PHODOXLLQWHUYHQVLSURJUDPVDMD"%LDVDQ\DYLVLVXOLWGLFDSDLPHODOXL LQWHUYHQVL VDWX SURJUDP VDMD NDUHQD PHUXSDNDQ FLWDFLWD LGHDO MDQJNDSDQMDQJ

x $SDNDKDVSHNJHQGHUVXGDKWHUFDQWXPGDODPYLVL"

x $SDNDK NDOLPDW YLVL EHEDV GDUL XQJNDSDQXQJNDSDQ \DQJ NXUDQJ

OD\DNVHFDUDSROLWLNDWDXEXGD\D" x $SDNDKNDOLPDWYLVLEHEDVGDULMDUJRQMDUJRQ\DQJEHUPDNQDJDQGD DWDXLVWLODK\DQJGDSDWPHPELQJXQJNDQ" x $SDNDKNDOLPDWYLVLFXNXSSHQGHNVHKLQJJDPXGDKGLSDKDPL" x $SDNDKQDUDVLYLVLVHVXDLVHMDODQGHQJDQKDVLOKDVLO\DQJGLSHUROHK GDODPSURVHVSURVHV/DQJNDK"

7LSV7LSV)DVLOLWDVL

‡ )DVLOLWDWRU SHUOX PHPSXQ\DL UHIHUHQVL GDQ PHPDKDPL NRQWHNV VRVLDO\DQJDGDGLPDV\DUDNDW

‡ %LOD SHVHUWD NHVXOLWDQ PHPXODL SHUXPXVDQ YLVL IDVLOLWDWRU ELVD PHPEDQWXSHVHUWDPHODOXLLOXVWUDVLJDPEDUDWDXSHUPDLQDQ ‡ %HULNDQNHVHPSDWDQ\DQJVDPDDQWDUDSHUHPSXDQGDQODNLODNL

SDGD VHWLDS SURVHV -LND DGD SHVHUWD \DQJ NXUDQJ EHUDQL PHQJHPXNDNDQSHQGDSDW PLVDOQ\DSDUDSHQHULPDPDQIDDW  EHULNDQNHVHPSDWDQVHFDUDNKXVXV

‡ -LND DGD MDUJRQLVWLODK VXOLW GDODP UXPXVDQ YLVL GLVNXVLNDQ PDNQD VHEHQDUQ\D \DQJ LQJLQ GLFDSDL .HPXGLDQ JDQWL MDUJRQ WHUVHEXWGHQJDQNDWDXPXP\DQJOHELKWHSDW

(14)

7HRULGDQ /DWDU%HODNDQJ 5DQFDQJDQ 7HUDUDK /HPEDU .HUMD /DQJNDK 1RO

%DKDQEDKDQSHQGXNXQJ

‡ 'DWDGDWDKDVLO/DQJNDK ‡ &RQWRKFRQWRKUXPXVDQYLVLSURJUDPODLQ

&RQWRK'DUL/DSDQJDQ

%HEHUDSD

DGDSWDVL

\DQJ

ELVD

GLODNXNDQ

GDODP

SHUXPXVDQYLVL

‡ %HUGDVDUNDQ SHQJDODPDQ VHODPD LQL SURJUDP XPXPQ\D GLUDQFDQJEXNDQGDULQRO%LDVDQ\D7LP3HODNVDQDVXGDKPHPLOLNL JDJDVDQ\DQJMHODVWHQWDQJ\DQJGLLQJLQNDQSHQGHNDWDQ\DQJ GLJXQDNDQGDQNRQGLVLLGHDO\DQJLQJLQGLFDSDLSDGDWLQJNDWDQ GDPSDN-LNDLQLWHUMDGLPXQJNLQSURJUDPWLGDNSHUOXPHODNXNDQ LQYHVWDVL ZDNWX GDQ VXPEHU GD\D GDODP PHODNXNDQ ³/DQJNDK ´

‡ 'DSDWMXJDPHQJJXQDNDQYLVLOHPEDJDDWDXSURJUDP\DQJVXGDK DGDVHEDJDLYLVLSURJUDP

‡ 6HEHOXP PHUXPXVNDQ YLVL OHPEDJD ELVD PHQMDULQJ SHQGDSDW GDUL SLKDNSLKDN WHUNDLW 6HODQMXWQ\D GLEHQWXN WLP SHUXPXV XQWXN PHUXPXVNDQ QDUDVL YLVL -LND DGD SHUEHGDDQ SHQGDSDW VHEDLNQ\D SLKDNSLKDN WHUVHEXW GLSHUWHPXNDQ VHGDUL DZDO VHEHOXPYLVLGLUXPXVNDQ XQWXNPHQFDSDLNHVHSDNDWDQ

‡ 3DGDXPXPQ\DOHPEDJDPHUXPXVNDQYLVLVHEDJDLFLWDFLWDLGHDO \DQJ PXQJNLQ WLGDN DNDQ SHUQDK WHUFDSDL 1DPXQ EHEHUDSD SURJUDPPXQJNLQVDMDPHUXPXVNDQYLVL\DQJOHELKVHGHUKDQD OHELKWHUDPDWLKDVLOQ\DGDQOHELKPXQJNLQGLFDSDLGDODPNXUXQ ZDNWXWHUWHQWX3HUXPXVDQYLVLVHSHUWLLQLGDSDWGLODNXNDQMLND SURJUDPEHNHUMDVHFDUDODQJVXQJGDQKXEXQJDQQ\DOHELKGHNDW GHQJDQSHQHULPDPDQIDDWDNKLU&DUDLQLMXJDGLODNXNDQNDUHQD PHODOXL SURJUDP LQJLQ GLWXQMXNNDQ VHFDUD JDPEODQJ SHUDQ SHUXEDKDQ SHULODNX DNWRU VHEDJDL VDODK VDWX DVSHN SHQWLQJ GDODPPHQFDSDLNRQGLVLLGHDO

‡ %HEHUDSD OHPEDJD PHQJJXQDNDQ LQGLNDWRU \DQJ EHUNDLWDQ GHQJDQ YLVL XQWXN PHPRQLWRU GDQ PHQJHYDOXDVL GDPSDN \DQJ GLKDVLONDQ +DO LQL ELDVDQ\D GLGRURQJ NHEXWXKDQ XQWXN PHQXQMXNNDQ NRQWULEXVL SURJUDP WHUKDGDS VXDWX GDPSDN VHUWDNHEXWXKDQXQWXNPHPDKDPLGDQEHODMDUWHQWDQJGDPSDN SURJUDPLWXVHQGLUL

(15)

 7HRULGDQ /DWDU%HODNDQJ 5DQFDQJDQ 7HUDUDK /HPEDU .HUMD /DQJNDK 1RO

*DEXQJDQ 3HUNXPSXODQ 3HWDQL 3HPDNDL $LU *3$  PHQGRURQJ 7DWD 3HPHULQWDKDQ /RNDO \DQJ 'HPRNUDWLV 0HODOXL3HQJHORODDQ5XDQJ7HUEXND+LMDX

3DGD VHWLDS OHYHO SHPHULQWDKDQ NDEXSDWHQ NHFDPDWDQ GHVD VHUWD NHORPSRNNHORPSRN PDV\DUDNDW  SHPHULQWDK PHPDKDPL GDQ VDGDU DNDQSHQWLQJQ\DIXQJVLKXWDQVHEDJDLUXDQJWHUEXNDKLMDX 57+ VHUWD IXQJVL SHUWDQLDQ UDPDK OLQJNXQJDQ GDODP PHQMDJD NHVHLPEDQJDQ OLQJNXQJDQ 3HPHULQWDK MXJD VHFDUD DNWLI PHQGXNXQJ *HUDNDQ -HQHSRQWR+LMDXEHUVLKGDQVHKDW -HQHSRQWR*UHHQDQG&OHDQ GHQJDQ PHPIRUPXODVLNDQ GDQ PHQJLPSOHPHQWDVLNDQ NHELMDNDQNHELMDNDQ \DQJ WHUNDLW NHKXWDQDQ OLQJNXQJDQ KLGXS GDQ SHUWDQLDQ²PHODOXL 3HUDWXUDQ'DHUDK SHUGD -HQHSRQWR+LMDX$QJJDUDQ3HQGDSDWDQGDQ %HODQMD'DHUDK $3%' +LMDX3HUDWXUDQ'HVD SHUGHV +LMDX²EHUGDVDU SDGDSHQJJDOLDQQLODLQLODLNHDULIDQORNDOPDV\DUDNDW'LZLOD\DKNRWD NDEXSDWHQ GDQ OLPD NHFDPDWDQ GL .DEXSDWHQ -HQHSRQWR 6XODZHVL 6HODWDQWHUGDSDWKXWDQNRWDGDQKXWDQGHVDSHPDQIDDWDQSHNDUDQJDQ UXPDK WDQJJD MDODQMDODQ GDHUDK DOLUDQ VXQJDL LULJDVL SHNDUDQJDQ NDQWRUNHOXUDKDQLQVWDQVLGHVDVHNRODKPDVMLGVHEDJDL57+\DQJDNDQ PHPEHULNDQNHWHGXKDQNHLQGDKDQGDQNHPXUQLDQXGDUD.HEHUDGDDQ 57+ LQL DNDQ PHQMDPLQ WHUVHGLDQ\D VXPEHUVXPEHU DLU VHUWD PHPSHUWDKDQNDQGDQPHQLQJNDWDQNHVXEXUDQWDQDKVHKLQJJDSRWHQVL GDQSURGXNVLSHUWDQLDQUDPDKOLQJNXQJDQGDSDWGLNHPEDQJNDQ\DQJ NHPXGLDQPHQLQJNDWNDQSHQGDSDWDQPDV\DUDNDWSHWDQLGLGHVD5XDQJ WHUEXNDKLMDXGDQSHUWDQLDQUDPDKOLQJNXQJDQGDSDWGLMDGLNDQVHEDJDL REMHNZLVDWDSHQGLGLNDQGDQSHQHOLWLDQ\DQJGLNHPEDQJNDQSHPHULQWDK EHUVDPD OHPEDJDRUJDQLVDVL²\DQJ PHPSXQ\DL NHPDPSXDQ WHNQLV NHKXWDQDQ GDQ SHUWDQLDQ VHUWD SHQJHORODDQ KDVLOKDVLO NHKXWDQDQ GDQ SHUWDQLDQ±VHFDUD NRODERUDWLI GHPRNUDWLV WUDQVSDUDQ GDSDW GLSHUWDQJJXQJMDZDENDQSDUWLVLSDWLIVHWDUDGDQEHUNHODQMXWDQ3DGD LQWLQ\D ZDUJD PDV\DUDNDW SHPHULQWDK NDEXSDWHQ VHUWD SHPHULQWDK GHVDVDGDUNULWLVGDQPDPSXPHQFLSWDNDQNHSXWXVDQNHSXWXVDQEDJL WHUFLSWDQ\D OLQJNXQJDQ \DQJ DVUL GDQ KLMDX 0HUHND MXJD EHUSHULODNX KLGXSEHUVLKGDQVHKDW\DQJDNDQPHQGRURQJNHEHUKDVLODQUHKDELOLWDVL KXWDQGDQODKDQVHFDUDOXDVVHNDOLJXVPHZXMXGNDQ-HQHSRQWRVHEDJDL ZLOD\DKKLMDXEHUVLKGDQVHKDW

(16)

7HRULGDQ /DWDU%HODNDQJ 5DQFDQJDQ 7HUDUDK /HPEDU .HUMD /DQJNDK 1RO

3UR\HN 6ZD\DPVLGGKD 6HEXDK SUR\HN \DQJ IRNXV SDGDSURJUDPNHVHKDWDQXQWXNDQDNGDQSHUHPSXDQGL ZLOD\DKSHGHVDDQ,QGLD

+DPSLU GL VHOXUXK ,QGLD SHUHPSXDQ GDQ DQDN SHUHPSXDQ EHUNRQWULEXVL VHUWD EHUEDJL KDVLO SHPEDQJXQDQ VHFDUD VHWDUD 0HUHND PHQJJXQDNDQ GDQ PHQGDSDW PDQIDDW GDUL VDUDQD NHVHKDWDQSHQGLGLNDQNHWDKDQDQSDQJDQGDQDLUVHUWDEHEDVGDUL NHNHUDVDQ 0HUHND PHQGDSDW SHQJKDVLODQ XQWXN NHKLGXSDQQ\D VHQGLUL PHQGDSDW DNVHV VHFDUD EHEDV NH SDVDU NUHGLW OD\DQDQ SHUEDQNDQ GDQ SHPHULQWDK \DQJ GLSHUOXNDQ XQWXN PHZXMXGNDQ WXMXDQ HNRQRPLQ\D 3HUHPSXDQ PHQFDUL GDQ GDSDW PHQJJXQDNDQ WHNQRORJLXQWXNPHQJXUDQJLEHEDQNHUMDQ\DGDQPHQJXQDNDQLQSXW LQSXWSHUWDQLDQ\DQJGDSDWEHUNRQWULEXVLSDGDNHVHMDKWHUDDQPHUHND GDQ NHEHUODQMXWDQ OLQJNXQJDQ 'HVDGHVD VHSHQXKQ\D GLOD\DQL WUDQVSRUWDVL XPXP PHPLOLNL SHQHUDQJDQ PHPDGDL GL PDODP KDUL VHUWDPHPSXQ\DLDSDUDWNHSROLVLDQ\DQJGDSDWPHQHJDNNDQKXNXP VHFDUD WHJDV GDQ DGLO 3HOD\DQDQ NHVHKDWDQ SULPHU GDQ NHVHKDWDQ UHSURGXNVL GL WLQJNDW ORNDO GDSDW GLSHUWDQJJXQJMDZDENDQ VHUWD UHVSRQVLIWHUKDGDSNHEXWXKDQSHUHPSXDQGDQDQDNSHUHPSXDQ$QDN SHUHPSXDQEHUVHNRODKSHQXKZDNWX%HVHUWDNHOXDUJDQ\DLDPHPLOLNL LQIRUPDVL GDQ VXPEHU GD\D PHPDGDL XQWXN PHQJDPELO NHSXWXVDQ VHFDUDVDGDUEHUGDVDUNDQLQIRUPDVL\DQJOD\DNWHQWDQJNHVHKDWDQ NHDPDQDQVHUWDNHEXWXKDQVRVLDOQ\D.HVHWDUDDQJHQGHUPHQGDVDUL SHPEDJLDQWXJDVGDQSHQJDPELODQNHSXWXVDQGDODPUXPDKWDQJJD /DNLODNL GDODP PDV\DUDNDW PHPDKDPL VHUWD PHQGXNXQJ KXNXP KXNXP GDQ LQLVLDWLI \DQJ UHVSRQVLI JHQGHU 3HUHPSXDQ GDSDW PHQJLGHQWL¿NDVL VHUWD PHQJXQJNDSNDQ NHEXWXKDQ GDQ PLQDW NHSHGXOLDQ PHUHND GL VHPXD WLQJNDWDQ SHPHULQWDKDQ PXODL GDUL WLQJNDWORNDOVDPSDLQDVLRQDO6HEDJDLSHUZDNLODQ\DQJGLSLOLKGDQ VHEDJDL NHORPSRN SHQHNDQ SHUHPSXDQ GDSDW EHUSDUWLVLSDVL GDQ PHPHQJDUXKLPDV\DUDNDWQ\D0HUHNDPHPSHUROHKGXNXQJDQGDUL RUJDQLVDVLRUJDQLVDVL SHPEHUGD\DDQ SHUHPSXDQ GDODP PHQJDPELO NHSXWXVDQ NHELMDNDQ GDQ SURJUDP SHPEHUGD\DDQ SHUHPSXDQ .HORPSRNNHORPSRNSHUHPSXDQLQLPHPEDQWXNHORPSRNVHMHQLVGL WHPSDWODLQXQWXNPHQJKDGDSLPDVDODKPDVDODK\DQJVDPDGHQJDQ FDUDEHUEDJLSHPEHODMDUDQ

(17)

 7HRULGDQ /DWDU%HODNDQJ 5DQFDQJDQ 7HUDUDK /HPEDU .HUMD /DQJNDK 1RO %DJDLPDQDSURJUDPLQJLQGLODNXNDQXQWXNPHQ\XPEDQJ SHQFDSDLDQYLVL"

0LVL DGDODK VXDWX SHUQ\DWDDQ WHQWDQJ EDJDLPDQD 7LP 3HODNVDQD 73 LQJLQPHQGXNXQJYLVLSURJUDP0LVLPHOXNLVNDQFDUDFDUDGDQ VWUDWHJLLGHDO\DQJGLSLOLKGL\DNLQLGDQGLDQJJDSSDOLQJWHSDWROHK 73GDODPPHZXMXGNDQYLVL1DPXQPLVLWLGDNEHUXSDGDIWDUVHPXD NHJLDWDQ\DQJDNDQGLODNXNDQ0LVLMXJDPHQFHUPLQNDQGHQJDQVLDSD 73DNDQEHNHUMDVDPDXQWXNPHODNVDQDNDQSURJUDPVHUWDSHUDQ NKXVXVDSD\DQJDNDQGLPDLQNDQROHK73\DQJGLQLODLSDOLQJVHVXDL GHQJDQNDSDVLWDVGDQQLODLQLODLRUJDQLVDVL0LVLMXJDPHQMHODVNDQ VHFDUDJDPEODQJEDJDLPDQD73DNDQPHQMDJDHIHNWL¿WDVH¿VLHQVL GDQUHOHYDQVLQ\DWHUKDGDSSURJUDPGDQLVXLVXWHUNDLW

'DODP UDQJND PHQLQJNDWNDQ SRVLVL NHOXDUJD SHWDQL /3  \DQJ WHURUJDQLVDVL9(&2PHPEHULNDQVXPEDQJDQSDGDSHQJKLGXSDQPHUHND \DQJ OD\DN GHQJDQ FDUD PHQGXNXQJ SHQJHPEDQJDQ UDQWDL SHUWDQLDQ EHUNHODQMXWDQ 3% GLEHEHUDSDZLOD\DKJHRJUD¿VWHUSLOLKGL,QGRQHVLD EDJLDQ7LPXU'XNXQJDQ9(&2GLSXVDWNDQSDGDSHQJJXQDDQSUDNWHN SUDNWHNGDQSURVHVSHUWDQLDQ\DQJLQRYDWLIXQWXNPHQLQJNDWNDQSURGXNVL PLVDOQ\DSHUWDQLDQEHUNHODQMXWDQGHQJDQLQSXWUHQGDK /RZ([WHUQDO ,QSXW 6XVWDLQDEOH $JULFXOWXUH  /(,6$  PHQLQJNDWNDQ QLODL WDPEDK SURGXNSHUWDQLDQGDQPHQLQJNDWNDQDNVHVSDVDUXQWXNEHEHUDSDNRPRGLWL WHUWHQWX GDQ PHQGRURQJ SUDNWHNSUDNWHN SHPEHOLDQ ROHK NRQVXPHQ \DQJOHELKEHUNHODQMXWDQ'LVDPSLQJLWX9(&2MXJDPHQGXNXQJGDQ PHPIDVLOLWDVLEHUEDJDLLQLVLDWLIXQWXNPHQGRURQJSHUXEDKDQNHELMDNDQ GDODP UDQJND PHQFDSDL NHGDXODWDQ SDQJDQ SHUWDQLDQ EHUNHODQMXWDQ GDQ SHQJHPEDQJDQ UDQWDL SHUGDJDQJDQ NRPRGLWDV PHODOXL NHJLDWDQ DGYRNDVLGDQORELNHSDGDDNWRUDNWRUSHPHULQWDKGDQVZDVWDGLWLQJNDW ORNDO QDVLRQDO GDQ ELOD PHPXQJNLQNDQ WLQJNDW LQWHUQDVLRQDO 'DODP NDU\DQ\D9(&2PHPEHULNDQSHUKDWLDQNKXVXVSDGDXSD\DSHOLEDWDQ JHQHUDVL PXGD SHWDQL PHPSURPRVLNDQ SHUHPSXDQ SHWDQL GDQ NHVHWDUDDQJHQGHUVHEDJDLEDJLDQWDNWHUSLVDKNDQGDULSUDNWLNSHUWDQLDQ GDQPHQFRFRNNDQSHQJHWDKXDQVHUWDSUDNWLNSUDNWLNWUDGLVLRQDOGHQJDQ \DQJ PRGHUQ 9(&2 EXNDQODK DNWRU ODQJVXQJ GDODP SHQJHPEDQJDQ XSD\DUDQWDLQLODLSHUWDQLDQEHUNHODQMXWDQGDQXSD\DDGYRNDVLQDPXQ EHUNRODERUDVL GHQJDQ GDQ PHQGXNXQJ RUJDQLVDVLRUJDQLVDVL SHWDQL SURGXVHQ206 2UJDQLVDVL0DV\DUDNDW6LSLO SHQ\HGLDOD\DQDQDOLDQVL GDQVHNWRUVZDVWD

/DQJNDK

0LVL

$SDLWX0LVL"

&RQWRK

(18)

7HRULGDQ /DWDU%HODNDQJ 5DQFDQJDQ 7HUDUDK /HPEDU .HUMD /DQJNDK 1RO

,QJDW

‡ 3HUQ\DWDDQPLVLPHPSHUMHODVIRNXVSURJUDP<DLWXEDJLDQPDQD GDULYLVL\DQJDNDQGLSLOLKVHEDJDLIRNXVSURJUDP

‡ 0LVL PHQMDZDE SHUWDQ\DDQ WHQWDQJ µEDJDLPDQD¶ 73 DNDQ EHUNRQWULEXVLSDGDSHQFDSDLDQYLVL ‡ 0HQJJDPEDUNDQSHUDQLGHDO QDPXQUHDOLVWLV GDULRUJDQLVDVLGDQ SLKDNSLKDN\DQJDNDQGLDMDNEHNHUMDVDPDXQWXNPHQFDSDLYLVL ‡ 0LVLGLPLOLNLGDQPHUXSDNDQPDQGDWGDULWLPSHODNVDQDSURJUDP ‡ 3DGDGDVDUQ\DPLVLPHQMDZDESHUWDQ\DDQNXQFLEHULNXW  $SD\DQJDNDQGLODNXNDQ73"$SDIRNXVNHUMDGDQVWUDWHJL VWUDWHJLXWDPDQ\D"  $SDVDMDQLODLQLODLRUJDQLVDVL\DQJLQJLQGLWHUDSNDQROHK73 GDODPSURJUDP"  'HQJDQVLDSD73DNDQEHNHUMDGDQPHQJDSD"  %DJDLPDQD 73 DNDQ PHQJJXQDNDQ VXPEHU GD\DQ\D PLVDOQ\D NDSDVLWDV IDVLOLWDV VXPEHU GD\D ¿QDQVLDO GDQ MDULQJDQNHUMD "

 %DJDLPDQD73DNDQPHQMDJDVXSD\DNLQHUMDQ\DWHWDSHIHNWLI H¿VLHQGDQUHOHYDQ"

 3HUDQ 9(&2 DGDODK PHQGXNXQJ SHQJHPEDQJDQ NDSDVLWDV RUJDQLVDVL GDQ NDSDVLWDV WHNQLV PHPIDVLOLWDVL IRUXPIRUXP PXOWLVWDNHKROGHU PHQMHPEDWDQLXSD\DDGYRNDVLGDQORELORNDOQDVLRQDOGDQLQWHUQDVLRQDO PHQGRNXPHQWDVLNDQ GDQ PHQ\HEDUNDQ SHPEHODMDUDQ GDQ SUDNWLN SUDNWLN \DQJ EDLN XQWXN PHPEDQJXQ EXNWLEXNWL GDQ PHPDQWDSNDQ SURVHVSURVHVGDQVLVWHPSHPEHODMDUDQWHUXVPHQHUXVGDQPDQDMHPHQ SHQJHWDKXDQVHNWRULQL

(19)

 7HRULGDQ /DWDU%HODNDQJ 5DQFDQJDQ 7HUDUDK /HPEDU .HUMD /DQJNDK 1RO

%DJDLPDQD0HQJDUXVXWDPDNDQ*HQGHUGDODP0LVL"

3HQJDUXVXWDPDDQ JHQGHU GDODP PLVL SHUOX GLODNXNDQ DJDU  WLP SHODNVDQDµVDWXNDWDGHQJDQSHUEXDWDQ¶$VSHNJHQGHUGDODPPLVL GDSDWGLOHWDNNDQGDODPDVSHN

‡ VWUDWHJL SURJUDP XQWXN PHQFDSDL NHVHWDUDDQ JHQGHU DWDX NHDGLODQVRVLDOGDQ

‡ PHPDVWLNDQEDKZDODNLODNLGDQSHUHPSXDQPHPLOLNLNHVHPSDWDQ \DQJ VDPD GDODP SHQJHORODDQ SURJUDP VHEDJDL DQJJRWD 73  GDQVWUXNWXURUJDQLVDVL

3HQJDUXVXWDPDDQ JHQGHU GDODP SURJUDP GDSDW GLUXPXVNDQ GHQJDQPHQJJXQDNDQWLJDSHUWDQ\DDQNXQFL ‡ VLDSD\DQJEHUSDUWLVLSDVL" ‡ VLDSDPHPLOLNLDNVHVGDQPHQJDPELONHSXWXVDQ"GDQ ‡ VLDSD\DQJPHQGDSDWNDQPDQIDDW" ,QJDWSHQJLQWHJUDVLDQDVSHNJHQGHUGDODPPLVLMXJDKDUXVELVD PHQMDZDESHUWDQ\DDQNXQFL\DQJGLVHEXWNDQGLDWDV

6LDSD\DQJ3HUOX7HUOLEDW"

‡ 3HQJXUXVOHPEDJDSHODNVDQD ‡ 6HPXDDQJJRWDWLPSHODNVDQDGDQWLPSURJUDP NDODXWLP SHODNVDQDKDQ\DVHEDJLDQGDULVWDIOHPEDJD 

0RQLWRULQJ0LVL

3DGDXPXPQ\DSURJUDPWLGDNGLWXQWXWXQWXNPHODNXNDQPRQLWRULQJ WHUKDGDSSHQFDSDLDQPLVL1DPXQVHEDJDLEDJLDQSURVHVPRQLWRULQJ SHQGHNDWDQ 20 PHQJDQMXUNDQ SURVHV UHYLHZ EHUNDOD WHUKDGDS DOXUORJLVSURJUDP3URVHVLQLGLJXQDNDQROHK7LP3HODNVDQDXQWXN PHOLKDW DSDNDK 0LVL PDVLK VHVXDL GHQJDQ DSD \DQJ VHGDQJ DWDX DNDQGLNHUMDNDQROHK7LP3HODNVDQD7LPGDSDWPHQHQWXNDQVHQGLUL VHEHUDSDVHULQJSURVHVLQLDNDQGLODNXNDQ OLKDW/HPEDU0RQLWRULQJ   3DGDXPXPQ\DSURJUDPWLGDNGLWXQWXWXQWXNPHODNXNDQPRQLWRULQJ WHUKDGDSSHQFDSDLDQPLVL1DPXQVHEDJDLEDJLDQSURVHVPRQLWRULQJ SHQGHNDWDQ20PHQJDQMXUNDQSURVHVUHYLHZEHUNDODWHUKDGDSDOXU ORJLV SURJUDP  3URVHV LQL GLJXQDNDQ ROHK 7LP 3HODNVDQD XQWXN PHOLKDW DSDNDK 0LVL PDVLK VHVXDL GHQJDQ DSD \DQJ VHGDQJ DWDX DNDQGLNHUMDNDQROHK7LP3HODNVDQD7LPGDSDWPHQHQWXNDQVHQGLUL VHEHUDSDVHULQJSURVHVLQLDNDQGLODNXNDQ OLKDW/HPEDU0RQLWRULQJ  

(20)

7HRULGDQ /DWDU%HODNDQJ 5DQFDQJDQ 7HUDUDK /HPEDU .HUMD /DQJNDK 1RO

7XMXDQ6HVL

‡ 0HUXPXVNDQSHUQ\DWDDQPLVLSURJUDP

7DKDSWDKDS3HUXPXVDQ0LVL

7DKDSSHUVLDSDQ ‡ -HODVNDQWXMXDQVHVLGDQGLVNXVLNDQSHQJHUWLDQGH¿QLVLPLVL ‡ 3DVDQJFRQWRKSHUQ\DWDDQPLVL ‡ 6LDSNDQGDQSDMDQJKDVLOKDVLOODQJNDK\DQJUHOHYDQGHQJDQ VHVLLQLGDODPEHQWXNJDPEDUDWDXSRVWHU\DQJGLWHPSHOGLUXDQJ SHUWHPXDQVHKLQJJDPXGDKGLOLKDWROHKSHVHUWD ,GHQWL¿NDVLDVSHNDVSHNPLVL ‡ %DFDUXPXVDQYLVLXQWXNPHQJLQJDWNDQNHPEDOLDNDQFLWDFLWD \DQJLQJLQGLFDSDL

‡ %DJL SHVHUWD PHQMDGL   DWDX  NHORPSRN GDQ EHULNDQ ² GDUL SHUWDQ\DDQSHUWDQ\DDQ EHULNXW LQL XQWXN GLGLVNXVLNDQ GDODP NHORPSRN PDVLQJPDVLQJ 7LDS NHORPSRN SXQ\D GDIWDU SHUWDQ\DDQVHQGLUL

 $SD\DQJDNDQNLWDODNXNDQXQWXNPHQFDSDLWXMXDQDNKLU SURJUDP"%LGDQJELGDQJDSD\DQJDNDQPHQMDGLSHUKDWLDQ GDQVWUDWHJLVWUDWHJLDSDDNDQGLODNXNDQ"

 $SDNDK QLODLQLODL RUJDQLVDVL \DQJ LQJLQ GLWHUDSNDQ GDODP SURJUDP WHUPDVXNQLODLQLODLWHUNDLWJHQGHU "  'HQJDQDNWRUORNDOPDQDNLWDDNDQEHNHUMDVDPDDJDUYLVL WHUFDSDL"  %DJDLPDQD NLWD DNDQ PHQJJXQDNDQ VXPEHU GD\D \DQJ DGD VHSHUWLNDSDVLWDVIDVLOLWDVVXPEHUGD\D¿QDQVLDOGDQ MDULQJDQNHUMD "  $SD\DQJDNDQNLWDODNXNDQDJDUWHWDSPHQMDGLRUJDQLVDVL \DQJHIHNWLIH¿VLHQGDQUHOHYDQ" ‡ 6HWLDS  NHORPSRN PHQGLVNXVLNDQ SHUWDQ\DDQSHUWDQ\DDQ \DQJ PHQMDGL EDJLDQQ\D PHQFDWDW KDVLOQ\D GDODP NHUWDV DWDX SRWRQJDQNDUWRQGDQPHPDMDQJQ\DGLGLQGLQJ.HPXGLDQWLDS NHORPSRNPHPLOLKVDWXRUDQJVHEDJDLMXUXELFDUDNHORPSRN ‡ 6HODQMXWQ\D SHUVLODNDQ DQJJRWD NHORPSRN XQWXN EHUJHUDN

EHUNHOLOLQJ PHOLKDW KDVLO GLVNXVL NHORPSRN ODLQ 3HVHUWD \DQJ GLSLOLKPHQMDGLMXUXELFDUDGLPLQWDWHWDSWLQJJDOGDQEHUWXJDV XQWXNPHQMHODVNDQNHSDGDSHVHUWDNHORPSRNODLQ

‡ 0LQWDMXUXELFDUDXQWXNPHQMHODVNDQSHUWDQ\DDQ\DQJPHQMDGL WXJDVNHORPSRNQ\DGDQKDVLOGLVNXVLNHSDGDDQJJRWDNHORPSRN ODLQ 3HVHUWD \DQJ GDWDQJ GDSDW PHPEHULNDQ PDVXNDQ XQWXN PHPSHUEDLNLDWDXPHQDPEDKHOHPHQHOHPHQGDODPPLVL

(21)

Pertanyaan kunci untuk memeriksa Misi

x Apakah misi sudah menunjukkan cara kerja program untuk mencapai visi?

x Apakah misi cocok dengan mandat organisasi? Apakah semua peserta setuju dengan elemen-elemen misi?

x Apakah misi menunjukkan aspek-aspek yang realistis dan dapat dilakukan oleh lembaga?

x Apakah semua elemen yang penting (termuat dalam 5 pertanyaan kunci) benar-benar sudah termasuk dalam misi?

x Apakah aspek gender sudah termuat dalam misi?

‡ Lakukan rotasi sampai semua peserta melihat hasil dan memberikan masukan kepada kelompok lain.

‡ Minta anggota kelompok kembali ke kelompok masing-masing dan mendiskusikan masukan-masukan yang diterima untuk memerbaiki hasil kelompoknya.

‡ Akhiri sesi ini dengan meminta semua kelompok mempresenta-sikan hasil perbaikan dalam pleno.

Perumusan dan perbaikan rumusan misi

‡ Ajak semua peserta untuk mendiskusikan elemen-elemen misi dari hasil pleno, menghilangkan semua pengulangan yang tidak perlu, kemudian menyepakati hasilnya.

‡ Ajak beberapa orang menjadi relawan tim perumus untuk merangkai unsur-unsur tersebut menjadi kalimat utuh. Tinjau

‡ Baca hasil rumusan tersebut di hadapan semua peserta, dan pastikan persetujuan semua peserta yang hadir.

Tindak lanjut

‡ Sangat disarankan untuk kembali melihat misi setelah proses Rancangan Terarah (RT) selesai. Ini karena selama proses pembuatan RT, ada banyak keputusan penting yang diambil yang mungkin berpengaruh pada Misi sehingga perlu ada penyesuaian (misalnya dalam hal pemilihan ML, CD, PS, dan PO).

kembali hasil rumusan tersebut dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan untuk memeriksa misi, dan lakukan perbaikan seperlunya.

(22)
(23)

46 47 Teori dan Latar Belakang Rancangan Terarah Lembar Kerja Langkah Nol

Program VVOB: Program pendidikan untuk anak yatim dan anak-anak yang rentan (OVC: Orphans and Vulnerable Children)

Dalam rangka mendukung Visi, Program akan fokus pada 6 bidang utama. Melalui ke enam bidang tersebut program ingin mendukung sistem pendidikan di Zimbabwe untuk menghasilkan guru-guru yang suportif, memiliki semua kompetensi, dan sikap yang dibutuhkan untuk menanggapi kebutuhan anak-anak rentan (OVC) demi menjamin pertumbuhan, keamanan dan kesejahteraan mereka. Dengan fokus pada OVC, program akan mengarahkan semua kegiatannya guna mendukung: 1. Pengembangan kebijakan yang mendukung pada tingkat Sekolah/ Institut Keguruan (guru sekolah dasar maupun menengah) dan Kementerian Pendidikan Tingkat Menengah dan Tinggi.

2. Pengembangan staf dan pengembangan kurikulum yang fokus pada isu-isu terkait OVC serta pengembangan metodologi pengajaran yang relevan melalui pendidikan keguruan maupun penataran (pelatihan).

3. Pengembangan pendidikan anak usia dini melalui program-program

akademik tetapi secara langsung terlibat dalam program-program pendidikan anak usia dini.

4. Kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler dan penyuluhan kepada masyarakat untuk kepentingan OVC.

5. Penataran guru dan pendamping bagi siswa tentang praktik-praktik pengajaran.

6. Mengembangkan perilaku organisasi yang berpusat pada pembelajaran dan akuntabilitas baik oleh program sendiri maupun mitra-mitranya.

Melalui bidang-bidang utama ini, program akan mendorong isu-isu yang terkait dengan kebutuhan OVC. Misalnya: keterampilan praktis untuk hidup, konseling, pencegahan dan mitigasi HIV/AIDS, perlindungan anak, kesehatan, dan isu gender. Program akan berusaha meningkatkan kapasitas berbagai struktur yang sudah ada di institut keguruan maupun dalam kementerian, menggunakan pembelajaran dari program-program kerja sama sebelumnya, dan berusaha menjaga keberlanjutan dari berbagai inisiatif yang didukungnya.

(24)

7HRULGDQ /DWDU%HODNDQJ 5DQFDQJDQ 7HUDUDK /HPEDU .HUMD /DQJNDK 1RO 0LWUD/DQJVXQJDGDODKSLKDNSLKDN²EDLNLQGLYLGXNHORPSRNDWDX RUJDQLVDVL²GHQJDQVLDSDWLPSHODNVDQD 73 EHNHUMDVDPDVHFDUD ODQJVXQJ GDQ PHPEDQJXQ NHPLWUDDQ GHQJDQ FDUD PHQ\HSDNDWL SHUXEDKDQSHUXEDKDQ \DQJ GLSHUOXNDQ DJDU GDSDW EHUNRQWULEXVL WHUKDGDSSHQFDSDLDQFLWDFLWDSURJUDP

0LWUD/DQJVXQJDGDODKDNWRUDNWRU²\DQJPHODOXLSHUDQGDQIXQJVL NKXVXVQ\D²PHPLOLNL SRWHQVL PHQGXNXQJ SHQFDSDLDQ WXMXDQ SURJUDP 0LWUD LQL VHEDJLDQ EHVDU PHUXSDNDQ DNWRUDNWRU \DQJ VDQJDWSHQWLQJGDODPPHQFDSDLWXMXDQXWDPDGDULSURJUDP

0LWUD/DQJVXQJPXQJNLQDNWRUDNWRU\DQJPHPLOLNLNHVDPDDQWXMXDQ GHQJDQ730/VHODQMXWQ\DDNDQGLGXNXQJ73XQWXNPHQLQJNDWNDQ FDUDNHUMDGDQSUDNWLNSUDNWLNPHUHND1DPXQ0LWUD/DQJVXQJELVD MDGLMXVWUXDNWRU\DQJPHPSXQ\DLSRWHQVLPHQJKDPEDWSHQFDSDLDQ YLVL .DUHQDQ\D 0/ LQL SHUOX GLSHQJDUXKL ROHK 73 PDXSXQ 0LWUD /DQJVXQJ \DQJ ODLQ GHQJDQ FDUD PHPEDQJXQ LQWHUDNVL GLQDPLV GHQJDQPHUHND

3UDV\DUDW XQWXN PHPLOLNL 0LWUD /DQJVXQJ DGDODK NHPDPSXDQ 73 SURJUDPPHPEDQJXQKXEXQJDQODQJVXQJGHQJDQLQGLYLGXNHORPSRN DWDXRUJDQLVDVLWHUVHEXW%DKNDQNRQGLVL\DQJSDOLQJLGHDODGDODK MLND73GDSDWPHPEDQJXQNHPLWUDDQ\DQJVHWDUDGHQJDQ0/-LND 73 SURJUDP WLGDN GDSDW EHUKXEXQJDQ ODQJVXQJ DWDX PHPEDQJXQ NHPLWUDDQ GHQJDQ DNWRU \DQJ VDQJDW SHQWLQJ WHUVHEXW PDND 73 SURJUDPKDUXVPHQFDULSLKDNSLKDNODLQ\DQJPHPSXQ\DLSHOXDQJ EHNHUMD VDPD GDQ PHPHQJDUXKL PHUHND 'HQJDQ GHPLNLDQ \DQJ PHQMDGL0LWUD/DQJVXQJDGDODKSLKDN\DQJEHUKXEXQJDQODQJVXQJ GHQJDQ73 3DGD XPXPQ\D VXDWX SURJUDP KDQ\D PHPSXQ\DL ² PDFDP 0LWUD/DQJVXQJ%HEHUDSDRUJDQLVDVL\DQJEHNHUMDVHFDUDODQJVXQJ GHQJDQ73GDQEHNHUMDXQWXNSHUXEDKDQ\DQJVDPDGLNHORPSRNNDQ VHEDJDLVDWXMHQLV0LWUD/DQJVXQJ

/DQJNDK

0LWUD/DQJVXQJ

6LDSDVDMDPLWUDPLWUDXWDPD\DQJDNDQEHNHUMDVDPD VHFDUDODQJVXQJGDODPPHQMDODQNDQSURJUDP"

$SDLWX0LWUD/DQJVXQJ"

(25)

46 49 Teori dan Latar Belakang Rancangan Terarah Lembar Kerja Langkah Nol

MITRA LANGSUNG VECO adalah: 1. Organisasi petani/produsen

2. LSM yang menyediakan layanan/jasa bagi rantai pemasaran atau aktor dalam rantai pemasaran

3. Sektor Swasta (pedagang, aktor pengolahan, …)

Contoh

Apa beda Mitra Langsung dengan aktor-aktor lain yang

terlibat dalam program?

Dalam pendekatan OM, terdapat 4 aktor-aktor utama di dalam program: Tim Pelaksana, Mitra Langsung, Penerima Manfaat, dan Mitra Strategis. Perbedaan antara aktor-aktor tersebut dan hubungan antarmereka dijabarkan dalam gambar berikut:

54

Penerima Manfaat Penerima Manfaat Ruang Lingkup Kepedulian Ruang Lingkup Pengaruh Ruang Lingkup Kendali Mitra Langsung 2 Tim Pelaksana (+ Mitra Strategis) Mitra Langsung 1 Mitra Langsung 3 Penerima Manfaat TIM PELAKSANA (TP)

Tim yang memfasilitasi dan mendukung ML serta menyediakan sumber daya, waktu, ide-ide baru

Misal: LSM, KSM, Lembaga, LSM International,...

MITRA STRATEGIS (MS)

Aktor yang mempunyai kapasitas dan sumber daya untuk mendukung dan bekerja sama dengan TP serta ML dalam rangka menyumbang tercapainya tujuan umum program

Misal: LSM penyedia layanan, konsultan, lembaga pelatihan, lembaga donor, ...

PENERIMA MANFAAT (PM)

Kelompok atau individu yang pada akhirnya menerima manfaat dari hasil program

Misal: Kelompok orang tua, murid & murid, petani, perempuan di desa, …

MITRA LANGSUNG (ML)

Individu, kelompok, organisasi dengan siapa tim pelaksana bekerjasama secara langsung untuk mencapai cita-cita program

Misal: LSM, Kelompok Masyarakat, Forum Perempuan, Sekolah, …

(26)

Teori dan Latar Belakang Rancangan Terarah Lembar Kerja Langkah Nol

Setiap Mitra Langsung juga memiliki Mitra Langsung

Setiap Mitra Langsung juga mempunyai Mitra Langsung, yaitu mitra-mitra kerja yang ingin membangun kerja sama dan kemitraan untuk mencapai tujuan umum program. Gambaran tentang Mitra Langsung yang memiliki Mitra Langsung dapat dilihat dalam gambar 9 dan gambar 10. PROGRAM (TP) ML1 ML2 ML3 ML dari ML 2 ML dari ML1 ML dari ML 1 ML dari ML 3 ML dari ML 3

Gambar 9: Setiap Mitra Langsung mempunyai Mitra Langsung

ACCESS Phase II memilih PRIMA menjadi ML untuk mewujudkan visi penguatan warga dan organisasinya. PRIMA memilih kelompok termarginalkan orang tua murid dan komite sekolah untuk menjadi ML PRIMA yang akan diajak kerja sama untuk mewujudkan visi tentang peningkatan layanan pendidikan dasar

VECO memilih satu asosiasi petani menjadi ML untuk mewujudkan visi peningkatan kapasitas petani. Mitra langsung untuk asosiasi petani adalah kelompok petani dan Dinas Pertanian.

Satu lembaga bekerja sama dengan pimpinan sekolah tinggi untuk meningkatkan kualitas manajemen pendidikan. Mitra Langsung pimpinan sekolah tinggi adalah para dosen dan dewan akademis.

(27)

 7HRULGDQ /DWDU%HODNDQJ 5DQFDQJDQ 7HUDUDK /HPEDU .HUMD /DQJNDK 1RO

,QJDW

‡ 0/GDUL73KDUXVELVDGLDMDNNHUMDVDPDVHFDUDODQJVXQJROHK 73

‡ 0/ PHUXSDNDQ LQGLYLGX NHORPSRN DWDX RUJDQLVDVL \DQJ PHPSXQ\DL SHUDQ WHUWHQWX \DQJ VWUDWHJLV XQWXN PHQ\XPEDQJ SDGDSHQFDSDLDQYLVL

‡ 0/ PHPSXQ\DL NHVDPDDQ WXMXDQ DNKLU GHQJDQ 73 0/DGDODKDNWRU\DQJVHEDLNQ\DGDSDWGLDMDNPHQJHPEDQJNDQ NHPLWUDDQROHK73 1DPXQGDODPEHEHUDSDNDVXVDNWRUPXQJNLQ PHUXSDNDQ 0/ \DQJ VDQJDW SHQWLQJ EDJL SURJUDP WHWDSL 73 WLGDN PXQJNLQ PHPEHQWXN NHPLWUDDQ VHFDUD IRUPDO PLVDOQ\D LQVWDQVLSHPHULQWDKGDODPSURJUDPSURJUDPDGYRNDVLWHUWHQWX DWDX VHNWRU VZDVWD GDODP SURJUDP SHQJHPEDQJDQ HNRQRPL ORNDO 

‡ 0/ KDUXV PHPLOLNL NDSDVLWDV GDQ VXPEHU GD\D \DQJ PHPDGDL DWDX EHUSHOXDQJ GDQ EHUVHGLD XQWXN WHUXV EHUNHPEDQJ JXQD PHQFDSDL WXMXDQ EHUVDPD 7DSL SDGD XPXPQ\D 0/ PDVLK PHPEXWXKNDQ GXNXQJDQ GDUL 73 WHUPDVXN GDODP KDO SHQJHPEDQJDQNDSDVLWDV

‡ 0/PHPSXQ\DLSRWHQVLXQWXNPHPEDQJXQMDULQJDQNHUMDDWDX KXEXQJDQGHQJDQSLKDNODLQ

‡ 0/ PHPSXQ\DL NHELMDNDQ SHQJDUXVXWDPDDQ JHQGHU GDQDWDX EHUVHGLDXQWXNPHQJLPSOHPHQWDVLNDQQ\DGDODPSURJUDP ‡ 0/ \DQJ EHUXSD 206 2UJDQLVDVL 0DV\DUDNDW 6LSLO  VXGDK

PHPSXQ\DLVLVWHPNHOHPEDJDDQ\DQJWUDQVSDUDQGDQGHPRNUDWLV DWDXEHUNHLQJLQDQXQWXNEHUNHPEDQJNHDUDKLWX

‡ 0/ PHPDKDPL NRQGLVL VRVLDO EXGD\D HNRQRPL GDQ SROLWLN VHWHPSDW

(28)

Teori dan Latar Belakang Rancangan Terarah Lembar Kerja Langkah Nol

Bagaimana Mengarusutamakan Gender dalam Pemilihan ML?

Idealnya pengarusutamaan gender harus menjadi kebijakan semua pihak termasuk TP, ML, MS, dan penerima manfaat. Pengarusutamaan gender tidak hanya dalam hal partisipasi kuantitatif (jumlah yang seimbang antara laki-laki dan perempuan), namun juga mendorong partisipasi kualitatif yaitu kesetaraan akses dan kontrol terhadap sumber daya atau program.

Dalam memilih Mitra Langsung, perlu dilihat apakah individu atau lembaga yang diajak kerja sama berpotensi mendorong kesetaraan gender, bukan saja dalam program, namun juga di tingkat penerima dampak program. Hal-hal yang dapat dilihat antara lain:

‡ Apakah visi dan misi calon ML memuat kesetaraan gender atau keadilan sosial?

‡ Apakah program mereka mengutamakan perempuan untuk berpartisipasi dan menerima manfaat?

‡ Apakah mereka sebelumnya mempunyai program-program yang mendorong kesetaraan gender?

‡ Apakah pengurus lembaga memiliki keseimbangan gender? ‡ Apakah mereka mempunyai staf lapangan yang seimbang antara

laki-laki dan perempuan atau bersedia untuk melakukannya?

Siapa yang perlu terlibat?

Peserta laki-laki dan perempuan yang mewakili: ‡ Tim Pelaksana

‡ Calon-calon Mitra Langsung

‡ Perwakilan calon penerima manfaat

‡ Pihak-pihak lain yang terkait dengan program

Tujuan Sesi

‡ Memilih mitra-mitra langsung untuk mendukung tercapainya visi.

Tahap-tahap Pemilihan ML

Tahap persiapan

‡ Ajak peserta untuk meninjau kembali visi program

‡ Presentasikan hasil analisis stakeholder yang dilakukan dalam Langkah 0. Jika belum dilakukan, analisis stakeholder harus di-lakukan sekarang.

‡ Jelaskan tentang 4 tipe aktor (TP, ML, MS, PM) dalam OM dengan menggunakan gambar 8.

(29)

53 Teori dan Latar Belakang Rancangan Terarah Lembar Kerja Langkah Nol

‡ Berdasarkan hasil analisis atau pemetaan stakeholder, lakukan curah pendapat tentang aktor-aktor yang yang penting untuk mencapai tujuan program. Tuliskan hasilnya dalam potongan-potongan karton (metacard).

‡ Kelompokkan aktor tersebut. Misalnya berdasarkan: instansi pemerintah, OMS, atau tipe lain.

‡ Bagi peserta dalam kelompok kecil. Minta masing-masing kelompok untuk mendiskusikan salah satu kelompok aktor itu. Gunakan tabel berikut ini sebagai alat bantu.

‡ Minta semua kelompok untuk mempresentasikan semua jawaban ‡ Tulis kembali nama-nama calon ML dalam kartu untuk proses

pemilihan lebih lanjut. Pastikan bahwa peran masing-masing semua peserta. Selain itu pastikan pula tidak ada aktor penting yang terlewatkan.

Seleksi lebih lanjut terhadap Calon Mitra Langsung ‡

(biasanya suatu program memilih maksimal 3—5 ML yang berlainan), lanjutkan proses pemilihan dengan menggunakan pertanyaan panduan berikut ini.

o Apa persisnya potensi sumbangan calon ML terhadap visi? o ML yang mana mempunyai peran paling besar bagi

tercapainya tujuan program?

o Sejauh mana TP dapat bekerja sama secara langsung dan memengaruhi calon ML tersebut?

o Kepada ML yang mana TP ingin memberikan dukungan dan sumber daya paling besar?

o

terdapat kelompok atau lembaga yang sebenarnya ML dari calon ML program. AKTOR Apa peran mereka terkait dengan visi? Apakah mereka harus berubah supaya visi kita tercapai (aksi dan interaksi)? Apakah aset-aset yang mereka miliki? Apakah kita mampu mengubah mereka? Apakah kita dapat bekerjasama secara langsung dengan mereka? Apakah mereka mendukung atau kemungkinan menghambat program? Apa peran aktor dalam program? TP, ML, MS atau PM

(30)

Teori dan Latar Belakang Rancangan Terarah Lembar Kerja Langkah Nol

‡ Apakah ML dapat dan bersedia bekerja sama secara langsung

dengan TP?

‡ Apakah ML mempunyai kesamaan visi dengan TP dan mempunyai peran strategis untuk menyumbang pada pencapaian visi?

‡ Apakah ML (secara potensial) memiliki kapasitas dan sumberdaya yang relevan untuk mendukung pencapai tujuan bersama?

‡ Apakah ML mempunyai kebijakan pengarusutamaan gender dan/ atau bersedia untuk mengimplementasikannya dalam program. ‡ Jika jumlah calon ML masih tetap banyak, gunakan teknik berikut

untuk memilih BP sesuai dengan kemampuan program. o Teknik matriks (scoring dan ranking): buatlah sebuah matrik

yang berisi indikator-indikator penting untuk memilih ML. o Ajak peserta untuk melakukan scoring dan ranking pada

calon-calon ML dengan menggunakan matriks tersebut. Beberapa indikator yang dapat dipakai untuk memilih ML dapat diambil dari ciri-ciri pokok ML dan pertimbangan lain seperti: tingkat kesamaan visi dan nilai-nilai dengan Tim Pelaksana, tingkat pengaruh, ketersediaan sumberdaya, kemungkinan kerja sama, kemampuan Tim Pelaksana untuk mendukung dan memengaruhi (dalam proses peserta dapat diajak untuk memilih indikator lain sesuai dengan konteks program).

‡ Ajak peserta untuk menentukan ML terpilih berdasarkan diskusi terpilih (termasuk nama organisasi dan kontak-kontak penting di dalamnya).

Tindak lanjut

‡ Setelah ML terpilih (atau disepakati), Tim Pelaksana perlu melakukan diskusi (negosiasi) dengan calon-calon ML untuk melihat kembali visi, dan nilai-nilai yang dianut oleh calon ML dan memastikan kesediaan mereka untuk bekerjasama dalam mencapai visi program.

Pertanyaan kunci untuk memeriksa Mitra Langsung

Tips-tips Fasilitasi

‡ Sediakan cukup waktu bagi peserta lokakarya agar mereka benar-benar paham tentang konsep Mitra Langsung.

‡ Proses pemilihan ML memerlukan waktu yang cukup, teliti, dan karena proses ini menjadi dasar dalam pencapaian visi. Tahap penjajakan (Langkah 0) terutama proses analisis stakeholder, merupakan saat yang sangat penting sebagai proses awal pemilihan ML.

(31)

 7HRULGDQ /DWDU%HODNDQJ 5DQFDQJDQ 7HUDUDK /HPEDU .HUMD /DQJNDK 1RO

‡ %HUGDVDUNDQ SHQJDODPDQ GDUL EHUEDJDL QHJDUD WLP SHODNVDQD LGHDOQ\DDNDQPHPIDVLOLWDVL²0/-LNDDGDEDQ\DN0/\DQJ PHPSXQ\DL SHUDQ GDQ IXQJVL \DQJ VDPD PHUHND XPXPQ\D GLNHORPSRNNDQPHQMDGLVDWX0/ ‡ %HEHUDSDSULQVLSGDVDUGDODPEHNHUMDVDPDGHQJDQ0/DQWDUD ODLQSDUWLVLSDWLIWUDQVSDUDQPHQJKDUJDLSHUEHGDDQQHJRVLDVL GDQSHPEHODMDUDQSDUWLVLSDWLI

%DKDQEDKDQ3HQGXNXQJ

‡ 3HWD6WDNHKROGHUKDVLOSHQMDMDNDQ ‡ 7DEHOVHOHNVL0/

&RQWRKGDULODSDQJDQ

,GHQWL¿NDVLFDORQ0LWUD/DQJVXQJ

9(&2 ,QGRQHVLD PHQJLGHQWL¿NDVL GDQ PHPLOLK PLWUD ODQJXQJ \DQJ SHQWLQJ XQWXN SHQJHPEDQJDQ UDQWDL SHPDVDUDQ NRPRGLWLNRPRGLWL WHUWHQWXEHUGDVDUNDQSURVHVSHUHQFDQDDQVWUDWHJLVGDQORNDNDU\D57 0LWUD \DQJ GLSLOLK WHUGLUL DWDV FDPSXUDQ PLWUDPLWUD GDUL SURJUDP SURJUDPVHEHOXPQ\D PLVDOQ\D/60ORNDO GLWDPEDKEHEHUDSDWLSH 0/\DQJEDUXGDULNHORPSRNDWDXRUJDQLVDVLSURGXVHQ SHWDQL GDQ DNWRUDNWRUGDULVHNWRUVZDVWD

$&&(66 3KDVH ,, PHPLOLK 0LWUD /DQJVXQJ EHUGDVDUNDQ NHVDPDDQ YLVL\DLWXSHPEHUGD\DDQZDUJDGDQRUJDQLVDVLQ\DXQWXNPHQGRURQJ WHUZXMXGQ\D7DWD3HPHULQWDKDQ/RNDO\DQJ'HPRNUDWLVGLNDEXSDWHQ \DQJ PHQMDGL VDVDUDQ SURJUDP $&&(66 PHQJXQGDQJ FDORQFDORQ 0/XQWXNPHQJDMXNDQNRQVHSSURSRVDONHJLDWDQ.RQVHSSURSRVDO WHUVHEXW GLVHOHNVL EHUGDVDUNDQ NULWHULD  NHVHVXDLDQ GHQJDQ YLVL 7./' 7DWD .HSHPHULQWDKDQ /RNDO 'HPRNUDWLV  NDEXSDWHQ VDVDUDQ $&&(66 PHPDVXNNDQ XQVXU  JHQGHU GDQ VRVLDO SRWHQVL OHPEDJD XQWXN PHODNXNDQ SURJUDP GDQ SRWHQVL GDPSDN XQWXN PHQGRURQJ SHUXEDKDQVNDODOXDV

35,0$ PHPLOLK 0LWUD /DQJVXQJ PHODOXL DQDOLVLV VWDNHKROGHU GDODP SURVHV SHQMDMDNDQ \DQJ GLODQMXWNDQ GHQJDQ SURVHV SHPLOLKDQ 0/ GDODPORNDNDU\D5DQFDQJDQ7HUDUDK

(32)

Teori dan Latar Belakang Rancangan Terarah Lembar Kerja Langkah Nol

Gambar 10 menunjukkan bentuk sederhana dari alur hubungan antar berbagai aktor (bentuk oval) dalam program mitra ACCESS yang menjadi logika dari program. Meskipun warga atau masyarakat umum merupakan penerima manfaat akhir yang menjadi kepedulian dari mitra (maupun ACCESS), sesungguhnya Mitra ACCESS hanya bekerja secara langsung dengan beberapa aktor, yang kemudian menjadi ML dari program mitra.

Perubahan prilaku Perubahan aksi & Pelaku Aktor Perubahan prilaku Perubahan aksi & Pelaku Aktor Perubahan prilaku Perubahan aksi & Pelaku Aktor Perubahan prilaku Perubahan aksi & Pelaku Aktor Perubahan prilaku Perubahan aksi & Pelaku Aktor CBO PEMDA Warga Komite Sekolah ACCESS MITRA LANGSUNG

Gambar 10: Contoh Mitra Langsung program ACCESS Perubahan perilaku dan kapasitas internal

Perubahan aksi dan relasi aktor

(33)

 7HRULGDQ /DWDU%HODNDQJ 5DQFDQJDQ 7HUDUDK /HPEDU .HUMD /DQJNDK 1RO &DSDLDQ'DPEDDQ &' DGDODKSHUXEDKDQSHUXEDKDQSHULODNXDNVL NHJLDWDQGDQLQWHUDNVLPHQXMXNHDUDK\DQJLGHDOXQWXNVHWLDS0LWUD /DQJVXQJ 0/  3HUXEDKDQSHUXEDKDQ LQL GLVHSDNDWL ROHK 0/ GDQ DNDQGLFDSDLGDODPZDNWXWHUWHQWXPHODOXLVHEXDKSURJUDP3DGD DNKLUQ\D SHUXEDKDQSHUXEDKDQ LQL DNDQ PHPEHULNDQ VXPEDQJDQ WHUKDGDSWHUFDSDLQ\DFLWDFLWD YLVL 3HUXEDKDQNHDUDKLGHDOLWXODKLU GDULNHVDGDUDQWHUZXMXGGDODPWLQGDNDQGDQPHQMDGLNHELDVDDQ 3URJUDPGLVHEXWEHUKDVLOELOD&'WHUFDSDL\DQJWHUOLKDWGDULFDUD0/ PHODNXNDQ VHVXDWX GDQ EHULQWHUDNVL GHQJDQ SLKDN ODLQ &' KDUXV EHUXSDSHUXEDKDQSHULODNX\DQJPHQGDVDUXQWXNPHPDNVLPDONDQ VXPEDQJDQ WHUKDGDS YLVL &' PHQJDUDK SDGD SHUXEDKDQ LGHDO QDPXQKDUXVFXNXSUHDOLVWLVXQWXNGLFDSDLGDODPZDNWX²WDKXQ XPXPQ\DMDQJNDZDNWXSURJUDP 

5XPXVDQ &' GLVXVXQ GDUL EHUEDJDL SHUXEDKDQ \DQJ GLWXOLV GDODP VDWX SHUQ\DWDDQ ,QL XQWXN PHQXQMXNNDQ EDKZD SHUXEDKDQ \DQJ WHUMDGL SDGD DNWRUDNWRU WHUVHEXW VDOLQJ EHUNDLWDQ WLGDN EHUMDODQ VHQGLULVHQGLUL-LNDVXDWXSURJUDPPHPLOLNLOHELKGDULVDWXMHQLV0/ PDND&'KDUXVGLNHPEDQJNDQXQWXNPDVLQJPDVLQJ0/

20 PHQJDNXL EDKZD SURJUDP DWDX WLP SHODNVDQD KDQ\D GDSDW PHQGXNXQJ GDQ PHQFRED PHPHQJDUXKL SHUXEDKDQ SHULODNX 0/ 7DQJJXQJ MDZDE GDQ NHQGDOL XQWXN EHUXEDK WHWDS DGD GL WDQJDQ 0/

3DGD XPXPQ\D &' GLWXOLV GDODP NDOLPDW DNWLI GDQ PHUXMXN SDGD PDVDNLQLEXNDQPDVDODOX



/DQJNDK

&DSDLDQ'DPEDDQ

$SDVDMDSHUXEDKDQSHULODNXXWDPD\DQJGLKDUDSNDQWHUMDGL SDGDPLWUDPLWUDODQJVXQJ"

$SDLWX&DSDLDQ'DPEDDQ"

(34)

7HRULGDQ /DWDU%HODNDQJ 5DQFDQJDQ 7HUDUDK /HPEDU .HUMD /DQJNDK 1RO

,QJDW

‡ &'DGDODKSHUXEDKDQSHULODNX\DQJGLKDUDSNDQWHUMDGLSDGD0/ EHUXSD QLODLQLODL DNVL NHJLDWDQ NDSDVLWDV 0/ LQWHUDNVL 0/ GHQJDQDNWRUODLQ7HUPDVXNLQWHUDNVLGHQJDQ0/ODLQ 

‡ &' KDUXV UHDOLVWLV $UWLQ\D ELVD GLODNXNDQ GDQ GLFDSDL GDODP MDQJNDZDNWXEHUODNXQ\DSURJUDP ‡ &'KDUXVEHUNRQWULEXVLSDGDSHQFDSDLDQYLVL ‡ &'GLEXDWGDULKDVLOGLDORJGDQNHVHSDNDWDQDQWDUDWLPSHODNVDQD SURJUDPGHQJDQ0/&'PHQMDGLGDVDUNHUMDVDPDDQWDUDWLP SHODNVDQDGHQJDQ0/ ‡ &'GLNHPEDQJNDQXQWXN0/GDQPHQMDGLPLOLNPHUHND

6LDSD\DQJSHUOXWHUOLEDW"

‡ 7LP3HODNVDQD ‡ 0LWUD/DQJVXQJ ‡ 3HQHULPDPDQIDDW

%DJDLPDQD 0HQJDUXVXWDPDNDQ *HQGHU GDODP &DSDLDQ

'DPEDDQ"

3HQJDUXVXWDPDDQ JHQGHU GDODP &' SHUOX GLODNXNDQ GHQJDQ PHPHUKDWLNDQKDOKDOEHULNXW

‡ 7LQJNDW NHVHWDUDDQ JHQGHU \DQJ LQJLQ GLFDSDL WHUNDLW GHQJDQ SHULODNX0/EDLNVHFDUDLQWHUQDOPDXSXQHNVWHUDO

‡ 3HUXEDKDQ LQWHUQDO EHUDUWL SHUXEDKDQ FDUD 0/ EHNHUMD GDQ EHULQWHUDNVL GL GDODP OHPEDJD 0/ VHQGLUL XQWXN PHPDVWLNDQ WHUZXMXGQ\DNHVHWDUDDQJHQGHU

‡ 3HUXEDKDQHNVWHUQDOEHUDUWLSHUXEDKDQFDUD0/EHUHODVLGHQJDQ SLKDN ODLQ WHUXWDPD SHQHULPD PDQIDDW 6HEDJDL FRQWRK

2UJDQLVDVLSHWDQLSURGXVHQ

2UJDQLVDVLSHWDQLSURGXVHQEHUIXQJVLVHEDJDLRUJDQLVDVL\DQJHIHNWLI GHPRNUDWLV GDQ DNXQWDEHO \DQJ PHPSHUNXDW EDVLV NHDQJJRWDDQQ\D GDQPHPEHUGD\DNDQNHOXDUJDSHWDQLSHWDQLNHFLO /DNLODNL3HUHPSXDQ  XQWXN PHPSHUNXDW SRVLVL PHUHND VHSDQMDQJ UDQWDL SHPDVDUDQ NRPRGLWDV2UJDQLVDVLSHWDQLSURGXVHQPHPEDQJXQNDSDVLWDVQ\DXQWXN EHUSHUDQDNWLIGDODPUDQWDLSHPDVDUDQNRPRGLWDV0HUHNDPHQGXNXQJ NHOXDUJDNHOXDUJDSHWDQLXQWXNPHQJDWDVLWDQWDQJDQGDQPHQJDQWLVLSDVL SHOXDQJSHOXDQJ GDODP SURVHV SURGXNVL SDVFD SDQHQ GDQ SHPDVDUDQ XQWXN PHQGDSDWNDQ QLODL WDPEDK 0HUHND EHUKDVLO PHPEDQJXQ KXEXQJDQGHQJDQDNWRUDNWRUVZDVWDGDODPUDQWDLLWXGDQVHFDUDDNWLI EHNHUMDVDPD GHQJDQ SHPHULQWDKDQ ORNDO 206 SHQ\HGLD OD\DQDQ GDQ DNWRUDNWRUPDV\DUDNDWVLSLOODLQQ\D

(35)

 7HRULGDQ /DWDU%HODNDQJ 5DQFDQJDQ 7HUDUDK /HPEDU .HUMD /DQJNDK 1RO PHODNXNDQDQDOLVLVVRVLDOGDQJHQGHUPHPDVWLNDQSHUHPSXDQ GDQODNLODNLPHQGDSDWNHVHPSDWDQ\DQJVDPDGDODPSURJUDP \DQJ GLMDODQNDQ GDQ PHODNXNDQ XSD\D GLVNULPLQDVL SRVLWLI XQWXN SLKDNSLKDN \DQJ VHODPD LQL  WHUSLQJJLUNDQ GDUL SURVHV SHPEDQJXQDQ  0LVDOQ\D PHPEHULNDQ NXRWD NKXVXV XQWXN NHWHUOLEDWDQ SHUHPSXDQ  DWDX PHPEHULNDQ SHUV\DUDWDQ OHELK ULQJDQVHKLQJJDPHUHNDGDSDWWHUOLEDW

‡ 3HUXEDKDQ HNVWHUQDO MXJD PHOLSXWL XSD\D PHODNXNDQ DGYRNDVL NHSDGD SLKDN ODLQ VHSHUWL SHPHULQWDK XQWXN PHZXMXGNDQ NHVHWDUDDQJHQGHU0LVDOQ\DPHODNXNDQDGYRNDVLJHQGHUGDODP SHQHWDSDQ DQJJDUDQ DWDX PHPDVWLNDQ SDUWLVLSDVL \DQJ VHWDUD DQWDUDODNLODNLGDQSHUHPSXDQGDODPSURVHVSHPEDQJXQDQ

)RUPDW'HVDLQ

6HWHODK &' GLEXDW XQWXN PDVLQJPDVLQJ 0/ KDVLOKDVLO SURVHV 5DQFDQJDQ7HUDUDKWHUVHEXWGDSDWGLGRNXPHQWDVLNDQGDODPIRUPDW VHEDJDLEHULNXW OLKDW/HPEDU5DQFDQJDQ  9,6, 0,6, 0,75$/$1*681* &$3$,$1'$0%$$1 0,75$/$1*681* &$3$,$1'$0%$$1 0,75$/$1*681* &$3$,$1'$0%$$1 « 



(36)

7HRULGDQ /DWDU%HODNDQJ 5DQFDQJDQ 7HUDUDK /HPEDU .HUMD /DQJNDK 1RO

0RQLWRULQJ&DSDLDQ'DPEDDQ

3DGD XPXPQ\D VXDWX SURJUDP WLGDN PHUHQFDQDNDQ SURVHV PRQLWRULQJ VHFDUD ODQJVXQJ WHUKDGDS &' 1DPXQ &' WHUGDSDW GL GDODP -XUQDO &DSDLDQ .DUHQDQ\D PHODOXL SURVHV PRQLWRULQJ SHQDQGD NHPDMXDQ OLKDW EDJLDQ EHULNXW  VHVXQJJXKQ\D MXJD GLODNXNDQ SHQLQMDXDQ XODQJ GDQ UHÀHNVL WHUKDGDS &' $SDODJL SDGD VDDW GLODNXNDQ WLQMDXDQ XODQJ WHUKDGDS DOXU ORJLV SURJUDP 73GDQ0/MXJDPHODNXNDQUHÀHNVLXQWXNPHOLKDWDSDNDK&'PDVLK PHQJJDPEDUNDQ FDUD \DQJ SDOLQJ LGHDO  EDJL 0/ XQWXN GDSDW EHUNRQWULEXVLVHFDUDRSWLPDOSDGDSHQFDSDLDQ9LVL)UHNXHQVLUHYLHZ LQLGLWHQWXNDQGDQGLVHSDNDWLROHKWLP OLKDW/HPEDU0RQLWRULQJ   

7XMXDQ6HVL

‡ 0HUXPXVNDQPHPDKDPLGDQPHQ\HSDNDWL&'XQWXNVHWLDS0/ VHFDUDEHUVDPDVDPDROHKDNWRUSHODNXXWDPDSURJUDP

7DKDSWDKDS3HUXPXVDQ&'

7DKDS3HUVLDSDQ

‡ )DVLOLWDWRU PHPEDKDV VHVL VHEHOXPQ\D GDQ PHQJDLWNDQQ\D GHQJDQVHVL&'

‡ )DVLOLWDWRU PHQMHODVNDQ GH¿QLVL NRQVHS GDVDU &' GDQ DODVDQ SHQWLQJQ\D SHUXEDKDQ SHULODNX GDODP PHQFDSDL YLVL SURJUDP *XQDNDQ FRQWRKFRQWRK \DQJ VHGHUKDQD GDQ UHOHYDQ GHQJDQ SHQJDODPDQSHVHUWD

‡ )DVLOLWDWRU MXJD PHPEHULNDQ FRQWRKFRQWRK &' GDUL EHUEDJDL RUJDQLVDVL

,GHQWL¿NDVL3HUXEDKDQSHUXEDKDQSDGD&'

‡ %DJLODKSHVHUWDGDODPNHORPSRNNHFLO ²RUDQJ 

‡ 0XODLODK GLVNXVL GHQJDQ PHQJDMXNDQ SHUWDQ\DDQ NXQFL EHULNXW LQL %D\DQJNDQ EDKZD GDODP ² WDKXQ SURJUDP LQL VXNVHV

6DDW LWX DSD \DQJ GLODNXNDQ ROHK 0/ VHFDUD EHUEHGD \DQJ PHQMDGLVXPEDQJDQPHUHNDSDGDWHUFDSDLQ\DYLVL"  R $SDSHUXEDKDQWLQGDNDQSUDNWHNDNVL0/\DQJLGHDO\DQJ PHPEDQWXWHUFDSDLQ\DFLWDFLWDSURJUDP"  R 'HQJDQVLDSDVDMDPHUHNDEHULQWHUDNVLGDQEDJDLPDQDFDUD PHUHNDEHULQWHUDNVL" 

R $SD NDSDVLWDV \DQJ PHUHND PLOLNL DJDU GDSDW PHODNXNDQ DNVLGDQUHODVLGHQJDQFDUD\DQJOHELKEDLN"

‡ 0LQWDODKSHVHUWDXQWXNPHQXOLVNDQSHUXEDKDQWHUVHEXWGDODP NDOLPDWDNWLI

(37)

 7HRULGDQ /DWDU%HODNDQJ 5DQFDQJDQ 7HUDUDK /HPEDU .HUMD /DQJNDK 1RO 0HQ\HSDNDWLGDQ0HUXPXVNDQ&'

‡ 'DODP PDVLQJPDVLQJ NHORPSRN PLQWD SHVHUWD XQWXN PDMX EHUVDPDVDPDGDQPHQXOLVNDQLGHLGHQ\DGDODPÀLSFKDUW ‡ 0LQWD PHUHND XQWXN PHQDPEDKNDQ GDQ PHPSHUOXDV LGHLGH

\DQJVXGDKGLWXOLVNDQROHKSHVHUWDODLQEXNDQPHQJKLODQJNDQ SHUQ\DWDDQ\DQJVXGDKDGD

‡ %DFD VHPXD NDOLPDW \DQJ GLWXOLVNDQ SHVHUWD GDODP NHORPSRN PDVLQJPDVLQJ

‡ .HORPSRNNDQ VHPXD NDOLPDW WHUVHEXW EHUGDVDUNDQ NHVDPDDQ XQVXUXQVXU SHUXEDKDQ \DQJ GLKDUDSNDQ 3DVWLNDQ VHPXD SHVHUWD SDKDP GDQ VHWXMX WHUKDGDS VHPXD XQVXU WHUVHEXW -LND DGD NDOLPDW \DQJ PHPLOLNL XQVXU VDPD GLVNXVLNDQ XQWXN PHQ\HSDNDWLNDOLPDWPDQD\DQJSDOLQJVHVXDL

‡ 7DPSLONDQNHPEDOLKDVLODNKLUQ\D%LODSHUOXGLVNXVLNDQNHPEDOL GHQJDQPHPSHUWLPEDQJNDQNRQGLVLGDQSHULODNXVDDWLQLVHUWD SHULODNXGDQVLWXDVL\DQJGLKDUDSNDQNHGHSDQ

‡ 0LQWD ² RUDQJ VHEDJDL VXNDUHODZDQ XQWXN PHUXPXVNDQ HOHPHQHOHPHQWHUVHEXWVHKLQJJDPHQMDGLSHUQ\DWDDQ&'\DQJ XWXK

3HUEDLNDQ&'

‡ %DFD KDVLO UXPXVDQ &' \DQJ XWXK 3DVWLNDQ NDOLPDW GLSDKDPL GDQGLVHWXMXLVHPXDSHVHUWD ‡ $MDNSHVHUWDXQWXNPHQLQMDXNHPEDOL&'GHQJDQPHQJJXQDNDQ SHUWDQ\DDQSHUWDQ\DDQNXQFLGLEDZDKLQL ‡ ,VLNDQKDVLOQ\DGDODPGHVDLQIRUPDW OLKDWODPSLUDQ  7LQGDN/DQMXW ‡ 6HWHODKVHVL&'GDODPORNDNDU\DDNDQOHELKEDLNMLND&'GLFHN NHPEDOLEHUVDPDVDPDGHQJDQ0/VHKLQJJD73PHUDVD\DNLQ EDKZD&'EHQDUEHQDUGLVHSDNDWLGDQDNDQGLODNXNDQROHK0/ \DQJEHUVDQJNXWDQ ‡ -LND0/WLGDNKDGLUGDODPSHUXPXVDQ&'\DQJSHUWDPDKDUXV DGD SHUWHPXDQ ODJL XQWXN PHPSUHVHQWDVLNDQ PHQGLVNXVLNDQ GDQPHQHJRVLDVLNDQ&'GHQJDQ0/VHUWDPHPEXDWSHUXEDKDQ ELOD SHUOX +DO LQL SHQWLQJ XQWXN PHQMDJD DJDU &'  VHMDODQ GHQJDQ PLVL GDQ NH\DNLQDQ 0/ WHQWDQJ SHUDQ PHUHND GDODP SURVHVSHODNVDQDDQSURJUDP

Gambar

Tabel 2: Pertanyaan-pertanyaan kunci untuk masing-masing  tahapan Rancangan Terarah.
Tabel 3: Panduan pengarusutamaan gender dan kemiskinan  dalam Rancangan Terarah.
Gambar 8: Jenis-jenis aktor dalam pendekatan OM
Gambar 9: Setiap Mitra Langsung mempunyai Mitra Langsung
+5

Referensi

Dokumen terkait

belajar) Materi Pembelajaran (pustaka) Bobot Penilaian (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Mahasiswa mampu menguasai konsep teoritis secara umum dan khusus

tanya ADIKSIMBA (Apa, Di mana, Kapan, Siapa, Mengapa, Bagaimana), pada tahap ini terdapat siswa yang kesulitan menuliskan kembali isi teks bacaan dan terdapat

Kinerja jaringan umumnya ditentukan dari berapa rata-rata dan persentase terjadinya tundaan (delay) terhadap aplikasi, jenis pembawa (carriers), laju bit

Sedangkan pendidikan itu sendiri tidak hanya dapat dilakukan di lingkungan keluarga saja, melainkan di tiga lingkungan pendidikan yaitu; lingkungan pendidikan keluarga

Kebijakan puritanisme oleh sultan Aurangzeb dan pengislaman orang-orang Hindu secara paksa demi menjadikan tanah India sebagai negara Islam, dengan menyerang berbagai praktek

Menimbang, bahwa terlepas dari ketentuan-ketentuan formil sebagaimana terurai di atas, dalam perkara aquo, disamping ada kepentingan hukum Para Pemohon, juga

Admin yang telah melakukan proses login dapat langsung menuju proses tambah template, hapus template atau ubah template Pada proses tambah template (proses 3.1.1) aliran

Tuhan yang diyakini sebagai credo menurut orang Kristen, dengan segala perintah dan laranganNya yang sewenang-wenang, tidak akan lagi menghalangi perilaku manusia, sehingga