• Tidak ada hasil yang ditemukan

Seksi Kristalisasi Dan Pembutiran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Seksi Kristalisasi Dan Pembutiran"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

CARI GAMBAR CENTRIFUGE

CARI GAMBAR CENTRIFUGE

SAMO FUNGSI PRETHICKENER

SAMO FUNGSI PRETHICKENER

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang

Di awal berdirinya pabrik-pabrik urea PT Pusri, pemerintah memberikan kepercayaan Di awal berdirinya pabrik-pabrik urea PT Pusri, pemerintah memberikan kepercayaan untuk membangun dan melaksanakan proyek-proyek yang merupakan sarana penunjang guna untuk membangun dan melaksanakan proyek-proyek yang merupakan sarana penunjang guna  pendistribusian

 pendistribusian dan dan pemasaran pemasaran pupuk pupuk bagi bagi kebutuhan kebutuhan Indonesia. Indonesia. Proyek Proyek ini ini dikenal dikenal dengandengan nama Proyek Sarana Distribusi disingkat PSD.

nama Proyek Sarana Distribusi disingkat PSD.

Dasar penunjukan Pemerintah kepada PT Pusri di

Dasar penunjukan Pemerintah kepada PT Pusri disamping untuk kebutuhan Pusri jugasamping untuk kebutuhan Pusri juga guna menyalurkan, mendistribusikan dan memasarkan pupuk hasil produksi dari produsen guna menyalurkan, mendistribusikan dan memasarkan pupuk hasil produksi dari produsen  pupuk

 pupuk nasional nasional untuk untuk memenuhi memenuhi kebutuhan kebutuhan di di dalam dalam negeri negeri (pada (pada saat saat itu itu Pusri Pusri ditunjukditunjuk sebagai penyalur tunggal pupuk nasional)

sebagai penyalur tunggal pupuk nasional)

Proyek Sarana Distribusi (PSD) kemudian dikenal dengan nama proyek PSD I,II,III, IV dan Proyek Sarana Distribusi (PSD) kemudian dikenal dengan nama proyek PSD I,II,III, IV dan V. Penamaan proyek sejalan dengan perkembangan pabrik pupuk yang dibangun oleh Pusri V. Penamaan proyek sejalan dengan perkembangan pabrik pupuk yang dibangun oleh Pusri serta dalam hubungannya dengan pembangunan pabrik pupuk lainnya di Indonesia.

serta dalam hubungannya dengan pembangunan pabrik pupuk lainnya di Indonesia.

1. 2 Tujuan 1. 2 Tujuan

Pembuatan makalah

Pembuatan makalah ini penulis membini penulis membatasi hanya unatasi hanya untuk menjelaskan tuk menjelaskan unit kristalisasiunit kristalisasi  pada PT. PUSRI.

 pada PT. PUSRI.

1.3 Sejarah PT. PUSRI Palembang 1.3 Sejarah PT. PUSRI Palembang

PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) adalah perusahaan yang didirikan sebagai PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) adalah perusahaan yang didirikan sebagai  pelopor

 pelopor produsen produsen pupuk pupuk urea urea di di Indonesia Indonesia pada pada tanggal tanggal 24 24 Desember Desember 1959 1959 di di PalembangPalembang Sumatera Selatan, dengan nama PT Pupuk Sriwidjaja (Persero). Pusri memulai operasional Sumatera Selatan, dengan nama PT Pupuk Sriwidjaja (Persero). Pusri memulai operasional usaha dengan tujuan utama untuk melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program usaha dengan tujuan utama untuk melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program  pemerintah di

 pemerintah di bidang ekonomi bidang ekonomi dan pembangunan dan pembangunan nasional, nasional, khususnya di khususnya di industri industri pupuk danpupuk dan kimia lainnya. Sejarah panjang Pusri sebagai pelopor produsen pupuk nasional selama lebih kimia lainnya. Sejarah panjang Pusri sebagai pelopor produsen pupuk nasional selama lebih dari 50 tahu

dari 50 tahun telah men telah membuktikan kemampumbuktikan kemampuan dan an dan komitmen komitmen kami dalam kami dalam melaksanakanmelaksanakan tugas penting yang diberikan oleh pemerintah.

(2)

Selain sebagai produsen pupuk nasional, Pusri juga mengemban tugas dalam melaksanakan usaha perdagangan, pemberian jasa dan usaha lain yang berkaitan dengan industri pupuk. Pusri bertanggung jawab dalam melaksanakan distribusi dan pemasaran  pupuk bersubsidi kepada petani sebagai bentuk pelaksanaan Public Service Obligation (PSO)

untuk mendukung program pangan nasional dengan memprioritaskan produksi dan  pendistribusian pupuk bagi petani di seluruh wilayah Indonesia. Penjualan pupuk urea non subsidi sebagai pemenuhan kebutuhan pupuk sektor perkebunan, industri maupun eksport menjadi bagian kegiatan perusahaan yang lainnya diluar tanggung jawab pelaksanaan  Public Service Obligation (PSO).

Sebagai perusahaan yang bertanggung jawab atas kelangsungan industri pupuk nasional, Pusri telah mengalami berbagai perubahan dalam manajemen dan wewenang yang sangat berkaitan dengan kebijakan-kebijakan pemerintah. Saat ini Pusri secara resmi  beroperasi dengan nama PT Pupuk Sriwidjaja Palembang dengan tetap menggunakan brand

dan merk dagang Pusri.

1.4 Lokasi Pabrik

1.5 Bahan Baku dan Penunjang

 NH3CairGas CO2Air DeminKukus ( steam)

(3)

Air PendinginUdara InstrumentPabrik Listrik NitrogenAir Bersih

1.6 Unit Pabrik Urea

Unit SintesaUnit PurifikasiUnit RecoveryUnit KristalisasiUnit Prilling

(4)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Urea

Urea adalah suatu senyawa organik yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen dengan rumus CO N2H4 atau (NH2)2CO. Urea juga dikenal dengan nama carbamide yang terutama digunakan di kawasan Eropa. Nama lain yang juga sering dipakai adalah carbamide resin, isourea, carbonyl diamide dan carbonyldiamine. Senyawa ini adalah senyawa organik sintesis pertama yang berhasil dibuat dari senyawa anorganik. Urea merupakan pupuk nitrogen yang paling mudah dipakai. Zat ini mengandung nitrogen paling tinggi (46%) di antara semua pupuk padat. Urea mudah dibuat menjadi pelet atau granul (butiran) dan mudah diangkut dalam bentuk curah maupun dalam kantong dan tidak mengandung bahaya ledakan. Zat ini mudah larut didalam air dan tidak mempunyai residu garam sesudah dipakai untuk tanaman. Kadang-kadang zat ini juga digunakan untuk  pemberian makanan daun. Disamping penggunaannya sebagai pupuk, urea juga digunakan sebagai tambahan makanan protein untuk hewan pemamah biak, juga dalam produksi melamin, dalam pembuatan resin, plastik, adhesif, bahan pelapis, bahan anti ciut, tekstil, dan resin perpindahan ion. Bahan ini merupakan bahan antara dalam pembuatan amonium sulfat, asam sulfanat, dan ftalosianina.

Urea ditemukan pertama kali oleh Roelle pada tahun 1773 dalam urine. Pembuatan urea dari amonia dan asam sianida untuk pertama kalinya ditemukan oleh F.Wohler pada tahun 1828 . Namun pada saat ini pembuatan urea pada umumnya menggunakan proses dehidrasi yang ditemukan oleh Bassarow pada tahun 1870. Proses ini mensintesis urea dari  pemanasan amonium karbamat. Prinsip pembuatan urea pada umumnya yaitu dengan

mereaksikan antara amonia dan karbondioksida pada tekanan dan temperatur tinggi didalam reaktor kontinu untuk membentuk amonium karbamat selanjutnya amonium karbamat yang terbentuk didehidrasi menjadi urea. Proses pembuatan Urea dibuat dengan bahan baku gas CO2 dan liquid NH3 yang disupply dari Pabrik Amonia. Proses pembuatan Urea tersebut dibagi menjadi 6 unit, yaitu:

2.2 Sintesa Unit

Unit ini merupakan bagian terpenting dari pabrik Urea, untuk mensintesa Urea dengan mereaksikan Liquid NH3 dan gas CO2 di dalam Urea Reaktor dan ke dalam reaktor ini dimasukkan juga larutan recycle karbamat yang berasal dari bagian Recovery. Tekanan operasi di Sintesa adalah 175 Kg/cm2 G. Hasil Sintesa Urea dikirim ke bagian Purifikasi

(5)

untuk dipisahkan ammonium karbamat dan kelebihan ammonianya setelah dilakukan stripping oleh CO2.

2.3 Unit Purifikasi

Ammonium karbamat yang tidak terkonversi dan kelebihan amonia di unit Sintesa diuraikan dan dipisahkan dengan cara tekanan dan pemanasan dengan dua step penurunan tekanan, yaitu pada 17kg/cm2 G dan 22,2 kg/cm2 G. Hasil peruraian berupa gas CO2 dan  NH3 dikirim ke bagian Recovery, sedangkan larutan ureanya dikirim ke bagian kristaliser.

2.4 Unit Kristaliser

Larutan urea dari unit Purifikasi dikristalkan dibagian ini secara vacuum. Kemudian kristal ureanya dipisahkan di Centrifuge. Panas yang diperlukan untuk menguapkan air diambil dari panas sensibel larutan urea, maupun panas kristalisasi urea dan panas yang diambil dari sirkulasi Urea Slurry ke HP Absorber dari Recovery.

2.5 Unit Prilling

Kristal urea keluaran Centrifuge dikeringkan sampai menjadi 99,8% berat dengan udara panas, kemudian dikirimkan ke bagian atas Prilling Tower untuk dilelehkan dan didistribusikan merata ke seluruh distributor, dan dari distributor dijatuhkan ke bawah sambil didinginkan oleh udara dari bawah dan menghasilkan produk urea butiran (prill). Produk urea dikirim ke bulk storage dengan belt conveyor.

2.6 Unit Recovery

Gas ammonia dan gas CO2 yang dipisahkan dibagian purifikasi diambil kembali dengan 2 step absorbsi dengan menggunakan mother liquor sebagian absorbent kemudian di-recycle kembali ke bagian sintesa.

2.7 Unit Proses Kondensat Treatment

Uap air yang menguap dan terpisahkan dibagian kristaliser didinginkan dan dikondensasikan. Sejumlah kecil urea, NH3, dan CO2 ikut kondensat kemudian diolah dan dipisahkan di stripper dan hydrolizer. Gas CO2 dan gas NH3-nya dikirim kembali ke bagian  purifikasi untuk di-recover. Sedang air kondensatnya dikirim ke utilitas.

(6)

BAB III PEMBAHASAN 2.1 Unit Kristalisasi

Kristalisasi dari larutan sangat penting dalam industri karena banyaknya ragam bahan yang diperlukan dalam bentuk kristal. Kristalisasi adalah proses separasi dimana suatu solute terkristalkan dari larutan multi komponennya sehingga bila dilakukan dengan benar akan dapat diperoleh kristal yang relatif murni. Oleh karena itu kristalisasi merupakan salah satu metode yang praktis untuk mendapatkan bahan kimia murni dalam kondisi yang memenuhi syarat untuk pemasaran. Dalam kristalisasi dari larutan solute akan terkristalkan sehingga terbentuk campuran dua fasa yang disebut magma berupa fasa cairan yang disebut mother liquor-larutan indukdan fasa padat kristalin.

2.2 Proses Kristalisasi Urea PT.PUSRI

Larutan urea dari urea solution tank FA-201 (area decomposer) dipompakan oleh GA-201A,B ke bottom crystallizer FA-202. Kristalizer ini terdiri dari dua bagian : bagian atas adalah vacuum concentrator yang dioperasikan pada tekanan 72,5 mmHg dan temperatur 60C. Bagian bawah adalah crystallizer FA-202 yang dioperasikan pada tekanan atmosfer

dan temperatur 60oC, kristal urea yang terjadi dipisahkan dengan Centrifuge GF-201 A~E. Di vacuum concentrator, air diuapkan dan larutan urea yang super saturated turun ke crystalizer (bagian bawah) melalui barometric leg.

Panas yang diperlukan untuk menguapkan air di concentrator diambil dari :

• Panas sensible larutan urea yang baru datang dari FA-201 • Panas kristalisasi urea

• Panas dari sirkulasi urea slurry ke dan dari HPA (B) EA-401B

Vacuum concetrator dan kristalizer dioperasikan sedemikian rupa agar slurry yang keluar dari bottom crystallizer mengandung 30  –  35% berat kristal urea.

Kondisi vacuum di concentrator dikontrol oleh PRCA-203, level concentrator dilihat  pada LRA-204 dan level kristalizer dilihat pada LRA-205. Pompa sirkulasi untuk kristalizer GA-202A,B digunakan untuk mensirkulasi slurry dari bottom kristalizer ke bagian atasnya melalui HPA (B) EA-401B. Uap air dari concentrator dikondensasikan di surface condenser EA-501, EA-502. Kondensatenya dikirim ke seksi process condensate treatment untuk direcover kandungan urea dan amoniaknya.

(7)

menghindari terjadinya pembekuan kristal urea di vessel atau pipa yang dikhawatirkan dapat menyebabkan kebuntuan pipa sistem. Hot water disirkulasikan dengan pompa hot water GA-205 dari hot water tank FA-204 melalui HPA, ammonia preheater dan seksi kristalizer.

Di centrifuge GF-201 A~E, kristal dipisahkan dari larutan induk. Kristal-kristal urea dengan kadar air sekitar 1,9% dimasukkan ke Fluidizing Dryer FF-301. Larutan induk yang dipisahkan oleh prethickener dan centrifuge mengalir ke ke bawah masuk ke mother liquor tank FA-203, dipanasi dengan sistem pemanas melalui tube untuk menghindari kristalisasi dan dikirim kembali ke line discharge pompa sirkulasi crystalizer GA-202 A,B oleh pompa mother liquor GA-204 A,B.

Untuk menjaga agar kandungan biuret dalam kristal urea tetap rendah, maka sejumlah larutan mother liquor yang banyak mengandung biuret didaur ulang untuk menyerap NH3

dan CO2  di seksi Recovery yang kemudian masuk lagi ke Reaktor Urea sehingga biuret

akan bereaksi dengan kelebihan NH3 untuk kembali menjadi urea.

Reaksi :

 NH2CONHCONH2 + NH3  2NH2CONH2

Larutan induk direcycle ke LPA EA-402 melewati bagian atas washing column DA-401 sebagai penyerap oleh pompa LPA GA-206 untuk mencegah akumulasi biuret yang dikontrol oleh FIC-203. Level mother liquor tank dikontrol oleh LIC-207.

2.3 Diagram Alir Unit Kristalisasi

FA-203 MOTHER LIQUOR FA-202 Upper steam Urea sol’n dari FA-201 Ke PCT

GA-202 GA-203 GA-206

GA-204

GB-301

air GA-303 FA-302 Dissolving Tank FA-202 bottom EC-301 Air heater GF-201 Centrifuge FD-202 Prethickener Ke HPA(B) Dari HPA(B) Ke FA-201 atau FA-401 Ke DA-401 FF-301 FLUIDIZING DRYER

(8)

2.4 Spesifikasi Alat Unit Kristalisasi Peralatan pada unit krestilasasi antara lain : 2.4.1Crystallizer 

Crystallizer   terdiri dari dua bagian, yaitu bagian atas berupa vacuum concentrator  dengan vacuum generator , sedangkan bagian bawah berupa crystallizer dengan agitator

a. Vacuum Concentrator dengan vacuum generator ,berfungsi untuk menguapkan air dari larutan urea.

 b. Criytallizer dengan agitator, berfungsi untuk mengkristalkan urea.

Fig 2. 4. 1 crystallizer

2. 4. 2 Fluidizing Dryer

Fluidizing Dryer berfungsi untuk mempercepat proses pengeringan dan mempertahankan mutu bahan kering.

(9)

2.4.3Mother Liquor Tank

Berfungsi sebagai tempat menamopung cairan induk pada proses kristalisasi.

2. 4. 4 Dissolving Tank

 Dissolving tank  berfungsi untuk melarutkan urea yang mempunyai ukuran yang lebih  besar.

Fig 2.4.4 Dissolving Tank 2.4.5Centrifuge

Proses pemisahan kristal urea dari larutannya menggunakan alat centrifuge. Pada alat ini terdapat saringan, sistem kerjanya yaitu dengan menggunakan gaya sentrifugal sehingga arutan akan tersaring dan kristal urea tertinggal dalam centriguge. Pada proses ini dihasilkan urea kristal dan tetes. Urea kristal didinginkan dan dikeringakan untuk menurunkan kadar airnya.

(10)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Urea adalah pupuk buatan hasil persenyawaan NH4 dengan CO2 dan bahan dasarnya  berasal dari gas alam. Kandungan N total berkisar antara 45-46%. Bahan baku dalam  pembuatan urea adalah gas CO2 dan NH3 cair yang dipasok dari pabrik amoniak. Proses  pembuatan urea dibagi menjadi enam unit. Unit-unit proses tersebut adalah sintesa unit,  purifikasi unit, kristaliser unit, pembutiran ( prilling)  unit dan terakhir proses kondesat

treatment unit.

3.2 Saran

Industri pembuatan pupuk urea sebaiknya memenuhi syarat umum pupuk urea  berdasarkan SNI-02-2801-1998 agar kualitas yang dihasilkan sesuai dengan standar yang

Gambar

Fig 2. 4. 1 crystallizer
Fig 2.4.4 Dissolving Tank 2.4.5Centrifuge

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penulisan penelitian ini, penulis mengkhususkan tugas Kepolisian Negara Republik Indonesia di bidang penanganan tindak pidana melalui teknologi elektronik atau

Penyertaan Modal Pemerintah Desa adalah pengalihan kekayaan yang tidak dipisahkan menjadi kekayaan yang dipisahkan untuk diperhitungkan sebagai modal atau saham

Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan analisis jalur dengan menggunakan batuan software LISREL 9.30 Hasil penelitian menunjukkan penilaian kinerja dosen UNWIR

Warman Putra, 090910301052; 2014; 77 halaman; Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik; Universitas Jember. Globalisasi telah membuat perilaku

Pengolahan data hasil penelitian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut : (a) Editing, dilakukan untuk memeriksa data yang telah dikumpulkan dan memastikan kelengkapan data

The correlation between variable of tourist’s gender to the purposes of visit to TLTA does not affect significantly, it means that motivation of visiting Tanah Lot is not

Selain itu, program kami juga mengajak orangtua dan guru di sekolah untuk tidak bosan-bosan memberikan cerita dongeng untuk membentuk karakter anak-anak sesuai

KARYA BETANG MANDIRI KONSULTAN dan berdasarkan tahapan proses Seleksi Umum selanjutnya, maka perusahaan Saudara seperti perihal tersebut diatas untuk dapat hadir dalam