S
S
O
O
I
I
(So
(So
D
D
E
E
D D
D D
e
e
r
r
m
m
a
a
g
g
LAP
LAP
L INVESTIG
L INVESTIG
d
d
i
i
r
r
,
,
D
D
e
e
e
e
p
p
o
o
r
r
i
i
n
n
Perikanan Mina"Minanga
Perikanan Mina"Minanga
#
#
a
a
)
)
%
%
&
&
*
*
o
o
n
n
+
+
*
*
a
a
r
r
a
a
"
"
P
P
r
r
o
o
p
p
i
i
n
n
i
i
S
S
L
La
a)
)o
orr
L
L
A
A
O
O
R
R
A
A
T
T
O
O
R
R
I
I
+
+
M
M
M
M
E
E
#
#
01
01
ORAN INAL
ORAN INAL
TION
TION
! SPT
! SPT
Peker-aan .
Peker-aan .
#e$% #&'i&&
#e$% #&'i&&
'aei Tenggara
'aei Tenggara
*ori&m Peng&-i .
*ori&m Peng&-i .
NI#A TANA/
NI#A TANA/
Kendari, 07 November 2016 Kendari, 07 November 2016 Nomor
Nomor : : 07.11.b/UN.29.6.2007.11.b/UN.29.6.20/PM/2016/PM/2016 Lampiran
Lampiran : : 1 1 (satu) (satu) expl.expl. Perihal :
Perihal : Laporan Hasil Soil TestLaporan Hasil Soil Test
Sehubungan dengan permohonan penyelidikan tanah dengan Deep boring dan Sehubungan dengan permohonan penyelidikan tanah dengan Deep boring dan Sondir untuk Kegiatan DED Dermaga Perikanan Mina-Minanga Kec. Kulisusu, Kab. Sondir untuk Kegiatan DED Dermaga Perikanan Mina-Minanga Kec. Kulisusu, Kab. Buton Utara, maka dapat kami sampaikan kesimpulan hasil pemeriksaan tersebut Buton Utara, maka dapat kami sampaikan kesimpulan hasil pemeriksaan tersebut adalah sebagai berikut:
adalah sebagai berikut:
1. Lapisan tanah pada lokasi DED Dermaga Perikanan Mina-Minanga Kec. Kulisusu, 1. Lapisan tanah pada lokasi DED Dermaga Perikanan Mina-Minanga Kec. Kulisusu,
Kab. Buton Utara pada umumnya adalah sebagai berikut : Kab. Buton Utara pada umumnya adalah sebagai berikut :
-- Lapisan tanah di lokasi DED Dermaga Perikanan Mina-Minanga Kec. KulisusuLapisan tanah di lokasi DED Dermaga Perikanan Mina-Minanga Kec. Kulisusu secara umum berupa lapisan tanah lempung pasiran halus hingga kasar, berwarna secara umum berupa lapisan tanah lempung pasiran halus hingga kasar, berwarna putih hingga lapisan batuan karang padat putih dan sangat keras.
putih hingga lapisan batuan karang padat putih dan sangat keras. SimplifikasiSimplifikasi lapisan tanah yang dijumpai di lokasi
lapisan tanah yang dijumpai di lokasi DED Dermaga Perikanan Mina-MinangaDED Dermaga Perikanan Mina-Minanga Kec. Kulisusu ini dapat dilihat pada lampiran boring log.
Kec. Kulisusu ini dapat dilihat pada lampiran boring log.
2. Untuk Bor Titik 01, Lapisan tanah dengan nilai SPT > 60 telah ditemukan pada 2. Untuk Bor Titik 01, Lapisan tanah dengan nilai SPT > 60 telah ditemukan pada kedalaman 17,0 meter dan selanjutnya hingga kedalaman titik bor 23,45 meter, nilai kedalaman 17,0 meter dan selanjutnya hingga kedalaman titik bor 23,45 meter, nilai SPT tidak
SPT tidak mengalami penurunan bahkan lapisan tanah cenderung semakin keras.mengalami penurunan bahkan lapisan tanah cenderung semakin keras. 3. Sondir titik 01, Lapisan Tanah Keras dengan nilai konus > 150 kg/cm2 ditemukan 3. Sondir titik 01, Lapisan Tanah Keras dengan nilai konus > 150 kg/cm2 ditemukan
pada kedalaman 2,00 meter
pada kedalaman 2,00 meter dari permukaan tanah saat dari permukaan tanah saat pelaksanaapelaksanaan sondir.n sondir.
4. Sondir titik 02, Lapisan Tanah Keras dengan nilai konus > 150 kg/cm2 ditemukan 4. Sondir titik 02, Lapisan Tanah Keras dengan nilai konus > 150 kg/cm2 ditemukan
pada kedalaman 2,00 meter
pada kedalaman 2,00 meter dari permukaan tanah saat dari permukaan tanah saat pelaksanaapelaksanaan sondir.n sondir.
5. Dapat dipertimbangkan penggunaan pondasi Tiang Pancang dengan kedalaman 5. Dapat dipertimbangkan penggunaan pondasi Tiang Pancang dengan kedalaman pondasi yang disesuaikan dengan beban struktur bangunan atau hingga mencapai pondasi yang disesuaikan dengan beban struktur bangunan atau hingga mencapai lapisan tanah keras.
lapisan tanah keras.
Analisa daya dukung tanah (pertimbangan desain pondasi) dan hasil penyelidikan Analisa daya dukung tanah (pertimbangan desain pondasi) dan hasil penyelidikan lapangan dengan alat sondir Selengkapnya pada Lampiran laporan ini.
lapangan dengan alat sondir Selengkapnya pada Lampiran laporan ini.
Demikian Laporan Hasil Soil Test ini, semoga dapat dijadikan bahan pertimbangan Demikian Laporan Hasil Soil Test ini, semoga dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk pelaksanaan pekerjaan selanjutnya.
untuk pelaksanaan pekerjaan selanjutnya.
Kepala Laboratorium Mekanika Tanah Kepala Laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Teknik UHO,
Fakultas Teknik UHO,
RIDWANSYAH NUHUN, ST. MT. RIDWANSYAH NUHUN, ST. MT.
H
H A A L L
U
UOO L L E E O O
FAKULTAS TEKNIK
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH LABORATORIUM MEKANIKA TANAHKampus Baru Universitas Haluoleo, Gedung Laboratorium Fak. Teknik Lt.01 Kampus Baru Universitas Haluoleo, Gedung Laboratorium Fak. Teknik Lt.01
Hal. Hal. DAFTAR
DAFTAR ISI ISI ii BAB
BAB I. I. PENDAHULUAN PENDAHULUAN 11 BAB
BAB II. II. METODE PENYELIDIKAN METODE PENYELIDIKAN TANAH TANAH 33 2.1.
2.1. Lingkup Lingkup Pk!"aan Pk!"aan 33 2.2.
2.2. M#$%$l$gi M#$%$l$gi Pn&li%ikan Pn&li%ikan Tana' Tana' Lapangan Lapangan 33 2.2.1.
2.2.1. P()$!an P()$!an 33 2.2.2.
2.2.2. Pnga()ilan Pnga()ilan *$n#$' *$n#$' Tana' Tana' Ti%ak Ti%ak T!ganggu T!ganggu ++ 2.2.3.
2.2.3. SPT SPT ,S#an%a!% ,S#an%a!% Pn#!a#i$n Pn#!a#i$n T-# T-# // 2.3.
2.3. M#$%$l$gi M#$%$l$gi Pn&li%ikan Pn&li%ikan Tana' Tana' %i %i La)$!a#$!iu( La)$!a#$!iu( // 2.3.1.
2.3.1. 0a#! *$n#n#M$i-#u! *$n#n# 0a#! *$n#n#M$i-#u! *$n#n# 2.3.2.
2.3.2. Spi4i Spi4i 5!a4i#& 5!a4i#& 2.3.3.
2.3.3. Anali-i- Sa!ingan Anali-i- Sa!ingan 2.3.6.
2.3.6. A##!)!g Li(i# A##!)!g Li(i# 77 2.3.+.
2.3.+. 5-! 5-! Lang-ung Lang-ung ,Di!# ,Di!# S'a! S'a! 77 2.3./.
2.3./. *$n-$li%a#i$n *$n-$li%a#i$n T-# T-# 77 BAB
BAB III. III. ANALISIS ANALISIS 5EOTEKNIK 5EOTEKNIK 88 3.1.
3.1. Kla-i4ika-i Kla-i4ika-i Tana' Tana' 88 3.2.
3.2. P!$4il P!$4il Lapi-an Lapi-an Tana' Tana' 1919 3.3.
3.3. Pa!a(#! Pa!a(#! Tana' Tana' 1919 3.3.1.
3.3.1. Ha-il Ha-il U"i U"i La)$!a#$!iu( La)$!a#$!iu( 1919 3.3.2.
3.3.2. K$!la-i K$!la-i Pa!a(#! Pa!a(#! Tana' Tana' 1919 3.6.
3.6. Anali-i- Pnu!unan ,S##l(n# Anali-i- Pnu!unan ,S##l(n# 1111 3.6.1.
3.6.1. Ha-il Anali-i- Pnu!unan Sg!aHa-il Anali-i- Pnu!unan Sg!a ,I((%ia#
,I((%ia# S##l(n# S##l(n# %ngan %ngan %a#a %a#a SPT SPT 1212 BAB
BAB I:. I:. HASIL HASIL DAN DAN ANALISIS ANALISIS DAYA DAYA DUKUN5 DUKUN5 PONDASI PONDASI 1313 6.1.
6.1. Anali-i- Da&a Dukung Tana' B!%a-a!kan Da#a N;SPT Anali-i- Da&a Dukung Tana' B!%a-a!kan Da#a N;SPT 1313 6.1.1.
6.1.1. Ha-il Ha-il U"i U"i S#an%a!% S#an%a!% Pn#!a#i$n Pn#!a#i$n T-# T-# ,SPT ,SPT 1313 6.1.2.
6.1.2. Kapa-i#a- Da&a Kapa-i#a- Da&a Dukung P$n%a-i Tiang Dukung P$n%a-i Tiang Panang Panang 1313 6.1.3.
6.1./.
6.1./. Kapa-i#a- Kapa-i#a- Ta!ik Ta!ik Tiang Tiang Panang Panang 1/1/ 6.2.
6.2. Kapa-i#a- Kapa-i#a- Da&a Da&a Dukung Dukung I"in I"in Tiang Tiang Panang Panang 1/1/ 6.3.
6.3. Ha-il Ha-il Anali-i- Anali-i- Da&a Da&a Dukung Dukung P$n%a-i P$n%a-i Tiang Tiang Panang Panang 11
BAB
BAB :. :. KESIMPULAN KESIMPULAN 1818 LAMPIRAN;LAMPIRAN
LAMPIRAN;LAMPIRAN La(pi!an
La(pi!an A A < < P!'i#ungan P!'i#ungan Anali-a Anali-a P$n%a-i P$n%a-i Tiang Tiang PanangB!%a-a!kan PanangB!%a-a!kan Da#a Da#a SPTSPT La(pi!an
La(pi!an B B < < Da#a Da#a Ha-il Ha-il Pngu"ian Pngu"ian Da&a Da&a Dukung Dukung Tana' Tana' Dngan Dngan S$n%i!= S$n%i!= DpDp B$!ing Dan SPT
B$!ing Dan SPT La(pi!an
La(pi!an * * < < Da#a Da#a Ha-il Ha-il Pngu"ian Pngu"ian Sa(pl Sa(pl Tana' Tana' Di Di La)$!a#$!iu(La)$!a#$!iu( La(pi!an
Bab 1 PENDAHULUAN
Pada umumnya bangunan teknik sipil dibuat atau didirikan di atas tanah dasar, baik dengan fondasi berupa struktur penyanggah atau penopang langsung di atas tanah dasar tersebut maupun berupa tanah timbunan.
Struktur yang dibuat sedemikian rupa agar mampu menahan beban dan stabil terhadap pengaruh gerakan tanah dasar sekelilingnya. Besarnya daya dukung dan perubahan bentuk tanah akibat pembebanan dapat dianalisis dari data - data karakteristik tanah/batuan pada tempat yang akan diletakkan fondasi atau struktur lainnya. Oleh karena itu untuk merencanakan suatu struktur teknik sipil yang baik diperlukan informasi karakteristik material geologi yang memadai khususnya kondisi bawah permukaan,di tempat akan diletakan bangunan bawah (substruktur dengan melakukan in!estigasi geoteknik. "n!estigasi geoteknik dilakukan dengan tu#uan untuk memperoleh informasi bawah permukaan dan karakteristik material yang akan digunakan agar tidak ter#adi perencanaan yang berlebihan karena tidak adanya informasi bawah permukaan, dan sebaliknya untuk menghindari timbulnya bahaya akibat perencanaan yang tidak memadai karena kondisi yang belum dapat diperkirakan. "n!estigasi geoteknik dilakukan untuk memberikan informasi bagi Perencana tentang kondisi bawah permukaan, sifat - sifat mekanis dan sifat - sifat fisik termasuk kemampuan memikul beban dari material yang digunakan untuk struktur suatu bangunan teknik sipil.
Sasaran in!estigasi geoteknik meliputi penentuan dan identifikasi hal-hal sebagai berikut $
- %uas lahan, kedalaman dan ketebalan dari setiap lapisan yang dapat di identifikasi pada kedalaman terbatas yang tergantung pada ukuran dan sifat struktur, bersama dengan keterangan (pemerian tanah,mencakup tingkat kepadatannya #ika tanah dari #enis tidak kohesif.
- &edalaman sampai permukaan bedrock dan karakter batuan yang mencakup item-item misalnya $ lithologi, luas lahan, kedalaman, ketebalan setiap lapisan, kemiringan dan spasi serta bidang pelapisan adanya 'ona sesar dan ketentuan pelapukan atau dekomposisi serta diskontinyuitas lainya.
- %okasi air tanah dan adanya serta besarnya tekanan artesis.
- Sifat - sifat mekanis dari tanah atau batuan di tempat misalnya seperti $ Permeabilitas, kompresibilitas dan kuat geser.
ntuk melaksanakan Soil "n!estigasi di lapangan dapat dilaksanakan dengan beberapa metode seperti $
- Sumuran uii dangkal sampai dalam (Pemboran #i - Paritan u#i
- %ubang berdiameter besar (test pit - )erowongan u#i
- Pemboran tangan (*and Boring
- Pendugaan batang (sounding dan probing
- Pendugaan dinamis (inamic one Penetrometer - Penyondiran (ucth one Penetrometer
Sehubungan dengan ermaga Perikanan +ina-+inanga &ec. &ulisusu, di &ulisusu kab. Buton tara - Sulawesi )enggara, telah dilakukan penyelidikan tanah untuk mendapatkan data keadaan tanah untuk selan#utnya data tersebut digunakan untuk keperluan analisis geoteknik di lokasi ermaga Perikanan +ina-+inanga &ec. &ulisusu tersebut. Penyelidikan tanah yang dilakukan berupa pemboran u#i sebanyak (satu titik , Sondir sebanyak 0 (dua titik, dan pengu#ian laboratorium.. Penyelidikan tanah tersebut dilakukan mulai tanggal 01 Oktober 012 hingga tanggal 31 Oktober 012.
Bab 2 METODOLOGI PENYELIDIKAN
TANAH
2.1 LINGKUP PEKERJAAN
%ingkup peker#aan penyelidikan tanah ini meliputi penyelidikan lapangan dan pengu#ian laboratorium yang terdiri dari$
a. Pemeriksaan Sondir sebanyak 0 (dua titik.
b. Peker#aan bor dalam (eep Boring sebanyak (satu titik - Pengeboran di darat 0 titik
- SP) inter!al .41 meter - S
c. Pengu#ian Sampel di %aboratorium meliputi $
- Pengu#ian &adar 5ir )anah (+oisture ontent - Pengu#ian Berat 6olume )anah
- Pengu#ian Berat 7enis )anah - Pengu#ian 5nalisa Saringan - Pengu#ian &onsistensi 5tterberg
- Pengu#ian 8eser %angsung (irect Shear
2.2 METODOLOGI PENYELIDIKAN TANAH LAPANGAN
Penyelidikan tanah yang dilakukan sesuai dengan 5merican Standard for )esting +aterial (5S)+. Penyelidikan tanah ditu#ukan untuk memahami struktur tanah dan sifat mekanika tanah di wilayah proyek. %ingkup peker#aan penyelidikan tanah yang dilakukan meliputi$
2.2.1 Pemboran
Pemboran inti sebanyak titik bor dilakukan hingga mencapai kedalaman pemboran sedalam maksimal 91 m atau setelah diperoleh nilai :-SP) lebih dari 21. Selama pengeboran, dilakukan pengamatan secara !isual terhadap lapisan tanah. Pada kedalaman tertentu dilakukan pengambilan contoh tanah (disturbed sample dan undisturbed sample dan Standard Penetration )est (SP).
Prosedur pelaksanaan dan peralatan pemboran dalam mengacu pada 5S)+ 940-;1, <Standard Practice for Soil "n!estigation and Sampling by 5uger Borings=, 5S)+ 901 - >3, <Standard 8uide for "n!estigating and Sampling Soil and ?ock=, 5S)+ 09;; - >3, <Standard Practice for escription and "dentification of Soils (6isual-+anual Procedure= dan 5S)+ 03 - ;3, <Standard Practice for iamond ore rilling for Site "n!estigation=.
ata hasil pemboran dalam disa#ikan dalam field logs (Bore - %ogs yang di dalamnya tercakup$ identifikasi proyek, nomor boring, lokasi, orientasi, tanggal mulai pemboran, tanggal akhir
dan identifikasi lainnya yang masih berhubungan, deskripsi litologi, kondisi air tanah, pengambilan contoh tanah, in situ test di bore hole, dst.
8ambar 0- ?otary drilling machine
2.2.2 Pengambian !on"o# Tana# Ti$a% Tergangg& 'UD()
ndisturbed samples yang direncanakan untuk dilaksanakan adalah untuk keperluan u#i laboratorium. Pelaksanaan pengambilan contoh tanah tidak terganggu mengacu pada 5S)+ 4;@->9 <Standard Practice for )hin-Aalled )ube 8eotechnical Sampling of Soils=. ontoh tanah undisturbed diambil dari kedalaman tertentu dengan menggunakan Shelby tube sampler (thin walled tube sampler. &emudian contoh tanah dilindungi dari goncangan, getaran dan perubahan kadar air, yang bertu#uan untuk men#aga struktur tanah dan komposisi
8ambar 0-0 )abung Shelby
Pengambilan contoh tanah asli (undisturbed sample pada umumnya dilakukan terhadap tanah dari #enis lempung, lanau pasir kelempungan atau pasir lanau. Sifat dari tanah yang akan diambil adalah dari sangat lunak sampai dengan kokoh (firm. ntuk tanah bersifat kenyal dan keras umumnya tidak mungkin. *ubungan antara nilai SP) tanah lanau lempung terhadap kepadatan relati!e (relati!e density dapat dilihat pada tabel di bawah ini $
)abel 0.. *ubungan antara nilai SP) dan relati!e density pada tanah lanau lempung
Rea"i*e Den+i", Harga N 6ery Soft Soft +edium Stiff 6ery Stiff *ard (sangat lunak (lunak (medium (agak kenyal (sangat kenyal (keras 0 0- 9 9-; ;-4 4-31 C 31
*ubungan antara nilai SP) tanah pasir terhadap kepadatan relati!e (relati!e density dapat dilihat pada tabel di bawah ini $
)abel 0.0. *ubungan antara nilai SP) dan relati!e density pada tanah pasir Rea"i*e Den+i", Harga N 6ery loose loose +edium dense ense 6ery dense (sangat lepas (lepas (agak kompak (kompak (sangat kompak 1-9 9- 1 1-31 31-41 C41
2.2.- (PT '("an$ar$ Pene"ra"ion Te+")
SP) (Standard Penetration )est yang dilakukan adalah inter!al kedalaman lebih kurang setiap 0.1 m. Prosedur pelaksanaan dan peralatan Standard Penetration )est mengacu pada 5S)+ 4;2 - ;9, DStandard +ethod for Penetration )est and Split Barrel Sampling of SoilsD. *ammer yang digunakan seberat 91 lbs (23 kg dengan tinggi #atuh 31= (@2.0 cm. 7umlah total tumbukan yang dibutuhkan untuk penetrasi tanah 3 E 4 cm dicatat. :ilai SP),
dinyatakan dengan nilai :, didapat dari #umlah tumbukan yang diperlukan untuk penetrasi 0 E 4 cm terakhir.
8ambar 0-3 Split spoon sampler
2.2. D!PT 'D&"/# !one Pene"ra"ion Te+")0(on$ir
Prosedur pelaksanaan utch one Penetration )est (P) dilakukan berdasarkan standar 5S)+ 399-;2, <+ethod for eep Fuasi-Static, one and Griction one Penetration )ests of Soil=. :ilai tahanan u#ung konus, H c, dan friksi lokal atau friksi selimut, f s, diukur untuk setiap
inter!al 01 cm.
2.- METODOLOGI PENYELIDIKAN TANAH DI LABORATORIUM
#i laboratorium yang akan dilaksanakan terhadap sampel tanah asli (S adalah $ - Pengu#ian &adar 5ir )anah (+oisture ontent
- Pengu#ian Berat 6olume )anah - Pengu#ian Berat 7enis )anah - Pengu#ian 5nalisa Saringan - Pengu#ian &onsistensi 5tterberg
+etoda pelaksanaan u#i laboratorium mengikuti standar-standar berikut ini$
2.-.1 a"er !on"en" 0 Moi+"&re !on"en"
+oisture content, w, didefinisikan sebagai perbandingan antara berat air di dalam contoh tanah dengan berat partikel solid. ontoh basah mula-mula ditimbang, kemudian dikeringkan di dalam o!en pada suhu 031I G (1I hingga mencapai berat konstan. Berat contoh
setelah dikeringkan adalah berat partikel solid. Perubahan berat yang ter#adi selama proses
pengeringan setara dengan berat air. ntuk tanah organik, terkadang disarankan untuk menurunkan suhu pengeringan hingga mencapai 91I G (21I .
)est dilakukan mengacu pada 5S)+ 002->0, =)est +ethod for %aboratory etermination
of Aater (+oisture ontent of Soil and ?ock=. +oisture content diperlukan untuk
menentukan properties tanah dan dapat dikorelasikan dengan parameter-parameter lainnya.
2.-.2 (e/i3i/ Gra*i",
Specific gra!ity dari tanah, 8s, didefinisikan sebagai perbandingan massa !olume partikel tanah di udara dengan massa !olume yang sebanding dengan gas free distilled water di udara pada suhu kamar (umumnya 2;I G J01I K. Specific gra!ity ditentukan berdasarkan #umlah dari pycnometer yang sudah dikalibrasi, dimana massa dan suhu dari contoh tanah deaerasi/air distilasi diukur.
)est dilakukan berdasarkan 5S)+ ;49->0, =Standard )est +ethod for Specific 8ra!ity of Soils=. +etoda ini digunakan pada contoh tanah dengan komposisi ukuran partikel lebih kecil
daripada saringan :o. 9 (9.@4 mm. ntuk partikel dengan ukuran lebih besar dari saringan
tersebut, prosedur pelaksanaan mengacu pada =)est +ethod Specific 8ra!ity and 5bsorption of oarse 5ggregate (5S)+ 0@-;;=. Specific gra!ity dari tanah diperlukan untuk menentukan hubungan antara berat dan !olume tanah, dan digunakan untuk perhitungan test laboratorium lainnya.
2.-.- Anai+i+ (aringan
)anah yang mengandung butiran kasar dan butiran halus di u#i secara berurutan. +aterial dengan ukuran lebih kecil dari saringan :o. 011 (1.1@4 mm atau lebih kecil dianalisis dengan menggunakan hidrometer.
5nalisis saringan memberikan pengukuran secara langsung terhadap distribusi ukuran partikel tanah dengan cara melewatkan contoh pada se#umlah wire screens, dari ukuran yang terbesar hingga terkecil. 7umlah material yang tertahan di tiap-tiap saringan kemudian ditimbang. Prosedur pelaksanaan pengu#ian ini mengacu pada 5S)+ 32->4a, =+ethod for Sie!e 5nalysis of Gine and oarse 5ggregates=.
*asil analisis dicatat dalam combined grain si'e distribution plot sebagai persentase contoh
yang lebih kecil beratnya !ersus log diameter partikel. ata ini diperlukan di dalam klasifikasi tanah. &ur!a tersebut #uga dapat menun#ukkan parameter-parameter lainnya, seperti diameter efektif (1 dan koefisien uniformity (u. )est dilakukan berdasarkan 5S)+ 900-23 =+ethod for Particle Si'e 5nalysis of Soils.
2.-. A""erberg4+ Limi"
%iHuid limit dilakukan dengan cara meletakkan pasta tanah dalam mangkuk kuningan
kemudian digores tepat ditengahnya dengan alat penggores standar. engan men#alankan alat pemutar, mangkuk kemudian dinaikturunkan dari ketinggian 1.9 inci (1 mm dengan kecepatan 0 drop/detik. %iHuid limit dinyatakan sebagai moisture content dari tanah yang
dibutuhkan untuk menutup goresan yang ber#arak1.4 inci (3 mm sepan#ang dasar contoh tanah dalam mangkuk sesudah 04 pukulan. Pengu#ian dilakukan menurut 5S)+ 93;.
Plastic limit ditentukan dengan mengetahui secara pasti moisture content terkecil, dimana
material dapat digulung hingga diameter 1.04 inches (3.0 mm tanpa mengalami keretakan.
Pengu#ian dilakukan sesuai dengan 5S)+ 93;->4, =)est +ethod for %iHuid %imit, Plastic %imit and Plasticity "ndeL of Soils=.
2.-.5 Ge+er Lang+&ng 'Dire/" (#ear)
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan kohesi (c dan sudut geser tanah (M. Peralatan pengu#ian meliputi kotak geser dari besi, yang berfungsi sebagai tempat benda u#i. &otak geser tempat benda u#i dapat berbentuk bu#ur sangkar maupun lingkaran, dengan luas kira-kira >,34 cm0 sampai 04,; cm0 dengan tinggi 0,49 cm (=. &otak terpisah men#adi 0 bagian yang sama. )egangan normal pada benda u#i diberikan di atas kotak geser. 8aya geser diterapkan pada setengah bagian atas dari kotak geser, untuk memberikan geseran pada tengah-tengah benda u#inya.
Bab - ANALI(I( GEOTEKNIK
-.1 KLA(I6IKA(I TANAH
engan menggunakan nilai :-SP) dapat ditentukan konsistensi dari lapisan tanah lempung dan pasir seperti yang terlihat pada )abel 3-. Sedangkan untuk menentukan besarnya sudut geser dalam berdasarkan nilai :-SP) pada tanah pasir dapat digunakan )abel 3-0.
)abel 3- &lasifikasi )anah %empung Berdasarkan :-SP) (
After Bowles, 1988
)abel 3-0 &lasifikasi )anah Pasir Berdasarkan :-SP) (
-.2 PRO6IL LAPI(AN TANAH
%apisan tanah di lokasi ermaga Perikanan +ina-+inanga &ec. &ulisusu secara umum berupa lapisan tanah lempung pasiran halus hingga kasar, berwarna putih hingga lapisan batuan karang padat putih dan sangat keras. Simplifikasi lapisan tanah yang di#umpai di lokasi ermaga Perikanan +ina-+inanga &ec. &ulisusu ini dapat dilihat pada lampiran boring log.
-.- PARAMETER TANAH -.-.1 Ha+i U7i Labora"ori&m
Pengu#ian parameter tanah di laboratorium dilakukan pada sampel tanah terganggu (tidak dapat dilakukan pengambilan sampel tanah asli yang diambil pada kedalaman 9,4 N 4,1 meter.
Berdasarkan pemeriksaan sampel di laboratorium, rekapitulasi hasil pemeriksaan sebagai berikut $
)abel 3.3. ?angkuman *asil #i "ndeks Properties )anah di %aboratorium No. Jeni+ Pemeri%+aan Ha+i Pemeri%+aan
(ame Dee Boring . &adar 5ir )anah ( 0,4
0. Berat "si )anah basah (gram/cm3 ,49
3. Berat "si )anah &ering (gram/cm3 ,0; 9. Batas air )anah 3>, 4. Batas Plastis )anah 3@,0 2. &ohesi ( (kg/cm0 1,142 @. Sudut 8eser θ 09,@>2>1
;. Berat 7enis )anah 0,49
-.-.2 Korea+i Parame"er Tana#
Parameter tanah ditentukan berdasarkan hasil penyelidikan tanah. Pada kondisi dimana tidak terdapat hasil pengu#ian tanah atau properti tanah sulit diukur secara langsung, parameter tanah ditentukan berdasarkan engineering #udgment maupun korelasi terhadap properti tanah. &orelasi properti tanah disa#ikan dalam 8ambar 3- dan 8ambar 3-0.
Gambar -82 Korea+i An"ara Niai N8(PT Dengan (&$&" Ge+er Daam 'Ter9ag#i)
-. ANALI(I( PENURUNAN '(TETTLEMENT)
Settlement dari suatu lapisan tanah yang dibebani dapat dibedakan men#adi 0 (dua #enis, yaitu $ immediate/elastic settlement dan consolidation settlement.
lastic settlement dari tanah ter#adi sewaktu atau setelah masa konstruksi suatu struktur, sedangkan onsolidation settlement merupakan settlement yang bergantung pada waktu dan ter#adi sebagai hasil dari pengaliran air pori dari rongga yang berada pada tanah lempung #enuh (saturated clayey soils. Pengaliran air pori dari rongga ter#adi saat tanah lempung #enuh dikenai beban tambahan. 5nalisis penurunan dilakukan pada immediate settlement berdasarkan data pengu#ian :-SP).
*asil penyelidikan lapangan dari u#i SP) ( standard penetration test yang dilakukan oleh +eyerhof (>24 untuk tanah pasir memberikan hubungan persamaan sebagai berikut $
Si untuk B Q ,0 meter dan Si
(
)
untuk B R ,0 meter imana $Si Penurunan segera dalam inci ( inci 0,49 cm
H "ntensitas beban yang diterapkan dalam kip/ft0 (kip/ft0 1,9> kg/cm0
B %ebar fondasi dalam ft ( ft 31,9; cm : 7umlah Pukulan pada #i SP)
-..1 Ha+i Anai+i+ Pen&r&nan (egera 'Imme$ia"e (e""emen") $engan $a"a (PT
Berdasarkan data tanah hasil #i SP) di lokasi ermaga Perikanan +ina-+inanga &ec. &ulisusu, dengan menggunakan pendekatan formula +eyerhoff untuk intensitas beban (H yang diterapkan sebesar 0 kip/ft0 , maka dapat diketahui nilai immediate settlement seperti tabel di
)abel 3.4. ?angkuman *asil 5nalisa "mmediate Settlement pada Pondasi
Intensitas Titik Bor Kedalaman Beban (q)
(m) (kip/ft2) B=1 Meter B=2 Meter B=3 Meter 1,55 2 1,00 0,22 0,34 3,!! 23 2 0,35 0,07 0,12 ",55 2 1,00 0,22 0,34 #,!! 12 2 0,67 0,14 0,23 $,55 2 2 0,29 0,06 0,10 %,!! 33 2 0,24 0,05 0,08 1!,55 31 2 0,26 0,06 0,09 12,!! "1 2 0,20 0,04 0,07 13,55 1 2 0,44 0,10 0,15 15,!! 31 2 0,26 0,06 0,09 1#,55 #! 2 0,13 0,03 0,05 1,!! #! 2 0,13 0,03 0,05 1%,55 #! 2 0,13 0,03 0,05 21,!! #! 2 0,13 0,03 0,05 22,55 #! 2 0,13 0,03 0,05 &'T () Immediate &ettlement orm*la Me+eroff (In-)
.eep Borin !1
Bab HA(IL DAN ANALI(I( DAYA DUKUNG
PONDA(I
.1. Anai+i+ Da,a D&%&ng Tana# Ber$a+ar%an Da"a N8(PT
.1.1 Ha+i U7i ("an$ar$ Pene"ra"ion Te+" '(PT)
Pengu#ian SP) telah dilakukan sebanyak 0 titik. Bor titik 1 (B+.1 dan Bor titik 10 (B+.10 dilaksanakan hingga kedalaman 09 meter dan 00 meter, lapisan tanah dengan nilai SP) C 21 telah ditemukan pada kedalaman antara ;,4 meter dan 00,4 meter . *ingga kedalaman titik bor 09 meter nilai SP) tidak mengalami penurunan bahkan lapisan tanah cenderung semakin keras. :ilai :-SP) yang diperoleh dari hasil pengu#ian adalah sebagai berikut $
)abel $ 9.. :ilai : SP) hasil pengu#ian lapangan pada titik Bor 1
Ke$aaman 'me"er) 1;55 ?;@@ -;@@ 2-;@@ .;55 ?;@@ =;@@ 12;@@ >;55 2?;@@ <;@@ --;@@ 1@;55 -1;@@ 12;@@ .1;@@ 1-;55 1?;@@ 15;@@ -1;@@ 1=;55 =@;@@ 1?;@@ =@;@@ 1<;55 =@;@@ 21;@@ =@;@@ 22;55 =@;@@ N
.1.2 Kaa+i"a+ Da,a D&%&ng Pon$a+i Tiang Pan/ang
Pondasi )iang Pancang biasa digunakan untuk memastikan suatu bangunan berada dalam kondisi aman dan di lokasi yang lapisan tanah kerasnya berada pada lapisan tanah dalam. Situasi yang memerlukan )iang Pancang sebagai sistem pondasi adalah sebagai berikut $
- %apisan tanah keras pada lokasi peker#aan berada pada lapisan tanah yang dalam. - Struktur atas menerima gaya hori'ontal.
- Struktur atas menerima gaya uplift.
Pondasi )iang Pancang menahan beban kompresi melalui tahanan selimut dan tahanan u#ung, beban uplift ditahan melalui tahanan selimut dan beban lateral ditahan oleh kekakuan tiang dan tanah disekelilingnya. Perhitungan kapasitas daya dukung pondasi dilakukan dengan menin#au beberapa kondisi sebagai berikut$
. &apasitas daya dukung tiang )iang Pancang
- &apasitas daya dukung aksial )iang Pancang tunggal - &apasitas daya dukung group )iang Pancang
0. "nteraksi tanah dan group pile
.1.- Kaa+i"a+ Da,a D&%&ng A%+ia Tiang Pan/ang T&ngga
Secara umum, kapasitas daya dukung ultimate aksial dari pondasi )iang Pancang, dapat diperoleh dengan men#umlahkan kapasitas daya dukung u#ung dan tahanan geser selimut tiang. &apasitas daya dukung tersebut dapat ditulis seperti terlihat pada persamaan dibawah ini.
Fu Fp Fs dimana$
Fu kapasitas daya dukung ultimate
Fp kapasitas daya dukung u#ung ultimate
Fs tahanan geser selimut tiang ultimate
8ambar 9-0 aya ukung 5ksial Pondasi )iang Pancang
.1. Ta#anan Ge+er (eim&" Tiang Pan/ang
Secara umum, kontribusi kohesi tanah untuk tahanan geser selimut tiang ultimate dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan sebagai berikut $
imana,
faktor adhesi
cu-i kohesi tanah undrained pada lapisan ke-i
li pan#ang tiang pada lapisan ke-i
p keliling tiang
Qs
Besarnya nilai faktor adhesi, , dapat ditentukan dengan menggunakan metoda dari 5P" sebagai berikut $
Gambar 8- 6a%"or A$#e+i API Me"#o$ 2 '1<?=)
.1.5 Ta#anan U7&ng Pon$a+i Tiang Pan/ang
Secara umum, kapasitas daya dukung u#ung pondasi )iang Pancang dapat dihitung berdasarkan persamaan sebagai berikut $
Fp 91 :b.5p
imana,
:b :ilai :-SP)
5p %uas Penampang dasar tiang
.1.= Kaa+i"a+ Tari% Tiang Pan/ang
esain )iang Pancang terhadap beban tarik sangat penting untuk struktur yang mengalami beban seismik. Pada beberapa kondisi, kapasitas tarik tiang menentukan kedalaman penetrasi minimum yang diperlukan.
+enurut :icola dan ?andolph (>>3, pada tanah kohesif berbutir halus (fine grained, dimana pembebanan diasumsikan ter#adi pada kondisi undrained, tahanan sisi tiang pada kondisi tekan dihitung sama dengan kondisi tarik. Sedangkan pada tanah non-kohesif atau tanah teralirkan
bebas (free-draining, :icola dan ?andolph (>>3 menyatakan bahwa tahanan sisi biasanya
dihitung @1 dari tahanan sisi untuk kondisi tekan. &arena tanah dasar pada lokasi proyek terdiri dari tanah kohesif dan non kohesif, tahanan sisi untuk kondisi tarik dihitung @1 dari tahanan sisi untuk kondisi tekan.
.2 KAPA(ITA( DAYA DUKUNG IJIN TIANG PAN!ANG
alam analisis dengan metoda statik, beban desain dari )iang Pancang dengan pan#ang yang diketahui, secara umum telah diperhitungkan dengan cara membagi daya dukung ultimate pada lapisan tanah pendukung atau $
Fall
imana,
Fall aya dukung i#in pile
Fu aya dukung ultimate SG 5ngka keamanan
&isaran angka keamanan terutama tergantung pada reliabilitas dari metoda analisis statik tertentu dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut$
• Gaktor ketidakpastian data tanah yang ada. • 6ariasi dari lapisan tanah.
• fek dan konsistensi dari metoda instalasi tiang yang diusulkan.
• )ingkat pengawasan konstruksi.
Pada umumnya, angka keamanan yang sering digunakan berkisar antara 0 - 9 untuk kondisi operasional atau untuk beban yang beker#a selama operasi.
+enurut )omlinson (>@@, penentuan kapasitas i#in dari tiang adalah seperti ditun#ukkan pada persamaan berikut $
&apasitas "#in )iang ,
anadian Goundation ngineering +anual dan 55S*)O >>0 menyarankan penggunaan angka keamanan sebesar 0.4 untuk kapasitas tiang.
Selain harus mampu menahan beban yang beker#a pada kondisi operasional maka pondasi tiang #uga harus mampu menahan beban yang beker#a pada kondisi gempa. ntuk itu, pondasi harus mampu mengantisipasi momen dan gaya cabut yang ter#adi akibat kondisi gempa. &apasitas tekan pondasi tiang terhadap beban gempa (temporary load dimana beban gempa didasarkan pada Peraturan 8empa baru (0113 yang berlaku adalah .3 lebih besar daripada kapasitas i#in untuk kondisi operasi.
Berdasarkan hal tersebut, untuk memenuhi persyaratan angka keamanan dalam seluruh desain pondasi tiang pada ermaga Perikanan +ina-+inanga &ec. &ulisusu - &ab. Buton tara ini, diambil angka keamanan sebagai berikut$
o 5ngka keamanan tekan pondasi tiang pada kondisi operasi 0.1
o &apasitas i#in tekan saat kondisi gempa adalah ,3 L kapasitas i#in untuk
kondisi operasi, atau SG .2
.- HA(IL ANALI(I( DAYA DUKUNG PONDA(I TIANG PAN!ANG
Pada analisis daya dukung pondasi )iang Pancang, digunakan pile dengan diameter 1.91 m, 1.94 m, 1.41 m dan 1.21 m. ?angkuman hasil perhitungan pondasi )iang Pancang dapat dilihat pada table di bawah ini. Perhitungan pondasi tiang secara lengkap dapat dilihat pada %ampiran.
)abel 9.3. ?angkuman hasil perhitungan kapasitas i#in pondasi )iang Pancang pada kedalaman 31 meter.
Re3. Boring
No.
Pro2er"i Pie Ka2a+i"a+ I7in Tiang 'Aa)
'KN)
Jeni+ Pie Diame"er
'm)
Ke$aaman
'm) !om2re++ion P& O&"
eep Boring 1 )iang Pancang 1,91 00,44 ;30,; >2>, 1,94 00,44 01;3,1 1>9, 1,41 00,44 033;,1 0>,> 1,21 00,44 0;20,0 9@9,
Bab 5 KESIMPULAN
*asil penyelidikan lapangan dan test laboratorium di atas dapat disimpulkan sebagai berikut$
. %apisan tanah pada lokasi ermaga Perikanan +ina-+inanga &ec. &ulisusu, &ab. Buton tara pada umumnya adalah sebagai berikut $
- %apisan tanah di lokasi ermaga Perikanan +ina-+inanga &ec. &ulisusu secara umum berupa lapisan tanah lempung pasiran halus hingga kasar, berwarna putih hingga lapisan batuan karang padat putih dan sangat keras. Simplifikasi lapisan tanah yang di#umpai di lokasi ermaga Perikanan +ina-+inanga &ec. &ulisusu ini dapat dilihat pada lampiran boring log.
0. ntuk Bor )itik 1, %apisan tanah dengan nilai SP) C 21 telah ditemukan pada kedalaman @,1 meter dan selan#utnya hingga kedalaman titik bor 03,94 meter, nilai SP) tidak mengalami penurunan bahkan lapisan tanah cenderung semakin keras.
3. Sondir titik 1, %apisan )anah &eras dengan nilai konus C 41 kg/cm0 ditemukan pada kedalaman 0,11 meter dari permukaan tanah saat pelaksanaan sondir.
9. Sondir titik 10, %apisan )anah &eras dengan nilai konus C 41 kg/cm0 ditemukan pada kedalaman 0,11 meter dari permukaan tanah saat pelaksanaan sondir.
4. apat dipertimbangkan penggunaan pondasi )iang Pancang dengan kedalaman pondasi yang disesuaikan dengan beban struktur bangunan atau hingga mencapai lapisan tanah keras.
PERHITUNGAN ANALISA PONDASI BORED
PILE BERDASARKAN DATA N-SPT
Pile Pro$erties
Type : TIANG PANCANG %alc. Met&o' ( Base' on N-)P* Diameter : 0,6 m Cu = 6 * N-SPT Perimeter : 1,884 m %om$ression
Areapile : 0,2826 m 2
Si! "ri#ti$! %& '( = α*Cu*perimeter*l )!it ei+t : 24 N !. /eari!+ %& p( = 40*N*Areapile N-SPT i!teral : 1, m )ltimate %& u( = & ' 3 & p
&all = &u2
Pull Out
Si! "ri#ti$! %& '( = 0,5*&' %#$mpre''i$!( Pile ei+t %p( = Areapile * )!it ei+t
$7 pile * l )ltimate %& pu( = &'3p &all = &u2,
De$t&
!m# +a,er N-)P* %u
/all
)oil Pro$erties %om$ression %a$acit, !KN# Pull Out %a$acit, !kN# riction !/ s#
/ $ / u /all
riction !/ s#1
2$ / $u !kNm # +oca %umm +oca %umm
0 0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1, 8 48,0 1 1,6 1,6 90,4 226,1 11,0 9,0 9,0 10, 10, 42,2 ,00 2 18,0 1 90,0 2,6 260,0 58,6 92,8 25,0 65,9 20, 88, 1, 4, 8 48,0 1 1,6 661, 90,4 51,5 5,9 9,0 462,9 0,9 49,8 195, 6,00 12 52,0 1 20, 864,8 1,6 1000,4 00,2 142,4 60, 40,5 646,0 28,4 5, 28 168,0 0,5 2, 1195,1 16, 11,6 56,8 22,6 88,0 1,2 889,2 ,5 9,00 198,0 0, 259,8 1456,9 5,0 1849,9 924,9 19,8 10,8 61,0 1094,8 45,9 10, 1 186,0 0, 262,8 159,5 0,4 2090,1 104,1 184,0 1215,8 51,6 1289, 1,5 12,00 41 246,0 0, 45,6 2085, 46, 20,5 125,4 24, 1461,1 81,4 142, 615,0 1, 18 108,0 0, 12,6 229,9 20, 244,4 1221,5 106,8 165,9 91,9 169,8 66,9 1,00 1 186,0 0, 262,8 202,5 0,4 28,1 1426,6 184,0 151,9 101,5 18,6 541, 16, 60 60,0 0, 08,5 011,4 658,2 689,6 1844,8 6,1 2108,0 112,2 2220,2 888,1 18,00 60 60,0 0, 08,5 20,1 658,2 4198, 2099,2 6,1 2464,0 122,1 286,1 104, 19, 60 60,0 0, 08,5 4028,5 658,2 4505,0 2, 6,1 2820,1 12,6 292,5 1181,1 21,00 60 60,0 0, 08,5 45,4 658,2 21,5 2605,8 6,1 156,2 142,4 18,6 125, 22, 60 60,0 0, 08,5 046,1 658,2 524, 2862,2 6,1 2, 12,9 68,2 1454,1
Pile Pro$erties
Type : TIANG PANCANG %alc. Met&o' ( Base' on N-)P*
Diameter : 0,5 m Cu = 6 *N-SPT Perimeter : 1,57 m %om$ression
Areapile : 0,196 m !
S"i# $ri%ti&# '( ) = α*Cu*perimeter*l +#it ei.t : !/ "N # 2eari# '( p = /0*N3*Areapile N-SPT i#ter4al : 1,5 m +ltimate '( u = ( ) ( p
(all = (u!
Pull Out
S"i# $ri%ti&# '( ) = 0,7*() '%&mpre))i&# Pile ei.t 'p = Areapile * +#it ei.t
&8 pile * l +ltimate '( pu = ()p (all = (u!,5
De$t&
!m# +a,er N-)P* %u
!kNm# +ocal %umm +ocal %umm
0 0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,55 /,0 1 11,0 11,0 6!, 175, 7,9 79,1 79,1 7, 6,/ /,6 ,00 ! 1,0 1 !5,0 /,0 10,6 61,6 09, !!7,5 06,6 1/,1 !0, 1!, /,55 /,0 1 11,0 551,1 6!, 61,9 06,9 79,1 5,7 !1,/ /07,! 16!,9 6,00 1! 7!,0 1 169,6 7!0,6 9/,! 1/, /07,/ 11,7 50/,/ !, 5!,7 !1,1 7,55 ! 16,0 0,7 !76,9 997,6 !19, 1!17,/ 60,7 19,9 69, 5,6 7,9 !9,5 9,00 19,0 0,5 !,1 1!0,7 !59,1 1/9, 7//,9 16,! 61,5 /!,/ 90,9 61,6 10,55 1 16,0 0,5 !19,0 1//9,7 !/,/ 169,1 /6,5 15, 101/, /9,7 106/,5 /!5, 1!,00 /1 !/6,0 0,5 !9,7 179,/ !1,9 !061, 100,6 !0!, 1!17,6 56,5 1!7/,1 509,6 1,55 1 10,0 0,5 1!7,! 166,6 1/1, !007,9 100,9 9,0 106,6 6, 170,/ 5/,! 15,00 1 16,0 0,5 !19,0 !05,6 !/,/ !!,9 116/,5 15, 1/59,9 70,7 150,6 61!,! 16,55 60 60,0 0,5 /!,9 !509,5 /71,0 !90,5 1/90,! !96,7 1756,6 7,0 1/,6 7, 1,00 60 60,0 0,5 /!,9 !9,/ /71,0 /0/,/ 170!,! !96,7 !05,/ /, !1,! 55, 19,55 60 60,0 0,5 /!,9 57, /71,0 !, 191/,1 !96,7 !50,1 9!,1 !//!,! 976,9 !1,00 60 60,0 0,5 /!,9 71,! /71,0 /!5!,! !1!6,1 !96,7 !6/6, 9,9 !7/5,7 109, !!,55 60 60,0 0,5 /!,9 /!05,1 /71,0 /676,1 !,0 !96,7 !9/,6 106,! 0/9, 1!19,9 /all )oil Pro$erties %om$ression %a$acit, !KN# Pull Out %a$acit, !kN#
riction !/ s#
/ $ / u /all
riction !/ s#1
Pile Pro$erties
Type : TIANG PANCANG %alc. Met&o' ( Base' on N-)P* Diameter : 0,45 m Cu = 6 *N-SPT Perimeter : 1,413 m %om$ression
Areapile : 0,15 m !
S"i# $ri%ti&# '( ) = α*Cu*perimeter*l +#it ei.t : !4 "N /# eari# '( p = 40*N2*Areapile N-SPT i#teral : 1,5 m +ltimate '( u = ( ) ( p
(all = (u!
Pull Out
S"i# $ri%ti&# '( ) = 0,*() '%&mpre))i&# Pile ei.t 'p = Areapile * +#it 7ei.t
&8 pile * l +ltimate '( pu = ()p (all = (u!,5
De$t&
!m# +a,er N-)P* %u
!kNm# +ocal %umm +ocal %umm
0 0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,55 9 49,0 1 101, 101, 50, 15!,6 6,3 1,! 1,! 5, ,1 30, 3,00 !3 139,0 1 !!,5 34,! 146,! 540,5 !0,! !04, !6,0 11,4 !9,4 115,0 4,55 9 49,0 1 101, 46,0 50, 546,9 !3,4 1,! 34,! 1,4 364,5 145,9 6,00 1! !,0 1 15!,6 649,6 6,3 !4, 36!,4 106,9 454,0 !!, 46, 10,9 ,55 !9 169,0 0, !4,3 9,9 19,0 105, 53, 14,5 6!9,5 !9,9 65,3 !6!, ,00 33 19,0 0,5 !0,9 110, !0,9 131,5 659, 146, 5,4 34,3 90, 3!3, 10,55 31 196,0 0,5 1,1 1304,9 1,1 1501, 50, 139,0 13,3 40,! 53,6 391,4 1!,00 41 !46,0 0,5 !60, 1565,5 !60, 19!6,! 13,1 19!,5 105,9 45,9 1141,6 456,6 13,55 19 109,0 0,5 114,5 16, 114,5 14,4 9,! 90,1 115, 51, 1!!,6 41,1 15,00 31 196,0 0,5 1,1 19,0 1,1 !04,1 103,1 139,0 1313, 5,! 131,1 549,5 16,55 60 360,0 0,5 391,5 !!59,5 391,5 !640,0 13!0,0 !6,1 1591,0 63,1 1644,1 65,6 19,00 60 360,0 0,5 391,5 !640,0 391,5 30!1,6 1510,9 !6,1 1949,0 69, 116, 66, 1,55 60 360,0 0,5 391,5 30!1,6 391,5 3403,1 101,5 !6,1 !115,1 4,6 !19, 95, !1,00 60 360,0 0,5 391,5 3403,1 391,5 394,6 19!,3 !6,1 !39!,1 90,1 !46!,3 94, !!,55 60 360,0 0,5 391,5 394,6 391,5 4166,1 !093,0 !6,1 !64,! 96,0 !35,! 104,1 /all )oil Pro$erties %om$ression %a$acit, !KN# Pull Out %a$acit, !kN#
riction !/ s#
/ $ / u /all
riction !/ s#1
Pile Pro$erties
Type : TIANG PANCANG %alc. Met&o' ( Base' on N-)P* Diameter : 0,4 m Cu = 6 *N-SPT Perimeter : 1,256 m %om$ression
Areapile : 0,1256 m 2
Si! "ri#ti$! %& '( = α*Cu*perimeter*l )!it ei+t : 24 N !. /eari!+ %& p( = 40*N*Areapile N-SPT i!teral : 1,5 m )ltimate %& u( = & ' & p
&all = &u32
Pull Out
Si! "ri#ti$! %& '( = 0,*&' %#$mpre''i$!( Pile ei+t %p( = Areapile * )!it ei+t
$ pile * l )ltimate %& pu( = &' p &all = &u32,5
De$t&
!m# +a,er N-)P* %u
!kNm# +ocal %umm +ocal %umm
0 0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,55 7 47,0 1 80,4 80,4 40,2 190,6 65,9 69,9 69,9 4, 67,0 2,2 9,00 29 197,0 1 260,0 950,4 115,6 466,0 299,0 172,0 245,9 8,0 254,9 101, 4,55 7 47,0 1 80,4 440,8 40,2 471,0 240,5 69,9 907,6 19, 922,9 127,8 6,00 12 2,0 1 195,6 56,5 60,9 696,7 917,4 85,0 409,6 17,1 421,6 167, ,55 27 167,0 0, 221,6 87,1 140, 897, 468,4 155,1 557,6 22,7 571,4 292,6 8,00 99 187,0 0,5 176,5 874,6 165,7 1150,4 55,2 190,6 678,2 2,1 16,9 276,5 10,55 91 176,0 0,5 15,2 1158,7 155, 1915,5 65,7 122,6 711,8 91,7 749, 99,5 12,00 41 246,0 0,5 291, 1981,5 206,0 158,5 87,7 162,2 84,1 96,2 1010,2 404,1 19,55 17 107,0 0,5 101, 1489,9 80,4 1579, 81,7 1,2 1045,9 40,7 1076,1 494,5 15,00 91 176,0 0,5 15,2 1667,5 155, 1724,2 812,1 122,6 116,8 45,2 1219,1 475,9 16,55 60 960,0 0,5 998,1 200,6 9 01,4 2908,0 1154,5 29,4 1405,9 48,8 1455,2 572,1 17,00 60 960,0 0,5 998,1 2946, 9 01,4 2647,2 1924,1 29,4 1642, 54,9 168,0 67,7 18,55 60 960,0 0,5 998,1 2675,7 9 01,4 287,9 1489,6 29,4 1770,1 57,8 1898,0 5,6 21,00 60 960,0 0,5 998,1 9025,0 9 01,4 9926,4 1669,2 29,4 211,5 69,9 2170,7 72,9 22,55 60 960,0 0,5 998,1 9964,1 9 01,4 9665,5 1792,7 29,4 2954,7 67,0 2422,7 868,1 /riction !0 s#
Pull Out %a$acit, !kN# /riction !0 s#1
%om$ression %a$acit, !KN# )oil Pro$erties
DATA HASIL PENGUJIAN SONDIR, DEEP
BORING DAN SPT
Date : - Drillingby : AEP TotalDepth : 23,45 m Supervisor :
SWL : -3,50 m : SAMPLING SPT Engineering Suggestion N1 N2 N3 89 1,00 1,55 2 4 4 2,00 2,00 15 15 15
agak kenyal hingga sangat kenyal, putih,
3,00 Lempung pasiran kulit kerang, 3,00 8 10 13
Plastisitas rendah 3,45 15 15 15 4,00 4,55 2 3 5 5,00 5,00 15 15 15 6,00 6,00 3 5 7 6,45 15 15 15 7,00 7,55 8 11 17
8,00 Sangat kenyal, putih kecoklatan, 8,00 15 15 15
Lempung pasiran halus krikilan,
9,00 Plastisitas rendah. 9,00 10 14 19 9,45 15 15 15 10,00 10,55 10 15 16 31 33 12 8 28
SOIL and/or ROCK DESCRIPTION
8 23 26 Oktober 2016 29 Oktober 2016 WAYAN M. D A T E B E F O R E D R I L L I N G G W L ( M ) D E P T H ( M ) E L E V A T I O N ( M ) S Y M B O L I C L O G S O I L T Y P E C A S I N G 0 D C A S I N G R E L A T I V E D E N S I T Y C O N S I S T E N C Y R . Q . D C O R E R E C O V E R Y ( % ) D E P T H ( M ) T Y P E N V A L U E N VALUE (BLOWS/30 Cm) 0.00 BH.01 0 10 20 30 40 50 60 , , 12,00 12,00 10 15 26
Sangat kenyal hingga keras, putih keabu-abuan, 12,45 15 15 15
13,00 Lempung pasiran kasar, Plastisitas rendah.
13,55 8 12 6
14,00 14,00 15 15 15
15,00 15,00 11 13 18
15,45 15 15 15
16,00 Sangat kenyal hingga keras, putih keabu-abuan,
Lempung pasiran kasar, Plastisitas rendah. 16,55 10 19 49
17,00 17,00 15 15 15 18,00 18,00 12 26 60 18,45 15 15 15 19,00 19,55 60 20,00 20,00 10
Keras, putih, batuan karang, Non plastis
21,00 21,00 60 21,45 12 22,00 22,55 60 23,00 23,00 11 24,00 25,00 26,00 27,00 28,00 29,00 30,00 18 31 >60 >60 >60 >60 41 >60
DATA PROYEK:
Grafik: LAMPIRAN : 1
HAL.: 1-1
PEK : DED DERMAGA PERIKANAN MINA-MINANGA KEC. KULISUSU ELEV. MUKA AIR TANAH : -0,00 M (DARI MUKA TANAH SAAT SOIL TEST) ELEV. MUKA TANAH : -5,00 M (DARI ELEVASI TANGGUL)
TANGGAL : 30 OKTOBER 2016 TITIK SO NDIR : S-01 (TITIK 01)
Tabel: LAMPIRAN : 2
HAL. : 2 -1 - 1 & 2 - 1 - 2
LOKASI : KEC. KULISUSU KAB. BUTON UTARA INPUT PEMBACAAN SONDIR:
Hambatan Jumlah Kedalaman Konis Hambatan
qc qc+f (m) (kg/cm2) (kg/cm2) 0,0 0,0 0,0 0,2 5,0 9,0 0,4 5,0 12,0 0,6 5,0 12,0 0,8 5,0 12,0 1,0 40,0 45,0 1,2 24,0 32,0 1,4 42,0 46,0 1,6 25,0 35,0 1,8 145,0 155,0 2,0 155,0 165,0 2,2 2,4 2,6 2,8 3,0 3,2 3,4 3,6 3,8 4,0 4,2 4,4 4,6 4,8 5,0 5,2 5,4 5,6 5,8 6,0 6,2 6,4 6,6 6,8 7,0 7,2 7,4 7,6 7,8 8,0
TITIK SONDIR : S-01 (TITIK 01)
ELEV. MUKA TANAH : -5,00 M (DARI ELEVASI TANGGUL)
ELEV. MUKA AIR TANAH : -0,00 M (DARI MUKA TANAH SAAT SOIL TEST)
0 50 100 150 200 250 Hambatan Konis, qc(kg/cm2) 0 5 10 15 20 00 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Fr=fs/qc(%)
TITIK SONDIR : S-01 (TITIK 01)
LOKASI : KEC. KULISUSU KAB. BUTON UTARA
Hambatan Jumlah Hambatan Unit Hambatan Nilai Total Hambatan Hambatan Kedalaman Konis Hambatan Pelekat Pelekat fs Pelekat Rasio
qc qc+f f fs tiap 20 cm Tf Fr=fs /qc (m) (kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm') (kg/cm') 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,00 0,2 5,0 9,0 4,0 0,4 8,0 8,0 8,00 0,4 5,0 12,0 7,0 0,7 14,0 22,0 14,00 0,6 5,0 12,0 7,0 0,7 14,0 36,0 14,00 0,8 5,0 12,0 7,0 0,7 14,0 50,0 14,00 1,0 40,0 45,0 5,0 0,5 10,0 60,0 1,25 1,2 24,0 32,0 8,0 0,8 16,0 76,0 3,33 1,4 42,0 46,0 4,0 0,4 8,0 84,0 0,95 1,6 25,0 35,0 10,0 1,0 20,0 104,0 4,00 1,8 145,0 155,0 10,0 1,0 20,0 124,0 0,69 2,0 155,0 165,0 10,0 1,0 20,0 144,0 0,65 2,2 2,4 2,6 2,8 3,0 3,2 3,4 3,6 3,8 4,0 4,2 4,4 4,6 4,8 5,0 5,2 5,4 5,6 5,8 6,0 6,2 6,4 6,6 6,8 7,0 7,2 7,4 7,6 7,8 8,0 8,2 8,4 8,6 8,8 9,0 9,2 9,4 9,6 9,8 10,0
Kepala Lab. Mekanika Tanah Fakultas Teknik UHO
DATA PROYEK:
Grafik: LAMPIRAN : 1
HAL.: 1-1
PEK : DED DERMAGA PERIKANAN MINA-MINANGA KEC. KULISUSU ELEV. MUKA AIR TANAH : -0,00 M (DARI MUKA TANAH SAAT SOIL TEST) ELEV. MUKA TANAH : -5,00 M (DARI ELEVASI TANGGUL)
TANGGAL : 30 OKTOBER 2016 TITIK SO NDIR : S-02 (TITIK 02)
Tabel: LAMPIRAN : 2
HAL. : 2 -1 - 1 & 2 - 1 - 2
LOKASI : KEC. KULISUSU KAB. BUTON UTARA INPUT PEMBACAAN SONDIR:
Hambatan Jumlah Kedalaman Konis Hambatan
qc qc+f (m) (kg/cm2) (kg/cm2) 0,0 0,0 0,0 0,2 6,0 8,0 0,4 8,0 9,0 0,6 10,0 12,0 0,8 6,0 8,0 1,0 6,0 9,0 1,2 7,0 9,0 1,4 12,0 18,0 1,6 60,0 70,0 1,8 135,0 145,0 2,0 160,0 170,0 2,2 2,4 2,6 2,8 3,0 3,2 3,4 3,6 3,8 4,0 4,2 4,4 4,6 4,8 5,0 5,2 5,4 5,6 5,8 6,0 6,2 6,4 6,6 6,8 7,0 7,2 7,4 7,6
Hambatan Konis, qc (kg/cm2)
ELEV. MUKA AIR TANAH : -0,00 M (DARI MUKA TANAH SAAT SOIL TEST)
Legend :
TITIK SONDIR : S-02 (TITIK 02)
ELEV. MUKA TANAH : -5,00 M (DARI ELEVASI TANGGUL)
0 200 400 600 800 1000
0 50 100 150 200 250
Total Hambatan Pelekat, Tf(kg/cm') Hambatan Konis, qc(kg/cm2) 0 5 10 15 20 00 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Fr=fs/qc(%)
TITIK SONDIR : S-02 (TITIK 02)
LOKASI : KEC. KULISUSU KAB. BUTON UTARA
Hambatan Jumlah Hambatan Unit Hambatan Nilai Total Hambatan Hambatan Kedalaman Konis Hambatan Pelekat Pelekat fs Pelekat Rasio
qc qc+f f fs tiap 20 cm Tf Fr=fs /qc (m) (kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm') (kg/cm') 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,00 0,2 6,0 8,0 2,0 0,2 4,0 4,0 3,33 0,4 8,0 9,0 1,0 0,1 2,0 6,0 1,25 0,6 10,0 12,0 2,0 0,2 4,0 10,0 2,00 0,8 6,0 8,0 2,0 0,2 4,0 14,0 3,33 1,0 6,0 9,0 3,0 0,3 6,0 20,0 5,00 1,2 7,0 9,0 2,0 0,2 4,0 24,0 2,86 1,4 12,0 18,0 6,0 0,6 12,0 36,0 5,00 1,6 60,0 70,0 10,0 1,0 20,0 56,0 1,67 1,8 135,0 145,0 10,0 1,0 20,0 76,0 0,74 2,0 160,0 170,0 10,0 1,0 20,0 96,0 0,63 2,2 2,4 2,6 2,8 3,0 3,2 3,4 3,6 3,8 4,0 4,2 4,4 4,6 4,8 5,0 5,2 5,4 5,6 5,8 6,0 6,2 6,4 6,6 6,8 7,0 7,2 7,4 7,6 7,8 8,0 8,2 8,4 8,6 8,8 9,0 9,2 9,4 9,6 9,8 10,0
Kepala Lab. Mekanika Tanah Fakultas Teknik UHO
DATA HASIL PENGUJIAN SAMPEL
TANAH DI LABORATORIUM
Proyek/Pekerjaan : DED DERMAGA PERIKANAN MINA-MINANGA KEC. KULISUSU
Lokasi : KEC. KULISUSU KAB. BUTON UTARA
Titik Boring : BH-01 (DEEP BORING)
Kedalaman : 14,5 M - 15,0 M
Dikerjakan : TEKNISI LABORATORIUM
Diperiksa/Dihitung : TEKNISI LABORATORIUM
Disetujui : KEPALA LAB. MEKANIKA TANAH
I II
a. Berat Thin Box Kosong Gram 11,00 12,20
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Kampus Baru Universitas Haluoleo, Gedung Lab. Fakultas Teknik Lt. 01
PEMERIKSAAN KADAR AIR TANAH
No. URAIAN PEMERIKSAAN
H A L
UO L E O
b. Berat Thin Box + Sample Sebelum dioven Gram 34,00 35,60
c. Berat Thin Box + Sample Setelah dioven Gram 30,00 31,50
d. Berat Sample sebelum dioven Gram 23,00 23,40
e. Berat Sample setelah dioven Gram 19,00 19,30
f. KadarAir % 21,05 21,24
g. KadarAirRata-rata % 21,15
H A L
Proyek/Pekerjaan : DED DERMAGA PERIKANAN MINA-MINANGA KEC. KULISUSU
Lokasi : KEC. KULISUSU KAB. BUTON UTARA
Titik Boring : BH-01 (DEEP BORING)
Kedalaman : 14,5 M - 15,0 M
Dikerjakan : TEKNISI LABORATORIUM
Diperiksa/Dihitung : TEKNISI LABORATORIUM
Disetujui : KEPALA LAB. MEKANIKA TANAH
Sample I Sample II
a NomorPiknometer I II
Kampus Baru Universitas Haluoleo, Gedung Lab. Fakultas Teknik Lt. 01
No.
PEMERIKSAAN BERAT JENIS TANAH
Uraian Pemeriksaan
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
FAKULTAS TEKNIK
H A
L UO L E O
era nome er 1 gr. , ,
c Berat Piknometer + Contoh (W2) (gr.) 120 133
d Berat Contoh Tanah (Wt = W2 - W1) (gr.) 63,06 76,3
e Temperatur / Suhu 250c 250c
f Berat Piknometer + Air + Contoh (W3) (gr.) 201 208
g Berat Piknometer + Air pada toC (W4) (gr.) 162,8 161,6
h W5 = Wt + W4 225,86 237,9
i Isi Tanah = W5 - W3 24,86 29,9
j Berat jenis Tanah = Wt / (W5 - W3) 2,54 2,55
k Berat jenis Tanah rata-rata 2,54
H A
Proyek/Pekerjaan : DED DERMAGA PERIKANAN MINA-MINANGA KEC. KULISUSU
Lokasi : KEC. KULISUSU KAB. BUTON UTARA
Titik Boring : BH-01 (DEEP BORING)
Kedalaman : 14,5 M - 15,0 M
Dikerjakan : TEKNISI LABORATORIUM
Diperiksa/Dihitung : TEKNISI LABORATORIUM
Disetujui : KEPALA LAB. MEKANIKA TANAH
BATAS CAIR B. PLASTIS
BANYAKNYAPUKULAN 8 16 26 35
A. Nomor Cawan A B C D E F
B. Berat Cawan 9,800 8,200 8,000 7,800 7,900 11,000
C Berat Cawan + Contoh Basah gr 34,540 32,200 41,200 39,800 21,700 22,300
D. Berat Cawan + Contoh Kering gr 25,650 24,650 31,720 32,000 18,000 19,200
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Kampus Baru Universitas Haluoleo, Gedung Lab. Fakultas Teknik Lt. 01
PEMERIKSAAN KONSISTENSI ATTERBERG
H A
L UO L E O
E. Berat Air (E = C - D) gr 8,890 7,550 9,480 7,800 3,700 3,100
F. Berat Contoh Kering (F = D - B) gr 15,850 16,450 23,720 24,200 10,100 8,200
G. Kadar Air G = (E/F) x 100 % % 56,088 45,897 39,966 32,231 36,634 37,805
LL PL PI Catatan :
Contoh dalam keadaan
39,1 37,2 1,9 asli / kering udara disaring / tidak disaring
y = -15,4ln(x) + 88,68 30,00 35,00 40,00 45,00 50,00 55,00 1 10 100 K a d a r A i r ( % ) Jumlah Pukulan
GRAFIK LIQUID LIMITS (Batas Cair)
0 10 20 30 40 50 60 0 50 100 P l a s t i c i t y i n d e x P I ( % ) Plasticity Chart MH&OH CH CL CL&ML ML&OL U-line A-line
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Kampus Baru Universitas Haluoleo, Gedung Lab. Fakultas Teknik Lt. 01Proyek/Pekerjaan : DED DERMAGA PERIKANAN MINA-MINANGA KEC. KULISUSU
Lokasi : KEC. KULISUSU KAB. BUTON UTARA
Titik Boring : BH-01 (DEEP BORING)
Kedalaman : 14,5 M - 15,0 M
Dikerjakan : TEKNISI LABORATORIUM
Diperiksa/Dihitung : TEKNISI LABORATORIUM
Disetujui : KEPALA LAB. MEKANIKA TANAH
NOMOR BERAT B.TERTAHAN
SARINGAN TERTAHAN TERTAHAN LOLOS
(gram) (gram) (%) (%)
11/2"(38,1mm) 0,0 0,0 0,0 100,0
1"(25,4mm) 0,0 0,0 0,0 100,0
PERSENTASE
PEMERIKSAAN ANALISA SARINGAN TANAH
H A L
UO L E O
3/4"(19,1mm) 0,0 0,0 0,0 100,0 3/8"(9,52mm) 0,0 0,0 0,0 100,0 No.4(4,75mm) 5,5 5,5 1,1 98,9 No.8(2,36mm) 35,7 41,2 8,3 91,7 No.16 (1,18 mm) 88,8 130,0 26,0 74,0 No.50 (0,30 mm) 112,3 242,3 48,6 51,4 No.100 (0,15 mm) 167,4 409,7 82,1 17,9 No.200 (0,075 mm) 67,2 476,9 95,6 4,4 PAN 22,1 499,0 100,0 0,0 38,1; 100,0 25,4; 100,0 19,1; 100,0 9,52; 100,0 4,75; 98,9 2,36; 91,7 1,18; 74,0 0,3; 51,4 0,15; 17,9 0,075; 4,4 0,0 10,0 20,0 30,0 40,0 50,0 60,0 70,0 80,0 90,0 100,0 0,01 0,1 1 10 P e r s e n L o l o s ( % )
PEMERIKSAAN KEKUATAN GESER LANGSUNG (DIRECT SHEAR)
Proyek/Pekerjaan : DED DERMAGA PERIKANAN MINA-MINANGA KEC. KULISUSU
Lokasi : KEC. KULISUSU KAB. BUTON UTARA
Titik Boring : BH-01 (DEEP BORING)
Kedalaman : 14,5 M - 15,0 M
Dikerjakan : TEKNISI LABORATORIUM
Diperiksa/Dihitung : TEKNISI LABORATORIUM
Disetujui : KEPALA LAB. MEKANIKA TANAH
Kampus Baru Universitas Haluoleo, Gedung Lab. Fakultas Teknik Lt. 01 LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
y = 0,462x + 0,043 0,9
1
GRAFIK DIRECT SHEAR
H A L UO L E O Gaya Normal P1 = 4 Kg P1 = 8 Kg P1 = 12 Kg Tegangan Normal τ1 = 0,1206 Kg/cm τ2 = 0,2412 Kg/cm τ3 = 0,3618 Kg/cm W a k t u P e r g e s e r a n P e m b a c a a n D i a l G a y a G e s e r T e g a n g a n G e s e r P e m b a c a a n D i a l G a y a G e s e r T e g a n g a n G e s e r P e m b a c a a n D i a l G a y a G e s e r T e g a n g a n G e s e r σ1 σ2 σ3 0'15" 0,25 1,00 2,00 2,00 0'30" 0,50 1,40 3,00 4,00 0'45" 0,75 2,00 4,00 6,50 1'00" 1,00 3,00 5,00 7,00 1'15" 1,25 5,00 6,50 8,00 1'30" 1,50 6,00 7,00 9,00 1'45" 1,75 6,50 9,00 11,00
2'00" 2,00 7,00 9,00 13,00 Contoh diameter = 6 ,5 cm tinggi = 2 cm luas = 33,17 cm2
2'15" 2,25 7,00 9,50 14,00 Alat kalibras i proving ring = 0,5
2'30" 2,50 7,00 3,50 0,1055 9,50 4,75 0,1432 14,40 7,2 0,2171 Hasil c = 0,0560 kg/cm2 θ = 24,797 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 , 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1 T e g a n g a n G e s e r Tekanan Normal
Proyek/Pekerjaan : DED DERMAGA PERIKANAN MINA-MINANGA KEC. KULISUSU
Lokasi : KEC. KULISUSU KAB. BUTON UTARA
Titik Boring : BH-01 (DEEP BORING)
Kedalaman : 14,5 M - 15,0 M
Dikerjakan : TEKNISI LABORATORIUM
Diperiksa/Dihitung : TEKNISI LABORATORIUM
Disetujui : KEPALA LAB. MEKANIKA TANAH
Sample I Sample II Rata-rata
a. Kedalaman Contoh
b. NomorRing A B
c. Berat rin r. 135,66 135,66
No. Uraian Pemeriksaan
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Kampus Baru Universitas Haluoleo, Gedung Lab. Fakultas Teknik Lt. 01
PEMERIKSAAN BERAT ISI TANAH
H A LUO L E O
. . , ,
d. Volume Ring (cm3) 82,92 82,92
e. Berat ring + tanah basah (gr.) 263,50 264,00
f. Berat ring + tanah kering (gr.) 241,00 242,00
g. Berat tanah basah (gr.) 127,84 128,34
h. Berat tanah kering (gr.) 105,34 106,34
I. Berat isi basah (gr./cm3) 1,54 1,55 1,54
j. Berat isi kering (gr./cm3) 1,27 1,28 1,28
H A L