• Tidak ada hasil yang ditemukan

2 Jaringan Pada Akar & Batang Monokotil Dan Dikotil

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2 Jaringan Pada Akar & Batang Monokotil Dan Dikotil"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM

ANATOMI FISIOLOGI TUMBUHAN

JARINGAN PADA AKAR DAN BATANG

TUMBUHAN MONOKOTIL DAN DIKOTIL

Nama

Ayu Wulandari

Nim

F1071151004

Kelas

Kelas.B Reg A

Kelompok

5

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2017

(2)

Pada tumbuhan tingkat tinggi dapat dibedakan menjadi dua macam,yaitu tumbuhan berbiji keping satu (monokotil) dan tumbuhan berbiji keping dua (dikotil) yang memiliki perbedaan tersendiri baik dilihat secara morfologi dan anatomi. Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari sistem jaringan,tipe berkas pengangkut dan tipe stele pada batang dan akar tumbuhan monokotil dan dikotil. Metode praktikum dilakukan dengan melakukan pengamatan pada preparat awetan dan preparat segar batang dan akar tumbuhan monokotil dan dikotil menggunakan mikroskop. Hasil praktikum menunjukkan bahwa tumbuhan dikotil dan monokotil memiliki struktur anatomi batang dan akar yang berbeda. Tipe berkas pengangkut pada batang dikotil tersusun pada suatu berkas berbentuk bulat dan tertutup,sedangkan tipe berkas pengangkut pada batang monokotil terdapat sebaran yang tidak beraturan yang saling berhubungan didalam sitoplasma dan dinamakan tipe kolateral terbuka. Kata kunci : akar dan batang monokotil dan dikotil,kolateral, stele

ABSTRACT

In higher plants can be divided into two kinds, namely pieces of the seed plants (monocots) and two pieces seed plants (dicots) which has good views a distinctive difference in morphology and anatomy. Practicum aims to study the network system, the file type carrier and the type of stele on the stems and roots of plants monocots and dicots. Practical methods performed by making observations on the preparations preserved and fresh preparations of stems and roots of plants monocots and dicots using a microscope. Lab results showed that plants dicots and monocots have an anatomical structure of stems and roots are different. File type carrier on dicotyledonous stems arranged in a round shape and enclosed files, whereas the file type carrier in monocots stems are spread irregularly interconnected within the cytoplasm and the so-called open type of collateral.

Key word : root and stem of monocots and dicot, collateral, stele

(3)

Jaringan adalah kumpulan sel yang mempunyai asal,bentuk,fungsi dan struktur yang sama. Pada tumbuhan,jaringannya yang tersusun atas sel-sel yang mempunyai kemampuan totipotensi yang berbeda dengan jaringan hewan,artinya jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang kemampuan membelah,memanjang dan diferensiasinya tak terbatas. Tumbuhan dapat diperbanyak secara vegetatif mengingat kemampuan totipotensinya,tumbuhan pun terdiri dari sel-sel (Parjatmo,1995).

Seperti yang kita ketahui,setiap makhluk memiliki struktur yang menyusunnya, seperti halnya pada tumbuhan dikotil dan monokotil yang tersusun atas berbagai organ seperti akar, batang, daun, bunga dan biji. Organ-organ tersebut juga tersusun dari berbagai jaringan, seperti jaringan meristem, parenkim, sklerenkim, kolenkim, epidermis, dan jaringan pengangkut. Meskipun sama-sama diklasifikasikan sebagai tumbuhan berbiji (spermatophyte), pada kenyataannya tumbuhan dikotil dan monokotil mempunyai perbedaan yang cukup jelas baik secara anatomi maupun secara morfologinya.

Jika secara morfologi perbedaan tersebut dapat dilihat secara langsung ,tetapi tidak untuk anatomi. Untuk melihat perbedaan tanaman monokotil dan dikotil secara anatomi diperlukan mikroskop,dikarenakan ukuran nya yang kecil untuk dapat dilihat secara langsung. Untuk itu dilakukanlah pengamatan pada praktikum kali ini untuk melihat perbedaan tersebut.

Tujuan praktikum ini, yaitu mempelajari sistem jaringan,tipe berkas pengangkut dan tipe stele pada batang dan akar tumbuhan monokotil dan dikotil.

Adapun permasalahan yang terdapat pada praktikum ini adalah bagaimana sistem jaringan pada batang dan akar monokotil dan dikotil,bagaimana sistem pengangkut pada batang dan akar monokotil dan dikotil,bagaimana tipe stele pada akar dan batang monokotil dan dikotil,serta apa saja perbedaan batang dan akar pada monokotil dan dikotil.

Epidermis adalah sistem sel-sel yang bervariasi struktur dan fungsinya,yang menutupi tumbuhan. Struktur yang demikian tersebut dapat dihubungkan dengan peranan jaringan tersebut sebagai lapisan yang berhubungan dengan lingkungan luar. Adanya bahan lemak,kuting dan kutikula dapat membatasi penguapan, pada dinding terluarnya menjadikannya kompak dan keras,sehingga dapat dianggap

(4)

sebagai penyokong mekanis. Siantar sel-sel epidermis terdapat derivatnya antara lain yang disebut stomata,trilomba,sel kipas,sel silika dan sel gabus (Haryanti,2010).

Tumbuhan Dikotil

Tumbuhan dikotil yaitu tumbuhan yang memiliki biji berkeping dua yang merupakan cabang dari tumbuhan Angiospermae. Pada tumbuhan dikotil, daun terdiri atas tangkai (petiola) dan helai daun (lamina), sedangkan daun monokotil tidak bertangkai, langsung melekat pada batang. Jaringan penyusun daun meliputi epidermis, mesofil (parenkim), dan berkas pembuluh (Campbell, 2003).Ciri tumbuhan dikotil adalah bercabang-cabang, berkambium, akar tunggang, pertulangan daun menyirip dan mempunyai ikatan pembuluh kolateral terbuka (Kimball, 1992). Tumbuhan dikotil merupakn tumbuhan berkeping dua yang memiliki lembaga, dua daaun lembaga dan akar serta pucuk lembaga yang tidak memiliki pelindung khusus. Batang bagian bawah tanaman dikotil lebih besar daripada ujungnya, hal ini dikarenakan tumbuhan dikotil mempunyai kambium (Suprapto, 1994). Tumbuhan dikotil mempunyai cabang ikatan pembuluh kolateral berkambium, mempunyai akar tunggang dan pembuluh akut tersusun dalam lingkaran (Saktiyono, 1989).

Tumbuhan Monokotil

Tumbuhan monokotil tidak memiliki cabang, ikatan pembuluh tertutup, tidak berkambium, mempunyai akar serabut, biji berkeping satu, dan jumlah biji tiga atau berkelipatan tiga (Saktiyono, 1989).

Beberapa hal yang dapat membedakan keduanya selain belahan bijinya adalah pada dikotil, akar dan batang memiliki kambium sehingga masih bisa bertumbuh besar. Sedangkan monokotil, akar dan batangnya tidak berkambium sehingga tak dapat bertumbuh besar. Selain itu, berkas pembuluh pada dikotil tersusun rapi dalam lingkaran, sedangkan monokotil berkas pembuluhnya tersebar tidak beraturan (Ahira, 2012).

Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting, dan mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan. Sebagai bagian tubuh tumbuhan, batang mempunyai tugas untuk mendukung bagian-bagian tumbuhan yang lain, memperluas bidang asimilasi, menjadi tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan dan sebagai jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke

(5)

atas dan jalan pengangkutan hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah (Tjitrosoepomo, 1985).

Jaringan penyokong atau jaringan penguat pada tumbuhan terdiri atas sel-sel kolenkim dan sklerenkim. Kedua bentuk jaringan ini merupakan jaringan sederhana, karena sel penyusunnya hanya terdiri atas satu tipe sel. Kolenkim terdiri atas sel-sel berdinding tebal sebagai jaringan penyokong, sangat berhubungan erat dengan parenkim. Kolenkim mempunyai dinding yang lunak, plastis, dinding primer yang tidak berlignin, mempunyai protoplas yang aktif, mampu menghilangkan penebalan dinding jika sel diinduksi untuk aktivitas meristematis, seperti pembentukan kambium gabus atau kalau ada rangsangan luka. Sklerenkim mempunyai dinding yang keras, kaku, dinding sekunder yang biasanya berlignin. Dinding sekunder terdapat pada sel-sel untuk mengalirkan air dari xilem, dan sering terdapat pula pada sel-sel parenkim xilem. Selain itu sel-sel parenkim dalam daerah jaringan lainnya dapat pula bersifat sklereid (sclereid) yang berfungsi untuk mengalirkan air batasannya tidak begitu jelas. (Suradinata, 1998).

The table of anatomical differences between Dicot and Monocot roots

Characters Dicot root Monocot root

1. Number of vascular 2-6 (di-hexarch) Many (polyarch) Bundles 2. Pericycle Seat of origin of lateral Seat

of origin of roots, vascular and cork lateral roots only cambium

Seat of origin of lateral roots only

3. Cambium Present Abseent

4. Secondary growth Present Abseent

5. Pith Very small or absent Large

(Shiotsu,2015).

Tipe Berkas Pembuluh

Berdasarkan posisi xylem dan floem dibedakan atas : a) Tipe kolateral

Kolateral terbuka, jika diantara xylem dan floem terdapat cambium.

Kekhususan yang utama pada kolateral tertutup ialah diantara pembuluh kayu (xylem) dalam pembuluh tapis (phloem) tidak terdapat kambium. Dalam hal ini parenkim berfungsi sebagai penghubung diantara keduanya. Tidak ada jaringan berkas pengangkut ini letaknya dikelilingi oleh jaringan sklerenkim oleh karenanya

(6)

disebut sebagai seludang sklerenkim. Berkas pengangkut yang berseludung sklerenkim ini disebut “berkas fibrovasal” (fibrovascular bundle”), misalnya berkas pengangkut pada batang jagung dan golongan Monocotyledoneae lainnya.

Kolateral tertutup, jika antara xylem dan floem tidak dijumpai kambium.

b) Tipe konsentris: Konsentris amfikibral, apabila xylem berada ditengah dan floem mengelilingi xylem Konsentris amfivasal, apabila floem ada ditengah dan xylem mengelilingifloem.

c) Tipe radial, : xilem dan floem letaknya bergantian menurut jari-jari lingkaran (Mahardika,2009).

Stele

Stele adalah Sistem jaringan pengangkut. Susunan berkas pengangkut pada batang merupakan penyebab terjadinya struktur anatomi batang. Susunan antara fluem dan xilem dapat membentuk berkas pengangkut dan dikatakan :

a. berkas pengangkut primer : bila tersusun oleh xilem dan floem primer b. berkas pengangkut sekunder : bila tersusun oelh xilem dan floem sekunder. Berdasarkan letak berkas pengangkut dalam tubuh tumbuhan danhubungannya dengan jaringan dasar, stele dibagi menjadi beberapa tipe adalah (Menurut pola penyebaran berkas pengangkut dan ada/tidaknya jendela daun) adalah :

a) Protostele

Paling awal tumbuhan vaskular memiliki batang dengan inti sentral jaringan vaskular. Ini terdiri dari untai silinder dari xilem , dikelilingi oleh wilayah floem . Sekitar jaringan vaskular mungkin ada telah menjadi endodermis yang mengatur aliran air masuk dan keluar dari sistem vaskular. Pengaturan semacam ini disebut sebuah protostele. Ada tiga jenis dasar protosteles: • haplostele - terdiri dari inti silinder dari xilem dikelilingi oleh cincin floem. endodermis Sebuah umumnya mengelilingi prasasti itu. Sebuah centrarch (protoxylem di tengah silinder metaxylem) haplostele lazim di anggota kelas

rhyniophyte, seperti Rhynia .

• actinostele - sebuah variasi dari protostele di mana intinya adalah lobed atau bergalur. Prasasti ini ditemukan di banyak spesies lumut klub

(7)

( Lycopodium dan genera terkait). Actinosteles biasanya exarch (protoxylem eksternal untuk metaxylem) dan terdiri dari beberapa banyak patch protoxylem di ujung dari globus dari metaxylem tersebut.. • plectostele - sebuah protostele di mana-seperti daerah sepiring xilem muncul di bagian melintang dikelilingi oleh jaringan floem. Bahkan, piring diskrit saling berhubungan dalam bagian membujur. Beberapa lumut klub modern plectosteles dalam mereka batang. plectostele mungkin berasal dari actinostele tersebut.

b) Siphonostele

Siphonosteles memiliki wilayah jaringan dasar yang disebut empulur internal untuk xilem. Untai vascular terdiri dari silinder sekitar empulur ini. Siphonosteles sering memiliki gangguan dalam untai vaskular di mana daun (biasanya megaphylls) berasal (kesenjangan daun disebut).

Siphonosteles dapat ectophloic (floem hadir hanya di luar xilem) atau mereka dapat amphiphloic (dengan floem baik eksternal dan internal untuk xilem beberapa. Hidup antara banyak tanaman, pakis dan Asterid tanaman berbunga memiliki prasasti amphiphloic.

Sebuah siphonostele amphiphloic bisa disebut sebagai:

• solenostele - jika silinder jaringan vascular berisi tidak lebih dari satu celah daun dalam setiap bagian melintang (yaitu memiliki non-overlapping kesenjangan daun).

• dictyostele - jika beberapa kesenjangan dalam silinder vaskuler ditemui di bagian melintang satu. Kesenjangan daun banyak dan daun memberikan jejak dictyostele sebuah tampilan pulau terisolasi banyak xilem dikelilingi oleh

(8)

floem. Setiap unit tampaknya terisolasi dictyostele bisa disebut sebuah meristele.

• eustele - dalam pengaturan ini, jaringan vaskular primer terdiri dari ikatan pembuluh , biasanya dalam satu atau dua cincin di sekitar empulur ini. Selain ditemukan di batang, eustele muncul di akar dari monokotil tanaman berbunga. Ikatan pembuluh di eustele bisa menjadi kolateral (dengan floem hanya pada satu sisi xilem) atau bicollateral (dengan floem di kedua sisi xilem, seperti di beberapa Solanaceae).

(9)

METODOLOGI

Praktikum “Jaringan pada Akar dan Batang Tumbuhan Monokotil dan Dikotil ” ini dilaksanakan pada hari Selasa, 28 Februari 2017 pukul 08.00 WIB di Laboratorium atas Biologi FKIP Untan. Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu : Mikroskop, silet (untuk membuat preparat basah), objek glass, dan cover glass. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu air (untuk membuat preparat basah),preparat awetan batang Cucurbita sp. dan preparat awetan akar Arachis hypogaea ; batang Cyperus sp. ; batang Carica papaya ; batang Zea mays ; dan akar Zea mays.

Mula-mula,praktikan menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Pengamatan dilakukan untuk mengamati struktur batang dan akar tanaman monokotil dan dikotil. Untuk membuat preparat basah,batang Cyperus sp. ; batang Carica papaya ; dan akar Zea mays di potong setipis mungkin menggunakan silet,kemudian di taruh di atas kaca objek,di tetesi sedikit air dan ditutup dengan kaca penutup. Simpan kaca objek di atas meja benda pada mikroskop,kemudian amati dengan perbesaran 40X. Untuk mengamati Cucurbita sp. batang Zea mays dan akar Arachis, telah disediakan perparat awetan,sehingga dapat langsung diamati dibawah mikroskop.Amati struktur yang terdapat pada batang dan akar tanaman tersebut, kemudian gambarlah di buku kerja dan berilah keterangan pada tiap-tiap bagiannya serta tentukan jenis tipe berkas pengangkup dan tipe stele pada masing-masing tanaman.

(10)

HASIL PENGAMATAN

Tabel 1. pengamatan batang tanaman monokotil dan dikotil

Nama preparat : Cyperus sp. Perbesaran : 40 × Keterangan : 1. Epidermis 2. Korteks 3. Xilem 4. Floem 5. Empulur 6. Endodermis

Tipe pembuluh : kolateral tertutup Tipe stele : ataktostele

Nama preparat : Carica papaya Perbesaran : 40 × Keterangan : 1. Epidermis 2. Korteks 3. Endodermis 4. Xilem 5. Floem

Tipe pembuluh : kolateral terbuka Tipe stele : eustele

(11)

Nama preparat : Zea mays Perbesaran : 40 × Keterangan : 1. Epidermis 2. Korteks 3. Xilem 4. Floem 5. Empulur

Tipe pembuluh : kolateral tertutup Tipe stele : ataktostele

Nama preparat : Cucurbita sp. Perbesaran : 40 × Keterangan : 1. Epidermis 2. Endodermis 3. Korteks 4. Xilem 5. Floem

Tipe pembuluh : kolateral tertutup Tipe stele : eustele

(12)

Nama preparat : Zea mays Perbesaran : 40 × Keterangan : 1. Epidermis 2. Korteks 3. Endodermis 4. Xilem 5. Floem

Tipe pembuluh : kolateral tertutup Tipe stele : eustele

Nama preparat : Arachis hypogea Perbesaran : 40 × Keterangan : 1. Epidermis 2. Endodermis 3. Xilem 4. Floem 5. Korteks

Tipe pembuluh : kolateral tertutup Tipe stele : eustele

(13)

Praktikum kali ini mengenai “Jaringan pada akar dan batang tanaman monokotil dan dikotil”,dilakukan menggunakan mikroskop karena untuk melihat struktur anatomi dari jaringan tanaman yang akan diamati dengan perbesaran 40 x. Praktikum kali ini bertujuan untuk mempelajari sistem jaringan,tipe berkas pengangkut dan tipe stele pada batang dan akar tumbuhan monokotil dan dikotil.

Dalam praktikum ini, tumbuhan yang tergolong monokotil ialah Cyperus sp. Cucurbita sp. Arachis hypogea. dan Zea mays sedangkan tumbuhan dikotil adalah Carica papaya,

Sebuah sistem jaringan pada tumbuhan mengandung satu atau lebih jaringan. Satu unit sistem jaringan tersebut akan tersusun menjadi sebuah unit yang memiliki suatu fungsi. Setiap organ pada tumbuhan terdiri atas tiga sistem jaringan, yaitu sistem jaringan epidermis (jaringan pelindung), sistem jaringan pembuluh, dan sistem jaringan dasar (Campbell,2006). Ketiga sistem jaringan ini saling berhubungan pada setiap organnya. Namun, letak serta ciri khusus sistem jaringan pada setiap organ akan berbeda-beda.

Pada batang Cyperus sp. yang diamati, terdapat bagian seperti epidermis,korteks,xilem,floem,empulur dan endodermis. Berkas pembuluh bertipe kolateral tertutup dan tipe stele nya ialah ataktostele. Pada batang Carica papaya dapat terlihat bagian epidermis,korteks,endoermis,xilem dan floem. Pada batang Zea mays dan Cucurbita sp. preparat yang kami amati memiliki irisan melintang sehingga cukup sulit untuk menentukan letak berkas pembuluh nya. Bagian yang dapat diamati diantara nya epidermis,korteks,xilem dan floem. Pada pengamatan akar Zea mays dapat terlihat bagian epidermis,korteks,endodermis,xilem dan floem. Sedangkan pada akar Arachis hypogea dapat terlihat bagian epidermis,endodermis,xilem,floem dan korteks. Pada pengamatan dan pemberian keterangan pada tiap-tiap bagian dari jaringan yang diamati mungkin saja mengalami kesalahan dikarenakan kesalahan dari praktikan yang kurang teliti.

Tipe berkas pengangkut pada batang dikotil dan monokotil memiliki perbedaan, yaitu pada batang dikotil tersusun pada suatu berkas berbentuk bulat dan tertutup. Berhubungan satu sama lainnya dengan ikatan kambium, dengan demikian sering disebut kolateral tertutup. Sedangkan pada batang monokotil terdapat sebaran yang

(14)

tidak beraturan yang saling berhubungan didalam sitoplasma dan dinamakan tipe kolateral terbuka.

Pada batang dikotil memiliki tipe stele, yaitu eustele, sifonostele ektofloik, dan sifonostele amfifloik. Stele merupakan lapisan terdalam dari batang. Sedangkan pada tanaman monokotil umum nya memiliki tipe ataktostele karena jaringan pengangkutnya yang tersebar meskipun belum tentu pada semua tanaman berjenis monokotil.

Menurut ( Campbell, 2003 ) Perbedaan antara akar dikotil dan monokotil adalah terletak pada susunan berkas pembuluhnya. Pada akar dikotil berkas pembuluh xilem memencar seperti jari-jari dari pusat roda hal ini dapat diartikan bahwa letak pembuluh angkut pada akar dikotil ini tersebar, sedangkan pada akar monokotil letak pembuluh floem dan xilemnya bergantian didalam stele yang dapat diartikan bahwa letak pembuluh pada akar monokotil adalah teratur. Pada korteks akar tumbuhan monokotil biasanya terdapat skelerenkim. Protofloem akar tumbuhan dikotil tidak mempunyai sel pengiring sedangkan metafloem mempunyai sel pengiring.

Adapun, perbedaan antara batang dikotil dan monokotil ditunjukkan dalam tabel berikut :

Batang dikotil Batang monokotil

Ikatan pembuluh tersusun dalam satu lingkaran

Ikatan oembukuh tersebar Floem terletak disebelah luar xilem Floem dan xilem bersebelahan

Terdapat kambium diantara floem dan xilem

Tidak terdapat kambium diantara floem dan xilem

Mengalami pertumbuhan sekunder Tidak mengalami pertumbuhan sekunder

Jaringan dasar dapat dibedakan menjadi korteks dan empulur

Jaringan dasar tidak dibedakan menjadi korteks dan empulur

(15)

Tidak terdapat sel-sel seludang pembuluh (sel-sel khusus yang membungkus xilem dan floem seperti yang terdapat pada daun)

Terdapat sel-sel seludang pembuluh

Selain struktur anatomi batang yang berbeda, struktur anatomi akar dikotil dan monokotil juga berbeda. Perbedaan tersebut dapat lihat dari tabel dibawah ini.

Akar dikotil Akar monokotil

Batas ujung akar dan kaliptra tidak jelas Batas ujung akar dan kaliptra jelas Perisikel terdiri dari 1 lapis sel Perisikel terdiri dari beberapa lapis sel Tidak mempunyai empulur/empulurnya

sempit

Punya empulur yang luas sebagai pusat akar

Mempunyai kambium Tidak ada kambium

Jumlah lengan xilem antara 2-6 Jumlah lengan protoxilem banyak (lebih dari 12)

Letak xilem di dalam dan floem diluar (dengan kambium sebagai pembatas)

Letak xilem dan floem berselang seling

Sumber : edubio.info

KESIMPULAN

Jika kita lihat dan amati secara morfologi maupun anatomi,tumbuhan dikotil dan monokotil ternyata banyak memiliki perbedaan. Jika dilihat secara

(16)

anatomi,perbedaan tersebut terdapat pada air maupun akar. pada struktur batang, tersusun atas epidermis yang berkutikula dan kadang terdapat stomata, sistem jaringan dasar berupa korteks dan empulur, dan sistem berkas pembuluh yang terdiri atas xilem dan floem. Xilem dan floem tersusun berbeda pada tumbuhan tersebut (monokotil dan dikotil). Xilem dan floem tersusun melingkar pada tumbuhan dikotil dan tersebar pada tumbuhan monokotil.pada batang monokotil memiliki tipe ikatan pembuluh bertipe koleteral tertutup.sedangkan pada batang dikotil memiliki tipe ikatan pembuluh bertipe koleteral terbuka

(17)

Ahira A. 2012. Tumbuhan Dikotil. (Online). (http://www.anneahira.com/tumbuhan-dikotil.htm) diakses tanggal 2 Maret 2017.

Campbell N.A. 2003. Biologi. Jakarta : Erlangga.

Dulianda, T. 2013. Sistem Jaringan pada Tumbuhan. (Online).

(http://taraduliandaovie.blogspot.co.id/2013/05/sistem-jaringan-pada-tumbuhan.html), diakses tanggal 5 Maret 2017.

Haryanti S. 2010. Jumlah Distribusi Stomata pada Daun Beberapa Tanaman Dikotil dan Monokotil, Vol 18 No 2. Semarang : FMIPA UNDIP.

Kimball J.W. 1992. Biologi. Jakarta : Erlangga.

Mahardika M A. 2009. Jaringan pada Tumbuhan. Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma.

Parjatmo W. 1995. Biologi Umum. Bandung : Angkasa Bandung. Saktiyono. 1989. Biologi 2.Jakarta : Bumi Aksara.

Shiotsu F, Abe J, Doi T, Gau M & Morita S. 2015. Root Morphology and Anatomy of Field Grown Erianthus arundinaceus, Vol 6. (http://www.scirp.org/journal/ajps http://dx.doi.org/10.4236/ajps.2015.61012) . Diakses 2 Maret 2017

Suprapto, 1994. Biologi Jilid 1. Semarang : Universitas Diponegoro Press. Suradinata. 1998. Struktur Tumbuhan. Bandung: Angkasa

Tjitrosoepomo G. 1985. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Yuliyanto, Nanang. 2011. Batang tumbuhan. (online) (http://nanangyuliyanto.blogspot.com/2011/04/batang-tumbuhan.html ) diakses tanggal 20 Maret 2014.

(18)

1. Apakah perbedaan letak jaringan pada tumbuhan monokotil dan dikotil baik pada akar maupun batang ?

Jawab : Letak perbedaannya adalah pada tumbuhan dikotil letak jaringannya beraturan sedangkan pada tumbuhan monokotil tidak beraturan dan ada atau tidaknya kambium dan letak dari berkas pembuluh angkut.

2. Bagaiman air masuk kedalam xilem ?

Jawab : Secara osmosis (simplas) dan difusi (apoplas) melalui dinding sel. 3. Jelaskan bagaiman air masuk kedalam xilem melalui beberapa jaringan

akar !

Jawab : Pertama-tama air diserap oleh rambut akar dengan cara osmosis, kemudian air masuk dengan cara difusi didaerah simplas selanjutnya melewati corpus (apoplas) dan korteks menujui silinder pusat,terlebih dahulu melewati endodermis yang terletak diantara korteks dan stele (silinder pusat). Dimana pada endodermis terdapat pita kaspari. Setelah itu air pun diterima oleh xilem dan diangkut ke daun.

4. Bagaiman hasil pengamatan pada preparat segar dengan preparat awetan ? Jawab : Bila dibandingkan awetan kering dengan awetan segar yaitu pada awetan yang segar sulit dalam menentukan bagiannya hal ini karena dalam mengiris suatu objek menjadi irisan-irisan yang tipis merupakan pekerjaan yang sulit, memerlukan kesabaran dan keterampilan latiahn serta ketelitian. Walaupun demikian, awetan segar seharusnya mudah untuk diamati karena preparat yang digunakan masih hidup atau masih segar dan awetan segar tersebut masih memiliki sedikit pergerakan pada sitoplasmanya, bila dibandingkan dengan awetan kering.

Gambar

Tabel  1. pengamatan batang tanaman monokotil dan dikotil
Tabel 2. pengamatan akar tanaman monokotil dan dikotil

Referensi

Dokumen terkait

Dari segi anatomi warga Monocotyledoneae mempunyai ciri-ciri; akar mempunyai struktur yang terdiri atas jaringan-jaringan primer saja dengan silinder pusat tergolong aktinostele