• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH BATANG DAN AKAR

N/A
N/A
Helena Tampubolon

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH BATANG DAN AKAR"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH BATANG DAN AKAR

DISUSUN OLEH :

CRISTON DION LUBIS (225040200111036) HELENA TAMPUBOLON (225040200111037) KETUT BAJAS SANJAYA (225040200111038) INDAH MAYA PITALOKA (225040200111039) NAZWA AZIZAH ZAHRA (225040200111040) ALFIAN FILIYAH PUTRI (225040200111127)

ANISYA DELYA (225040200111128)

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI / KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

2022

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul [judul makalah] ini tepat pada waktunya.Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Ir.Koesriharti, M.S pada mata kuliah Botani. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Batang dan Akar bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini.

Kepada kedua orang tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi kami, dosen kami, Ibu Ir.Koesriharti, M.S.dan juga kepada teman-teman seperjuangan yang membantu kami dalam berbagai hal. Harapan kami,informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca

(3)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Akar merupakan organ utama (organa principalia) pada cormophyta, yang tidak berbuku-buku, tidak beruas-ruas, umumnya tidak berklorofil, umumnya

sebagian/seluruhnya berada dalam substrat (tanah atau air). Sifat akar diantaranya tumbuh secara : Geotropis/Hidrotropis positif dan Geotropis/Hidrotropis negative, bentuknya :Silindris, polisimetris, seperti papan, dengan bagian ujungnya meruncing, tumbuh terus dan meristematis, tidak dapat hidup bila terpisah dari pangkalnya, tidak dapat menumbuhkan tubas, daun dan bunga.

Fungsi utamanya yaitu mengabsorpsi air dan unsur-unsur hara mineral dalam bentuk larutan garam-garam tanah / ion-ion, mengalirkan dan unsure hara dari daerah absorpsi ke pangkal batang, mengokohkan bagian tubuh tanaman pada substratnya, sedangkan pada akar tanaman tertentu sering terjadi perubahan bentuk dan

susunannya sehingga fungsinya pun berubah seperti tempat menyimpan cadangan makanan : ubi akar, membantu fotosintesis, akar asimilasi, membantu respirasi, akar nafas (Pneumatophorus), membantu melekatka tumbuhan tersebut pada sandarannya : akar lekat (radix adligans).

Bagian-bagian akar terdiri dari pangkal akar, batang akar, ujung akar, akar cabang, akar bulu, bulu akar, tudung akar dan pembungkus akar. Berdasarkan asalnya akar dapat dibedakan menjadi akar lembaga (radicula), akar tunggang (radix primaria), dan akar serabut (radix adventicia). Sedangkan menurut bentuknya tedapat

bermacam-macam yaitu akar seperti ujung tombak, akar seperti gasing, akar

bentuknya seperti benang, akar yang bercabang-cabang, akar yang bentuknya seperti benang-benang halus, akar gantung, akar penggerek , akar lekat, akar napas, akar belit dan akar tunjang.

Akar-akar tersebut tersusun dari bermacam-macam jaringan diantaranya jaringan meristem, epidermis, eksodermis, kortex, endodermis, stele dan calyptras. Batang merupakan organ utama (organa principalia) pada cormophyta, yang berbuku-buku (nodia) dan ruas-ruas (internodia), umumnya tidak berklorofil, umumnya sebagia tau seluruhnya berada diatas substrat / tanah. Sifat batang yaitu sudah terbentuk sejak tanaman berupa embrio (batang lembaga = caulinum = caulicula), mempunyai arah tumbuh fototropisma/heliotropisme positif dan geotropism /hidrotropisme negative, pada buku batang tubuh/keluar : daun,cabang,ranting,bunga,buah. Fungsi batang menyangga dan membawa organ-organ lain ke tempat yang baik sesuai dengan fungsinya,menghimpun jaringan pembuluh (alat pengangkut) yaitu

(4)

xylem:mengangkut hasil fotosintesis,merupakan tempat tumbuhnya

daun,cabang,ranting,bunga,buah dan tempat menyimpan zat-zat makanan cadangan."

Bagian-bagian batang antara lain : pangkal batang (collum caulinum), hypocotil, epocotyl, ujung batang(apex caulinum), primordial daun, primordial cabang. Letak batang terhadap tanah ada yang terlihat dan ada yang tidak jelas terlihat seperti adda yang disebut planta acaulis, caudex dan rhizome. Batang berdasarkan kandungan zat kayu(lignin) dapat dibedakan menjadi batang lunak (herbaceous) dan batang

keras(lignosus). Bentuk batang dapat dibedakan menjadi teres, angularis dan discoideus. Batang tersususn dari bermacam-macam jaringan diantaranya epidermis,kortex,endodermis dan stele. Pada golongan gymnospermae dan

dycotiledonae adanya pertumbuhan sekunder batang menyebabkan diameter batang bertambah lebar.

(5)

1.2. RUMUSAN MASALAH Definisi Akar dan Batang?

Sifat akar dan batang?

Bagian dan bentuk dari akar dan batang?

Jaringan yang menyusun akar dan batang?

Pertumbuhan sekunder batang?

1.3. TUJUAN PENULISAN

Untuk memenuhi tugas dan nilai mata kuliah Dasar Ilmu Tanaman.

Mengetahui struktur akar dan batang pada tanaman.

Mengetahui sifat-sifat dan fungsi akar dan batang pada tanaman.

Mengetahui bagian-bagian dan bentuk dari akar dan batang pada tanaman.

Mengetahui jaringan apa saja yang menyusun akar dan batang

Mengetahui pertumbuhan sekunder pada batang.

1.4. MANFAAT PENULISAN

Menumbuhkan minat seseorang untuk mau belajar tentang akar dan batang pada

tanaman.

Memberikan pengetahuan dan dasar-dasar ilmu tentang akar dan batang pada

tanaman.

Meningkatkan aktivitas mahasiswa dalam kegiatan belajar

1.5. SISTEMATIKA PENULISAN 3.1. DEFINISI AKAR DAN BATANG 3.2. SIFAT-SIFAT AKAR DAN BATANG 3.3. FUNGSI AKAR DAN BATANG

3.4. BAGIAN-BAGIAN DAN BENTUK DARI AKAR DAN BATANG 3.5. JARINGAN YANG MENYUSUN AKAR DAN BATANG

(6)

BAB III PEMBAHASAN 3.1. DEFINISI AKAR DAN BATANG

A. Akar

Akar adalah organ utama pada cormophyta; yang : tidak berbuku-buku, tidak beruas ruas, umumnya tidak berklorofil, umumnya sebagian / seluruhnya berada pada substrat(tanah/air).

Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra,yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela.

B. Batang

Batang adalah organ utama pada cormophyta yang mempunyai buku-buku (nodia) dan ruas-ruas(internodia), umumnya tidak berklorofil, umumnya sebagian/seluruhnya berada di atas substrat/tanah

3.2. SIFAT-SIFAT AKAR DAN BATANG A. Sifat-sifat Akar

- warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan.

- merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop), meninggalkan udara dan cahaya.

- bentuk ujungnya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanah.

- tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daundaun atau sisik-sisik maupun bagian-bagian lainya.

B. Sifat-sifat batang:

Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula

mempunyai bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf.

Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku

dan pada buku-buku inilah terdapat daun.

Biasanya tumbuh ke atas menuju cahaya atau matahari (bersifat

(7)

fototrop atau heliotrop)

Selalu bertambah panjang di ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan,

bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas.

Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan, tidak

digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.

Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya

pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih muda.

3.3. FUNGSI AKAR DAN BATANG A. Fungsi Akar

menyerap air dan garam-garam mineral

mengalirkan air dan unsure hara

membantu proses fotosintesis

membantu melekatkan tumbuhan tersebut pada sandarannya

memperkokoh tegaknya tanaman

alat respirasi

penyimpan cadangan makanan

alat perkembangbiakan vegetative

B. Fungsi Batang

sebagai organ perlintasan air dan makanan. Xylem sebagai jaringan

yang mengangkut air dan garam mineral, sedangkan Floem sebagai jaringan yang mengangkut hasil fotosintesis (makanan).

sebagai organ pembentuk dan penyangga tubuh tumbuhan

sebagai tempat penyimpan cadangan makanan

sebagai alat perkembangbiakan vegetative

3.4. BAGIAN-BAGIAN DAN BENTUK DARI AKAR DAN BATANG AKAR A. Akar

1. Bagian-bagian akar

(8)

Secara morfologis ( dipotong membujur ) Struktur dan Jaringan akar terdiri

atas : leher akar (pangkal akar), batang akar, cabang akar, serabut akar, rambut akar, ujung akar, dan tudung akar (kaliptra)

(9)

Bagian akar yang secara langsung terhubung dengan batang disebut leher akar.

Sementara bagian yang berada di antara leher dan ujung akar dinamakan batang akar.

Selanjutnya, akar juga memiliki bagian menonjol pada batang yang membentuk cabang akar. Selain itu, ada juga akar halus bercabang-cabang yang disebut serabut akar. Lalu, akar juga memiliki bagian yang mengalami diferensiasi pada jaringan epidermisnya. Bagian ini dinamakan rambut akar. Sementara, bagian ujung akar yang berfungsi sebagai pelindung mesistem saat akar memanjang menembus tanah disebut tudung akar.

Di belakang tudung akar terdapat berbagai zona pertumbuhan primer. Zona yang dimaksud adalah zona pembelahan sel, zona pemanjangan, dan zona pematangan.

Perhatikan Gambar 4

(10)

Pada zona pembelahan sel terdapat meristem apikal atau meristem primer.Meristem apikal menghasilkan sel-sel meristem dan mengganti sel tudung akar yang

mengelupas saat menembus tanah. Sel pusat tenang juga terdapat pada lapisan ini.

Fungsi sel pusat tenang adalah sebagai cadangan pemulihan meristem saat mengalami kerusakan. Di dalam zona ini terdapat protoderm, prokambium, dan meristem dasar.

Masing-masing akan menghasilkan tiga sistem jaringan.

Zona pembelahan sel berhubungan dengan zona pemanjangan. Di dalam zona ini sel- sel mengalami perpanjangan sepuluh kali panjang asalnya. Akibatnya, ujung akar terdorong semakin jauh ke dalam tanah. Sementara zona pematangan pada akar mengalami spesialisasi dan diferensiasi sesuai fungsinya

Selain beberapa zona tersebut, akar juga memiliki struktur tertentu. Kalian dapat mengamati strukturnya melalui preparat awetan sayatan akar yang masih muda dengan menggunakan mikroskop. Struktur akar dari luar ke dalam berturut-turut adalah jaringan epidermis, korteks, dan stele (silinder pusat). Agar dapat

membandingkan struktur akar tumbuhan dikotil dan monokotil, perhatikan Gambar 5.

(11)

Secara anatomi ( dipotong melintang ) Struktur dan jaringan penyusun akar

tumbuhan sebagai berikut :

1) Epidermis terdiri dari satu lapis sel berasal dari protoderm yang tersusun rapat.Di dalamnya terdapat dinding berkutikula dan susunan sel yang rapat. Selain itu, epidermis terdapat rambut akar yang berguna memperluas permukaan sel sehingga penyerapan air dan zat terlarut lebih efisien.

2) Korteks terdiri dari banyak sel dan tersusun berlapis-lapis,

Lapisan berikutnya adalah korteks. Korteks terletak di antara lapisan epidermis dan stele. Pada korteks terdapat sel-sel parenkim yang berdinding sel tipis dan

mempunyai banyak ruang antarsel. Lapisan luar korteks tersebut dinamakan eksodermis. Ruang antarsel berperan dalam pertukaran gas. Korteks berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.Jaringan-jaringan yang terdapat pada korteks antara lain: parenkim, kolenkim, dan sklerenkim.

1) Endodermis terletak di sebelah dalam korteks.

Endodermis berupa satu lapis sel yang tersusun rapat tanpa ruang antarsel. Dinding selnya mengalami penebalan gabus. Deretan sel-sel endodermis dengan penebalan gabusnya dinamakan pita kaspari. Pita kaspari ini tidak tembus air dan zat-zat terlarut lainnya. Air dan zat-zat terlarut yang melewati endodermis harus melalui protoplasma yang melekat pada pita kaspari dan melalui dinding sel yang letaknya sejajar dengan silinder pusat. (Gambar 2.13 pita kaspari) .Pada lapisan endodermis juga ditemui lapisan yang mengalami penebalan zat gabus. Penebalan tersebut membentuk huruf U, sehinggadisebut sel U. Sel ini bersifat impermiabel sehingga tidak dapat dilalui air.

Penebalan gabus ini tidak dapat ditembus oleh air, sehingga air harus masuk ke silinder pusat melalui sel endodermis yang terletak segaris dengan xilem yang dindingnya tidak menebal, yang disebut sel penerus air. Jadi Endodermis merupakan pemisah antara korteks dengan stele serta berfungsi sebagai pengatur jalannya larutan yang diserap dari tanah masuk ke silinder pusat..gabus ini tidak dapat ditembus oleh air, sehingga air harus masuk ke silinder pusat melalui sel endodermis yang terletak segaris dengan xilem yang dindingnya tidak menebal, yang disebut sel penerus air.

4) Stele (silinder pusat) terletak di sebelah dalam endodermis.Prokambium pada meristem primer berkembang menjadi stele (silinder pusat). Stele terdapat pada akar bagian dalam, tepatnya di sebelah dalam endodermis. Stele tersusun dari empulur, perisikel dan berkas vaskuler (fasis) atau pembuluh pengangkut. Empulur merupakan sel-sel parenkim yang terdapat pada stele tumbuhan monokotil.

5) Berkas vakuler atau jaringan pengangkut

(12)

Lapisan berikutnya adalah berkas vaskuler atau jaringan pengangkut. Di dalam berkas vaskuler terdapat xilem dan floem. Xilem akar dikotil terletak di pusat dan berbentuk bintang, sedangkan floemnya terletak di luar xilem. Sedangkan tumbuhan monokotil memiliki struktur yang berselang-seling. Selain itu, di antara xilem dan floem

akar tumbuhan dikotil terdapat kambium atau kolateral terbuka. Sementara, pada tumbuhan monokotil tidak ada kambium atau kolateral tertutup.Empulur ini dikelilingi oleh xilem dan floem secara bergantian. Sementara itu, lapisan

terluar stele membentuk periskel atau perikambium. Sel-sel stele pada perisikel ini mudah membelah dan membentuk cabang. Karena itu, cabang akar pertumbuhannya bersifat endogen. Sehingga stele ini dapat membentuk kambium jari-jari empulur.

2. Bentuk-bentuk akar

Secara umum ada tiga macam bentuk dan tipe sistem perakaran, yakni:

Sistem Perakaran Tunggang (Radix Primari)

Sistem Perakaran ini terdapat pada tumbuhan dikotil. Akar ini terdiri atas sebuah akar besar dengan beberapa cabang dan ranting akar, merupakan perkembangan dari akar primer dari biji bkecambah. Akar tunggang terdapat jaringan parenkim yang

berfungsi untuk menyimpan makanan. misalnya pada tanaman; wortel, ubi dan sebagainya dalam bentuk umbi-umbian.

Sistem Perakaran Serabut (Radix Adventicia)

Sistem perakaran ini dimiliki oleh tumbuhan monokotil. Akar ini terdiri dari sejumlah akar kecil, ramping, dan berukuran sama. Perakaran serabut terbentuk pada waktu akar primer membentuk cabang sebanyak-banyaknya. Fungsi utama akar serabut adalah untuk

memperkokoh berdirinya tumbuhan.

Sistem Perakaran Adventif

Sistem perakaran Adventif adalah sistem perakaran yang bukan berasal dari akar primer.

Contohnya akar dari batang cangkokan, akar dari umbi batang, dan akar dari stek, bahkan ada akar yang dari daun.

AKAR DAN MODIFIKASINYA SERTA FUNGSINYA

Akar dapat berubah bentuk karena fungsinya berbeda dengan fungsi asal. Hal ini dapat disebabkan oleh karena penyesuaian cara hidupnya dengan keadaan-keadaan tertentu.

(13)

Pada berbagai jenis tumbuhan kita daati akar-akar yang mempunyai tugas khusus, misalnya :

a. Aereus (Akar udara atau akar gantung).

Akar ini keluar dari bagian-bagian di atas tanah,menggantung di udara dan

menggantung ke arah tanah.Bergantung pada tingginya tempat permukaan keluarnya, akar gantung dapat amat panjang (sampai 30 m). Selamamasih menggantung akar ini hanya dapat menolong menyerap air dan zat gas dari udara dan seringkali mempunyai jaringan khusus untuk menimbun air atau udara yang disebut felamen, misalnya akar anggrek kalajenking Arachnis flos-aeris, tetapi setelah mencapai tanah bagian yang masuk tanah lalu berkelakuan seperti akar biasa, menyerap air dan zat makanan dari tanah. Bagian yang ada di atas tanah barangkali berfungsi sebagai batang, misalnya pada beringin Ficus benjamina L.

b. Haustorium (Akar penggerek atau akar penghisap),

yaitu akar-akar yang terdapat pada tumbuhan yang hidup sebagai parasit dan berguna untuk menyerap air maupun zat makanan dari inangnya seperti kita dapati pada benalu Loranthus, yang berupa akar penggerek yang menembus kulit batang inangnya sampai ke bagian kayu.Dapat pula hanya merupakan akar-akar yang pendek yang melekat pada tuan rumahnya, tetapi juga menghisap air dan zat-zat makanan,misalnya pada endak-endak cacing Cuscutha australia R.Br.

(14)

c. Akar pelekat,

yaitu akar-akar yang keluar dari buku-buku batang tumbuhnya memanjat dan berguna untuk menempel pada penunjangnya saja, misalnya pada lada Piper nigrum L.

(15)

d. Cirrus Radicalis (Akar pembelit)

yaitu juga akar-akar untuk memanjat, tetapi dengan memelik penunjangnya, misalnya pada panili Vanilla planifolia Andr.

e. Pnematophorus (Akar nafas)

yaitu cabang-cabang akar yang tumbuh tegak lurus ke atas hingga muncul dari permukaan tanah atau air tempat tumbuhnya tumbuhan. Akar ini mempunyai banyak liang-liang atau celah-celah (pnemathoda) untuk jalan masuknya udara yang

diperlukan dalam pernafasan, karena tumbuhan ini biasanya hidup di tempat-tempat yang di dalam tanah sangat kekurangan oksigen, misalnya pada bogen Sonneratia dan kayu api Avicennis.

f. Akar tunjang,

yaitu akar-akar yang tumbuh dari bagian bawah batang ke segala arah dan seakan- akan menunjang batang ini jangan sampai rebah, karena batang tumbuhan yang mempunyai akar demikian ini terdapat di atas tanah atau air, batang beserta akar-akar tunjang ini memberikankesan seperti orang naik di atas egrang. Juga akar ini terdapat pada tumbuhan yang hidup pada di tempat yang di dalam tanah atau air tempat tumbuhnya tadi kurang oksigen, sehingga akar-akar ini selain untuk menunjang batangnya juga berguna untuk pengambilan oksigen dari udara, yaitu bagian akar tersebut yang berada di atas tanah atau air. Akar demikian kita temukan pada pohon Pandan Pandanus tectorius Sol., dan Rhizopora apiculata L

g. Akar lutut,

yaitu akar tumbuhan atau lebih tepat jika dikatakan bagian akar yang tumbuh ke atas kemudian membengkok lagi ke dalam tanah, sehingga membentuk gambaran seperti lutut yang dibengkokkan. Juga akar ini seperti halnya akar nafas terdapat pada tumbuhan di tepi pantai yang rendah berlumpur, dan berguna pula untuk kepentingan pernafasan, misalnya pada pohon Tancang Bruguiera parviflora W. et A

(16)

h. Akar banir,

yaitu akar berbentuk seperti papan-papan yang diletakkan miring untuk

memperkokoh berdirinya batang pohon yang tinggi besar, misalnya pada pohon Sukun Artocarpus communis G.Forst., dan pohon Kenari Canarium commune L.

B. BATANG 1. Struktur Batang

Struktur Jaringan luar Batang Tumbuhan

Perbedaan struktur luar pada tumbuhan tingkat tinggi dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu batang tumbuhan herba dan batang tumbuhan berkayu. Tumbuhan herba dan tumbuhan berkayu memiliki daun-daun di sepanjang batangnya.

1) Batang tumbuhan herba

Batang tumbuhan herba biasanya, berwarna hijau, jaringan kayu sedikit atau tidak ada, ukuran batang kecil, dan umumnya relatif pendek. Bagian luar batang terdiri dari epidermis yang tipis dan tidak mengandung gabus. Pada epidermis terdapat stomata sehingga jaringan di dalamnya dapat mengambil oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Contoh: pacar air, jagung, bayam, kacang, dan bunga matahari.

2) Batang tumbuhan kayu

Batang tumbuhan berkayu umumnya keras dan umurnya relatif panjang. Permukaan batang keras dan di bagian tertentu terdapat lentisel. Lentisel berhubungan dengan bagian dalam batang dan berfungsi sebagai tempat pertukaran gas di batang. Pada tumbuhan berkayu yang masih muda terdapat klorofil, sehingga dapat melakukan fotosintesis. Akan tetapi, jika sudah terbentuk lapisan gabus kemampuan fotosintesis menjadi hilang. Lapisan gabus terbentuk oleh kambium gabus. Adanya aktivitas kambium menyebabkan rusaknya jaringan yang terdapat pada korteks dan epidermis.

Dengan rusaknya jaringan tersebut akan menyebabkan kemampuan fotosintesis menjadi hilang.

1 Epidermis Tersusun oleh selapis sel, tersusun rapat, tanpa ruang antar sel, dinding luar terdapat kutikula yang berfungsi untuk melindunagi batang dari kehilangan air yang terlalu besar. Pada rumbuhan kayu yang telah tua terdpat kambium gabus yang menggantikan fungsi jaringan primer. Aktivitas kambium gabus adalah untuk

melakukan pertukran gas melalui celah yang idsebut lentisel. Private epidermis antaa lain sel silika dan sel gabus, misalnya pada batang tanaman tebu.

(17)

2 Korteks · Tersusun oleh bebrapa lapisan sel parnkim yang teratur dan berdinding tipis, banyak ruang antar sel.

· Terdapat kolenkim dan sklerenkim yang berfungsi sebagai penyokong dan penguat tubuh.

· Sel-sel korteks sebelah dalam yang mengandung amilum disebut sarung tepung (floeterma)

c. Stele (silinder pusat)

· Lapisan terluar disebut peresikel.

· Didalamnya terdapat sel paren kim dan berkas pengangkut.

Secara umum, struktur tumbuhan sama, yaitu terdiri atas bagian-bagian epidermis, korteks, dan stele. Akan tetapi, secara anotomis struktur batang monokotil berbeda dengan dikotil.

2. Bentuk-bentuk batang

a. Tumbuhan yang Tidak Berbatang

Tumbuhan yang benar-benar tidak berbatang sesungguhnya tidak ada

hanyatampaknya saja tidak ada. Hal itu disebabkan karena batang amat pendek, sehingga semua daunnya seakan-akan keluar dari bagian atas akarnya dan tersusun rapat satu sama lainmerupakan suatu roset (rosula), contoh pada lobak ( Raphanus sativus ) dan sawi ( Brassica juncea ). Tumbuhan ini akan memperlihatkan batang dengan nyata pada waktu berbunga.

Dari tengah-tengah roset daun akan muncul batang yang tumbuh cepat dengan daun- daunyang jarang-jarang, bercabang-cabang dan mendukung bunga-bunganya.

b. Tumbuhan yang Jelas Berbatang

Batang tumbuhan yang jelas terlihat dapat dibedakan menjadi : 1. Herbaceus

Herbaceus merupakan batang basah, yaitu batang yang lunak dan berair, ini

merupakan tumbuhan yang biasanya beradaptasi pada kondisi tanah yang lembab dan tidak dapat tumbuh pada tanah yang kering.Misalnya bayam ( Amaranthus spinosus ) dan krokot

( Portulaca oleracea ).

(18)

2. Lignosus

Lignosus merupakan batang berkayu yang keras dan kuat. Ini terdapat pada

pohonpohon ( abores ) dan semak-semak ( frutices ). Pohon adalah tumbuhan yang tinggi besar dan bercabang jauh dari permukaan tanah. Contoh pohon : mangga ( Mangifera indica ).

Sedangkan semak adalah tumbuhan yang tidak begitu besar dan bercabang dekat dengan permukaan tanah bahkan di dalam tanah.Contoh semak : sidaguri ( Sida rhombifolia )

3. Calmus

Calmus merupakan batang rumput, mempunyai batang yang tidak keras, mempunyai ruas-ruas yang nyata dan sering kali berongga. Tumbuhan ini beradaptasi pada habitat yang berair bahkan berlumpur. Contoh : padi ( Oryza sativa ) dan rumput

( Gramineae ).

4. Calamus

Calamus merupakan batang mendong, seperti batang rumput tetapi mempunyai ruasruas yang lebih panjang. Contoh : mendong ( Fimbristylis globulosa ) dan teki ( Cyperus rotundus ).

Tumbuhan ada yang mempunyai caudex (pangkal batang di dalam tanah), di daerah panas pada musim kering dapat digunakan sebagai alat untuk mempertahankan diri.

Contohnya pada tumbuhan valerian dan klembak , bagian yang di atas tanah seringkali mati

tetapi bagian yang di dalam tanah masih hidup, jika musim baik telah tiba, akan bertunas menghasilkan tumbuhan yang baru. Selain yang telah diuraikan di atas, batang dapat

melakukan adaptasi dengan melakukan modifikasi pada permukaan batangnya, antara lain sebagai berikut :

1. Berambut ( Pilosus )

Ini seperti pada tumbuhan tembakau ( Nicotiana tabacum ).

2. Berduri ( Spinosus )

Contohnya pada Mawar ( Rosa sp ), Bougenville, dan Putri Malu ( Mimosa pudica ), melindungi diri dengan batangnya yang berduri. Duri pada batang ini merupakan pennjelmaan batang atau dahan, yang berfungsi sebagai alat perlindungan diri dari

(19)

pemangsa. Ini berbeda dengan duri yang ada pada kaktus, pada kaktus duri ditujukan untuk mengurangi penguapan, karena kaktus merupakan tumbuhan yang hidup pada daerah kekurangan air.

Salah satu fungsi batang adalah sebagai tempat penimbunan cadangan makanan, dengan fungsi ini, pada bagian batang tertentu akan mengalami perubahan bentuk sehingga bentuknya berbeda dibanding bentuk batang pada umumnya. Batang yang bentuknya berubah ini disebut batang yang telah mengalami modifikasi.

Batang dapat terspesialisasi serta termodifikasi bentuknya untuk keperluan tugas khusus seperti menimbun cadangan makanan dan untuk fotosintesis.

Pada batang, buku adalah tempat melekatnya daun pada batang, dan batang diantara 2 daun berurutan disebut ruas. Kuncup yang terletak pada ujung batang disebut kuncup terminal. Bersama kuncup aksilar, kuncup terminal akan menentukan bentuk dari percabangan.

Beberapa modifikasi batang antara lain:

a. Stolon / Geragih

Stolon adalah batang horizontal panjang yang menjalar di atas atau dalam tanah maupun air. Pada buku-buku batangnya tumbuh tunas dan membentuk akar. Setelah beberapa waktu tanaman ini tumbuh memanjang dan menjauhi induknya lalu

membengkok ke atas membentuk individu baru. Cabang yang demikian itu dibedakan menjadi :

1. Cabang yang Merayap di Atas Tanah: Misalnya pada daun kaki kuda ( Centella asiatica ) dan arbei ( Fragraria vesca ).

2. Cabang yang Merayap di Bawah Tanah Misalnya teki ( Cyperus rotundus )

3. Cabang yang Merayap di Bawah Air

Dapat dijumpai misalnya pada eceng gondok ( Eichornia crassipes ).

b. Rhizoma / Rimpang

Rimpang adalah batang di bawah tanah yang tumbuh horisontal dan biasanya

bercabang, berbuku, beruas, daun yang melekat pada buku berbentuk sisik yang tipis seperti selaput dan warnanya tidak hijau. Rimpang . Rimpang merupakan tempat

(20)

penimbunan zat-zat makanan cadangan, contohnya antara lain pada tanaman tasbih(Canna edulis Ker), kerut (Maranta arundina L) dan iris

Rimpang merupakan organ modifikasi batang bukan akar dengan ciri sebagai berikut:

1. berdaun, tetapi daun melekat pada buku, telah menjelma menjadi sisik-sisik yang tipis seperti selaput dan tidak hijau.

2. Mempunyai kuncup-kuncup

3. Tumbuhnya tidak ke pusat bumi atau air, kadang ke atas dan muncul ke tanah Berikut contoh gambar salah satu jenis rhizoma :

c. Umbi Batang

Batang dapat terspesialisasi serta termodifikasi bentuknya untuk keperluan tugas khusus seperti menimbun cadangan makanan dan untuk fotosintesis. Umbi batang merupakan salah satu bentuk modifikasi batang yang berguna untuk menyimpan cadangan makanan. Umbi batang merupakan pembengkakan batang yang di dalamnya terdapat jaringan yang digunakan untuk menyimpan zat cadangan makanan. Ciri dari umbi batang adalah :

Berada di bawah permukaan tanah

Terdapat tunas

Batang menebal namun tidak tertutup daun sisik

Buku pada kuncup tiap ketiak tetap tampak .

Contoh dari umbi batang adalah Kentang ( Solanum tuberosum ). Pada pangkal batang kentang diatas tanah, tumbuh sejumlah geragih yang memasuki tanah dan menjadi panjang. Di saat kegiatan meristem apeks di ujung geragih terhenti sehinnga tidak bertambahpanjang. Sebagian tumbuh menjadi umbi kentang.

Perbanyakan vegetative dapat dilakukan

dengan menanam sebagian batang dengan tunas ketiaknya.

d. Umbi Lapis

Umbi ini terselubung oleh lapisan luar yang kering dan tipis seperti selaput.

Penutupyang dinamakan tunika, berperan sebagai pelindung terhadap

kekeringan dan luka mekanikterhadap umbi. Sisik berdaging tersusun sebagai lapisan continue dan konsentris sehinggaberstruktur padat. Umbi lapis jika ditinjau asalnya adalah penjelmaan batang beserta

(21)

daunnya. Dinamakan umbi lapis karena memperlihatkan susunan yang berlapis- lapis yaituyang terdiri dari daun-daun yang telah menjadi tebal, lunak dan berdaging, merupakan bagianumbi yang menyimpan zat cadangan, sedang batangnya hanya bagian yang kecil pada bagian

bawah umbi lapis itu.

e. Kormus

Terdiri dari batang pendek dan gemuk yang berorientasi vertical dalam tanah dandiselubungi sisik ( daun ) kering. Kormus dapat menghasilkan anak kormus yang disebut kormel yang merupakan tunas yang berkembang di ketiak daun pada kormus induk.

Seringkali kormel terdapat di ujung sumbu batang yang tergolong geragih . Pada kormus dapat dibedakan ruas dan buku. Sebagian besar kormus terdiri dari parenkim yang berisicadangan makanan. Pada kormus yang dewasa, dasar daun kering bertahan pada buku-bukudan menyelubungi serta menutupi

kormus. Tutup atau tunika ini melindungi kormus terhadapluka dan kekeringan.

Di setiap buku kormus terdapat kuncup ( tunas ) ketiak. Contoh tanaman yang berkormus aalah Gladiolus gandavensis.

f. Umbi Sisik

Umbi ini tidak memiliki penutup kering. Sisik terpisah dan tidak sama

tingginya sertasemua melekat pada papan basal. Pada umumnya umbi sisik ini mudah rusak dan perludirawat agar tetap lembab, sebab akan luka jika

kekeringan. Pada waktu panen tampak bahwapada umbi terdapat priordium akar. Akar ini tidak akan mengalami pemanjangan sebelumditanam pada lingkungan yang sesuai. Contoh tumbhan dengan umbi sisik adalah pada tanaman bunga lili ( Lilium longiflorum ).

g. Umbi Semu

Umbi semu atau pseudobulbus sering ditemukan pada tanaman anggrek epifit.

Pseudobulbusini digunakan untuk menyimpan air.

3.5. JARINGAN YANG MENYUSUN AKAR DAN BATANG A. Jaringan pada Akar

Secara morfologis (dipotong membujur), truktur dan jaringan akar terdiri atas

o Leher akar (pangkal akar) o Batang akar

o Cabang akar o Serabut akar

(22)

o Rambut akar o Ujung akar

o Tudung akar (kaliptra).

Akar dan bagian-bagiannya

Bagian akar yang secara langsung terhubung dengan batang disebut leher akar. Sementara bagian yang berada di antara leher dan ujung akar dinamakan batang akar. Selanjutnya, akar juga memiliki bagian menonjol pada batang yang

membentuk cabang akar. Selain itu, ada juga akar halus bercabang-cabang yang disebut serabut akar. Lalu, akar juga memiliki bagian yang mengalami

diferensiasi pada jaringan epidermisnya. Bagian ini dinamakan rambut akar.

Sementara, bagian ujung akar yang berfungsi sebagai pelindung mesistem saat akar memanjang menembus tanah disebut tudung akar.

Akar berkembang dari meristem apikal di ujung akar yang dilindungi kaliptra (tudung akar). Meristem apikal selalu membelah diri menghasilkan selsel baru. Sel-sel baru terbentuk pada bagian tudung akar atau bagian dalam meristem apikal. Pembelahan meristem apikal membentuk daerah

pemanjangan,

disebut zona perpanjangan sel. Di belakangnya terdapat zona diferensiasi sel dan

zona pendewasaan sel. Pada zona diferensiasi sel, sel-sel akar berkembang menjadi beberapa sel permanen. Misalnya beberapa sel terdiferensiasi menjadi xilem, floem, parenkim, dan sklerenkim.

Secara anatomi (dipotong melintang), struktur dan jaringan penyusun akar

tumbuhan sebagai berikut

o Epidermis, terdiri dari satu lapis sel yang tersusun rapat. Dinding selnya tipis sehingga mudah ditembus air. Memiliki rambut-rambut akar yang merupakan hasil aktivitas sel dari belakang titik tumbuh. Rambut rambut akar berfungsi memperluas bidang penyerapan.

o Korteks, terdiri dari banyak sel dan tersusun berlapis-lapis, dinding selnya tipis dan mempunyai banyak ruang antarsel untuk pertukaran gas. Jaringan-

(23)

jaringan yang terdapat pada korteks antara lain: parenkim, kolenkim, dan sklerenkim.Sel endodermis dengan

penebalan gabus ini sulit ditembus oleh air.

o Endodermis, terletak di sebelah dalam korteks. Endodermis berupa satu lapis sel yang tersusun rapat tanpa ruang antarsel. Dinding selnya mengalami penebalan gabus. Deretan sel-sel endodermis dengan penebalan gabusnya dinamakan pita kaspari. Pita kaspari ini tidak tembus air dan zat-zat terlarut lainnya. Air dan zat-zat terlarut yang melewati endodermis harus melalui protoplasma yang melekat pada pita kaspari dan melalui dinding sel yang letaknya sejajar dengan silinder pusat. .Pada lapisan endodermis juga ditemui lapisan yang mengalami penebalan zat gabus. Penebalan tersebut membentuk huruf U, sehingga disebut sel U. Sel ini bersifat impermiabel sehingga tidak dapat dilalui air. Penebalan gabus ini tidak dapat ditembus oleh air, sehingga air harus masuk ke silinder pusat melalui sel endodermis yang terletak segaris dengan xilem yang dindingnya tidak menebal, yang disebut sel penerus air. Jadi Endodermis merupakan pemisah antara korteks dengan stele serta berfungsi sebagai pengatur jalannya larutan yang diserap dari tanah masuk ke silinder pusat.o Stele, (silinder pusat) terletak di sebelah dalam endodermis. Berkas pengangkutan terdapat di antara stele. Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar.

Terdiri dari berbagai macam jaringan : - Persikel/Perikambium

Merupakan lapisan terluar dari stele. Akar cabang terbentuk dari pertumbuhan persikel ke arah luar.

- Berkas Pembuluh Angkut/Vasis

Terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari jari.

Pada dikotil di antara xylem dan floem terdapat jaringan kambium.

- Empulur

Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri dari jaringan parenkim

(24)

Perbedaan Anatomi Akar Monokoti dan Dikotil Akar monokotil (anatomi)

Batas ujung akar dan kaliptra jelas

Perisikel terdiri dari beberapa lapis sel

Punya empulur yang luas sebagai pusat akar

Tidak ada kambiumnya

Jumlah lengan protoxilem banyak (lebih dari 12)- Letak xilem dan floem

berselang-seling

Akar dikotil (anatomi)

Batas ujung akar dan kaliptra tidak jelas

Perisikel terdiri dari 1 lapis sel

Tidak punya empulur / empulurnya sempit

Mempunyai kambium- Jumlah lengan xilem antara 2-6

Letak xilem di dalam dan floem di luar (dengan kambium sebagai pembatas)

B. Jaringan pada Batang

Bagian bagian yang menyusun organ batang Lapisan epidermis

Lapisan epidermis terletak paling luar dari organ batang. Terdiri atas lapis sel yang dinding selnya sudah mengalami penebalan yang disebut kutikula. Sel sel epidermis biasanya berbentuk rektangular dan tersusun rapat tanpa adanya ruang

anatar sel, menyebabkan terjadinya pengurang transpirasi dan dapat melindungi jaringan di dalamnya dari kerusakan dan serangan hama.

Korteks

Korteks terdiri atas kolenkim yang susunannya berdesakan rapat, dan parenkim yang longgar dengan banyak ruang antar sel. Pada beberapa tumbuhan,

parenkim korteks bagian tepi mengandung kloroplas sehingga mampu melakukan fotosintesis. Pada tumbuhan monokotil, korteks merupakan kulit

(25)

batang.

Floeterma (endodermis)

Disebut juga sarung amilum karena banyak berisi butir butir

amilum.Endodermis terdiri atas satu lapis sel yang berfungsi sebagai pemisah antarakorteks dan silinder pusat.

Silinder pusat

Dibagi menjadi 2, yaitu : o Perisikel (perikambium)

Bersifat meristematis yang selnya aktif membelah dan menghasilkan sel selbaru, sehingga menyebabkan batang dikotil menjadi membesar.

o Berkas pengangkut (xylem dan floem)

Diantara xylem dan floem terdapat kambium intravaskuler yangmenyebabkan pertumbuhan sekunder, yang terus menerus.jaringan jaringan yang menyusun organ batang dan fungsinya

o Jaringan epidermis

Sebagai pelindung jaringan yang ada di dalamnya, dan melindungi darikehilangan air.

o Jaringan meristem dasar

Berfungsi untuk pertumbuhan sekunder maupun primer.

o Jaringan parenkim

Tempat bagi beberapa proses penting pada tumbuhan (sekresi, ekskresi,transportasi, dll.)

o Jaringan kolenkim

Sebagai jaringan penyokong bagi batang muda dan batang yang sedangtumbuh.

o Jaringan berkas pengangkut

Xylem : Untuk mengangkut zat garam mineral dan air dari akar ke batang dandaun.

Floem : Mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan.

Lingkaran tahun

Merupakan lingkaran yang menunjukkan usia pohon itu sendiri. Di

dalambatang pohon terdapat sebuah cincin sel-sel. Pada saat pohon itu tumbuh, jumlahsel-sel pun meningkat. Sel-sel kayu yang dihasilkan pada musim semi

(26)

danmusim panas tampak sebagai cincin-cincin berwarna cerah.

Ketikapertumbuhanya menjadi lambat pada bulan-bulan yang lebih dingin, kayu akanmengeras dan menjadi lebih gelap warnanya. Jadi satu tahun pertumbuhanditandai oleh cincin yang hitam ini. Dengan menghitung jumlah cincin yanggelap,kita dapat memperkirakan berapa usia pohon tersebut.

Perbedaan struktur mengenai batang dikotil dan monokotil

a. Batang monokotil terdapat jaringan tipis, yakni jaringan sklerenkima yangmerupakan kulit batang. Jaringan skelerenkima berperan memperkuat danmelindungi batang monokotil.

b. Keberadaan kambium vaskeler umumnya hanya pada batang dikotil,meskipun ada beberapa spesies dari monocotiledone yang

memilikikambium. Kambium vaskeler terdapat di dalam berkas pengangkutan (diantara phloem dan xylem).

c. Tipe berkas pengangkutan pada monokotil yaitu kolateral tertutup karenatidak terdapat kambium, bilateral misalnya pada solonaceae, dan

konsentris.Sedangkan untuk dikotil yaitu tipe kolateral terbuka dimana diantara xylemdan floem terdapat kambium.

d.Susunan berkas pengangkutan pada dikotil tersusun teratur dalam

lingkaran,meliputi xilem, floem, dan kambium pembuluh. Xilem terletak di bagiandalam sedangkan floem teletak lebih luar, dan kambium pembuluh terletakdi antara keduanya.

e. Pola susunan berkas pembuluh pada monokotil tersusun tersebar, namuntetap mengikuti pola kolateral. Artinya, xilem terletak pada posisi lebihdalam dari pada floem, seperti diperlihatkan pada gambar. Bulatan besaradalah xilem (protoxilem &metaxilem) sedangkan bulatan kecil berwarnabiru yang terletak lebih luar adalah floem, bukan mengelilingi xilem.

(27)

BAB III PENUTUP KESIMPULAN

1. Secara umum struktur anatomi akar tersusun atas jaringan epidermis, sistem jaringandasar berupa korteks, endodermis, dan empulur; serta sistem berkas pembuluh. Pada akarsistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang tersusun berselang-seling.

Struktur anatomi akar tumbuhan monokotil dan dikotil berbeda.

2. Secara umum batang tersusun atas epidermis yang berkutikula dan kadang terdapatstomata, sistem jaringan dasar berupa korteks dan empulur, dan sistem berkas pembuluhyang terdiri atas xilem dan floem. Xilem dan floem tersusun berbeda pada kedua kelastumbuhan tersebut. Xilem dan floem tersusun melingkar pada tumbuhan dikotil dan

tersebar pada tumbuhan monokotil.

PERTUMBUHAN SEKUNDER BATANG

Pertumbuhan sekunder adalah aktivitas kambium yang membentuk xilem dan floemsekunder , Pertumbuhan sekunder hanya terjadi pada batang dikotil karena pada batangmonokotil tidak memiliki kambium sehingga pada batang monokotil tidak mengalamipertumbuhan sekunder.Kambium adalah meristem lateral ( samping ) yang ada di sekelilingbatang dikotil kecuali di bagian ujung.

Jaringan kambium mampu membelah secara mitosis.Jika sel kambium

membelah ke arah luar, sel yang luar menjadi sel floem dan sel yang dalamtetap menjadi kambium. sebaliknya jika sel kambium membelah kearah dalam , sel yang dalam menjadi xilem dan sel yang luar tetap menjadi kambium. Jadi selama prosespembelahan ini jaringan kambium tetap dipertahankan. Xilem dan Floem yang terbentuk dariaktvitas kambium ini disebut dengan xilem dan floem sekunder. Pertambahan jumlah selFloem dan Xilem sekunder

menyebabkan diameter batang bertambah besar.

Di antara xilem dan floem terdapatkambium yang sel-selnya aktifmembelah.

Pada tumbuhan dikotil,jaringan xilem dan floem primer terdapatpada batang dan akar yang hidup selamaperiode yang relatif pendek. Kemudian,fungsinya diambil alih oleh jaringanpembuluh sekunder yang dihasilkan olehkambium yang aktif membelah.

Pertumbuhan kambium ke arah lluar membentuk floem sekunder, dan ke arah dalam membentuk xilem sekunder sehingga batang tumbuhan bertambah besar.

Aktivitas kambium yang membentuk xilem dan floem sekunderini disebut pertumbuhan sekunder. Semua jaringan yang ada di sebelah dalam kambium disebut kayu, sedangkan di sebelah luar kambium disebut kulit atau papagan.

(28)

Pembentukan xilem dan floem sekunder pada batang terjadi karena aktivitas kambium yangdipengaruhi oleh musim.

Jika kondisi lingkungan kurang menguntungkan, maka aktivitas kambium menjadi rendah sehingga xilem dan floem sekunder yang dihasilkan sedikit.

Namun sebaliknya, pada musim hujan, aktivitas kambium ini akan meningkat.

Perbedaan aktivitas kambium akan menghasilkan jejak pada batang yang disebut lingkaran tahun.

Pertumbuhan Sekunder Batang Dikotil

Tubuh primer suatu tumbuhan berkembang dari merisetem apikal. Pada tumbuhan dikotil selain jaringan primer permanen sebagai fundamen tumbuhan, terjadi

pertumbuhan lebih jauh terutama dalam ketebalan akibat aktivitas kambium. Jaringan yang terbentuk pada pertumbuhan sekunder disebut jaringan sekunder. Jaringan sekunder ada dua tipe jaringan vaskuler sebagai hasil perkembangan kambium vaskuler, dan jaringan gabus dan feloderma sebagai hasil perkembangan felogen ( kambium gabus). Jari-jari empulur berkembang secara radial seperti sebuah pita pada xilem sekunder. Jari-jari empulur berkembang dari kambium jari-jari empulur.

Kambium ke arah dalam membentuk xilem sekunder dan ke arah luar membentuk floem sekunder. Sementara kambium gabus menghasilkan feloderma dan jaringan gabus ke arah luar. Xilem sekunder pada batang perennial umumnya tersusun atas lapisan-lapisan konsentris, yang masing-masing menunjukkan musim.Lapisan-lapisan melingkar seperti cincin disebut lingkaran tahun .Lebar lingkaran tahun beragam tergantung laju pertumbuhan suatu pohon.

(29)

DAFTAR PUSTAKA

Kogara, Kita/ (19-12-2011).. Jaringan Penyusun Akar, Batang, dan Daun pada Tumbuhan

Dikotil dan Monokotil. http://skulwork-nytha.blogspot.com/2011/12/jaringan- penyusunakar-batang-dan-daun.html

Maghfiroh, Anis. (05-04-2013). Jaringan Pada Tumbuhan.

http://anismaghfiroh24.blogspot.com/2013/04/jaringan-pada-tumbuhan.html Biologi Kelas IX karangan Purnomo, Sudjino, Trijoko, Suwarni hadisusanto.

Biologi SMA / MA Kelas IX karangan Siti Nur Rochmah , Sri Widayati , Meirina Arif

Biologi untuk SMA / MA Kelas IX Program IPA karangan Faidah Rachmawati , Nurul

Urifah ,Ari Wijayati

Praktis Belajar Biologi 2 Karangan Fictor F , Moekti A

Rochmah, S. N., Sri Widayati, M. Miah. 2009. Biologi : SMA dan MA Kelas XI.

Pusat

Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 346.

http://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/12/struktur-dan-fungsi-akar- padatumbuhan-gambar.html#ixzz2iEP9tLQ

(30)
(31)
(32)

Referensi

Dokumen terkait

Pada daun tumbuhan monokotil belumberdeferiensi, sedangkan pada daun dikotil sudah berdefiriensi menjadi jaringan tiang dan pagar (palisade) yang terdapat dibagian luar dan yang

sehingga inti sel ujung akar bawang merah ( Allium cepa) dapat terlihat

Amatilah dengan cermat di mikroskop, bandingkanlah dengan preparat awetan dan bandingkan pula antara batang dikotil dan monokotil.. Buatlah gambar skematis

Perbandingan Karateristik Perakaran Tumbuhan Dikotil Tahunan dengan Monokotil Semusim Yang Diteliti Berdasarkan Tinggi, Diameter, Lebar Tajuk, Lebar Akar, Dalam Perakaran dan

yaitu akar-akar yang tumbuh dari bagian bawah batang ke segala yaitu akar-akar yang tumbuh dari bagian bawah batang ke segala arah dan seakan-akan menunjang batang ini jangan

Menentukan jenis-jenis jaringan penyusun organ vegetatif (akar, batang, daun) dan organ generatif (bunga, buah, biji). Menjelaskan perbedaan anatomi tumbuhan monokotil dengan

Pada akar dikotil berkas pembuluh xilem memencar seperti jari-jari dari pusat roda hal ini dapat diartikan bahwa letak pembuluh angkut pada akar dikotil ini

Pada tumbuhan dikotil, sel-sel tudung akar yang rusak akan digantikan oleh sel-sel baru yang dihasilkan oleh sel-sel me-ristem primer dari perkembangan sel-sel meristem