• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BAB 3 STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN PADA TUMBUHAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BAB 3 STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN PADA TUMBUHAN"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BAB 3 STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN PADA TUMBUHAN

Satuan Pendidikan : SMA St. Ignasius Medan Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/ Semester : XI / 1

Materi Pokok : Struktur dan Fungsi Jaringan pada Tumbuhan Alokasi Waktu : 8 X 45 menit

A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

Kompetensi Dasar (KD) Indikator

3.3 Menganalisis

keterkaitan antara struktur sel pada jaringan

tumbuhan dengan fungsi organ pada tumbuhan

3.3.1 Dengan merangkum dari berbagai sumber, siswa dapat menjelaskan ciri-ciri dan fungsi jaringan meristematis pada tumbuhan.

3.3.2 Dengan berdiskusi, siswa dapat membedakan ciri-ciri berbagai jenis jaringan permanen (jaringan dewasa).

3.3.3 Dengan berdiskusi, siswa dapat menjelaskan fungsi berbagai jenis jaringan permanen (jaringan dewasa).

3.3.4 Dengan pengamatan, soswa dapat membandingkan struktur sel berbagai jaringan tumbuhan pada gambar.

3.3.5 Dengan merangkum dari berbagai sumber, siswa dapat menentukan jenis-jenis jaringan penyusun organ vegetatif (akar, batang, daun) dan organ generatif (bunga, buah, biji).

3.3.6 Dengan berdiskusi, siswa dapat menjelaskan perbedaan anatomi tumbuhan monokotil dengan dikotil.

3.3.7 Dengan berdiskusi, siswa dapat menjelaskan sifat totipotensi dan teknik kultur jaringan tumbuhan.

3.3.8 Dengan analisis,siswa dapat mengemukakan

keunggulan pembibitan tanaman dengan teknik kultur jaringan.

4.3 Menyajikan data hasil pengamatan struktur jaringan dan organ pada tumbuhan

4.3.1 Dengan pengamatan, siswa dapat mengidentifikasi berbagai macam jaringan penyusun organ pada tumbuhan monokotil maupun dikotil melalui pengamatan dengan menggunakan mikroskop.

4.3.2 Dengan pengamatan, siswa dapat menseketsa gambar

penampang melintang/membujur organ akar, batang,

dan daun dari hasil pengamatan mikroskopis.

(2)

B. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Menjelaskan ciri-ciri dan fungsi jaringan meristematis pada tumbuhan.

2. Membedakan ciri-ciri berbagai jenis jaringan permanen (jaringan dewasa).

3. Menjelaskan fungsi berbagai jenis jaringan permanen (jaringan dewasa).

4. Membandingkan struktur sel berbagai jaringan tumbuhan pada gambar.

5. Menentukan jenis-jenis jaringan penyusun organ vegetatif (akar, batang, daun) dan organ generatif (bunga, buah, biji).

6. Menjelaskan perbedaan anatomi tumbuhan monokotil dengan dikotil.

7. Menjelaskan sifat totipotensi dan teknik kultur jaringan tumbuhan.

8. Mengemukakan keunggulan pembibitan tanaman dengan teknik kultur jaringan.

9. Mengidentifikasi berbagai macam jaringan penyusun organ pada tumbuhan monokotil maupun dikotil melalui pengamatan dengan menggunakan mikroskop.

10. Menseketsa gambar penampang melintang/membujur organ akar, batang, dan daun dari hasil pengamatan mikroskopis.

C. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN 1) Pertemuan I ( 2 X 45 menit)

Tahap Aktifitas Belajar Waktu

Pendahuluan Orientasi

1) Guru mengucapkan salam dan mengecek kehadiran siswa.

2) Guru menanyakan konsep hasil belajar pada pertemuan sebelumnya dan siswa memberi jawaban sesuai

pertanyaan guru

15 menit

Apersepsi 1) Guru menggali pengetahuan siswa tentang jaringan tumbuhan dan fungsinya, misalnya xilem dan floem dengan menampilkan gambar

2) Guru menjelaskan manfaat mempelajari jaringan tumbuhan

3) Siswa memberikan pertanyaan kepada guru 4) Guru membangun diskusi belajar

5) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti 1) Guru mengajak murid untuk mengamati dan menganalisa gambar tentang pengembangbiakan tanaman dengan metode kultur jaringan.

2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanya berkaitan dengan gambar pengembangbiakan tanaman dengan metode kultur jaringan. Siswa yang lainnya dapat mencoba memberikan jawaban/hasil analisa sementara.

3) Salah satu kelompok presentasi tentang jenis jaringan

60

menit

(3)

pada tumbuhan dan fungsinya.

4) Kelompok/siswa yang lain bisa menanggapinya atau menanya kepada penyaji presentasi.

5) Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat tentang berbagai jenis jaringan pada tumbuhan.

6) Kelompok penyaji presentasi selanjutnya memberikan beberapa pertanyaan kuis kepada seluruh siswa untuk diperebutkan. Penjawab kuis yang benar langsung diberi nilai.

Penutup 1) Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan tentang berbagai jenis jaringan pada tumbuhan.

2) Guru memberikan pertanyaan berkaitan dengan jenis jaringan tumbuhan.

3) Guru menugaskan siswa untuk melakukan tugas mandiri pada buku paket halaman 59, dan membuat laporan tertulis.

4) Rencana pembelajaran selanjutnya: Organ pada tumbuhan.

15 menit

2) Pertemuan II ( 3 X 45 menit)

Tahap Aktifitas Belajar Waktu

Pendahuluan Orientasi

1) Guru mengucapkan salam dan mengecek kehadiran siswa.

2) Guru menanyakan konsep hasil belajar pada pertemuan sebelumnya dan siswa memberi jawaban sesuai

pertanyaan guru

15 menit

Apersepsi 1) Guru menggali pengetahuan siswa tentang bermacam- macam organ pada tumbuhan.

2) Guru membawa dan menunjukkan akar, batang, dan daun tumbuhan yang merupakan organ tumbuhan.

3) Siswa merespon pertanyaan yang muncul

4) Guru mengajak siswa untuk melihat hubungan antara kejadian/fenomena – pertanyaan (masalah) dan jawaban sementara ( Hipotesis) berdasarkan diskusi kelas.

5) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti 1) Guru mengajak murid untuk mengamati langsung berbagai organ tumbuhan baik organ vegetatif (daun, batang, akar) maupun organ generatif (bunga, buah, biji).

2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanya berkaitan dengan organ-organ pada tumbuhan.

60

menit

(4)

Siswa yang lainnya dapat mencoba memberikan jawaban/hasil analisa sementara.

3) Salah satu kelompok presentasi tentang struktur berbagai organ tumbuhan baik organ vegetatif (daun, batang, akar) maupun organ generatif (bunga, buah, biji).

4) Kelompok/siswa yang lain bisa menanggapinya atau menanya kepada penyaji presentasi.

5) Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat tentang struktur berbagai organ tumbuhan baik organ vegetatif (daun, batang, akar) maupun organ generatif (bunga, buah, biji).

6) Kelompok penyaji presentasi selanjutnya memberikan beberapa pertanyaan kuis kepada seluruh siswa untuk diperebutkan. Penjawab kuis yang benar langsung diberi nilai.

Penutup 1) Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan tentang struktur berbagai organ tumbuhan baik organ vegetatif (daun, batang, akar) maupun organ generatif (bunga, buah, biji).

2) Guru memberikan pertanyaan tentang struktur berbagai organ tumbuhan baik organ vegetatif (daun, batang, akar) maupun organ generatif (bunga, buah, biji).

3) Guru menugaskan siswa untuk menjawab soal kuis pada buku paket.

4) Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum tentang pengamatan struktur jaringan pada tumbuhan

15 menit

3) Pertemuan III ( 2 X 45 menit)

Tahap Aktifitas Belajar Waktu

Pendahuluan Orientasi

1) Guru mengucapkan salam dan mengecek kehadiran siswa.

2) Guru menanyakan konsep hasil belajar pada pertemuan sebelumnya dan siswa memberi jawaban sesuai

pertanyaan guru

15 menit

Apersepsi 1) Guru menggali pengetahuan siswa tentang struktur akar, batang, dan daun.

2) Guru menanyakan bahan-bahan yang dipersiapkan siswa untuk praktikum pengamatan struktur jaringan pada tumbuhan.

3) Siswa merespon pertanyaan yang muncul

(5)

4) Guru mengajak siswa untuk melihat hubungan antara kejadian/fenomena – pertanyaan (masalah) dan jawaban sementara ( Hipotesis) berdasarkan diskusi kelas.

5) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran Kegiatan Inti 1) Siswa menyiapkan alat dan bahan praktikum.

2) Siswa mempelajari literatur cara kerja praktikum:

pengamatan struktur jaringan pada tumbuhan.

3) Siswa diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu tentang cara mengamati struktur jaringan pada tumbuhan.

4) Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas cara kerja merangkai alat dan penggunaan bahan-bahan praktikum.

5) Setiap kelompok melakukan pengamatan struktur jaringan pada tumbuhan dan membuat gambar hasil pengamatan.

6) Siswa diberikan kesempatan menanya tentang perbedaan struktur jaringan dari akar, batang, dan daun dari

tumbuhan monokotil dengan dikotil.

7) Diskusi kelas membahas perbedaan struktur jaringan dari akar, batang, dan daun dari tumbuhan monokotil dengan dikotil.

8) Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat siswa dalam diskusi.

9) Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi untuk menjadi kesimpulan utuh (secara

demokratis).

10) Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.

11) Siswa membersihkan dan mengembalikan peralatan laboratorium setelah praktikum selesai.

60 menit

Penutup 1) Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan tentang jenis jaringan penyusun akar, batang, dan daun.

2) Guru memberikan pertanyaan berkaitan dengan

perbedaan struktur jaringan dari akar, batang, dan daun tumbuhan monokotil dan dikotil.

3) Guru menugaskan siswa untuk membuat laporan resmi tertulis lengkap dengan gambar dan jawaban pertanyaan praktikum.

4) Rencana pembelajaran selanjutnya: Sifat totipotensi dan

15

menit

(6)

kultur jaringan.

4) Pertemuan IV ( 2 X 45 menit)

Tahap Aktifitas Belajar Waktu

Pendahuluan Orientasi

1) Guru mengucapkan salam dan mengecek kehadiran siswa.

2) Guru menanyakan konsep hasil belajar pada pertemuan sebelumnya dan siswa memberi jawaban sesuai

pertanyaan guru

15 menit

Apersepsi 1) Guru menggali pengetahuan siswa tentang sifat

totipotensi sel tumbuhan sehingga dapat dilakukan kultur jaringan.

2) Guru memotivasi, menunjukkan kemampuan dari potongan jaringan tanaman cocor bebek yang tumbuh menjadi individu baru.

3) Siswa merespon pertanyaan yang muncul

4) Guru mengajak siswa untuk melihat hubungan antara kejadian/fenomena – pertanyaan (masalah) dan jawaban sementara ( Hipotesis) berdasarkan diskusi kelas.

5) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti 1) Siswa Guru mengajak murid untuk mengamati dan menganalisa film video tentang tahapan teknik kultur jaringan dalam pengembangbiakan tanaman.

2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanya berkaitan dengan film video tentang tahapan teknik kultur jaringan dalam pengembangbiakan tanaman.

3) Setiap kelompok melakukan studi literatur atau browsing internet untuk mempelajari jenis, teknik, dan keunggulan kultur jaringan untuk pengembangbiakan bibit tanaman.

4) Diskusi kelas membahas jenis, teknik, dan keunggulan kultur jaringan dalam pengembangbiakan bibit tanaman.

60

menit

(7)

5) Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat tentang jenis, teknik, dan keunggulan kultur jaringan dalam pengembangbiakan bibit tanaman.

Penutup 1) Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang jenis, teknik, dan keunggulan kultur jaringan dalam

pengembangbiakan bibit tanaman.

2) Guru memberikan pertanyaan kepada beberapa siswa tentang jenis, teknik, dan keunggulan kultur jaringan dalam pengembangbiakan bibit tanaman.

3) Siswa mengerjakan soal-soal latihan (uji kompetensi).

4) Rencana pembelajaran selanjutnya: Bab 4 Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan.

15 menit

D. PENILAIAN HASIL BELAJAR

Aspek Teknik Penilaian Bentuk Instrumen

Sikap Observasi selama kegiatan belajar Catatan dalam Jurnal guru Pengetahuan Penugasan :

a) Tugas Individu

Rubrik penilaian Tugas individu b) Laporan Rubrik Penilain tugas kelompok Ketrampilan a) Unjuk kerja : presentasi Rubrik penilaian presentasi

b) Observasi Daftar ceklis ketrampilan c) Unjuk Kerja : Presentasi Hasil

diskusi

Rubrik penilaian presentasi

d) Produk : Hasil dan laporan Rubrik penilaian hasil diskusi

(8)

INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRAKTIK Indikator :

 Melakukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop cahaya tentang struktur jaringan pada tumbuhan dan membandingkan anatomi organ tumbuhan monokotil dengan dikotil.

Aspek penilaian : Keterampilan

Judul kegiatan : Pengamatan struktur jaringan pada tumbuhan Tanggal Penilaian :

Kelas :

No Nama Siswa

Aspek yang dinilai Sko

r

Nil Persiapan ai

alat dan bahan

Kesesuaian pelaksanaa

n dengan cara kerja

Kontribus i dalam

teman kelompok

Laporan praktikum (pengamatan struktur jaringan

tumbuhan) 1

2 3

Mengetahui, Medan, 17 September 2022

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

WIDIATY RAMAH RUMABUTAR, S.Pd LISTON H SIBURIAN, S.Pd., M.Pd

Lampiran 3:

1. Lembar Kerja Peserta Didik 2. Bahan ajar

3. Alat penilaian

(Terlampir)

(9)

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

A. Mata Pelajaran : Biologi

B. Guru Bidang Studi : LISTON HAPOSAN SIBURIAN, S.Pd., M.Pd C. Kelas Sasaran : XI IA

D. Pertemuan : PERTAMA

E. Materi : STRUKTUR JARINGAN F. Sub Materi : JARINGAN TUMBUHAN G. Indicator pencapaian kompetensi (IPK):

1. Menjelaskan pengertian jaringan tumbuhan 2. Mengenali jenis-jenis jaringan tumbuhan 3. Menjelaskan struktur sel jaringan tumbuhan 4. menjelaskan fungsi jaringan pada tumbuhan

5. Mengelompokkan jaringan meristem dan jaringan permanen

6. Menganalisis keterkaitan antara struktur sel pada jaringan tumbuhan dengan fungsi organ pada tumbuhan

H. Tujuan pembelajaran:

1. Siswa mampu menjelaskan pengertian jaringan tumbuhan 2. Siswa mampu mengenali jenis-jenis jaringan tumbuhan 3. Siswa mampu menjelaskan struktur sel jaringan tumbuhan 4. Siswa mampu menjelaskan fungsi jaringan pada tumbuhan

5. Siswa mampu mengelompokkan jaringan meristem dan jaringan permanen

6. Siswa mampu menganalisis keterkaitan antara struktur sel pada jaringan tumbuhan dengan fungsi organ pada tumbuhan

I. Wacana

Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai asal, struktur, dan fungsi yang sama. Jaringan pada tumbuhan dibedakan menjadi dua, yaitu jaringan meristem (embrional) dan jaringan dewasa (permanen). Jaringan meristem yaitu jaringan yang bersifat embrionik dan selalu membelah. Jaringan meristem terdapat pada ujung batang, dan ujung akar. Jaringan dewasa/ permanen adalah jaringan terbentuk dari hasil diferensiasi dan spesialisasi sel dari jaringan meristem.

Jaringan permanen dibedakan menjadi lima, yaitu jaringan pelindung (epidermis), jaringan dasar parenkim, jaringan pengangkut (xilem, floem), jaringan penyokong (kolenkim, sklerenkim) dan jaringan gabus.

J. Sumber belajar

1. Buku biologi yang relevan

(10)
(11)

K. Kegiatan

Kegiatan 1

1. Bacalah literatur tentang struktur dan fungsi jaringan tumbuhan

2. Bersama teman sekelompokmu, amati gambar yang ada pada tabel berikut!

3. Diskusikan dengan teman sekelompokmu, dan lengkapi tabel!

Tabel 1.1 jaringan meristem N

o

Gambar Jenis

jaringan

Letak Ciri-ciri Fungsi

1 Meristem

apikal

Meristem lateral

Meristem

interkalar

(12)
(13)

Tabel 1.2 Jaringan Permanen ( jaringan dewasa)

No Gambar Jenis

jaringan

Letak Ciri-ciri Fungsi

1. Jaringan

Pelindung (Epidermis)

3 Jaringan

Penyokong

(Kolenkim)

(14)

4 Jaringan

Penyokong

(Sklerenkim

)

(15)

5 Jaringan dasar (Parenkim)

6 Jaringan

Pengangkut (Xilem)

7 Jaringan

Pengangkut

(Pholoem)

(16)

8 Jaringan

gabus

(17)
(18)

BAHAN AJAR

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN Satuan Pendidikan : SMA

Kelas / Semester : XI / I

Materi : Jaringan tumbuhan

A. Kompetensi Inti

KI 1 dan 2

Menumbuhkan kesadaran akan kebesaran Tuhan YME dan mensyukuri karunia Nya, perilaku disiplin, jujur, aktif, responsip, santun, bertanggungjawab dan kerjasama.

KI 3 KI 4

Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan

metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

Mengolah, menalar, menyaji, dan

mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN

Berdasarkan indikator yang telah diuraikan siswa mampu menganalisis keterkaitan antara struktur sel pada jaringan tumbuhan dengan fungsi organ pada tumbuhan dan menyusun laporan dalam bentuk lembar kerja

(19)

C. PETA KONSEP

(20)

D. Pendahuluan

Pernahkah kalian mendengar istilah mencangkok? Apakah tumbuhan seperti sawit dan kelapa bisa dikembangbiakkan dengan di cangkok?

Di kelas satu tentu kalian sudah pernah mempelajari jaringan. Jaringan merupakan kumpulan sel yang memiliki sifat dan fungsi yang sama. Pada bab ini kita akan mempelajari jaringan pada tumbuhan. Jaringan tumbuhan merupakan kelompok sel tumbuhan yang memiliki sifat dan fungsi yang sama. Jaringan pada tumbuhan terdiri atas jaringan epidermis, parenkim, meristem, jaringan pengangkut berupa xilem dan floem, serta jaringan penyokong. Jaringan-jaringan ini akan

membentuk struktur tubuh pada tumbuhan.

E. Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

Histologi adalah ilmu tentang jaringan. Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai asal, struktur dan fungsi yang sama. Pada awal perkembangan tumbuhan, semua sel melakukan

pembelahan diri. Akan tetapi, pada pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut, pembelahan sel menjadi terbatasa hanya di bagian khusus dari tumbuhan. Jaringan khusus tersebut tetap bersifat embrionik ( selalu tetap membelah). Jaringan embrionik ini disebut jaringan meristem. Pada dasarnya, pembelahan sel dapat pula berlangsung pada jaringan lain selain meristem, seperti pada korteks batang, tetapi jumlah pembelahannya sangat terbatas. Sel-sel meristem akan tumbuh dan mengalami spesialisasi membentuik berbagai macam jaringan yang tidak lagi mempunyai

kemampuan untuk membelah diri. Jaringan ini disebut jaringan dewasa.

1. Jaringan Meristem

Jaringan meristem terdiri atas sekelompok sel yang tetap berada dalam fase pembelahan.

Berdasarkan posisinya dalam tubuh tumbuhan, meristem dibedakan menjadi meristem apikal, interkalar dan menjadi lateral.

a. Meristem apikal; terdapat di ujung pucuk utama, pucuk lateral dan akar

b. Meristem interkalar; terdapat di antara jaingan dewasa contohnya meristem pada pangkal ruas tumbuhan anggota suku atau famili rumput-rumputan.

c. Meristem lateral; terletak sejajar dengan permukaan organ tempat ditemukannya.

Contohnya adalah kambium dan kambium gabus (felogen)

Berdasarkan asal-usulnya, meristem dikelomopkkan menjadi meristem primer dan meristem skunder.

a. Meristem primer; sel-selnya berkembang langsung dari sel-selnya berkembang langsung dari sel-sel embrionik(meristem apikal)

(21)

b. Meristem sekunder; sel-selnya berkembang dari jaringan dewasa yang sudah mengalami diferensiasi. Contohnya adalah kambium dan kambium gabus (felogen)

2. Jaringan dewasa

Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah mengalami diferensiasi. Sifat-sifat jaringan dewasa antara lain sebagai berikut.

a. Tidak mempunyai aktivitas untuk memperbanyak diri

b. Mempunyai ukuran yang relatif besar dibanding sel-sel meristem

c. Mempunyai vakuola besar, sehingga plasma sel sedikit dan merupakan selaput yang menempel pada dinding sel

d. Kadang-kadang selnya telah mati

e. Selnya telah mengalami penebalan didnding sesuai dengan fungsinya f. Di antara sel-selnya dijumpai ruang antar sel

Menurut asal meristem, jaringan dewasa dibedakan menjadi jaringan primer dan jaringan skunder.

Jaringan primer adalah jaringan yang dibentuk oleh sel-sel yang berasal dari meristem primer.

Jaringan sekunder adalah jaringan yan dibentuk oleh sel-sel yang berasal dari meristem sekunder.

Jaringan dewasa penyusun organ tumbuhan tingkat tinggi, antara lain jaringan pelindung (epidermis), jaringan dasar (parenkim), jaringan penguat (penyokong), jaringan pengangkut (vaskuler) dan jaringan sekretori.

a. Jaringan pelindung (epidermis)

Jaringan epidermis adalah lapisan sel yang berada paling luar, yaitu pada permukaan organ primer tumbuhan, seperti akar, batang, daun, bunga dan buah. Jaringan epidermis berfungsi melindungi bagian dalam tumbuhan sehingga jaringan epidermis disebut jaringan pelindung.

Sel-sel epidermis dapat berkembang menjadi alat tambahan adau derivat epidermis misalnya stoma, trikoma, sel kipas, sistolit, sel silika dan sel gabus.

1) Stomata

Stomata adalah celah yang terdapat pada epidermis organ tumbuhan yang dibatasi oleh sel khusus yang disebut sel penutup. Sel penutup di kelilingi oleh sel-sel yag berbentuk sama atau berbeda dengan sel-sel epidermis lainnya yang disebut sel tetangga. Sel tetangga berperan dalam perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup yang mengatru lebar stomata. Umumnya stomata terletak di permukaan bawah daun. Stomata berfungsi sebagai tempat pertukaaran gas.

(22)

Gbr: Struktur stomata

Sumber: http://wikipedia.org

2) Trikoma

Trikoma berasal dari sel-sel epidermis, umumny berbentuk rambut. Ada juga trikoma yang berbentuk sisik dan duri. Fungsi trikoma bagi tumbuhan adalah sebagia berikut.

a) Mengurangi penguapan (apabila terdapat pada epidermis daun) b) Meneruskan rangsangan

c) Melindungi tumbuhan dari gangguan hewan d) Membantu penyebaran biji

e) Membantu penyebaran bunga

f) Menyerap air dan garam-garam mineral dari dalam tanah

(23)

Gbr: Trikoma pada batang Sumber: http://wikipedia.org

Perbedaan Stomata dan Trikoma Sumber: http://wikipedia.org

3. Sel kipas

Sel kipas dapat dijumpai pada epidermis atas daun tumbuhan suku atau famili Graminae dan Cyperaceae. Sel kipas tersusun dari beberapa sel berdinding tipis dengan ukuran yang lebih besar dibandingkan sel-sel epidermis di sekitarnya. Sel kipas berfungsi mengurangi penguapan dengan menggulung daun.

4. Epidermis ganda

Pada tumbuhan anggota famili Moraceae, Piperaceae, Begoniacea dan Malvaceae terdapat lebih dari satu lapis sel dibawah epidermis. Epidermis ganda pada akar anggrek disebut velamen. Pada epidermis daun beringin (Ficus sp.). juga terdapat penebalan ke arah sentripetal yang tersusun dari tangkai selulosa dengan deposisi CaCO3 (Kalsium karbonat) yang membentuk bangunan seperti sarang lebah yang disebut sistolit. Sel yang mengandung sistolit disebut litosista.

(24)

b. Jaringan Dasar (Parenkim)

Jaringan parenkim merupakan suatu jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup, dengan struktur morfologi serta fisiologi yang bervariasi. Jaringan parenkim disebut jaringan dasar karena dijumpai hampir disetiap baian tumbuhan. Contohnya parenkim dijumpai di anatara epidermis dan pembuluh angkut pada akar dan batang sebgai korteks. Parenkim berklorofil ini disebut klorenkim. Parenkim dapat pula dijumpai sebagai empulur batang. Pada daun parenkim merupakan mesofil daun yang berdiferensiasi menjadi jaringan tiang dan jaringan buga karang. Parenkim juga dijumpai sebagai penyimpanan cadangan makanan pada buah dan biji.

Adapun ciri-ciri jaringan parenkim antara lain ukuran sel besar dan hidup, dinding sel tipis, banyak terdapat vakuola, sel berbentuk segi enam, dan banyak memiliki ruang antar sel.

Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim terbagi menjadi beberapa jaringan, yaitu parenkim air, parenkim pengangkut, parenkim penyimpan udara, parenkim asimilasi dan parenkim penimbun.

Parenkim air adalah parenkim yang berperan dalam penyimpan air. Sebagai contoh, parenkim air pada tumbuhan kaktus. Parenkim pengangkut merupakan salah satu jaringan yang menyusun xilem dan floem. Xilem berfungsi mengangkut air dan garam mineral, sedangkan floem berfungsi

mengangkut hasil asimilasi yang kemudian diedarkan ke seluruh tubuh. Parenkim penyimpan udara (aerenkim) fungsi sebagai penyimpan udara pada ruang antarsel. Contohnya, parenkim penyimpan udara pada tumbuhan air yang mempunyai ruang antarsel dengan jumlah banyak dan ukuran yang besar. Parenkim asimilasi fungsi parenkim asimilasi adalah tempat pembuatan zat makanan pada proses fotosintesis. Parenkim ini banyak terdapat pada bagian tumbuhan yang berwarna hijau.

Parenkim penimbun fungsi menyimpan cadangan makanan. Cadangan makanan tersebut berada pada vakuola. Contohnya umbi, rimpang, dan biji.

Gbr: Struktur jaringan parenkim Sumber : (Anonim, 2010)

(25)

c. Jaringan Penyokong

Untuk penunjang tanaman agar dapat berdiri dengan kokoh dan kuat, di dalam tumbuhan terdapat jaringan yang disebut jaringan penyokong. Jaringan penyokong terbagi atas dua jenis jaringan, yaitu jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim

1. Jaringan Kolenkim

Jaringan kolenkim menjadi penguat utama organ-organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan kolenkim berfungsi mengokohkan dan menjaga kelenturan tubuh tumbuhan. Kolenkim mempunyai protoplas, sel primer yang lebih tebal daripada sel parenkim. Jaringan kolenkim biasanya berkelompok dalam bentuk untaian atau silinder. Oleh karena kolenkim tidak mempunyai dinding sekunder dan bahan penguat (lignin) maka kolenkim dapat menyokong batang tanpa menghalangi pertumbuhan. Kolenkim tumbuh memanjang mengikuti daun dan akar yang disokongnya. Banyak terdapat pada tumbuhan yang masih muda, yang belum berkayu dan merupakan sel hidup. Contohnya : Pada Akar, batang, daun, bunga dan buah

2. Jaringan Sklerenkim

Jaringan sklerenkim hanya terdapat pada organ tumbuhan dewasa. Sel sklerenkim sel-selnya sudah mati dan dindingnya tebal berlignin (zat kayu). Contohnya : Tempurung Kelapa, kulit biji jarak, dan buah kenari. Menurut bentuknya, sklerenkim dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:

Skelereid (sel batu): selnya mati, bentuk bulat, dan berdinding keras sehingga tahan tekanan.

Contoh : sel-sel tempurung kenari dan tempurung kelapa.

Serabut-serabut sklerenkim (serat): selnya dengan bentuk panjang, umumnya terdapat pada permukaan batang.

Gbr: Struktur Jaringan Kolenkim dan Sklerenkim Sumber : (Anonim, 2010)

(26)

Gbr: Perbedaan (a) sel serat dan (b) sel sklereid Sumber : (Anonim, 2010)

d. Jaringan Pengangkut

Jaringan pengangkut pada tubuh tumbuhan terdiri atas xilem dan floem. Jaringan ini merupakan jaringan khusus. Kegunaannya bagi tumbuh-tumbuhan, yaitu sebagai jaringan untuk mengangkut zat-zat mineral yang diserap oleh akar dari tanah atau zat-zat makanan yang telah dihasilkan pada daun untuk disalurkan ke bagian-bagian lainnya yang semuanya memungkinkan tumbuhan untuk hidup dan berkembang.

Jaringan pengangkut hanya terdapat pada tumbuhan tingkat tinggi sedangkan pada tumbuhan tingkat rendah tidak ditemui jaringan ini. Hal ini disebabkan pada tumbuhan tingkat rendah pengangkutan air dan zat-zat makanan cukup berlangsung dari sel ke sel.

Jaringan pengangkut terbagi menjadi dua macam. Yakni xilem dan floem. Xilem dinamakan pula pembuluh kayu. Fungsinya adalah mengangkut air dan garam mineral dari akar ke dalam tubuh hingga daun.

Jaringan pengangkut selanjutnya adalah floem. Floem dinamakan pula pembuluh tapis. Floem berfungsi menyalurkan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Jaringan ini tersusun atas anggota pembuluh tapis.

(a) (b)

Gbr: (a) Xilem (b) Floem Sumber : (Anonim, 2010)

(27)

e. Jaringan Gabus

Jaringan gabus merupakan jaringan yang tersusun oleh sel-sel parenkim gabus. Jaringan ini memiliki sel gabus yang mati dan kosong. Bentuknya memanjang dan berdinding gabus. Jaringan ini

mempunyai sifat lebih kuat daripada epidermis, terdapat di bagian tepi alat-alat tumbuhan. Pada tumbuhan yang berumur panjang, bila epidermis telah mati atau tidak aktif, maka jaringan gabus ini menggantikan fungsi epidermis yaitu sebagai pelindung jaringan di bawahnya. Jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus yang disebut felogen. Sel-sel gabus mengandung suberin dan kutin.

Contohnya : Pada Tumbuhan Dikotil

Jaringan gabus terbagi menjadi dua macam. Jaringan gabus yang dibentuk kambium gabus ke arah luar dan sel-selnya mati disebut felem. Sedangkan jaringan gabus yang dibentuk kambium gabus ke arah dalam dan sel-sel yang hidup menyerupai parenkim disebut feloderm.

Gbr: Jaringan gabus

Sumber : (Anonim, 2010)

F. Sifat Totipotensi pada Tumbuhan

Sel tumbuhan mempunyai kemampuan untuk tumbuh menjadi tanaman yang sempurna bila diletakkan dalam lingkungan yang sesuai. Kemampuan semacam itu dinamakan totipotensi.

Totipotensi dikembangkan sebagai dasar dalam pengembangan tumbuhan secara invitro atau kultur jaringan.

Gambar tahapan sederhana mengkultur wortel

(28)

Sumber : (Biolovers. Com)

Menurut Suryowinoto (1991) kultur berarti budidaya dan jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama karena itu kultur jaringan berarti membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi tanaman baru yang mempunyai sifat seperti induknya. Sedangkan

budidaya tanaman yang dilaksanakan dalam suatu wadah (kontainer) atau botol-botol dengan media khusus dan alat-alat serba steril dinamakan invitro. Tanaman-tanaman yang direkayasa reproduksi melalui kultur jaringan umumnya tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi seperti anggrek, tembakau, karet, cokelat dan kopi.

(29)

Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Biologi Kelas / Semester : XI/ I

Materi : Jaringan tumbuhan Sub Materi :

LEMBAR OBSERVASI SIKAP

Petunjuk

• Isilah kolom penilaian sikap di bawah ini sesuai dengan urutan sikap siswa saat melaksanakan diskusi tentang permasalahan biologi.

• Berilah skor 1-4 (dengan mencentang (√) pada salah satu deskriptor sikap berdasarkan hasil observasi guru terhadap sikap siswa.

• Hitunglah jumlah skor yang diperoleh masing-masing siswa.

• Gunakan rumus yang terdapat pada pedoman penilaian lalu sesuaikan dengan kriteria penilaian untuk menentukan nilai.

Penilaian 1 : Sikap Tanggung Jawab

Petunjuk Pengisian:

Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam tanggung jawab. Berilah tanda cek (√) pada kolom skor sesuai sikap tanggung jawab yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut:

4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan

1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

(30)

Nama Peserta Didik : ……….

Kelas : ……….

Tanggal Pengamatan : ………..

Materi Pokok : ………..

No Aspek Pengamatan

Skor 1 2 3 4 1 Melaksanakan tugas individu dengan baik

2 Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan 3 Tidak menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat 4 Mengembalikan barang yang dipinjam

5 Meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan Jumlah Skor Petunjuk Penskoran:

Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4.

Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:

Skor Diperoleh x 4 = Skor Akhir Skor Maksimal

Penilaian 2 Sikap Santun

Petunjuk Pengisian:

Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam kesantunan.

Berilah tanda cek (√) pada kolom skor sesuai sikap santun yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut:

4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan

1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

(31)

Nama Peserta Didik : ……….

Kelas : ……….

Tanggal Pengamatan : ………..

Materi Pokok : ………..

No Aspek Pengamatan

Skor 1 2 3 4 1 Menghormati orang yang lebih tua

2 Mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan orang lain 3 Menggunakan bahasa santun saat menyampaikan pendapat 4 Menggunakan bahasa santun saat mengkritik pendapat teman 5 Bersikap 3S (salam, senyum, sapa) saat bertemu orang lain

Jumlah Skor

Petunjuk Penskoran:

Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4.

Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:

Skor Diperoleh x 4 = Skor Akhir Skor Maksimal

Penilaian 3 Sikap Percaya Diri

Petunjuk Pengisian:

Lembaran ini diisi oleh guru/teman untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam percaya diri.

Berilah tanda cek (√) pada kolom skor sesuai sikap percaya diri yang ditampilkan oleh

peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut:

(32)

4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan

1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan Nama Peserta Didik : ……….

Kelas : ……….

Tanggal Pengamatan : ………..Materi Pokok : ………..

Petunjuk Penskoran:

Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4.

Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:

Skor Diperoleh x 4 = Skor Akhir Skor Maksimal

Pedoman Penilaian Sikap Keseluruan 1. Skor penilaian:

No Aspek Pengamatan

Skor 1 2 3 4 1 Berani presentasi di depan kelas

2 Berani berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan 3 Berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu 4 Mampu membuat keputusan dengan cepat

5 Tidak mudah putus asa/pantang menyerah Jumlah Skor

KONVERSI NILAI AKHIR PREDIKAT

(Pengetahuan dan Ketrampilan

KLASIFIKASI SIKAP Skala 0 - 100 Skala 1 - 4

86 – 100 4 A

Sangat Baik

81 – 85 ≥ 3,66 A-

76 – 80 ≥ 3,33 B+

Baik

71 – 75 ≥ 3 B

66 – 70 ≥ 2,66 B-

61 – 65 ≥ 2,33 C+

Cukup

56 – 60 ≥ 2 C

51 – 55 ≥ 1,66 C-

46 – 50 ≥ 1,33 D+

Kurang

0 - 45 ≥ 1 D

(33)

2. Kriteria Penilaian :

Lembar Observasi Kinerja Diskusi

Rangkuman

Jaringan meristem adalah sekelompok sel yang tetap berada dalam fase pembelahan. Meristem apikal terdapat di ujung pucuk utama, pucuk lateral dan akar. Meristem interkalar terdapat di antara jaingan dewasa contohnya meristem pada pangkal. Meristem lateral terletak sejajar dengan

permukaan organ tempat ditemukannya. Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah mengalami diferensiasi.

Jaringan primer adalah jaringan yang dibentuk oleh sel-sel yang berasal dari meristem primer.

Jaringan sekunder adalah jaringan yan dibentuk oleh sel-sel yang berasal dari meristem sekunder.

Jaringan dewasa penyusun organ tumbuhan tingkat tinggi, antara lain jaringan pelindung (epidermis), jaringan dasar (parenkim), jaringan penguat (penyokong), jaringan pengangkut (vaskuler) dan jaringan sekretori

Jaringan kolenkim menjadi penguat utama organ-organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan.Jaringan sklerenkim hanya terdapat pada organ tumbuhan dewasa.

Jaringan pengangkut terbagi menjadi dua macam. Yakni xilem dan floem. Xilem dinamakan pula pembuluh kayu. Fungsinya adalah mengangkut air dan garam mineral dari akar ke dalam tubuh hingga daun.

Jaringan pengangkut selanjutnya adalah floem. Floem dinamakan pula pembuluh tapis. Floem berfungsi menyalurkan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Jaringan ini tersusun atas anggota pembuluh tapis.

Sel tumbuhan mempunyai kemampuan untuk tumbuh menjadi tanaman yang sempurna bila diletakkan dalam lingkungan yang sesuai

(34)

Daftar Pustaka

Champbell, Reece.JB. 2010. Biologi Edisi Kedelapan jilid 2, Erlangga: Jakarta.

Irnaningtyas.2014. Biologi untuk SMA Kelas XI. Erlangga: Jakarta Pratiwi, A, D.2006, Biologi SMA Kelas XI. Erlangga: Jakarta

Purnomo. 2009. Biologi. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Rachmawati, F. 2009. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Sudjadi, Bagod., (2006), Biologi Sains dalam Kehidupan Kelas XI, Yudhistira: Jakarta

Suwarno. 2009. Panduan Pembelajaran Biologi. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Widayati, Sri., dkk.2009. Buku Sekolah Elektronik Biologi SMA Kelas XI. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

Apabila kita membuat sayatan melintang, kemudian kita amati dengan mikroskop, nampak jaringan pengangkut pada akar terdiri atas pembuluh tapis dan pembuluh kayu, baik akar

Epidermis merupakan jaringan paling luar yang menutupi permukaan organ tumbuhan, seperti: daun, bagian bunga, buah, biji, batang, dan akar. Fungsi utama jaringan epidermis

Batang dikotil kacang- kacangan memiliki bagian penyusun yaitu: -empulur -ikatan pembuluh -kambium -floem -xylem 4 Batang monokotil (Zea mays c.s)6. Batang monokokotil jagung

membagi mereka kedalam kelompok, serta membagi topik yang akan mereka bahas.. 5) Masing-masing kelompok diminta untuk mencari informasi dan berdiskusi tentang topik jaringan

Bagian-bagian tumbuhan meliputi akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji.. Semua bagian tumbuhan secara langsung ataupun tidak langsung berguna untuk menegakkan kehidupan

Siswa mengelompokkan jaringan penyusun organ vegetatif ke dalam jaringan pada tumbuhan (termasuk ke dalam) jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan penyokong,

Sistem jaringan tumbuhan yang menyusun berbagai organ, seperti akar, batang, daun, dan bunga terdiri dari jaringan di bawah ini, kecuali ..b. Parenkim adalah jaringan yang

Pada praktikum ini, tanaman yang digunakan untuk mengidentifikasi anatomi dan struktur biji adalah buncis sebagai tumbuhan dikotil dan jagung sebagai tumbuhan monokotil.. Dapat dilihat