• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPP KD 3 3 STRUKTUR DAN JARINGAN TUMBUHA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "RPP KD 3 3 STRUKTUR DAN JARINGAN TUMBUHA"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Sekolah : SMA NEGERI 77 JAKARTA

Mata Pelajaran : BIOLOGI Kelas/Semester : XI/1 (ganjil)

Materi pokok : Struktur dan Jaringan Tumbuhan Alokasi Waktu : 6 JP x 45 menit (3 Pertemuan)

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, procedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak. Terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar 3.3.2 Menjelaskan fungsi berbagai jenis

jaringan permanen ( jaringan dewasa) pada tumbuhan.

(2)

3.3.4 Menentukan jenis-jenis jaringan penyusun organ vegetatif ( akar, batang, daun) dan organ generatif (bunga,buah, biji).

3.3.5 Menjelaskan perbedaan anatomi tumbuhan dikotil dan monokotil.

3.3.6 Menjelaskan sifat totipotensi dan teknik kultur jaringan tumbuhan.

4.3 Menyajikan data hasil pengamatan struktur anatomi jaringan tumbuhan untuk menunjukkan keterkaitan dengan letak dan fungsinya dalam bioproses.

4.3.1 Melakukan pengamatan berbagai sel penyusun pada jaringan tumbuhan. 4.3.2 Membedakan berbagai bentuk sel

penyusun jaringan tumbuhan.

4.3.3 Menunjukkan kaitan antara bentuk, letak, dan fungsi jaringan tumbuhan berdasarkan hasil pengamatan.

C. Materi Pembelajaran

 Jenis-jenis jaringan pada tumbuhan  Sifat totipotensi dan kultur jaringan

 Struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan D. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan ke-1 (2 x 45 menit) (Model Pembelajaran : Discovery learning) Indikator :

3.3.1 Menjelaskan ciri-ciri dan fungsi jaringan maristematis pada tumbuhan. 3.3.2 Menjelaskan fungsi berbagai jenis jaringan permanen ( jaringan dewasa)

pada tumbuhan.

3.3.3 Membandingkan struktur sel berbagai jaringan tumbuhan pada gambar.

a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit) Dalam kegiatan pendahuluan ini guru :

 Memberi salam, memulai doa, dan menanyakan presensi siswa.  Menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran.

 Memberikan soal pre-test (dikerjakan dalam waktu 5 menit)  Memberikan motivasi kepada siswa :

(3)

b. Sadarkah jika dari waktu ke waktu pohon yang tertanam tersebut semakin hari mengalami pertambahan tinggi, besar, bahkan berbunga dan berbuah ? b. Kegiatan Inti (70 menit)

 Ditampilkan gambar pertumbuhan pohon.

Gambar 1. Pertumbuhan pohon

a. Siswa mengamati gambar pertumbuhan pohon dengan seksama yang ditampilkan pada slide presentasi.

b. Siswa memberikan tanggapan mengenai hal yang terjadi pada gambar. c. Siswa menganalisis gambar yang ditampilkan.

d. Siswa mengaitkan dengan aktivitas pada jaringan tumbuhan.  Ditampilkan gambar aktivitas jaringan meristem sekunder.

(a)

(b)

(c)

Gambar 2. (a) Meristem apical dan lateral (b) kambium pembuluh dan kambium gabus (c) meristem interkalar

(4)

b. Siswa mengaitkan aktivitas meristem sekunder dengan gambar pertumbuhan pohon (gambar 1) yang sudah ditampilkan di awal.

 Siswa menuliskan hasil analisis mengenai ciri-ciri dan fungsi jaringan tumbuhan di buku catatan pribadi berdasarkan hasil pengamatan pada gambar-gambar yang telah ditampilkan.

 Siswa berdiskusi (2-4 orang) mengenai jenis-jenis jaringan permanen (jaringan epidermis, jaringan dasar/parenkim, jaringan penyokong, dan jaringan pengangkut) pada tumbuhan dalam waktu 10 menit.

Siswa

menyajikan hasil diskusi di depan kelas dengan slide presentasi guru yang telah disediakan.

(a) (b)

(c) (d)

Gambar 3. Struktur sel berbagai jaringan tumbuhan (a) jaringan epidermis (b) jaringan parenkim (c) jaringan penyokong (kolenkim, sklerenkim) (d) jaringan pengangkut (xilem, floem)

(5)

b. Siswa mencatat tambahan data ataupun informasi dari hasil yang disajikan oleh temannya.

c. Kegiatan Penutup (10 menit)

 Guru memberikan soal post-test (dikerjakan dalam waktu 5 menit)

 Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pembelajaran tentang jaringan meristem, jaringan permanen, serta struktur sel penyusunnya.

 Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang telah aktif dalam pembelajaran.  Siswa memberikan komentar dan saran sebagai refleksi tentang nilai-nilai yang

dapat diambil serta perbaikan untuk pertemuan yang akan datang (dikondisikan dengan sisa waktu pelajaran).

 Guru memberikan tugas individu (menggambar jenis-jenis jaringan tumbuhan) dikumpulkan sebagai tiket masuk praktikum.

 Guru memotivasi siswa untuk mempelajari materi yang selanjutnya akan dibahas dan memperdalam materi yang telah diajarkan.

 Guru menutup dengan doa dan memberi salam.

Pertemuan ke-2 (2 x 45 menit) (Model Pembelajaran : Discovery learning) Indikator :

3.3.4 Menentukan jenis-jenis jaringan penyusun organ vegetatif ( akar, batang, daun) dan organ generatif (bunga,buah, biji).

3.3.5 Menjelaskan perbedaan anatomi tumbuhan dikotil dan monokotil. 1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

Dalam kegiatan pendahuluan ini guru :

 Memberi salam, memulai doa, dan menanyakan presensi siswa.  Menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran.

 Memberikan soal pre-test (dengan metode tanya-jawab)  Memberikan motivasi kepada siswa :

a. Ingatkah kalian mengenai materi yang telah kita pelajari sebelumnya mengenai jaringan pada tumbuhan ? https://www.youtube.com/watch? v=sLmufsOS7lQ (video pembelajaran jaringan tumbuhan)

b. Menurut kalian, jika jaringan-jaringan tersebut tersusun di dalam tumbuhan, apakah yang akan terbentuk ?

2. Kegiatan Inti (70 menit)

(6)

(a)

(b)

(c)

Gambar 4. Jaringan penyusun organ vegetatif (a) akar (b) batang (c) daun a. Siswa mengamati gambar jaringan penyusun organ vegetatif yang belum

ditunjuk bagian-bagiannya pada slide presentasi.

b. Siswa berdiskusi (2 orang) untuk menunjukkan bagian-bagian pada jaringan penyusun organ vegetatif yang ditampilkan.

c. Siswa mengelompokkan jaringan penyusun organ vegetatif ke dalam jaringan pada tumbuhan (termasuk ke dalam) jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan penyokong, ataukah jaringan pembuluh berdasarkan ciri-ciri yang ada.

d. 3 kelompok diskusi (6 orang) mewakilkan ke depan kelas untuk menunjukkan bagian pada jaringan tumbuhan dan menyebutkan ciri-cirinya. Siswa yang lainnya mencatat hasil diskusi sebagai data tambahan.  Ditampilkan gambar morfologi dan anatomi bunga, morfologi buah, dan

(7)

(a) (b)

(c)

Gambar 5. (a) morfologi dan anatomi bunga (b) morfologi buah (c) morfologi biji

a. Siswa mengamati morfologi dan anatomi bunga, morfologi buah dan biji. b. Siswa berdiskusi (2 orang) untuk menentukan morfologi yang ada pada

organ generatif tersebut.

c. 3 kelompok diskusi (6 orang) mewakilkan ke depan kelas untuk menunjukkan morfologi tumbuhan yang terdapat pada organ generatif dan menyebutkan ciri-cirinya. Siswa yang lainnya mencatat hasil diskusi sebagai data tambahan.

 Disajikan gambar jaringan penyusun organ vegetatif tumbuhan dikotil dan monokotil secara berdampingan.

(8)

(b)

(c)

(c) Gambar 5. Jaringan penyusun (a) akar (b) batang (c) daun

a. Siswa mengamati gambar jaringan penyusun akar, batang, daun. b. Siswa membedakan gambar jaringan penyusun akar, batang, daun.

c. Siswa menuliskan perbedaan yang terdapat pada jaringan penyusun, akar, batang, daun di papan tulis.

d. Siswa mencatat perbedaan yang terdapat pada jaringan penyusun, akar, batang, daun di buku catatan masing-masing.

3. Kegiatan Penutup (10 menit)

 Guru memberikan soal post-test (dikerjakan dalam waktu 5 menit)

 Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pembelajaran tentang jaringan penyusun pada organ tumbuhan, perbedaan tumbuhan dikotil dan monokotil.

 Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang telah aktif dalam pembelajaran.  Siswa memberikan komentar dan saran sebagai refleksi tentang nilai-nilai yang

dapat diambil serta perbaikan untuk pertemuan yang akan datang (dikondisikan dengan sisa waktu pelajaran).

 Guru mengingatkan kembali mengenai tugas individu (menggambar jenis-jenis jaringan tumbuhan) dikumpulkan sebagai tiket masuk praktikum.

 Guru memotivasi siswa untuk mempelajari materi yang selanjutnya akan dibahas dan memperdalam materi yang telah diajarkan.

 Guru menutup dengan doa dan memberi salam.

Pertemuan ke-3 (2 x 45 menit) (Model Pembelajaran : Discovery learning dan Project Based learning)

Indikator :

3.3.6 Menjelaskan sifat totipotensi dan teknik kultur jaringan tumbuhan. 4.3.1 Melakukan pengamatan berbagai sel penyusun pada jaringan tumbuhan. 4.3.2 Membedakan berbagai bentuk sel penyusun jaringan tumbuhan.

(9)

Jam Ke-1 (1 x 45 menit)

1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit) Dalam kegiatan pendahuluan ini guru :

 Memberi salam, memulai doa, dan menanyakan presensi siswa.  Menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran.

 Memberikan motivasi kepada siswa :

a. Tahukah kalian jika jaringan tumbuhan dapat diperbanyak dalam waktu yang singkat ?

2. Kegiatan Inti (35 menit)

 Siswa berdiskusi (4 orang) mengenai sifat totipotensi dengan menggunakan berbagai sumber (buku, internet, dsb).

 Ditampilkan gambar kegiatan kultur jaringan.

Gambar 6. Kegiatan kultur jaringan a. Siswa mengamati kegiatan yang tertera

dalam gambar.

(10)

Gambar 7. Tahapan kultur jaringan

a. Siswa mengamati gambar mengenai tahapan kultur jaringan. b. Siswa mengaitkan sifat totipotensi dengan kultur jaringan. 3. Kegiatan Penutup (10 menit)

 Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang telah aktif dalam pembelajaran.  Siswa dengan bantuan guru menyimpulkan pembelajaran yang didapatkan

setelah dilakukannya praktikum.

 Guru memotivasi siswa untuk mempelajari materi yang selanjutnya akan dibahas dan memperdalam materi yang telah diajarkan.

 Guru menutup dengan doa dan memberi salam.

 Guru memberi arahan kepada siswa untuk menuju laboraturium. Jam Ke-2 (1 x 45 menit)

1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit) Dalam kegiatan pendahuluan ini guru :

 Memberi salam, memulai doa, dan menanyakan presensi siswa.  Menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran.

 Memberikan motivasi kepada siswa :

a. Apa saja jaringan dasar penyusun pada tumbuhan ?

b. Apakah semua jaringan yang menyusun akar, batang, dan daun memiliki persamaan?

 Mengarahkan persiapan praktikum. 2. Kegiatan Inti (35 menit)

 Siswa mengerjakan soal pre-test (lampiran 2) dikerjakan dalam waktu 5 menit.

 Siswa menggunakan alat dan preparat awetan tumbuhan : a. Siswa mengecek kondisi mikroskop.

(11)

c. Siswa mempersiapkan kelengkapan bahan praktikum : batang bunga mawar, awetan akar (monokotil/dikotil), awetan batang

(monokotil/dikotil), dan awetan daun (monokotil/dikotil). d. Siswa mengamati preparat yang sudah siap pada mikroskop.

 Siswa menggambar preparat pada lembar kerja (LKS) yang sudah disediakan.  Siswa menunjukkan bagian-bagian jaringan tumbuhan yang terlihat saat

pengamatan.

3. Kegiatan Penutup (10 menit)  Guru memberikan soal post-test.

 Siswa menunjukkan hasil pengamatan yang di dapat dan telah di foto masing-masing kelompok.

 Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang telah aktif dalam pembelajaran.  Siswa dengan bantuan guru menyimpulkan pembelajaran yang didapatkan

setelah dilakukannya praktikum.

 Guru memotivasi siswa untuk mempelajari materi yang selanjutnya akan dibahas dan memperdalam materi yang telah diajarkan.

 Guru memberi informasi ulangan harian pokok bahasan sel.  Guru menutup dengan doa dan memberi salam.

Jakarta, 8 Agustus 2016

Mengetahui,

Guru Pamong Mahasiswa PKM

Masintan Hutapea Dea Husna

(12)

Jakarta, 8 Agustus 2016 Mengetahui,

Kepala Sekolah SMAN 77 JAKARTA Guru Pengampu Mata Pelajaran

Gatot Handoyo, S.Pd Masintan Hutapea (NIP. 196904111992011001) (NIP. 196010051987032004)

LAMPIRAN Lampiran 1

(13)

JARINGAN PADA TUMBUHAN XI MIA (TAHUN PELAJARAN 2016/2017)

SMA NEGERI 77 JAKARTA

Mengenal susunan jaringan pada tumbuhan.

Alat dan Bahan

6. Preparat segar : batang bunga mawar dan batang jagung, daun Ficus elastica (daun

karet), tempurung kelapa.

7. Preparat awetan akar jagung (Zea mays)

Cara Kerja

1. Siapkan bahan yang akan dibuat preparat segar.

2. Irislah setipis mungkin bahan dengan menggunakan silet sehingga diperoleh selaput

epidermisnya.

3. Siapkan kaca objek yang telah diberi setetes air, kemudian tutuplah dengan

menggunakan kaca penutup.

4. Periksa di bawah mikroskop, dengan perbesaran lemah terlebih dahulu. Kemudian,

untuk mengamati bagian-bagian sel-selnya dapat menggunakan perbesaran kuat.

5. Gambarlah bagian-bagian penampang melintang jaringan yang ada dan beri

keterangan.

6. Apa yang dapat disimpulkan? Diskusikan hasil kelompokmu dan juga dengan

kelompok lain.

Lembar Pengamatan

1. Preparat awetan akar jagung (Zea mays)

(14)

Perbesaran :

2. Preparat batang bunga mawar

Keterangan Hasil Pengamatan :

Perbesaran :

3. Preparat batang jagung, Preparat daun Ficus elastica (daun karet)

Keterangan Hasil Pengamatan :

Perbesaran :

4. Preparat tempurung kelapa

(15)

Perbesaran :

(16)

NAMA : digunakan untuk mengamati jaringan yaitu….………dan saya membuat diantaranya jaringan epidermis, jaringan………., jaringan terbagi menjadi…...jenis. pada praktikum kali ini saya akan mengamati jaringan permanen yang diantarannya

ada jaringan epidermis,

jaringan………..,

jaringan………., dll. Bahan yang saya

bawa diantaranya………,

……….,……….Mula-mula saya membuat preparat tipis dengan………kemudian akan saya

amati dengan alat bantu

(17)

LAMPIRAN 3

MATERI PELAJARAN

JARINGAN TUMBUHAN 1. Jaringan Embrional

Pada tumbuhan terdapat dua titik tumbuh, yaitu titik tumbuh akar dan titik tumbuh batang. Pada kedua titik tumbuh tersebut terdapat sel-sel yang aktif membelah dan bersifat meristematis. Daerah meristem terletak di belakang tudung akar. Meristem apikal merupakan pusat pembelahan sehingga dihasilkan sel-sel meristem primer. Di belakang sel-sel meristem terletak daerah pemanjangan yang berfungsi menyimpan cadangan makanan dan berperan menekan ujung akar agar memanjang. Titik tumbuh batang terletak pada ujung tanaman. Titik tumbuh batang disebut juga meristem apikal batang. Meristem apikal batang dibentuk oleh sel-sel yang membelah pada ujung tunas.

2. Jaringan Permanen

a. Jaringan Epidermis

Jaringan epidermis tumbuhan merupakan jaringan yang terdiri atas sel-sel berbentuk empat persegipanjang dan terdiri atas satu lapis sel. Epidermis menutupi permukaan organ daun, batang, dan akar muda. Pada akar dan daun, permukaan

epidermis biasanya ditutupi zat kimia (kutikula) yang berfungsi untuk mengurangi

penguapan tanaman. Pada dinding sel epidermis tidak terjadi fotosintesis, karena tidak memiliki kloroplas, dan susunan antarselnya pun cukup rapat. Pada organ tumbuhan tertentu, epidermis dapat mengalami modifikasi. Contohnya pada akar

memiliki modifikasi berupa tonjolan keluar yang disebut rambut akar, pada bunga

mawar, modifikasi berupa duri atau spina..

Jaringan parenkim adalah jaringan yang memiliki bentuk sel segienam dan memiliki diameter yang sama ke berbagai arah (isodiametrik). Jaringan parenkim

memiliki dinding sel yang tipis dengan ruang interseluler yang cukup

banyak. Letak inti sel mendekati dasar sel (bersifat basalis). Jaringan parenkim

disebut juga jaringan dasar, karena jaringan ini dapat berdiferensiasi menjadi

jaringan lain. Dasar metabolisme dan reproduksi pada tumbuhan berasal dari

aktivitas jaringan parenkim. Jaringan parenkim pada batang muda banyak yang

mengandung kloroplas yang dinamakan klorenkim. Sel parenkim berperan

untuk menyimpan cadangan makanan. Cadangan makanan ini dapat

ditemukan berupa larutan dalam vakuola atau dalam bentuk partikel padat maupun cair pada sitoplasma.

2. Jaringan Parenkim

Ukuran dan bentuk sel kolenkim cukup beragam. Pada umumnya, sel ini berbentuk segienam. Pada potongan membujur, sel ini terlihat memanjang. Dinding sel kolenkim telah mengalami penebalan oleh selulosa dan pektin. Penebalan yang terjadi tidak merata, biasanya terjadi pada bagian sudut-sudut sel. Adanya penebalan selulosa dan pectin pada jaringan kolenkim dapat meningkatkan kekuatan jaringan atau organ sehingga jaringan

kolenkim disebut juga jaringan penyokong. Selain itu, dengan adanya penebalan

(18)

jika ada hembusan angin. Jaringan kolenkim adalah jaringan pertama hasil diferensiasi jaringan parenkim.

3. Jaringan Kolenkim

Jaringan sklerenkim adalah jaringan yang tersusun atas sel-sel yang mengalami

penebalan dinding sekunder berupa lignin. Sel sklerenkim dapat berbeda bentuk, asal,

dan perkembangannya. Berdasarkan bentuk sel penyusunnya, sklerenkim dibedakan

menjadi dua macam, yaitu sklereid dan serabut (serat). Sklereid adalah jaringan sklerenkim yang bentuk selnya membulat dengan penebalan dinding sel yang tebal. Pada sebagian besar tumbuhan, sklereid terbentuk sebagai kumpulan sel yang padat di bagian dalam jaringan parenkim yang lunak. Biasanya, sel ini sudah mati dan ditemukan pada

sel-sel penyusun tempurung kelapa (Cocos nucifera).

4. Jaringan Sklerenkim

Serabut ditemukan di berbagai tempat pada tumbuhan. Serabut sklerenkim terdiri atas sel-sel yang memanjang dengan dinding sel yang tebal dan ujungnya lancip. Antara sel yang satu dengan sel yang lain saling menyambung. Adanya lapisan dinding sekunder, berupa lignin pada jaringan sklerenkim dapat memperkuat tubuh tanaman sehingga jaringan sklerenkim termasuk jaringan penyokong. Jaringan pembuluh pada tumbuhan ada dua macam, yaitu pembuluh kulit kayu atau disebut juga pembuluh tapis (floem) dan pembuluh kayu (xilem). Mari cermati uraiannya.

5. Jaringan Pembuluh

a. Floem

Floem tersusun oleh kelompok sel yang memiliki bentuk, seperti piramid. Floem tersusun atas parenkim floem, serabut floem, buluh floem (buluh tapis), dan sel pengiring. Parenkim floem berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan dan untuk memisahkan antara floem yang satu dengan floem yang lain. Serabut floem merupakan jaringan sklerenkim yang berfungsi memperkuat pembuluh floem. Buluh floem (buluh tapis), yaitu suatu saluran atau pembuluh yang berperan mengangkut

hasil fotosintetis dari daun ke seluruh tubuh tanaman. Sel pengiring (companion cell)

adalah sel yang terletak sepanjang tubuh floem. Sel ini berfungsi menyuplai makanan ke sel-sel lain yang masih hidup.

b. Xilem

Berkas pembuluh xilem (pembuluh kayu) terdiri atas buluh kayu, trakeid dan

(19)

6. Jaringan Gabus

Sel gabus memiliki bentuk memanjang dan dinding selnya bergabus. Sel gabus banyak ditemukan di permukaan luar batang. Cabang dan akar lapisan gabus memiliki pori-pori, seperti spons yang berfungsi untuk melindungi organ tanaman dari kekeringan. Lapisan gabus yang tebal terdapat pada batang yang tua, sel-selnya sudah mati, dan protoplasmanya sudah hilang sehingga diisi dengan udara. Hal ini menyebabkan gabus menjadi ringan. Sel gabus memiliki fungsi melindungi organ dari gangguan mekanik. Jaringan kambium merupakan jaringan dewasa yang bersifat meristimatis atau aktif

membelah. Pada tanaman terdapat kambium gabus atau felogen. Kambium gabus atau

felogen adalah kambium yang terletak di bawah epidermis batang dan akar yang tua. Felogen yang bekerja ke arah luar membentuk zat gabus sehingga menutupi epidermis

yang dinamakan felem. Felogen yang aktivitasnya ke arah dalam dinamakan feloderm. Di

antara floem dan xilem atau antara kayu dan kulit kayu, terdapat kambium pembuluh atau

kambium fasis. Kambium fasis ke arah luar membentuk kulit kayu, sedangkan ke arah

dalam membentuk kayu. Pada masa pertumbuhan aktivitas cambium ke arah dalam lebih aktif dibandingkan ke arah luar. Hal ini menyebabkan kulit kayu lebih tipis dari kayu.

Kambium interfasis adalah kambium yang terdapat di antara berkas pembuluh dan dapat membentuk jari-jari empulur.

Organ tumbuhan terdiri atas daun, batang, akar, bunga, dan buah. Berikut ini akan dibahas berbagai organ pada tumbuhan, kecuali buah tidak akan dibahas pada subbab ini. Secara morfologis dan anatomi, daun merupakan organ tumbuhan yang paling bervariasi.

Daun dapat dibedakan, menjadi beberapa bagian, yaitu pangkal daun, tangkai daun, dan

helaian daun. Bentuk, struktur, dan ukuran daun pada tumbuhan berbeda-beda. Hal ini, digunakan untuk klasifikasi tumbuhan. Daun tersusun atas tiga tipe sistem jaringan, yaitu

(20)

LAMPIRAN 2

Instrumen Penilaian Psikomotorik

No. Aspek yang Dinilai Skor Keterangan

1. Mengetahui bagian-bagian

4 Mengetahui bagian-bagian mikroskop dengan tepat dan lengkap.

2. Mengoperasikan mikroskop cahaya. 1 Tidak dapat mengoperasikan mikroskop cahaya.

2 Mengopersikan mikroskop cahaya di bantu oleh guru. 3 Mengoperasikan mikroskop

cahaya dengan arahan teman kelompok.

4 Mengoperasikan mikroskop cahaya secara mandiri.

3. Meletakkan preparat awetan di meja objek dengan tepat.

1 Preparat awetan diletakkan di meja objek tanpa di jepit dan jauh dari lensa objek.

2 Preparat awetan diletakkan di meja objek tidak tepat di bawah lensa objek.

3 Preparat awetan diletakkan di meja objek dengan di jepit namun tidak tepat di bawah lensa objek.

4 Preparat awetan diletakkan dengan di jepit dan tepat di bawah lensa objek.

(21)

langsung ke perbesaran tinggi dan objek tidak fokus.

2 Mengamati preparat awetan langsung ke perbesaran tinggi dan objek fokus.

3 Mengamati preparat awetan pada perbesaran rendah dahulu dan objek tidak fokus.

4 Mengamati preparat awetan pada perbesaran rendah dahulu dan objek fokus.

5. Mengembalikan preparat awetan dan merapihkan meja kerja.

1 Preparat awetan ditinggalkan di meja kerja dan meja kerja tidak rapih.

2 Preparat awetan ditinggalkan di meja kerja dan meja kerja rapih.

3 Preparat awetan dikembalikan ke guru dan meja kerja tidak rapih.

4 Preparat awetan dikembalikan ke guru dan meja kerja rapih.

(22)

2

Nama Sisa NIS Nomor Penilaian Skor Nilai Keterangan

1 2 3 4 5

1. 2. dst

.

(23)

1 AAYA FAIZAH 3 4 3 3 3 16 80

18 GHRISLANE RIBKASWARI 3 2 4 4 3 16 80

(24)

LAKI-LAKI 17

PEREMPUAN 19

BELUM MENCAPAI KKM (<75)

E. Penilaian

1. Teknik Penilaian

Teknik Bentuk Instrumen

Penilaian Kognitif LKS

Penilaian Psikomotorik Instrumen Penilaian Psikomotorik

F. Media/alat, Bahan dan Sumber Belajar 1. Media/alat

1. Spidol 2. Papan Tulis 2. Bahan

(25)

1. Buku Biologi SMA Kelas XI

Gambar

Gambar 1. Pertumbuhan pohon
Gambar 3.  Struktur sel berbagai jaringan tumbuhan (a) jaringan epidermis (b)
Gambar 4.  Jaringan penyusun organ vegetatif (a) akar (b) batang (c) daun a.Siswa mengamati gambar jaringan penyusun organ vegetatif yang belum
Gambar 5. (a) morfologi dan anatomi bunga (b) morfologi buah (c) morfologi
+3

Referensi

Dokumen terkait

• Jaringan parenkin (dasar) adalah jaringan yang terdapat diseluruh organ tumbuhan. Jaringan parenkim terbentuk dari sel-sel yang hidup dengan struktur morfologis dan siologis

Pada tumbuhan terdapat berbagai macam jaringan, diantaranya jaringan meristem, jaringan pengangkut, jaringan dasar jaringan pelindung, dan jaringan penyokong atau penguat..

Korteks adalah daerah yang terdapat di sebelah dalam dari epidermis, Korteks biasanya terdiri atas banyak lapisan sel terutama pada jaringan parenkim sebagai jaringan dasar..

Jaringan kolenkim adalah jaringan penyokong atau penguat pada organ tumbuhan muda dan tanaman herba. Kolenkim merupakan sel hidup yang sifatnya mirip dengan parenkim. Ada sel

Jaringan penyusun daun adalah : jaringan epidermis atas, tiang (palisade), bunga karang (sponsa), pengangkut (xylem dan floem), epidermis bawah.. Pada lapisan

Jaringan epidermis selain berfungsi sebagai jaringan pelindung juga berfungsi sebagai tempat pertukaran zat. Epidermis terdapat pada batang, akar, dan daun. Epidermis pada

Jaringan Epidermis merupakan jaringan yang berada pada lapisan paling luar yang memiliki fungsi sebagai tameng atau pelindung jaringan dan organ di dalamnya.

Jaringan pembentuk organ manusia dan hewan terdiri atas jaringan embrional, jaringan epitel, jaringan otot, jaringan saraf dan jaringan penyokong, jelaskan masing-masing