• Tidak ada hasil yang ditemukan

9. LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI STRUKTUR AK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "9. LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI STRUKTUR AK"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

“STRUKTUR AKAR, BATANG, DAN DAUN”

Dosen Pengampu: Prof. Dr. Djukri, M.S.

Disusun oleh:

Nama : Sofyan Dwi Nugroho

NIM : 16708251021 / Pendidikan Sains B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SAINS PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

(2)

KEGIATAN 9

STRUKTUR AKAR, BATANG, DAN DAUN

A. Tujuan

Untuk mengetahui susunan anatomi batang, akar, dan daun. B. Dasar Teori

Organologi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari alat-alat atau organ-organ pada tumbuhan. Organologi merupakan bagian dari ilmu botani. Organ pada tumbuhan yang pokok adalah batang, akar dan daun.

Batang

Jika dibuat penampang lintang batang dan diamati di bawah mikroskop, maka akan terlihat tiga daerah pokok yaitu: epidermis, korteks, dan stele.

1. Epidermis adalah bagian yang paling luar batang, biasanya hanya terdiri atas satu lapisan sel, jarang dijumpai multiple epidermis. Lapisan tersebut tersusun dari sel-sel epidermis serta stomata dan trikomata. Trikomata ini mungkin glandular, mungkin non glandular, tergantung pada species yang bersangkutan. Epidermis berfungsi sebagai pelindung. Misalnya pada batang yang mengalami pertumbuhan menebal sekunder.

2. Korteks adalah daerah yang terdapat di sebelah dalam dari epidermis, Korteks biasanya terdiri atas banyak lapisan sel terutama pada jaringan parenkim sebagai jaringan dasar. Parenkim yang letaknya dibagian perifer, biasanya mengandung kloroplas, sehingga jaringan ini disebut klorenkim. Jaringan yang letaknya dibagian dalam epidermis yang mengandung zat warna antosian disebut hipodermis. Sering juga didapatkan kolenkim yang sebagai jaringan penguat. Jaringan sklerenkim jika ada berupa sklereida dan bila didaerah korteks terdapat sel minyak, sel lendir, sel kristal, kelenjar minyak merupakan tanda karakteristik species yang bersangkutan. Bagian dalam dari korteks adalah endodermis yang pada batang disebut ploeoterma. Jaringan ini tidak terlalu nyata dan biasanya ditandai dengan adanya butir-butir amilum, maka disebut sarang mestom.

(3)

Akar

Seperti pada batang, maka pada akarpun dibedakan menjadi tiga bagian pokok yaitu epidermis, korteks, dan stele.

1. Epidermis, pada akar hanya dijumpai pada bagian-bagian akar yang masih muda. Epidermis akar disebut epiblem atau rizodermis. Biasanya epidermis akar tidak mempunyai kutikula. Hal ini sehubungan dengan fungsinya untuk menyerap air. Tetapi pada berbagai tumbuhan tertentu terlihat adanya lapisan kutin, misalnya pada palmae, poaceae dan ricinus. Di daerah tertentu pada akar terdapat rambut-rambut akar, yang berasal dari epidermis sendiri. Adanya rambut-rambut akar ini akan memperluas bidang penghisapan air serta garam-garam mineral dari tanah.

2. Korteks, merupakan jaringan disebelah dalam epidermis, lapisan subepidermal pada korteks adalah jaringan eksodermis. Sel-sel epidermis yang tidak berkutin umurnya tidak panjang dan lekas mati dan tugasnya diambil alih oleh eksodermis. Di daerah akar ada sel-sel yang berdinding tipis dan tidak mengalami penebalan, yang berguna untuk pertukaran zat. Namun ada bagian yang mengalami penebalan caspary. Endodermis yang dalam keadaan primer, penebalannya berupa pita caspary, mengandung lignin, suberin, atau kutin. Pada penampang lintang yang kelihatan sebagai titik-titik caspary pada dinding radialnya, misalnya pada pterodophyta dan akar Dicotyledoneae. Penebalan sel endodermis ada yang berbentuk U, misal pada Monocotyledoneae. Pada umunya yang disebut endodermis adalah bagian yang terdalam dari korteks, jadi letaknya disebelah luar stele.

3. Stele, bagian terluar stele adalah perikambium (perisikel). Sel-selnya bersifat parenkimatis, biasanya terdiri atas satu lapis sel. Pada akar Zea Mays, perisekel tidak merupakan lingkaran penuh, karena adanya berkas xylem yang menonjol sampai ke endodermis. Di sebelah dalam berkas xylem yang menonjol sampai ke endodermis. Di sebelah kanan dalam berkas pengangkutan stele pada akar mungkin terdapat empulur, namun tidak ada. Berkas pengangkutan-pengangkutan pada akar tipenya radial, yaitu berkas xylem dan berkas floem tersusun berganti-ganti menurut arah radial.

Daun

(4)

daun (nervus lateralis), urat daun (vena) dan daerah intervenium. Epidermis daun mengandung stomata, trikomata, sel-sel kipas atau sel-sel lain yang asalnya sama dengan sel epidermis. Stomata biasanya terdapat di bagian epidermis bawah saja, namun kalau ada di kedua epidermis, biasanya jumlah stomata dibagian bawah yang lebih banyak. Pada tanaman air yang daunnya mengapung di atas permukaan air mempunyai stomata pada epidermis atas daunnya. Trikomata juga bermacam-macam dan dapat dipakai sebagai indikator jenis yang bersangkutan. Pada tepi daun mungkin juga terdapat hidatoda. Daerah yang terdapat diantara epidrmis atas dan epidermis bawah merupakan asimilasi yang disebut mesofil.

Berdasarkan susunan mesofilnya, tipe daun dapat dibagi menjadi beberapa macam yaitu:

1. Sentris, bentuk penampung lintang silindris, sehingga susunan mesofil radian simetris, misalnya daun pinus.

2. Isobilateral, disebelah bawah epidermis atas serta disebelah atas epidermis bawah terdapat jaringan palisaden 1-5 lapisan. Misalnya Melaleuca leucadendron

3. Dorsiventral, bentuknya pipih, mungkin mesofilnya :

a. Hanya terdiri fari jaringan spora saja, misalnya pada Zea Mays b. Hanya terdiri dari jaringan palisaden saja, misalnya Psidium guajava c. Bagian atas terdiri dari palisaden, bagian bawah spons, Mirabilis jalapa d. Jaringan palisaden terdapat dibagian atas dan bawah, tetapi tidak sama tebal

(tidak simetris), misalnya Ficus elastica. C. Alat dan Bahan

1. Mikroskop

2. Preparat awetan akar, batang, dan daun

D. Langkah Kerja

1. Menyiapkan preparat awetan

2. Mengambil salah satu preparat (akar/batang/daun) dan mengamati dibawah mikroskop

3. Mengambar dan mendokumentasikan 4. Memberi keterangan gambar

(5)

E. Hasil Pengamatan

F. Pembahasan

(6)

kami memilih satu tanaman untuk mempermudah dalam mengamati struktur anatominya. Tanaman yang dipilih adalah tanaman jagung (Zea mays). Klasifikasi tanaman jagung:

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil) Sub Kelas : Commelinidae

Ordo : Poales

Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)

Genus : Zea

Spesies : Zea mays.

Dari hasil pengamatan dibawah mikroskop dapat diamati struktur anatomi yaitu:

1. Akar tanaman jagung

Fungsi akar secara umum adalah untuk mencari zat hara, air, dan garam mineral dari dalam tanah.Selain itu, ada fungsi khusus, misalnya sebagai penyimpan hasil fotosintesis (sebagai cadangan makanan), misalnya pada umbi-umbian. Jagung merupakan tanaman monokotil (berkeping satu). Dari gambar penampang melintang batang diketahuai bahwa, diketahui bahwa akar tanaman jagung tersusun atas jaringan epidermis, korteks, endodermis, perisikel, floem dan xylem. Adapun keterangan dari masing – masing jaringan yaitu:

Epidermis

Lapisan terluar akar tersusun atas sel- sel yang rapat satu sama lain tanpa ruang antar sel, berdinding tipis. Sel-sel epidermis akar berdinding tipis dan biasanya tidak memiliki kutikula. Ciri yang paling khas dari epidermis akar adalah pembentukan rambut akar yang berkembang dari sel epidermis yang khusus dan sel tersebut mempunyai ukuran yang berbeda dengan sel epidermis, dinamakan trikoblas. Rambut akar merupakan organ yang sangat sesuai untuk mengambil air dan garam mineral dari dalam tanah. Oleh karena itu dilihat dari struktur dari epidermis yang terdiri sel- sel yang rapat satu sama lain tanpa ruang antar sel. Fungsi dari epidermis yaitu melindungi kerusakan mekanis pada jaringan lunak yang berada di sebelah dalam jaringan epidermis mencegah penguapan air yang berlebihan pada jaringan dalam, Epidermis disebut juga dengan jaringan pelindung.

(7)

Perisikel adalah suatu lapisan sel yang bisa menjadi meristematik dan mulai membelah kembali.

Endodermis

Bagian sebelah dalam dari korteks terdapat jaringan endodermis yang terdiri atas satu lapis sel dengan dinding sel tebal yang mengandung lilin (suberin) dan lignin. Penebalan pada dinding sel endodermis tersebut menghasilkan tampilan seperti pita, dinamakan pita Kaspari. Endodermis berada diantara silinder pusat dan korteks. Pada dinding sel-sel endodermis terdapat plasmodesmata. Endodermis merupakan jaringan yang dapat mengatur pemasukan air ke dalam jaringan angkut (xilem) yang berada di dalam silinder pusat. Endodermis juga berfungsi menyimpan makanan cadangan.Pada endodermis dapat dijumpai sel-sel yang dindingnya tidak mengalami penebalan, sel-sel ini disebut dengan sel-sel peresap (pelalu).

Xylem dan Floem

Xilem berfungsi untuk mengangkut zat hara (air mineral) ke daun. floem berfungsi untuk mendistribusikan proses fotosintesis ke seluruh tubuh tumbuhan. Korteks

Bagian akar antara stele dan epidermis yang terisi penuh dengan jaringan dasar. Terdiri dari jaringan parenkim, didapatkan juga jaringan mekanik, baik kolenkim maupun sklerenkim. Sering didapatkan pada sel-sel yang kortek yang mengandung bahan ergastik, cadangan makanan atau kelenjar.mengalami pertumbuhan sekunder, melalui aktivitas kambium, sehingga diameter bertambah. Akibat pertambahan diameter, maka sel-sel floem akan terdesak ke arah luar untuk mengimbangi pertumbuhan tersebut, sel-sel parenkim yang menyusun jari-jari empulur mengadakan dilatasi melalui pembentangan sel-selnya ke arah tangensial dan sel-selnya bertambah ken arah tangensial melalui pembelahan radial.Pada monokotil akan dapat didapatkan jaringan ikatan pembuluh yang tersebar. Pada tumbuhan herba, didapatkan ruang-ruang antar sel yang disebut aerenkim yang bentuknya bervariasi. Oleh kolenkima yang terletak tepat dibawah epidermis. Sklerenkima, dalam bentuk sel-sel serat di dalam berkas pembuluh, juga membantu menyokong batang.

2. Batang tanaman jagung

(8)

yang berada di bawah maupun diatas tanah. Batang tanaman jagung tersusun atas jaringan Floem, Xylem, Epidermis, jaringan dasar. Adapun penjelasan lebih lanjut dari ke empat jaringan tersebut adalah:

Epidermis

Merupakan jaringan yang ada disebelah luar, yang dinding sebelah luarnya dikelilingi oleh kutikula, kadang-kadang didapatkan stomata, trikomata dan lenti sel. Lapisan epidermis umumnya hanya satu lapis, namun yang didapatkan dilapisan bawah epidermis yang bentuknya sama dengan epidermis disebut hypodermis.

Berkas pembuluh (Xylem dan Floem)

Sama seperti pada akar, xilem berfungsi untuk mengangkut zat hara (air mineral) ke daun. floem berfungsi untuk mendistribusikan proses fotosintesis ke seluruh tubuh tumbuhan.

Jaringan dasar

Masing-masing berkas pembuluh batang dikelilingi oleh jaringan dasar. Jaringan dasar pada tanaman monokotil sebagian besar adalah parenkima, akan tetapi banyak batang diperkuat oleh kolenkima yang terletak tepat dibawah epidermis. Sklerenkima, dalam bentuk sel-sel serat di dalam berkas pembuluh, juga membantu menyokong batang.

3. Daun tanaman jagung

Daun adalah organ fotosintesis utama pada sebagian besar tumbuhan, meskipun batang yang berwarna hijau juga melakukan fotosintesis. Secara umum tanaman monokotil tidak memiliki tangkai daun, sebaliknya tangkai daun berbentuk pelepah yang membungkus batang. Pada daun monokotil tersusun dari beberapa jaringan diantaranya, epidermis, parenkim, kolenkim, tulang daun, dan stoma. Adapun penjelasan dari jaringan penyusun daun adalah sebagai berikut:

Epidermis

Daun diselubungi oleh epidermis, dengan sel-sel yang saling menutupi secara rapat seperti potongan puzzle. Epidermis, merupakan lapisan pertahanan pertama yang melawan kerusakan `fisik dan organisme patogenik.

Parenkim

Se-sel parenkim melakukan sebagain besar fungsi metabolik tumbuhan, mensintesis dan menyimpan berbagai produk organik karena pada daun fotosintesis terjadi pada sel parenkim.

(9)

Sel kolenkim memberi dukungan tanpa menghambat pertumbuhan karena tidak memiliki dinding sekunder dan lignin yang merupakan agen pengerasan , tidak ada pada dinding primernya. Sel kolenkim membantu dalam menyokong tanaman (daun) muda.

Tulang daun

Jaringan pembuluh suatu daun sambung menyambung dengan xylem dan floem batang. Jejak daun, yang bercabang dari vaskuler dalam batang, menembus melalui tangkai daun ke daun. Di dalam daun, tulang daun akan membagi diri secara berulang-ulang dan bercabang di seluruh mesofil. Ini menyebabkan xylem dan floem berhubungan sangat dekat dengan jaringan fotosintetik, yang mendapat air dan mineral dari xylem dan mengisi gula dan produk organik lainnya ke dalam floem untuk dikirim ke bagian lain tumbuhan.

Stoma

Rintangan epidermal disela hanya oleh stomata, yaitu pori yang sangat kecil yang diapit oleh sel epidermal yang mengalami spesialisasi yang disebut sel penjaga. Masing-masing stomata sesungguhnya merupakan suatu celah antara pasangan sel penjaga. Stomata memungkinkan terjadinya pertukaran gas antara udara di sekitarnya dan sel-sel fotosintatik dibagian dalam daun. Stomata juga merupakan jalan hilangnya air pada tumbuhan melalui penguapan, suatu proses yang disebut transpirasi.

G. Kesimpulan

1. Akar tanaman monokotil (contohnya jagung) tesusun atas jaringan endodermis, perisikel, xylem, floem, epidermis, dan korteks. Untuk batang tanaman monokotil (contohnya jagung) tersusun atas jaringan epidermis, jaringan dasar, dan berkas pembuluh. Sedangkan untuk batang tanaman dikotil (contohnya labu) tersusun atas jaringan epidermis, korteks, xylem, floem, empulur, dan sklerenkim. Untuk daun pada tanaman monokotil (contohnya lili) tersusun atas jaringan epidermis, parenkim, kolenkim, tulang daun, parenkim, dan stoma

2. Jaringan penyusun tanaman monokotil dan dikotil berbeda, dari gambar terlihat jelas susunan jaringan berbeda dan ada bebrapa jaringan pada tanaman dikotil yang tidak ada pada tanaman monokotil.

(10)

Campbell, Neil A, Jane B.Reece & Lawrence G. Mitchell. (2002). Biologi (ed 5-jilid 2 terjemahan). Jakarta: Erlangga.

Referensi

Dokumen terkait

Tebo Multi Agro memastikan bahwa Kebijakan Strategi Pencegahan Bahaya Kebakaran Lahan dan Hutan ini telah dikomunikasikan kepada seluruh karyawan, mitra kerja dan

Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut ketika kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan

Pengolahan data merupakan segala macam pengolahan terahadap data untuk membuat data itu berguna sesuai dengan hasil yang diinginkan, sehingga dapat segera dipakai, hasil

Sebagai usaha yang identik dengan ajaran agama, pendidikan karakter dalam.. Islam memiliki keunikan dan perbedaan dengan pendidikan karakter di

Skripsi yang berjudul ” Pengaruh perangkap Warna Berperekat dan Aroma Rempah untuk Mengendalikan Hama Gudang Lasioderma serricorne F. (Coleoptera: Anobiidae di Gudang Tembakau ”

Net Profit Margin (NPM) digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih yang dikaitkan dengan pembagian deviden. Peningkatan rasio ini berarti terjadi

Partial test found that &ere was a sig[ificant positive relationship relationships both, judging from th€ value ofthe p value of0.002 sigtrificaot at the level