• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI MEMPELAJARI JA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI MEMPELAJARI JA"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Praktikum Biologi Dasar

“Mempelajari Jaringan Pada Hewan dan Tumbuhan”

Oleh:

Putri Dwi Suryanti 130210101036

Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan MIPA

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember

(2)

1. JUDUL : Mempelajari Jaringan Pada Hewan dan Tumbuhan 2. TUJUAN :

a. Mahasiswa dapat menjelaskan jaringan penyusun pada hewan

b. Mahasiswa dapat menjelaskan jaringan penyusun pada tumbuhan

3. DASAR TEORI:

Sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama disebut jaringan. Pada garis besarnya, jaringan hewan dibagi menjadi empat kelompok :

1. Jaringan epitel : susunannya rapat sehingga tidak terdapat ruang antar sel . Berdasarkan bentuk dan sususnannya, jaringan epitel terdiri atas :

a) epitel pipih selapis, b) epitel kubus selapis,

c) epitel kolumner (memanjang) 2. Jaringan ikat : letak selnya berjauhan

Berdasarkan strukturnya, jaringan ikat dibedakan menjadi : a) Jaringan ikat longgar

3. Jaringan otot : selnya memanjang berbentuk serabut Macam – macam jaringan otot :

a) Otot polos

b) Otot bergaris melintang c) Otot jantung

(3)

1. Jaringan epitel

Jaringan Epitel dibuat dari sel-sel memadat yang tersusun dalam lapisan pipih. Jaringan ini menjalankan berbagai fungsi. Dalam setiap kasus fungsi-fungsi ini mencerminkan kenyataan bahwa epitel selalu terdapat di perbatasan antara massa sel dan rongga atau ruang. Misalnya epitel kulit melindungi jaringan di bawahnya terhadap kerusakan karena gesekan mekanis, radiasi sinar ultraviolet dan beragam bakteri. Seperti jaringan epidermis pada tumbuhan, jaringan epitel berperan sebagai pelapis organ dan rongga tubuh bagian luar. Jaringan ini dapat ditemukan pada permukaan tubuh yang membatasi organ tubuh dengan lingkungan luarnya. Jaringan epitel yang melapisi permukaan tubuh atau lapisan luar tubuh dinamakan epitelium. Sedangkan jaringan epitel yang membatasi rongga tubuh dinamakan mesotelium, misalnya perikardium yang melapisi organ jantung, pleura yang melapisi organ paru-paru, dan peritonium. Kemudian, jaringan yang membatasi organ tubuh dinamakan endotelium. Di dalam struktur tubuh, jaringan epitel berfungsi sebagai pelindung jaringan di bawahnya dari kerusakan, pengangkut zat-zat antarjaringan, dan tempat keluarnya enzim(Kimball,1992:110).

Sifat-sifat umum jaringan epitel :

1. Sel-selnya mempunyai bentuk yang tegak teratur dan tidak banyak mempunyai proses proses protoplasma yang luas

2. Antara sel-selnya terdapat sedikit kerangka stuktural (bahan ekstraselular atau matriks)

3. Tidak mempunyai persediaan dari pembuluh darah, dan harus di beri persediaan makanan melalui difusi dari lapisan-lapisan kapiler yang ada di bawahnya

4. Terikat erat pada jaringan konektif yang terletak di bawahnya oleh selaput tipis yang disebut lamina basal

5. Dapat diamati banyak sekali gambaran mitosis (Ramaley,1988: 33)

2. Jaringan ikat

(4)

3. Jaringan otot

Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ-organ tubuh. Kemampuan tersebut disebabkan karena jaringan otot mampu berkontraksi. Kontraksi otot dapat berlangsung karena molekul-molekul protein yang membangun sel otot dapat memanjang dan memendek. Sel otot dapat berkontraksi karena mengandung protein kontraktif yang di sebut miofibril. Miofibril terbuat dari protein kontraktil aktin dan miosin. Serabut otot tersusun menjadi berkas paralel yang kemudian membentuk otot. Pada vertebrata, ada tiga jenis jaringan otot yaitu Otot polos, Otot lurik dan Otot jantung (Parjatmo, 1987:17)

4. Jaringan saraf

Sistem saraf terbesar secara luas didalam tubuh dan dengan beberapa perkecualian, semua organ dari tubuh mengandung unsur saraf. Pada dasarnya sistem saraf menghimpun rangsangan dari lingkungan, mengubah rangsangan-rangsangan demikian menjadi impuls saraf dan meneruskan impuls ini ke suatu daerah penerimaan dan korelasi yang terorganisasi baik, dan disini impuls-impuls ditafsirkan disusul diteruskan keorgan efektor untuk memberikan jawaban. Fungsi-fungsi ini dilaksanakan oleh sel-sel yang sangat terspesialisasi yang disebut neuron, yang bersama sel-sel penyokongnya yaitu neurolgia dan bahan ekstrasel, membentuk jala-jala komunikasi terintregasi (Jan Tambajong. 1995 : 56).

(5)

Jaringan pada tumbuhan diantaranya adalah : 1. Jaringan Meristem (jaringan muda)

Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah dan jaringan ini relatif sangat muda , sitoplasmanya penuh , mempunyai kemampuan totipotensi yang tinggi karena kemampuan membentuk jaringan yang lain berupa jaringan dewasa (A.Fahn, 1982:82).

2. Jaringan epidermis (jaringan dewasa)

Jaringan epidermis merupakan jaringan yang letaknya paling luar, tersusun atas sel-sel hidup berbentuk pipih selapis yang berderet rapat tanpa ruang antar sel. Tidak mengandung klorofil kecuali pada epidermis tumbuhan Bryophita dan Pterydophyta serta sekitar epidermis pada sel penutup stomata. Bentuk sel jaringan epidermis seperti balok dan mengalami modifikasi membentuk aneka ragam sel yang sesuai dengan fungsinya. Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringan epidermis (Yatim, 1982:154).

Adapula yang berperan aktif dalam proses transportasi zat – zat makanan pada tumbuhan diantaranya adalah :

Xilem (pembuluh kayu). Sel-selnya mati dan berlapiskan zat lignin.

Dapat dibedakan menjadi dua, yaitu trakeid dan trakea. Trakeid berciri sekat antarselnya berpori, dan trakea apabila sekatnya tidak jelas. Fungsinya untuk mengangkut air dan garam-garam mineral dalam tanah dari akar ke daun.

Floem (pembuluh kulit kayu = pembuluh tapis ). Di sebelah luarnya

(6)

Sedangkan organ – organ tumbuhan diantaranya adalah a. Akar

Akar merupakan organ tumbuhan yang penting karena berperan sebagai alat pencengkeram pada tanah/penguat dan sebagai alat penyerap air. Akar memiliki bagian pelindung berupa tudung akar yang tidak dimiliki oleh organ lain. Berdasarkan asal terbentuknya, akar dapat dibedakan atas akar primer dan akar adventitif. Akar primer terbentuk dari bagian ujung embrio dan dari perisikel, sedangkan akar adventitif berkembang dari akar yang telah dewasa selain dari perisikel atau keluar dari organ lain seperti dari daun dan batang.

b. Batang

Pada tumbuhan dikotil, berkas pembuluh tersusun dalam suatu lingkaran sehingga korteks terdapat di bagian luar lingkaran dan empulur di bagian dalam lingkaran. Pada tumbuhan dikotil ini, xilem tersusun di bagian dalam lingkaran. Di antara floem dan xilem terdapat kambium yang menyebabkan pertumbuhan sekunder pada tumbuhan dikotil.

c. Daun

Struktur morfologi daun pada setiap jenis tumbuhan berbeda-beda. Oleh karena itu, struktur morfologi daun dapat digunakan untuk mengklasifikasikan jenis-jenis tumbuhan. Struktur daun dapat dilihat dari: bentuk tulang daun (menyirip, menjari, melengkung, dan sejajar); bangun daun atau bentuk helaian daun (bulat, lanset, jorong, memanjang, perisai, jantung, dan bulat telur); tepi daun (bergerigi, beringgit, berombak, bergiri, dan rata); bentuk ujung daun (runcing,meruncing, tumpul, membulat, rompang/ terbelah, dan berduri); bentuk pangkal daun (runcing, meruncing, tumpul, membulat, rata, dan berlekuk); dan prmukaan (licin, kasap, berkerut, berbulu, dan bersisik).

d. Bunga

(7)

tumbuhan. |ika kita memperhatikan bagian dasar bunga dan tangkai bunga, bagian ini merupakan modifikasi dari batang, sedangkan kelopak dan mahkota bunga merupakan modifikasi dari daun yang bentuk dan warnanya berubah. Sebagian masih tetap bersifat seperti daun, sedangkan sebagian lagi akan mengalami metamorfosis membentuk bagian yang berperan dalam proses reproduksi. (http://www.bisosial.com)

4. ALAT DAN BAHAN

a. Alat mikroskop b. Bahan

Preparat awetan jaringan ikat dan otot (jaringan hewan) Preparat awetan penampang melintang akar, batang dan daun

5.CARA KERJA

1. Pengamatan Jaringan Hewan

2. Pengamatan Jaringan Hewan

Meminta petunjuk dari pembimbing bila mengalami kesulitan Menggambar dan memberi keterangan bagian – bagian yang

dilihat

Memperhatikan struktur/bentuk selnya

Meletakkan preparat penampang melintang bahan (daun, batang, dan akar) dibawah mikroskop

(8)

5. HASIL PENGAMATAN  Jaringan hewan a. Jaringan ikat

(9)

b. Jaringan otot

(10)

 Jaringan tumbuhan a. Penampang melintang daun

(11)

c. Penampang melintang akar

6. PEMBAHASAN

Dalam melaksanakan praktikum kali ini, kami mengamati mengenai jaringan-jaringan penyusun pada hewan dan tumbuhan yaitu jaringan epitel,jaringan ikat dan jaringan otot pada hewan, serta jaringan yang ada pada akar, batang dan daun pada tumbuhan.

Pertama kita akan membahas jaringan pada hewan, jaringan pada hewan diantara adalah

A. JARINGAN HEWAN  Jaringan ikat

Jaringan ikat yang kata amati terdiri dari jaringan ikat kendur dan jaringan ikat padat. Bagian – bagian dari jaringan ikat antara lain

a. Serabut kolagen

(12)

dan jaringan ikat longgar. Dalamn penampang jaringan, serabut ini tampak berwarna putih

b. Serabut elastin

Serabut elastin mempunyai elastisitas tinggi, berwarna kuning, lebih tipis dari serabut kolagen, dan bentuknya seperti bangunan bercabang-cabang dan tebal. Serabut elastin tersusun oleh protein dan mukopolisakarida. Serabut elastin antara lain terdapat pada pembuluh darah dan ligamen. Elastisitas serabut elastin akan semakin menurun dengan semakin bertambahnya usia seseorang.

Jaringan ikat padat teratur menghubungkan antara otot dan tulang (tendon).

c. Fibroblas

Fibroblast berfungsi mensintesis dan mensekresikan protein pada serabut. Antara jaringan ikat padat dan jaringan ikat kendur memiliki beberapa perbedaan, perbedaan itu diantaranya adalah pada jaringan ikat padat serabut kolagen lebih banyak daripada serabut elastin,hal ini ditandai dengan lebih banyak warna biru (kolagen) yang terlihat lebih dominan daripada warna ungu (elastin) saat diamati dibawah mikroskop. Serta fibroblas pada tendo yang terpotong memanjang terdapat berderet di antara serat-serat kolagen.

Sementara pada jaringan ikat kendur serabut kolagen lebih sedikit daripada serabut elastin karena fungsi utamanya yaitu mengikat bagian-bagian tubuh agar bersatu dan sekaligus memungkinkan gerakan diantara mereka. Hal itu dapat ditandai dengan lebih banyak warna ungu (elastin) daripada warna biru (kolagen) saat diamati dibawah mikroskop. Serta fibroblas terdapat di dalam serabut kolagen

 Jaringan epitel

(13)

a. Epitel kubus berlapis banyak

terdapat pada beberapa bagian tubuh, yakni folikel ovarium, buah zakar, testis, kelenjar minyak, kelenjar keringat pada kulit, dan kelenjar ludah. Jaringan ini adalah sebagai pelindung dan penghasil mukus. Selain itu, jaringan ini juga berfungsi sebagai pelindung dari gesekan. Bagian – bagian dari epitel kubus berlapis banyak diantaranya adalah :

1. Intisel

Merupakan pusat informasi, dibatasi oleh sepasang membran. Nukleus mengandung pori-pori yang hal ini boleh jadi

memungkinkan bahan-bahan berlalu lalang dari nukleus, umumnya merupakan organel yang paling menonjol karena terkait fungsinya yaitu untuk mengatur segala aktivitas yang ada dalam sel. Terdapat inti nukleus yaitu nukleolus yang di dalamnya sejenis RNA

ribosom disintesis berdasarkan intruksi di dalam DNA. 2. Sel epitelkubusberlapisbanyak

3. Lumen ( Ronggasel)

Suatucelahatauronggapadasel yang

berfungsisebagaipembatasantaraselsatudengan yang lain.

Epitel kubus berlapis banyak terdapat pada beberapa bagian tubuh, yakni folikel ovarium, buah zakar, testis, kelenjar minyak, kelenjar keringat pada kulit, dan kelenjar ludah. Jaringan ini adalah sebagai pelindung dan penghasil mukus. Selain itu, jaringan ini juga berfungsi sebagai pelindung dari gesekan.

b. Jaringan epitel selapis kubus

(14)

Berfungsi untuk melindungi bagian tubuh di bawahnya, sekresi dan absorpsi.

 Jaringan otot

a. Otot lurik (otot rangka)

Otot lurik memiliki inti banyak yang berada di tepi, banyaknya inti pada otot rangka ini dikarenakan otot rangka merupakan otot sadar yang kerjanya kita sadari, otot ini mudah lelah sehingga diperlukan banyak inti untuk respirasi sel-selnya agar bertenaga kembali. Aktivitas berat yang terus menerus mengakibatkan semakin tebalnya otot.Miofibril otot kerangka mempunyai pita-pita melintang gelap berseling terang yang disebut lurik.Lurik ini mempunyai peran fundamental dalam kontraksi.Selama kontraksi pita gelap tetap tetapi pita yang terang memendek.Kontraksi otot kerangka biasanya terkendali.Otot lurik dapat berkontraksi dengan cepat tetapi tidak dapat tetap dalam keadaan kontraksi.Otot lurik harus beristirahat dahulu sebelum dapat berkontraksi lagi.

b. Otot polos

(15)

B. JARINGAN TUMBUHAN  Daun

 Penampang melintang daun beringin

Daun beringi merupakan daun dikotil yang terdiri dari epidermis atas, stoma, jaringan palisade, korteks, jaringan spons, jaringan pengangkut dan epidermis bawah. Tumbuhan dikotil memiliki urat daun yang membentuk jaringan. Urat daun tersebut bercabang-cabang hingga menjadi perbercabang-cabangan kecil dan membentuk susunan seperti jaring atau jala.

a. Epidermis atas yang merupakan jaringan yang letaknya paling luar, tersusun atas sel-sel hidup berbentuk pipih selapis yang berderet rapat tanpa ruang antar sel. Bentuk jaringan epidermis seperti balok dan berfungsi sebagai pelindung jaringan di dalamnya.

b. Jaringan palisade yang terdiri atas sel-sel silindris, tegak dan tersusun rapat dan mengandug banyak kloroplas. Pada parenkim palisade ini berlangsung proses fotosintesis.

c. Jaringan spons (jaringan bunga karang).

Jaringan ini terdiri atas sel-sel yang tidak teratur, memiliki banyak ruang antar sel dan sedikit mengandung kloroplas. Parenkim spons ini berfungsi untuk menampung karbondioksida untuk proses fotosintesis.

d. Jaringan epidermis bawah yang berfungsi untuk melindungi jaringan-jaringan yang ada di posisi bagian bawah daun karena jaringan epidermis itu sendiri sebenarnya adalah jaringan pelindung.

 Penampang daun jagung

(16)

sel, serta mempunyai struktur sel yang sangat bervariasi dengan dinding sel tipis dan bersifat hidup. Tumbuhan monokotil memiliki urat daun yang memanjang dari pangkal ke ujung daun secara sejajar.

a. Epidermis atas, yang terdiri atas satu lapisan sel pipih dengan dinding tebal yang berlapiskan kutikula atau lilin. Lapisan kutikula itu sendiri berfungsi untuk mencegah penguapan air yang berlebihan. Epidermis daun juga termodifikasi menjadi trikom yang berupa rambut-rambut atau duri.

b. Jaringan palisade, yang mengandung banyak kloroplas sehingga berfungsi untuk proses fotosintesis.

c. Jaringan spons

Jaringan yang juga disebut sebagai jaringan bunga karang ini mempunyai struktur yang mempunyai benyak rongga antar sel. Rongga tersebut berfungsi untuk memisahkan sel satu dengan sel yang lainnya.

d. Jaringan epidermis bawah. Pada jaringan epidermis bawah ini juga mempunyai stomata yang berfungsi untuk pertukaran gas. Perbedaan daun monokotil dan dikotil terletak pada tipe berkas pengangkutnya. Pada tumbuhan monokotil berkas pengangkutnya bertipe kolateral tertutup (xilem dan floem tidak dipisahkan oleh kambium) sedangkan pada daun dikotil bertipe kolateral terbuka (xilem dan floem dipisahkan oleh kambium). Korteks pada tumbuhan dikotil terletak di antara berkas pengangkut dan epidermis sedangkan pada daun monokotil batas tersebut tidak jelas.

 Batang

 Penampang melintang batang jagung

(17)

a. Epidermis

Merupakan jaringan yang tersusun atas satu lapis sel yang terletak pada lapisan paling luar dan menutupi seluruh permukaan tubuh. Bentuk sel seperti balok dan tersusun rapat dan berfungsi sebagai jaringan pelindung.

b. Korteks menyokong tumbuhan agar dapat berdiri kokoh di atas tanah. Jaringan penguat terdiri dari parenkim dan kolenkim.

 Penampang batang Ficus elastica

Batang Ficus elastica merupakan batang dikotil,yang memiliki jaringan – jaringan diantaranya adalah :

a. Epidermis.

(18)

c. Jaringan penguat

Merupakan jaringan yang berfungsi untuk menopang tumbuhan agar dapat berdiri kokoh dan kuat. Jaringan penguat ini terdiri atas jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.

d. Floem

Terdiri atas sel-sel hidup, berdinding selulosa dan dinding melintangnya berpori. Floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan.

e. Xilem

Disebut juga pembuluh kayu. Sel-sel penyusun xilem adalah trakeid dan trakea, elemen pembuluh dan parenkim xilem. Xilem berfungsi untuk mengangkut air dari akar ke daun.

 Akar

 Penampang melintang akar dikotil

akar dikotil terdiri dari epidermis, korteks, endodermis, jaringan pengangkut (xilem dan floem) serta jaringan penguat. Struktur jaringan penyusun akar dikotil dan monokotil berbeda. Perbedaannya terletak pada jumlah lapisan perisekel, letak xilem, floem, kambium, seta ada tidaknya empulur. Akar dikotil tidak mempunyai empulur. Kambium dan lapisan perisikelya satu lapis. Letak xilem dan floem berselang-seling, dipisahkan oleh kambium yang membentuk bangunan sperti bintang. Perisikel berfungsi untuk membentuk cabang akar. Akar monokotil mempunyai empulur, kambium, dan xilem ada di tengah dikeliligi oleh floem serta perisikelnya dua selapis.

a. Epidermis

(19)

b. Korteks pusat. Sel-sel endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan membentuk seperti titik-titik, dinamakan titik kaspari. Fungsi dari jaringan ini adalah mengatur jalannya air dan zat hara yang akan masuk ke silinder pusat.

d. Floem

Terdiri atas elemen buluh tapis, sel pengiring dan serabut floem. Floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke selurus bagian tubuh tumbuhan,

e. Xilem

Penyusun xilem pada akar adalah trakeid dan trakea, elemen pembuluh dan parenkim xilem. Xilem berfungsi untuk mengangkut air dari akar ke daun.

 Penampang melintang akar monokotil

akar monokotil terdiri dari epidermis, korteks, endodermis, xilem dan floem. Endodermis adalah jaringan yang terdapat di bawah eksodermis korteks yang merupakan bagian terdalam dari korteks. a. Epidermis

(20)

b. Korteks

Terdiri atas beberapa lapis sel yang berdinding tipis dan memiliki banyak ruang udara yang berperan dalam pertukaran gas.

c. Endodermis

Endodermis akar terdiri dari selapis sel yang tebal. Sebagian besar sel-sel endodermis memiliki bagian seperti pita yang mengandung gabus (zat suberin) atau zat lignin yang disebut pita kaspari. Endodermis berperan mengatur jalannya air dan zat hara yang diserap akar dari tanah masuk ke silinder pusat. d. Jaringan pengangkut

Jaringan pengangkut pada akar sering disebut jaringan vaskular. Jaringan ini disebut jaringan vaskular karena sarana transportasi atau pengangkutannya berupa pembuluh pembuluh yaitu pembuluh xilem dan floem.

e. Jaringan penguat

Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan meliputi 2 jaringan yaitu jaringan kolenkim yang banyak terdapat pada jaringan muda dan jaringan sklerenkim yang berfungsi menguatkan bagian tubuh tumbuhan yang sudah dewasa.

7. PENUTUP

7.1KESIMPULAN

Jaringan Penyusun pada Hewan

1. Jaringan Epitel : Jaringan epitel mempunyai susunan sel rapat sehingga tidak ada ruang antar sel. Fungsi yaitu melindungi organ yang ada dibawahnya. Berdasarkan bentuk dan susunannya, jaringan epitel terdiri atas :

 Epitel pipih selapis (epitel squamosa biasa)  Epitel kubus selapis

(21)

2. Jaringan Ikat : letak selnya berjauhan yang terdiri dari selaut elastis, selaput kolagen dan fibroblas. Berdasarkan strukturnya, jaringan ikat dibedakan menjadi :

 Jaringan ikat longgar

3. Jaringan Otot : selnya memanjang berbentuk serabut. Ada tiga macam jaringan otot, antara lain :

 Otot Polos  Otot lurik  Otot Jantung

 Jaringan Penyusun pada Tumbuhan :

Pada tumbuhan terdapat berbagai jenis jaringan, seperti jaringan epidermis, jaringan penguat, jaringan pengangkut dll. Tumbuhan menurut jumlah kotiledonnya terbagi atas tumbuhan dikotil dan monokotil.

Pada penampang melintang akar, batang dan daun yang diamati, terdapat berbagai perbedaan walaupun sesama daun tapi dalam tumbuhan yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh struktur tumbuhan itu sendiri yaitu tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil.

7.2SARAN

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Admin,http://biologimediacentre.com/jaringan-pada-tumbuhan-2-jaringan- dewasa/ diakses tanggal 24 Maret 2014

Admin,2013.http://www.bisosial.com/2013/03/organ-pada-tumbuhan.html. diakses tanggal 27 Maret 2014.

Fahn,A.1982. Anatomi Tumbuhan jilid 3. Jogjakarta: Universitas Gajah Mada

Kimball.John W.1992.Biologo Jilid 1.Jakarta:Erlangga.

Parjatmo,Widjojo.1987.Biologi Umum1.Bandung: Angkasa.

Ramaley, Judith, A.1988.Dasar-dasar Histologi.Jakarta: Erlangga

Tambajong, Jan. 1995. Sinopsis histologi. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Waluyo, Joko.2006. Biologi Umum. Jember: Universitas Jember.

Referensi

Dokumen terkait

Pada daun tumbuhan monokotil belumberdeferiensi, sedangkan pada daun dikotil sudah berdefiriensi menjadi jaringan tiang dan pagar (palisade) yang terdapat dibagian luar dan yang

Akar memiliki struktur luar yang meliputi : tudung akar, batang akar, cabang akar (pada dikotil), dan bulu akar3. Secara anatomi akar terdiri dari empat bagian,

Pada bayangan yang diperoleh dibawah mikroskop, pada bagian atas gambar, terdapat deretan persegi panjang yang merupakan jaringan epidermis atas daun,

Anatomi batang monokotil sangat berbeda dengan anatomi batang dikotil. Epidermis tanaman monokotil memiliki dinding sel yang tebal. Di bawah epidermis terdapat jaringan tipis

karena gambar hasil pengamatan tidak begitu jelas. Epidermis atas sel daun karet Epidermis bawah sel

Sawi langit atau biasa disebut salentrong maupun buyung merupakan tumbuhan dikotil. Maka struktur anatomi batangnya memiliki struktur batang dikotil. Pada

Menurut Mulyani (2006), jika pada mesofil daun yang terdiri dari parenkim palisade dan parenkim spons, sebagian besar kloroplas terdapat pada jaringan palisade.. Susunan sel di

elastica yang mana daun yang diiris melintang terlihat bagian bagiannya seperti epidermis atas dan bawah, jaringan tiang parenkim palisade, hipodermis, stomata, mesofil, jaringan bunga