• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. BIOLOGI laporan praktikum sel tumbuha

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "3. BIOLOGI laporan praktikum sel tumbuha"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM

STRUKTUR JARINGAN SEL HEWAN DAN TUMBUHAN

Oleh :

1. Alifah Trixie

(02)

2. Nabiila Naura (09)

3. Ratri Nur

(10)

(2)

Tujuan pengamatan ini adalah untuk mengetahui secara spesifk bagaimana bentuk, perbedaan, dan mendalami sel-sel tumbuhan dan hewan yang akan diamati.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana bentuk sel tumbuhan dan sel hewan? 2. Bagaimana perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan?

3. Bagaimana perbedaan struktur jaringan tumbuhan monokotil dan dikotil?

C. Alat dan Bahan

Alat

 Daun Ficus elastica (karet kebo)

 Daun Zea mays (jagung)

 Batang Zea mays (jagung)

 Akar Zea mays (jagung)

 Batang Vernonia cinerea (sawi langit)

 Akar Vernonia cinerea (sawi langit)

D.Langkah Kerja

Sel Epitel Hewan

1. Menyiapkan alat dan bahan

2. Mengatur cahaya dan perbesaran mikroskop 3. Membersihkan kaca preparat

4. Mengambil epitel hewan dengan tusuk gigi pada dinding mulut 5. Menaruh epitel pada kaca preparat

6. Memberi 2 tetes etilen biru pada kaca preparat 7. Menutup kaca preparat dengan penutupnya

8. Menaruh preparat dan memposisikan preparat agar mendapatkan pengamatan terbaik

(3)

11. Mencatat hasil pengamatan 12. Membuka penjepit preparat 13. Membersihkan kaca preparat

14. Melanjutkan pengamatan pada sel tumbuhan Sel Tumbuhan

1. Menyiapkan alat dan bahan

2. Mengatur cahaya dan perbesaran mikroskop 3. Membersihkan kaca preparat

4. Mengiris tumbuhan yang akan diamati dengan silet 5. Menaruh irisan tumbuhan pada kaca preparat 6. Memberi 1-2 tetes aquades pada kaca preparat 7. Menutup kaca preparat dengan penutupnya

8. Menaruh preparat dan memposisikan preparat agar mendapatkan pengamatan terbaik

9. Menjepit preparat dengan penjepit preparat 10. Mengamati preparat melalui mikroskop 11. Mencatat hasil pengamatan

12. Membuka penjepit preparat 13. Membersihkan kaca preparat

14. Melanjutkan pengamatan dengan bahan lain

E. Hasil Pengamatan

No Perbesaran Preparat

1.

10x

Epitel hewan

2. Daun Rhoeo discolor

(nanas kerang)

3. Daun Ficus elastica (karet

kebo)

4. Daun Zea mays (jagung)

5. Batang Zea mays (jagung)

6. Akar Zea mays (jagung)

7. Batang Vernonia cinerea

(sawi langit)

8. Akar Vernonia cinerea

(4)

1. Sel Epitel Hewan

Perbesaran 10x

2. Sel Daun Rhoeo discolor (Nanas Kerang)

Perbesaran 10x

(5)

Perbesaran 10x

4. Sel Daun Zea mays (Jagung)

Perbesaran 10x

(6)

Perbesaran 10x

6. Sel Akar Zea mays

(Jagung)

Perbesaran 10x

(7)

Perbesaran 10x

(8)

Perbesaran 10x

F. Analisis Hasil

1. Preparat Epitel Hewan

Jaringan epitel

adalah jaringan yang

melapisi permukan

tubuh, baik

permukaan

dalam maupun luar.

Jaringan epitel dibagi

tiga

yaitu epit ellum, endothel

lum,

dan meso thellum.

Jaringan epitellum

adalah jaringan epitel

yang melapisi

permukaan luar

tubuh. Endothellum

adalah jaringan yang membatasi organ dalam. Sedangkan Mesotellum adalah jaringan epitellum yang membatasi rongga.

(9)

lapisan pelindung yang melindungi jaringan dibawahnya. Letak jaringan epitel terdapat di sepanjang sistem pencernaan yang membantu dalam penyerapan nutrisi yang dibutuhkan tubuh dari proses pencernaan. sekresi enzim dan hormon serta ekskresi produk sampingan yang tidak dinginkan seperti pada ginjal dan kelenjar keringat. Pada daerah paru-paru, lapisan epitel membantu menyebarkan oksigen di semua bagian tubuh dan yang terdapat dibagian mata, hidung dan lidah adalah untuk meningkatkan sensivitas.

2. Preparat Daun Rhoeo discolor (Nanas Kerang)

Rhoeo discolor atau biasa disebut nanas kerang merupakan tumbuhan monokotil. Maka struktur anatomi daunnya memiliki struktur daun monokotil. Pada praktikum tersebut, dengan perbesaran 10x dapat terlihat struktur anatomi daun nanas kerang

yaitu :

1) Epidermis dan kutikula, terletak pada Lapisan permukaan atasdan bawah daun. Jaringan ini berfungsi melindungi lapisan sel di bagian dalam dari kekeringan dan mencegah penguapan air melalui permukaan daun.

2) Stomata, terletak berderet di antara urat daun. Berfungsi sebagai jalan masuk dan keluarnya udara.

3) Mesofl, terletak pada cekungan di antara urat daun. Berfungsi Membuat zat makanan melalui fotosintesis.

4) Urat daun, terletak pada helai daun. Berfungsi sebagai transportasi zat.

(10)

3. Preparat Daun Ficus elastica (Karet Kebo)

Ficus elastica atau biasa disebut karet kebo merupakan tumbuhan dikotil. Maka struktur anatomi daunnya memiliki struktur daun dikotil. Pada praktikum tersebut, dengan perbesaran 10x dapat terlihat struktur anatomi daun karet kebo yaitu :

1) Jaringan epidermis, terdiri dari satu lapis sel kecuali tanaman fcus (karet), letaknya menyusun lapisan permukaan atas dan bawah daun. Lapisan epidermis tumbuhan dikotil berfungsi melindungi lapisan sel di bagian dalam dari kekeringan dan menjaga bentuk daun agar tetap.

2) Jaringan kutikula, merupakan penebalan dari zat kutin, letaknya melapisi permukaan atas dan bawah daun. Zat kutin pada kutikula berfungsi mencegah penguapan air melalui permukaan daun. 3) Stomata, melapisi permukaan atas dan bawah daun, berfungsi

sebagai jalan masuk dan keluarnya udara serta sebagai sel penjaga sebagai pengatur membuka dan menutupnya stomata 4) Rambut dan kelenjar, yang berfungsi sebagai alat pengeluaran 5) Mesofl, terletak diantara lapisan epidermis atas dan bawah,

berfungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.

6) Urat daun, terletak pada helai daun, berfungsi sebgai transportasi zat.

Dengan demikian struktur anatomi daun dari Ficus elastica atau karet kebo adalah dikotil.

4. Preparat Daun Zea mays (Jagung)

Zea mays atau biasa disebut jagung merupakan tumbuhan monokotil. Maka struktur anatomi daunnya memiliki struktur daun monokotil. Pada praktikum tersebut, dengan perbesaran 10x dapat terlihat struktur anatomi daun jagung yaitu :

(11)

bagian dalam dari kekeringan dan mencegah penguapan air melalui permukaan daun.

2) Stomata, terletak berderet di antara urat daun. Berfungsi sebagai jalan masuk dan keluarnya udara.

3) Mesofl, terletak pada cekungan di antara urat daun. Berfungsi Membuat zat makanan melalui fotosintesis.

4) Urat daun, terletak pada helai daun. Berfungsi sebagai transportasi zat.

Dengan demikian struktur anatomi daun dari Zea mays atau jagung adalah monokotil.

5. Preprat Batang Zea mays (Jagung)

Zea mays atau biasa disebut jagung merupakan tumbuhan monokotil. Maka struktur anatomi batangnya memiliki struktur batang monokotil. Pada praktikum tersebut, dengan perbesaran 10x dapat terlihat struktur anatomi batang jagung yaitu :

1) Ikatan pembuluh tersebar 2) Floem dan xilem bersebelahan

3) Tidak terdapat kambium di antara foem dan xilem 4) Tidak mengalami pertumbuhan sekunder

5) Jaringan dasar tidak dibedakan menjadi korteks dan empulur 6) Terdapat sel-sel seludang pembuluh

Dengan demikian struktur anatomi batang dari Zea mays atau jagung adalah monokotil.

6. Preparat Akar Zea mays (Jagung)

(12)

monokotil. Pada praktikum tersebut, dengan perbesaran 10x dapat terlihat struktur anatomi akar jagung yaitu :

1) Endodermis pada akar tumbuhan monokotil membentuk dinding sekunder yang tebal

2) Xilem dan foem tidak tersusun rapi pada akar tumbuhan

monokotil, hal ini disebabkan karena antara xilem dan foem tidak terdapat kambium seperti pada akar tumbuhan dikotil.

3) Xilem berhenti tumbuh sebelum bagian pusat terbentuk. Hal ini menyebabkan jalur-jalur xilem tidak berbentuk binang, tetapi membentuk satu ikatan dengan lainnya

Dengan demikian struktur anatomi akar dari Zea mays atau jagung adalah monokotil.

7. Preparat Batang Vernonia cinere (Sawi Langit)

Sawi langit atau biasa disebut salentrong maupun buyung merupakan tumbuhan dikotil. Maka struktur anatomi batangnya memiliki struktur batang dikotil. Pada praktikum tersebut, dengan perbesaran 10x dapat terlihat struktur anatomi batang sawi langit yaitu :

1) Ikatan pembuluh tersusun dalam 1 lingkaran 2) Floem terletak disebelah luar xilem

3) Terdapat kambium di antara foem dan xilem

4) Mengalami pertumbuhan sekunder (Pertambahan diameter batang akibat perkembangan kambium)

5) Jaringan dasar dapat dibedakan menjadi korteks dan empulur 6) Tidak terdapat sel-sel seludang pembuluh (sel-sel khusus yang

(13)

8. Preparat Akar Vernonia cinerea (Sawi Langit)

Sawi langit atau biasa disebut salentrong maupun buyung merupakan tumbuhan dikotil. Maka struktur anatomi akarnya memiliki struktur akar dikotil. Pada praktikum tersebut, dengan perbesaran 10x dapat terlihat struktur anatomi akar sawi langit yaitu :

1) Epidermis. Bagian ini tersusun dari satu lapis sel yang berdinding tipis dan berkutikula. Pada bagian ini terdapat sel-sel yang membentuk rambut akar dengan cara mengadakan perpanjangan dari dinding luarnya ke arah lateral.

2) Korteks. Korteks merupakan bagian antara epidermis dan endodermis. Bagian ini menempati porsi paling besar pada akar (terlihat pada Gambar 1). Korteks terdiri dari beberapa lapis sel dan didalamnya terdapat ruang antar sel yang memanjang sepanjang akar.

3) Endodermis. Setelah korteks terdapat bagian endodermis akar. sel endodermis berbentuk kotak dan tersusun rapat tanpa adanya ruang antar sel.

4) Silinder pusat (stele). Bagian ini terdapat di bagian dalam dan berdampingan dengan endodermis serta tersusun dari lingkaran tepi dan jaringan pembuluh. Akar lateral tumbuh pada bagian ini. Jaringan pembuluh terdiri dari xylem dan foem yang tersusun selang-seling dan keduanya dipisahkan oleh sederetan sel parenkim yang biasa disebut kambium.

(14)

Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

No Bagian dan Organel

Sel Sel Hewan Sel Tumbuhan 1. Ukuran sel Lebih kecil Lebih besar 2. Dinding sel Tidak ada Ada, bersifat kaku 3. Membran sel Tidak ada Ada

4. Vakuola Berukuran kecil Berukuran besar

5. Plastida Tidak ada

Ada (leukoplas, kromoplas, dan

kloroplas) 6. Sentriol di dalam

sentrosom Ada Tidak ada

7. Lisosom Ada Tidak ada

8. Sitokenesis Tidak ada Ada 9. Batasan pertumbuhan Ada Tidak ada

Perbedaan Monokotil dan Dikotil

No Perbedaan Monokotil Dikotil

1. Biji Berkeping 1 Berkeping 2

2. Tulang daun Sejajar atau

melengkung Menjari atau menyirip 3. Bunga Jumlah mahkota,

kelopak, dan benang

(15)

sari bunga kelipatan 3

sari bunga kelipatan 4 atau 5 (dapat atas korteks dan stele

(xilem dan foem)

7. Serbuk sari Alur tunggal di tiap

butir serbuk sari 3 alur

8. Pembuluh kayu

Perbedaan Struktur Penampang Melintang antara Monokotil dan Dikotil

Akar

Monokotil:

Susunan jaringan dari luar ke dalam:

 Inti besar dan berkembang dengan baik (empulur)

 Xilem dan foem terletak berselingan dengan jumlah yang sangat banyak

 Perisikel terdiri atas beberapa sel dan membentuk akar lateral

 Tidak terdapat kambium

(16)

Dikotil:

 Tidak terdapat empulur

 Xilem terletak di bagian tengah akar, sedangkan foem di bagian luar xylem (dibatasi oleh kambium)

 Pembuluh xilem berdinding tebal, seratnya sedikit, namun parenkim banyak

 Perisikel terdiri dari selapis sel

 Batas ujung akar dan kaliptra tidak jelas

Batang

Monokotil

 Tidak terdapat rambut pada epidermis

 Hipodermis (lapisan di bawah epidermis) umumnya berupa sklerenkim

 Ukuran berkas pengangkut berbeda-beda

 Terdapat rongga protoxilem

 Berkas pengangkut dilindungi selubung berkas pengangkut

 Tidak terdapat parenkim foem

 Umumnya tidak terdapat pertumbuhan sekunder

(17)

 Jaringan epidermisnya lapis tunggal dengan kutikula yang tebal. Terdapat rambut pada epidermisnya (multicellular hairs)

 Hipodermis umumnya berupa kolenkim

 Ukuran berkas pengangkut seragam

 Tidak terdapat rongga pada berkas pengangkut

 Tidak terdapat selubung berkas pengangkut

 Pembuluh xilem kecil, serat banyak, namun parenkim sedikit

 Pertumbuhan xilem membentuk ‘lingkaran tahunan’ yang biasanya digunakan untuk mengetahui umur tumbuhan dikotil

 Terdapat parenkim foem

 Pertumbuhan sekunder terjadi karena terbentuknya meristem lateral

Daun

Monokotil

 Isobilateral

 Pembuluh xilem terdiri dari 2 protoxilem dan 2 metaxilem

 Stomata terdapat di epidermis atas dan bawah (amphistomatic)

 Terdapat sel kipas (motor/bulliform cells) di epidermis atas yang berfungsi untuk membuka dan menutup daun (daun menggulung)

(18)

Dikotil:

 Dorsiventral

 Pembuluh xilem terdiri dari banyak protoxilem dan metaxilem

 Stomata hanya terdapat di epidermis bawah (hypostomatic)

 Jaringan mesofl dibedakan menjadi jaringan palisade dan parenkim spons

 Selubung berkas pengangkut terbuat dari kolenkim

G.Kesimpulan

Referensi

Dokumen terkait

Lapisan ini terletak paling luar dari organ batang. Epidermis terdiri atas lapis sel yang dinding selnyasudah mengalami penebalan yang disebut kutikula. Lapisan kutikula ini

Semua rantai makanan dimulai dengan organisme autrofik, yaitu organisme yang melakukan fotosintesis seperti tumbuhan hijau.organisme ini disebut produsen

1. Judul : Organ pada Tumbuhan ( Akar, Batang dan Daun ) 2. Tujuan : A. Untuk mengamati dan mengenal struktur jaringan akar, batang, dan daun jagung (Zea

Hal ini sudah relevan dengan hasil pengamatan yang telah dilakukan, karakteristik dan ciri khas utama dari euglena yaitu adanya flagel pada ujung sel sebagai alat gerak.. Sel

Skripsi berjudul: Struktur Anatomi Batang Tumbuhan Xerofit, Mesofit dan Hidrofit Sebagai Sumber Belajar Biologi di SMA, telah diuji dan disahkan oleh Fakultas

Hal ini sudah relevan dengan hasil pengamatan yang telah dilakukan, karakteristik dan ciri khas utama dari euglena yaitu adanya flagel pada ujung sel sebagai alat gerak.. Sel

Sedangkan sel hewan mempunyai perbedaan dari sel tumbuhan selain tidak mempunyai dinding sel, kloroplas, tidak lazim punya vakuola, juga sel hewan mempunyai

Kekeruhan perairan atau yang biasa disebut dengan turbiditas perairan merupakan suatu keadaan perairan disaat semua zat padat berupa pasir, lumpur dan tanah liat atau partikel-partikel