• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Biologi - Bentuk Dan Strutur Sel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Praktikum Biologi - Bentuk Dan Strutur Sel"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

BENTUK DAN STRUKTUR SEL

Tugas Kelompok Biologi

Disusun oleh :

KELOMPOK ALOE VERA XI MIPA 1 1. Ni Putu Diah Damayanti (07) 2. Ni Putu Mirna Sari (18) 3. Ni Putu Nadia Ramayanti (20) 4. Ni Luh Rosita Dewi (27) 5. I Pande Made Yudi Adrianto (35)

SMA NEGERI 1 ABIANSEMAL

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

(2)

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI I. JUDUL

Mengamati Bentuk dan Struktur Sel. II. TUJUAN

Tujuan diselenggarakannya praktikum ini, antara lain: 1. Siswa Mengetahui bentuk dari sel-sel makhluk hidup. 2. Siswa Mengetahui struktur sel makhluk hidup.

3. Siswa mampu menyebut organel-organel sel melalui pengamatan dengan mikroskop.

4. Siswa dapat menggambarkan bentuk dari sel yang diamati.

5. Siswa mampu membedakan antara struktur sel tumbuhan, sel protista, dan sel lainnya.

III. ALAT DAN BAHAN

Adapun dalam praktikum yang telah dilakukan, ada beberapa alat serta bahan yang digunakan diantaranya sebagai berikut.

A. ALAT

 Mikroskop

 Kaca objek (object glass)

 Kaca penutup (cover glass)

 Silet  Pipet tetes  Meja objek  Kertas tisu  Gelas ukur B. BAHAN  Air kolam  Air got  Air laut

(3)

 Air sawah

 Air sungai

 Bawang merah IV. MEKANISME KERJA

A. Pada Pengamatan 5 Jenis Air (Air Kolam, Air Sawah, Air Got, Air Laut, dan Air Sungai)

Langkah-langkah pengujian kepada 5 jenis air, antara lain: 1. Siapakan alat dan bahan.

2. teteskan 1 tetes air ke kaca objek dengan menggunakan pipet tetes. Jika air yang digunakan terlalu banyak, dapat dibersihkan dengan menggunakan tisu.

3. Setelah air sudah berada di atas kaca objek tutup dengan kaca penutup 4. Taruh kaca objek di bawah kaca lensa miksroskop dan jepitkan ke

mikroskop.

5. Amati dengan mikroskop, atur pencahayaan serta gunakan pembesaran 10x10 (100 kali), dan 10x40 (pembesaran 400 kali dengan menggunakan lensa objektif.

6. Catat dan gambar ataupun foto hasil pengamatan, serta tidak lupa deskripsikan hasil pengamatan sesuai klasifikasi yang ada.

7. Jika sudah selesai mengamati, bersihkan kaca objek dan kaca penutup dengan tisu.

8. Lakukan langkah yang sama kepada 4 jenis air lainnya. B. Pada Pengamatan Bawang Merah

Adapun beberapa langkah-langkah dalam mengamati bawang merah dengan menggunakan mikroskop, diantaranya sebagai berikut.

1. Siapkan alat dan bahan

2. Ambil bawang merah, kupas bagian terluar dari bawang merah

3. Kemudian kupas bagian daging buahnya lalu ambil bagian yang berupa lembaran tipis pada permukaan bawang.

(4)

4. Iris setipis mungkin dengan menggunakan pisau silet.

5. Letakkan irisan bawang merah tersebut di atas kaca objek yang telah ditetesi air. Tutup dengan gelas penutup.

6. Amati dengan mikroskop, atur pencahayaan serta gunakan pembesaran 10x10 (100 kali), dan 10x40 (pembesaran 400 kali) menggunakan lensa objektif.

7. Catat dan gambar ataupun foto hasil pengamatan, serta tidak lupa deskripsikan hasil pengamatan sesuai klasifikasi yang ada.

V. HASIL PENGAMATAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dengan menggunakan mikroskop, dapat diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 1.1

Hasil Pengamatan dengan Menggunakan Mikroskop

Sel Gambar Keterangan

1. Air Got Amoeba

 Nukleous  Vakuola  Membran Sel 2. Air Kolam Spirogyra  Dinding sel  Plastida

(5)

3. Air Sungai

Paramecium

 Silia (Bulu Getar)

4. Air Sawah Euglena  Membran sel  Flagela  Initi sel

5. Air Laut Euglena

 Membran sel

 Flagela

 Initi sel

6. Bawang Merah

Epidermis Bawang Merah

 Dinding sel

 Inti sel

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa: 1. Hasil Pengamatan Air Selokan/ Air Got

(6)

Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada air got/ air selokan, dapat diketahui bahwa di air tersebut terdapat amoeba dari filum protozoa, karena kareteristik dan bentuk dari sel tersebut hampir menyerupai amoeba. Dari segi bentuk dan warna sel tersebut sangat sama dengan amoeba. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, dapat diketahui bahwa sel amoeba memiliki nukleus yang merupakan bagian inti yang sangat penting. Untuk bagian-bagian amoeba yang lainnya seperti vakuola tidak begitu terlihat jelas, hal ini dikarenakan karena kurangnya pengaturan cahaya. Namun membran sel dari amoeba masih dapat terlihat.

2. Hasil Pengamatan Air Kolam

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan seperti yang terdapat pada tabel 1.1 di atas, dapat diketahui bahwa di air kolam terdapat sel spirogyra. Kami menduga ini merupakan Sel Spirogyra sebab sel ini Berbentuk silinder dan dihubungkan ujung ke ujung, membentuk panjang, bercabang filamen-seperti struktur. Di dalam gambar hasil pengamatan penyusun dinding sel tidak begitu terlihat jelas. Namun, kami menduga bahwa dinding sel terdiri dari lapisan luar selulosa dan lapisan dalam. Permukaan bagian dalam dari dinding sel dilapisi dengan lapisan tipis sitoplasma. Kloroplas berbentuk pita spiral yang tertanam di lapisan sitoplasma.

3. Hasil Pengamatan Air Sawah

Dalam pengamatan pada air sungai terlihat terdapat protozoa berbentuk seperti Euglena yang memiliki Flagellata. Flagellata ini bergerak dengan bantuan satu atau lebih flagela. Bentuk flagela seperti cambuk. Letaknya berada pada ujung anterior tubuhnya. Selain berfungsi sebagai alat gerak, flagela juga dapat digunakan untuk mengetahui keadaan lingkungannya. Tampak pula membran yang berombak-ombak dan kelihatan menonjol, sehingga flagela dan membran ini berguna untuk gerak aktif dan atau mengumpulkan makanan dengan cara menghasilkan aliran air di sekitar mulut sehingga makanan dapat memasuki mulut. Sitoplasma Flagellata dikitari oleh polikel atau pembungkus yang nyata sehingga memberikan bentuk tubuhnya. Dilihat dari bentuknya, Flagellata dikelompokkan menjadi dua, yaitu berbentuk seperti tumbuhan dan ada yang

(7)

berbentuk seperti hewan. Dalam pengamatan ini, kami menduga bahwa flagela tersebut termasuk flagela yang mirip tumbuhan, sebab flagelatta tersebut memiliki klorofil. Selain itu, dapat dilihat juga inti sel(nukleus) dan membran selnya.

4. Hasil Pengamatan Air Sungai

Hasil pengamatan pada air sawah sebagaimana yang terdapat pada tabel 1.1 dapat diketahui bahwa sel tersebut memiliki warna yang cenderung putih transparan. Kami menduga, hal tersebut merupakan silia (bulu getar) yang terdapat pada seluruh tubuhnya yang berguna sebagai alat gerak untuk Paramecium kelas Ciliata dari filum protozoa. Bentuk selnya seperti sandal.

Sedangkan untuk bagian-bagian lain dai sel tersebut tidak terlalu terlihat, sehingga sulit untuk mengetahui nama dari bagian-bagian tersebut.

5. Hasil Pengamatan Air Laut

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada air laut terdapat sel memiliki satu flagella yaitu ekor sebagai alat gerak, satu panjang dan satu pendek. Bentuknya menyerupai sel yang terdapat pada Air Sawah. Sel tersebut kami duga dengan sel Euglena.

6. Hasil Pengamatan Sel Bawang Merah

Dari tabel 1.1 di kolom nomor 6, terdapat foto dan keterangan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada bawang merah. Berdasarkan tabel tersebut dapat diperoleh infomasi bahwa sel bawang merah memiliki sel yang berbentuk persegi panjang. Sel epidermis bawang merah yang telah diamati mempunyai bentuk yang rapi kotak kotak, meskipun tidak kotak sempurna. Ini dikarenakan bawang merah adalah tumbuhan. Bentuk kotak-kotak yang tidak sempurna pada sel tumbuhan disebabkan karena sel tumbuhan memiliki dinding sel di luar membrannya, adanya membran ini membuat sel bawang merah terlihat rapi saat kita melihat melalui mikroskop. Di dalam lapisan epidermis bawang merah terdapat juga dinding sel bawang merah yang memiliki warna merah muda ataupun keungu-unguan.

(8)

.

VI. HASIL DISKUSI

Berdasarkan diskusi yang telah peneliti lakukan dengan membandingkan hasil dari pengamatan dengan apa yang terdapat pada literatur seperti buku-buku atapun dari blog-blog yang relevan dengan laporan ini, dapat diperoleh hasil bahwa:

Pada pengamatan sel yang terdapat pada air selokan sudah relevan dengan apa yang terdapat di literatur. Hal ini terbukti dengan adanya persamaan segi bentuk dan warna sel amoeba, yaitu berbentuk tidak beraturan dengan warna putih sedikit transparan. Selain itu, juga didukung dengan adanya nukleus (inti sel) serta membran sel. Literatur dari internet (Belajar Biologi, 2014) disebutkan bahwa amoeba memiliki bagian-bagian yaitu nukleus, membran sel, endoplasma, ektoplasma, dan vakuola. Namun, dari hasil pengamatan tidak terlihat begitu jelas adanya endoplasma, ektoplasma, dan vakuola. Hal ini disebabkan oleh kurangnya ketelitian, waktu serta penggunaan alat yang baik.

Berdasarkan hasil pengamatan pada air kolam dapat ditemukan Sel Spirogyra. Sel spirogyra merupakan ganggang hijau yang sering ditemukan di kolam-kolam. Sehingga, sangat wajar apabila menemukan sel Spirogyra pada pengamatan sel pada air kolam. Sel ini Berbentuk silinder dan dihubungkan ujung ke ujung, membentuk panjang, bercabang filamen-seperti struktur. Di dalam gambar hasil pengamatan penyusun dinding sel tidak begitu terlihat jelas. Namun, kami menduga bahwa dinding sel terdiri dari lapisan luar selulosa dan lapisan dalam. Permukaan bagian dalam dari dinding sel dilapisi dengan lapisan tipis sitoplasma. Kloroplas berbentuk pita spiral yang tertanam di lapisan sitoplasma. Namun, warna hijau dari Spirogyra tidak terlalu terlihat pada hasil pengamatan.

Pengamatan pada air sungai terdapat sel yang berbentuk seperti sandal (alas kaki). Sel tersebut adalah paramecium. Paramecium memiliki makronuklesus satu, mikronukleus satu atau lebih, dimana mikronukleus berfungsi sebagai alat reproduksi dan mikronekleus sebagai konjugasi. Memiliki vakuola denyut yang terletak pada permukaan aboral yang berfungsi sebagai sistem ekskresi dan mengedarkan makanan keseluruh tubuh. Ujung sel bagian

(9)

anterior lebih tumpul atau membulat. Vakuola makanan banyak dan makronukleus bundar atau letaknya ditengah. Adanya inti sel pada sel hasil pengamatan menunjukkan bahwa hasil pengamatan sudah relevan dengan apa yang terdapat pada teori. Hal ini didukung juga dengan bergeraknya Paramecium Sp dengan menggetarkan silianya. Hal ini akan terlihat jika menggunakan mikroskop. Mereka menangkap makanan dengan cara menggetarkan silianya, maka terjadi aliran air keluar dan masuk mulut sel. Saat itulah bersamaan dengan air masuk bakteri bahan organik atau hewan uniseluler lainnya. memiliki vakuola makanan yang berfungsi untuk mencerna dan mengedarkan makanan, serta vakuola berdenyut yang berguna untuk mengeluarkan sisa makanan.

Tubuh paramecium memiliki dua vakuola kontraktil dan sejumlah vakuola makanan. Panjang tubuh berkisar antara 80-350 µm. permukaan ventral mengandung celah mulut. paramecium bereproduksi secara aseksual dengan pembelahan transversal. Paramecium Sp selain berhabitat alami air sungai, juga berhabitat alami di air tawar lainnya seperti danau, sawah.

Pada hasil pengamatan pada air sawah dan air laut ditemukan persamaan bahwa sel yang terdapat dikedua air tersebut sama, yang merupakan sel euglena. Euglena adalah sel tunggal memanjang runcing diujung posterior, dan tumpul pada ujung anterior. Euglena viridis adalah sejenis alga bersel tunggal yang berbentuk lonjong dengan ujung anterior (depan) tumpul dan meruncing pada ujung posterior (belakang). Setiap sel Euglena dilengkapi dengan sebuah bulu cambuk (flagel) yang tumbuh pada ujung anterior sebagai alat gerak. Pada ujung anterior ini juga terdapat celah sempit yang memanjang ke arah posterior. Hal ini sudah relevan dengan hasil pengamatan yang telah dilakukan, karakteristik dan ciri khas utama dari euglena yaitu adanya flagel pada ujung sel sebagai alat gerak.

Sel tumbuhan yang dalam pengamatan ini merupakan sel bawang merah, memiliki dinding sel, vakuola, plastida serta sentriol di dalam sentrosom. Selain itu, dengan adanya plastida pada tumbuhan akan memberikan warna kemerah-merahan ataupun keungunan. Adanya warna tersebut juga terlihat pada hasil pengamatan yang dilakukan pada sel bawang merah. Sel tersebut berwarna keungu-unguan karena mengandung plastid yang menghasilkan kloroplas meski

(10)

tak selalu mengandung klorofil dan ada aktivitas yang terjadi di dalamnya seperti pertukaran zat dalam sel. Cairan yang ada di dalam sel epidermis bawang merah disebut nukleoplasma. Fungsi cairan nukleoplasma adalah untuk melindungi vakuola. Selain itu, sel pada bawang merah memliki cairan di dalamnya Bawang merah memiliki struktur lengkap dari pada sel mati yaitu memiliki, inti sel,dinding sel, kloroplas, membran sel, dan sitoplasma. Namun, dalam hasil pengamatan yang dilakukan, hanya ada beberapa bagian dari sel tumbuhan yang berhasil diamati. Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu dan alat yang digunakan

Untuk memperjelas kerelevanan hasil pengamatan dengan teori yang ada seperti dari buku ataupun internet, dapat dilihat pada tabel 1.2.

Tabel 1.2

Perbandingan hasil pengamatan dengan literatur NAMA

HASIL PENGAMATAN BERDASARKAN

LITERATUR 1. Air Got

2. Air Kolam

(11)

3. Air Sungai 4. Air Sawah 5. Air Laut 6. Bawang Merah

(12)

1. Gambar Nomor 1 (Amoeba)

 Pengenalan

Amoeba, juga dieja sebagai amoeba, adalah genus yang dimiliki protozoa, yang merupakan eukariota uniseluler (organisme dengan organel sel membran-terikat). Ini Amoeba namanya berasal dari kata Yunani amoibe, yang berarti perubahan.

Ada banyak spesies, yang paling ekstensif dipelajari adalah Amoeba proteus. Sebagian besar spesies yang sangat kecil dan tidak terlihat dengan mata telanjang. Meskipun ukurannya yang kecil, isi genom beberapa kali lebih dari genom manusia. Spesies A. dubia terdiri dari sekitar 370 miliar pasangan basa, padahal genom manusia memiliki sekitar 3 miliar pasangan basa.

 Ciri-ciri Amoeba

 Para Amoeba (jamak amoebae atau Amuba) ditemukan di habitat darat serta air. Bahkan, dapat berkembang di hampir semua jenis habitat. Beberapa parasit di alam, sehingga menyebabkan kerusakan pada manusia dan hewan. Sampai saat ini, enam spesies parasit diidentifikasi yang menyebabkan ringan sampai penyakit berat pada manusia. Oleh karena itu, ini organisme eukariotik uniseluler secara luas dipelajari dalam mikrobiologi. Mari kita bahas secara singkat tentang fitur karakteristik Amoeba tersebut.

 Sebuah membran sel membungkus sitoplasma sel dan organel dari Amoeba. Karena tidak ada dinding sel, struktur selular yang tidak pasti. Hal ini dapat memperlihatkan dalam bentuk apapun, berdasarkan kondisi sekitarnya. Ia memiliki pseudopodia untuk keperluan penggerak dan makan. Para pseudopods adalah perpanjangan dari sitoplasma. Amoeba menelan makanan dengan cara fagositosis, yang berarti mengelilingi bakteri atau protista kecil lainnya, dan mengeluarkan enzim pencernaan ke dalam vakuola. Pencernaan partikel makanan terjadi dalam vakuola dengan bantuan tindakan enzimatik.

(13)

 Sebuah Amoeba dapat memiliki lebih dari dua inti dalam sel. Mirip dengan protozoa lain, mereproduksi secara vegetatif baik oleh mitosis atau sitokinesis. Di bawah divisi kuat dari Amoeba, porsi yang berisi inti selamat, sedangkan bagian tanpa inti mati. Ketika organisme terkena lingkungan mematikan, ternyata menjadi bentuk aktif, yang dikenal sebagai kista amuba. Ini terus tetap dalam bentuk kista sampai bertemu kondisi lingkungan normal.

 Klasifikasi Amoeba

Amuba sangat sensitif terhadap rangsangan, yang jelas dari penyusutan atau perluasan sel, tergantung pada kondisi sekitarnya. Seperti untuk menjaga tekanan osmotik dalam sel, vakuola bertanggung jawab untuk hal yang sama. Ketika Amoeba disimpan dalam larutan garam hipertonik (pekat), sel menyusut dan mencegah masuknya garam. Sebaliknya, bila terkena air tawar hipotonik, sel Amoeba mengembang dan membengkak.

Datang ke taksonomi organisme ini, sering tidak jelas dan membingungkan karena Amoeba memiliki fitur morfologi yang khas. Hal ini juga sebagian karena fakta bahwa banyak spesies lain protista menyerupai eukariot uniseluler ini dalam anatomi dan perilaku mereka. Salah satu ciri khas yang membedakan Amoeba laut dari yang dari spesies air tawar adalah kurangnya vakuola kontraktil dan enzim mereka. Mari kita lihat bagaimana Amoeba diklasifikasikan secara ilmiah.

Amoeba, juga dieja sebagai amoeba, adalah genus yang dimiliki protozoa, yang merupakan eukariota uniseluler (organisme dengan organel sel membran-terikat)

(14)

Domain: Eukaryota Kerajaan: Amoebozoa Filum: Tubulinea Order: Tubulinida Family: Amoebidae Genus: Amoeba

Spesies: proteus, dubia, animalcule, dll

Studi ilmiah sedang berlangsung untuk mengklasifikasikan Amoeba dengan menggunakan subunit ribosom RNA (rRNA SSU) gen kecil. Seperti Amoeba adalah salah satu bentuk yang paling sederhana dari organisme eukariotik di Bumi, sering dianggap sebagai organisme perwakilan dalam proses evolusi. Juga, dipelajari secara ekstensif dalam penelitian sel dalam rangka untuk menentukan hubungan antara sitoplasma dan inti sel.

2. Gambar Nomor 2 (Spyrogyra)

Klasifikasi: Phylum : Chlorophyta Kelas : Zygnematophyceae Ordo : Zygnematales Famili : Zygnemataceae Genus : Zygnematales Spesies : Spirogyra sp.Ciri-ciri

 bentuk tubuhnya berfilamen

 setiap sel memiliki 1 atau lebih kloroplas yang memanjang  inti terletak ditengah

 sitoplasma terbungkus dinding sel

 reproduksinya konjungsi dan fragmentasi

Habitat

Ditemukan di kolam air tawar yang jernih dalam massa yang sangat besar, biasanya hidup melayang di permukaan air.

(15)

3. Gambar Nomor 3 (Paramecium)

 Morfologi

Adapun morfologi dari Paramecium adalah berukuran sekitar 50-350 m. yang telah memiliki selubung inti (Eukariot).Parameciumɰ bergerak dengan menggetarkan silianya, yang bergerak melayang-layang di dalam air. Cara menangkap makanannya adalah dengan cara menggetarkan rambut (silianya), maka terjadi aliran air keluar dan masuk mulut sel. Saat itulah bersamaan dengan air masuk bakteri bahan organik atau hewan uniseluler lainnya, memiliki vakuola makanan yang berfungsi untuk mencerna dan mengedarkan makanan, serta vakuola berdenyut yang berguna untuk mengeluarkan sisa makanan.

 Anatomi

Adapun anatomi dari Paramecium yaitu memiliki bentuk oval, sandal, bulat di bagian depan/atas dan menunjuk di belakang/bawah. Kulitnya tipis dan elastis. Adapun yang menutupi kulit tipis adalah rambut-rambut kecil banyak, yang disebut silia. Lubang bagian belakang disebut pori anal. Pada bagian luar Paramecium ditemukan vakuola kontraktil dan kanal. Dan bagian dalam Paramecium terdapat sitoplasma, trichocysts, kerongkongan, vakuola makanan, makronukleus dan mikronukleus itu sendiri.

Reproduksi Paramecium adalah secara seksual dan aseksual, secara seksual yaitu oral grove saling melekat kemudian inti makro melebur dan mengalami serangkaian pembelahan, setelah pembelahan inti mikro dari setiap Paramecium berpindah ke area diantara keduaParamecium, dan membelah secara mitosis, inti mikro melebur membentuk satu inti mikro disetiap Paramecium melalui serangkaian proses pembelahan, kemudian terbentuklah inti makro, dan kedua Paramecium memisahkan diri dan setiapParamecium membelah dan menghasilkan empat Parameciummuda.

Reproduksi secara aseksual yaitu dengan caraberkembang biak dengan membelah diri atau pembelahan biner. Pembelahan diawali dengan pembelahan mikronukleus, diikuti pembelahan makronukleus. Setelah itu terjadi penggentingan membran plasma dan akhirnya terbentuklah sel anak.

(16)

Masing-masing sel anak identik, mempunyai dua nukleus, sitoplasma dan alat sel lainnya.

 Habitat

Adapun habitat dari Paramecium yaitu hidup di perairan, biasanya stagnan, air hangat.

 Peranan

Adapun peranan dari Paramecium adalah dalam siklus karbon karena bakteri mereka makan sering ditemukan pada tanaman

membusuk. Paramecium akan memakan materi tanaman membusuk di samping bakteri, lebih lanjut membantu dekomposisi.

 Klasifikasi

Adapun klasifikasi Paramecium sp sebagai berikut: Kingdom : Animalia Phylum : Protozoa Class : Ciliata Ordo : Hymenostomatida Family : Paramaecidae Genus : Paramaecium

4. Gambar Nomor 4 dan 5 (Euglena)

 Ciri-ciri Euglena Viridis:

- Tubuhnya menyerupai gelendong dan diselimuti oleh pelikel. - Ukuran tubuhnya 35 – 60 mikron

- Ujung tubuhnya meruncing dengan satu bulu cambuk

- Hewan ini memilki stigma (bintik mata berwarna merah) yang digunakan untuk membedakan gelap dan terang.

- Memiliki kloroplas yang mengandung klorofil untuk berfotosintesis - Memasukkan makanannnya melalui sitofaring menuju vakuola dan ditempat inilah makanan yang berupa hewan – hewan kecil.

 Morfologi

Adapun morfologi dari Euglena yaitu memiliki tubuh yangmenyerupai gelendong dan diselimuti oleh pelikel Euglena viridis. Ukuran tubuhnya 35 – 60 mikron dimana ujung tubuhnya meruncing dengan

(17)

satu bulu cambuk. Hewan ini memilki stigma (bintik mata berwarna merah) yang digunakan untuk membedakan gelap dan terang. Euglena juga memiliki kloroplas yang mengandung klorofil untuk berfotosintesis. Euglena memasukkan makanannnya melalui sitofaring menuju vakuola dan ditempat inilah makanan yang berupa hewan– hewan kecil dicerna.

 Anatomi

Adapun anatomi dari Euglena yaitu memiliki satu flagellayaitu ekor sebagai alat gerak, satu panjang dan satu pendek organieme ini dapat melakukan simbiosis dengan jenis ganggang tertentu dan tubuhnya dapat memancarkan sinar bila terkena rangsangan mekanik. Untuk reproduksi Euglenaberkembang biak secara vegetatif, yaitu dengan pembelahan biner secara membujur. Pembelahan ini dimulai dengan membelahnya nukleus menjadi dua. Selanjutnya flagel dan sitoplasma serta selaput sel juga terbagi menjadi dua. Akhirnya terbentuklah dua sel Euglena baru. Sistem sirkulasi euglena mengambil zat organik yang terlarut di sekitarnya. Pengambilan zat organik dilakukan dengan cara absorbsi melalui membran sel. Selanjutnya, zat makanan itu dicernakan secara enzimatis di dalam sitoplasma.

 Habitat

Adapun habitat dari Euglena adalah di air tawar dan melimpah di daerah ini, seperti di kolam peternakan atau parit saluran air, yang

mengkonsumsi kotoran binatang.

 Klasifikasi

Adapun klasifikasi dari Euglena viridis adalah sebagai berikut : Kingdom : Excavata Phylum : Protozoa Class : Euglenoidea Ordo : Euglenales Family : Euglenaceae Genus : Euglena

Species : Euglena viridis

5. Gambar Nomor 5 (Epidermis Bawang)

Fungsi dari masing- masing organel yang ada pada sel bawang merah adalah : a. Dinding Sel

Berfungsi sebagai pelindung sel. Batang tumbuhan pada umumnya lebih keras dibandingkan dengan tubuh manusia maupun hewan. Khal ini disebabkan karena bagian luar sel tumbuhan tersusun dari dinding sel yang amat keras. Bahan utama penyusun dinding sel berupa zat kayu yaitu selulosa yang tersusun dari glukosa. Selain selulosa, dinding sel juga mengandung zat lain, misalnya pektin, hemiselulosa, dan glikoprotein.

(18)

Merupakan bagian sel yang paling mencolok di antara organel-organel di dalam sel. Fungsi Inti sel adalah sebagai berikut :

 Mengendalikan proses berlangsungnya metabolisme dalam sel:

 Menyimpan informasi genetik ( gen ) dalam bentuk DNA;

 Mengatur kapan dan di mana ekspresi gen- gen harus dimulai,

dijalankan, dan diakhiri;

 Tempat terjadinya replika ( perbanyakan DNA ) dan trankripsi

( pengutipan DNA ). c. Membran Sel

Terdiri atas dua lapis, yaitu membran luar (membran sitosolik) dan membran dalam (membran nukleo-plasmik). Di antara kedua membran tersebut terdapat ruangan antar membran (perinuklear space) selebar 10 - 15 nm. Membran luar inti bertautan dengan membran ER. Pada membran inti juga terdapat enzim-enzim seperti yang terdapat pada membran ER, misalnya sitokrom, transferase, dan glukosa-6-fosfatase. Permukaan luar membran inti juga berikatan dengan filamen intermediet yang menghubungkannya dengan membran plasma sehingga inti terpancang pada suatu tempat di dalam sel. Pada membran inti terbentuk pori-pori sebagai akibat pertautan antara membran luar dan membran dalam inti. Diameter pori berkisar antara 40 -100 nm. Jumlah pori membran inti bervariasi tergantung dari jenis sel dan kondisi fisiologi sel. Fungsi pori membrane inti ini, antara lain sebagai jalan keluar atau masuknya senyawa – senyawa dari inti dan menuju inti, misalnya tempat keluarnya ARN – duta dan protein ribosom. Pori membran inti dikelilingi oleh bentukan semacam cincin (anulus) yang bersama-sama dengan pori membentuk kompleks pori. Bagian dalam cincin membentuk tonjolan-tonjolan ke arah lumen pori. Pada bagian tengah pori terdapat sumbat tengah (central plug).

d. Sitoplasma

Berfungsi sebagai tempat berlangsungnya beberapa reaksi kimia sel.

VII. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil diskusi yang dilakukan, dapat ditarik simpulan sebagai berikut.

(19)

1. Sel yang terdapat pada air got merupakan sel dari amoeba yang memiliki struktur yaitu inti sel, vakuola, membran sel, dll.

2. Sel yang terdapat pada air kolam merupakan Spyrogyra yang memiliki ciri khas adanya spiral di tengah-tengah sel.

3. Pada air sawah terdapat euglena yang memiliki ciri khas adanya flagella yang berfungsi sebagai alat gerak.

4. Pada air sungai terdapat Paramecium Sp dengan ciri khasnya yaitu adanya bulu getar(silia) dan berbentuk seperti sandal.

5. Berdasarkan pengamatan, sel yang terdapat pada air laut sama dengan sel yang terdapat pada air sawah, yaitu sel euglena.

6. Sedangkan pada bawang merah yang merupakan sel tumbuhan, terdapat dinding sel, inti sel, serta membran sel. Adanya plastida pada bawang merah membuat selnya berwarna merah muda atau keungu-unguan.

VIII. DAFTAR PUSTAKA

Irnaningtyas. 2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Belajar Biologi. 2014. Struktur Tubuh Amoeba Proteus. http://www.belajarbiologi.com/2014/06/sruktur-tubuh-amoeba-proteus.html. Diakses pada tanggal 03 Agustus 2016.

Linda, Damayanti. 2014. Praktikum Biologi Air Rendaman Jerami. http://damayantilinda.blogspot.co.id/2014/01/praktikum-biologi-air-rendaman-jerami.html. Diakses pada tanggal 03 Agustus 2016.

Referensi

Dokumen terkait

Kompleks pemakaman vertikal ini diharapkan menjadi salah satu hal baru yang dapat dikembangkan untuk menyelesaikan permasalahan keterbatasan lahan dimana satu area lahan tidak hanya

Dengan demikian, perlu dilakukan analisis pengurangan jumlah katalis KOH dalam proses produksi biodiesel secara katalitik dan analisis optimasi dengan metode

Setelah membuat alur cerita dengan berbagai angel shot yang di gunakan saat membuat video iklan Dreamours Apparel tersebut kita.. membuat sebuah gambaran adegan dengan

Biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan juga akan menambah biaya produksi dan akan menurunkan produktivitas ternak (16). Alternatif pencegahan penyakit bakterial pada babi

Dewanti (2004) menyatakan bahwa perlakuan berbagai dosis iradiasi sinar gamma pada tanaman anyelir tidak menyebabkan perbedaan pada karakter vegetatif beberapa

Selain itu buku inipun dapat sangat berguna, bahkan mungkin mutlak diperlukan sebagai prasyarat atau penunjang bagi para mahasiswa yang bidang studinya merupakan biologi

Pendidikan Tingkat Sarjana (S1) pada Jurusan Sipil. Fakultas Teknik

Pengaruh Persepsi Pria erhadap Penafsiran Ayat-Ayat Wanita (makalah), h.. dunia politikakan menajdi beban berat bagi wanita yang tidak akan membuat tugas utamanya dalam keluarga