STRATEGI PUBLIC RELATIONS PERTAMINA
HULU ENERGI OFFSHORE NORTH WEST
JAVA DALAM MEMPERTAHANKAN CITRA
POSITIF MELALUI KEGIATAN MEDIA
RELATIONS
Astrid Dwiputri Giri
Universitas Bina Nusantara
Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530 021-534 5830, 021-535 0660
Email: [email protected]
Dosen Pembimbing: Dina Sekar Vusparatih, S.IP
ABSTRACT
Pertamina Hulu Energi ONWJ is a world-class company with a wide range of achievements that led to the positive image of Pertamina Hulu Energi ONWJ. It is the responsibility of a PR company to find out what is the most appropriate strategy in maintaining a positive image. The purpose of this study was to determine the focus of four studies, the PR strategy, media relations, image, and constraints. The method the author used in writing this thesis is a qualitative research method. Methods of data collection was performed by using primary data in the form of interviews and observations, as well as secondary data from text books and documents that supports the research. In analyzing the data, the authors used a descriptive-qualitative method so the study can be found in a more descriptive and depth way. ONWJ PR strategy taken in maintaining a positive image of the company is to always update all the positive things the company to the public and foster a good relationship with the parties that can help keeping the company's positive image, one of which is the media. Relationship with the media or media relations conducted by Pertamina ONWJ PR has proven successful, by observing the close relationship between journalists with ONWJ Communication unit. So far Pertamina ONWJ image still fairly positive, although there are still obstacles to be faced, one which is the errors in writing news about company by local journalists. The author advice is to tightening the socialization of local journalists so as to avoid the mistake of writing the news that the company's image will still positive.
Keyword: Public Relations Strategy, Media Relations, Positive Image.
ABSTRAK
Pertamina Hulu Energi ONWJ merupakan perusahaan berkelas dunia dengan berbagai macam pencapaian-pencapaian yang akhirnya membuat citra yang dimiliki Pertamina Hulu Energi ONWJ menjadi positif. Sudah menjadi tanggung jawab seorang PR perusahaan untuk mengetahui strategi apa yang paling tepat dalam mempertahankan citra positif tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui empat fokus penelitian, yaitu strategi PR, media relations, citra, dan kendala. Metode yang dilakukan penulis dalam penulisan skripsi ini adalah metode penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan data primer berupa wawancara dan observasi, serta data sekunder berupa buku teks dan dokumen perusahaaan yang mendukung penelitian. Dalam menganalisa data, penulis menggunakan metode deskriptif-kualitatif agar hasil penelitian dapat ditemukan secara lebih deskriptif dan mendalam. Strategi yang dilakukan PR ONWJ dalam mempertahankan citra positif perusahaan adalah dengan selalu meng-update semua hal positif perusahaan kepada publik dan membina hubungan yang baik
dengan pihak-pihak yang dapat membantu menjaga citra perusahaan, dimana salah satunya adalah media. Hubungan dengan media atau media relations yang dilakukan PR Pertamina ONWJ terbukti berhasil dilihat dari kedekatan hubungan antara wartawan dengan unit Communication ONWJ. Sejauh ini citra Pertamina ONWJ masih terbilang positif walaupun masih ada kendala yang harus dihadapi PR ONWJ yaitu kesalahan penulisan berita oleh wartawan daerah. Saran yang dapat diberikan penulis adalah berupa pengencangan sosialisasi industri MIGAS terhadap wartawan daerah sehingga dapat menghindari kesalahan penulisan berita sehingga citra perusahaan pun tetap positif.
Kata kunci: Strategi PR, media relations, citra positif.
PENDAHULUAN
Alasan mengapa penulis tertarik untuk meneliti topik ini adalah karena Pertamina Hulu Energi ONWJ merupakan perusahaan berskala internasional dengan keberhasilan sebagai operator PSC ONWJ (Product Sharing Contract Offshore North West Java) yang berpredikat Center of Excellence untuk kegiatan operasi lepas pantainya. Dalam kegiatan operasional dan sosialnya, Pertamina ONWJ berhasil mendapatkan penghargaan-penghargaan yang dapat dijadikan suatu kontribusi untuk industri MIGAS. Achievements tersebut merupakan kualitas tersediri bagi perusahaan dan menjadikannya sebagai sebuah citra positif perusahaan. Sudah menjadi tugas dan tanggung jawab seorang Public Relations perusahaan sebagai front officer atau corong komunikasi perusahaan untuk memikirkan strategi yang terbaik agar citra positif tersebut dapat dipertahankan. Citra positif sangat diperlukan Pertamina ONWJ agar perusahaan tetap mendapatkan dukungan yang diperlukan untuk menjaga kelancaran kegiatan operasional perusahaan, sehingga perusahaan pun bisa terus memberikan kontribusi yang signifikan dalam industri MIGAS.
Kerja PR dalam menjaga citra positif perusahaan, erat kaitannya dengan komunikasi yang dilakukan PR dalam menyampaikan pesan-pesan perusahaannya, serta hubungan yang dibangun PR perusahaan dengan pihak-pihak yang dianggap penting oleh perusahaan tersebut, seperti media, investor, pemerintah, komunitas, dan lain-lain. Hubungan tersebut harus dikelola dengan baik untuk mempermudah jalannya perusahaan serta membantu menjaga citra perusahaan.
Media relations merupakan salah satu strategi yang dapat dilakukan PR perusahaan dalam menjaga citra positif perusahaannya. Menjaga hubungan baik dengan media sangat penting karena media massa memiliki efek yang luar biasa dalam mempengaruhi pandangan dan pendapat publik. Selain itu, setiap perusahaan memerlukan media massa sebagai sarana komunikasi penyampaian pesan antara perusahaan dengan publiknya. Hal ini berguna ketika perusahaan ingin menginformasikan kepada publik mengenai pencapaian-pencapaian yang telah dilakukan perusahaan, guna menjaga citra positif perusahaan di mata masyarakatnya. Oleh karena itu, penting bagi setiap perusahaan besar untuk melakukan kegiatan media relations dalam mempertahankan citra positif perusahaannya. Berangkat dari konsep tersebut, penulis tertarik untuk meneliti lebih dalam mengenai kegiatan media relations yang dilakukan PR Pertamina Hulu Energi ONWJ sebagai bentuk strategi dalam menjaga citra positif perusahaan.
Penelitian ini memiliki batasan masalah yaitu bagaimana strategi public relations Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java dalam mempertahankan citra positif melalui kegiatan media relations dan apa saja kendala bagi unit Communication and External Affair Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java dalam mempertahankan citra positif perusahaan. Dan tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi public relations Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java dalam mempertahankan citra positif melalui kegiatan media relations dan untuk mengetahui kendala bagi unit Communication and External Affair Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java dalam mempertahankan citra positif perusahaan.
Kajian pustaka atau penelitian terdahulu yang dijadikan penulis sebagai acuan dalam membuat penelitian ini adalah penelitian dengan topik “Kegiatan Media Relations Sebagai Salah Satu Fungsi Public Relations Di Rumah Sakit Premier Bintaro”. Rumusan masalah penelitian ini menjelaskan bagaimana peran Public Relations Rumah Sakit Premier Bintaro (RSPB) dalam menjalankan kegiatan media relations dan hubungannya dengan rekan media. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Hasil penelitiannya, yaitu bahwa strategi media relations yang dilakukan Public Relations RSPB belum optimal dilakukan. Penelitian lainnya yang dijadikan penulis sebagai acuan yaitu “Strategi Public Relations PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak Melalui Media Relations Untuk Meningkatkan Citra Perusahaan”. Rumusan masalah penelitian ini menjelaskan bagaimana strategi PR melalui media relations yang dilakukan PT. ASDP Indonesia Cabang Merak untuk meningkatkan citra perusahaan dan hambatan apa saja yang dialami serta cara mengatasinya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Hasil penelitiannya adalah bahwa kegiatan strategi PR yang dilakukan sudah optimal dan hubungan yang terjalin dengan rekan media juga berjalan dengan baik. Namun, kegiatan media relations
yang sering mengalami kendala adalah pada saat melakukan wawancara pers terutama pada saat terjadi controversial issues dan sulitnya menjamin kehadiran pers .
Penelitian yang dilakukan penulis yang memiliki nilai lebih dibandingkan kedua penelitian sebelumnya adalah bahwa yang pertama, kegiatan media relations yang dilakukan Pertamina ONWJ sudah terbukti efektif dan optimal dilihat dari kedekatan antara hubungan wartawan dengan PR ONWJ melalui observasi yang dilakukan penulis selama melakukan kerja praktek selama tiga bulan di Pertamina Hulu Energi ONWJ. Pihak wartawan tidak pernah sungkan atau segan untuk menghadiri acara yang diadakan oleh perusahaan karena adanya kedekatan hubungan antara wartawan dan PR perusahaan yang lebih terbuka dan komunikatif. Hal ini merupakan hasil dari kegiatan media relations yang berhasil, seperti kegiatan media visit, media gathering, annual conference, dan lain-lain yang dilakukan secara strategis dan berjangka panjang. Yang kedua, kegiatan media relations yang dilakukan PR ONWJ dalam mempertahankan citra positif, tidak hanya berpusat pada pengelolaan hubungan yang baik dengan media massa saja, namun juga bagaimana mengelola agar berita yang keluar di media massa tetap baik, dimana dalam Pertamina ONWJ terdapat tiga cara untuk mengelola berita.
METODE PENELITIAN
Penelitian yang digunakan penulis dalam skripsi ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2010:6).
Metode pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan data primer dan data sekuder. Menurut Sugiyono, data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (2009:137). Dengan kata lain, sumber data untuk penelitian dapat diperoleh secara langsung dari pihak-pihak yang berkaitan, baik secara lisan maupun tertulis. Data primer yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah berupa:
1. Wawancara
Teknik penentuan narasumber dari wawancara dalam skripsi ini adalah dengan teknik purposive sample, dimana mengacu pada pendapat Moleong (2010:224), purposive sample bertujuan untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari pelbagai macam sumber dan bangunannya serta merinci kekhususan yang ada dalam ramuan konteks yang unik. Berdasarkan penjelasan tersebut, penulis melakukan wawancara dengan empat orang narasumber, yakni:
a. Novitri Lilaksari, selaku Communication Coordinator Pertamina Hulu Energi ONWJ. Alasan penulis memilih narasumber ini adalah karena sebagai Communication Coordinator, tanggung jawab mengenai pemilihan dan perencanaan strategi PR akan diserahkan kepada Ibu Novitri, selaku Communication Coordinator ONWJ. Sebagai tim Communication senior ONWJ, Ibu Novitri merupakan salah satu juru bicara yang berwenang untuk menghadapi media. Oleh karena itu penulis merasa Ibu Novitri merupakan orang yang tepat untuk diwawancarai seputar strategi dan kegiatan PR ONWJ.
b. Hanna Prabandari, selaku Communication Officer Pertamina Hulu Energi ONWJ. Penulis memilih narasumber ini karena Ibu Hanna merupakan unit Communication ONWJ divisi media relations, yang menjadi salah satu fokus penelitian skripsi ini, sehingga penulis bisa mendapatkan jawaban-jawaban yang berhubungan dengan kegiatan media relations ONWJ. c. Godang Sitompul, selaku wartawan PETROMINDO. Penulis memilih narasumber ini, karena
Bapak Godang merupakan wartawan senior dari majalah khusus industri MIGAS yang terkenal, yaitu PETROMINDO. Penulis menjadikan narasumber ini sebagai key-informan dalam mengetahui sejauh mana kegiatan media relations yang telah dilakukan ONWJ berikut citra yang dimilikinya.
d. Prismono, selaku wartawan PETROMINER. Penulis memilih narasumber ini, karena Bapak Prismono merupakan wartawan dari majalah PETROMINER yang telah lama mengikuti Pertamina ONWJ, sehingga bisa tahu sejauh apa perkembangan komunikasi antara PR ONWJ dengan media serta citra yang dimiliki ONWJ.
2. Observasi lapangan
Dalam metode observasi, penulis memilih menjadi observasi partisipan aktif, dimana penulis terjun langsung di lapangan kerja untuk memantau sekaligus merasakan sendiri segala macam bentuk kegiatan, aktivitas, dan interaksi seputar media relations yang dilakukan Communication and External Affair Pertamina Hulu Energi ONWJ. Hal ini dilakukan guna memperoleh hasil penelitian yang lebih deskriptif dan mendalam. Observasi partisipan aktif dilakukan penulis
selama penulis melakukan kerja praktek di Pertamina Hulu Energi ONWJ selama tiga bulan, terhitung dari tanggal 5 Maret – 4 Juni 2012.
Data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen (Sugiyono, 2009:137). Dengan kata lain, data sekunder merupakan pelengkap dari data primer yang berguna untuk memperkuat hasil penelitian. Data sekunder yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah dengan melakukan studi kepustakaan.
Studi kepustakaan, selain untuk mencari sumber data sekunder yang akan mendukung penelitian, juga diperlukan untuk mengetahui sampai mana ilmu yang berhubungan dengan penelitian telah berkembang dan sampai mana terdapat kesimpulan dan degeneralisasi yang pernah dibuat, sehingga situasi yang diperlukan dapat diperoleh (Nazir, 2005:93). Berdasarkan pernyataan tersebut, penulis melakukan studi kepustakaan dengan:
1. Buku-buku teks
2. Dokumen-dokumen perusahaan:
a. Company Profile Pertamina Hulu Energi ONWJ
b. Media cetak maupun media elektronik yang memberitakan seputar Pertamina Hulu Energi ONWJ
c. Dokumen pendukung perusahaan lainnya 3. Jurnal
Setelah berhasil mengumpulkan data-data yang diperlukan, penulis melakukan pengolahan data melalui beberapa tahap analisa. Tahap pertama, penulis kembali melihat pada poin-poin penting dalam judul skripsi penulis, yakni “Strategi Media Relations Pertamina Hulu Energi ONWJ dalam mempertahankan citra positif perusahaan”. Dengan melihat poin penting dari judul tersebut, yaitu strategi, media relations, dan citra perusahaan, maka penulis menemukan fokus penelitian dengan lebih detil. Tahap kedua, penulis melihat kembali pertanyaan-pertanyaan wawancara, apakah pertanyaan tersebut telah mencakup ruang lingkup penelitian. Tahap ketiga, penulis memeriksa jawaban dari para narasumber untuk mengetahui apakah sudah sesuai dengan pertanyaan yang diberikan dalam wawancara. Tahap keempat, penulis juga menganalisa observasi yang dilakukan serta dokumen-dokumen perusahaan yang diperoleh, apakah sudah mendukung penelitian yang dilakukan. Tahap terakhir, penulis menganalisa jawaban wawancara serta hasil observasi yang diperoleh sebagai hasil penelitian sementara dan untuk menjawab ruang lingkup permasalahan yang diteliti.
Public Relations ONWJ memiliki strategi tersendiri dalam mempertahankan citra positif perusahaannya. Salah satunya adalah dengan membina dan menjaga hubungan yang baik dengan media massa karena media massa memiliki pengaruh yang besar dalam hal mempengaruhi persepsi publik. Oleh karena itu, PR Pertamina ONWJ menerapkan kegiatan media relations sebagai upaya-upaya untuk menjaga hubungan yang baik dengan media. Kegiatan media relations yang dilakukan Pertamina ONWJ sangat beragam dan terbukti memberikan manfaat yang diharapkan perusahaan. Meskipun masih ada kekurangan dalam beberapa hal pengaplikasian kegiatan media relations, namun hubungan antara wartawan dan PR Pertamina ONWJ terbilang cukup memuaskan. Dalam upaya mempertahankan citra positif perusahaan, PR ONWJ menemukan kendala yang harus dihadapi agar upaya penjagaan citra positif tersebut tetap berjalan dengan lancar. Kendala tersebut cukup besar pengaruhnya bagi citra positif perusahaan sehingga harus cepat diatasi.
Dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode kualitatif. Metode deskriptif-kualitatif sangat berguna untuk melahirkan teori-teori tentatif. Hal ini lah yang membedakan metode deskriptif-kualitatif dengan metode-metode lainnya. Metode deskriptif-kualitatif lebih menitikberatkan pada observasi dan suasana alamiah serta cenderung mencari teori dibandingkan menguji teori tersebut (Ardianto, 2011:60).
Mengacu pada pernyataan di atas, penulis menyimpulkan bahwa metode deskriptif kualitif dapat digunakan untuk mengetahui wawasan-wawasan baru sepanjang penelitian dengan lebih mendalam serta memudahkan proses analisis data, dengan membandingkan permasalahan yang ada dalam penelitian beserta strategi-strategi yang dilakukan (before), dengan hasil penelitian (after), sehingga menjadi suatu studi yang komparatif.
HASIL DAN BAHASAN
Melihat kembali ruang lingkup penelitian, penulis memfokuskan pembahasan pada empat poin,
yakni strategi PR ONWJ dalam mempertahankan citra positif perusahaan, kegiatan media relations Pertamina ONWJ, citra pertamina Hulu Energi ONWJ, dan yang terakhir kendala yang dihadapi unit Communications Pertamina ONWJ dalam mempertahankan citra positif perusahaan.
Pertamina Hulu Energi ONWJ adalah perusahaan berkelas dunia dan berpredikat centre of
excellence dalam kegiatan operasi lepas pantai. Kontribusi yang diberikan perusahaan dalam industri MIGAS pun tergolong besar, dilihat dari produksi yang dihasilkan dari sejumlah kegiatan operasional lainnya. Selain itu, Pertamina ONWJ juga terkenal dengan kepeduliannya dalam bidang lingkungan dan kemasyarakatan sehingga tak jarang mendapatkan penghargaan-penghargaan berkat dedikasinya kepada lingkungan dan masyarakat tersebut. Dengan segala pencapaian yang diraih ONWJ, citra yang melekat pada perusahaan pun cenderung positif. Namun dalam dunia persaingan bisnis yang sengit, perlu dilakukan upaya-upaya serta strategi-strategi yang paling tepat dalam mempertahankan citra positif tersebut.
1. Strategi PR ONWJ dalam mempertahankan citra positif perusahaan
Tugas dan fungsi utama dari seorang public relations adalah untuk menjaga citra positif
perusahaan. Citra positif perusahaan perlu dipertahankan untuk memudahkan jalannya kegiatan operasi perusahaan sehingga perusahaan bisa terus memberikan kontribusi-kontribusi yang besar dalam industri bisnisnya. Sebagai perusahaan yang memiliki pengaruh cukup besar dalam kegiatan operasi lepas pantai, Pertamina ONWJ harus terus mempertahankan citra positifnya agar tidak kalah dengan perusahaan sejenis lainnya.
Penulis melihat strategi PR ONWJ dalam mempertahankan citra positifnya ternyata sejalan dengan
yang dikemukakan Kasali dalam Soemirat (2010:92), yaitu:
1. Melakukan tugasnya sebagai bagian dari strategic management keseluruhan organisasi
dengan melakukan survei atas lingkungan dan membantu mendefinisikan misi, sarana, dan objective organisasi atau perusahaan. Perusahaan ONWJ memiliki beberapa tujuan dan sasaran perusahaan yang harus dicapai. Sudah menjadi tugas PR sebagai alat komunikasi perusahaan, untuk membantu perusahaan mencapai tujuan dan sasarannya tersebut dalam kontribusi berupa strategi komunikasi. Dengan menyadari ruang lingkup pekerjaannya yaitu sebagai penjaga citra perusahaan, maka PR ONWJ bertanggung jawab dalam melakukan komunikasi seefektif mungkin dengan pihak-pihak tertentu yang dapat membantu perusahaan menjaga citra positifnya.
Komunikasi yang dilakukan PR ONWJ membutuhkan proses identifikasi, dimana dalam proses ini perlu dilihat terlebih dahulu pihak-pihak yang menjadi sasaran perusahaan yang dikira dapat mendukung kelancaran proses kerja perusahaan sekaligus membantu mempertahankan citra, seperti pemerintah, BPMIGAS, daerah binaan, masyarakat, dan media. Dengan mengetahui siapa stakeholder serta publik yang tepat, maka strategi komunikasi pun dapat dibentuk dan disesuaikan dengan masing-masing sasaran perusahaan tersebut.
2. PR dapat berperan dalam strategic management dengan mengelola kegiatannya secara
strategis dengan bersedia mengorbankan kegiatan jangka pendek demi arah perusahaan secara menyeluruh. Strategi komunikasi PR ONWJ terbagi menjadi dua, yang pertama adalah dengan selalu mengkomunikasikan informasi-informasi bernilai positif mengenai perusahaan kepada publik. Informasi ini bisa berupa sejauh apa perkembangan yang telah dilakukan ONWJ, pesan-pesan bernilai positif dari manajemen, serta dukungan-dukungan yang telah diberikan perusahaan kepada para stakeholder dan publik sasaran perusahaan. Hal ini harus dilakukan secara rutin agar pihak yang berkepentingan bisa terus mendapatkan update kegiatan operasional ONWJ sehingga perusahaan bisa terus mempertahankan citra positif di mata publiknya. Yang kedua adalah membangun dan membina hubungan yang baik dengan semua pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Hubungan baik ini sekaligus menjadi hubungan mutualisme yang diharapkan dapat terus terjalin sehingga dukungan-dukungan yang diberikan dan diperoleh bisa membantu perusahaan menjaga citra positifnya.
Kedua strategi di atas merupakan strategi yang berjangka panjang agar perusahaan bisa terus mempertahankan citra positifnya dan mencapai tujuan serta sasaran perusahaan, yang dibantu oleh pihak-pihak terkait tersebut.
2. Kegiatan media relations Pertamina ONWJ
Berkaitan dengan strategi PR ONWJ dalam mempertahankan citra positif perusahaan adalah
dengan membina hubungan yang baik dengan pihak-pihak yang dapat membantu menjaga citra positif perusahaan, salah satunya adalah dengan media massa. Memiliki hubungan yang bak dengan media massa dapat memberikan kemudahan dalam penyampaian informasi dan bisa cepat mengetahui berita-berita mengenai perusahaan yang keluar di publik. Oleh karena itu, pembinaan hubungan baik dengan media tidak luput dari strategi PR ONWJ sehingga diterapkanlah kegiatan yang bernama media relations.
Media relations adalah suatu cara membangun hubungan dalam penanganan media, dalam arti
mengelola berita-berita yang keluar di media tetap baik. Dalam menjalin hubungan baik dengan wartawan, PR ONWJ selalu mengusahakan untuk berkooperatif dengan media. Salah satu caranya adalah ketika media membutuhkan informasi seputar perusahaan, maka PR ONWJ dengan cepat merespon dan memberikan informasi yang dibutuhkan tersebut. Hal ini berguna ketika suatu saat ONWJ membutuhkan media untuk publikasi pencapaian perusahaan, rekan media pun tidak akan sungkan memberikan dukungan mereka.
Untuk mengelola berita-berita yang keluar di media massa, divisi media relations ONWJ
memegang prinsip no news is good news, dimana semakin minim pemberitaan mengenai perusahaan, semakin bagus. Berita yang keluar harus positif atau netral. Apabila ada suatu hal tidak baik yang menimpa perusahaan, maka hal tersebut perlu diklarifikasi dengan baik, teridentifikasi dengan jelas, dan harus bisa dipertanggungjawabkan sebelum keluar di media.
Selain itu, di dalam media relations ONWJ juga terdapat sistem one door policy¸ dimana tidak
semua orang bisa berhubungan dengan media. Yang berhak berbicara adalah pimpinan tinggi perusahaan seperti Executive Vice President, atau orang yang ditunjuk VP untuk berbicara atau divisi Communication, dimana salah satunya adalah Ibu Novitri Lilaksari, selaku Communication Coordinator. Sehingga apabila ada kejadian yang tidak diinginkan, maka semua jalur kepada media harus ditutup dan diserahkan kepada Ibu Novitri. Ketika berhadapan dengan media, divisi media relations ONWJ juga telah menyiapkan panduan yang disebut dengan Q&A, sehingga ketika menghadapi tuntutan pertanyan rekan-rekan wartawan, para juru bicara perusahaan akan memberikan jawaban yang serupa. Sehingga bisa dikatakan, PR ONWJ memiliki strategi-strategi tersendiri dalam kaitannya dengan media sehingga citra Pertamina ONWJ pun tetap positif.
Kegiatan media relations yang dilakukan Pertamina ONWJ sama seperti yang diutarakan Firsan
Nova (2009:212), yaitu:
1. Penyebaran siaran pers. Siaran pers atau press release yang dikeluarkan ONWJ rata-rata mencapai dua puluh press release setiap tahunnya. Press release ini cenderung kepada update rutin perusahaan kepada media agar baik media maupun publik perusahaan bisa mengetahui sejauh mana perkembangan yang telah dilakukan Pertamina ONWJ.
2. Konferensi pers. Biasanya, konferensi pers baru dilaksanakan apabila ada krisis yang menimpa perusahaan atau ada suatu hal besar yang terjadi dan mempengaruhi aktivitas perusahan. Namun di dalam ONWJ, konferensi pers lebih sering dikenal dengan annual conference, dimana kegiatan ini diadakan hanya setahun sekali dan untuk memberikan update perusahaan yang memiliki nilai berita yang besar. Biasanya dalam annual conference, perusahaan akan mendatangkan petinggi-petinggi perusahaan untuk menyampaikan pesan-pesan berikut informasi-informasi manajemen.
3. Kunjungan pers atau media visit. Media visit ONWJ adalah kegiatan yang mengundang wartawan media untuk berkunjung ke daerah-daerah operasi ONWJ sehingga bisa mengetahui secara langsung ruang lingkup operasional ONWJ.
4. Resepsi pers atau di dalam ONWJ lebih dikenal dengan kegiatan media gathering. Kegiatan ini berguna dalam mempererat hubungan dengan rekan wartawan secara lebih informal melalui aktivitas-aktivitas yang seru, seperti rekreasi bersama. Kegiatan ini juga perlu sebagai pendekatan terhadap para wartawan baru, karena di dalam media selalu ada rolling yang dilakukan untuk wartawannya. Wartawan baru ini perlu didekati agar mereka berkenan untuk mengenal seluk beluk ONWJ dan orang-orang di dalamnya melalui persepsi yang baik
5. Peliputan kegiatan. PR ONWJ melakukan kegiatan ini ketika ada suatu hal besar atau penting yang perlu disampaikan kepada publik, contohnya seperti pergantian manajemen atau program-program besar yang telah dicanangkan sebagai bentuk kontribusi perusahaan.
6. Wawancara pers. Di dalam wawancara pers, PR ONWJ selalu menyediakan panduan yang disebut dengan Q&A, dimana panduan ini akan memberikan jawaban sesuai protokol yang diberikan manajemen untuk menghindari jawaban pro-kontra yang salah dari para juru bicaranya.
Selain di atas, kegiatan media relations juga ONWJ memiliki dua kegiatan lain yang tidak kalah
penting, yakni media monitoring dan media training. Media monitoring adalah pemantauan berita, baik positif maupun negatif, mengenai ONWJ. Sehingga apabila ada berita yang tidak baik, akan segera dianalisa untuk mengetahui solusi terbaik dalam menindaklanjutinya. Sedangkan media training adalah pelatihan kepada media maupun manajemen yang meliputi pengenalan mengenai industri MIGAS. Pelatihan yang diberikan kepada media bertujuan agar para wartawan bisa teredukasi dengan baik. Media dapat mengetahui dengan lebih jelas mengenai pesan-pesan perusahaan serta kegiatan operasi yang dilakukan perusahaan. Sementara pelatihan yang diberikan kepada manajemen bertujuan agar ketika dihadapkan oleh krisis, manajemen dapat menghadapi dan merespon media dengan baik.
Sejauh ini, kegiatan media relations yang dilakukan PR ONWJ telah membuahkan hasil yang
positif. Dilihat dari segi hubungan wartawan dengan PR ONWJ yang sudah saling berkooperatif. Para wartawan pun sudah menganggap komunikasi yang dilakukan PR ONWJ sudah bagus dan lebih terbuka dalam hal penyampaian informasinya. Selain itu, tidak sulit untuk menghubungi PR ONWJ apabila
memang ada kepentingan yang perlu diklarifikasi. Bisa dikatakan, terdapat peningkatan relationship antara rekan wartawan dengan PR ONWJ.
Namun apabila dilihat dari segi pemberitaan, nilai berita dari informasi yang disampaikan PR
ONWJ kadang masih tidak sesuai dengan harapan wartawan. Wartawan ingin mendapatkan informasi yang layak namun kadang malah mendapatkan rilis-rilis yang tidak cukup memiliki nilai berita. Informasi yang diberikan PR ONWJ kurang maksimal sehingga wartawan juga tidak dapat memberikan hasil yang maksimal. Hal yang menjadi masalah bagi wartawan bisa dikatakan jalan buntu karena adanya protokol perusahaan dimana sebisa mungkin pemberitaan yang keluar di media massa tidak begitu banyak, sehingga citra perusahaan bisa tetap stabil. Rilis yang dikeluarkan PR ONWJ lebih kepada update perusahaan agar nama perusahaan tidak tenggelam dalam persaingan industri sejenis.
Penulis menyesuaikan teori yang dikatakan Jefkins dalam Soemirat (2010:124), dengan praktik
media relations yang telah dilakukan PR ONWJ, yaitu:
1. By servicing the media. Penulis melihat bahwa PR ONWJ sudah cukup berkooperatif dengan media. Hal ini dibuktikan dengan respon cepat yang diberikan PR ONWJ ketika media membutuhkan informasi mengenai perusahaan. Juga kesediaan PR ONWJ dalam memberikan waktunya ketika sedang dibutuhkan oleh wartawan.
2. By establishing a reputations for reliability. PR ONWJ dikenal dengan kerja sama mereka serta respon yang cepat dalam kaitannya dengan wartawan. Mereka bahkan memiliki standby release yang telah dipersiapkan sebelumnya untuk mengantisipasi pertanyaan wartawan mengenai suatu peristiwa tertentu, sehingga wartawan bisa dengan cepat mendapatkan informasi yang dibutuhkan. 3. By supplying good copy. Prinsip ini kurang dimiliki PR ONWJ karena adanya benturan dari
protokol perusahaan yang masih kaku dalam pemberian informasi. Hanya informasi yang bersifat netral atau positif saja yang bisa dikeluarkan. Apabila ada kejadian buruk yang menimpa perusahaan, maka klarifikasi yang diberikan pun diusahakan agar tetap positif atau netral, sehingga kadang membuat kecewa wartawan karena tidak sesuai dengan harapan mereka.
4. By cooperations in providing material. PR ONWJ selalu mempersiapkan standby release untuk mengantisipasi kebutuhan wartawan akan suatu informasi seputar perusahaan, sehingga wartawan bisa cepat dalam mendapatkan berita. PR ONWJ juga bersedia memberikan informasi yang dibutuhkan media, selama informasi tersebut telah mendapat persetujuan dari manajemen atas. 5. By providing verification facilities. Ketika mengadakan sosialisasi kemitraan dengan media, PR
ONWJ biasanya memberikan fasilitas yang memadai. Dari hotel, tempat training, makanan, dan lain-lain yang berhubungan dengan kebutuhan umum wartawan.
6. By building personal relationship with the media. Cara PR ONWJ membangun hubungan yang personal dengan media adalah dengan melakukan media gathering, dimana pada kegiatan ini rekan wartawan dan PR ONWJ bersama-sama melakukan aktvitas yang dapat menimbulkan rasa kebersamaan secara tidak kaku atau informal, seperti mengadakan rekreasi bersama di Dufan. Penulis melihat bahwa kegiatan media relations yang dilakukan Pertamina ONWJ dapat dijadikan strategi dalam mempertahankan citra positif perusahaan. Mempertahankan hubungan baik dengan media dapat membantu menjaga nama baik perusahaan. Karena apabila hubungan PR ONWJ dengan wartawan tidak dibina dengan benar, maka wartawan pun akan melihat Pertamina ONWJ secara persepsi yang tidak bagus, karena tidak adanya komunikasi antara PR ONWJ dengan media. Jika media telah melihat perusahaan dari sisi yang tidak bagus, maka hal ini dapat berpengaruh langsung terhadap citra perusahaan. Karena apabila media tidak ingin memihak perusahaan, maka bukan tidak mungkin dukungan terhadap perusahaan bisa terhenti, baik itu dukungan dari pemerintah, masyarakat, atau daerah-daerah binaan. Sementara Pertamina ONWJ perlu mendapatkan dukungan-dukungan itu agar kegiatan operasionalnya bisa berjalan lancar. Apabila kegiatan operasi perusahaan terhenti, maka perusahaan tidak dapat berproduksi apa-apa sehingga citra perusahaan pun tercemar.
Namun sejauh ini kegiatan media relations unit Communication ONWJ terbukti berhasil karena dilihat dari kedekatan hubungan yang dimiliki wartawan dengan PR ONWJ. Di luar protokol perusahaan yang menghambat kemaksimalan informasi yang dibutuhkan wartawan, rekan media tetap menganggap unit Communication ONWJ sudah membuka komunikasi yang bagus dan lebih terbuka. Hubungan mereka pun tetap baik dan masih saling menguntungkan satu sama lain.
3. Citra Pertamina Hulu Energi ONWJ
Menurut Frank Jefkins (2004:20) terdapat enam jenis citra, yaitu citra bayangan, citra yang berlaku, citra yang diharapkan, citra perusahaan, citra majemuk, dan citra yang baik dan yang buruk. Penulis menyesuaikan citra yang dimiliki Pertamina ONWJ dengan teori jenis-jenis citra menurut Jefkins tersebut dan berhasil menemukan empat citra yang sesuai dengan citra yang dimiliki ONWJ saat ini, yaitu:
1. Citra bayangan (Mirror Image). Citra bayangan ONWJ adalah sebagai perusahaan yang sudah memiki citra yang baik, baik dari segi bisnisnya maupun komunikasi yang dilakukan, berkat kontribusi besar yang diberikan ONWJ kepada industri MIGAS.
2. Citra yang berlaku (current image). Citra yang berlaku pada ONWJ sudah positif. Dilihat dari segi bisnis, sejak meningkatnya hasil produksi minyak yang terjadi pada tahun 2009, citra ONWJ berkembang pesat dan berhasil menepis asumsi-asumsi yang tidak benar mengenai ONWJ. Hal ini dibantu oleh keefektifan komunikasi yang telah dilakukan PR ONWJ dengan terus mengkomunikasikan perkembangan-perkembangan signifikan dari perusahaan serta semua pencapaian dan pesan positif dari manajemen kepada publiknya. Sedangkan dari segi komunikasi, hubungan PR ONWJ dengan wartawan berangsur-angsur membaik karena adanya perubahan dalam hal keterbukaan informasi. Effort yang diberikan PR ONWJ pun dirasakan dengan jelas oleh para wartawan dalam hal menjaga hubungan yang baik dan saling menguntungkan. Kegiatan media relations yang dilakukan terbukti bermanfaat dan memberikan pengaruh besar dalam penjagaan citra positif perusahaan.
3. Citra yang diharapkan (wish image). Citra yang diharapkan dari ONWJ adalah menjadi perusahaan yang semakin terpercaya dan tetap mempertahankan nilai-nilai yang dimiliki Pertamina yaitu 6C (Clean, Competitive, Confident, Customer Focused, Commercials, Capable) di mata seluruh lapisan masyarakat dan menjadi perusahaan yang dikenal tidak hanya secara nasional saja namun juga internasional. Untuk mencapai citra yang diharapkan tersebut, PR ONWJ memiliki strategi untuk tetap menjaga hubungan baik dengan segala pihak yang berkepentingan dengan perusahaan, juga meningkatkan kembali strategi-strategi baru yang dapat diterapkan untuk mencapai citra yang diharapkan. Selain itu, dengan menyatukan seluruh divisi sebagai satu kesatuan maka bukan tidak mungkin citra positif perusahaan dapat terbina dan tersebar luas.
4. Citra perusahaan atau citra lembaga (corporate image). Melihat analisa pemberitaan ONWJ yang hampir semuanya positif atau netral, penulis berpendapat bahwa citra yang dimiliki Pertamina ONWJ sudah positif.
4. Kendala yang dihadapi unit Communications Pertamina ONWJ dalam mempertahankan citra positif perusahaan
Hambatan yang sering dialami oleh tim Communication ONWJ adalah kesalahan dalam penulisan berita yang dibuat oleh wartawan-wartawan daerah. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan wartawan daerah mengenai industri MIGAS, berbeda dengan para wartawan nasional yang sudah terbiasa dengan industri MIGAS sehingga dapat memberikan pemberitaan yang seimbang. Wartawan daerah tersebut kurang memiliki pengetahuan dan informasi yang layak mengenai dunia MIGAS.
Kesalahan penulisan yang dilakukan wartawan daerah mengenai segala bentuk produksi dan kegiatan operasi yang dilakukan ONWJ dapat berpengaruh langsung pada citra perusahaan. Apabila berita yang keluar di media massa tidak sama dengan keadaan sebenarnya, maka masyarakat bisa menilai perusahaan ONWJ tidak konsisten dan tidak bisa dipercaya. Hal ini dapat mengakibatnya turunnya dukungan dari masyarakat dan para stakeholder perusahaan sehingga citra perusahaan bisa ikut terbawa tidak bagus. Oleh karena itu, hambatan ini harus segera diperbaiki untuk mencegah adanya penurunan citra perusahaan.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan pengumpulan, pengolahan, dan pembahasan data yang telah dilakukan penulis, maka ditemukan simpulan dari penulisan skripsi ini, yaitu:
1. Strategi yang dilakukan Pertamina Hulu Energi ONWJ dalam mempertahankan citra positif perusahaan adalah dengan selalu meng-update berita-berita positif perusahaan kepada publik dan membina hubungan baik dengan pihak-pihak yang dapat membantu menjaga citra perusahaan, dimana salah satunya adalah media.
2. Kegiatan media relations yang dilakukan ONWJ sudah efektif dalam membina hubungan yang baik dengan wartawan, dilihat dari hasil wawancara, observasi, dan dokumen-dokumen pendukung lainnya.
3. Masih ada kekurangan dari segi informasi yang diberikan PR ONWJ sehingga mengecewakan harapan wartawan. Namun hal ini merupakan jalan buntu karena memang sudah protokol dari manajemen atas untuk membatasi beberapa informasi.
4. Citra yang dimiliki ONWJ sejauh ini sudah positif, dilihat dari hasil pemberitaan yang cenderung positif atau netral, sehingga dapat dikatakan upaya PR ONWJ dalam mempertahankan citra positifnya sudah berhasil.
5. Hambatan yang dihadapi unit Communication ONWJ dalam mempertahankan citra positif perusahaan adalah kesalahan penulisan berita yang dilakukan wartawan daerah yang kurang pengetahuan dan informasi mengenai seluk beluk ONWJ, sehingga dapat mempengaruhi citra perusahaan secara tidak langsung.
Dalam mempertahankan citra positifnya, tim Communication ONWJ masih menemui hambatan yaitu kurangnya pengetahuan yang dimiliki wartawan daerah mengenai industri MIGAS dan seluk beluk ONWJ, sehingga masih ada kesalahan dalam penulisan berita. Pemberitaan yang salah dapat mencoreng nama baik perusahaan. Oleh karena itu saran yang dapat diberikan penulis adalah:
1. Mengencangkan kegiatan sosialisasi perkenalan industri MIGAS kepada wartawan daerah agar mereka dapat teredukasi dengan baik. Selain itu mereka juga bisa mendapatkan informasi yang benar mengenai apa saja kegiatan operasional ONWJ, dimana kegiatan ini dilakukan, dan produksi seperti apa yang dihasilkan. Sehingga kesalahan pemberitaan pun dapat diminimalisir. 2. Mempertahankan strategi yang sudah ada karena penulis melihat bahwa strategi PR ONWJ
dalam mempertahankan citra perusahaan sudah efektif.
REFERENSI
Buku:
Ardianto, Elvinaro. (2011). Metodologi Penelitian untuk PR. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Jefkins, Frank. (2004). Public Relations. Jakarta: Erlangga.
Moleong, Lexy J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bogor: Remaja Rosdakarya. Nazir, Moh. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Nova, Firsan. (2009). Crisis Public Relations. Jakarta: PT Grasindo.
Soemirat, Soleh dan Ardianto, Elvinaro. (2009). Dasar-dasar Public Relations. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Skripsi:
Regina, A. (2011). Strategi Public Relations PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak Melalui Media Relations Untuk Meningkatkan Citra Perusahaan. Disertasi tidak diterbitkan. Jakarta: Program Sarjana Komunikasi Pemasaran Universitas Bina Nusantara.
Nurrraafi. (2011). Kegiatan Media Relations Sebagai Salah Satu Fungsi Public Relations Di Rumah Sakit Premier Bintaro. Disertasi tidak diterbitkan. Jakarta: Program Sarjana Komunikasi Pemasaran Universitas Bina Nusantara.
RIWAYAT PENULIS
Nama : Astrid Dwiputri Giri
Tempat/Tanggal lahir : Jakarta, 6 September 1990
Pendidikan Terakhir : S1 di Universitas Bina Nusantara
Fakultas : Ekonomi dan Komunikasi
Jurusan : Komunikasi Pemasaran
Pada Tahun : 2012