• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Pengertian manajemen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1. Pengertian manajemen"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Manajemen perkotaan Manajemen perkotaan

1.

1. Pengertian manajemenPengertian manajemen a.

a. Menurut Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,Menurut Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

 UrgensiUrgensi 

 Untuk menjangkau/mencapai tujuan (to reach objective), baik personal maupun organisasional.Untuk menjangkau/mencapai tujuan (to reach objective), baik personal maupun organisasional. 

 Memelihara keseimbangan antara tujuan-tujuan yang bertentangan.Memelihara keseimbangan antara tujuan-tujuan yang bertentangan. 

 Mencapai efisiensi dan efektifitas.Mencapai efisiensi dan efektifitas.

 TujuanTujuan 

 Efisien dalam menggunakan sumbera daya yang adaEfisien dalam menggunakan sumbera daya yang ada 

 Efektif dalam pencapaian tujuan yang akan dicapai.Efektif dalam pencapaian tujuan yang akan dicapai.

 FungsiFungsi 

 Peramalan Dengan karakteristik :Peramalan Dengan karakteristik :

-- Pasti beda dengan sekarang.Pasti beda dengan sekarang.

-- Penuh dengan ketidakpastPenuh dengan ketidakpastian.ian.

-- Tidak dapat direkayasaTidak dapat direkayasa..

-- Tidak dapat dikendalikTidak dapat dikendalikan.an.

-- Perubahan yang terjadi semakin cepat.Perubahan yang terjadi semakin cepat.

-- Paradoks dengan keinginan manusia.Paradoks dengan keinginan manusia.

 PerencanaanPerencanaan

Dengan tujuan perencanaan sebagai berikut : Dengan tujuan perencanaan sebagai berikut :

-- MeningkatkMeningkatkan fokus an fokus dan fleksibelitas.dan fleksibelitas.

-- Meningkatkan koordinasi.Meningkatkan koordinasi.

-- MeningkatkMeningkatkan an kontrol.kontrol.

-- Memperbaiki manajemen waktu.Memperbaiki manajemen waktu.

-- Agar perubahan yang terjadi di masa depan tidak terlalu berbeda dari tujuanAgar perubahan yang terjadi di masa depan tidak terlalu berbeda dari tujuan

organisasi. organisasi.

-- Problem Solving.Problem Solving.

Dengan karakteristik tujuan : Dengan karakteristik tujuan :

- Spesifik dan dapat dimengerti. - Spesifik dan dapat dimengerti. - Dapat diukur.

- Dapat diukur.

- Punya kerangka waktu tertentu. - Punya kerangka waktu tertentu. - Singkat. - Singkat. - Standar. - Standar. - Realistik. - Realistik. - F - F leksibel.leksibel. - Dapat diterima - Dapat diterima 

 Pengambilan KeputusanPengambilan Keputusan 

 PenganggaranPenganggaran 

 Pengisian StaffPengisian Staff 

 PengawasanPengawasan 

 EvaluasiEvaluasi

b.

b. Isue permasalahn perkotaan dari urbanisasiIsue permasalahn perkotaan dari urbanisasi

c.

c. Perbedaan antara perencanaan kota dan manajemen perkotaanPerbedaan antara perencanaan kota dan manajemen perkotaan

2.

2. Pengetian Manajemen PerkotaanPengetian Manajemen Perkotaan a.

a. Manajemen PerkotaanManajemen Perkotaan adalah suatu upaya mobilisasi sumber daya perkotaan melalui tahapan adalah suatu upaya mobilisasi sumber daya perkotaan melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan, pengendalian, secara efisien dan efektif guna

perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan, pengendalian, secara efisien dan efektif guna

mewujudkan visi, misi, dan tujuan dari suatu kawasan perkotaan dengan tetap mempertahankan mewujudkan visi, misi, dan tujuan dari suatu kawasan perkotaan dengan tetap mempertahankan lingkungan strategis. Secara Umum dapat didefinisikan adalah suatu upaya proses pelaksanaan lingkungan strategis. Secara Umum dapat didefinisikan adalah suatu upaya proses pelaksanaan rencana kota untuk mencapai sasaran pembangunan kota secara efisien dan efektif. Dalam rencana kota untuk mencapai sasaran pembangunan kota secara efisien dan efektif. Dalam proses upaya ini tentu juga menginginkan adanya optimalisasi pencapaian tujuan dengan melalui proses upaya ini tentu juga menginginkan adanya optimalisasi pencapaian tujuan dengan melalui tahapan yang tepat dan dilakukan secara terpadu.

tahapan yang tepat dan dilakukan secara terpadu.

 Ruang LingkupRuang Lingkup 

 Kebijakan Manajemen Perkotaan, mencakup :Kebijakan Manajemen Perkotaan, mencakup :

-- Tata ruangTata ruang

(2)

- Program investasi - Pembiayaan pembangunan - Lingkungan hidup - Kelembagaan - Partisipasi masyarakat - Pelayanan masyarakat

 Komponen Wilayah Perkotaan

Wilayah perkotaan (urban) dapat diasumsikan sebagai satu satuan system. Komponen wilayah perkotaan dapat dibagi menjadi komponen utama, komponen kelembagaan, dan komponen lingkungan.

 Komponen Utama meliputi :

o System aktivitas/kegiatan (sisitem demand)

- penduduk dan segenap kegiatan

- ruang (darat, laut, udara) dan beragam penggunaannya.

o System jaringan/network (system supply)

- prasanrana dan sarana pelayanan social - prasarana dan sarana pelayanan ekonomi

 Komponen Lingkungan

- system Lingkungan (system environment)

- fisik-sosial-ekonomi-politik (misalnya dalam urban productifity dan

sebagainya

 komponen Kelembagaan.

- system kelembagaan/istutisional (system penunjang dan pelengkap) - aspek illegal (kebijaksanaan, hokum dan peraturan/perundangan) - keuangan (sumber dana)

- organisasi (lembaga/pelaku terkait)

 Maksud dan tujuan Manajemen perkotaan

Untuk mengoptimalkan dan mengefisienkan serta secara aktif menggali peluang untuk memperbesar manfaat dari input maupun output bagi penghuni kota sendiri maupun bagi wilayah sekitarnya yang memiliki keterkaitan dengan kota tersebut.

3. SUSTAINABLE URBAN DEVELOPMENT

a. Pembangunan yang berkelanjutan (SUSTAINABLE URBAN DEVELOPMENT)  menurut komisi Bruntland adalah pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan kemampuan generasi penerus untuk mencukupi (WCED,1987). Kota yang berkelanjutan adalah suatu daerah perkotaan yang mampu berkompetisi secara sukses dalam pertarungan ekonomi global dan mampu pula mempertahankan vitalitas budaya serta keserasian lingkungan. Keberlanjutan pada hakikatnya adalah suatu etik, suatu perangkat prinsip-prinsip dan pandangan kemasa depan.

b. Strategi untuk mencapai sustaible city

Dimensi pertama adalah sustainable urban economy dengan penekanan pada upaya pemenuhan dan perluasan kesempatan kerja serta peningkatan kesejahteraan penduduk baik pada masa sekarang maupun akan datang. Dan memenuhi kebutuhan pokok utama  pangan, memperoleh pekerjaan yang layak, perumahan yang layak, pelayanan kesehatan yang memadai, keamanan umum ( public safety ) dan jaminan kesejahteraan untuk anak-anak.

Dimensi ke dua adalah sustainable urban society yang mempunyai penekanan pada upaya mencapai solidaritas dan koherensi sosial. Hal ini dapat diwujudkan apabila kesenjangan ekonomi antar golongan yang ada dalam masyarakat tidak terlalu mencolok. Kebijakan untuk menghilangkan kesenjangan ekonomi antar golongan berpenghasilan tinggi dan rendah perlu dirumuskan. Beberapa negara telah merumuskan kebijakan ini melalui welfare  policies dengan cara memberi subsidi masyarakat miskin, walaupun dalam beberapa hal cara ini dapat memposisikan golongan ini menjadi selalu tergantung terus menerus. Mestinya, upaya pemberdayaan dapat dirumuskan dalam bentuk pengikut sertaan secara aktif dalam setiap kegiatan masyarakat dan mengintegrasikan mereka dalam upaya untuk mencapai sustainable city.

Dimensi ke tiga menekankan pada sustainable urban shelter di mana pemenuhan tempat tinggal masyarakat miskin menjadi prioritas utamanya. Upaya pengadaan permukiman yang terjangkau segenap lapisan masyarakat baik pada saat ini maupun akan datang adalah jiwa dari pada sustainable urban shelter.

Dimensi ke empat  adalah sustainable urban environment. Hal mendasar yang terkait dengan visi sustainability adalah masalah kualitas lingkungan yang semakin buruk. Di negara maju perhatian pokok yang terkait dengan konsep sustainabilitas lingkungan meliputi 3 hal yaitu: (1) pengurasan sumber daya yang tidak terbarukan; (2)eksternalitas negatif dari polusi dan kontaminasi dan (3)ancaman yang serius terhadap ekosistem global . Dari ke tiga hal tersebut,

(3)

dimensi ke tiga lebih banyak mendapat perhatian serius ketimbang yang lainnya karena menyangkut kelangsungan eksistensi spesies manusia di planet bumi ini. Sementara itu, dimensi pemanfaatan sumber daya dapat dicari upaya pemanfaatan yang bijaksana dan eksternalitas negatif dapat dikekang antara lain dengan polluters pay principles.

Dimensi ke lima adalah sustainable urban access. Keberadaan fasilitas dan sumber daya di daerah perkotaan hendaknya dapat terjangkau dan dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat secara adil, merata dan proporsional.

c. Masalah keberlanjutan ( sustainability issues)  merambah di semua bidang kehidupan manusia, tak terkecuali pada pembangunan segitiga (lingkungan-sosial-ekonomi) kota. Tuntutan bahwa perkembangan pada sebuah kota mulai dua dasa warsa terakhir ini harus aspiratif terhadap kebutuhan dan eksitensi masa depan ini, dijawab dengan beberapa kata kunci seperti ; efisiensi, intensifikasi, konservasi, revitalisasi di dalam upaya menyelaraskan pembangunan kembali kota (sustainable urban redevelopment movement ).

d. Untuk mencapai kota keberlanjutan maka adanya kebijakan kota kompak yang diarahkan, diantaranya :

 Penyedian Infrastruktur yang efisien  Pencapaian kesetaraan/keadilan sosial  Perkembangan kota vertikal

 Kota berinti ganda

 Tata bangunan dan lingkungan hemat energi  Ruang pejalan kaki

4. KOTA BARU

a. Penegertian ,tujian , katagori kota baru

 Kota baru adalah kota yang direncanakan, dibangun dan dikembangkan pada saat satu atau beberapa kota lainnya yang direncanakan dan dibangun sebelumnya telah tumbuh dan berkembang. Atau Kota yang cukup mampu untuk berfungsi sebagai kota yang mandiri dalam arti dapat memenuhi kebutuhan pelayanan kebutuhan serta kegiatan usahanya sendiri atau sebagian besar dari penduduknya dan Kota baru juga dapat berupa suatu lingkungan permukiman berskala besar yang direncanakan dan dibangun untuk mengatasi masalah kekurangan perumahan di suatu kota besar. Secara fungsional kota baru masih banyak tergantung kepada peran dan fungsi kota induknya. Dari segi jarak lokasinya berdekatan dengan kota induknya. Kota baru ini dikatakan juga sebagai ‘kota satelit’ dari kota induk tersebut.

 Tujuan pengembangan kota baru adalah

 Secara fungsional Kota Baru pada dasarnya dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis utama yaitu:

 Kota baru yang direncanakan dan dikembangkan dalam kaitannya dengan suatu kota yang telah tumbuh dan berkembang. Umumnya jenis kota baru demikian dimaksudkan sebagai suatu upaya untuk membantu memecahkan permasalahan yang terjadi pada kota yang telah ada tersebut.

 Kota baru yang direncanakan dan dikembangkan tersendiri yang walaupun fungsinya mempunyai kaitan dengan kota yang telah tumbuh dan berkembang, tetapi kota-kota ini dikembangkan dengan fungsi khusus yang berkaitan dengan potensi tertentu. Kota demikian dapat dibangun sama sekali baru di atas suatu wilayah perawan atau dari suatu permukiman atau kota kecil yang kemudian dikembangkan sehaingga memiliki kelengkapan sebagai suatu kota. Kota Baru demikian dikatakan sebagai  ‘Independent New Town’ atau ‘Self Sufficient New Town’ atau ‘Kota Baru Mandiri. b. Proses teknis kota baru

 Review Pola Dasar Pembangunan Kota

a. Kebijaksanaan nasional yang menyangkut pembangunan perkotaan,

b. Kebijaksanaan pengembangan kota di da-erah/wilayah (propinsi dan wilayah pembangunan) dimana kota baru tersebut berada,

c. Kebijaksanaan pengembangan kota di Daerah Tingkat II dimana kota baru ter-sebut berada.

 Pemilihan Lokasi

(4)

 Undang-undang; Peraturan Pemerintah; Inpres dan Keppres serta Peraturan Daerah yang berkaitan dengan Perencanaan Pembangunan Kota,

 Perangkat peraturan/pedoman perencanaan kota sebagaimana yang ditetapkan dalam:

 SKB Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia No.650-1595; Nomor 503/KPTS/1985,

 Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 640/KPTS/1986.

 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1987.

 Undang-undang No. 26 Tahun 2007.

 Kepmen PU No. 327 tahun 2002.

 Potensi Perwilayahan

Data yang diperlukan untuk menunjang analisis perwilayahan ini meliputi: a. Data sosial:

b. Data ekonomi: c. Data fisiografis: Gambar liat di PP

c. Karakteristik independent dan dependent

SIFAT

KEMAMPUAN KOTA BARU

JENIS KOTA

BARU FUNGSI KOTA

DASAR PENGEMBANGAN

KOTA LETAK GEOGRAFIS

Mandiri 1. Kota Umum  Pusat pemerintahan  Dikembangkan pada lahan perawan  Dikembangkan

dari kota kecil yang telah ada

 Pada wilayah baru

 Berjarak lebih dari 60 km dari kota besar atau kota menengah lainnya 2. Kota perusahaan  Kota industri  Kota pertambangan  Kota usaha hutan  Dikembangkan pada lahan perawan  Dikembangkan pada permukiman atau kota yang berdekatan dengan kegiatan usaha yang akan dikembangkan  Pada wilayah lahan perawan atau pada permukiman atau kota kecil yang telah ada  Pada umumnya

berjarak lebih besar dari 60 km dari kota besar atau kota menengah lainnya  Terpisah oleh wilayah bukan kota 3. Kota khusus  Instalasi militer  Instalasi ketenagaan  Pusat penelitian dan percobaan  Pusat rekreasi (resort)  Permukiman khusus  Dikembangkan pada lahan perawan wilayah baru  Dikembangkan dari permukiman atau kota kecil yang telah ada

 Pada wilayah baru atau permukiman/kot a kecil yang telah ada  Berjarak fisik

lebih besar dari 60 km dari kota besar atau kota menengah lainnya Penunjang 1. Kota baru satelit  Perumahan / permukiman lengkap (dermitory town)  Dikembangkan pada lahan kosong dan luas (minimum 1.000 Ha) di pinggiran  Wilayah pinggiran luar kota  Berjarakm maks, 20 km dari kota

(5)

 Permukiman berskala besar

kota induk

 Terpisah oleh suatu jalur hijau (green belt) 2. Kota baru metropolitan  Perumahan / permukiman berskala besar yang lengkap tetapikegiatan kerja sebagian besar penduduknya di kota induk  Peningkatan dan pengembangan permukiman atau kota kecil yang sudah ada di sekitar kota metropolis di wilayah metropolitan  Permukiman atau kota kecil yang telah ada  Berjarak sampai 50 km dari kota induk  Terpisah oleh wilayah bukan kota

Gambar

Gambar liat di PP

Referensi

Dokumen terkait

Gaya yang bekerja pada benda tegar dapat diganti dengan gaya yang sama seperti gaya yang bekerja pada titik lain dan sebua kopel yang mana momennya sama

Saya mengharapkan kerja sama Bapak/Ibu untuk memberikan jawaban pada kuesioner ini secara jujur dan apa adanya karena identitas dan informasi dari responden akan di rahasiakan

Beban yang bekerja pada permukaan cangkang diteruskan ke tanah dengan menimbulkan tegangan geser, tarik dan tekan pada arah dalam bidang (in-plane) permukaan

Analisis penilaian kinerja karyawan terhadap aspek-aspek kompetensi untuk menentukan posisi yang sesuai dengan kemampuan seorang karyawan pada bagian/divisi

Tugas Akhir | Perencanaan PLTMH Kedungsari Purworejo DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 : Lokasi rencana Bendung Baru..

Sedangkan Menurut Kotler dan Amstrong (2008 : 63), bahwa Bauran Pemasaran (Marketing Mix) merupakan kombinasi dari ke empat variabel yaitu produk, harga, saluran

Memahami penerapan tema arsitektur organik pada bangunan Balai Penelitian Dan Pengembangan Hortikultura di Kabupaten Jombang, dengan memahami penerapan rancangan objek

Hasil penelitian tentang pengaruh Green Competitive Strategies terhadap pelaksanaan Green banking sejalan dengan penelitian Tonmoy (2013) menjelaskan bahwa Green