Pada Mahasiswa Semester 1 Akademi Keperawatan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Dinas Kesehatan Wonosobo
Mahasiswa mampu menjelaskan,
mendiskusikan, mengartikulasikan
Konsep biopsikologi Konsep sensorik
Pengertian
Faktor yang mempengaruhi Konsep motorik
Pengertian
Kalat, J.W. Biopsikologi. 2007. Jakarta:
Biopsikologi :
Ilmu yang mempelajari mekanisme perilaku dan
pengalaman dari sisi fisiologi, evolusi, serta perkembangan
= psikobiologi, psikologi fisiologis, neurosains
perilaku.
Tujuan akhir adalah mengkaitkan antara topik
Sebagian besar pembahasan di dalam
biopsikologi terpusat pada fungsi otak.
Otak sisi atas : dorsal
Dalam kaitannya dengan biopsikologi, para
peneliti seringkali mengajukan pertanyaan :
Faktor apa yang menyebabkan seseorang lebih
mudah terkena gangguan psikologi?
Setelah terjadi kerusakan otak, adakah harapan
pulih seperti sedia kala?
Apakah yang menyebabkan manusia dapat
1. Fisiologis 2. Ontogeni 3. Evolusi
Mengaitkan perilaku dengan aktivitas otak
dan organ tubuh lainnya. Kaitannya erat dengan sistem tubuh.
Misal : reaksi kimia yang menyebabkan
hormon bekerja dan memengaruhi aktivitas otak yang pada akhirnya mengendalikan
Ontogeni berasal dari bahasa Yunani
‗menjadi‘, ‗asal muasal‘ (permulaan)
Menggambarkan perkembangan sebuah
struktur ataupun perilaku.
Penjelasan ini melihat adanya pengaruh gen,
nutrisi, pengalaman, serta interaksi kesemuanya dalam membentuk suatu perilaku.
Misal, kemampuan meredam sebuah impuls
terlatih semenjak balita hingga masa remaja, terjadi seiring dengan tahapan
Berhubungan dengan sejarah evolusi suatu
struktur atau perilaku.
Misal : Merasa takut merinding rambut
halus di tengkuk dan lengan akan menegak terjadi pada leluhur manusia.
Sistem syaraf pusat (SSP)
Terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang,
dimana masing-masing organ tersebut memiliki struktur-struktur penyusun yang lebih kecil.
Sistem syarf tepi (SST)
Adalah semua saraf selain yang ada di otak dan
Sistem syaraf somatik (somatic nervous
system)
terdiri dari neuron yang meneruskan pesan dari
panca indera menuju ke SSP dan neuron yang meneruskan pesan dari SSP ke otot.
Sistem syaraf otonom (otonomic nervous
system)
yang mengendalikan jantung, usus dan
Sumsum tulang belakang (spinal cord)
Merupakan bagian dari SSP yang dapat ditemukan
pada rongga tulang belakang.
Sumsum tulang belakang berkomunikasi dengan
panca indera yang letaknya dari leher ke bawah.
Struktur tulang belakang beruas-ruas, dimana
pada tiap sisi ruas terdapat saraf motorik dan saraf sensorik.
Berdasarkan hukum Bell-Magendie
Yang merupakan salah satu penemuan awal
fungsi SSP, akar dorsal yang masuk ke
sumsum tulang belakang membawa informasi sensori, dan akar ventral yang keluar dari
sumsum tulang belakang membawa informasi motor.
Akson yang menuju dan keluar dari kulit dan
Terdiri dari neuron-neuron yang menerima dan
mengirimkan informasi dari dan ke jantung, usus dan organ-organ lain.
Sistem saraf otonom terdiri dari 2 bagian :
Sistem saraf simpatetik (sympathetic nervous system)
Adalah sebuah jaringan saraf yang mempersiapkan organ tubuh
bagian dalam untuk aktivitas berat. Exp. Detak jantung
meningkat, kelenjar keringat meningkat, kontraksi pembuluh darah.
Mereka bekerja sebagai 1 unit, sehinga dikatakan bahwa saraf
saling ‘bersimpat’ walaupun bagian-bagian tertentu dapat lebih aktif daripada bagian lain.
Saraf ini akan merangsang organ dan mengaktivasi organ untuk
Sistem saraf parasimpatetik (parasympathetic nervous
system)
Mempersiapkan organ untuk memberi respon vegetatif
yang tidak mendesak.
Kata ‘para’ berasal dari bahasa Yunani yang berarti
‘selain’ atau ‘berkaitan dengan’ .
Sistem kerjanya kebalikan dari saraf simpatetik
Exp. Memperlambat detak jantung, menurunkan aktivitas
pencernaan.
Keduanya aktif dalam kadar tertentu
Menegaknya rambut halus pada lengan dan
tengkuk disebut dengan merinding, terjadi jika kita kedinginan.
Apa hubungan merinding dengan respon
melawan/ melarikan diri yang berkaitan dengan saraf simpatetik?
Ketika kita takut kita juga akan merinding. Kucing yang ketakutan menegakkan bulunya
supaya kelihatan lebih besar dan menakuti hewan lain. pada landak juga.
Rambut halus pada manusia sangat pendek
Sistem yang fungsinya itu dapat mengatur
dan mengendalikan kerja alat tubuh agar
tubuh dapat bekerja dengan serasi dan sesuai dengan fungsinya dan itu dinamakan dengan sistem koordinasi. Dalam Sistem koordinasi terdapat sistem saraf dan hormon dan
Sistem Saraf
Sistem saraf itu disusun dari bagian yang paling kecil, yaitu sel saraf (neuron). Kalau Dilihat dari fungsinya, sel saraf itu dapat dibedakan atau dibagi menjadi 4 yaitu :
1. Neuron sensoris yang fungsinya untuk meneruskan rangsang dari penerima (reseptor) ke saraf pusat (otak). 2. Neuron motoris yang berfungsi untuk meneruskan rangsang dari otak menuju ke otot dan kelenjar.
3. Neuron penghubung yang fungsinya itu
menghubungkan sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lainnya, dan ternyata neuron penghubung ini kalau kita bisa lihat banyak ditemukan pada otak dan sumsum tulang belakang.
4. Neuron ajustor berfungsi sebagai penghubung antara neuron sensorik dengan motorik di sumsum tulang
Berikut ini adalah bagian-bagian dari sel saraf.
1. Badan sel merupakan bagian yang terbesar
dari suatu sel saraf, yang terdiri atas nukleus dan sitoplasma.
2. Dendrit itu seperti serabut sel saraf yang bercabang pendek, serta keluar dari sel.
Kalau Akson kayak serabut sel saraf yang panjang serta berfungsi dalam menghantarkan impuls
dari badan sel ke sel saraf lain. Dan pada
Umumnya akson itu dibungkus dari selubung yang dinamakan selubung Myelin, daerah akson yang tidak dibungkus dengan selubung Myelin yang disebut Nodus Ranvier.
Sistem Saraf Manusia
Pada manusia Sistem saraf itu terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat itu terdiri dari:
1. Otak
Bagian-bagian dari otak, yaitu:
a. kalu Otak besar {Cerebrum) ini merupakan pusat dari saraf utama yang tugasnya itu untuk mengkoordinasikan semua kegiatan yang disadari.
b. sementara kalu Otak tengah (Mesenchefalon) itu berfungsi sebagai pusat refleksi pupil pada mata dan sebagai pengatur keseimbangan tubuh.
c. sedangkan Otak kecil (Cerebellum) ini merupakan pusat dari suatu keseimbangan, koordinasi gerak,dengan penghalusan gerak. d. dan kalau Sumsum lanjutan {Medulla oblongata)ini dapat
Berikut ini selaput yang melapisi otak.
a. Dura matter: berupa selaput yang
kuat dan menempel pada tengkorak.
b. Arakhnoid: bentuknya itu mirip
sarang laba-laba dan ini juga terdapat
cairan
serebrospinalis. Fungsinya itu untuk
melindungi otak dari bahaya kerusakan
mekanik seperti benturan.
c. Pia matter, lapisan ini lapisan yang
paling dekat dengan permukaan dari otak
dan mengandung banyak pembuluh.
2. Sumsum tulang belakang {Medula spinalis)
Sumsum tulang belakang memiliki fungsi yang utama sebagai berikut.
a. dapat Menghubungkan sistem saraf tepi ke otak atau sebagai penghantar impuls saraf dari otak dan menuju otak.
b. Sebagai pusat gerak refleks.
Sumsum tulang belakang ini terletak di dalam rongga ruas tulang belakang (dari ruas tulang leher sampai tulang ekor), terdiri atas lapisan dalam yang berwarna kelabu dan lapisan
Sistem saraf tepi merupakan sistem saraf
yang dapat menghubungkan semua bagian tubuh dengan pusat saraf (otak dan sumsum tulang belakang). Sistem saraf tepi, terdiri ini dari sistem saraf sadar (somatik) dan sistem saraf tak sadar (otonom).
1. Sistem saraf sadar yang fungsinya itu untuk mengontrol kegiatan seluruh tubuh yang cara kerjanya diatur oleh otak.
2. Sistem saraf tak sadar berfungsi untuk
mengontrol kegiatan tubuh yang cara
kerjanya itu tidak dapat diatur otak. Saraf ini meliputi susunan saraf simpatik dan
parasimpatik. Perbedaan saraf simpatik dan parasimpatik berdasarkan pada posisi
Ganglion pada saraf simpatik menempel di
sepanjang sumsum tulang belakang, sedangkan ganglion saraf parasimpatik menempel pada organ yang dibantu kerjanya, seperti sekresi keringat, denyut jantung, dan gerak saluran pencernaan. Fungsi kerja saraf simpatik dan parasimpatik adalah berlawanan.
Mekanisme Gerak Manusia
Rangsangan (impuls) yang,mengenai tubuh diterima oleh organ reseptor yang kemudian
diteruskan ke pusat saraf. Dari pusat saraf akan disampaikan tanggapan (respon) ke organ
Gerakan yang sudah dihasilkan dapat
dikelompokkan sebagai berikut.
1. Gerak biasa. Urutan jalannya impuls pada gerak biasa, yaitu: Rangsangan -> sel saraf
sensorik -> otak-sel saraf motorik -> respon pada organ efektor
2. Gerak refleks terjadi secara otomatis terhadap rangsangan tanpa kontrol dari otak
sehingga dapat berlangsung cepat. Gerak refleks itu terjadi tanpa kita sadari terlebih dahulu atau tanpa dipengaruhi kehendak. Contoh:
mengangkat tangan ketika terkena api dan mengangkat kaki ketika tertusuk.
Urutan perambatan impuls pada gerak refleks, yaitu:
Stimulus pada organ reseptor -> sel saraf sensorik -> sel penghubung (asosiasi)
pada sumsum tulang belakang -> sel saraf motorik -> respon pada organ efektor.
Kelainan dan Penyakit Sistem Saraf Manusia
Sistem saraf manusia dapat mengalami gangguan kerja berupa penyakit atau kelainan lainnya.
Contoh:
1. Meningitis
Meningitis merupakan peradangan selaput pembungkus otak yaitu meninges. Meningitis disebabkan oleh virus sehingga dapat menular.
2. Multiple sclerosis (MS = sklerosis ganda atau
disseminated sclerosis) Multiple sclerosis merupakan
penyakit saraf kronis yang dapat memengaruhi sistem saraf pusat, sehingga menyebabkan gangguan pada organ,
seperti rasa sakit, masalah penglihatan, berbicara,
depresi, gangguan koordinasi dan kelemahan pada otot sampai kelumpuhan.
3. Nyeri saraf
Nyeri saraf dapat terjadi karena adanya gangguan saraf
sensorik maupun motorik. Gejala nyeri saraf sering disertai dengan gejala lain seperti kehilangan rasa. Urat saraf
terjepit dan penyakit urat saraf gangguan metabolik (seperti diabetic neuropaty pada penderita penyakit
kencing manis atau diabetes mellitus). Gangguan motorik karena nyeri saraf dari yang ringan (seperti kram) sampai gangguan berat (seperti kelumpuhan).
4. Hidrocephalus
Tanda hidrocephalus berupa pembengkakan kepala karena kelebihan cairan yang ada di sekitar otak. Akibatnya, dapat menyebabkan gangguan metabolisme dan gangguan organ tubuh.
5. Penyakit urat saraf terjepit
Penyakit saraf terjepit sering terjadi pada leher, pinggang, dan telapak tangan.
6. Parkinson dengan gejala tangan dan kaki gemetar.
7. Gegar otak terjadi karena otak mengalami kerusakan.
E. Hormon
Hormon adalah suatu zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran sehingga sekresinya akan masuk aliran darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh. Pengaruh hormon
berbeda dengan saraf. Perubahan yang dikontrol oleh hormon biasanya merupakan perubahan
yang memerlukan waktu panjang. Dalam tubuh manusia, ada tujuh kelenjar endokrin yang
penting, yaitu hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenalin (anak ginjal), pankreas, ovarium, dan testis.
Organ sensorik penglihatan, pendengaran,
pengecap, peraba, dan penghidu
memungkinkan kita berkomunikasi dengan linkungan. Pesan yang diterima dari sekitar kita membuat kita tetap mempunyai
orientasi, ketertarikan dan pertentangan. Kehilangan sensorik akibat penuaan
mengenai semua organ sensorik dan mengancam interaksi.
Merupakan saat dimana lansia menjadi
kurang kemampuan kinerja fisiknya dan lebih banyak duduk. Kehilangan penginderaan
dapat sangat menganggu bagi orang yang tidak dapat melihat untuk membaca atau menonton televisi, yang tidak dapat
mendengar percakapan dengan baik untuk
berkomunikasi, atau tidak dapa membedakan rasa makanan.
Pengertian Persepsi
Persepsi adalah sebuah proses saat individu mengatur dan
menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka.
Perilaku individu seringkali didasarkan pada persepsi mereka
tentang kenyataan, bukan pada kenyataan itu sendiri.
Faktor-faktor yang memengaruhi persepsi bisa terletak dalam
diri pembentuk persepsi, dalam diri objek atau target yang diartikan, atau dalam konteks situasi di mana persepsi
Jenis-jenis persepsi Proses pemahaman
terhadap rangsang atau stimulus yang
diperoleh oleh indera menyebabkan
persepsi terbagi menjadi beberapa jenis
:
1. Persepsi visual
Persepsi visual didapatkan dari indera penglihatan.
Persepsi ini adalah persepsi yang paling awal berkembang pada bayi, dan mempengaruhi bayi dan balita untuk
memahami dunianya. Persepsi visual merupakan topik utama dari bahasan persepsi secara umum, sekaligus persepsi yang biasanya paling sering dibicarakan dalam konteks sehari-hari.
2. Persepsi auditori
Persepsi auditori didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga.
3. Persepsi perabaan
Persepsi pengerabaan didapatkan dari indera taktil yaitu
kulit.
4. Persepsi penciuman
Persepsi penciuman atau olfaktori didapatkan dari indera
penciuman yaitu hidung.
5. Persepsi pengecapan
Persepsi pengecapan atau rasa didapatkan dari indera
pengecapan yaitu lidah.
• Definisi Persepsi adalah: proses yang terjadi di dalam diri individu yang dimulai dengan diterimanya rangsang, sampai rangsang itu disadari dan dimengerti oleh individu sehingga individu dapat mengenali
dirinya sendiri dan keadaan di sekitarnya (Bimo Walgito).
2. Persepsi merupakan proses pengorganisasian dan penginterpretasian terhadap stimulus oleh organisme atau individu sehingga didapat
sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas yang terintegrasi dalam diri individu
(Davidoff).
3. Persepsi ialah interpretasi tentang apa yang diinderakan atau dirasakan individu (Bower). 4. Persepsi merupakan suatu proses pengenalan maupun proses pemberian arti terhadap
Dengan demikian persepsi merupakan suatu fungsi biologis (melalui organ-organ sensoris) yang memungkinkan individu menerima dan mengolah informasi dari lingkungan dan
mengadakan perubahan-perubahan di lingkungannya. (Eytonck, 1972).
Melalui persepsi kita dapat mengenali dunia sekitar kita, yaitu seluruh dunia yang terdiri dari benda serta manusia dengan segala
kejadian-kejadiannya. (Meider, 1958). Dengan persepsi kita dapat berinteraksi dengan dunia sekeliling kita, khususnya antar manusia.
Dalam kehidupan sosial di kelas tidak lepas dari interaksi antara mahasiswa dengan
Persepsi Sensorik Setiap individu memahami berbagai pengalaman melalui panca indra atau dalam terminologi NLP dikenal sebagai
VAKOG (Visual, Auditory, Kinesthetic, Olfactory
dan Gustatory).
Setelah berusia 12 tahun, umumnya individu memiliki preferensi dari kelima jalur informasi tersebut, umumnya di antara tiga jalur
Pemilihan jalur tersebut juga tergantung
pada material yang dipelajari individu.
Seorang musisi lebih cenderung
menggunakan jalur pendengaran
dibandingkan dua jalur yang lain.
Pemahaman akan hal ini sangat penting
dimiliki oleh para pendidik karena
menentukan efektifitas proses
pembelajaran.
Otak manusia juga menggunakan
metode kerja dari kelima jalur informasi
tersebut dalam memproses dan
mengambil kembali berbagai informasi
yang telah dipelajari.
Individu umumnya mampu
memvisualisasikan, berbicara dengan
dirinya sendiri, merasakan (secara fisik
atau emosional), membedakan berbagai
rasa, membedakan berbagai aroma dan
masih banyak lagi.
Setiap individu memiliki preferensi yang berbeda saat
memproses informasi dan menindaklanjuti hasil
pemikirannya dalam bentuk tindakan atau eksperesi. Perbedaan ini dapat dengan jelas anda perhatikan salah satunya melalui bahasa sensorik (sensory language) yang digunakan, seperti;
"Masalah itu terasa seperti beban yang sangat berat di
pundak saya." (Kinesthetic)
"Dapatkah anda membayangkan apa yang sedang saya
bicarakan?" (Visual)
"Hal tersebut terdengar tidak asing bagi saya." (Auditory) Ketika individu menyelaraskan bahasa sensorik yang
digunakan dengan lawan bicaranya, individu tersebut segera mendapatkan komunikasi yang efektif.
Gerakan bola mata juga mengindikasikan mekanisme yang
sedang terjadi di pikiran individu. Berikut gerakan bola mata dan proses internal yang terjadi di pikiran: Gerakan Bola
MataProses Internal :
Atas kanan Membayangkan suatu gambar Atas kiri Mengingat suatu gambar
Datar kanan Membayangkan suatu suara Datar kiri Mengingat suatu suara
Bawah kanan Merasakan suatu rasa Bawah kiriDialog
internal
Presuposisi NLP memberikan seperangkat presuposisi bagi
individu agar dapat berfungsi secara "normal". Individu tidak perlu meyakini setiap presuposisi ini, namun individu
menjadi lebih efektif jika mengaplikasikannya seolah semua presuposisi berikut benar.
Tubuh dan pikiran terhubung satu sama lain
Proses berpikir dapat mempengaruhi kondisi fisik. Demikian pula sebaliknya, kondisi fisik dapat mempengaruhi cara berpikir.
Mengapa kita perlu memahami bagaimana
otak mengendalikan pergerakan?
Salah satu tujuan praktisnya adalah untuk
menolong penderita kerusakan sumsum tulang belakang atau orang yang mengalami amputasi anggota badan.
Otak mereka merencanakan pergerakan, tetapi
Gerakan motorik atau adalah suatu istilah yang digunakan untuk
menggambarkan perilaku gerakan yang dilakukan oleh tubuh manusia. Pengendalian motorik biasanya digunakan dalam bidang ilmu psikologi,
fisiologi, neurofisiologi maupun olah raga.
Pengendalian motorik mempelajari postur dan gerakan serta mekanisme yang menyebabkannya.
Terdapat berbagai jenis gerakan motorik : Gerakan refleks
Gerakan terprogram
Gerakan motorik halus : menulis, merangkai, melukis, berjinjit
Gerakan motorik kasar : berjalan, merangkak, memukul, mengayunkan tangan
Hal yang banyak dipelajari adalah
Gerakan tangan seperti jenis genggaman, gerakan menjepit (pincer) Koordinasi antara gerakan berbagai anggota tubuh pada olahragawan,
Secara anatomi syaraf emosi, struktur otak manusia terdiri dari:Thalamus yang berfungsi sebagai ‗air traffic controller atau CPU komputer‘. Korteks, yaitu ‘translator‘ atau filter berupa akal sehat.Amygdala, yaitu ‗emotional sentinel’ atau pencetus emosi.
Proses penghantaran stimulus sehingga dimaknai
sebagai sebuah pesan
adalah informasi/stimulus PANCA INDERA
thalamus korteks
amygdala Reaksi emosi
Isyarat situasional Afek negatif Asosiasi otomatif - melawan - marah - melarikan diri - takut Pemrosesan kognisi tingkat lebih tinggi (emosi dan perilaku) Pengalaman yang tidak mengenakkan - Frustrasi - Provokasi
Pada individu yang sedang marah (menggunakan bagan/ skema di atas)
Menurut Piaget, perkembangan kognitif
mempunyai empat aspek, yaitu
1) kematangan, sebagai hasil perkembangan
susunan syaraf;
2) pengalaman, yaitu hubungan timbal balik
antara orgnisme dengan dunianya;
3) interaksi social, yaitu pengaruh-pengaruh yang
diperoleh dalam hubungannya dengan lingkungan social, dan
4) ekullibrasi, yaitu adanya kemampuan
atau sistem mengatur dalam diri
organisme agar dia selalu mampu
mempertahankan keseimbangan dan
penyesuaian diri terhadap
Jean Piaget menekankan bahwa anak-anak
membangun secara aktif dunia kognitif
mereka; informasi tidak sekadar dituangkan ke dalam pikiran mereka dari lingkungan.
Seorang anak melalui serangkaian tahap
pemikiran dari masa bayi hingga masa dewasa.
Tahap sensorimotorik (0-2 tahun) Tahap praoperasional (2-7 tahun) Tahap operasi konkret (7-11 tahun)
Tahap operasi formal (mulai 11 atau 12
Kemauan dalam kemampuan kognitif
dianggap bertahap dan teratur selama masa kanak-kanak, tetapi Piaget menggambarkan urutan dari 4 tahap kualitatif tertentu, yaitu : Tahap Sensorimotor (0-18 bulan), Tahap
Praoperasional (18 bln sampai 7 tahun),
Tahap Operasional Konkret (7-12 tahun) dan
Tahap Operasional Formal (12 tahun dan
seterusnya). Urutan ini tidak berubah – ubah, sehingga tiap-tiap anak normal akan melalui tahap-tahap ini dalam urutan yang sama
Pertumbuhan kognitif didasarkan pada tindakan panca indera dan motorik.
Dimulai dengan tindakan yang terutama berbentuk reaksi refleks.
Dalam tahap terakhir dari periode sensori motor, anak membentuk gambaran mental, dapat meniru tindakan orang lain yang telah lalu dan merancang arti baru dari pemecahan persoalan dengan menggabungkan skema yang didapat sebelumnya dengan pengetahuan secara mental. Dalam periode singkat dari 18 bulan atau 2 tahun ―anak itu
telah mengubah dirinya dari organisme yang sama sekali tergantung pada sifat refleks bawaan lainnya menjadi orang yang mampu berpikir secara simbolik‖
1. Berlangsung pada usia 0 – 2 tahun.
2. Perkembangan mental ditandai oleh kemajuan yang pesat dalam kemampuan bayi mengorganisasikan &
mengkoordinasikan sensasi melalui gerakan2 dan tindakan2 fisik.
Tahap sensorimotorik terbagi 6 periode 1. Periode 1: refleks (0 – 1 bulan) 2. Periode 2: kebiasaan (1 – 4 bulan) 3. Periode 3: reproduksi (4 – 8 bulan)
4. Periode 4: koordinasi skema (8 – 12 bulan) 5. Periode 5: eksperimen (12 – 18 bulan)
1. Didasarkan tindakan praktis. 2. Inteligensi bersifat aksi, bukan
refleksi.
3. Menyangkut jarak yang pendek antara
subjek dan objek.
Manipulasi symbol. Hal ini dinyatakan dalam
meniru yang tertunda (menghasilkan suatu tindakan yang telah dilihat di masa lalu) dan dalam imajinasi anak-anak atau pura-pura bermain.
Anak-anak sudah mampu menggunakan
tanggapan simbolik. Namun pada tahap ini,
anak-anak masih memiliki keterbatasan berpikir dalam beberapa hal penting. Menurut Piaget
karakteristiknya adalah egosentris; anak praoperasional mempunyai kesulitan untuk membyangkan bagaimana benda-benda itu terlihat dari perspektif orang lain
Penentuan pencapaian tahap operasi konkret ini
ialah kemampuan untuk melakukan operasi
mental yang fleksibel dan dapat diputar balikkan sepenuhnya.
Anak-anak pada tahap ini mengerti peraturan
dasar logis tertentu (disebut grouping oleh
piaget) dan karenanya mampu berpikir logis dan kuantitatif dengan cara yang tidak kelihatan
Anak-anak pada tahap ini mampu
berperilaku objektif dalam mengkai
kejadian.
Mereka juga mampu untuk desenter, yaitu
memusatkan perhatiannya pada beberapa
atribut sebuah benda atau kejadian
secara bersamaan dan mengerti hubungan
antar dimensi. Tahap operasi konkret
(7-11 tahun)
Logika tentang sifat reversibilitas dan
kekekalan.
Berpikir decentering, seriasi, klasifikasi,
kesimpulan probalistis.
Tidak lagi egosentris.
Masih terbatas pada hal-hal konkret.
Belum dpt memecahkan persoalan yang
Salah satu ciri jelas dalam tahap perkembangan
ini ialah kemampuan untuk berpikir tentang masalah – masalah hipotetis—apa yang terjadi— maupun yang nyata dan berpikir kemungkinan-kemungkinan seperti juga yang actual. Anak sudah dapat memanipulasi gagasan tentang situasi hipotesis.
Tanda lain dari pemecahan masalah dalam
tahap operasi formal yaitu mencari
pemecahan secara sistematis, bila
berhadapan dengan sebuah masalah orang
dewasa, untuk menimbang semua
kemungkinan untuk memecahkan masalah
dan dengan hati – hati mempelajari logika
dan keefektifan masing-masing.
Tahap operasi formal (mulai 11-15 tahun)
Mulai perkembangan reasoning dan logika remaja.
Asimilasi dan akomodasi berperan membentuk skema lebih menyeluruh.
Pemikiran remaja = dewasa secara kualitas, namun beda kuantitas, skema org dewasa lebih banyak.
Pemikiran deduktif, induktif dan abstraktif.
Dalam pemikiran operasi formal, operasi mental diorganisasi dalam urutan operasi yang lebih tinggi
(Higher-order operations). Higher-order operations ialah cara mengunakan aturan abstrak untuk memecahkan
Mr X. (60 tahun) Keluhan :
insomnia, 2 bulan
Telapak tangan sering berkeringat Sering merasa gelisah
Latar Belakang : Pensiunan
Aktivitas hanya di rumah memelihara kebun
Di rumah bersama dengan istri, anak sulung
(laki-laki) dan menantu.
Anak sulung sedang tidak bekerja sudah 6 bulan
Nona Y (16 tahun) : Keluhan :
Sering pingsan selama 1 tahun ini Sering pusing
Latar belakang :
Saat ini kelas 2 SMA
Berada di sekolah favorit
Di rumah dengan ayahnya (usia 55 tahun)
Ibunya TKW di Singapura sejak 2 tahun lalu, baru
pulang 1 x (tahun lalu)
Mr W (30 tahun) Keluhan :
Gagal ginjal
Cuci darah seminggu 2 x Sering pusing
Latar belakang :
Sering marah di kantor
Pernah mau berkelahi di kantor karena selisih paham
dengan rekannya
Akan diberi sanksi karena dinilai tidak dapat
mengerjakan tugasnya dengan baik
Cuci darah sudah 2 tahun
Anak bungsu masih kelas 3 SMA Istri hanya ibu rumah tangga Membutuhkan biaya
Carilah 1 kasus pasien / klien yang
mengalami gangguan fisik dan berakibat pada psikis atau sebaliknya.
Format laporan : I. Deskripsi kasus
II. Latar belakang pasien III. Dinamika biopsikologi
IV. Bentuk treatment/ pendekatan/ empati
yang dapat dilakukan Maksimal (3 halaman A4)