• Tidak ada hasil yang ditemukan

biopsikologi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "biopsikologi"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

Pada Mahasiswa Semester 1 Akademi Keperawatan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

Dinas Kesehatan Wonosobo

(2)

Mahasiswa mampu menjelaskan,

mendiskusikan, mengartikulasikan

(3)

 Konsep biopsikologi  Konsep sensorik

 Pengertian

 Faktor yang mempengaruhi  Konsep motorik

 Pengertian

(4)

Kalat, J.W. Biopsikologi. 2007. Jakarta:

(5)

 Biopsikologi :

 Ilmu yang mempelajari mekanisme perilaku dan

pengalaman dari sisi fisiologi, evolusi, serta perkembangan

 = psikobiologi, psikologi fisiologis, neurosains

perilaku.

 Tujuan akhir adalah mengkaitkan antara topik

(6)

 Sebagian besar pembahasan di dalam

biopsikologi terpusat pada fungsi otak.

 Otak sisi atas : dorsal

(7)

 Dalam kaitannya dengan biopsikologi, para

peneliti seringkali mengajukan pertanyaan :

 Faktor apa yang menyebabkan seseorang lebih

mudah terkena gangguan psikologi?

 Setelah terjadi kerusakan otak, adakah harapan

pulih seperti sedia kala?

 Apakah yang menyebabkan manusia dapat

(8)

1. Fisiologis 2. Ontogeni 3. Evolusi

(9)

 Mengaitkan perilaku dengan aktivitas otak

dan organ tubuh lainnya. Kaitannya erat dengan sistem tubuh.

 Misal : reaksi kimia yang menyebabkan

hormon bekerja dan memengaruhi aktivitas otak yang pada akhirnya mengendalikan

(10)

 Ontogeni berasal dari bahasa Yunani 

‗menjadi‘, ‗asal muasal‘ (permulaan)

 Menggambarkan perkembangan sebuah

struktur ataupun perilaku.

 Penjelasan ini melihat adanya pengaruh gen,

nutrisi, pengalaman, serta interaksi kesemuanya dalam membentuk suatu perilaku.

 Misal, kemampuan meredam sebuah impuls

terlatih semenjak balita hingga masa remaja, terjadi seiring dengan tahapan

(11)

 Berhubungan dengan sejarah evolusi suatu

struktur atau perilaku.

 Misal : Merasa takut  merinding rambut

halus di tengkuk dan lengan akan menegak terjadi pada leluhur manusia.

(12)

 Sistem syaraf pusat (SSP)

 Terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang,

dimana masing-masing organ tersebut memiliki struktur-struktur penyusun yang lebih kecil.

 Sistem syarf tepi (SST)

 Adalah semua saraf selain yang ada di otak dan

(13)

Sistem syaraf somatik (somatic nervous

system)

 terdiri dari neuron yang meneruskan pesan dari

panca indera menuju ke SSP dan neuron yang meneruskan pesan dari SSP ke otot.

Sistem syaraf otonom (otonomic nervous

system)

 yang mengendalikan jantung, usus dan

(14)
(15)

Sumsum tulang belakang (spinal cord)

 Merupakan bagian dari SSP yang dapat ditemukan

pada rongga tulang belakang.

 Sumsum tulang belakang berkomunikasi dengan

panca indera yang letaknya dari leher ke bawah.

 Struktur tulang belakang beruas-ruas, dimana

pada tiap sisi ruas terdapat saraf motorik dan saraf sensorik.

(16)

 Berdasarkan hukum Bell-Magendie

 Yang merupakan salah satu penemuan awal

fungsi SSP, akar dorsal yang masuk ke

sumsum tulang belakang membawa informasi sensori, dan akar ventral yang keluar dari

sumsum tulang belakang membawa informasi motor.

 Akson yang menuju dan keluar dari kulit dan

(17)
(18)
(19)

 Terdiri dari neuron-neuron yang menerima dan

mengirimkan informasi dari dan ke jantung, usus dan organ-organ lain.

 Sistem saraf otonom terdiri dari 2 bagian :

Sistem saraf simpatetik (sympathetic nervous system)

Adalah sebuah jaringan saraf yang mempersiapkan organ tubuh

bagian dalam untuk aktivitas berat. Exp. Detak jantung

meningkat, kelenjar keringat meningkat, kontraksi pembuluh darah.

Mereka bekerja sebagai 1 unit, sehinga dikatakan bahwa saraf

saling ‘bersimpat’ walaupun bagian-bagian tertentu dapat lebih aktif daripada bagian lain.

Saraf ini akan merangsang organ dan mengaktivasi organ untuk

(20)

Sistem saraf parasimpatetik (parasympathetic nervous

system)

Mempersiapkan organ untuk memberi respon vegetatif

yang tidak mendesak.

Kata ‘para’ berasal dari bahasa Yunani yang berarti

‘selain’ atau ‘berkaitan dengan’ .

Sistem kerjanya kebalikan dari saraf simpatetik

Exp. Memperlambat detak jantung, menurunkan aktivitas

pencernaan.

Keduanya aktif dalam kadar tertentu

(21)

 Menegaknya rambut halus pada lengan dan

tengkuk disebut dengan merinding, terjadi jika kita kedinginan.

 Apa hubungan merinding dengan respon

melawan/ melarikan diri yang berkaitan dengan saraf simpatetik?

(22)

 Ketika kita takut kita juga akan merinding.  Kucing yang ketakutan menegakkan bulunya

 supaya kelihatan lebih besar dan menakuti hewan lain.  pada landak juga.

 Rambut halus pada manusia sangat pendek

(23)

 Sistem yang fungsinya itu dapat mengatur

dan mengendalikan kerja alat tubuh agar

tubuh dapat bekerja dengan serasi dan sesuai dengan fungsinya dan itu dinamakan dengan sistem koordinasi. Dalam Sistem koordinasi terdapat sistem saraf dan hormon dan

(24)

 Sistem Saraf

Sistem saraf itu disusun dari bagian yang paling kecil, yaitu sel saraf (neuron). Kalau Dilihat dari fungsinya, sel saraf itu dapat dibedakan atau dibagi menjadi 4 yaitu :

1. Neuron sensoris yang fungsinya untuk meneruskan rangsang dari penerima (reseptor) ke saraf pusat (otak). 2. Neuron motoris yang berfungsi untuk meneruskan rangsang dari otak menuju ke otot dan kelenjar.

3. Neuron penghubung yang fungsinya itu

menghubungkan sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lainnya, dan ternyata neuron penghubung ini kalau kita bisa lihat banyak ditemukan pada otak dan sumsum tulang belakang.

4. Neuron ajustor berfungsi sebagai penghubung antara neuron sensorik dengan motorik di sumsum tulang

(25)

 Berikut ini adalah bagian-bagian dari sel saraf.

1. Badan sel merupakan bagian yang terbesar

dari suatu sel saraf, yang terdiri atas nukleus dan sitoplasma.

2. Dendrit itu seperti serabut sel saraf yang bercabang pendek, serta keluar dari sel.

Kalau Akson kayak serabut sel saraf yang panjang serta berfungsi dalam menghantarkan impuls

dari badan sel ke sel saraf lain. Dan pada

Umumnya akson itu dibungkus dari selubung yang dinamakan selubung Myelin, daerah akson yang tidak dibungkus dengan selubung Myelin yang disebut Nodus Ranvier.

(26)

 Sistem Saraf Manusia

Pada manusia Sistem saraf itu terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat itu terdiri dari:

1. Otak

Bagian-bagian dari otak, yaitu:

a. kalu Otak besar {Cerebrum) ini merupakan pusat dari saraf utama yang tugasnya itu untuk mengkoordinasikan semua kegiatan yang disadari.

b. sementara kalu Otak tengah (Mesenchefalon) itu berfungsi sebagai pusat refleksi pupil pada mata dan sebagai pengatur keseimbangan tubuh.

c. sedangkan Otak kecil (Cerebellum) ini merupakan pusat dari suatu keseimbangan, koordinasi gerak,dengan penghalusan gerak. d. dan kalau Sumsum lanjutan {Medulla oblongata)ini dapat

(27)

Berikut ini selaput yang melapisi otak.

a. Dura matter: berupa selaput yang

kuat dan menempel pada tengkorak.

b. Arakhnoid: bentuknya itu mirip

sarang laba-laba dan ini juga terdapat

cairan

serebrospinalis. Fungsinya itu untuk

melindungi otak dari bahaya kerusakan

mekanik seperti benturan.

c. Pia matter, lapisan ini lapisan yang

paling dekat dengan permukaan dari otak

dan mengandung banyak pembuluh.

(28)

 2. Sumsum tulang belakang {Medula spinalis)

Sumsum tulang belakang memiliki fungsi yang utama sebagai berikut.

a. dapat Menghubungkan sistem saraf tepi ke otak atau sebagai penghantar impuls saraf dari otak dan menuju otak.

b. Sebagai pusat gerak refleks.

Sumsum tulang belakang ini terletak di dalam rongga ruas tulang belakang (dari ruas tulang leher sampai tulang ekor), terdiri atas lapisan dalam yang berwarna kelabu dan lapisan

(29)

 Sistem saraf tepi merupakan sistem saraf

yang dapat menghubungkan semua bagian tubuh dengan pusat saraf (otak dan sumsum tulang belakang). Sistem saraf tepi, terdiri ini dari sistem saraf sadar (somatik) dan sistem saraf tak sadar (otonom).

1. Sistem saraf sadar yang fungsinya itu untuk mengontrol kegiatan seluruh tubuh yang cara kerjanya diatur oleh otak.

(30)

 2. Sistem saraf tak sadar berfungsi untuk

mengontrol kegiatan tubuh yang cara

kerjanya itu tidak dapat diatur otak. Saraf ini meliputi susunan saraf simpatik dan

parasimpatik. Perbedaan saraf simpatik dan parasimpatik berdasarkan pada posisi

(31)

 Ganglion pada saraf simpatik menempel di

sepanjang sumsum tulang belakang, sedangkan ganglion saraf parasimpatik menempel pada organ yang dibantu kerjanya, seperti sekresi keringat, denyut jantung, dan gerak saluran pencernaan. Fungsi kerja saraf simpatik dan parasimpatik adalah berlawanan.

 Mekanisme Gerak Manusia

Rangsangan (impuls) yang,mengenai tubuh diterima oleh organ reseptor yang kemudian

diteruskan ke pusat saraf. Dari pusat saraf akan disampaikan tanggapan (respon) ke organ

(32)

 Gerakan yang sudah dihasilkan dapat

dikelompokkan sebagai berikut.

1. Gerak biasa. Urutan jalannya impuls pada gerak biasa, yaitu: Rangsangan -> sel saraf

sensorik -> otak-sel saraf motorik -> respon pada organ efektor

2. Gerak refleks terjadi secara otomatis terhadap rangsangan tanpa kontrol dari otak

sehingga dapat berlangsung cepat. Gerak refleks itu terjadi tanpa kita sadari terlebih dahulu atau tanpa dipengaruhi kehendak. Contoh:

mengangkat tangan ketika terkena api dan mengangkat kaki ketika tertusuk.

(33)

Urutan perambatan impuls pada gerak refleks, yaitu:

Stimulus pada organ reseptor -> sel saraf sensorik -> sel penghubung (asosiasi)

pada sumsum tulang belakang -> sel saraf motorik -> respon pada organ efektor.

 Kelainan dan Penyakit Sistem Saraf Manusia

Sistem saraf manusia dapat mengalami gangguan kerja berupa penyakit atau kelainan lainnya.

Contoh:

1. Meningitis

Meningitis merupakan peradangan selaput pembungkus otak yaitu meninges. Meningitis disebabkan oleh virus sehingga dapat menular.

(34)

 2. Multiple sclerosis (MS = sklerosis ganda atau

disseminated sclerosis) Multiple sclerosis merupakan

penyakit saraf kronis yang dapat memengaruhi sistem saraf pusat, sehingga menyebabkan gangguan pada organ,

seperti rasa sakit, masalah penglihatan, berbicara,

depresi, gangguan koordinasi dan kelemahan pada otot sampai kelumpuhan.

3. Nyeri saraf

Nyeri saraf dapat terjadi karena adanya gangguan saraf

sensorik maupun motorik. Gejala nyeri saraf sering disertai dengan gejala lain seperti kehilangan rasa. Urat saraf

terjepit dan penyakit urat saraf gangguan metabolik (seperti diabetic neuropaty pada penderita penyakit

kencing manis atau diabetes mellitus). Gangguan motorik karena nyeri saraf dari yang ringan (seperti kram) sampai gangguan berat (seperti kelumpuhan).

(35)

 4. Hidrocephalus

Tanda hidrocephalus berupa pembengkakan kepala karena kelebihan cairan yang ada di sekitar otak. Akibatnya, dapat menyebabkan gangguan metabolisme dan gangguan organ tubuh.

5. Penyakit urat saraf terjepit

Penyakit saraf terjepit sering terjadi pada leher, pinggang, dan telapak tangan.

6. Parkinson dengan gejala tangan dan kaki gemetar.

7. Gegar otak terjadi karena otak mengalami kerusakan.

(36)

 E. Hormon

Hormon adalah suatu zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran sehingga sekresinya akan masuk aliran darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh. Pengaruh hormon

berbeda dengan saraf. Perubahan yang dikontrol oleh hormon biasanya merupakan perubahan

yang memerlukan waktu panjang. Dalam tubuh manusia, ada tujuh kelenjar endokrin yang

penting, yaitu hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenalin (anak ginjal), pankreas, ovarium, dan testis.

(37)
(38)

 Organ sensorik penglihatan, pendengaran,

pengecap, peraba, dan penghidu

memungkinkan kita berkomunikasi dengan linkungan. Pesan yang diterima dari sekitar kita membuat kita tetap mempunyai

orientasi, ketertarikan dan pertentangan. Kehilangan sensorik akibat penuaan

mengenai semua organ sensorik dan mengancam interaksi.

(39)

 Merupakan saat dimana lansia menjadi

kurang kemampuan kinerja fisiknya dan lebih banyak duduk. Kehilangan penginderaan

dapat sangat menganggu bagi orang yang tidak dapat melihat untuk membaca atau menonton televisi, yang tidak dapat

mendengar percakapan dengan baik untuk

berkomunikasi, atau tidak dapa membedakan rasa makanan.

(40)

Pengertian Persepsi

Persepsi adalah sebuah proses saat individu mengatur dan

menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka.

Perilaku individu seringkali didasarkan pada persepsi mereka

tentang kenyataan, bukan pada kenyataan itu sendiri.

Faktor-faktor yang memengaruhi persepsi bisa terletak dalam

diri pembentuk persepsi, dalam diri objek atau target yang diartikan, atau dalam konteks situasi di mana persepsi

(41)

Jenis-jenis persepsi Proses pemahaman

terhadap rangsang atau stimulus yang

diperoleh oleh indera menyebabkan

persepsi terbagi menjadi beberapa jenis

:

1. Persepsi visual

Persepsi visual didapatkan dari indera penglihatan.

Persepsi ini adalah persepsi yang paling awal berkembang pada bayi, dan mempengaruhi bayi dan balita untuk

memahami dunianya. Persepsi visual merupakan topik utama dari bahasan persepsi secara umum, sekaligus persepsi yang biasanya paling sering dibicarakan dalam konteks sehari-hari.

(42)

2. Persepsi auditori

Persepsi auditori didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga.

3. Persepsi perabaan

Persepsi pengerabaan didapatkan dari indera taktil yaitu

kulit.

4. Persepsi penciuman

Persepsi penciuman atau olfaktori didapatkan dari indera

penciuman yaitu hidung.

5. Persepsi pengecapan

Persepsi pengecapan atau rasa didapatkan dari indera

pengecapan yaitu lidah.

 • Definisi Persepsi adalah: proses yang terjadi di dalam diri individu yang dimulai dengan diterimanya rangsang, sampai rangsang itu disadari dan dimengerti oleh individu sehingga individu dapat mengenali

dirinya sendiri dan keadaan di sekitarnya (Bimo Walgito).

(43)

2. Persepsi merupakan proses pengorganisasian dan penginterpretasian terhadap stimulus oleh organisme atau individu sehingga didapat

sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas yang terintegrasi dalam diri individu

(Davidoff).

3. Persepsi ialah interpretasi tentang apa yang diinderakan atau dirasakan individu (Bower). 4. Persepsi merupakan suatu proses pengenalan maupun proses pemberian arti terhadap

(44)

Dengan demikian persepsi merupakan suatu fungsi biologis (melalui organ-organ sensoris) yang memungkinkan individu menerima dan mengolah informasi dari lingkungan dan

mengadakan perubahan-perubahan di lingkungannya. (Eytonck, 1972).

Melalui persepsi kita dapat mengenali dunia sekitar kita, yaitu seluruh dunia yang terdiri dari benda serta manusia dengan segala

kejadian-kejadiannya. (Meider, 1958). Dengan persepsi kita dapat berinteraksi dengan dunia sekeliling kita, khususnya antar manusia.

Dalam kehidupan sosial di kelas tidak lepas dari interaksi antara mahasiswa dengan

(45)

Persepsi Sensorik Setiap individu memahami berbagai pengalaman melalui panca indra atau dalam terminologi NLP dikenal sebagai

VAKOG (Visual, Auditory, Kinesthetic, Olfactory

dan Gustatory).

Setelah berusia 12 tahun, umumnya individu memiliki preferensi dari kelima jalur informasi tersebut, umumnya di antara tiga jalur

(46)

Pemilihan jalur tersebut juga tergantung

pada material yang dipelajari individu.

Seorang musisi lebih cenderung

menggunakan jalur pendengaran

dibandingkan dua jalur yang lain.

Pemahaman akan hal ini sangat penting

dimiliki oleh para pendidik karena

menentukan efektifitas proses

pembelajaran.

(47)

Otak manusia juga menggunakan

metode kerja dari kelima jalur informasi

tersebut dalam memproses dan

mengambil kembali berbagai informasi

yang telah dipelajari.

Individu umumnya mampu

memvisualisasikan, berbicara dengan

dirinya sendiri, merasakan (secara fisik

atau emosional), membedakan berbagai

rasa, membedakan berbagai aroma dan

masih banyak lagi.

(48)

Setiap individu memiliki preferensi yang berbeda saat

memproses informasi dan menindaklanjuti hasil

pemikirannya dalam bentuk tindakan atau eksperesi. Perbedaan ini dapat dengan jelas anda perhatikan salah satunya melalui bahasa sensorik (sensory language) yang digunakan, seperti;

"Masalah itu terasa seperti beban yang sangat berat di

pundak saya." (Kinesthetic)

"Dapatkah anda membayangkan apa yang sedang saya

bicarakan?" (Visual)

"Hal tersebut terdengar tidak asing bagi saya." (Auditory) Ketika individu menyelaraskan bahasa sensorik yang

digunakan dengan lawan bicaranya, individu tersebut segera mendapatkan komunikasi yang efektif.

(49)

Gerakan bola mata juga mengindikasikan mekanisme yang

sedang terjadi di pikiran individu. Berikut gerakan bola mata dan proses internal yang terjadi di pikiran: Gerakan Bola

MataProses Internal :

Atas kanan Membayangkan suatu gambar Atas kiri Mengingat suatu gambar

Datar kanan Membayangkan suatu suara Datar kiri Mengingat suatu suara

Bawah kanan Merasakan suatu rasa Bawah kiriDialog

internal

Presuposisi NLP memberikan seperangkat presuposisi bagi

individu agar dapat berfungsi secara "normal". Individu tidak perlu meyakini setiap presuposisi ini, namun individu

menjadi lebih efektif jika mengaplikasikannya seolah semua presuposisi berikut benar.

(50)

Tubuh dan pikiran terhubung satu sama lain

Proses berpikir dapat mempengaruhi kondisi fisik. Demikian pula sebaliknya, kondisi fisik dapat mempengaruhi cara berpikir.

(51)
(52)
(53)

 Mengapa kita perlu memahami bagaimana

otak mengendalikan pergerakan?

 Salah satu tujuan praktisnya adalah untuk

menolong penderita kerusakan sumsum tulang belakang atau orang yang mengalami amputasi anggota badan.

 Otak mereka merencanakan pergerakan, tetapi

(54)

Gerakan motorik atau adalah suatu istilah yang digunakan untuk

menggambarkan perilaku gerakan yang dilakukan oleh tubuh manusia. Pengendalian motorik biasanya digunakan dalam bidang ilmu psikologi,

fisiologi, neurofisiologi maupun olah raga.

 Pengendalian motorik mempelajari postur dan gerakan serta mekanisme yang menyebabkannya.

 Terdapat berbagai jenis gerakan motorik :  Gerakan refleks

 Gerakan terprogram

 Gerakan motorik halus : menulis, merangkai, melukis, berjinjit

 Gerakan motorik kasar : berjalan, merangkak, memukul, mengayunkan tangan

 Hal yang banyak dipelajari adalah

 Gerakan tangan seperti jenis genggaman, gerakan menjepit (pincer)  Koordinasi antara gerakan berbagai anggota tubuh pada olahragawan,

(55)
(56)

Secara anatomi syaraf emosi, struktur otak manusia terdiri dari:Thalamus yang berfungsi sebagai ‗air traffic controller atau CPU komputer‘. Korteks, yaitu ‘translator‘ atau filter berupa akal sehat.Amygdala, yaitu ‗emotional sentinel’ atau pencetus emosi.

Proses penghantaran stimulus sehingga dimaknai

sebagai sebuah pesan

adalah informasi/stimulus PANCA INDERA

thalamus korteks

amygdala Reaksi emosi

(57)

Isyarat situasional Afek negatif Asosiasi otomatif - melawan - marah - melarikan diri - takut Pemrosesan kognisi tingkat lebih tinggi (emosi dan perilaku) Pengalaman yang tidak mengenakkan - Frustrasi - Provokasi

(58)

 Pada individu yang sedang marah  (menggunakan bagan/ skema di atas)

(59)

 Menurut Piaget, perkembangan kognitif

mempunyai empat aspek, yaitu

 1) kematangan, sebagai hasil perkembangan

susunan syaraf;

 2) pengalaman, yaitu hubungan timbal balik

antara orgnisme dengan dunianya;

 3) interaksi social, yaitu pengaruh-pengaruh yang

diperoleh dalam hubungannya dengan lingkungan social, dan

(60)

4) ekullibrasi, yaitu adanya kemampuan

atau sistem mengatur dalam diri

organisme agar dia selalu mampu

mempertahankan keseimbangan dan

penyesuaian diri terhadap

(61)

 Jean Piaget menekankan bahwa anak-anak

membangun secara aktif dunia kognitif

mereka; informasi tidak sekadar dituangkan ke dalam pikiran mereka dari lingkungan.

 Seorang anak melalui serangkaian tahap

pemikiran dari masa bayi hingga masa dewasa.

(62)

 Tahap sensorimotorik (0-2 tahun)  Tahap praoperasional (2-7 tahun)  Tahap operasi konkret (7-11 tahun)

 Tahap operasi formal (mulai 11 atau 12

(63)

 Kemauan dalam kemampuan kognitif

dianggap bertahap dan teratur selama masa kanak-kanak, tetapi Piaget menggambarkan urutan dari 4 tahap kualitatif tertentu, yaitu : Tahap Sensorimotor (0-18 bulan), Tahap

Praoperasional (18 bln sampai 7 tahun),

Tahap Operasional Konkret (7-12 tahun) dan

Tahap Operasional Formal (12 tahun dan

seterusnya). Urutan ini tidak berubah – ubah, sehingga tiap-tiap anak normal akan melalui tahap-tahap ini dalam urutan yang sama

(64)

 Pertumbuhan kognitif didasarkan pada tindakan panca indera dan motorik.

 Dimulai dengan tindakan yang terutama berbentuk reaksi refleks.

 Dalam tahap terakhir dari periode sensori motor, anak membentuk gambaran mental, dapat meniru tindakan orang lain yang telah lalu dan merancang arti baru dari pemecahan persoalan dengan menggabungkan skema yang didapat sebelumnya dengan pengetahuan secara mental.  Dalam periode singkat dari 18 bulan atau 2 tahun ―anak itu

telah mengubah dirinya dari organisme yang sama sekali tergantung pada sifat refleks bawaan lainnya menjadi orang yang mampu berpikir secara simbolik‖

(65)

 1. Berlangsung pada usia 0 – 2 tahun.

 2. Perkembangan mental ditandai oleh kemajuan yang pesat dalam kemampuan bayi mengorganisasikan &

mengkoordinasikan sensasi melalui gerakan2 dan tindakan2 fisik.

 Tahap sensorimotorik terbagi 6 periode  1. Periode 1: refleks (0 – 1 bulan)  2. Periode 2: kebiasaan (1 – 4 bulan)  3. Periode 3: reproduksi (4 – 8 bulan)

 4. Periode 4: koordinasi skema (8 – 12 bulan)  5. Periode 5: eksperimen (12 – 18 bulan)

(66)

 1. Didasarkan tindakan praktis.  2. Inteligensi bersifat aksi, bukan

refleksi.

 3. Menyangkut jarak yang pendek antara

subjek dan objek.

(67)

Manipulasi symbol. Hal ini dinyatakan dalam

meniru yang tertunda (menghasilkan suatu tindakan yang telah dilihat di masa lalu) dan dalam imajinasi anak-anak atau pura-pura bermain.

 Anak-anak sudah mampu menggunakan

tanggapan simbolik. Namun pada tahap ini,

anak-anak masih memiliki keterbatasan berpikir dalam beberapa hal penting. Menurut Piaget

karakteristiknya adalah egosentris; anak praoperasional mempunyai kesulitan untuk membyangkan bagaimana benda-benda itu terlihat dari perspektif orang lain

(68)

 Penentuan pencapaian tahap operasi konkret ini

ialah kemampuan untuk melakukan operasi

mental yang fleksibel dan dapat diputar balikkan sepenuhnya.

 Anak-anak pada tahap ini mengerti peraturan

dasar logis tertentu (disebut grouping oleh

piaget) dan karenanya mampu berpikir logis dan kuantitatif dengan cara yang tidak kelihatan

(69)

Anak-anak pada tahap ini mampu

berperilaku objektif dalam mengkai

kejadian.

Mereka juga mampu untuk desenter, yaitu

memusatkan perhatiannya pada beberapa

atribut sebuah benda atau kejadian

secara bersamaan dan mengerti hubungan

antar dimensi. Tahap operasi konkret

(7-11 tahun)

(70)

 Logika tentang sifat reversibilitas dan

kekekalan.

Berpikir decentering, seriasi, klasifikasi,

kesimpulan probalistis.

 Tidak lagi egosentris.

 Masih terbatas pada hal-hal konkret.

 Belum dpt memecahkan persoalan yang

(71)

 Salah satu ciri jelas dalam tahap perkembangan

ini ialah kemampuan untuk berpikir tentang masalah – masalah hipotetis—apa yang terjadi— maupun yang nyata dan berpikir kemungkinan-kemungkinan seperti juga yang actual. Anak sudah dapat memanipulasi gagasan tentang situasi hipotesis.

(72)

Tanda lain dari pemecahan masalah dalam

tahap operasi formal yaitu mencari

pemecahan secara sistematis, bila

berhadapan dengan sebuah masalah orang

dewasa, untuk menimbang semua

kemungkinan untuk memecahkan masalah

dan dengan hati – hati mempelajari logika

dan keefektifan masing-masing.

(73)

 Tahap operasi formal (mulai 11-15 tahun)

 Mulai perkembangan reasoning dan logika remaja.

 Asimilasi dan akomodasi berperan membentuk skema lebih menyeluruh.

 Pemikiran remaja = dewasa secara kualitas, namun beda kuantitas, skema org dewasa lebih banyak.

 Pemikiran deduktif, induktif dan abstraktif.

 Dalam pemikiran operasi formal, operasi mental diorganisasi dalam urutan operasi yang lebih tinggi

(Higher-order operations). Higher-order operations ialah cara mengunakan aturan abstrak untuk memecahkan

(74)

 Mr X. (60 tahun)   Keluhan :

 insomnia, 2 bulan

 Telapak tangan sering berkeringat  Sering merasa gelisah

 Latar Belakang :  Pensiunan

 Aktivitas hanya di rumah memelihara kebun

 Di rumah bersama dengan istri, anak sulung

(laki-laki) dan menantu.

 Anak sulung sedang tidak bekerja sudah 6 bulan

(75)

 Nona Y (16 tahun) :  Keluhan :

 Sering pingsan selama 1 tahun ini  Sering pusing

 Latar belakang :

 Saat ini kelas 2 SMA

 Berada di sekolah favorit

 Di rumah dengan ayahnya (usia 55 tahun)

 Ibunya TKW di Singapura sejak 2 tahun lalu, baru

pulang 1 x (tahun lalu)

(76)

 Mr W (30 tahun)  Keluhan :

 Gagal ginjal

 Cuci darah seminggu 2 x  Sering pusing

 Latar belakang :

 Sering marah di kantor

 Pernah mau berkelahi di kantor karena selisih paham

dengan rekannya

 Akan diberi sanksi karena dinilai tidak dapat

mengerjakan tugasnya dengan baik

 Cuci darah sudah 2 tahun

 Anak bungsu masih kelas 3 SMA  Istri hanya ibu rumah tangga  Membutuhkan biaya

(77)

 Carilah 1 kasus pasien / klien yang

mengalami gangguan fisik dan berakibat pada psikis atau sebaliknya.

 Format laporan : I. Deskripsi kasus

II. Latar belakang pasien III. Dinamika biopsikologi

IV. Bentuk treatment/ pendekatan/ empati

yang dapat dilakukan Maksimal (3 halaman A4)

Referensi

Dokumen terkait

Deskripsi yang tergambar dari hasil penelitian ini bahwa pemahaman mahasiswa tentang himpunan dan operasi biner mempengaruhi pemahaman mahasiswa tentang grup. Mahasiswa yang

Berdasarkan hasil penilian keluarga pemulung tunggal dalam FGD aset ekonomi mereka berada pada angka 1..

Pemberian tepung bunga cengkeh dengan konsentrasi 3 g/ 50 g kacang hijau mampu mengendalikan hama kumbang Callosobruchus maculatus lebih baik dengan waktu awal kematian

' Pesefta yang sudah mentransfer biaya PPL tetapi berhalangan hadir atau tempat sudah penuh, biaya dapat dialihkan ke ppl selanjutnya (Maksimal 2x Pengalihan,

Oleh sebab itu, untuk saat ini, karena belum adanya pengaturan lebih lanjut mengenai LPD termasuk dalam melakukan pengikatan jaminan dalam transaksi kredit,

Pemeriksaan MSCT Urography pada umumnya dilakukan dengan media kontras positif, namun pada pasien alergi media kontras positif dan kadar kreatinin tinggi

Dalam studi ini, diphenoxylate hcl bisa dibuktikan sebagai terapi yang efektif untuk mengatasi diare akut non spesifik pada bayi malnutrisi, dan

Upaya penanggulangan yang telah dilakukan berdasarkan kajian-kajian hidraulik murni seperti normalisasi sungai, taludisasi, dan lain sebagainya, ternyata tidak