BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
I.1. Latar Belakang Prakte
Praktek k pengelpengeluaran darah uaran darah (blood(bloodlettletting) sudah ing) sudah sejasejak k lama dikenal manusia lama dikenal manusia dandan menjadi bagian dari pengobatan pasien. Teknik pengeluaran darah yang pertama (tahun 100 menjadi bagian dari pengobatan pasien. Teknik pengeluaran darah yang pertama (tahun 100 SM) dilakukan oleh
SM) dilakukan oleh dokterdokter-dokte-dokter r dari syria dengan dari syria dengan menggunmenggunakan lintah. Sebelum akan lintah. Sebelum dikenaldikenal Hipporates dengan sebuatan !"apak #lmu $edokteran% (abad SM)& seni pengambilan darah Hipporates dengan sebuatan !"apak #lmu $edokteran% (abad SM)& seni pengambilan darah banyak mengalami perubahan demikian pula berbagai
banyak mengalami perubahan demikian pula berbagai alat untuk keperluan pengambilan danalat untuk keperluan pengambilan dan penampungan bahan d
penampungan bahan darah. 'anset untuk pengambilan darah arah. 'anset untuk pengambilan darah digunakan pertma kali sebelumdigunakan pertma kali sebelum abad ke SM dengan tetap mengau kepada lintah sebagai bentuk dasar. engan lanset in abad ke SM dengan tetap mengau kepada lintah sebagai bentuk dasar. engan lanset in seora
seorang ng dokter (pratitdokter (pratitioner) melubangi ena& ioner) melubangi ena& kadang-kadang-kadang sampai kadang sampai beberabeberapa pa lubang.lubang. Menjelang akhir abad 1* barulah teknologi mengambil alih memproduksi !lintah arti+ial%. Menjelang akhir abad 1* barulah teknologi mengambil alih memproduksi !lintah arti+ial%. $ini telah dikenal bearagam alat pengambilan darah dan mudah diperoleh dipasaran.
$ini telah dikenal bearagam alat pengambilan darah dan mudah diperoleh dipasaran.
$ebanyakan pengambilan speimen darah pasien saat ini masih dilaksanakan oleh $ebanyakan pengambilan speimen darah pasien saat ini masih dilaksanakan oleh teknis,analis laboratorium maupun diruang peraatan padahal jabatan dan kandungan tugas teknis,analis laboratorium maupun diruang peraatan padahal jabatan dan kandungan tugas se
seororanang g tetekniknisi si atatau au anaanalilis s lalaboboraratotoririum um titidadak k sesejajalalan n dedengngan an tatanggnggung ung jajaaab b dandan kegiatan,aktiitas seorang pengambil speimen darah (dalam hal ini seorang +lebotomis). kegiatan,aktiitas seorang pengambil speimen darah (dalam hal ini seorang +lebotomis). /byek yang
/byek yang dihadadihadapi pi oleh oleh tekniteknis,anas,analis lis laborlaboratoriatorium um adalah pelaratan pemeriksaadalah pelaratan pemeriksaan an sedangsedang obyek yang dihadapi oleh +lebotomis adalah pasien (atau orang sehat) yang dipengaruhi oelh obyek yang dihadapi oleh +lebotomis adalah pasien (atau orang sehat) yang dipengaruhi oelh banyak
banyak hal hal Si+at& Si+at& prilaku& prilaku& masalah& masalah& intern,pribadi intern,pribadi dan dan lain-lain. lain-lain. Hal-hal Hal-hal ini ini sedikitsedikit banyaknya bias
banyaknya bias menjadi penghalang menjadi penghalang dalam kelanaran dalam kelanaran proses pengamabilan spesimen proses pengamabilan spesimen darahdarah dan hal-hal ini pula yang
dan hal-hal ini pula yang harus bisa dihadapi dan diatasi seorang +lebotomis.harus bisa dihadapi dan diatasi seorang +lebotomis. Si
Siststem em pepelalayayananan n kekesesehahatatan n yayang ng beberkrkemembabang ng akakhihirr-a-akhkhir ir inini i ununtutuk k tutujujuanan kesejahteraan pasien mengau kepada pelayanan laboratorium akan selalu menjadi bagian kesejahteraan pasien mengau kepada pelayanan laboratorium akan selalu menjadi bagian intergral dari pelayanan kesehatan menyelur dan seorang +lebotomis menjadi orang yang intergral dari pelayanan kesehatan menyelur dan seorang +lebotomis menjadi orang yang sangat penting (ruial) karena menempati posisi aal dalam rangkaian. Proses pemeriksaan sangat penting (ruial) karena menempati posisi aal dalam rangkaian. Proses pemeriksaan tes laboratorium. Posisi aal ini berada dalam pengaasan program penetapan mutu (+ase tes laboratorium. Posisi aal ini berada dalam pengaasan program penetapan mutu (+ase pra
pra analitik) analitik) hasil hasil laboratorium laboratorium shingga shingga salah salah benernya benernya +lebotomis +lebotomis melaksanakan melaksanakan tugasnyatugasnya akan mempengaruhi mutu hasil tes. Hasil pemeriksaan laboratorium yang benar dan akurat akan mempengaruhi mutu hasil tes. Hasil pemeriksaan laboratorium yang benar dan akurat me
menunjang diagnosis dan pemantauan penyakit. /leh sebab itu& peran dan tanggungjaab seorang +lebotomis dalam melaksanakan tugasnya harus senantiasa d isadari.
I.2. Rumusan Masalah
1. pa itu Pengambilan arah $apiler 2
3. pa saja #ndikasi Pengambilan arah kapiler 2 4. imana saja 'okasi Pengambilan arah $apiler2 5. "agaimana Proses Pengambilan arah $apiler 2
6. pa saja Sumber $esalahan Pada Pengambilan arah $apiler 2 I.3. Tujuan
1. gar mahasisa mengetahui pengertian dari Pengambilan arah $apiler
3. gar mahasisa mengetahui dan memahami peranan Proses Pengambilan arah $apiler 4. 7ntuk mengetahui komplikasi dan kegagalan yang dapat terjadi pada Pengambilan arah
$apiler
BAB II
TINAUAN PU!TA"A
2.1 Pengert#an Darah "a$#ler
arah kapiler adalah darah yang berada di pembuluh kapiler yang sangat keil& dimana tempat arteri berakhir dan enula dimulai. $apiler membentuk jalinan pembuluh darah dan berabang-abang di dalam sebagian besar jaringan tubuh. (8elyn 9. Peare& 3014)
Makin keil arteriol semakin menghilang ketiga lapis dindingnya sehingga ketika sampai pada kapiler yang sehalus rambut& dinding itu tinggal satu lapis saja yaitu lapisan yaitu lapisan endotelium. 'apisan yang sangat tipis itu memungkinkan lim+e merembes keluar membentuk airan jaringan membaa air& mineral dan :at makanan untuk sel& dan melalui pertukaran gas antara pembuluh kapiler dan jaringan sel& menyediakan oksigen dan
menyingkirkan bahan buangan termasuk karbondioksida. 9iri-9iri Pembuluh $apiler
1. "erukuran sangat keil dengan berdiamater 6-10 mikrometer. 3. enyutnya tidak dapat dirasakan
4. Tidak mempunyai katub
5. Tersebar di seluruh permukaan tubuh
6. ;ika mengalami terluka& darah akan menetes <. "erabang-abang
=. Tersusun atas selapis sel dan sangat sempit
alam keadaan normal darah ada didalam pembuluh darah& ujung arteri bersambung dengan kapiler darah dan kapiler darah bertemu dengan ena terkeil (enula) sehingga darah tetap mengalir dalam pembuluh darah alaupun terjadi pertukaran :at& hal ini disebut sistem peredaran darah tertutup.
2.2 D%kumentas#& Penanganan& Peng#r#man Dan Pen'#m$anan !am$el
Keakuratan hasil pemeriksaan laboratorium dipengaruhi oleh integritas dari sample, dimana integritas dari suatu sample dipengaruhi dan turut ditentukan oleh proses dokumentasi, pengumpulan, penanganan, transportasi dan penyimpanan sample yang baik.
1. Pada phlebotomy dokumentasi sangat penng, dokumentasi pada phlebotomy berhubungan dengan pengisian formulir laboratorium, dimana formulir harus terisi informasi secara lengkap, yang melipu :
a. 9ara permintaan pemeriksaan laboratorium melalui tertulis,ia telepon harus jelas.
(. $elengkapan identitas pasien meliputi nama& umur , tanggal lahir& alamat& nomor rekam medis harus diidenti+ikasi dengan benar dan tepat.
). $elengkapan identitas pengirim meliputi nama& asal ruangan
*. #n+ormasi khususyang meliputi pasien sedang dalam kondisi puasa atau tidak& keterangan klinis,diagnosis& obat
e. ;enis pemeriksaan& dugunakan untuk tentukan tipe tabung
+. Sampel harus menunjukan keterangan tanggal dan jam pengambilan& jenis sampel& lokasi tubuh yang diambil& teknik pengambilan (ena,kapiler)& jenis transportasi& jam pemrosesan& jam penyimpanan.
g. @ama +lebotomis
h. $eterangan saat tindakan +lebotomi& adanya kesulitan atau tidak
#. Pelabelan pada tabung keookan dengan identitas pasien
3. Penanganan sample
Penanganan sample pada phlebotomy meliputi
a. Pelabelan& pelabelan diookan dengan identitas pasien dan dilakukan setelah selesai melakukan phlebotomy.
b. Penolakan sample& sample ditolak apabila 1) Tidak berlabel
3) Sampel hemolisis,lipemik,ikterik 4) Penggunaan tabung yang salah
5) Salah sampel (tidak sesuai dengan +ormulir) 6) ?olume sampel tidak adekuat
<) Stabilitas sampel tidak baik (selisih lama aktu mulai dari pengambilan sampel dan penerimaan sampel
. Menganggap seluruh sample sebagai sample in+eksius sehingga perlu untuk menghindari kebooran ontainer dan kontaminasi +ormulir.
d. ;enis permintaan jika !urgent% segera dilakukan penanganan.
e. Penundaan pemeriksaan perhatikan pemisahan serum,plasma dari sel dan penyimpanan Perhatikan stabilitas sampel (suhu& lama penundaan& ahaya)
+. Serum dan plasma segera dipisahkan& Maksimum 3 jam dari jam pengambilan pada suhu kamar& untuk pemeriksaan $alium& sam 'aktat& glukosa
4. Pengiriman sample
a. Memperhatikan keamanan pengiriman packaging
b. Memperhatikan mode pengiriman hand delivery, kurir (sesuai #T)& pneumatic tube
c. Memperhatikan kebutuhan sampel suhu pengiriman (dingin,suhu ruangan)& lama pengiriman sampel (ek jam pengambilan dan jam penerimaan sampel)& ahaya
d. Posisi tabung selalu ertikal saat pengiriman e. "uat kebijakan
1) Sampel apa yang akan disimpan 3) Tentukan aktu retensi
4) Tentukan lokasi penyimpanan (akses mudah mengambil sampel) 5) Aakinkan kondisi penyimpanan yang tepat
6) Penomoran boB sampel
2.2.Pengam(#lan Darah "a$#ler
Pengambilan darah kapiler atau dikenal dengan istilah skinpunture yang berarti proses pengambilan sampel darah dengan tusukan kulit. Tempat yang digunakan untuk pengambilan darah kapiler adalah
3. 7ntuk anakkeil danbayi diambil di tumit (heelstik) pada 1,4bagian tepi telapak kaki atau pada ibu jari kaki.
4. 'okasi pengambilan tidak boleh menunjukkan adanya gangguan peredaran& seperti asokonstriksi (puat)& asodilatasi (oleh radang& trauma& dsb)& kongesti atau sianosis setempat.
Perangkat +ingerstik digunakan untuk menusuk kulit pada ujung jari yang bertujuan mendapatkan spesimen darah dalam jumlah yang sedikit& kurang dari 0&6ml. arah yang didapat biasanya digunakan untuk pengujian glukosa darah&hemoglobin& dan komponen darah lainnya. #nstrument ini dilengkapi dengan lanetkeil bermata pisau atau jarum. "eberapa perangkat +ingerstik diranang untuk disposable atau sekali pakai& namun kini ada beberapa yang meranang +ingerstik dapat dipakai ulang atau lebih dari sekali.
2.2.1. In*#kas# Pengam(#lan Darah "a$#ler
Pengambilan darah kapiler dilakukan untuk tes-tes yang memerlukansampel dengan olume keil (kurang dari 0.6 ml)& misalnya untuk pemeriksaan kadar glukosa& kadar Hb& hematokrit ( mikrohematoktrit ) atauanalisa gas darah ( apillary method).
. Pada /rang easa
1. "ila ena sulit ditemukan
3. "ila ena diperlukan untuk prosedur lain seperti kemoterapi 4. "ila pasien mempunyai keenderungan thrombosis
5. 7ntuk tes-tes pemantauan di rumah& misalnya glukosa ". Pada "ayi dan nak-anak
1. Merupakan metode pilihan karena enipunture dapat merusak ena dan jaringan sekitarnya.
2. Pengambilan darah yang berlebihan pada bayi dapat mengakibatkan anemia atau !ardia arrest%.
2.2.3. L%kas# Pengam(#lan Darah "a$#ler
$riteria umum pemilihan bagian kulit untuk pengambilan darah kapiler 1. Hangat
3. "erarna merah jambu
4. "ebas dari guratan kasar& luka& memar atau ruam kulit.
'okasi pengambilan darah kapiler dengan menggunakan +inger stik dilakuka@ pada ujung jari ( distal phalanB )
1. ;ari tengah atau jari manis dari tangan yang tidak-dominan 3. Pengambilan dilakukan di bagian tengah yang berdaging
4. ;angan menusuk pada bagian tepi atau terlalu ujung karena rasa nyeri sedikit berkurang.
5. ;angan menusuk paralel dengan guratan sidik jari karena dapat menyebabkan darah mengalir ke baah jari dan sulit ditampung.
6. ;angan menusuk jari telunjuk karena lebih keras <. ;angan menusuk jari kelingking karena lebih tipis. Pengambilan darah kapiler tidak boleh dilakukan pada a. aerah bekas luka
b. /edema . $eradangan d. ermatitis
e. 9yanosis atau puat.
2.2.,. Pr%se*ur Pengam(#lan Darah "a$#ler . Persiapan alat
1. $apas alkohol =0 C 3. $apas steril
4. 'anet steril dan berujung tajam 5. Penampung darah
". Persiapan pengambilan darah
1. ;elaskan kepada pasien alasan pengambilan darah yang akan dilakukan dan pemeriksaan yang akan dilakukan dengan spesimen tersebut.
3. Sebelum melakukan pengambilan darah bersihkan tangan menggunakan alkohol =0 C dan gunakan sarung tangan.
5. Hangatkan bagian kulit yang akan ditusuk dengan membungkusnyamenggunakan handuk hangat (kurang dari 53D 9)& minimal 4 menit untuk melanarkan aliran darah.
9. Teknik pangambilan darah kapiler
1. "agian kulit yang akan ditusuk harusdidesin+eksi terlebih dahulu dengan alkohol =0C atau poidine iodine kemudian dikeringkan dengan kapas yang steril. (Poidone #odone tidak boleh digunakan pada tes bilirubin& $& +os+or&dan asam urat).
3. $ulit setempat ditegangkan dengan memijatnya antaradua jari.
4. 'akukan penusukan dengan gerakan yang epat dengan memakai lanet steril. Tusukan dilakukan dengan arah tegak lurus pa da garis sidik jari.
5. Tetesan darah yang pertama kali keluar dihapus dengan menggunakan kapas streril dan tetasan beerikutnya baru boleh digunakan untuk pemeriksaan.
2.3. "%m$l#kas# *an !um(er "esalahan Pengam(#lan Darah "a$#ler
Tusukan pada +ingerstik biasanya lebih menimbulkan rasa nyeri daripada enipunture. Hal ini disebabkan karena lokasi penusukan dekat tulang dan banyak terdapat serabut sara+. $omplikasi juga dapat dikarenakan adanya alergi terhadap alkohol =0C.
2.3.1 Pen)egahan "%m$l#kas#
7ntuk menghindari terjadinya komplikasi dapat dilakukan dengan ara melakukan penusukan pada lokasi yang tidak dekat dengan tulang dan memiki daging yang tebal. Sedangkan untuk menghindari terjadinya alergi pastikan menanyakan terlebih dahulu kepada pasien apakah alergi terhadap alkohol& apabila pasien memiliki alergi terhadap alkohol =0C maka dapat diganti dengan menggunakan poidine iodine.
2.3.2. !um(er "esalahan Pa*a Pengam(#lan Darah "a$#ler
1. Mengambil darah dari tempat dimana terdapat gangguan peredaran seperti asokontiksi (puat)& asodilatasi (oleh radang&trauma& dsb)& kongesti atau yanosis setempat.Tusukan yang kurang dalam&sehingga darah harus diperas- peras keluar.
2. $ulit yang ditusuk masih basah dengan alkohol hal ini menyebabkan darah terenerkan& juga dapat mengakibatkantetesan darah melebar diatas kulit sehingga sukar dihisap dalam pipet.
3. Tetesan darah pertama dipakai untuk pameriksaan hal ini dapat memberikan hasil yang berbeda pada pemeriksaan(rendah palsu)
,. Terjadi bekuan darah karena terlalu lambat bekerja.
-. Terjadi hemolisis akibat penekanan bagian tusukan yang terlalu keras.
2.3.3.Testes 'ang t#*ak *a$at menggunakan *arah !k#n$un)ture 1. 'aju 8ndap arah('8)
2. "eberapa tes koagulasi$ultur-kultur darah
3. Tes-tes lain yang memerlukan serum,plasma dalam olume besar.
BAB III PENUTUP 3.1. "es#m$ulan
arah kapiler merupakan pembuluh darah yang sanagat keil dengan diameter sekitar 6-10 mikrometer. 9iri-9iri Pembuluh $apiler / "erukuran sangat keil dengan berdiamater 6-10 mikrometer enyutnya tidak dapat dirasakan Tidak mempunyai katub0 Tersebar di seluruh permukaan tubuh0 ;ika mengalami terluka& darah akan menetes0 "erabang-abang0 Tersusun atas selapis sel dan sangat sempit.
Pengambilan darah kapiler atau dikenal dengan istilah skinpunture yang berarti proses pengambilan sampel darah dengan tusukan kulit. Tempat yang digunakan untuk pengambilan darah kapiler adalah
1. 7jung jari tangan (+ingerstik) atau anak daun telinga
3. 7ntuk anak keil dan bayi diambil di tumit (heelstik) pada 1,4bagian tepi telapak kaki atau pada ibu jari kaki.
4. 'okasi pengambilan tidak boleh menunjukkan adanya gangguan peredaran& seperti asokonstriksi (puat)& asodilatasi (oleh radang& trauma& dsb)& kongesti atau sianosis setempat.
Tusukan pada +ingerstik biasanya lebih menimbulkan rasa nyeri daripada enipunture. Hal ini disebabkan karena lokasi penusukan dekat tulang dan banyak terdapat serabut sara+. $omplikasi juga dapat dikarenakan adanya alergi terhadap alkohol =0C.
3.2. !aran
gar tidak terjadi kesalahan pada saat pengambilan darah maka seorang +lebotomist harus memiliki kompetensi dan perilaku pro+essional sehingga dapat bekerja dengan baik dan benar agar memperoleh hasil yang akurat.
DATAR PU!TA"A
http,,labkesehatan.blogspot.om,300*,13,phlebotomy.html2mE1