i
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji tingkat eksplisit dan implicit
dari Pergeresan kohesi dalam penerjemahan majalah Tempo dari edisi bahasa
Indonesia (teks sumnber) dan edisi bahasa Inggris (teks target), apakah pergeseran
kohesi tersebut mempengaruhi makna penerjemahan dari bahasa Indonesia ke
bahasa Inggeris dan apakah budaya dapat merubah pergeseran kohesi dalam
penerjemahan dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggeris pada majalah Tempo.
Pendekatan kualitatif akan digunakan sebagai payung penelitian dan teori
linguistik fungsional sistemik yaitu yang berhubungan dengan pergeseran kohesi
pada Kulka. Sumber data penelitian yaitu teks yang terdapat pada Berita Utama
dan Cover Story pada majalah Tempo dari tahun 2010, 2011, dan 2012, dalam
versi bahasa Indonesia dan versi bahasa Inggris yang berhubungan dengan
permasalahan pokok penelitian. Data-data dikumpulkan, dipilah, dianalisis untuk
dijadikan sampel data, dan ditampilkan dalam bentuk tabel. Data-data tersebut
kemudian diferifikasi dengan menyesuaikan dengan tujuan penelitian. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa 1) tingkat umum eksplisit tekstual teks target lebih
panjang dari yang terdapat pada teks sumber (23,67%) yang berarti bahwa makna
yang terdapat pada teks target menjadi eksplisit atau transparan dan tidak bersifat
ambigu; tingkat eksplisit ini terdiri dari kategori kata, frase dan klausa yang
didominasi oleh kategori kata diikuti dengan frase dan yang paling kecil adalah
klausa, 2) tingkat umum implisit tekstual teks target lebih pendek dari yang
terdapat pada teks sumber dengan kategori yang sama yaitu tingkat kata, frase dan
klausa (7,23%), yang berarti bahwa makna yang terdapat pada TT pada level
implisit ini menghasilkan makna yang kurang jelas, 3) terdapat pula makna
potensial dari bentuk eksplisit dan implisit pada teks sumber yang berubah melalui
penerjemahan (69,10%), yang berarti bahwa makna yang dihasilkan sesuai yang
dimaksudkan dan diinginkan oleh ST, 4) pergeseran kohesi pada level text meaning
potential didominasi oleh pergeseran kohesi pada level eksplisit sedangkan pada
level implisit pergeseran kohesi yang terjadi tidak signifikan, dan 5) terdapat
pengaruh budaya dalam pergeseran kohesi pada penggunaan alat pemarkah kohesi
leksikal yang terdapat pada teks sumber yang berubah menjadi alat pemarkah
kohesi gramatikal pada teks target yang berarti bahwa makna implisit (budaya)
pada teks sumber tidak bisa dicerna secara langsung oleh pembaca target.
Diharapkan agar para peneliti yang berminat mengkaji pergeseran kohesi untuk
memadukannya dengan pergeseran koheren, baik pada proses maupun pada
produk suatu penerjemahan agar mendapatkan hasil yang lebih sempurna lagi.
ii