KOMISIONING PLTA
1. PENDAHULUAN
1. PENDAHULUAN
1. PENDAHULUAN
1. PENDAHULUAN
K Koommiissiioonniin n iinnssttaallaassi i UUnniit t PPLLTTA A mmeerru u aakkaan n rraan n kkaaiiaan n ddaarrii1.1. UMUM
1.1. UMUM
1.1. UMUM
1.1. UMUM
b beebbeerraappa a kkeeggiiaattaan n ppeemmeerriikkssaaaan n ddaan n ppeenngguujjiiaan n aattaau u kkoommiissiioonniinngg atasatas beberabeberapa pa subsistsubsistemnya, yaitu:emnya, yaitu:
KomKomisioisioninning Tg TurburbininAir Air
o
om m s s oon n nng g eenneerra a oor r aan n s as ass
Komisioning Bay Trafo Generator Komisioning Bay Trafo Generator
Komisioning Unjuk Kerja Komisioning Unjuk Kerja
KomisioKomisioning Instalaning Instalasi Listrik Bangunan lainnyasi Listrik Bangunan lainnya
MMaassiinngg--mmaassiinng g kkoommiissiioonniinng g tteerrsseebbuut t ddi i aattaas s ddiillaakkssaannaakkaan n ddaallaamm b beebbeerraappa a ttaahhaappaan n kkeeggiiaattaan n mmeelliippuutti i ppeemmeerriikkssaaaan n //iinnssppeekkssi i ddaann , , yaitu: yaitu:
Inspeksi dan pemeriksaan pendahuluan (Preliminary Inspection) Inspeksi dan pemeriksaan pendahuluan (Preliminary Inspection)
Uji Individual Uji Individual
Uji Subsisitem Uji Subsisitem
Uji Sistem Uji Sistem
64
1. PENDAHULUAN
1. PENDAHULUAN
1. PENDAHULUAN
1. PENDAHULUAN
K Koommiissiioonniin n iinnssttaallaassi i UUnniit t PPLLTTA A mmeerru u aakkaan n rraan n kkaaiiaan n ddaarrii1.1. UMUM
1.1. UMUM
1.1. UMUM
1.1. UMUM
b beebbeerraappa a kkeeggiiaattaan n ppeemmeerriikkssaaaan n ddaan n ppeenngguujjiiaan n aattaau u kkoommiissiioonniinngg atasatas beberabeberapa pa subsistsubsistemnya, yaitu:emnya, yaitu:
KomKomisioisioninning Tg TurburbininAir Air
o
om m s s oon n nng g eenneerra a oor r aan n s as ass
Komisioning Bay Trafo Generator Komisioning Bay Trafo Generator
Komisioning Unjuk Kerja Komisioning Unjuk Kerja
KomisioKomisioning Instalaning Instalasi Listrik Bangunan lainnyasi Listrik Bangunan lainnya
MMaassiinngg--mmaassiinng g kkoommiissiioonniinng g tteerrsseebbuut t ddi i aattaas s ddiillaakkssaannaakkaan n ddaallaamm b beebbeerraappa a ttaahhaappaan n kkeeggiiaattaan n mmeelliippuutti i ppeemmeerriikkssaaaan n //iinnssppeekkssi i ddaann , , yaitu: yaitu:
Inspeksi dan pemeriksaan pendahuluan (Preliminary Inspection) Inspeksi dan pemeriksaan pendahuluan (Preliminary Inspection)
Uji Individual Uji Individual
1.
1.
1.2
1.2
2.
2.
. RUANG LINGKUP
. RUANG LINGKUP
RUANG LINGKUP
RUANG LINGKUP
P
P
ed
ed
om
om
an
an
in
in
i
i
be
be
rl
rl
ak
ak
u
u
un
un
tu
tu
k
k
pe
pe
la
la
ks
ks
an
an
aa
aa
n
n
ko
ko
mi
mi
si
si
on
on
in
in
g
g
P
P
L
L
T
T
A
A
b
b
a
a
r
r
u
u
d
d
e
e
n
n
g
g
a
a
n
n
b
b
e
e
r
r
b
b
a
a
g
g
a
a
i
i
k
k
a
a
p
p
a
a
s
s
i
i
t
t
a
a
s
s
y
y
a
a
n
n
g
g
,
,
alat bantu
alat bantu
dan
dan
sarana
sarana
penunjang PL
penunjang PL
T
T
A tersebu
A tersebu
t.
t.
P
P
e
e
d
d
o
o
m
m
a
a
n
n
i
i
n
n
i
i
b
b
e
e
r
r
l
l
a
a
k
k
u
u
u
u
a
a
u
u
n
n
t
t
u
u
k
k
s
s
e
e
t
t
i
i
a
a
e
e
m
m
e
e
r
r
i
i
k
k
s
s
a
a
a
a
n
n
b
b
e
e
r
r
k
k
a
a
l
l
a
a
(
(
o
o
v
v
e
e
r
r
h
h
a
a
u
u
l
l
)
)
s
s
i
i
s
s
t
t
em
em
P
P
L
L
T
T
A
A
b
b
a
a
i
i
k
k
d
d
i
i
l
l
a
a
k
k
s
s
a
a
n
n
a
a
k
k
an
an
o
o
l
l
e
e
h
h
p
p
e
e
n
n
g
g
e
e
l
l
o
o
l
l
a
a
s
s
e
e
n
n
d
d
i
i
r
r
i
i
m
m
a
a
u
u
p
p
u
u
n
n
o
o
l
l
e
e
h
h
p
p
i
i
h
h
a
a
k
k
.
.
D
D
al
al
a
a
m
m
h
h
a
a
l
l
-
-
h
h
a
a
l
l
k
k
h
h
u
u
s
s
u
u
s
s
,
,
a
a
t
t
a
a
s
s
k
k
e
e
s
s
e
e
p
p
a
a
k
k
a
a
t
t
a
a
n
n
b
b
e
e
r
r
s
s
a
a
m
m
a
a
s
s
e
e
c
c
a
a
r
r
a
a
t
t
e
e
r
r
t
t
u
u
l
l
l
l
s
s
a
a
n
n
t
t
a
a
r
r
a
a
i
i
h
h
a
a
k
k
-
-
i
i
h
h
a
a
k
k
a
a
n
n
b
b
e
e
r
r
s
s
a
a
n
n
g
g
k
k
u
u
t
t
a
a
n
n
d
d
a
a
p
p
a
a
t
t
d
d
i
i
l
l
a
a
k
k
u
u
k
k
a
a
n
n
p
p
e
e
r
r
u
u
b
b
a
a
h
h
a
a
n
n
a
a
t
t
a
a
u
u
pengecualian.
pengecualian.
65 651.
1.
1.3
1.3
3.
3.
. MAKSUD DAN TUJUAN
. MAKSUD DAN TUJUAN
MAKSUD DAN TUJUAN
MAKSUD DAN TUJUAN
PedomPedoman komisan komisioninioning PLg PLTTA A dimakdimaksudkasudkan sebagan sebagai i ::
Pedoman umum yang meliputi segi teknis yang digunakan sebagai Pedoman umum yang meliputi segi teknis yang digunakan sebagai , , PIUKU maupun milik PKUK agar pemeriksaan dan pengujian
PIUKU maupun milik PKUK agar pemeriksaan dan pengujian ins
instaltalasi asi PLPLTTA A dapdapat at terterlaklaksansana a dendengan gan baibaik,sk,seraeragamgam, , tratranspnsparaarann un
untutuk k ke ke enenttin in an an kekelalaiikakan n teteknkniis s ininststalalasasi i PLPLTTA A deden n an an titin n kakatt mutu (Acceptable Quality Level) yang disepakati bersama sebagai mutu (Acceptable Quality Level) yang disepakati bersama sebagai dasar pemberian sertifikat pemeriksaan dan pengujian, khususnya dasar pemberian sertifikat pemeriksaan dan pengujian, khususnya dari segi keselamatan, keamanan lingkungan dan juga dalam
dari segi keselamatan, keamanan lingkungan dan juga dalam tingkat tertentu, keandalannya..
tingkat tertentu, keandalannya..
Acuan bagi semua pihak terkait untuk mengetahui tanggung jawab Acuan bagi semua pihak terkait untuk mengetahui tanggung jawab m
maassiin n --mmaassiin n tteerrmmaassuuk k ttaan n uun n aawwaab b eellaakkssaannaaaan n ddaann
penyiapan laporan/dokumen komisioning sesuai format dan jadual penyiapan laporan/dokumen komisioning sesuai format dan jadual yang ditetapkan, dan dapat dipertanggung jawabkan.
yang ditetapkan, dan dapat dipertanggung jawabkan.
-atau kontrak pembelian perlengkap
1.
1.4
4.. PENGERTIAN
PENGERTIAN
Yang dimaksud dengan Unit PLTA dalam pedoman ini adalah kesatuan peralatan-peralatan utama dan alat-alat bantu serta
erlen ka ann a an tersusun dalam hubun an ker a.
M
embentuk sistem untuk mengubah energi potensial yangmenjadi tenaga listrik dengan menggunakan uap sebagai penggerak utamanya.
1.
1.5
5.. DOKUMEN KOMISIONING YANG HARUS DISIAPKAN
DOKUMEN KOMISIONING YANG HARUS DISIAPKAN
o umen arus s ap an o e on ra or an pemaso pa rperalatan dalam rangka komisioning adalah:
Dokumen kontrak, terutama yang menyangkut spesifikasi teknik
.
Daftar material/peralatan (material lists), diskripsi dan sertifikat uji
untuk bagian atau komponen utama.
am ar e n pemasangan an a a ns a as
Diagram logik, diagram garis tunggal, diagram skematis Kurva unjuk kerja dan kurva koreksi
Instruksi atau buku petunjuk pengoperasian, inspeksi dan
pemeliharaan
Instuksi erakitan atau embon karan dari eralatan atau ba ian
peralatan
Instruksi tentang keselamatan (safety instruction)
-Lanjutan
Lanjutan 1.
1.5
5..
untuk koreksi perhitungan.
Jadwal komisioning Prosedur pengujian
Laporan pengujian pabrik
Hasil pemeriksaan, pengujian dan pengukuran yang
dilakukan oleh kontraktor dan pabrikan yang dituangkan dalam blangko atau formulir yang sesuai beserta
eva uas nya.
Data-data lain yang diperlukan untuk pengoperasian dan
pemeliharaan unit seperti: data dan karakteristik peralatan; diskripsi tentang berbagai sistem bahan
bakar; sistim pendinginan; sistem pelumasan; nilai-nilai batas suhu; nilai batas tekanan.
Dokumen tersebut di atas harus sudah tersedia sebelum dan selama komisioning dilaksanakan
Secara umum elaksanaan komisionin unit emban kit
1.
1.6
6.. TAHAP KEGIATAN KOMISIONING
TAHAP KEGIATAN KOMISIONING
terbagi dalam beberapa tahap kegiatan sbb.: Pemeriksaan pendahuluan U i individual
Uji sub sistim, meliputi: Uji sequential interlock
Uji kontrol elektrik/pneumatik Uji jalan sistim
Uji sistim, meliputi:
Uji alat-alat pengaman/Uji jalan tanpa beban
Uji lepas beban (load rejection test) Pemeriksaan (inspection)
Lanjutan
Lanjutan 1.
1.6
6..
Komisioning dimulai setelah pemasangan selesai, yaitu setelah Uji Pra Komisioning selesai dilakukan ditandai dengan diserahkannya Lembar Pernyataan yang menyatakan bahwa peralatan siap untuk diuji.
Setelah komisioning selesai dan serah terima unit pembangkit ,
waktu tertentu yang telah disepakati bersama. Setelah masa garansi berakhir, penerimaan akhir (final acceptance) pada pemilik.
Tahap kegiatan komisioning PLTA tertera pada Lampiran 2.
1.
1.7
7.. PEDOMAN POKOK
PEDOMAN POKOK
Kriteria yang dipakai untuk menilai instalasi didasarkan pada:
menyangkut spesifikasi peralatan dan yang menyangkut garansi.
Sertifikat pengujian pabrik
Ketentuan-ketentuan dari pabrik penjualnya yang telah
sepa a o e e ua p a .
Standar yang digunakan sebagai pedoman pokok atau pada Lampiran 1.
1.
1.8
8.. KETENTUAN PENILAIAN / EVALUASI
KETENTUAN PENILAIAN / EVALUASI
Instalasi PLTA harus memenuhi semua persyaratan yang menyangkut keselamatan kerja dan keselamatan umum serta persyaratan lingkungan yang diatur dalam pedoman pokok
.
Hal-hal yang menyangkut keandalan sistem, instalasi PLTA harus memenuhi semua persyaratan persyaratan yang disebut dalam kontrak. Bila persyaratan mengenai keandalan ini tidak diatur dalam kontrak, maka dipakai tolok ukur yang lazim digunakan .atas dasar kesepakatan bersama antara pemilik dan kontraktor.
Dalam menilai /mengevaluasi hasil pengujian dalam komisioning, tidak dapat ditentukanhanya sepihak saja, mengingat banyak variable-variable. Dengan demikian maka harus ditempuh beberapa
esepa a an an ara a n :
Semua pihak harus sepakat mengenai cara penyelesaian yang akan ditempuh bila terjadi perbedaan pendapat mengenai
ete itian pengamat, on isi an meto e pengoperasian serta hasil akhir setiap pengujian.
Lanjutan
Lanjutan 1.
1.8
8..
emua p a arus sepa a mengena rumus yang a an guna an untuk menghitung faktor kesalahan untuk mengevaluasi data serta kemungkinan kesalahan maksimal yang dapat ditoleransi tanpa harus men ulan i en u ian. Kese akatan ini seda at mun kin mencakup jumlah desimal yang digunakan dalam perhitungan serta kriteria a pembulatan desimal .
-membatalkan pengujian.
Dalam hal kegiatan pemeriksaan, perlu dicapai kesepakatan
mengijinkan kontraktqr untuk dapat melaksanakan pekerjaan tahap berikutnya.
-batasan-batasan yang digunakan untuk menentukan bahwa peralatan berhasil baik dalam pengujian akan komisioning.
1.
1.9
9.. HAL
HAL –
– HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
Semua kelengkapan atau perlengkapan yang akan dipergunakan dalam rangka komisioning bila menyangkut konstruksi harus telah dimasukkan dalam desain konstruksi.
emua a a u ususnya me er-me er, ermo ope , ow me er, trafo arus, trafo tegangan yang digunakan untuk melakukan unjuk kerja haruslah merupakan alat standar sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan maksimum kelas 0,5. Alat ukur ini harus sudah dikalibrasi dan koreksinya harus sudah disiapkan.
Kontraktor harus telah menyiapkan faktor faktor koreksi yang diperlukan dalam perhitungan efisiensi sebelum pengujian
a u an.
Pengujian dianggap syah bila dihadiri oleh pihak kontraktor dan pihak pembeli.
Sebelum ujian dimulai, kontrektor diberi kesempatan untuk memeriksa instalasi, menguji, mengadakan modifikasi atau pengaturan yang dianggap perlu dan bila seluruh instalasi telah
,
koordinator penguji bahwa semua atau sebagtian instalasi sudah siap diuji.
Lanjutan
Lanjutan 1.
1.9
9..
Pada setiap langkah pengujian perlu dilakukan evaluasiterhadap hasilnya sehingga bila terjadi penyimpangan kontraktor dapat melakukan suatu penyetelan kembali, modifikasi ataupun penggantian dan kemudian.
2. KOMISIONING TURBIN AIR
2. KOMISIONING TURBIN AIR
Sebagai penghasil tenaga, turbin air merupakan alat yang sangat
2
2.1. UMUM
.1. UMUM
,
keandalan dalam operasi. Hal ini perlu untuk menjaga keselamatan dari alat itu sendiri maupun keselamatan manusianya. Turbin merupakan mesin yang harus memutar rotor generator dengan kecepatan tetap dalam keadaan berbeban maupun tidak untuk menjamin mutu listrik yang dihasilkan generator memenuhi persyaratan yaitu frekuensi dan tegangannya harus tetap. Turbin harus mampu menerima a au me epas e an anpa menga am egaga an.
Disamping itu pelumasan merupakan hal yang dominan pada mesin
mesin yang berputar seperti turbin. Kalau pelumasan gagal, maka gaga a semua omponen- on ponen a am tur n, se a nya a pelumasan baik, maka komponen-komponen dalam sistem turbin akan lebih tahan lama.
Dengan demikian pelumasan ini juga memerlukan pengujian yang cukup ketat.
2
2..2
2.. RUANG LINGKUP
RUANG LINGKUP
Pedoman ini berlaku untuk pelaksanaan komisioning turbin air
baru dengan
berbagai kapasitas termasuk alat bantu dan
sarana penunjang turbin air tersebut.
Pedoman ini berlaku juga untuk setiap pemeriksaan berkala
sendiri maupun oleh pihak ketiga (kontraktor).
Dalam hal-hal khusus, atas kesepakatan bersama secara
tertulis antara pihak-pihak yang bersangkutan dapat
dilakukan perubahan atau pengecualian,
2
2..3
3.. MAKSUD DAN TUJUAN
MAKSUD DAN TUJUAN
Pedoman komisioning turbin air dan alat bantu ini dimaksudkan
sebagai:
e oman umum y ang me pu seg e n s yang guna an
sebagai pegangan untuk melaksanakan komisioning turbin
air di seluruh Indonesia, khususnya turbin uap pada
pusat-pusat pembangkit baik milik PIUKU maupun milik PKUK.
Acuan bagi semua pihak terkait untuk mengetahui
-
,
jawab pelaksanaan dan penyiapan laporan / dokumen
komisioning sesuai format dan jadual yang ditetapkan,
.
Rujukan dalam menyusun ketentuan-ketentuan dokumen
lelang atau kontrak pembelian perlengkapan turbin uap
dan alat bantunya.
2
2..4
4.. PENGERTIAN
PENGERTIAN
Sistem urbin air.
Adalah kesatuan beberapa sub sistem yang tersusun dalam tata hubungan kerja berfungsi untuk mengubah energi potensial yang terkandung di dalam air yang terletak di ketinggian tertentu dengan umlah an ban ak men adi ener i mekanis untuk memutar generator.
Subsistem
Adalah rangkaian beberapa peralatan individual yang merupakan dan mempunyai fungsi tertentu. Contoh-contoh subsistem turbin air: Subsistem pelumas, Subsistem kontrol.
Peralatan individu.
Adalah tiap-tiap peralatan dari subsistem turbin air yang ditinjau secara mandirl sesuai fungsinya. Contoh-contoh peralatan individu: Governor, pembatas beban.
.
Adalah rangkaian kegiatan yang terus menerus, dimulai sejak saat pemasangan selesai (Construction essentially complete) sampai saat "Serah terima" (taking over) dengan tujuan membawa sistem dari on s non a e on s a engan me a sana an eg a an pemeriksaan, pembersihan, uji individu, uji subsistem dan uji sistem
Lanjutan 2
Lanjutan 2..4
4..
Serah terima (Taking over)
Adalah pengalihan tanggung jawab operasi dari kontraktor
epa a pem
a as s s em ur n a r secara ese uru an a au
sebagian sesuai ruang lingkup kontrak. setelah selesai
komisioning dan mulai diberlakukannya masa jaminan
(warranty periode).
Penerimaan akhir (Final acceptance).
Adalah penerimaan oleh pemilik dari kontraktor atas sistem
turbin air secara keseluruhan atau sebagian sesuai ruang
lingkup kontrak, setelah habis masa jaminan dan penyelesaian
seluruh kekurangan/kerusakan (deficiency).
2
2..5
5.. INSPEKSI DAN PEMERIKSAAN PENDAHULUAN
INSPEKSI DAN PEMERIKSAAN PENDAHULUAN
(PRELIMINARY INSPECTION)
(PRELIMINARY INSPECTION)
Dalam pemeriksaan pendahuluan, hal-hal yang diperiksa yaitu
pemasangan penyatolan serta kelengkapan peralatan dan
.
Peralatan yang diperiksa meliputi :
Peralatan listrik
2.6.
2.6. UJI INDIVIDU (INDIVIDUAL TEST)
UJI INDIVIDU (INDIVIDUAL TEST)
Peralatan an men alami u i individu aitu :
Governor.
Pengujian operasi kontrol motor
Pengujian setelan sakelar posisi (limit switch)
engu an ara ter st va ve str us utama ma n str ut ng valve)
Pengujian setelan valve distribusi dan valve kontrol (closing mode valve)
Pengujian setelan waktu membuka dan waktu menutup dari servomotor (servo motor closing and opening time)
Pengujian setelan pukulan servomotor (servomotor stroke)
Pen u ian setelan rele
Pengujian karakteristik statis:
Pemeriksaan secara umum
Pengukuran isolasi dengan merger 500 V engu an ara ter st :
a. Karakteristik kecepatan detektor
b. Karakteristik kecepatan matcher (speed matcher) .
d. Karakteristik delta F and dead band (Delta F and deab band characteristic)
Lanjutan 2.6.
Lanjutan 2.6.
f. Kalibrasi droop dial (droop dial calibration) g. Karakteristik jatuh (droop characteristic)h. Kalibrasii P-gain dial (P-gain dial calibraition) i. Kalibrasi I-gain dial (I-gain dial calibration)
j. Kalibrasi D1-G, D1-T dial (D1-G, D1-T dial calibration) k. Karacteristik 12 masukan-keluaran
l. Karakteristik G.V return detecting (G.V return detecting characteristic)
m. Karakteristik daya-arus (Power amp. Characteristic) n. Karakteristik Gov. output (Gov. output characteristic)
o. Karakteristik 36 input-output (36 input-output characteristic) comparator)
Pengukuran beban (burden measurement:
a. Sirkit edeteksian frekuensi fre uenc detectin circuit b. Suplai daya bantu (Auxillary power source)
Lanjutan 2.6
Lanjutan 2.6..
ur n. Pengukuran tekanan diferensial dari servomotor Karibrasi dari RTD dan rele suhu untuk bantalan
Pengujian sakelar penyama permukaan untuk bantalan pengarah
turbin (adjustment and setting of level switch for turbinr guide bearing)
Pengujian katub udara untuk saluran masuk udara (Operation
check of air valve for draft tube air admission).
Pengukuran daya listrik Pengukuran temperatur Pengukuran putaran Pengukuran level air
enen uan a ran a r
Pengukuran tekanan air
2.7.
2.7. UJI SUBSISTEM
UJI SUBSISTEM
Uji putaran awal (Initial run)
Uji pembebanan bantalan (Bearing heat run test)
Uji penyetelan balansing generator (Balancing adjustment of
generator).
Uji respon awal sisi turun dan sisi naik (Initial response
test lower and rise side).
Uji ju at penyete an untu pero a an ecepatan
(Adjustment range of speed changer)
Uji hubungan antara kecepatan unit dengan tegangan dari
PMG Meassurement o re ation etween unit spee an
voltage of PMG).
2.8
2.8.. UJI SISTEM
UJI SISTEM
Uji start-stop otomatis (Auto start and stop measurement)
Uji jalan (heat run test)
Uji e uaran Outout test
Uji kenaikan beban cepat (Quick load increase) Uji lepas beban (Load rejection test)
Uji kerja rele pengaman (Protective relay operation test)
Uji berhenti darurat (Emergency stop test)
Uji berhenti menghindari bahaya (Damage preventive stop
test)
Uji pengukuran aliran air turbin (Turbine water flow
measurement)
U i karakteristik ru i-ru i enerator Generator loss
characteristic)
Uji karakteristik pelepasan turbin (Turbine discharge
2.9. UJI UNIT PLTA
2.9. UJI UNIT PLTA
Uji sinkronisasi pertama kali bertujuan untuk memeriksa rangkaian
pengawatan dan rangkaian kontrol telah tersambung dengan benar,
sehingga perintah naik turunnya frekuensi (putaran turbin) dan tegangan ,
dilakukan sebagai berikut.
Pemeriksaan rangkaian pengawatan dari PT Generator dan PT Bus .
.
Pemeriksaan besar arus surya (current surge) yang terjadi saat
pemasukan PMT.
Uji Operasi Pembebanan (load test)
Adalah untuk membuktikan semua karakteristik operasi pembebanan
(besaran-besaran suhu, aliran dan listrik) turbin-generator berjalan normal.
Uji pembebanan yang meliputi kenaikan dan penurunan beban secara
“ ”
control.
Uji perpindahan posisi kendali (control mode change over) secara normal
dari posisi governor control ke posisi load limit control pada panel control.
Lanjutan 2.9.
Lanjutan 2.9.
Uji Lepas Be an.
Adalah untuk mengetahui keandalan unit turbin generator yaitu tetap dapat beroperasi tanpa beban dengan mode pengendalian “governor” saat generator tiba-tiba kehilangan beban.
Uji Keandalan Unit
tertentu (minimal 10 hari) secara terus menerus.
Uji putaran lebih Uji kebebasan katup Uji beban ayun
e an tan a
Uji loop kontrol total
Uji unjuk kerja
2.10
2.10.. DASAR PENILAIAN
DASAR PENILAIAN
Instalasi turbin air harus memenuhi semua persyaratan yang
menyangkut keselamatan kerja dan keselamatan umum serta persyaratan lingkungan yang diatur dalam pedoman pokok Pedoman
om s on ng n .
Hal-hal yang menyangkut keandalan sistem, instalasi turbin air harus memenuhi semua persyaratan persyaratan yang disebut dalam kontrak. Bila persyaratan mengenai keandalan ini tidak diatur dalam kontrak, maka dipakai tolok ukur yang lazim digunakan .atas dasar kesepakatan bersama antara pemilik dan kontraktor.
Dalam menilai /mengevaluasi hasil pengujian dalam komisioning,
tidak dapat ditentukanhanya sepihak saja, mengingat banyak variable-variable. Den an demikian maka harus ditem uh bebera a kesepakatan antara lain :
Semua pihak harus sepakat mengenai cara penyelesaian yang
Lanjutan 2.10
Lanjutan 2.10..
untuk menghitung faktor kesalahan untuk mengevaluasi data serta kemungkinan kesalahan maksimal yang dapat ditoleransi tanpa harus men ulan i en u ian. Kese akatan ini seda at mun kin mencaku jumlah desimal yang digunakan dalam perhitungan serta kriteria a
pembulatan desimal .
Semua ihak harus se akat men enai hal-hal an da at membatalkan pengujian.
Dalam hal kegiatan pemeriksaan, perlu dicapai kesepakatan men enai se auh mana hasil emeriksaan bersama da at mengijinkan kontraktqr untuk dapat melaksanakan pekerjaan tahap berikutnya.
Semua pihak harus sepakat mengenai besaran-besaran ataupun batasan-batasan yang digunakan untuk menentukan bahwa peralatan berhasil baik dalam pengujian akan komisioning.
Semua pihak harus sepakat mengenai standard yarig digunakan yang berkaitan dengan komisioning, atau mengacu pada buku petunjuk pabrik (instruction manual).
2.11. LAPORAN
2.11. LAPORAN
Laporan komisioning turbin air memuat hasil pemeriksaan dan
pengujian serta kekurangan-kekurangannya ataupun hal-hal
yang menggantung dan alat-alat yang masih harus diganti
oleh kontraktor/fabrikan.
Laporan komisioning turbin air memuat data/hasil pengamatan
atau pengukuran selama pengujian peralatan individual,
subsistem maupun sistem, yang pencatatannya disaksikan
oleh kontraktor dan Tim komisioning dan Tim komisioning,
per ungan-per ungan un u
er a
ar pera a an
an
sistem, sesuai dengan standar yang disepakati.
3
3. KOMISIONING GENERATOR DAN EKSITASI
. KOMISIONING GENERATOR DAN EKSITASI
3
3.1. UMUM
.1. UMUM
Generator dan Esitasi adalah bagian dari sistem kelistrikan yang sangat vital dari suatu sistem pembangkitan tenaga listrik. Alat inilah yang mengubah tenaga mekanis menjadi
enaga s r .
Keadaan beroperasi suatu generator ditentukan mulai dari perencanaan yang baik, termasuk pemilihan spesifikasi
, , ,
pemeliharaan. Pengujian adalah suatu tahap proses dari rangkaian tahap proses, mulai dari pembangunan sampai dengan serah terima suatu instalasi.
3.2
3.2.. RUANG LINGKUP
RUANG LINGKUP
Pedoman ini berlaku untuk pelaksanaan komisioning generator baru dengan berbagai kapasitas termasuk alat bantu dan sarana penunjang generator tersebut.
Pedoman ini berlaku uga untuk setiap pemeriksaan berkala (overhaul) sistem generator baik dilaksanakan oleh pengelola sendiri maupun oleh pihak ketiga (kontraktor).
Da am a - a usus, atas esepa atan ersama secara tertulis antara pihak-pihak yang bersangkutan dapat dilakukan perubahan atau pengecualian,
3.3.
3.3. MAKSUD DAN TUJUAN
MAKSUD DAN TUJUAN
Pedoman komisioning generator dimaksudkan sebagai:
Pedoman umum yang meliputi segi teknis yang digunakan
seba ai e an an untuk melaksanakan komisionin generator di seluruh Indonesia, khususnya generator
pada pusat-pusat pembangkit baik milik PIUKU maupun milik PKUK.
Acuan bagi semua pihak terkait untuk mengetahui
tanggung jawab masing-masing, termasuk tanggung jawab pelaksanaan dan penyiapan laporan/dokumen
, dapat dipertanggung jawabkan.
Rujukan dalam menyusun ketentuan-ketentuan dokumen
dan Alat Bantunya.
3.4. PENGERTIAN
3.4. PENGERTIAN
Sistem Generator .
Adalah kesatuan beberapa subsistem yang tersusun dalam tata hubungan kerja berfungsi untuk mengubah energi mekanis yang diterima pada poros rotor dari turbin uap menjadi energi listrik.
u s stem
Adalah rangkaian beberapa peralatan individual yang merupakan bagian dari sistem generator yang tersusun dalam tata hubungan
-.
generator : Sistem pembumian,sistem pengaman dan kontrol, peralatan bantu, perlengkapan.
Peralatan individu.
Adalah tiap-tiap peralatan dari subsistem generator yang ditinjau secara mandirl sesua fungsinya. Contoh-contoh peralatan individu: Motor AC/DC, Panel, Batere, Relay pengaman.
.
Adalah rangkaian kegiatan yang terus menerus, dimulai sejak saat pemasangan selesai (Construction essentially complete) sampai saat "Serah terima" takin over den an tu uan membawa sistem dari kondisi non aktif ke kondisi aktif dengan melaksanakan kegiatan pemeriksaan, pembersihan, uji individu, uji subsistem dan
3.5. LAMBANG
3.5. LAMBANG
Lambang yang dipergunakan dalam uji unjuk kerja generator merujuk lambang yang dipakai pada IEC Pbl 617.
3.6. INSPEKSI DAN PEMERIKSAAN PENDAHULUAN
3.6. INSPEKSI DAN PEMERIKSAAN PENDAHULUAN
(PRELIMINARY INSPECTION)
(PRELIMINARY INSPECTION)
Pemeriksaan Secara Visual
Pemeriksaajn secara visual ini ditujukan untuk
mengeta ui apa a semua per eng apan yang ipasang
telah sesuai dengan
spesifikasi dalam kontrak.
perlengkapan dalam
kondisi. baik, secara fisik tidak
ada kelainan.
engece an emasangan.
Pengecekan ini diajukan untuk menentukan apakah
emasan ann a telah terda at kecocokan den an
gambar.
rencana serta peraturan-peraturan yang
berlaku.
3.7. U JI INDIVIDUAL (INDIVIDUAL TEST)
3.7. U JI INDIVIDUAL (INDIVIDUAL TEST)
engu an enera or ama.
Disamping pemeriksaan sifat tampak sebagaimana
diutarakan di atas, minimal generator harus diuji sbb.:
Pengukuran resistans belitan
Pengukuran tangen delta .
Kecuali itu dapat dilakukan juga pengujian lainnya seperti:
Uji kerja rem rem (brake operation test)
Uji corona (corona test)
Uji sistim pemadam kebakaran (test of fire extinguishing system)
Pengecekan rele indikator minyak pelumas generator
Pengecekan kerja pompa pelumas
Kalibrasi peralatan ukur suhu
Lanjutan
Lanjutan 3.7.
3.7.
Pemeriksaan/pengujian individual terhadap peralatan
utama Pusat Pembangkit lainnya :
Trafo Tegangan :
Pengukuran resistan isolasi
Uji perbandingan belitan
Uji polaritas
Pengu uran apasitan
Trafo Arus :
Uji perbandingan belitan
Uji polaritas
Angka arus lebih (Over current factore/N Number)
Pengukuran tahanan belitan
Pengukuran lengkung kemagnitan
Pengukuran beban (Burden measurement)
Lanjutan
Lanjutan 3.7.
3.7.
Pengukuran tahanan isolasi.
Pemutus Tenaga/daya: me an s.
Uji tahanan kontak utama.
Uji tegangan kerja dalam keadaan kering.
.
Uji waktu hubung (Closing time test). Uji waktu buka (Opening time test).
U i hubun – buka tri free o eration test Uji ketidaksesuaian fasa.
Uji operasi dengan tekanan dan suplai tegangan Uji operasi dengan tekanan dan suplai tegangan
pengenal.
maksimum (110% tegangan pengenal suplai .
Lanjutan
Lanjutan 3.7.
3.7.
Kapasitor Tenaga : Pengukuran kapasitans dan keluaran
Kabel minyak atau kabel berisolasi gas tekan dan perlengkapannya:
Uji aliran minyak Uji tekanan gas
Pengujian peralaton bantu dan perlengkapan Generator laiinya
Suatu unit generator dapat beroperasi dengan baik
berfungsi sebagaimana diinginkan, untuk mengetahui/memastikan apakah peralatan bantu
serta erlen ka ann a da at berfun si sebelum dioperasikan, haruslah diaktifkan terlebih dahulu
Lanjutan
Lanjutan 3.7.
3.7.
Relay Pengaman a.l. :
Pengujian relay pengaman dilaksanakan dengan cara
. karakteristik antara lain:
a. Relay arxis lebih (QCR) .
c. Relay ganguan tanah terbatas (REF) d. Relay tanah
.
f. Relay pengatur tegangan (AVR) g. Relay diferential kabel
. e ay severse power
Lanjutan
Lanjutan 3.7.
3.7.
a. Motor AC dan DC
Penguian yang dilakukan meliputi pengukuran tahanan isolasi dan belitan serta un uk ker a motor.
b. Batere dan Sistem pengisi batere
c. Pengujian yang diberikan meliputi uji pengisian batere .
d. Panel Tegangan Rendah
Pengujian yang dilakukan meliputi pemeriksaan pentana an, sistem inter oc , in i ator an pengukuran tahanan isolasi relai.
Perlengkapan a.l. tahanan Netral Generator.
Pengujian yang dilakukaan, meliputi pemeriksaan penyambungan dan pengukuran nilai tahanan
Sistem Rela Pen aman
3.8. PENGUJIAN SUBSISTEM
3.8. PENGUJIAN SUBSISTEM
engu uran ta anan em um an pentana an
Dilaksanakan pengukuran tahanan tanah pada generator. Disamping itu dicek seluruh perlengkapan yang harus ditanahkan a akah telah ditanahkan den an baik.
Pengujian fungsi sistem pengaman dan kontrol
Untuk lebih meyakinkan apakah semua peralatan kontrol dan pengaman telah tersambung dengari baik, maka semua per eng apan operas an se e um er tegangan ar stan ar hubungan maupun ruang kontrol termasuk uji jatuh (trip test) relai-relai yang bersangkutan untuk memastikan bahwa semua peralatan dan sinyaling telah berfungsi dengan semestinya.
Pengukuran Tahanan Isolasi / Dielektrik.
Pengujian tahanan isolasi dilakukan untuk mengetahui kemampuan isolasi untuk menahaan tegangan tidak tembus
ada suatu har a tertentu. Sesuai den an karakteristik an dipakai secara ringkas pengujian ini untuk mengetahui kualitas isolasi yang digunakan.
Lanjutan 3.8.
Lanjutan 3.8.
Pengujian yang dilakukan meliputi pemeriksaan rangkaian
pengawasan dari trafo arus dan trafo tegangan, pemeriksaan tegangan catu daya bantu (DC).
Relai pengaman generator beserta perlengkapannya terdiri dari :
Relai generator differential e a rans ormer eren a Relai kabel differential
Relai unit Aux.transformer differential Relai starting earth fault
Relai minimum inpedance
Relai overcurrent dan overvoltage Relai negatip phase sequence
Relai overvoltage
Relai tegangan kurang (VUR) Relai pengatur tegangan (AVR) Relai minimum reactance
Relai gangguan tanah terbatas (REF) Relai motor earth fault
3.9. UJI SISTEM
3.9. UJI SISTEM
Sistem peralatan untuk Start (Starting device system)
Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian individu
Sistem eksitasi Trafo eksitasi
Pengujian yang dilakukan meliputi pemeriksaan tahanan isolasi belitan primer dan sekunder, pemeriksaan ran kaian kontrol dan sistem en aman
Automatic Voltage Regulator
Penyetelan dari kalibrasi AVR dilakukan berdasarkan .
3.10. DASAR PENILAIAN/ EVALUASI 3.10. DASAR PENILAIAN/ EVALUASI
ns a as enara or arus memenu semua persyaratan yang menyangkut keselamatan kerja dan keselamatan umum serta persyaratan lingkungan yang
.
Hal-hal yang menyangkut keandalan sistem, instalasi
Generator PLTA harus memenuhi semua persyaratan persyaratan yang se ut a am ontra . a persyaratan mengenai keandalan ini tidak diatur dalam kontrak, maka dipakai tolok ukur yang lazim digunakan .atas dasar
.
Dalam menilai/mengevaluasi hasil pengujian dalam
komisioning, tidak dapat ditentukan hanya sepihak saja, mengingat banyak variable-variable. Dengan demikian maka harus ditempuh beberapa kesepakatan antara lain :
Semua ihak harus se akat men enai cara penyelesaian yang akan ditempuh bila terjadi
Lanjutan
Lanjutan 3.10
3.10
digunakan untuk menghitung faktor kesalahan untuk mengevaluasi data serta kemungkinan kesalahan maksimal yang dapat ditoleransi tanpa harus mengulangi pengu an. esepa a an n se apa mung n menca u p jumlah desimal yang digunakan dalam perhitungan serta
kriteria pembulatan desimal.
emua p a arus sepa a mengena a - a yang apa membatalkan pengujian.
Dalam hal kegiatan pemeriksaan, perlu dicapai kesepakatan mengena se au mana as pemer saan ersama apa mengijinkan kontraktor untuk dapat melaksanakan pekerjaan tahap berikutnya.
emua p a arus sepa a mengena esaran- esaran ataupun batasan-batasan yang digunakan untuk menentukan bahwa peralatan berhasil baik dalam pengujian akan komisionin
Semua pihak harus sepakat mengenai standard yang digunakan yang berkaitan dengan komisioning, atau men acu ada buku etun uk abrik instruction manual 109
3.11. LAPORAN
3.11. LAPORAN
Laporan komisioning Generator dan Eksitasi memuat hasil
pemeriksaan
dan
pengujian
serta
kekurangan-kekuran ann a
atau un hal-hal an men antun dan
alat-alat yang masih
harus
diganti
oleh
kontraktor/fabrikan.
Laporan
komisioning
PLTA
memuat
data/hasil
pengamatan atau
pengukuran selama pengujian peralatan
individual, subsistem
maupun
sistem,
yang
pencatatannya disaksikan oleh
kontraktor
dan
Tim
komisioning dan Tim komisioning,
perhitungan-perhitungan unjuk kerja dari peralatan dan
sistem,
sesuai dengan standar yang disepakati.
4
4. BAY TRAFO GENERATOR
. BAY TRAFO GENERATOR
4
4.1. UMUM
.1. UMUM
Bay tra o generator agian ari sistem pem ang it
tenaga
listrik yang berfungsi menaikkan tegangan
generator sebelum daya listrik ditransmisikan. Dengan
demikian perlu juga
dilakukan pengujian.
4.2
4.2.. RUANG LINGKUP
RUANG LINGKUP
Pedoman ini berlaku untuk pelaksanaan komisioning
bay
trafo generator baru dengan berbagai kapasitas
generator
tersebut.
Pedoman ini berlaku juga untuk setiap pemeriksaan
berkala
(overhaul) sistem bay trafo generator baik
dilaksanakan oleh pengelola sendiri maupun oleh pihak
ketiga (kontraktor).
Dalam hal-hal khusus, atas kesepakatan bersama
secara
tertulis
antara
pihak-pihak
yang
pengecualian,
4.3. MAKSUD DAN TUJUAN
4.3. MAKSUD DAN TUJUAN
Pedoman
komisioning
bay
trafo
generator
dimaksudkan
sebagai:
e oman
umum
yang me pu seg e n s
yang
digunakan
sebagai pegangan untuk
melaksanakan
komisioning
bay
trafo
generator i se uru In onesia,
ususnya
generator pada pusat-pusat pembangkit baik
milik PIUKU maupun milik PKUK.
Acuan
bagi semua pihak terkait untuk
mengetahui
tanggung
jawab
masing-masing,
penyiapan laporan/dokumen
komisioning
sesuai format dan jadual yang ditetapkan,
dan
.
Rujukan dalam menyusun ketentuan-ketentuan
4.4. PENGERTIAN
4.4. PENGERTIAN
Sistem ba trafo enerator.Adalah kesatuan beberapa subsistem yang tersusun dalam tata hubungan kerja berfungsi untuk mengubah energi listrik dengan tegangan generator menjadi energi listrik dan
Subsistem
Adalah rangkaian beberapa peralatan individual yang meru akan ba ian dari sistem ketel ua . an tersusun dalam tata hubungan kerja dan mempunyai fungsi tertentu. Contoh-contoh subsistem Bay Trafo Generator: Sistem pembumian, Peralatan bantu, Subsistem kontrol.
.
Adalah tiap-tiap peralatan dari subsistem ketel uap yang ditinjau secara mandirl sesuai fungsinya. Contoh-contoh peralatan individu: Relay Bucholz, Rele tekanan lebih,
.
Komisioning Bay Trafo Generator.
Adalah rangkaian kegiatan yang terus menerus, dimulai complete) sampai saat "Serah terima" (taking over)
4.5. LAMBANG
4.5. LAMBANG
Lambang yang dipergunakan dalam uji unjuk
kerja Bay
Trafo Generator ini merujuk lambang
….
4.6. INSPEKSI DAN PEMERIKSAAN PENDAHULUAN/
4.6. INSPEKSI DAN PEMERIKSAAN PENDAHULUAN/
PRELIMINARY INSPECTION
PRELIMINARY INSPECTION
Pemeriksaan Secara Visual
Pemeriksaan secara visual ditujukan untuk mengetahui
dengan spesifikasi dalam kontrak. Disamping itu untuk
melihat apakah semua
perlengkapan
dalam
kondisi
,
,
dimensinya
misalnya
berkarat,
pecah
ataupun
retak/terkelupas.
Pengecekan Pemasangan
Pengecekan
ini
untuk
menentukan
apakah
gambar-gambar rencana serta
peraturan-peraturan yang
berlaku.
4.7. UJI INDIVIDU (INDIVIDUAL TEST)
4.7. UJI INDIVIDU (INDIVIDUAL TEST)
Pengujian Trafo arus dilaksanakan dengan cara pemeriksaan visual dan pengujian karakteristik. nama, pemasangan, keadaan Bushing/ isolator dan pemasangan kawat pentanahan.
Pengujian karakteristik antara lain adalah pemer saan ras o, pemer saan po ar as pemeriksaan lengkung kemagnetan, pengukuran tahanan searah, pengukuran tahanan isolasi dan
pengujian tegangan tinggi.
Pengujian Trafo Tegangan
Pengujian trafo tegangan dilaksanakan dengan cara pemeriksaan visual antara lain memeriksa papan
, ,
pemasangan kawat pentanahan.
Sedangkan pengujian karakteristik antara lain pemeriksaan polaritas, pemeriksaan rasio, dan
.
Pengujian Trafo Tenaga
Lanjutan 4.7.
Lanjutan 4.7.
emer saan v sua a a a pemer saan ons ru s ar
pada trafo, yang mencakup :
Pencatatan papan nama
Kondesi isolator/bushing
Perlengkapan (pengaman tekanan lebih & konservator)
Termometer
Panel Trafo
Peralatan Penyadap
Pentanahan
Pengunci terhadap pondasi
Sedangkan pengujian karakteristik antara lain mencakup
:
Pengujian ketahanan dielektrik dan tegangan tembus
minyak
Pengecekan rasio
Lanjutan 4.7.
Lanjutan 4.7.
-: Relai Bucholz Termometer Kipas angin Pompa sirkulasi minyak Peralatan sadapan
Relai tekanan lebih tangki utama Relai telkanan lebih sadapan
Relai oil level
Pemeriksaan tahanan pentanahan antara lain :
Pencatatan papan nama Penem atan
Isolator Hantaran
Kotak Terminal
Pengukuran tahanan isolasi
Pengukuran tahanan pentanahan
Lanjutan 4.7.
Lanjutan 4.7.
Pen u ian Pemutus Tena aPengujian pemutus tenaga dilakukan dengan cara pemeriksaan visual dan pengujian karakteristik.
Pemeriksaan visual antara lain memeriksa a an nama pemasangan, us ing, termina tang i, atup- atup, onta pemisah, serta relai dan panel kontrol Iokal.
Pengujian karakteristik antara lain adalah pengukuran tahanan isolasi en ukuran waktu buka dan tutu pengukuran waktu trilp free, analisa kecepatan kontak, pengukuran tahanan kontak, pemeriksaan tegangan keria umpan buka dan tutup, pemeriksaan kerja dari remote, pemeriksaan fungsi kontak bantu, pemeriksaan
,
(minyak/gas ) , pengujian kebcoran bahan isolasi, dan pengujian tegangan tinggi.
Pengujian Pemisah
Pengujian pemisah dilaksanakan dari pemeriksaan visual
dan dari pengujian karakteristik.
Pemeriksaan visual antara lain memeriksa
Lanjutan 4.7.
Lanjutan 4.7.
Pengukuran tahanan isolasi Pengukuran tahanan kontak
Pemeriksaan kerja dari lokal secara mekanis dan elektris Pemeriksaan interlok mekanis dan elektris
Pemeriksaan fungsi kontak bantu Pemeriksaan indikasi buka/tutup Pengujian Penangkal Petir
Pengujian penangkal petir dilaksanakan dengan cara emeriksaan visual dan en u ian karakteristik.
Pemeriksaan visual antara lain memeriksa Papan nama
Pemasangan Hantaran
Kotak terminal
Pemasangan kawat pentanahan Pengujian karakteristik antara lain: Pengukuan tahanan isolasi
Lanjutan 4.7.
Lanjutan 4.7.
Pengujian relay pengaman dilaksanakan dengan cara pemeriksaan visual dan pengujian karakteristik. Pengujian karakteristik antara lain :
e a arus e
Relai diferensial trafo
Relai gangguan tanah terbatas (REF)
Relai tanah (GFR)
Relai tegangan kurang (UVR)
Relai pengatur tegangan (AVR)
Relai diferensial kabel
Pemeriksaan Meter
Pemeriksaan meter dilaksanakan cara pemeriksaan visual dan pemeriksaan unjuk kerja meter-meter yang diperiksa antara lain Ampere meter Volt meter Watt meter VAR meter KWH meter
Lanjutang 4.7.
Lanjutang 4.7.
engu an a e egangan ngg
Pengujian kabel tegangan tinggi dilaksanakan
pengujian karakteristik.
Pengukuran tahanan isolasi
Pen u ian te an an tin i
Pengujian fungsi relai isolasi
4.8. UJI SUBSISTEM
4.8. UJI SUBSISTEM
Pemeriksaan Rangkaian Sekunder Rangkaian sekunder yang diperiksa adalah rangkaian .
rangkaian arus antara lain memeriksa :
Rangkaian meter
Pengujian dengan injeksi sekunder
tegangan antara lain :
Rangkaian meter
Pemeriksaan rangkaian sinkronisasi Pengukuran beban rangkaian
Lanjutan 4.8.
Lanjutan 4.8.
Pengujian rangkaian pengaman dari kontrol
Pengujian rangkaian pengaman dan kontrol antara lain mengu :
Trip pengaman dan interlock
Kontrol lokal (dari gedung kontrol) dan interlock Kontrol remote dan fasilitas Scada (rangkaiarn
telemeter, rangkaian telesinyal,
rangkaian telekontrol)
Percobaan pemberian tegangan antara lain :
Pemeriksaan urutan fase
Pengukuran in rush current
Pengamatan setelah pengujian tegangan
4.9. DASAR PENILAIAN/ EVALUASI
4.9. DASAR PENILAIAN/ EVALUASI
ns a as ay ra o enera or arus memenu semua persyaratan yang menyangkut keselamatan kerja dan keselamatan umum serta persyaratan lingkungan yang
.
Hal-hal yang menyangkut keandalan sistem, instalasi harus memenuhi semua persyaratan persyaratan yang disebut dalam kontrak. Bila persyaratan mengenai keandalan ini tidak diatur dalam kontrak, maka dipakai tolok ukur yang lazim digunakan .atas dasar kesepakatan bersama antara pem an on ra or.
Dalam menilai/mengevaluasi hasil pengujian dalam komisionin tidak da at ditentukan han a se ihak sa a mengingat banyak variable-variable. Dengan demikian maka harus ditempuh beberapa kesepakatan antara lain :
Lanjutan 4.9.
Lanjutan 4.9.
emua p a arus sepa a mengena rumus yang a an digunakan untuk menghitung faktor kesalalhan untuk mengevaluasi data serta kemungkinan kesalahan maksimal an da at ditoleransi tan a harus men ulan i pengujian. Kesepakatan ini sedapat mungkin mencakup jumlah desimal yang digunakan dalam perhitungan sertakriteria pembulatan desimal.
Semua pihak harus sepakat mengenai hal-hal yang dapat
membatalkan pengujian.
Dalam hal ke iatan emeriksaan erlu dica ai kese akatan
mengenai soeauh mana hasil pemeriksaan bersama dapat mengijinkan kontraktor untuk dapat melaksanakan pekerjaan tahap berikutnya.
Semua pihaik harus sepakat mengenai besaran-besaran
ataupun batasan-batasan yang digunaka untuk menentukan bahwa peralatan berhasil baik dalam
.
Semua pihak harus sepakat mengenai standard yang
4.10. LAPORAN
4.10. LAPORAN
Laporan komisioning Bay Transformer memuat hasil
pemeriksaan
dan
pengujian
serta
kekurangan-kekuran ann a
atau un hal-hal
an
men antun
dan alat-alat yang masih harus
diganti
oleh
kontraktor/fabrikan.
Laporan
komisioning
PLTA
memuat
data/hasil
pengamatan
atau pengukuran selama pengujian
,
,
pencatatannya disaksikan oleh
kontraktor dan Tim
komisioning dan Tim komisioning,
perhitungan-,
sesuai dengan standar yang disepakati.
5
5. UNJUK KERJA PLTA
. UNJUK KERJA PLTA
Setelah seluruh pengujian individu, subsistem maupun sistem dilakukan,
5
5.1. UMUM
.1. UMUM
ma a pengu an yang era r ya u pengu an un u er a. a am pengujian yang lalu belum melakukan pengujian yang berkaitan dengan performance. Hal ini belum cukup. Peralatan yang dijalankan bukan asal bero erasi sa a, namun ba aimana unit emban kit tersebut da at menghasilkan efisiensi yang maksimum.
Prosedur uji ini digunakan dalam rangka serah terima dari pihak
pembuatkepada pemesan yang diperlukan dalam serah terima tersebut a a a prose ur untu menentu an e isiensi te nis, engan cara me a u an pengukuran-pengukuran secara langsung yang membandingkan antara energi air yang dipasok/diperlukan terhadap energi yang dihasilkan, beserta se umlah keru ian-keru ian an terda at ada roses konversi energi potensial air menjadi energi listrik .
Dalam hal tidak meyakinkan, dilakukan pengukuran-pengukuran secaralangsung terhadap energi potensial air yang dibutuhkan atau energi yang dihasilkan dengan ketelitian yang diharapkan, maka diberikan pedoman-pedomanuntuk mengevaluasi efisiensi dengan metode pengukuran-pengukuran yang sesuai.
5.2. RUANG LINGKUP DAN TUJUAN
5.2. RUANG LINGKUP DAN TUJUAN
unjuk kerja generator.
Dalam PLTA, pengujian ini dimaksudkan untuk pengujian unjuk
kerja dalam rangka penentuan :
Kapasitas
Karakteristik lain yang berkaitan dengan operasi misalnya
temperatur uap, temperatur gas belum, penurunan tekanan, dll.
Dalam turbin air, untuk melakukan verifikasi terhadap data-data yang dijamin oleh pabrik pembuatannya.
Pengujian tersebut umumnya melakukan verifikasi terhadap data
yang dijamin oleh pihak pabrik dalam hal:
Kapasitas atau daya yang dihasilkan oleh turbin air
Kebutuhan air
Pengaturan kecepatan
Pengoperasian peralatan pengatur darurat
Pengujian unjuk kerja generator dimaksudkan agar generator pada
waktu beroperasi dapat langsung dihubungkan dengan unit generator yang lain serta dapat memikul beban secara
bersama-.
5.3. PROSEDUR PENGUJIAN
5.3. PROSEDUR PENGUJIAN
es n enggera u a enaga r. Macam-macam pengujian:
Pengujian daya keluaran mekanis Pengujian temperatur
Pengujian putaran
Pengujian aliran air Pengujian tekanan air
Pengujian tekanan diferensial servo motor
Unit Turbo – Generator
Pengujian pada tahap ini terdiri dari beberapa tahap uji.
Uji Sinkronisasi
Uji sinkronisasi pertama kali bertujuan untuk memeriksa
ran kaian en awatan dan ran kaian kontrol telah tersambung dengan benar, sehingga perintah naik turunnya frekuensi (putaran turbin) dan tegangan
Lanjutan 5.3.
Lanjutan 5.3.
ru an u s n ron sas
a u an se aga er u
Pemeriksaan rangkaian pengawatan dari PT Generator
dan PT
Bus .
emer saan pu aran asa
Pemeriksaan besar arus surya (current surge ) yang
terjadi saat
pemasukan PMT
peras em e anan oa es
Adalah untuk membuktikan semua karakteristik operasi
pembebanan (besaran-besaran suhu, aliran dan listrik)
-
Uji
pembebanan yang meliputi kenaikan dan
penurunan beban
secara normal dengan sistem
kendali pada posisi “Load Limit
Control”
di
panel
.
Uji perpindahan posisi
kendali (control mode
change over)
secara
normal
dari
posisi
governor control ke posisi load limit
control pada
pane con ro .
Lanjutan 5.3.
Lanjutan 5.3.
Uji Lepas Beban.
Adalah untuk mengetahui keandalan unit turbin
genera or ya u
e ap apa
eroperas
anpa e an
dengan mode pengendalian
“governor” saat generator
tiba-tiba kehilangan beban. Uji lepas
beban
dilakukan