• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komisioning Plta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Komisioning Plta"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)

KOMISIONING PLTA

(2)

1. PENDAHULUAN

1. PENDAHULUAN

1. PENDAHULUAN

1. PENDAHULUAN

K Koommiissiioonniin n iinnssttaallaassi i UUnniit t PPLLTTA A mmeerru u aakkaan n rraan n kkaaiiaan n ddaarrii

1.1. UMUM

1.1. UMUM

1.1. UMUM

1.1. UMUM

b beebbeerraappa a kkeeggiiaattaan n ppeemmeerriikkssaaaan n ddaan n ppeenngguujjiiaan n aattaau u kkoommiissiioonniinngg atas

atas beberabeberapa pa subsistsubsistemnya, yaitu:emnya, yaitu:

 KomKomisioisioninning Tg TurburbininAir Air 

o

om m s s oon n nng g eenneerra a oor r aan n s as ass

 Komisioning Bay Trafo Generator  Komisioning Bay Trafo Generator 

 Komisioning Unjuk Kerja Komisioning Unjuk Kerja

 KomisioKomisioning Instalaning Instalasi Listrik Bangunan lainnyasi Listrik Bangunan lainnya

  MMaassiinngg--mmaassiinng g kkoommiissiioonniinng g tteerrsseebbuut t ddi i aattaas s ddiillaakkssaannaakkaan n ddaallaamm b beebbeerraappa a ttaahhaappaan n kkeeggiiaattaan n mmeelliippuutti i ppeemmeerriikkssaaaan n //iinnssppeekkssi i ddaann , , yaitu: yaitu: 

  Inspeksi dan pemeriksaan pendahuluan (Preliminary Inspection)  Inspeksi dan pemeriksaan pendahuluan (Preliminary Inspection)

  Uji Individual  Uji Individual

  Uji Subsisitem  Uji Subsisitem

  Uji Sistem  Uji Sistem

64

(3)

1. PENDAHULUAN

1. PENDAHULUAN

1. PENDAHULUAN

1. PENDAHULUAN

K Koommiissiioonniin n iinnssttaallaassi i UUnniit t PPLLTTA A mmeerru u aakkaan n rraan n kkaaiiaan n ddaarrii

1.1. UMUM

1.1. UMUM

1.1. UMUM

1.1. UMUM

b beebbeerraappa a kkeeggiiaattaan n ppeemmeerriikkssaaaan n ddaan n ppeenngguujjiiaan n aattaau u kkoommiissiioonniinngg atas

atas beberabeberapa pa subsistsubsistemnya, yaitu:emnya, yaitu:

 KomKomisioisioninning Tg TurburbininAir Air 

o

om m s s oon n nng g eenneerra a oor r aan n s as ass

 Komisioning Bay Trafo Generator  Komisioning Bay Trafo Generator 

 Komisioning Unjuk Kerja Komisioning Unjuk Kerja

 KomisioKomisioning Instalaning Instalasi Listrik Bangunan lainnyasi Listrik Bangunan lainnya

  MMaassiinngg--mmaassiinng g kkoommiissiioonniinng g tteerrsseebbuut t ddi i aattaas s ddiillaakkssaannaakkaan n ddaallaamm b beebbeerraappa a ttaahhaappaan n kkeeggiiaattaan n mmeelliippuutti i ppeemmeerriikkssaaaan n //iinnssppeekkssi i ddaann , , yaitu: yaitu: 

  Inspeksi dan pemeriksaan pendahuluan (Preliminary Inspection)  Inspeksi dan pemeriksaan pendahuluan (Preliminary Inspection)

  Uji Individual  Uji Individual

(4)

1.

1.

1.2

1.2

2.

2.

. RUANG LINGKUP

. RUANG LINGKUP

RUANG LINGKUP

RUANG LINGKUP

 

P

P

ed

ed

om

om

an

an

in

in

i

i

be

be

rl

rl

ak

ak

u

u

un

un

tu

tu

k

k

pe

pe

la

la

ks

ks

an

an

aa

aa

n

n

ko

ko

mi

mi

si

si

on

on

in

in

g

g

P

P

L

L

T

T

A

A

b

b

a

a

r

r

u

u

d

d

e

e

n

n

g

g

a

a

n

n

b

b

e

e

r

r

b

b

a

a

g

g

a

a

i

i

k

k

a

a

p

p

a

a

s

s

i

i

t

t

a

a

s

s

y

y

a

a

n

n

g

g

,

,

alat bantu

alat bantu

dan

dan

sarana

sarana

penunjang PL

penunjang PL

T

T

A tersebu

A tersebu

t.

t.

 

P

P

e

e

d

d

o

o

m

m

a

a

n

n

i

i

n

n

i

i

b

b

e

e

r

r

l

l

a

a

k

k

u

u

u

u

a

a

u

u

n

n

t

t

u

u

k

k

s

s

e

e

t

t

i

i

a

a

e

e

m

m

e

e

r

r

i

i

k

k

s

s

a

a

a

a

n

n

b

b

e

e

r

r

k

k

a

a

l

l

a

a

(

(

o

o

v

v

e

e

r

r

h

h

a

a

u

u

l

l

)

)

s

s

i

i

s

s

t

t

em

em

P

P

L

L

T

T

A

A

b

b

a

a

i

i

k

k

d

d

i

i

l

l

a

a

k

k

s

s

a

a

n

n

a

a

k

k

an

an

o

o

l

l

e

e

h

h

p

p

e

e

n

n

g

g

e

e

l

l

o

o

l

l

a

a

s

s

e

e

n

n

d

d

i

i

r

r

i

i

m

m

a

a

u

u

p

p

u

u

n

n

o

o

l

l

e

e

h

h

p

p

i

i

h

h

a

a

.

.

 

D

D

al

al

a

a

m

m

h

h

a

a

l

l

-

-

h

h

a

a

l

l

k

k

h

h

u

u

s

s

u

u

s

s

,

,

a

a

t

t

a

a

s

s

k

k

e

e

s

s

e

e

p

p

a

a

k

k

a

a

t

t

a

a

n

n

b

b

e

e

r

r

s

s

a

a

m

m

a

a

s

s

e

e

c

c

a

a

r

r

a

a

t

t

e

e

r

r

t

t

u

u

l

l

l

l

s

s

a

a

n

n

t

t

a

a

r

r

a

a

i

i

h

h

a

a

k

k

-

-

i

i

h

h

a

a

k

k

a

a

n

n

b

b

e

e

r

r

s

s

a

a

n

n

g

g

k

k

u

u

t

t

a

a

n

n

d

d

a

a

p

p

a

a

t

t

d

d

i

i

l

l

a

a

k

k

u

u

k

k

a

a

n

n

p

p

e

e

r

r

u

u

b

b

a

a

h

h

a

a

n

n

a

a

t

t

a

a

u

u

pengecualian.

pengecualian.

65 65

(5)

1.

1.

1.3

1.3

3.

3.

. MAKSUD DAN TUJUAN

. MAKSUD DAN TUJUAN

MAKSUD DAN TUJUAN

MAKSUD DAN TUJUAN

 PedomPedoman komisan komisioninioning PLg PLTTA A dimakdimaksudkasudkan sebagan sebagai i ::

 Pedoman umum yang meliputi segi teknis yang digunakan sebagai Pedoman umum yang meliputi segi teknis yang digunakan sebagai , , PIUKU maupun milik PKUK agar pemeriksaan dan pengujian

PIUKU maupun milik PKUK agar pemeriksaan dan pengujian ins

instaltalasi asi PLPLTTA A dapdapat at terterlaklaksansana a dendengan gan baibaik,sk,seraeragamgam, , tratranspnsparaarann un

untutuk k ke ke enenttin in an an kekelalaiikakan n teteknkniis s ininststalalasasi i PLPLTTA A deden n an an titin n kakatt mutu (Acceptable Quality Level) yang disepakati bersama sebagai mutu (Acceptable Quality Level) yang disepakati bersama sebagai dasar pemberian sertifikat pemeriksaan dan pengujian, khususnya dasar pemberian sertifikat pemeriksaan dan pengujian, khususnya dari segi keselamatan, keamanan lingkungan dan juga dalam

dari segi keselamatan, keamanan lingkungan dan juga dalam tingkat tertentu, keandalannya..

tingkat tertentu, keandalannya..

 Acuan bagi semua pihak terkait untuk mengetahui tanggung jawab Acuan bagi semua pihak terkait untuk mengetahui tanggung jawab m

maassiin n --mmaassiin n tteerrmmaassuuk k ttaan n uun n aawwaab b eellaakkssaannaaaan n ddaann

penyiapan laporan/dokumen komisioning sesuai format dan jadual penyiapan laporan/dokumen komisioning sesuai format dan jadual yang ditetapkan, dan dapat dipertanggung jawabkan.

yang ditetapkan, dan dapat dipertanggung jawabkan.

-atau kontrak pembelian perlengkap

(6)

1.

1.4

4.. PENGERTIAN

PENGERTIAN

 Yang dimaksud dengan Unit PLTA dalam pedoman ini adalah kesatuan peralatan-peralatan utama dan alat-alat bantu serta

erlen ka ann a an tersusun dalam hubun an ker a.

M

embentuk sistem untuk mengubah energi potensial yang

menjadi tenaga listrik dengan menggunakan uap sebagai penggerak utamanya.

(7)

1.

1.5

5.. DOKUMEN KOMISIONING YANG HARUS DISIAPKAN

DOKUMEN KOMISIONING YANG HARUS DISIAPKAN

o umen arus s ap an o e on ra or an pemaso pa r

peralatan dalam rangka komisioning adalah:

 Dokumen kontrak, terutama yang menyangkut spesifikasi teknik 

.

 Daftar material/peralatan (material lists), diskripsi dan sertifikat uji

untuk bagian atau komponen utama.

am ar e n pemasangan an a a ns a as

 Diagram logik, diagram garis tunggal, diagram skematis  Kurva unjuk kerja dan kurva koreksi

 Instruksi atau buku petunjuk pengoperasian, inspeksi dan

pemeliharaan

  Instuksi erakitan atau embon karan dari eralatan atau ba ian

peralatan

 Instruksi tentang keselamatan (safety instruction)

(8)

-Lanjutan

Lanjutan 1.

1.5

5..

untuk koreksi perhitungan.

 Jadwal komisioning  Prosedur pengujian

 Laporan pengujian pabrik

 Hasil pemeriksaan, pengujian dan pengukuran yang

dilakukan oleh kontraktor dan pabrikan yang dituangkan dalam blangko atau formulir yang sesuai beserta

eva uas nya.

 Data-data lain yang diperlukan untuk pengoperasian dan

pemeliharaan unit seperti: data dan karakteristik peralatan; diskripsi tentang berbagai sistem bahan

bakar; sistim pendinginan; sistem pelumasan; nilai-nilai batas suhu; nilai batas tekanan.

 Dokumen tersebut di atas harus sudah tersedia sebelum dan selama komisioning dilaksanakan

(9)

Secara umum elaksanaan komisionin unit emban kit

1.

1.6

6.. TAHAP KEGIATAN KOMISIONING

TAHAP KEGIATAN KOMISIONING

terbagi dalam beberapa tahap kegiatan sbb.:

 Pemeriksaan pendahuluan  U i individual

 Uji sub sistim, meliputi:  Uji sequential interlock

 Uji kontrol elektrik/pneumatik  Uji jalan sistim

 Uji sistim, meliputi:

 Uji alat-alat pengaman/Uji jalan tanpa beban

 Uji lepas beban (load rejection test)  Pemeriksaan (inspection)

(10)

Lanjutan

Lanjutan 1.

1.6

6..

 Komisioning dimulai setelah pemasangan selesai, yaitu setelah Uji Pra Komisioning selesai dilakukan ditandai dengan diserahkannya Lembar Pernyataan yang menyatakan bahwa peralatan siap untuk diuji.

 Setelah komisioning selesai dan serah terima unit pembangkit ,

waktu tertentu yang telah disepakati bersama. Setelah masa garansi berakhir, penerimaan akhir (final acceptance) pada pemilik.

 Tahap kegiatan komisioning PLTA tertera pada Lampiran 2.

(11)

1.

1.7

7.. PEDOMAN POKOK 

PEDOMAN POKOK 

 Kriteria yang dipakai untuk menilai instalasi didasarkan pada:

menyangkut spesifikasi peralatan dan yang menyangkut garansi.

 Sertifikat pengujian pabrik

 Ketentuan-ketentuan dari pabrik penjualnya yang telah

sepa a o e e ua p a .

 Standar yang digunakan sebagai pedoman pokok atau pada Lampiran 1.

(12)

1.

1.8

8.. KETENTUAN PENILAIAN / EVALUASI

KETENTUAN PENILAIAN / EVALUASI

Instalasi PLTA harus memenuhi semua persyaratan yang menyangkut keselamatan kerja dan keselamatan umum serta persyaratan lingkungan yang diatur dalam pedoman pokok

.

 Hal-hal yang menyangkut keandalan sistem, instalasi PLTA harus memenuhi semua persyaratan persyaratan yang disebut dalam kontrak. Bila persyaratan mengenai keandalan ini tidak diatur dalam kontrak, maka dipakai tolok ukur yang lazim digunakan .atas dasar kesepakatan bersama antara pemilik dan kontraktor.

 Dalam menilai /mengevaluasi hasil pengujian dalam komisioning, tidak dapat ditentukanhanya sepihak saja, mengingat banyak variable-variable. Dengan demikian maka harus ditempuh beberapa

esepa a an an ara a n :

 Semua pihak harus sepakat mengenai cara penyelesaian yang akan ditempuh bila terjadi perbedaan pendapat mengenai

ete itian pengamat, on isi an meto e pengoperasian serta hasil akhir setiap pengujian.

(13)

Lanjutan

Lanjutan 1.

1.8

8..

emua p a arus sepa a mengena rumus yang a an guna an untuk menghitung faktor kesalahan untuk mengevaluasi data serta kemungkinan kesalahan maksimal yang dapat ditoleransi tanpa harus men ulan i en u ian. Kese akatan ini seda at mun kin mencakup jumlah desimal yang digunakan dalam perhitungan serta kriteria a pembulatan desimal .

-membatalkan pengujian.

 Dalam hal kegiatan pemeriksaan, perlu dicapai kesepakatan

mengijinkan kontraktqr untuk dapat melaksanakan pekerjaan tahap berikutnya.

-batasan-batasan yang digunakan untuk menentukan bahwa peralatan berhasil baik dalam pengujian akan komisioning.

(14)

1.

1.9

9.. HAL

HAL –

 – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

 Semua kelengkapan atau perlengkapan yang akan dipergunakan dalam rangka komisioning bila menyangkut konstruksi harus telah dimasukkan dalam desain konstruksi.

emua a a u ususnya me er-me er, ermo ope , ow me er, trafo arus, trafo tegangan yang digunakan untuk melakukan unjuk kerja haruslah merupakan alat standar sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan maksimum kelas 0,5. Alat ukur ini harus sudah dikalibrasi dan koreksinya harus sudah disiapkan.

 Kontraktor harus telah menyiapkan faktor faktor koreksi yang diperlukan dalam perhitungan efisiensi sebelum pengujian

a u an.

 Pengujian dianggap syah bila dihadiri oleh pihak kontraktor dan pihak pembeli.

   Sebelum ujian dimulai, kontrektor diberi kesempatan untuk memeriksa instalasi, menguji, mengadakan modifikasi atau pengaturan yang dianggap perlu dan bila seluruh instalasi telah

,

koordinator penguji bahwa semua atau sebagtian instalasi sudah siap diuji.

(15)

Lanjutan

Lanjutan 1.

1.9

9..

 Pada setiap langkah pengujian perlu dilakukan evaluasiterhadap hasilnya sehingga bila terjadi penyimpangan kontraktor dapat melakukan suatu penyetelan kembali, modifikasi ataupun penggantian dan kemudian.

(16)

2. KOMISIONING TURBIN AIR 

2. KOMISIONING TURBIN AIR 

  Sebagai penghasil tenaga, turbin air merupakan alat yang sangat

2

2.1. UMUM

.1. UMUM

,

keandalan dalam operasi. Hal ini perlu untuk menjaga keselamatan dari alat itu sendiri maupun keselamatan manusianya. Turbin merupakan mesin yang harus memutar rotor generator dengan kecepatan tetap dalam keadaan berbeban maupun tidak untuk menjamin mutu listrik yang dihasilkan generator memenuhi persyaratan yaitu frekuensi dan tegangannya harus tetap. Turbin harus mampu menerima a au me epas e an anpa menga am egaga an.

Disamping itu pelumasan merupakan hal yang dominan pada mesin

mesin yang berputar seperti turbin. Kalau pelumasan gagal, maka gaga a semua omponen- on ponen a am tur n, se a nya a pelumasan baik, maka komponen-komponen dalam sistem turbin akan lebih tahan lama.

Dengan demikian pelumasan ini juga memerlukan pengujian yang cukup ketat.

(17)

2

2..2

2.. RUANG LINGKUP

RUANG LINGKUP

Pedoman ini berlaku untuk pelaksanaan komisioning turbin air

baru dengan

berbagai kapasitas termasuk alat bantu dan

sarana penunjang turbin air tersebut.

  Pedoman ini berlaku juga untuk setiap pemeriksaan berkala

sendiri maupun oleh pihak ketiga (kontraktor).

Dalam hal-hal khusus, atas kesepakatan bersama secara

tertulis antara pihak-pihak yang bersangkutan dapat

dilakukan perubahan atau pengecualian,

(18)

2

2..3

3.. MAKSUD DAN TUJUAN

MAKSUD DAN TUJUAN

Pedoman komisioning turbin air dan alat bantu ini dimaksudkan

sebagai:

e oman umum y ang me pu seg e n s yang guna an

sebagai pegangan untuk melaksanakan komisioning turbin

air di seluruh Indonesia, khususnya turbin uap pada

pusat-pusat pembangkit baik milik PIUKU maupun milik PKUK.

Acuan bagi semua pihak terkait untuk mengetahui

-

,

 jawab pelaksanaan dan penyiapan laporan / dokumen

komisioning sesuai format dan jadual yang ditetapkan,

.

  Rujukan dalam menyusun ketentuan-ketentuan dokumen

lelang atau kontrak pembelian perlengkapan turbin uap

dan alat bantunya.

(19)

2

2..4

4.. PENGERTIAN

PENGERTIAN

  Sistem urbin air.

 Adalah kesatuan beberapa sub sistem yang tersusun dalam tata hubungan kerja berfungsi untuk mengubah energi potensial yang terkandung di dalam air yang terletak di ketinggian tertentu dengan umlah an ban ak men adi ener i mekanis untuk memutar generator.

  Subsistem

 Adalah rangkaian beberapa peralatan individual yang merupakan dan mempunyai fungsi tertentu. Contoh-contoh subsistem turbin air: Subsistem pelumas, Subsistem kontrol.

 Peralatan individu.

 Adalah tiap-tiap peralatan dari subsistem turbin air yang ditinjau secara mandirl sesuai fungsinya. Contoh-contoh peralatan individu: Governor, pembatas beban.

.

 Adalah rangkaian kegiatan yang terus menerus, dimulai sejak saat pemasangan selesai (Construction essentially complete) sampai saat "Serah terima" (taking over) dengan tujuan membawa sistem dari on s non a e on s a engan me a sana an eg a an pemeriksaan, pembersihan, uji individu, uji subsistem dan uji sistem

(20)

Lanjutan 2

Lanjutan 2..4

4..

 Serah terima (Taking over)

 Adalah pengalihan tanggung jawab operasi dari kontraktor

epa a pem

a as s s em ur n a r secara ese uru an a au

sebagian sesuai ruang lingkup kontrak. setelah selesai

komisioning dan mulai diberlakukannya masa jaminan

(warranty periode).

Penerimaan akhir (Final acceptance).

 Adalah penerimaan oleh pemilik dari kontraktor atas sistem

turbin air secara keseluruhan atau sebagian sesuai ruang

lingkup kontrak, setelah habis masa jaminan dan penyelesaian

seluruh kekurangan/kerusakan (deficiency).

(21)

2

2..5

5.. INSPEKSI DAN PEMERIKSAAN PENDAHULUAN

INSPEKSI DAN PEMERIKSAAN PENDAHULUAN

(PRELIMINARY INSPECTION)

(PRELIMINARY INSPECTION)

 Dalam pemeriksaan pendahuluan, hal-hal yang diperiksa yaitu

pemasangan penyatolan serta kelengkapan peralatan dan

.

Peralatan yang diperiksa meliputi :

 Peralatan listrik 

(22)

2.6.

2.6. UJI INDIVIDU (INDIVIDUAL TEST)

UJI INDIVIDU (INDIVIDUAL TEST)

 Peralatan an men alami u i individu aitu :

   Governor.

 Pengujian operasi kontrol motor

 Pengujian setelan sakelar posisi (limit switch)

 engu an ara ter st va ve str us utama ma n str ut ng valve)

 Pengujian setelan valve distribusi dan valve kontrol (closing mode valve)

 Pengujian setelan waktu membuka dan waktu menutup dari servomotor (servo motor closing and opening time)

 Pengujian setelan pukulan servomotor (servomotor stroke)

 Pen u ian setelan rele

 Pengujian karakteristik statis:

 Pemeriksaan secara umum

 Pengukuran isolasi dengan merger 500 V  engu an ara ter st :

a. Karakteristik kecepatan detektor

b. Karakteristik kecepatan matcher (speed matcher) .

d. Karakteristik delta F and dead band (Delta F and deab band characteristic)

(23)

Lanjutan 2.6.

Lanjutan 2.6.

f. Kalibrasi droop dial (droop dial calibration) g. Karakteristik jatuh (droop characteristic)

h. Kalibrasii P-gain dial (P-gain dial calibraition) i. Kalibrasi I-gain dial (I-gain dial calibration)

 j. Kalibrasi D1-G, D1-T dial (D1-G, D1-T dial calibration) k. Karacteristik 12 masukan-keluaran

l. Karakteristik G.V return detecting (G.V return detecting characteristic)

m. Karakteristik daya-arus (Power amp. Characteristic) n. Karakteristik Gov. output (Gov. output characteristic)

o. Karakteristik 36 input-output (36 input-output characteristic) comparator)

 Pengukuran beban (burden measurement:

a. Sirkit edeteksian frekuensi fre uenc detectin circuit b. Suplai daya bantu (Auxillary power source)

(24)

Lanjutan 2.6

Lanjutan 2.6..

ur n.

 Pengukuran tekanan diferensial dari servomotor  Karibrasi dari RTD dan rele suhu untuk bantalan

 Pengujian sakelar penyama permukaan untuk bantalan pengarah

turbin (adjustment and setting of level switch for turbinr guide bearing)

 Pengujian katub udara untuk saluran masuk udara (Operation

check of air valve for draft tube air admission).

 Pengukuran daya listrik    Pengukuran temperatur   Pengukuran putaran  Pengukuran level air

enen uan a ran a r

 Pengukuran tekanan air

(25)

2.7.

2.7. UJI SUBSISTEM

UJI SUBSISTEM

Uji putaran awal (Initial run)

Uji pembebanan bantalan (Bearing heat run test)

Uji penyetelan balansing generator (Balancing adjustment of 

generator).

 Uji respon awal sisi turun dan sisi naik (Initial response

test lower and rise side).

Uji ju at penyete an untu pero a an ecepatan

(Adjustment range of speed changer)

 Uji hubungan antara kecepatan unit dengan tegangan dari

PMG Meassurement o re ation etween unit spee an

voltage of PMG).

(26)

2.8

2.8.. UJI SISTEM

UJI SISTEM

 Uji start-stop otomatis (Auto start and stop measurement)

 Uji jalan (heat run test)

  Uji e uaran Outout test

Uji kenaikan beban cepat (Quick load increase)Uji lepas beban (Load rejection test)

Uji kerja rele pengaman (Protective relay operation test)

 Uji berhenti darurat (Emergency stop test)

 Uji berhenti menghindari bahaya (Damage preventive stop

test)

 Uji pengukuran aliran air turbin (Turbine water flow

measurement)

 U i karakteristik ru i-ru i enerator Generator loss

characteristic)

 Uji karakteristik pelepasan turbin (Turbine discharge

(27)

2.9. UJI UNIT PLTA

2.9. UJI UNIT PLTA

 Uji sinkronisasi pertama kali bertujuan untuk memeriksa rangkaian

pengawatan dan rangkaian kontrol telah tersambung dengan benar,

sehingga perintah naik turunnya frekuensi (putaran turbin) dan tegangan ,

dilakukan sebagai berikut.

 Pemeriksaan rangkaian pengawatan dari PT Generator dan PT Bus .

.

 Pemeriksaan besar arus surya (current surge) yang terjadi saat

pemasukan PMT.

 Uji Operasi Pembebanan (load test)

 Adalah untuk membuktikan semua karakteristik operasi pembebanan

(besaran-besaran suhu, aliran dan listrik) turbin-generator berjalan normal.

 Uji pembebanan yang meliputi kenaikan dan penurunan beban secara

 “ ” 

control.

 Uji perpindahan posisi kendali (control mode change over) secara normal

dari posisi governor control ke posisi load limit control pada panel control.

(28)

Lanjutan 2.9.

Lanjutan 2.9.

Uji Lepas Be an.

 Adalah untuk mengetahui keandalan unit turbin generator yaitu tetap dapat beroperasi tanpa beban dengan mode pengendalian “governor” saat generator tiba-tiba kehilangan beban.

Uji Keandalan Unit

tertentu (minimal 10 hari) secara terus menerus.

Uji putaran lebihUji kebebasan katupUji beban ayun

e an tan a

Uji loop kontrol total

Uji unjuk kerja

(29)

2.10

2.10.. DASAR PENILAIAN

DASAR PENILAIAN

Instalasi turbin air harus memenuhi semua persyaratan yang

menyangkut keselamatan kerja dan keselamatan umum serta persyaratan lingkungan yang diatur dalam pedoman pokok Pedoman

om s on ng n .

 Hal-hal yang menyangkut keandalan sistem, instalasi turbin air harus memenuhi semua persyaratan persyaratan yang disebut dalam kontrak. Bila persyaratan mengenai keandalan ini tidak diatur dalam kontrak, maka dipakai tolok ukur yang lazim digunakan .atas dasar kesepakatan bersama antara pemilik dan kontraktor.

  Dalam menilai /mengevaluasi hasil pengujian dalam komisioning,

tidak dapat ditentukanhanya sepihak saja, mengingat banyak  variable-variable. Den an demikian maka harus ditem uh bebera a kesepakatan antara lain :

 Semua pihak harus sepakat mengenai cara penyelesaian yang

(30)

Lanjutan 2.10

Lanjutan 2.10..

untuk menghitung faktor kesalahan untuk mengevaluasi data serta kemungkinan kesalahan maksimal yang dapat ditoleransi tanpa harus men ulan i en u ian. Kese akatan ini seda at mun kin mencaku  jumlah desimal yang digunakan dalam perhitungan serta kriteria a

pembulatan desimal .

 Semua ihak harus se akat men enai hal-hal an da at membatalkan pengujian.

 Dalam hal kegiatan pemeriksaan, perlu dicapai kesepakatan men enai se auh mana hasil emeriksaan bersama da at mengijinkan kontraktqr untuk dapat melaksanakan pekerjaan tahap berikutnya.

   Semua pihak harus sepakat mengenai besaran-besaran ataupun batasan-batasan yang digunakan untuk menentukan bahwa peralatan berhasil baik dalam pengujian akan komisioning.

 Semua pihak harus sepakat mengenai standard yarig digunakan yang berkaitan dengan komisioning, atau mengacu pada buku petunjuk  pabrik (instruction manual).

(31)

2.11. LAPORAN

2.11. LAPORAN

Laporan komisioning turbin air memuat hasil pemeriksaan dan

pengujian serta kekurangan-kekurangannya ataupun hal-hal

yang menggantung dan alat-alat yang masih harus diganti

oleh kontraktor/fabrikan.

Laporan komisioning turbin air memuat data/hasil pengamatan

atau pengukuran selama pengujian peralatan individual,

subsistem maupun sistem, yang pencatatannya disaksikan

oleh kontraktor dan Tim komisioning dan Tim komisioning,

per ungan-per ungan un u

er a

ar pera a an

an

sistem, sesuai dengan standar yang disepakati.

(32)

3

3. KOMISIONING GENERATOR DAN EKSITASI

. KOMISIONING GENERATOR DAN EKSITASI

3

3.1. UMUM

.1. UMUM

 Generator dan Esitasi adalah bagian dari sistem kelistrikan yang sangat vital dari suatu sistem pembangkitan tenaga listrik. Alat inilah yang mengubah tenaga mekanis menjadi

enaga s r .

 Keadaan beroperasi suatu generator ditentukan mulai dari perencanaan yang baik, termasuk pemilihan spesifikasi

, , ,

pemeliharaan. Pengujian adalah suatu tahap proses dari rangkaian tahap proses, mulai dari pembangunan sampai dengan serah terima suatu instalasi.

(33)

3.2

3.2.. RUANG LINGKUP

RUANG LINGKUP

 Pedoman ini berlaku untuk pelaksanaan komisioning generator baru dengan berbagai kapasitas termasuk alat bantu dan sarana penunjang generator tersebut.

 Pedoman ini berlaku uga untuk setiap pemeriksaan berkala (overhaul) sistem generator baik dilaksanakan oleh pengelola sendiri maupun oleh pihak ketiga (kontraktor).

   Da am a - a usus, atas esepa atan ersama secara tertulis antara pihak-pihak yang bersangkutan dapat dilakukan perubahan atau pengecualian,

(34)

3.3.

3.3. MAKSUD DAN TUJUAN

MAKSUD DAN TUJUAN

 Pedoman komisioning generator dimaksudkan sebagai:

  Pedoman umum yang meliputi segi teknis yang digunakan

seba ai e an an untuk melaksanakan komisionin generator di seluruh Indonesia, khususnya generator

pada pusat-pusat pembangkit baik milik PIUKU maupun milik PKUK.

 Acuan bagi semua pihak terkait untuk mengetahui

tanggung jawab masing-masing, termasuk tanggung  jawab pelaksanaan dan penyiapan laporan/dokumen

, dapat dipertanggung jawabkan.

 Rujukan dalam menyusun ketentuan-ketentuan dokumen

dan Alat Bantunya.

(35)

3.4. PENGERTIAN

3.4. PENGERTIAN

 Sistem Generator .

Adalah kesatuan beberapa subsistem yang tersusun dalam tata hubungan kerja berfungsi untuk mengubah energi mekanis yang diterima pada poros rotor dari turbin uap menjadi energi listrik.

 u s stem

Adalah rangkaian beberapa peralatan individual yang merupakan bagian dari sistem generator yang tersusun dalam tata hubungan

-.

generator : Sistem pembumian,sistem pengaman dan kontrol, peralatan bantu, perlengkapan.

 Peralatan individu.

Adalah tiap-tiap peralatan dari subsistem generator yang ditinjau secara mandirl sesua fungsinya. Contoh-contoh peralatan individu: Motor AC/DC, Panel, Batere, Relay pengaman.

.

Adalah rangkaian kegiatan yang terus menerus, dimulai sejak saat pemasangan selesai (Construction essentially complete) sampai saat "Serah terima" takin over den an tu uan membawa sistem dari kondisi non aktif ke kondisi aktif dengan melaksanakan kegiatan pemeriksaan, pembersihan, uji individu, uji subsistem dan

(36)

3.5. LAMBANG

3.5. LAMBANG

 Lambang yang dipergunakan dalam uji unjuk kerja generator merujuk lambang yang dipakai pada IEC Pbl 617.

(37)

3.6. INSPEKSI DAN PEMERIKSAAN PENDAHULUAN

3.6. INSPEKSI DAN PEMERIKSAAN PENDAHULUAN

(PRELIMINARY INSPECTION)

(PRELIMINARY INSPECTION)

 Pemeriksaan Secara Visual

Pemeriksaajn secara visual ini ditujukan untuk

mengeta ui apa a semua per eng apan yang ipasang

telah sesuai dengan

spesifikasi dalam kontrak.

perlengkapan dalam

kondisi. baik, secara fisik tidak

ada kelainan.

engece an emasangan.

Pengecekan ini diajukan untuk menentukan apakah

emasan ann a telah terda at kecocokan den an

gambar.

rencana serta peraturan-peraturan yang

berlaku.

(38)

3.7. U JI INDIVIDUAL (INDIVIDUAL TEST)

3.7. U JI INDIVIDUAL (INDIVIDUAL TEST)

engu an enera or ama.

 Disamping pemeriksaan sifat tampak sebagaimana

diutarakan di atas, minimal generator harus diuji sbb.:

  Pengukuran resistans belitan

 Pengukuran tangen delta .

 Kecuali itu dapat dilakukan juga pengujian lainnya seperti:

 Uji kerja rem rem (brake operation test)

 Uji corona (corona test)

 Uji sistim pemadam kebakaran (test of fire extinguishing system)

 Pengecekan rele indikator minyak pelumas generator

 Pengecekan kerja pompa pelumas

 Kalibrasi peralatan ukur suhu

(39)

Lanjutan

Lanjutan 3.7.

3.7.

Pemeriksaan/pengujian individual terhadap peralatan

utama Pusat Pembangkit lainnya :

 Trafo Tegangan :

 Pengukuran resistan isolasi

 Uji perbandingan belitan

 Uji polaritas

Pengu uran apasitan

 Trafo Arus :

 Uji perbandingan belitan

 Uji polaritas

 Angka arus lebih (Over current factore/N Number)

 Pengukuran tahanan belitan

 Pengukuran lengkung kemagnitan

 Pengukuran beban (Burden measurement)

(40)

Lanjutan

Lanjutan 3.7.

3.7.

 Pengukuran tahanan isolasi.

 Pemutus Tenaga/daya:  me an s.

 Uji tahanan kontak utama.

 Uji tegangan kerja dalam keadaan kering.

.

 Uji waktu hubung (Closing time test).  Uji waktu buka (Opening time test).

   U i hubun – buka tri free o eration test   Uji ketidaksesuaian fasa.

 Uji operasi dengan tekanan dan suplai tegangan  Uji operasi dengan tekanan dan suplai tegangan

pengenal.

maksimum (110% tegangan pengenal suplai .

(41)

Lanjutan

Lanjutan 3.7.

3.7.

 Kapasitor Tenaga :

 Pengukuran kapasitans dan keluaran

 Kabel minyak atau kabel berisolasi gas tekan dan perlengkapannya:

 Uji aliran minyak  Uji tekanan gas

 Pengujian peralaton bantu dan perlengkapan Generator laiinya

 Suatu unit generator dapat beroperasi dengan baik

berfungsi sebagaimana diinginkan, untuk mengetahui/memastikan apakah peralatan bantu

serta erlen ka ann a da at berfun si sebelum dioperasikan, haruslah diaktifkan terlebih dahulu

(42)

Lanjutan

Lanjutan 3.7.

3.7.

 Relay Pengaman a.l. :

   Pengujian relay pengaman dilaksanakan dengan cara

. karakteristik antara lain:

a. Relay arxis lebih (QCR) .

c. Relay ganguan tanah terbatas (REF) d. Relay tanah

.

f. Relay pengatur tegangan (AVR) g. Relay diferential kabel

. e ay severse power

(43)

Lanjutan

Lanjutan 3.7.

3.7.

a. Motor AC dan DC

Penguian yang dilakukan meliputi pengukuran tahanan isolasi dan belitan serta un uk ker a motor.

b. Batere dan Sistem pengisi batere

c. Pengujian yang diberikan meliputi uji pengisian batere .

d. Panel Tegangan Rendah

Pengujian yang dilakukan meliputi pemeriksaan pentana an, sistem inter oc , in i ator an pengukuran tahanan isolasi relai.

 Perlengkapan a.l. tahanan Netral Generator.

Pengujian yang dilakukaan, meliputi pemeriksaan penyambungan dan pengukuran nilai tahanan

 Sistem Rela Pen aman

(44)

3.8. PENGUJIAN SUBSISTEM

3.8. PENGUJIAN SUBSISTEM

 engu uran ta anan em um an pentana an

Dilaksanakan pengukuran tahanan tanah pada generator. Disamping itu dicek seluruh perlengkapan yang harus ditanahkan a akah telah ditanahkan den an baik.

 Pengujian fungsi sistem pengaman dan kontrol

Untuk lebih meyakinkan apakah semua peralatan kontrol dan pengaman telah tersambung dengari baik, maka semua per eng apan operas an se e um er tegangan ar stan ar hubungan maupun ruang kontrol termasuk uji jatuh (trip test) relai-relai yang bersangkutan untuk memastikan bahwa semua peralatan dan sinyaling telah berfungsi dengan semestinya.

 Pengukuran Tahanan Isolasi / Dielektrik.

Pengujian tahanan isolasi dilakukan untuk mengetahui kemampuan isolasi untuk menahaan tegangan tidak tembus

ada suatu har a tertentu. Sesuai den an karakteristik an dipakai secara ringkas pengujian ini untuk mengetahui kualitas isolasi yang digunakan.

(45)

Lanjutan 3.8.

Lanjutan 3.8.

Pengujian yang dilakukan meliputi pemeriksaan rangkaian

pengawasan dari trafo arus dan trafo tegangan, pemeriksaan tegangan catu daya bantu (DC).

Relai pengaman generator beserta perlengkapannya terdiri dari :

 Relai generator differential e a rans ormer eren a  Relai kabel differential

 Relai unit Aux.transformer differential  Relai starting earth fault

 Relai minimum inpedance

 Relai overcurrent dan overvoltage  Relai negatip phase sequence

 Relai overvoltage

 Relai tegangan kurang (VUR)  Relai pengatur tegangan (AVR)  Relai minimum reactance

 Relai gangguan tanah terbatas (REF)  Relai motor earth fault

(46)

3.9. UJI SISTEM

3.9. UJI SISTEM

 Sistem peralatan untuk Start (Starting device system)

Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian individu

 Sistem eksitasi  Trafo eksitasi

Pengujian yang dilakukan meliputi pemeriksaan tahanan isolasi belitan primer dan sekunder, pemeriksaan ran kaian kontrol dan sistem en aman

 Automatic Voltage Regulator

Penyetelan dari kalibrasi AVR dilakukan berdasarkan .

(47)

3.10. DASAR PENILAIAN/ EVALUASI 3.10. DASAR PENILAIAN/ EVALUASI

ns a as enara or arus memenu semua persyaratan yang menyangkut keselamatan kerja dan keselamatan umum serta persyaratan lingkungan yang

.

 Hal-hal yang menyangkut keandalan sistem, instalasi

Generator PLTA harus memenuhi semua persyaratan persyaratan yang se ut a am ontra . a persyaratan mengenai keandalan ini tidak diatur dalam kontrak, maka dipakai tolok ukur yang lazim digunakan .atas dasar

.

 Dalam menilai/mengevaluasi hasil pengujian dalam

komisioning, tidak dapat ditentukan hanya sepihak saja, mengingat banyak variable-variable. Dengan demikian maka harus ditempuh beberapa kesepakatan antara lain :

 Semua ihak harus se akat men enai cara penyelesaian yang akan ditempuh bila terjadi

(48)

Lanjutan

Lanjutan 3.10

3.10

digunakan untuk menghitung faktor kesalahan untuk mengevaluasi data serta kemungkinan kesalahan maksimal yang dapat ditoleransi tanpa harus mengulangi pengu an. esepa a an n se apa mung n menca u p  jumlah desimal yang digunakan dalam perhitungan serta

kriteria pembulatan desimal.

 emua p a arus sepa a mengena a - a yang apa membatalkan pengujian.

 Dalam hal kegiatan pemeriksaan, perlu dicapai kesepakatan mengena se au mana as pemer saan ersama apa mengijinkan kontraktor untuk dapat melaksanakan pekerjaan tahap berikutnya.

emua p a arus sepa a mengena esaran- esaran ataupun batasan-batasan yang digunakan untuk menentukan bahwa peralatan berhasil baik dalam pengujian akan komisionin

   Semua pihak harus sepakat mengenai standard yang digunakan yang berkaitan dengan komisioning, atau men acu ada buku etun uk abrik instruction manual 109

(49)

3.11. LAPORAN

3.11. LAPORAN

 Laporan komisioning Generator dan Eksitasi memuat hasil

pemeriksaan

dan

pengujian

serta

kekurangan-kekuran ann a

atau un hal-hal an men antun dan

alat-alat yang masih

harus

diganti

oleh

kontraktor/fabrikan.

Laporan

komisioning

PLTA

memuat

data/hasil

pengamatan atau

pengukuran selama pengujian peralatan

individual, subsistem

maupun

sistem,

yang

pencatatannya disaksikan oleh

kontraktor

dan

Tim

komisioning dan Tim komisioning,

perhitungan-perhitungan unjuk kerja dari peralatan dan

sistem,

sesuai dengan standar yang disepakati.

(50)

4

4. BAY TRAFO GENERATOR 

. BAY TRAFO GENERATOR 

4

4.1. UMUM

.1. UMUM

Bay tra o generator agian ari sistem pem ang it

tenaga

listrik yang berfungsi menaikkan tegangan

generator sebelum daya listrik ditransmisikan. Dengan

demikian perlu juga

dilakukan pengujian.

(51)

4.2

4.2.. RUANG LINGKUP

RUANG LINGKUP

 Pedoman ini berlaku untuk pelaksanaan komisioning

bay

trafo generator baru dengan berbagai kapasitas

generator

tersebut.

 Pedoman ini berlaku juga untuk setiap pemeriksaan

berkala

(overhaul) sistem bay trafo generator baik

dilaksanakan oleh pengelola sendiri maupun oleh pihak

ketiga (kontraktor).

Dalam hal-hal khusus, atas kesepakatan bersama

secara

tertulis

antara

pihak-pihak

yang

pengecualian,

(52)

4.3. MAKSUD DAN TUJUAN

4.3. MAKSUD DAN TUJUAN

Pedoman

komisioning

bay

trafo

generator

dimaksudkan

sebagai:

e oman

umum

yang me pu seg e n s

yang

digunakan

sebagai pegangan untuk

melaksanakan

komisioning

bay

trafo

generator i se uru In onesia,

ususnya

generator pada pusat-pusat pembangkit baik

milik PIUKU maupun milik PKUK.

Acuan

bagi semua pihak terkait untuk

mengetahui

tanggung

jawab

masing-masing,

penyiapan laporan/dokumen

komisioning

sesuai format dan jadual yang ditetapkan,

dan

.

  Rujukan dalam menyusun ketentuan-ketentuan

(53)

4.4. PENGERTIAN

4.4. PENGERTIAN

Sistem ba trafo enerator.

Adalah kesatuan beberapa subsistem yang tersusun dalam tata hubungan kerja berfungsi untuk mengubah energi listrik dengan tegangan generator menjadi energi listrik dan

  Subsistem

Adalah rangkaian beberapa peralatan individual yang meru akan ba ian dari sistem ketel ua . an tersusun dalam tata hubungan kerja dan mempunyai fungsi tertentu. Contoh-contoh subsistem Bay Trafo Generator: Sistem pembumian, Peralatan bantu, Subsistem kontrol.

.

Adalah tiap-tiap peralatan dari subsistem ketel uap yang ditinjau secara mandirl sesuai fungsinya. Contoh-contoh peralatan individu: Relay Bucholz, Rele tekanan lebih,

.

 Komisioning Bay Trafo Generator.

Adalah rangkaian kegiatan yang terus menerus, dimulai complete) sampai saat "Serah terima" (taking over)

(54)

4.5. LAMBANG

4.5. LAMBANG

Lambang yang dipergunakan dalam uji unjuk

kerja Bay

Trafo Generator ini merujuk lambang

….

(55)

4.6. INSPEKSI DAN PEMERIKSAAN PENDAHULUAN/

4.6. INSPEKSI DAN PEMERIKSAAN PENDAHULUAN/

PRELIMINARY INSPECTION

PRELIMINARY INSPECTION

 Pemeriksaan Secara Visual

Pemeriksaan secara visual ditujukan untuk mengetahui

dengan spesifikasi dalam kontrak. Disamping itu untuk

melihat apakah semua

perlengkapan

dalam

kondisi

,

,

dimensinya

misalnya

berkarat,

pecah

ataupun

retak/terkelupas.

 Pengecekan Pemasangan

Pengecekan

ini

untuk

menentukan

apakah

gambar-gambar rencana serta

peraturan-peraturan yang

berlaku.

(56)

4.7. UJI INDIVIDU (INDIVIDUAL TEST)

4.7. UJI INDIVIDU (INDIVIDUAL TEST)

 Pengujian Trafo arus dilaksanakan dengan cara pemeriksaan visual dan pengujian karakteristik. nama, pemasangan, keadaan Bushing/ isolator dan pemasangan kawat pentanahan.

 Pengujian karakteristik antara lain adalah pemer saan ras o, pemer saan po ar as pemeriksaan lengkung kemagnetan, pengukuran tahanan searah, pengukuran tahanan isolasi dan

pengujian tegangan tinggi.

 Pengujian Trafo Tegangan

 Pengujian trafo tegangan dilaksanakan dengan cara pemeriksaan visual antara lain memeriksa papan

, ,

pemasangan kawat pentanahan.

 Sedangkan pengujian karakteristik antara lain pemeriksaan polaritas, pemeriksaan rasio, dan

.

 Pengujian Trafo Tenaga

(57)

Lanjutan 4.7.

Lanjutan 4.7.

emer saan v sua a a a pemer saan ons ru s ar

pada trafo, yang mencakup :

Pencatatan papan nama

Kondesi isolator/bushing

Perlengkapan (pengaman tekanan lebih & konservator)

  Termometer

Panel Trafo

Peralatan Penyadap

  Pentanahan

Pengunci terhadap pondasi

Sedangkan pengujian karakteristik antara lain mencakup

:

Pengujian ketahanan dielektrik dan tegangan tembus

minyak

Pengecekan rasio

(58)

Lanjutan 4.7.

Lanjutan 4.7.

-:  Relai Bucholz   Termometer  Kipas angin

 Pompa sirkulasi minyak  Peralatan sadapan

 Relai tekanan lebih tangki utama  Relai telkanan lebih sadapan

 Relai oil level

 Pemeriksaan tahanan pentanahan antara lain :

 Pencatatan papan nama   Penem atan

  Isolator  Hantaran

 Kotak Terminal

 Pengukuran tahanan isolasi

 Pengukuran tahanan pentanahan

(59)

Lanjutan 4.7.

Lanjutan 4.7.

Pen u ian Pemutus Tena a

Pengujian pemutus tenaga dilakukan dengan cara pemeriksaan visual dan pengujian karakteristik.

Pemeriksaan visual antara lain memeriksa a an nama pemasangan, us ing, termina tang i, atup- atup, onta pemisah, serta relai dan panel kontrol Iokal.

Pengujian karakteristik antara lain adalah pengukuran tahanan isolasi en ukuran waktu buka dan tutu pengukuran waktu trilp free, analisa kecepatan kontak, pengukuran tahanan kontak, pemeriksaan tegangan keria umpan buka dan tutup, pemeriksaan kerja dari remote, pemeriksaan fungsi kontak bantu, pemeriksaan

,

(minyak/gas ) , pengujian kebcoran bahan isolasi, dan pengujian tegangan tinggi.

 Pengujian Pemisah

 Pengujian pemisah dilaksanakan dari pemeriksaan visual

dan dari pengujian karakteristik.

Pemeriksaan visual antara lain memeriksa

(60)

Lanjutan 4.7.

Lanjutan 4.7.

 Pengukuran tahanan isolasi  Pengukuran tahanan kontak

 Pemeriksaan kerja dari lokal secara mekanis dan elektris  Pemeriksaan interlok mekanis dan elektris

 Pemeriksaan fungsi kontak bantu  Pemeriksaan indikasi buka/tutup  Pengujian Penangkal Petir

 Pengujian penangkal petir dilaksanakan dengan cara emeriksaan visual dan en u ian karakteristik.

 Pemeriksaan visual antara lain memeriksa  Papan nama

  Pemasangan   Hantaran

 Kotak terminal

 Pemasangan kawat pentanahan  Pengujian karakteristik antara lain:  Pengukuan tahanan isolasi

(61)

Lanjutan 4.7.

Lanjutan 4.7.

 Pengujian relay pengaman dilaksanakan dengan cara pemeriksaan visual dan pengujian karakteristik. Pengujian karakteristik antara lain :

e a arus e

 Relai diferensial trafo

 Relai gangguan tanah terbatas (REF)

 Relai tanah (GFR)

 Relai tegangan kurang (UVR)

 Relai pengatur tegangan (AVR)

 Relai diferensial kabel

 Pemeriksaan Meter

  Pemeriksaan meter dilaksanakan cara pemeriksaan visual dan pemeriksaan unjuk kerja meter-meter yang diperiksa antara lain   Ampere meter    Volt meter    Watt meter    VAR meter   KWH meter

(62)

Lanjutang 4.7.

Lanjutang 4.7.

engu an a e egangan ngg

Pengujian kabel tegangan tinggi dilaksanakan

pengujian karakteristik.

 Pengukuran tahanan isolasi

Pen u ian te an an tin i

 Pengujian fungsi relai isolasi

(63)

4.8. UJI SUBSISTEM

4.8. UJI SUBSISTEM

Pemeriksaan Rangkaian Sekunder

 Rangkaian sekunder yang diperiksa adalah rangkaian .

rangkaian arus antara lain memeriksa :

 Rangkaian meter

 Pengujian dengan injeksi sekunder

tegangan antara lain :

 Rangkaian meter

 Pemeriksaan rangkaian sinkronisasi  Pengukuran beban rangkaian

(64)

Lanjutan 4.8.

Lanjutan 4.8.

 Pengujian rangkaian pengaman dari kontrol

 Pengujian rangkaian pengaman dan kontrol antara lain mengu :

 Trip pengaman dan interlock

 Kontrol lokal (dari gedung kontrol) dan interlock  Kontrol remote dan fasilitas Scada (rangkaiarn

telemeter, rangkaian telesinyal,

rangkaian telekontrol)

 Percobaan pemberian tegangan antara lain :

 Pemeriksaan urutan fase

 Pengukuran in rush current

 Pengamatan setelah pengujian tegangan

(65)

4.9. DASAR PENILAIAN/ EVALUASI

4.9. DASAR PENILAIAN/ EVALUASI

ns a as ay ra o enera or arus memenu semua persyaratan yang menyangkut keselamatan kerja dan keselamatan umum serta persyaratan lingkungan yang

.

 Hal-hal yang menyangkut keandalan sistem, instalasi harus memenuhi semua persyaratan persyaratan yang disebut dalam kontrak. Bila persyaratan mengenai keandalan ini tidak diatur dalam kontrak, maka dipakai tolok ukur yang lazim digunakan .atas dasar kesepakatan bersama antara pem an on ra or.

   Dalam menilai/mengevaluasi hasil pengujian dalam komisionin tidak da at ditentukan han a se ihak sa a mengingat banyak variable-variable. Dengan demikian maka harus ditempuh beberapa kesepakatan antara lain :

(66)

Lanjutan 4.9.

Lanjutan 4.9.

emua p a arus sepa a mengena rumus yang a an digunakan untuk menghitung faktor kesalalhan untuk mengevaluasi data serta kemungkinan kesalahan maksimal an da at ditoleransi tan a harus men ulan i pengujian. Kesepakatan ini sedapat mungkin mencakup  jumlah desimal yang digunakan dalam perhitungan serta

kriteria pembulatan desimal.

  Semua pihak harus sepakat mengenai hal-hal yang dapat

membatalkan pengujian.

  Dalam hal ke iatan emeriksaan erlu dica ai kese akatan

mengenai soeauh mana hasil pemeriksaan bersama dapat mengijinkan kontraktor untuk dapat melaksanakan pekerjaan tahap berikutnya.

 Semua pihaik harus sepakat mengenai besaran-besaran

ataupun batasan-batasan yang digunaka untuk menentukan bahwa peralatan berhasil baik dalam

.

 Semua pihak harus sepakat mengenai standard yang

(67)

4.10. LAPORAN

4.10. LAPORAN

Laporan komisioning Bay Transformer memuat hasil

pemeriksaan

dan

pengujian

serta

kekurangan-kekuran ann a

atau un hal-hal

an

men antun

dan alat-alat yang masih harus

diganti

oleh

kontraktor/fabrikan.

Laporan

komisioning

PLTA

memuat

data/hasil

pengamatan

atau pengukuran selama pengujian

,

,

pencatatannya disaksikan oleh

kontraktor dan Tim

komisioning dan Tim komisioning,

perhitungan-,

sesuai dengan standar yang disepakati.

(68)

5

5. UNJUK KERJA PLTA

. UNJUK KERJA PLTA

 Setelah seluruh pengujian individu, subsistem maupun sistem dilakukan,

5

5.1. UMUM

.1. UMUM

ma a pengu an yang era r ya u pengu an un u er a. a am pengujian yang lalu belum melakukan pengujian yang berkaitan dengan performance. Hal ini belum cukup. Peralatan yang dijalankan bukan asal bero erasi sa a, namun ba aimana unit emban kit tersebut da at menghasilkan efisiensi yang maksimum.

Prosedur uji ini digunakan dalam rangka serah terima dari pihak 

pembuatkepada pemesan yang diperlukan dalam serah terima tersebut a a a prose ur untu menentu an e isiensi te nis, engan cara me a u an pengukuran-pengukuran secara langsung yang membandingkan antara energi air yang dipasok/diperlukan terhadap energi yang dihasilkan, beserta se umlah keru ian-keru ian an terda at ada roses konversi energi potensial air menjadi energi listrik .

 Dalam hal tidak meyakinkan, dilakukan pengukuran-pengukuran secaralangsung terhadap energi potensial air yang dibutuhkan atau energi yang dihasilkan dengan ketelitian yang diharapkan, maka diberikan pedoman-pedomanuntuk mengevaluasi efisiensi dengan metode pengukuran-pengukuran yang sesuai.

(69)

5.2. RUANG LINGKUP DAN TUJUAN

5.2. RUANG LINGKUP DAN TUJUAN

unjuk kerja generator.

  Dalam PLTA, pengujian ini dimaksudkan untuk pengujian unjuk 

kerja dalam rangka penentuan :

  Kapasitas

 Karakteristik lain yang berkaitan dengan operasi misalnya

temperatur uap, temperatur gas belum, penurunan tekanan, dll.

   Dalam turbin air, untuk melakukan verifikasi terhadap data-data yang dijamin oleh pabrik pembuatannya.

  Pengujian tersebut umumnya melakukan verifikasi terhadap data

yang dijamin oleh pihak pabrik dalam hal:

 Kapasitas atau daya yang dihasilkan oleh turbin air

 Kebutuhan air

 Pengaturan kecepatan

 Pengoperasian peralatan pengatur darurat

Pengujian unjuk kerja generator dimaksudkan agar generator pada

waktu beroperasi dapat langsung dihubungkan dengan unit generator yang lain serta dapat memikul beban secara

bersama-.

(70)

5.3. PROSEDUR PENGUJIAN

5.3. PROSEDUR PENGUJIAN

es n enggera u a enaga r.

 Macam-macam pengujian:

 Pengujian daya keluaran mekanis  Pengujian temperatur

 Pengujian putaran 

 Pengujian aliran air  Pengujian tekanan air

 Pengujian tekanan diferensial servo motor

 Unit Turbo – Generator

Pengujian pada tahap ini terdiri dari beberapa tahap uji.

 Uji Sinkronisasi

 Uji sinkronisasi pertama kali bertujuan untuk memeriksa

ran kaian en awatan dan ran kaian kontrol telah tersambung dengan benar, sehingga perintah naik   turunnya frekuensi (putaran turbin) dan tegangan

(71)

Lanjutan 5.3.

Lanjutan 5.3.

ru an u s n ron sas

a u an se aga er u

  Pemeriksaan rangkaian pengawatan dari PT Generator

dan PT

Bus .

emer saan pu aran asa

Pemeriksaan besar arus surya (current surge ) yang

terjadi saat

pemasukan PMT

peras em e anan oa es

Adalah untuk membuktikan semua karakteristik operasi

pembebanan (besaran-besaran suhu, aliran dan listrik)

-

Uji

pembebanan yang meliputi kenaikan dan

penurunan beban

secara normal dengan sistem

kendali pada posisi “Load Limit

Control”

di

panel

.

Uji perpindahan posisi

kendali (control mode

change over)

secara

normal

dari

posisi

governor control ke posisi load limit

control pada

pane con ro .

(72)

Lanjutan 5.3.

Lanjutan 5.3.

Uji Lepas Beban.

Adalah untuk mengetahui keandalan unit turbin

genera or ya u

e ap apa

eroperas

anpa e an

dengan mode pengendalian

“governor” saat generator

tiba-tiba kehilangan beban. Uji lepas

beban

dilakukan

 Uji Keandalan Unit

a u an

engan mem er an pem e anan

a am

 jangka waktu

tertentu (minimal 10 hari) secara terus

menerus.

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan antara ukuran diameter oosit dengan konsentrasi estradiol 17β pada tahap matang (TKO III) dari induk kepiting bakau Scylla serrata yang disuplementasi kolesterol dosis

Lingkup pengujian di dalam penelitian ini mencakup pengujian hubungan kausal atau menguji pengaruh antara variabel eksogen secara parsial yang terdiri dari capital

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Karakteristik Habitat Tempat Bersarang Lebah (Trigona Sp) Di Desa Pelat Kecamatan Untir Iwes Kabupaten Sumbawa

Dalam AAS, sampel diatomisasi menjadi atom-atom bebas keadaan dasar dalam bentuk uap, dan sebuah cahaya radiasi elektromagnetik dihasilkan dari emisi atom-atom tembaga

Bhinneka Tunggal Ika pada dasarnya merupakan gambaran dari kesatuan geopolitik dan geobudaya di Indonesia, yang artinya terdapat keberagaman dalam agama,

Proses anodisasi adalah proses pembentukan lapisan oksida pada logam Proses anodisasi adalah proses pembentukan lapisan oksida pada logam dengan cara bereaksikan

Rencana Kerja SMK !lus 0n#$adah 'ambun Selatan disusun dengan mempertimbangkan keadaan sekolah, harapan masyarakat dan tantangan dalam lingkungna strategis pendidikan

Radiodiagnostik Imejing adalah cabang dari ilmu radiologi dalam bidang diagnostic yang menggunakan alat-alat yang memancarkan energy radiasi pengion maupun bukan pengion yang