R
r
B
PT PEMBANGKITAN JAW A - BALI UNIT BISNIS JASA O&M PLTU PAITON PENGUMUMAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
PT P JBUBJ O&M PLTU PAITON Nomor: 2346.PMl6121UBJOMPTN/201S
PELELANGAN UMUM PENGADAAN iASA PENAMBAHAN POWER SUPPLY DC CONTROL 110 VDC UNTUK GCB
PT PJB UBJ O&M PLTU PAITON
Dalam rangka PENGADAAN JASA PENAMBAHAN POWER SUPPLY DC CONTROL 110 VDC UNTUK GCB untuk PT PJB UBJ O&M PLTU PAITON, dengan ini mengundang perusahaan Saudara untuk mengajukan penawaran harga yang memenuhi ketentuan - ketentuan seperti tercantum dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) pelelangan :
Nomor :2346.RKS/6121UBJOMPTN/201S
Tanggal :20 Maret 201S
HPS Total :Rp.69S.980.000,- (termasuk PPN 10%)
Proses pengadaan dilakukan dengan menggunakan Pelelangan Umum Pascakualifikasi dengan Metode Satu Sampul. Apabila Saudara berminat dapat mengikuti Pelelangan Pekerjaan tersebut agar:
I. Pendaftaran dan Pengambilan RKS :
Hari/Tanggal :Senin, 01 sid 09 April201S
Pukul :10.00- IS.30 WIB ( Kbusus hari terakhir pendaftaran hanya sampai jam: 13.30 WIB ) Tempat :PT. PJB UBJ O&M PLTU PAlTON ( Ruang Pengadaan Lantai 1)
Contact Person :MuslimIMiftachul Saiful Anam - Telp.(033S)77189S Ext :2039 atau 20S2
2. Persyaratan pendaftaran Copy/Salinan Dokumen diserahkan pad a saat pendaftaran dan pengambilan dokumen pengadaan
2.1. Perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), dengan kualifikasi Rekanan Menengah dan Rekanan Besar, klasifikasi sub bidang Electrical atau DC Power Supply. Bagi Rekanan yang mendaftar melampirkan copy dokumen sebagai berikut :
1. Surat perusahaan domisili.
2. Surat Ijin Usaha Perusahaan (SIUP) danlatau Daftar Penyedia Perusahaan (DPP) dari PJB.
2.2. Penyedia Barang/Jasa memiliki pengalaman paling sedikit 1 (Satu) kali menyediakan barang sejenis dalam kurun waktu selama 3 tahun terakhir dengan basil bail Pengalaman tersebut dibuktikan melalui :
a. Surat Perintah Kerja/Kontrak Pekerjaan, b. Berita Acara Serah Terima Barang.
2.3. Penyedia Barang/Jasa membuat surat pemyataan tidak sedang menjalani sanksi blacklist dilingkungan PT. PLN (Persero) Group.
3. Seseorang dilarang mewakili lebih dari 1 (satu) perusahaan dalam pendaftaran dan pengambilan dokumen.
4. Pengambilan Dokumen Pengadaan dapat diwakilkan dengan membawa Surat Kuasa dari Direktur Utama / Pimpinan Perusahaan.
S. Penyedia yang mendaftar untuk ikut pelelangan namun tidak memasukkan dokumen penawaran tanpa alasan yang professional akan dikenakan sanksi blacklist selama 6 (Enam) bulan.
6. Mengikuti Penjelasan Lelang/Aanwijzing pada: HarilTanggal : Kamis, 09 April 201S Pukul : 14.00 WIB sid Selesai
Tempat :PT.PJB UBJ O&M PLTU PAlTON (Ruang Meeting Lantai 2) 7. Pemasukan dokumen penawaran
Tanggal :10sid 16 April 2015
Pukul :10.00-16.00 (khusus tanggal16 April 2015 pukul :10.00-13.30) 8. Pembukaan Dokumen Penawaran
Tanggal : 16 April 2015 Pukul: 14.00
Lampiran 1 Spesifikasi Barang
RKS No. 2346.RKS/612/UBJOMPTN/2014
Tanggal 17 Maret 2015
NAMA BARANG
I. SPESIFKASI BARANG
1.Spesifikasi Power Supply:
1.1. DC Power 110 Vdc parallel redundant system:
1 Battery charger baru dan 1 battery charger existing 1 Battery bank baru dan 1 battery bank existing 1 Distribution Board untuk beban DC
Automatic Transfer Switch dari system DC baru
dengan system DC existing
1.2. Semua komponen untuk DC Power 110 Vdc terintegrasi
didalam DC Power System Cubicle (include distribution output)
1.3. Pihak vendor melampirkan Single Line Diagram DC Power
System pada proposal
1.4. Dalam kondisi normal ketika daya AC tersedia, battery
charger mampu menyediakan dan mensuplai tegangan
DC menuju beban. Saat AC power mengalami gangguan,
baterai mampu mempertahankan suplai tegangan DC
secara kontinyu tanpa ada gangguan.
1.5. DC Charger harus memiliki kemampuan beroperasi load
sharing. DC Charger memiliki kapasitas 100%
1.6. Battery charger harus dilengkapi dengan transformator
isolasi untuk memisahkan sumber AC dari baterai dan
memberikan tegangan yang diperlukan untuk sirkuit
konversi. Semua transformer harus memiliki winding
tembaga. c:
SPESIFIKASI BARANG YANG DIMINTAKAN PENAWARAN
NO. JUMLAH
1.7. Battery charger harus rnerniliki proteksi terhadap
overvoltage dan undervoltage protection, overload
protection, short circuit protection, surge atau transient
protection dan over temperature protection.
1.8. Tersedia reverse power device untuk mencegah terjadinya backfeeding pada inverter dan discharging pada baterai saat terjadi charging pengisi daya atau inverter tidak
berfungsi. Tersedia surge suppression device untuk
melindungi komponen dari lonjakan (surge) tegangan
input AC.
2. Encloser
2.1. DC system harus ditempatkan dalam enclosure yang
berventilasi dan terbuat dari baja. Sisi depan dan samping
enclosure harus ada akses untuk memudahkan
pengoperasian dan pemeliharaan.
2.2. Design enclosure sesuai dengan NEMA 2 (IP31) dan
IP20. Enclosure dilengkapi dengan fan dan satu fan untuk
spare yang bekerja secara otomatis saat temperature didalam enclosure melebihi temperature yang dijinkan
2.3. Enclosure dilengkapi dengan heater untuk mencegah
proses kondensasi didalam enclosure. Heater berfungsi otomatis saat kelembapan didalam enclosure melebihi
batas yang dijinkan.
2.4. Enclosure dilengkapi lampu fluorescent.
2.5. Enclosure dilengkapi dengan system online monitoring
(grapik display, microprocessor system)
3. Controls
3.1. Semua system control harus berbasis mikroprosesor dan
tegangan controller disuplai dari system utama DC dan baterai.
3.2. Pembacaan instrument alat ukur analog harus memiliki
tingkat akurasi tinggi error minimal 1%(voltmeter dan
amperemeter) dan terpasang di depan panel. Terdapat
selector phase switch di semua voltmeter dan
amperemeter.
3.3. Terdapat lampu LED indicator di bagian panel depan dan
s'
push-to-test type.
-3.4. Untuk menjamin kehandalan baterai, pada system DC
capacity yang terprogram di panel. Data yang ditampilkan
adalah data performan discharge battery. Kondisi battery
dapat dimonitoring melalui display pada control panel. DC
system j~ga dilengkapi dengan automatic battery
remaining autonomy test untuk mengecek remaining back
up time baterai berdasarkan beban actual.
4. Wiring
4.1. Spesifikasi inti kabel pada system DC harus terbuat dari
tin-plated stranded copper conductor, dilapisi lapisan
isolasi yang tahan terhadap kelembapan, panas (90°C),
batas tegangan 600 V dan flame retardant.
4.2. Sambungan kabel (wire termination) harus menggunakan
tipe insulation terminal yang di kompresi. Semua ujung
kawat sambungan dan modul control harus dilapisi
dengan inhibitor anti korosi. Dalam satu terminal tidak
diijinkan terpasang lebih dua kabel. Jaringan penghubung
dibutuhkan ketika ada sambungan yang lebih dari 2 pada 1 point.
4.3. Perangkat harus dihubungkan dengan terminal tipe ring.
4.4. Wiring kabel harus dirapikan dengan menggunakan
plastics wire ties, cable lacing atau plastic raceways
(semua material flame retardant).
4.5. Sistem pengkabelan langsung dihubungkan dengan
sumber tegangan, tidak diproteksi dengan fuse, semua
kondisi kabel harus terisolasi dengan baik supaya
mencegah terjadinya short sirkuit.
4.6. Pada setiap kabel dipasang heat shrink wire marker yang
bertujuan untuk identifikasi kabel.
4.7. Baterai charge memiliki main ground (terbuat dari
tembaga) yang di pasang pada bagian bawah enclosure.
Luas penampang main ground bisa menahanan kejadian
hubung singkat pada system. Tersedia split bolt connector
yang berfungsi rnenqhubunqkan system groul1ding
dengan main grounding dengan menggunakan kabel
grounding. Semua material besi pada battery charger
5. Battery Charger
• High Frequency Power charging Instrument.
• Tegangan input: 3 fase 380 ±15% VAC • Teqanqan output: 110 VDC
• Arus output: 80 A
• Kapasitas battery charger: 350 Ah • Frekeunsi: 50 ± %5
• Ripple Factor: s 0.2 % • Noise: s 50 dB
• Efficiency r a 94 %
5.1. Untuk memastikan daya yang tersedia dalam kondisi keadaan darurat, maka baterai charger harus mampu mensuplai beban DC yang dibutuhkan dan sekaligus dapat memulihkan baterai yang telah terbebani 90% dalam waktu 8 jam.
5.2. Baterai charger harus memiliki kapasitas yang sesuai dengan kebutuhan beban dan mengatur secara otomatis ada ada lonjakan beban (floating charge).
5.3. Baterai charger harus mempunyai kemampuan load sharing.
5.4. Baterai charger harus mempunyai kemampuan beroperasi secara eliminator pada saat tanpa baterai.
5.5. Baterai charger harus dilengkapi dengan mode charging Float dan Boost.
5.6. Set level tegangan float dan boost menggunakan tombol diset sesuai set manufaktur baterai. Tidak
5.7. direkomendasikan menggunakan potensiometer.
5.8. Tipe charge current limiting type yang berfungsi membatasi arus sa at mode float agar peralatan terlindungi dari short circuit pad a bagian sisi beban. 5.9. Tersedia sensor remote voltage untuk menentukan
keakuratan dari tegangan baterai.
6. Mimic panel
- ,.
6.1. Pada MIMIC panel aktif terdapat tampilan single diagram DC power system yang menunjukkan kondisi actual dan kondisi setiap sa at dari part pada DC power system (LED)
1. Main Input supply (ON/OFF)
2. Rectifier or Charger in (FLOAT/BOOST)
3. Battery. in Operation
4. Battery CB (ON/OFF)
5. Load MCCB (ON/OFF)
6.2. Tersedia display (LED) dan audible alarm yang meliputi :
1. Mains Input failure
2. Rectifier failure
3. DC out of tolerance
4. Battery operation /discharging
5. Battery imminent discharged
6. Battery disconnected
7. Earth fault DC
S. Over temperature
9. Fan Failure
10. Load MCCB tripped
Tersedia lamp push button test
6.3. Metering panel berbasis mikroprosesor dan rnenarnpilkan
parameter DC system diantaranya :
1. Mains Voltage 2. Mains Current 3. Battery Current 4. Battery Voltage 5. Output Voltage 6. Output Current
7. Back up time left for battery operation
S. Load Power %
6.4. Meter analog terletak pada bagian depan panel DC power
system dan memiliki tingkat error maksimal 2% :
1. AC voltmeter dengan selector untuk tegangan 3 fase
untuk mengukur tegangan input rectifier.
2. DC Ammeter dan voltmeter untuk mengukur arus
'"
output dan teqanqan'output DC power system.
3. DC ammeter dengan zero center untuk mengukur arus
7. Distribution Board
DC supply system dilengkapi dengan distribution board yang
terdiri dari 1 beban (beban 110 VDC). Untuk jumlah feeder
output dicaturnkan pada single line diagram dan datasheet.
8. Baterai
- Valve controlled and sealed lead acid battery
- Battery capacity: 350 Ah/1 0 hr rate
- Nominal voltage: 2 Volt/cell
- Internal resistance: 0.23/baUery capacity (ohm)
- Short circuit current: 10X battery capacity
- Float charge voltage of single cell: 2.23 - 2.27 volt/cell
- Equalizing charge voltage of single cell : 2.30 - 2.35
volt/cell
- Charging current: 15% X battery capacity
II. Ruang lingkup pekerjaan penambahan DC 110
untuk GCB adalah sebagai berikut
1. Lingkup Pekerjaan pengadaan barang DC 110 untuk
GCB
- Spesifikasi barang sesuai dengan spesifikasi yang
disebutkan diatas
- Kondisi barang original dari manufaktur, baru dan
masih tersegel (dibuktikan dengan COO dan COM
dari manufacturing).
- Semua peralatan dan komponen DC 110 sudah
dirancang, diproduksi dan diuji sesuai standar yang
berlaku (terbaru) NEMA, IEEE,dan UL.
- Bila Pelaksanaan pekerjaan dilakukan diunit, maka air
dan listrik keperluan pekerjaan ini disediakan oleh pemberi pekerjaan atau sesuai dengan kesepakatan
dalam kontrak.
2. Pekerjaan instalasi
a) Instalasi perangkat hardware DC110
b) Instalasi komunikasi dengan Distributed Control
System
c) Instalasi perangkat DC110 meliputi :
- Penyambungan kabel koneksi
- Perapian kabel-kabel koneksi
3. Pekerjaan komisioning
a) Melakukan visual check terhadap peralatan yang
telah dipasanq
b) Melakukan function test
4. User training
- Training pengoperasian dan pemeliharaan
- Training troubleshooting
5. Dokumentasi
Pihak ketiga harus menyerahkan dokumentasi dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris paling lambat satu
minggu setelah commissioning selesai yang meliputi :
a) Dokumentasi hasil pekerjaan
b) Wiring diagram
c) Operation, maintenance dan troubleshoot manual
book
d) Semua dokumen diatas di buat rangkap tiga baik
berupasoftcopy maupunhardcopy
6. Garansi dan dokumen Pendukung
- Memberikan jaminan after sales (Garansi) dari
pelaksana pekerjaan selama 12 bulan terhitung saat berita acara penerimaan pekerjaan, meliputi garansi
material dan trouble shooting support.
- Saat Pengiriman barang melampirkan COO
(Certificate of Origin)/ COM (Certificate of
Manufacture)