• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SUKOHARJO BULAN JULI 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SUKOHARJO BULAN JULI 2015"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 Berita Resmi Statistik Kabupaten Sukoharjo No.33/08/3311/Th. II, 25 Agustus 2015

No.33/08/3311/Th.II, 25 Agustus 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

SUKOHARJO BULAN JULI 2015

NILAI TUKAR PETANI (NTP) JULI 2015 SEBESAR 99,99 ATAU NAIK 0,13 PERSEN

 Nilai Tukar Petani (NTP) Sukoharjo Bulan Juli 2015 mengalami kenaikan 0,13 persen yaitu dari posisi 99,86 menjadi 99,99. Hal ini disebabkan karena perubahan indeks harga yang diterima petani (lt) lebih tinggi dari pada perubahan indeks harga yang dibayar petani (lb). lt mengalami penurunan 0,89 persen dari posisi 102,03 pada Bulan Juni 2015 menjadi 101,12 pada Bulan Juli 2015. Sementara lb mengalami penurunan 1,01 persen, dari posisi 102,17 menjadi 101,14.

 Dari 5 (lima) sub sektor pertanian komponen penyusun NTP, 2 (dua) sub sektor mengalami kenaikan indeks yaitu: NTP sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik 1,03 persen dan NTP sub sektor Perikanan naik 6,76 persen. Sedangkan NTP sub sektor Tanaman Pangan turun 1,58 persen, NTP sub sektor Hortikultura turun sebesar 1,97 persen, dan NTP sub sektor Peternakan turun sebesar 1,36 persen.

 Secara umum, Indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan indeks sebesar 0,89 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Penurunan lt terjadi pada 3 (tiga) sub sektor, yaitu sub sektor Tanaman Pangan turun sebesar 2,70 persen, sub sektor Hortikultura turun 2,98 persen, dan sub sektor Peternakan turun 1,99 persen. Sedangkan sub sektor perikanan naik sebesar 6,47 persen. Sementara itu sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat tidak mengalami perubahan indeks/ relatif stabil.

 Indeks harga yang dibayar petani pada Bulan Juli 2015 mengalami penurunan 1,01 persen bila dibandingkan dengan Bulan Juni 2015. Penurunan itu dipengaruhi oleh penurunan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) naik sebesar 1,53 persen, sedangkan Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) relatif stabil.

 Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) di Kabupaten Sukoharjo mengalami penurunan sebesar 0,89 persen dari posisi 101,88 menjadi 100,97.

 Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) atau IHK perdesaan di Kabupaten Sukoharjo mengalami penurunan atau terjadi deflasi pedesaan sebesar 1,53 persen. Deflasi dipicu oleh turunnya indeks harga kelompok Bahan Makanan sebesar 2,85 persen, kelompok Makanan Jadi turun sebesar 0,78 persen, kelompok sandang turun sebesar 1,74 persen, dan kelompok Kesehatan turun 1,98 persen. Sedangkan kelompok Perumahan naik sebesar 0,34 persen, Sementara itu kelompok transportasi dan komunikasi, dan kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga tidak mengalami perubahan/ relatif stabil.

(2)

2 Berita Resmi Statistik Kabupaten Sukoharjo No.33/08/3311/Th. II, 25 Agustus 2015 1. Nilai Tukar Petani (NTP) Sukoharjo

N

ilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. Penghitungan indikator ini diperoleh dari perbandingan antara Indeks Harga Yang Diterima Petani (lt) dengan Indeks Harga Yang Dibayar Petani (lb) yang dinyatakan dalam persentase. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) antara produk pertanian yang dijual petani dengan barang dan jasa yang dibutuhkan petani dalam berproduksi dan konsumsi rumah tangga. Dengan membandingkan kedua perkembangan angka tersebut, maka dapat diketahui apakah peningkatan pengeluaran untuk kebutuhan petani dapat dikompensasi dengan penambahan pendapatan petani dari hasil pertaniannya. Atau sebaliknya, apakah kenaikan harga jual produksi pertanian dapat menambah pendapatan petani yang pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan para petani. Semakin tinggi nilai NTP, relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli petani.

Mulai Januari 2014 dilakukan perubahan tahun dasar dalam penghitungan NTP dari tahun dasar 2007=100 menjadi tahun dasar 2012=100. Perubahan tahun dasar ini dilakukan untuk menyesuaikan perubahan/pergeseran pola produksi pertanian dan pola konsumsi rumah tangga pertanian di perdesaan, serta perluasan cakupan sub sektor pertanian dan dalam penghitungan NTP, agar penghitungan indeks dapat dijaga ketepatannya.

Perbedaan antara NTP tahun dasar 2007=100 dengan NTP tahun dasar 2012=100 adalah meningkatnya cakupan jumlah komoditas baik pada paket komoditas lt maupun lb. Penghitungan NTP (2012=100) juga mengalami perluasan khususnya pada Sub Sektor Perikanan.

(3)

3 Berita Resmi Statistik Kabupaten Sukoharjo No.33/08/3311/Th. II, 25 Agustus 2015

Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga di perdesaan di wilayah Sukoharjo pada Bulan Juli 2015, NTP Sukoharjo mengalami kenaikan indeks 0,13 persen dibanding NTP Juni 2015 yaitu dari 99,86 menjadi 99,99. Kenaikan indeks NTP tersebut disebabkan karena perubahan indeks harga produk pertanian yang diterima petani lebih tinggi dibanding perubahan indeks harga barang dan jasa yang dibayar petani.

Kenaikan NTP pada Bulan Juli 2015 juga disebabkan oleh Kenaikan 2 (dua) sub sektor NTP yaitu: NTP sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik 1,03 persen dan NTP sub sektor Perikanan naik 6,76 persen. Sedangkan NTP sub sektor Tanaman Pangan turun 1,58 persen, NTP sub sektor Hortikultura turun sebesar 1,97 persen, dan NTP sub sektor Peternakan turun sebesar 1,36 persen.

2. Indeks Harga Yang Diterima Petani (lt)

Indeks Harga yang Diterima Petani (lt) menunjukkan fluktuasi harga yang beragam dari komoditas pertanian yang dihasilkan petani.

Pada Juli 2015, secara umum lt mengalami penurunan indeks sebesar 0,89 persen dibandingkan dengan lt Juni 2015, yaitu dari 102,03 menjadi 101,12. Penurunan lt terjadi pada 3 (tiga) sub sektor, yaitu sub sektor Tanaman Pangan turun sebesar 2,70 persen, sub sektor Hortikultura turun 2,98 persen, dan sub sektor Peternakan turun 1,99 persen. Sedangkan sub sektor perikanan naik sebesar 6,47 persen. Sementara itu sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat tidak mengalami perubahan indeks/ relatif stabil.

(4)

4 Berita Resmi Statistik Kabupaten Sukoharjo No.33/08/3311/Th. II, 25 Agustus 2015

3. Indeks Harga Yang Dibayar Petani (lb)

Melalui Indeks Harga yang Dibayar Petani (lb) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian.

Pada Juli 2015, lb tercatat turun sebesar 1,01 persen bila dibandingkan Juni 2015, yaitu dari 102,17 menjadi 101,14. Penurunan lb terjadi pada semua sub sektor, yaitu sub sektor Tanaman Pangan turun sebesar 1,13 persen, sub sektor Hortikultura turun sebesar 1,02 persen, sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun sebesar 1,03 persen, sub sektor Peternakan turun sebesar 0,63 persen, dan sub sektor Perikanan turun sebesar 0,28 persen.

(5)

5 Berita Resmi Statistik Kabupaten Sukoharjo No.33/08/3311/Th. II, 25 Agustus 2015 4. NTP Subsektor

a. Subsektor Tanaman Pangan (NTPP)

Pada Bulan Juli 2015 NTPP mengalami penurunan indeks sebesar 1,59 persen. Penurunan

NTPP disebabkan karena indeks yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 2,70 persen lebih rendah dibanding indeks yang dibayar petani yang turun sebesar 1,13 persen. Penurunan lb disebabkan oleh turunnya Indeks Konsumsi Rumah Tangga sebesar 1,57 persen dan Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) turun sebesar 0,01 persen.

b. Subsektor Hortikultura (NTPH)

Nilai Tukar Petani sub sektor Hortikultura (NTPH) pada Juli 2015 dilaporkan terjadi penurunan indeks sebesar 1,97 persen. Hal ini terjadi karena indeks yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 2,98 persen, lebih rendah dibanding indeks yang dibayar

petani, dimana lb mengalami penurunan sebesar 1,02 persen. Penurunan yang terjadi pada lt disebabkan oleh perubahan indeks harga pada kelompok Sayur-sayuran naik sebesar 2,63 persen dan kelompok Buah-buahan turun sebesar 3,76 persen.

Penurunan lb sebesar 1,02 persen disebabkan oleh penurunan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 1,45 persen dan Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) naik sebesar 0,01 persen.

No Rincian Juni'15 Juli'15

Perub Juli thd Juni'15

(%) (1) (2) (4) (4) (5)

I. Indeks Diterima Petani 103,96 101,15 -2,70

1. Padi 102,39 101,27 -1,09 2. Palawija 107,08 100,92 -5,76

II. Indeks Dibayar Petani 102,36 101,20 -1,13

1. Konsumsi Rumah Tangga 103,26 101,64 -1,57 2. BPPBM 100,00 99,99 -0,01

III. Nilai Tukar Petani 101,56 99,95 -1,59

Tabel 1

NTP Subsektor Tanaman Pangan Sukoharjo dan Perubahannya Juni - Juli 2015 (2012=100)

No Rincian Juni'15 Juli'15 Perub Juli

thd Juni'15 (%) (1) (2) (4) (4) (5)

I. Indeks Diterima Petani 106,82 103,64 -2,98

1. Sayur-sayuran 104,69 107,44 2,63 2. Buah-buahan 107,13 103,09 -3,76

II. Indeks Dibayar Petani 102,25 101,21 -1,02

1. Konsumsi Rumah Tangga 103,19 101,70 -1,45 2. BPPBM 99,99 100,00 0,01

III. Nilai Tukar Petani 104,46 102,40 -1,97

Tabel 2

NTP Subsektor Hortikultura Sukoharjo dan Perubahannya Juni - Juli 2015 (2012=100)

(6)

6 Berita Resmi Statistik Kabupaten Sukoharjo No.33/08/3311/Th. II, 25 Agustus 2015 c. Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR)

Pada Juli 2015 NTPR mengalami kenaikan indeks sebesar 1,03 persen. Hal ini disebabkan karena Indeks yang diterima petani tidak

mengalami perubahan/ relatif stabil sedangkan indeks yang dibayar petani mengalami penurunan sebesar 1,03 persen. Penurunan pada lb terjadi karena turunnya Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 1,54 persen, dan indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) tidak mengalami perubahan/ relatif stabil.

d. Subsektor Peternakan (NTPT)

NTP sub sektor Peternakan pada Bulan Juli 2015 dilaporkan mengalami penurunan sebesar 1,36 persen. Penurunan ini terjadi karena perubahan lt yang lebih rendah dibandingkan dengan perubahan lb. Indeks harga yang diterima petani turun sebesar 1,99 persen sementara indeks harga yang dibayar petani turun sebesar 0,63 persen.

Penurunan yang terjadi pada lt disebabkan oleh turunnya indeks harga pada 2 (dua) kelompok sub sektor Peternakan yaitu: ternak besar turun sebesar 1,71 persen, ternak kecil turun sebesar 2,92 persen, dan hasil ternak turun sebesar 7,36 persen. Sedangkan unggas naik 0,74 persen.

Sementara itu, penurunan yang terjadi pada lb disebabkan karena penurunan pada BPPBM sebesar 0,01 persen yaitu dari 100,47 persen menjadi 100,45 persen lebih tinggi dibanding penurunan indeks IKRT sebesar 1,46 persen yaitu dari 103,02 persen menjadi 101,52 persen.

No Rincian Juni'15 Juli'15 Perub Juli

thd Juni'15 (%) (1) (2) (4) (4) (5)

I. Indeks Diterima Petani 100,00 100,00 0,00

1. TPR 100,00 100,00 0,00

II. Indeks Dibayar Petani 102,07 101,02 -1,03

1. Konsumsi Rumah Tangga 103,10 101,51 -1,54 2. BPPBM 100,00 100,00 0,00

III. Nilai Tukar Petani 97,98 98,99 1,03

Tabel 3

NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat Sukoharjo dan Perubahannya Juni - Juli 2015 (2012=100)

No Rincian Juni'15 Juli'15 Perub Juli

thd Juni'15 (%) (1) (2) (4) (4) (5)

I. Indeks Diterima Petani 103,25 101,20 -1,99

1. Ternak Besar 102,71 100,96 -1,71 2. Ternak Kecil 104,91 101,85 -2,92 3. Unggas 101,65 102,40 0,74 4. Hasil Ternak 105,95 98,15 -7,36

II. Indeks Dibayar Petani 101,56 100,92 -0,63

1. Konsumsi Rumah Tangga 103,02 101,52 -1,46 2. BPPBM 100,47 100,45 -0,01

III. Nilai Tukar Petani 101,66 100,28 -1,36

Tabel 4

NTP Subsektor Peternakan Sukoharjo dan Perubahannya Juni - Juli 2015 (2012=100)

(7)

7 Berita Resmi Statistik Kabupaten Sukoharjo No.33/08/3311/Th. II, 25 Agustus 2015 e. Subsektor Perikanan (NTN)

Pada Bulan Juli 2015, NTN mengalami kenaikan indeks sebesar 6,77 persen. Kenaikan ini terjadi karena perubahan lt yang lebih tinggi dibandingkan dengan perubahan lb.

Indeks yang diterima petani naik sebesar 6,46 persen lebih tinggi dibanding indeks yang dibayar petani yang turun sebesar 0,28 persen. Kenaikan yang terjadi pada lt disebabkan oleh perubahan indeks harga pada kelompok penangkapan ikan yang naik sebesar 1,65 persen, dan kelompok budidaya ikan naik 6,62 persen. Penurunan yang terjadi pada lb disebabkan karena naiknya indeks BPPBM sebesar 1,58 persen lebih tinggi dibanding IKRT yang turun sebesar 1,53 persen.

5. NTUP Sub Sektor

Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (lt) terhadap indeks harga yang dibayar petani (lb), dimana komponen lb hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya konsumsi dari komponen indeks harga yang dibayar petani (lb), NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya.

Pada Juli 2015 terjadi penurunan NTUP sebesar 0,89 persen dari posisi

101,88 menjadi 100,97. Hal ini karena penurunan lt sebesar 0,89 persen lebih rendah dibandingkan indeks BPBBM yang tidak mengalami perubahan. Penurunan NTUP disebabkan oleh penurunan NTUP di 3 (tiga) sub sektor. NTUP Tanaman Pangan turun sebesar 2,69 persen, Subsektor Hortikultura turun sebesar 2,98 persen, dan sub sektor Peternakan

No Rincian

Juni'15 Juli'15 Perub Juli

thd Juni'15 (%) (1) (2) (4) (4) (5)

I. Indeks Diterima Petani 101,79 108,37 6,46

1. Tangkap 101,01 102,67 1,65 2. Budidaya 101,81 108,56 6,62

II. Indeks Dibayar Petani 102,04 101,75 -0,28

1. Konsumsi Rumah Tangga 103,08 101,50 -1,53 2. BPPBM 100,53 102,12 1,58

III. Nilai Tukar Petani 99,76 106,51 6,77

Tabel 5

NTP Subsektor Perikanan Sukoharjo dan Perubahannya Juni - Juli 2015 (2012=100)

Rincian Juni'15 Juli'15 Perub Juli

thd Juni'15 (%) (1) (3) (3) (4) 1. Tanaman Pangan 103,96 101,16 -2,69 2. Hortikultura 106,83 103,64 -2,98 3. Tanaman Perkebunan 100,00 100,00 0,00 4. Peternakan 102,77 100,75 -1,97 5. Perikanan 101,25 106,12 4,81 Sukoharjo 101,88 100,97 -0,89 Tabel 6

Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian per Subsektor dan Persentase Perubahannya, Juli 2015 (2012=100)

(8)

8 Berita Resmi Statistik Kabupaten Sukoharjo No.33/08/3311/Th. II, 25 Agustus 2015

turun sebesar 1,97 persen. Sedangkan sub sektor perikanan naik sebesar 4,81 persen. Sementara itu

sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat tidak mengalami perubahan/ relatif stabil.

6. Indeks Harga Konsumen Perdesaan

Perubahan Indeks Konsumsi

Rumah Tangga (IKRT)

mencerminkan angka inflasi/deflasi di wilayah perdesaan. Pada Juli 2015, Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) atau IHK di daerah perdesaan di Kabupaten Sukoharjo

mengalami penurunan atau terjadi deflasi sebesar 1,53 persen. Deflasi dipicu oleh turunnya indeks harga kelompok Bahan Makanan sebesar 2,85 persen, kelompok Makanan Jadi turun sebesar 0,78 persen, kelompok sandang turun sebesar 1,74 persen, dan kelompok Kesehatan turun 1,98 persen. Sedangkan kelompok Perumahan naik sebesar 0,34 persen, Sementara itu kelompok transportasi dan komunikasi, dan kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga tidak mengalami perubahan/ relatif stabil.

Rincian Juni'15 Juli'15

Perub Juli thd Juni'15

(%) (1) (3) (3) (4)

Konsumsi Rumah Tangga 103,21 101,63 -1,53

a. Bahan Makanan 106,07 103,04 -2,85 b. Makanan Jadi 101,35 100,56 -0,78 c. Perumahan 100,32 100,67 0,34 d. Sandang 104,04 102,22 -1,74 e. Kesehatan 102,03 100,00 -1,98 f. Pendidikan, Rekreasi & OR 100,00 100,00 0,00 g. Transportasi dan Komunikasi 100,00 100,00 0,00

Tabel 7

IHK Perdesaan Sukoharjo dan Perubahannya (%) Juni - Juli 2015 (2012=100)

(9)

9 Berita Resmi Statistik Kabupaten Sukoharjo No.33/08/3311/Th. II, 25 Agustus 2015

Tabel 8.

NTP Sukoharjo per Sub Sektor dan Perubahannya (%) Juni – Juli 2015 (2012=100)

Juni'15 Juli'15 P erub Juli thd Juni'15 (%) Juni'15 Juli'15 P erub Juli thd Juni'15 (%) Juni'15 Juli'15 P erub Juli thd Juni'15 (%) Juni'15 Juli'15 P erub Juli thd Juni'15 (%) Juni'15 Juli'15 P erub Juli thd Juni'15 (%) Juni'15 Juli'15 P erub Juli thd Juni'15 (%) (3) (3) (4) (6) (6) (7) (9) (9) (10) (12) (12) (13) (15) (15) (16) (18) (18) (19)

I. Indeks D iterima P etani 103,96 101,15 -2,70 106,82 103,64 -2,97 100,00 100,00 0,00 103,25 101,20 -1,99 101,79 108,37 6,46 102,03 101,12 -0,89

II. Indeks D ibayar P etani 102,36 101,20 -1,14 102,25 101,21 -1,02 102,07 101,02 -1,03 101,56 100,92 -0,63 102,04 101,75 -0,28 102,17 101,14 -1,01

1. Ko nsumsi R umah T angga 103,26 101,64 -1,57 103,19 101,70 -1,44 103,10 101,51 -1,54 103,02 101,52 -1,46 103,08 101,50 -1,53 103,21 101,63 -1,53

a. Bahan M akanan 106,18 103,08 -2,92 106,02 103,11 -2,74 105,64 102,72 -2,77 105,68 102,84 -2,69 105,95 102,91 -2,87 106,07 103,04 -2,85 b. M akanan Jadi 101,35 100,56 -0,78 101,34 100,56 -0,77 101,37 100,56 -0,80 101,34 100,54 -0,79 101,56 100,47 -1,07 101,35 100,56 -0,78 c. Perumahan 100,33 100,65 0,32 100,32 100,76 0,44 100,31 100,60 0,29 100,30 100,61 0,31 100,33 100,22 -0,12 100,32 100,67 0,34 d. Sandang 103,95 102,25 -1,64 104,10 102,21 -1,81 104,17 102,16 -1,92 104,25 102,15 -2,01 103,74 102,38 -1,31 104,04 102,22 -1,74 e. Kesehatan 102,06 100,00 -2,02 101,76 100,00 -1,73 102,06 100,00 -2,02 102,15 100,00 -2,10 101,71 100,00 -1,68 102,03 100,00 -1,98 f. Pendidikan, Rekreasi & Olah raga 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 0,00 g. Transportasi dan Komunikasi 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 0,00

2. B P P B M 100,00 99,99 -0,01 99,99 100,00 0,01 100,00 100,00 0,00 100,47 100,45 -0,02 100,53 102,12 1,58 100,15 100,15 0,00

a. Bibit 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 0,00 101,86 100,98 -0,86 101,07 101,04 -0,03 100,97 100,52 -0,45 b. Obat-obatan & Pupuk 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 0,00 100,03 100,67 0,64 100,23 100,00 -0,23 100,01 100,28 0,27 c. Sewa, Pajak & Pengeluaran Lain 100,00 99,84 -0,16 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 0,00 102,14 100,00 -2,10 100,42 100,00 -0,41 100,46 99,90 -0,55 d. Transportasi 99,86 100,00 0,14 99,85 100,00 0,15 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 0,00 99,94 100,00 0,06 e. Penambahan Barang M odal 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 0,00 100,60 100,36 -0,23 100,00 100,00 0,00 f. Upah Buruh Tani 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 0,00 100,00 112,00 12,00 100,00 100,00 0,00

III. N ilai T ukar P etani 101,56 99,95 -1,58 104,46 102,40 -1,97 97,98 98,99 1,03 101,66 100,28 -1,36 99,76 106,51 6,77 99,86 99,99 0,13

IV. N ilai T ukar Usaha P ertanian 103,96 101,16 -2,69 106,83 103,64 -2,99 100,00 100,00 0,00 102,77 100,75 -1,97 101,25 106,12 4,81 101,88 100,97 -0,89

H o rtikultura T anaman P erkebunan R akyat P eternakan P erikanan Suko harjo

(1) R incian

Referensi

Dokumen terkait

Setelah mencermati dan mempelajari Nota Keuangan dan Raperda Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) Tahun Anggaran 2014 dan Rancangan Peraturan

Intensifikasi Pembudidayaan Ikan yang selanjutnya disebut INBUDKAN adalah salah satu program pembangunan perikanan budidaya, dengan menitikberatkan pada gerakan bersama dari

Hanum dan Rangga membuat kisah perjalanan yang mempunyai ciri berbeda dari beberapa buku catatan perjalanan. Cerita ini mengandung unsur konflik yang menjadi pembangun

Karena dengan menggunakan layar sentuh maka mahasiswa dapat lebih mudah mengetahui segala informasi untuk sistem akademik dan pengumuman untuk setiap fakultas

 Konsep rumah tangga pertanian mengalami perluasan dibanding Sensus Pertanian 1983, yaitu untuk konsep rumah tangga pertanian pengguna lahan ditambah dengan usaha

Sedangkan lima kelompok pengeluaran lainnya mengalami kenaikan harga/ inflasi yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 0,04 persen; kelompok perumahan,

Memperoleh informasi yang lengkap mengenai diagnosis, asesmen medis, rencana perawatan, detail kontak yang dapat dihubungi, dan informasi relevan lainnya mengenai rencana

Usia, jenis kelamin dan etnis sangat penting untuk mengkaji klien dengan masalah ginjal atau urinary.. Hipertensi tiba-tiba pada usia >50 tahun perlu dipertibangkan