• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Gaya Kepemimpinan di CV.Mustika Surya Pratama)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Gaya Kepemimpinan di CV.Mustika Surya Pratama)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan

(Studi Kasus Gaya Kepemimpinan di CV.Mustika Surya

Pratama)

*1Yohanes Jimirano Ama Gate, 2Chusnul Fatanah 1,2Politeknik Bisnis Kaltara

Jl. Gajah Mada Rt.05 No 17, Karang Anyar Pantai, Tarakan Barat, Kota Tarakan, Kalimantan Utara 77111 1jimirano.gate@gmail.com, 2fatanahchusnul@gmail.com

I. Pendahuluan

Organisasi merupakan suatu wadah bagi orang-orang untuk berkumpul dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam organisasi tentunya perlu adanya hirarki pimpinan dan bawahan. Oleh karena itu perlu adanya sumberdaya manusia yang berkualitas untuk menjadi pimpinan dan bawahan. Sudarsono (2006, h.67) [1] mengungkapkan bahwa sumberdaya manusia adalah tenaga yang berpotensi dan tidak dapat dipisahkan dari organisasi atau unit kerja.

Kepemimpinan merupakan gejala universal yang terdapat dalam kehidupan kolektif. Kepemimpinan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan organisasi maupun berkelompok. Untuk mencapai tujuan bersama, manusia di dalam organisasi perlu membina kebersamaan dengan mengikuti pengendalian dari pemimpinnya. Dengan

ARTICLE INFO A B S T R A C T

Article history:

Received : March 6, 2020 Revised : March 19, 2020 Accepted : April 1, 2020

Every company must realize that human resources are important resources, so the company must manage them appropriately and correctly in order to be able to contribute in achieving the company's goals. The company needs a structure between leaders and subordinates. In the company's leadership with its style can influence the performance of its employees in order to carry out their duties properly and correctly. The purpose of this study was to determine the effect of leadership style on employee performance on the CV. Mustika Surya Pratama. The research method used is descriptive method, while in hypothesis testing the method used in this research is descriptive method. The results showed that leadership style has an influence on employee performance in the CV. Mustika Surya Pratama

Keywords:

Leadership Style Employee Performance

INFO ARTIKEL A B S T R A K

Proses Artikel:

Artikel Diterima : 6 Maret 2020 Artikel Direvisi : 19 Maret 2020 Dinyatakan Diterima : 1 April 2020

Setiap perusahaan harus menyadari bahwa sumber daya manusia merupakan sumber daya penting, maka perusahaan harus mengelolanya secara tepat dan benar agar dapat memberikan kontribusi dalam pencapaian tujuan perusahaan. Perusahaan membutuhkan struktur antara pimpinan dan bawahan. Di perusahaan pimpinan dengan gayanya bisa mempengaruhi kinerja karyawannya agar melaksanakan tugas dengan baik dan benar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada CV. Mustika Surya Pratama. Metode penelitian yang digunakan menggunakan metode deskriptif, sedangkan dalam pengujian hipotesis digunakan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan pada CV. Mustika Surya Pratama.

Kata Kunci:

Gaya Kepemimpinan Kinerja karyawan

(2)

pengendalian tersebut, perbedaan keinginan, kehendak, kemauan, perasaan, kebutuhan dan lain-lain dipertemukan untuk digerakkan kearah yang sama oleh seorang pemimpin untuk mencapai tujuan bersama.

Peran seorang pemimpin dalam mempengaruhi bawahannya sangatlah penting bagi kemajuan organisasi tersebut. Koesmono (2007, h.30) [2] mengungkapkan bahwa keberadaan seorang pemimpin dalam organisasi dibutuhkan untuk membawa organisasi kepada tujuan yang telah ditetapkan.

Gaya kepemimpinan merupakan hal yang identik dengan sikap seorang pemimpin dalam memimpin suatu organisasi. Pada umumnya banyak pemimpin-pemimpin yang menyesuaikan gaya kepemimpinannya dengan kondisi organiasasi yang dipimpin. Bahkan ada seorang pemimpin ada yang memiliki lebih dari satu gaya kepemimpinan dalam upaya mencapai tujuan organisasi. (Rivai 134 : 2013) [3] . Menurut Mangkunegara (2012:68) [4] dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, “kinerja yaitu sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikannya”. Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditamplkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan. Menurut Wahjosumidjo, (2012:35) [5]. “Pemimpin adalah proses antar hubungan atau interaksi antara pemimpin, bawahan dan situasi “.

Gaya kepemimpinan merupakan perilaku pemimpin yang digunakan seseorang ketika ingin mempengaruhi orang lain. Menurut Robert House sebagaimana dikutip oleh Robbins (2007, h.448) [6] mengungkapkan bahwa terdapat empat macam klasifikasi kepemimpinan Path Goal, yakni gaya kepemimpinan direktif, gaya kepemimpinan suportif, gaya kepemimpinan partisipatif, dan gaya kepemimpinan berorientasi pada tugas. Bermacam-macam gaya kepemimpinan dapat digunakan oleh seorang pemimpin untuk mempengaruhi dan memotivasi bawahannya, sehingga dapat meningkatkan kinerja bawahannya dalam melakukan pekerjaan.

Kinerja organisasi sangat ditentukan oleh unsur pegawainya, karena itu dalam mengukur kinerja organisasi biasanya diukur dari tampilan kerja pegawainya. Kinerja pegawai yang baik akan berdampak pada kinerja organisasi secara keseluruhan, yang pada akhirnya dapat terlihat dari pencapaian organisasi. Seperti pengertian kinerja “hasil kerja secara kualitas & kuantitasyang dicapai oleh sesorang atau sekelompok orang dalam melaksanankan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. (Mangkunegara, 2012:9) [7]

Hasil pekerjaan tersebut dapat menyangkut kualitas, kuantitas, dan ketepatan waktu. Sedangkan kinerja pegawai dipengaruhi oleh kemampuan/pendidikan, motivasi, lingkungan, disiplin, peraturan, dan yang terpenting adalah dipengaruhi oleh kepemimpinan dalam organisasi tersebut. (mahsun 45 : 2012). [8]

Commanditaire Vennootschap (CV) adalah suatu bentuk badan usaha persekutuan yang didirikan oleh seseorang atau beberapa orang yang mempercayakan uang atau barang kepada seseorang atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan bertindak sebagai pemimpin untuk mencapai tujuan bersama. Perusahaan terdiri dari beberapa jenis, salah satunya adalah perusahaan perdagangan. CV. Mustika merupakan salah satu CV yang bergerak di bidang perdagangan. CV. Mustika Surya Pratama memiliki karyawan sebanyak 30 (tiga puluh ) orang . Karyawan ini terdiri dari 10 (sepuluh) orang sales, 5 (lima) pendukung transaksi kas (kasir), 5 (lima) tenaga administrasi,, dan 10 (sepuluh) tenaga pergudangan. Untuk dapat mencapi tujuan bersama yang baik tentunya dibutuhkan sumberdaya manusia yang berkualitas agar CV. Mustika Surya Pratama dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan. Hal ini tentunya perlu adanya peran kepemimpinan yang dapat menciptakan suasana kerja yang harmonis terhadap karyawan guna meningkatkan kinerja karyawannya. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan di CV. Mustika Surya Pratama.

(3)

II. Tinjauan Pustaka

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahuli terletak pada lokasi penelitian, populasi, dan penentuan sampel. Sedangkan persamaam penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah terdapat kesamaan konsep dan pengumpulan data menggunakan kuisioner. Astria Khairizah, Irwan Noor, Agung Suprapto [9] dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Di Perpustakaan Universitas Brawijaya Malang) mendapatkan hasil penelitian bahwa Secara serentak ketiga variabel mempunyai pengaruh yang penting terhadap (Y), yang berarti kinerja karyawan dapat meningkat apabila pemimpin menerapkan gaya kepemimpinan direktif; suportif; dan partisipatif.

Rendyka Dio Siswanto dan Djambur Hamid (2017) [10] meneliti Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Divisi Human Resources Management Compensation And Benefits Pt Freeport Indonesia) menunjukkan hasil bahwa gaya kepemimpinan Konsultasi mempunyai pengaruh yang paling kuat dibandingkan dengan variabel lainnya.

Pipin Sukandi dan Eric Toberico (2016) [11] melakukan penelitian Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Gaya Kepemimpinan Situasional Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cibeunying) dan mendapatkan hasil penelitian Hasilnya didapat bahwa gaya kepemimpinan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cibeunying Bandung baik termasuk kinerja karyawannya pun baik. Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja sebesar 49,56%, sedangkan 50,44% dipengaruhi oleh faktor lain dengan tingkat keeratan hubungan antara dua variabel tersebut adalah 0,704, yang berarti bahwa antara variabel gaya kepemimpinan dan variabel kinerja terdapat pengaruh yang kuat. Jadi hipotesis awal mengenai pemimpin menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat maka kinerja karyawan akan meningkat , dapat diterima.

Kreitner dan Kinicki (2005, h.299), [12] mengungkapkan bahwa kepemimpinan atau leadership didefinisikan sebagai suatu proses pengaruh sosial dimana pemimpin mengusahakan partisipasi sukarela dari para bawahan dalam suatu usaha untuk mencapai tujuan organisasi. Maka kepemimpinan adalah suatu proses dimana seseorang mempengaruhi orang lain untuk menjadi bawahan dalam mencapai tujuan bersama.

Kartono (2002, h.62), [13] menjelaskan bahwa “gaya kepemimpinan adalah cara bekerja dan bertingkah laku pemimpin dalam membimbing para bawahannya untuk berbuat sesuatu”. Jadi gaya kepemimpinan merupakan sifat dan perilaku pemimpin yang diterapkan kepada bawahannya untuk membimbing bawahannya dalam melaksanakan pekerjaan.

A. Tipe-Tipe Gaya Kepemimpinan

Teori ini dikembangkan oleh Robert House sebagaimana dikutip oleh Wirjana dan Supardo (2005, h.49), [14] mengungkapkan bahwa seseorang pemimpin menggunakan suatu gaya kepemimpinan yang tergantung dari situasi:

1) Kepemimpinan Direktif

Pemimpin memberikan nasihat spesifik kepada kelompok dan memantapkan peraturan-peraturan pokok.

2) Kepemimpinan Suportif

Adanya hubungan yang baik antara pemimpin dengan kelompok dan memperlihatkan kepekaan terhadap kebutuhan anggota.

3) Kepemimpinan Partisipatif

Pemimpin mengambil keputusan berdasarkan konsultasi dengan kelompok, dan berbagi informasi dengan kelompok.

(4)

4) Kepemimpinan Orientasi Prestasi

Pemimpim menghadapkan anggota-anggota pada tujuan yang menantang, dan mendorong kinerja yang tinggi, sambil menunjukkan kepercayaan pada kemampuan kelompok.

Dalam menerapkan kepemimpinan situasional, seorang pemimpin harus didasarkan pada analisis terhadap situasi yang dihadapi pada suatu saat tertentu dan mengidentifikasikan kondisi anggota atau anak buah yang dipimpinnya. Kondisi bawahan merupakan faktor yang penting, karena selain sebagai individu bawahan juga sebagai kekuatan kelompok yang kenyataannya dapat menentukan kekuatan pribadi yang dimiliki pemimpin (Veitzal Rivai, 2011:72). [15]

Pemimpin harus mampu untuk malakukan adaptasi kepemimpinan terhadap tuntutan lingkungan dimana dia memperagakan kepemimpinannya. Dimana seorang pemimpin harus mempunyai fleksibelitas yang bervariasi. Kebutuhan yang berbeda pada anak buah membuat dia harus diberlakukan berbeda pula, walaupun banyak praktisi yang mengganggap tidak praktis dalam setiap kali mengambil keputusan harus terlebih dahulu mempertimbangkan setiap variable situasi. Dasar gaya kepemimpinan situasional Hersey dan Blanchard yaitu :

 Kadar bimbingan dan pengarahan yang diberikan oleh pemimpin (perilaku tugas).  Kadar dukungan sosio emosional yang disediakan oleh pemimpin (perilaku hubungan).  Tingkat kesiapan atau kematangan yang diperlihatkan oleh anggota dalam

melaksanakan tugas dan fungsi mereka dalam mencapai tujuan tertentu.

Konsep ini menjelaskan hubungan antara perilaku kepemimpinan yang efektif dengan tingkat kematangan anggota kelompok atau pengikutnya. Teori ini menekankan hubungan pemimpin dengan anggota hingga tercipta kepemimpinan yang efektif, karena anggota dapat menentukan keanggotaan pribadi yang dimiliki pemimpin.

B. Kinerja Karyawan

Menurut Widodo (2011:78), [16] kinerja adalah melakukan suatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil seperti yang diharapkan, atau suatu hasil karya yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masingmasing dalam rangka mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum, dan sesuai dengan moral dan etika. Wirawan (2009, h.5), [17] menyebutkan jika kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu. Jadi kinerja karyawan adalah hasil yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Menurut Mangkunegara (2012:17), faktor-faktor penentu pencapaian prestasi kerja atau kinerja individu dalam organisasi adalah sebagai berikut:

1) Faktor Individu

Secara psikologis, individu yang normal adalah individu yang memiliki integritas yang tinggi antara fungsi psikis (rohani) dan fisik (jasmani). Dengan adanya integritas yang tinggi antara fungsi psikis dan fisik, maka individu tersebut memiliki konsentrasi diri yang baik. Konsentrasi yang baik ini merupakan modal utama individu manusia untuk mampu mengelola dan mendayagunakan potensi dirinya secara optimal dalam melaksanakan kegiatan atau aktivitas kerja sehari-hari dalam mencapai tujuan organisasi.

2) Faktor Lingkungan Organisasi

Faktor lingkungan kerja organisasi sangat menunjang bagi individu dalam mencapai prestasi kerja. Faktor lingkungan yang dimaksud antara lain uraian jabatan yang jelas, target kerja yang menantang, pola komunikasi kerja yang efektif, hubungan kerja harmonis, iklim kerja respek dan dinamis, peluar berkarier, dan fasilitas kerja yang relatif memadai.

(5)

Suryadi (2013:355), [18] mengatakan bahwa hampir semua cara pengukuran kinerja mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut;

 Kuantitas, yaitu jumlah yang harus diselesaikan atau dicapai.

 Kualitas, yaitu mutu yang harus dihasilkan (baik tidaknya). Ketepatan waktu, yaitu sesuai tidaknya dengan waktu yang direncanakan

C. Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan

Thoha (2010, h.42), [19] mengungkapkan bahwa dengan mempergunakan kepemimpinan maka pemimpin akan mempengaruhi persepsi bawahan dan memotivasinya, dengan cara mengarahkan karyawan pada kejelasan tugas, pencapaian tujuan, kepuasan kerja, dan pelaksanaan kerja yang efektif. Hal ini dipertegas oleh Robbins (2007, h.432), [20] yang mengungkapkan bahwa kepemimpinan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok menuju pencapaian sasaran. Kemampuan karyawan untuk mencapai sasaran dan tujuan organisasi tersebut merupakan pencerminan dari kinerja karyawan. Sehingga dapat disimpulkan jika gaya kepemimpinan memiliki peran yang besar dalam meingkatkan kinerja karyawan.

III. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Nazir (2011:65) [21] yaitu suatu metode penelitian yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara fatual, baik tentang institusi sosial, ekonomi, politik dan suatu kelompok ataupun suatu daerah. Dalam metode survey juga dikerjakan evaluasi serta perbandingan-perbandingan terhadap hal-hal yang telah dikerjakan orang dalam menangani situasi atau masalah yang serupa dan hasilnya dapat digunakan dalam pembuatan rencana dan pengambilan keputusan di masa mendatang.

Populasi penelitian ini berjumlah 30 orang dengan sampel sebanyak 30orang. Sumber data yang diperoleh berasal dari data primer dengan penyebaran kuisioner. Analisis data menggunakan IBM Statistics 24 for Windows.

IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan

A. Hasil Penelitian

Untuk mengetahui besarnya pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan di CV. Mustika Surya Pratama, maka dilakukan penelitian dengan menyebarkan kuesioner sebanyak 30 responden. Berikut ini adalah gambaran umum mengenai responden:

Tabel 1. Kategori Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin N %

Pria 12 60

Wanita 18 40

Jumlah 30 100

Tabel 2. Kategori Responden Berdasarkan Usia

Usia N %

20 - 29 Tahun 14 46,67

30 – 35 Tahun 10 33,33

Lebih dari 35 Tahun 6 20

(6)

Tabel 3. Kategori Responden Berdasarkan Pendidikan Tingkat Pendidikan N % SMA/SMK 6 20 Diploma 7 23,4 Strata I 17 56,6 Jumlah 30 100

Semua item kuesioner yang digunakan untuk mengukur gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan, akan diuji validitasnya. Nilai validitas masing-masing butir pertanyaan dapat dilihat pada nilai Correct item-Total Correlation masing-masing butir pertanyaan. Dibawah ini adalah hasil uji validitas dan reliabilitasnya adalah sebagai berikut:

Tabel 4. Uji Validitas Variabel X (Gaya Kepemimpinan)

Item Pernyataan rhitung rtabel Keterangan

1 0,696 0,361 Valid 2 0,857 0,361 Valid 3 0,706 0,361 Valid 4 0,491 0,361 Valid 5 0,692 0,361 Valid 6 0,772 0,361 Valid 7 0,699 0,361 Valid 8 0,842 0,361 Valid 9 0,606 0,361 Valid

Sumber : data olahan menggunakan SPSS

Tabel 5. Uji Validitas Variabel Y (Kinerja Karyawan)

Item Pernyataan rhitung rtabel Keterangan

1 0,455 0,361 Valid

2 0,635 0,361 Valid

3 0,485 0,361 Valid

4 0,515 0,361 Valid

5 0,627 0,361 Valid

Sumber : data olahan menggunakan SPSS

Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,60. Berikut ini adalah hasil uji reliabilitas :

Tabel 6. Uji Reliabilitas Variabel X Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items

.899 .918 9

Tabel 7. Uji Reliabilitas Variabel Y Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items

(7)

Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang dilakukan terhadap semua item dalam penelitian ini menunjukkan bahwa semua item penelitian dapat dikatakan reliabel (Nilai koefisien reliabilitas lebih besar dari 0,60, yaitu 0,899 dan 0,757 (Saifuddin Azwar. 2012). [22]

Untuk mengukur kuat lemahnya hubungan antara Gaya Kepemimpinan Situasional dengan Kinerja karyawan menggunakan uji korelasi rank spearman Tabel berikut ini memperlihatkan hasil pengolahan data primer dari hasil kuesioner.

Tabel 8. Perhitungan Korelasi Rank Spearman Variabel X dan Variabel Y Correlations

Gaya Kepemimpinan

Kinerja Karyawan

Spearman's rho Gaya Kepemimpinan Correlation Coefficient 1.000 .560**

Sig. (2-tailed) . .001

N 30 30

Kinerja Karyawan Correlation Coefficient .560** 1.000

Sig. (2-tailed) .001 .

N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan hasil analisis menggunakan rank spearman tersebut menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan sebesar 0.560 Berdasarkan hasil perhitungan koefisien korelasi tersebut dapat dilihat besarnya pengaruh gaya kepemimpian situasional (variabel x) dalam usaha meningkatkan kinerja karyawan (variabel y), yaitu dengan menggunakan koefisien determinasi (Kd) yang dinyatakan dengan rumus :

Kd = rs2 x 100 % Kd = (0,560)2 x 100 % Kd = 31,36 %

Hal ini berarti bahwa pengaruh gaya kepemimpinan situasional dengan kinerja,karyawan sebesar 31,36 %, sedang sisanya sebesar 68,64% dipengaruhi variabel lain, misalnya kanaikan gaji, promosi jabatan, bonus tahunan dan lain-lain yang belum diteliti oleh penulis.

Untuk membuktikan bahwa hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima atau ditolak, maka dilakukan uji hipotesis antara gaya kepemimpinan situasional terhadap

kinerja karyawan dengan ketentuan sebagai berikut : 1) Menentukan Hipotesa

Ho : rs < 0 ; artinya tidak terdapat pengaruh antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan.

H1 : rs > 0 ; artinya terdapat pengaruh antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan.

Menentukan taraf signifikansi Dimana df adalah Df = n – 2

(8)

= 30 – 2 = 28

Dimana tingkat kekeliruan (α) yang digunakan sebesar 5%

V. Penutup

Dari perhitungan data diatas dapat disimpulkan , bahwa terdapat pengaruh gaya kepemimpinan dterhadap kinerja karyawan. Penerapan gaya kepemimpinan yang tepat sangatlah penting guna meningkatkan kinerja karyawan dan mencapai tujuan organisasi. Mengingat pentingnya sikap pemimpin untuk memberikan penjelasan dan instruksi yang jelas kepada karyawannya akan tugas dan tanggungjawabnya.

Daftar Pustaka

[1] Sudarsono, Blasius. (2006) Antologi kepustakawanan Indonesia. Jakarta, Sagung Seto.

[2] Koesmono, H. Teman. (2007) Pengaruh kepemimpinan dan tuntutan tugas terhadap komitmen organisasi dengan variabel moderasi motivasi perawat rumah sakit swasta Surabaya. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 9(1):30-40.

[3] Rivai, Veitzal. (2014), Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan: Dari Teori ke Praktik, Jakarta ; Rajawali Pers

[4] Mangkunegara, Anwar Prabu. (2012), Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Yogyakarta ; Pustaka Pelajar.

[5] Wahjosumidjo. (2012), Kepemimpinan & Motivasi, Bogor ; Ghalia Indonesia

[6] Robbins, Stephen. (2007) Manajemen. Edisi kedelapan / jilid 2. Jakarta, PT. Grafindo.

[7] Mangkunegara, Anwar Prabu. (2012), Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Yogyakarta ; Pustaka Pelajar

[8] Marwansyah. (2010), Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung ; Alfabeta

[9] Kreitner, Robert dan Kinicki, Angelo. (2005) Perilaku organisasi. Jakarta, Salemba Empat. [10] Kartono, Kartini. (2002) Pemimpin dan kepemimpinan. Jakarta, Rajawali Press

[11] Wirjana, Bernadine R., dan Susilo Supardo. (2005) Kepemimpinan, dasar-dasar dan pengembangannya. Yogyakarta, CV. Andi Offset.

[12] Rivai, Veitzal. (2014), Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan: Dari Teori ke Praktik, Jakarta ; Rajawali Pers

[13] Widodo. (2015), Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta ; Pustaka Pelajar [14] Wirawan. (2009) Evaluasi kinerja sumber daya manusia : teori, aplikasi, dan penelitian. Jakarta,

Salemba Empat.

[15] Suryadi. (2010), Pengembangan Kinerja Pelayanan Publik, Bandung ; Refika Aditama

[16] Thoha, Miftah. (2010) Kepemimpinan dalam manajemen. Cetakan ke 15. Jakarta, Rajawali Press. [17] Robbins, Stephen. (2007) Manajemen. Edisi kedelapan / jilid 2. Jakarta, PT. Grafindo

[18] Nazir. (2011), Metode Penelitian, Bogor ; Ghalia Indonesia

[19] Azwar Saifuddin. (2012), Reliabilitas dan Validitas, Edisi 4, Yogyakarta : Pustaka Pelajar,

[20] Astria Khairizah, Irwan Noor, Agung Suprapto, Jurnal Administrasi Publik (JAP). Vol. 3, No. 7, Hal. 1269

[21] Rendyka Dio Siswanto dan Djambur Hamid (2017), Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 42, No.1 Januari 2017

Referensi

Dokumen terkait

Kawasan hutan mangrove di stasiun riset Yayasan Gajah Sumatera (YAGASU) Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan dipilih sebagai tempat penelitian karena

979611 pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Sikka Tahun Anggaran 2017, Saudara dimintakan untuk dapat menghadiri acara klarifikasi dan Negosiasi Teknis

Berbeda dengan katalog konvensional yang masih menggunakan metode penyampaian informasi secara langsung, sehingga dapat memakan waktu yang relatif lama dalam

(3) Apabila  dalam  jangka  waktu  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (2)  Menteri  tidak  memberikan keputusan  terhadap  permohonan  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat 

Kandungan terbesar dari serat kapas adalah selulosa, zat lain selulosa akan menyulitkan masuknya zat warna pada proses pencelupan, oleh karena itu zat selain

Hubungan antara limit satu sisi dan dua sisi juga berlaku untuk turunan, yakni sebuah fungsi memiliki turunan pada suatu titik jika dan hanya jika fungsi

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kebijakan Pemerintahan Jokowi- JK dalam Rencana Strategis kementerian pertanian masih terdapat beberapa poin strategi yang tidak sesuai

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa berdasarkan analisis statistik sedimen diketahui bahwa sedimen di Perairan Serdang Bedagai memiliki nilai