HUBUNGAN ANTARA DAMPAK TEKNOPOLI DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU PLAGIARISME
DI KALANGAN MAHASISWA
(Studi Kasus : Mahasiswa Tingkat Akhir Perguruan Tinggi di Kota Pekalongan)
Slamet Joko Prasetiono, S.T.,M.Kom (0631057401) Murtini, S.E.,M.Si (0629116201)
Ign. F. Bayu Andor, M.Kom(0610048001)
Abstraks
Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui apakah ada hubungan antara dampak teknopoli dengan kecenderungan perilaku plagiarisme di kalangan mahasiswa. Analisa data penenlitian yang digunakan adalah Observational Analityc dengan pendekatan Cross Sectional Study dengan tujuan mengetahui tingkat signifikansi hubungan antara bebas (dampak psikologis, dampak sosial, dampak budaya dan dampak spiritual) dengan variabel terikat (kecenderungan perilaku plagiarisme. Hasil pengolahan data awal yang diperoleh dari 94 respoden yang berasal dari 6 perguruan tinggi kota Pekalongan, diperoleh informasi bahwa bahwa sebagian besar responden memiliki kecenderungan berperilaku plagiarisme yang kuat yaitu sebanyak 78 responden (82,98 %) dan kecenderungan perilaku plagiarisme yang lemah sebanyak 16 responden (17,02%). Kejujuran akademik perlu dijunjung tinggi oleh mahasiswa dengan cara membentengi diri melalui pendekatan spiritual dan akhlakul karimah. Selain itu mahasiswa diharapkan mampu menghindari sifat prokrantinasi yaitu, kebiasaan menunda pekerjaan secara sengaja meskipun mengetahui bahwa penundaan itu akan berakibat buruk di kemudian hari.
Kata Kunci : Teknopoli, Plagiarisme dan Mahasiswa
1. PENDAHULUAN
Teknopoli adalah sebuah istilah yang diciptakan oleh Neil Postman yang merupakan gabungan dari dua istilah, yaitu teknologi dan monopoli. Teknopoli bermakna pemonopolian teknologi atau dominasi teknologi dalam kehidupan
manusia. Dalam mukadimah buku
Technopoly: The Surrender of Culture to Technology, Neil Postman menjelaskan bahwa teknologi telah menghapuskan esensi akhlak dari budaya masyarakat. Teknologi juga menghancurkan hubungan antara jiwa dan pemikiran manusia yang pada hakikatnya merupakan nilai-nilai pokok kehidupan manusia. Selain itu, ia juga menekankan bahwa meskipun ilmu dan teknologi memiliki faedah bagi manusia, namun di saat yang sama juga
memiliki sisi negatif. Postman menulis, “Dewasa ini tidak ada manusia dan masyarakat yang bisa mengelakkan diri dari krisis teknologi, namun ada yang menghadapinya dengan bijaksana dan waspada, serta ada pula yang bersikap lalai
dan tidak peduli.” Postman
menambahkan, “Hanya orang yang mempunyai daya pikir dan akal yang sehat saja yang dapat mengendalikan diri dalam menghadapi kemajuan teknologi yang sedemikian pesat dan tidak tenggelam di dalamnya.” Tidak dapat dipungkiri bahwasanya setiap individu selalu
menginginkan kemudahan dalam
melakukan segala hal.
Dengan sifat manusia yang seperti itu, maka manusia akan selalu mencari kemudahan dalam kehidupannya misalnya
melakukan tindakan plagiarisme yang sering terjadi di kalangan mahasiwa. Plagiarisme di kalangan mahasiswa sudah menjadi suatu hal yang tidak asing lagi. Tindakan seperti menjiplak karangan orang lain tanpa menyebutkan sumbernya sudah menjadi kebiasaan sebagian besar mahasiswa. Hal ini tidak boleh dibiarkan karena tindakan plagiat akan merugikan banyak pihak.
Penelitian yang menjelaskan mengenai indikasi berbagai bentuk tindakan plagiarisme di kalangan mahasiswa dan faktor-faktor penyebabnya telah banyak dilakukan. Kehadiran berbagai macam kemudahan dalam mengakses Internet menyebabkan semakin besarnya peluang mahasiswa untuk melakukkan tindakan plagiarisme. Selain faktor eksternal tersebut, faktor internal individu mahasiswa seperti budaya malas dan kurang percaya diri juga sebagai pemicu terjadinya tindakan tersebut.
Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui apakah ada hubungan antara dampak teknopoli dengan kecenderungan perilaku plagiarisme di kalangan
mahasiswa. Dengan pendekatan
kuantitatif-korelatif, metode penelitian ini akan diperoleh signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti. Penelitian ini membuktikan kembali teori yang menyatakan bahwa dampak teknopoli sangat berperan dalam memicu perilaku plagiarisme di kalangan mahasiswa.
2. RUMUSAN MASALAH
Perkembangan teknologi selain
memberikan manfaat bagi kehidupan manusia juga memberikan implikasi berupa dampak negatif, yang dianggap sebagai salah satu faktor penyebab terjadinya tindakan plagiarisme di kalangan mahasiswa.
Dari hal yang telah disebutkan di atas, dapat dirumuskan masalah yang akan diteiliti adalah : ”Apakah terdapat
hubungan antara dampak teknopoli dengan kecenderungan perilaku mahasiswa di kalangan mahasiswa?”
3. TINJAUAN PUSTAKA 3.1.TEKNOPOLI
Neil Postman dalam bukunya yang berjudul the Surrender of Culture to Technology mendefinisikan mengenai teknopoli sebagai masyarakat yang percaya keunggulan teknologi mampu mengatasi permasalahan dalam segala bidang pekerjaan sehingga teknologi mendominasi pemikiran dan perilaku manusia. (wikipedia, 2013)
Postman berargumen, alat-alat teknologi berfungsi untuk mengambil alih budaya dimana manusia berada. Masyarakat yang hidup dengan dimotivasi secara teknologi dapat dimotivasi menjadi gila! Masyarakat percaya bahwa teknologi akan membawa keamanan dan keselamatan dan manusia seakan kehilangan perasaan rendah hati, disiplin dan rasional berkaitan dengan
ketergantungan manusia serta
kepercayaannya terhadap media yang ada saat ini. Akibatnya, Postman mengeluhkan bahwa “tradisi, adat istiadat sosial, mitos, politik, ritual dan agama” harus berjuang demi kehidupan manusia. Postman menanyakan apakah manusia memang ingin hidup di dalam budaya dengan ketergantungan yang begitu besar terhadap media. (wikipedia, 2013)
3.2.PLAGIARISME
Plagiarisme atau sering disebut plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri. Plagiat dapat dianggap sebagai tindak pidana karena mencuri hak cipta orang lain. Di dunia pendidikan, pelaku plagiarisme dapat mendapat hukuman berat seperti dikeluarkan dari sekolah/universitas.
Pelaku plagiat disebut sebagai plagiator. (wikipedia, 2013)
Dalam buku Bahasa Indonesia: Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah, Felicia Utorodewo dkk. menggolongkan hal-hal berikut sebagai tindakan plagiarisme :
1. Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri.
2. Mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri.
3. Mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri. 4. Mengakui karya kelompok
sebagai kepunyaan atau hasil sendir.
5. Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa menyebutkan asal-usulnya. 6. Meringkas dan memparafrasekan
(mengutip tak langsung) tanpa menyebutkan sumbernya.
7. Meringkas dan memparafrasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi rangkaian kalimat dan pilihan katanya masih terlalu sama dengan sumbernya.
Yang digolongkan sebagai plagiarisme:
1. Menggunakan tulisan orang lain
secara mentah, tanpa
memberikan tanda jelas
(misalnya dengan menggunakan tanda kutip atau blok alinea yang berbeda) bahwa teks tersebut diambil persis dari tulisan lain 2. Mengambil gagasan orang lain
tanpa memberikan anotasi yang cukup tentang sumbernya.
Yang tidak tergolong
plagiarisme:
1. Menggunakan informasi yang berupa fakta umum.
2. Menuliskan kembali (dengan
mengubah kalimat atau
parafrase) opini orang lain dengan memberikan sumber
3. Mengutip secukupnya tulisan orang lain dengan memberikan tanda batas jelas bagian kutipan dan menuliskan sumbernya.
3.3. PLAGIARISME KALANGAN MAHASISWA
Menurut Turnomo Raharjo, staff pengajar fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro pada pelatihan Menembus Publikasi Ilmiah Jurnal Komunikasi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) menyatakan bahwa mahasiswa saat ini cenderung berpikir praktis saat mengerjakan tugas-tugas dengan cara copy paste. Fenomena tersebut, merupakan monopoli teknologi yang disebut dengan teknopoli. ”Gejala teknopoli ini, misalnya ditandai dengan cara mahasiswa asal copy paste sumber untuk dimasukkan dalam tugas akhirnya”. (harianjogja, 2013)
Dijelaskan lebih lanjut bahwa, sebelum perkembangan teknologi seperti saat ini, mahasiswa rajin untuk membaca dan berkunjung ke perpustakaan. Namun, kondisi saat ini berbalik jauh hingga menimbulkan kecenderungan mahasiswa yang berfikir pragmatis hingga berujung pada plagiarisme. Ia melanjutkan kecenderungan plagiarisme ini terjadi baik di perguruan tinggi negeri maupun swasta. Fenomena ini perlu diwaspadai oleh masing-masing perguruan tinggi karena akan sangat berpengaruh terhadap kualitas lulusannya. Sejauh ini sudah ada upaya dari beberapa perguruan tinggi untuk melakukan pencegahan plagiarisme. Perlu adanya lembaga filter untuk mencegah plagiarisme sangat penting. Diharapkan dengan adanya lembaga tersebut dapat menyaring informasi-informasi yang diindikasikan mengandung unsur plagiat. Selain lembaga filter, dihimbau masing-masing perguruan tinggi bisa menciptakan iklim akademik yang sehat. Iklim tersebut dapat tercapai ketika pengajar tidak hanya melakukan fungsinya untuk mengajar melainkan juga mendampingi mahasiswa.
Selain itu juga ditekankan untuk perguruan tinggi baru yang tengah membangun kualitas mahasiswa, diperlukan adanya buku permanen report. Buku ini merupakan catatan atas semua prestasi mahasiswa baik yang sesuai maupun tidak sesuai dengan kegiatan belajar mengajar. (shindohjourney.wordpress.com, 2013) Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa tindakan plagiat ialah pengambilan karangan orang lain dan menjadikannya seolah – olah karangan sendiri. Plagiat seolah-olah sudah menjadi kebiasaan orang. Faktor penyebab dari tindakan plagiat yang terjadi di kalangan mahasiswa antara lain:
1. Kurangnya rasa percaya diri dari mahasiswa itu sendiri dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Mahasiswa yang tidak memiliki rasa percaya diri pada umumnya tidak mau mengerjakan tugasnya sendiri. Mereka lebih percaya dengan hasil pekerjaan orang lain dari pada tugasnya sendiri. Dengan demikian tindakan plagiat seolah-olah menjadi hal yang biasa dilakukan demi menyelesaikan tugas-tugasnya. 2. Karena adanya sifat malas, sifat
malas ini merupakan sifat yang banyak dimiliki oleh mahasiswa. Mahasiswa yang malas selalu ingin mencari kemudahan dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Mereka lebih suka melakukan tindakan plagiat dari pada mengerjakan tugasnya sendiri. 3. Penyalahgunaan teknologi,
kemajuan teknologi juga bisa menyebabkan praktik plagiat
semakin banyak. Dengan
hadirnya internet, plagiat semakin mudah dilakukan orang. 4. Sanksi yang kurang tegas, pemberian sanksi yang tegas
kepada seseorang yang
melakukan tindakan plagiat merupakan suatu hal yang sangat perlu dilakukan. Hal ini akan memberikan efek jera kepada pelaku tindakan plagiat.
5. Kurangnya pengetahuan,
kurangnya pengetahuan
menganai tata cara penulisan karya tulis juga bisa menjadi faktor penyebab seorang mahasiswa melakukan tindakan plagiat.
Kebiasaan praktik plagiat di kalangan civitas akademik seperti copy paste merupakan sebuah kata yang tidak asing di telinga kalangan mahasiswa. Kondisi ini sudah lama terjadi bahkan beberapa pihak
menganggap bahwa kegiatan ini
sebenarnya telah mengakar di kalangan civitas akademis. Sebenarnya copy paste sendiri ialah merupakan sebuah kegiatan dimana seorang mahasiswa menyalin tugas dari salah seorang temannya. Di masa kini
banyak mahasiswa yang sering
mempraktekkan hal tersebut. Copy paste sendiri merupakan bagian dari plagiat. Dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen, karya ilmiah, mahasiswa tentu saja membutuhkan beberapa referensi baik dari buku, koran, maupun dari internet. Referensi – referensi ini seharusnya dijadikan sebagai materi pelengkap ataupun sebagai keterangan tambahan yang digunakan untuk memperkuat gagasan yang dibuat oleh mahasiswa. Tetapi, disadari atau tidak mahasiswa seringkali menggunakan referensi tersebut sebagai isi dari makalahnya tanpa mencantumkan sumber kutipannya. Tindakan inilah yang disebut sebagai plagiat. (shindohjourney.wordpress.com, 2013)
4. KERANGKA TEORI
Sumber : Modifikasi dari Technopoly: The Surrender of Culture to Technology, Neil Postman (2005)
5. KERANGKA KONSEP
Berdasarkan kerangka teori maka disusun kerangka konsep mengenai hubungan antara variabel penelitian yang dapat digambarkan sebagai berikut :
Variabel Bebas Variabel Terikat
VARIABEL INDIVIDU 1. Pengetahuan 2. Psikologis 3. Spiritual 4. Kekayaan VARIABEL MASYARAKAT 1. Ideologi 2. Politik 3. Sosial 4. Budaya 5. Pertahanan dan Keamanan KECENDERUNGAN PERILAKU PLAGIARISME DAMPAK PSIKOLOGIS DAMPAK SOSIAL DAMPAK BUDAYA DAMPAK SPIRITUAL KECENDERUNGAN PERILAKU PLAGIARISME
Gambar. Kerangka konsep hubugan variabel bebas dan variabel terbuka
6. HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
1. Ada hubungan antara dampak psikologis pada teknopoli dengan kecenderungan perilaku plagiarisme di kalangan mahasiswa.
2. Ada hubungan antara dampak spiritual pada teknopoli dengan
kecenderungan perilaku
plagiarisme di kalangan mahasiswa.
3. Ada hubungan antara dampak sosial pada teknopoli dengan
kecenderungan perilaku
plagiarisme di kalangan mahasiswa.
4. Ada hubungan antara dampak budaya pada teknopoli dengan
kecenderungan perilaku
plagiarisme di kalangan mahasiswa.
6.1.VARIABEL PENELITIAN
1. Variabel Bebas
Variabel bebas yaitu Dampak Psikologis, Dampak Sosial, Dampak Budaya dan Dampak Spiritual
2. Variabel Terikat
Variabel terkait yaitu
Kecenderungan Perilaku
Plagiarisme
6.2. DEFINISI OPERASIONAL
Untuk menyamakan persepsi pengertian dari masing – masing variabel, maka perlu adanya definisi operasional sebagaimana tercantum pada tabel Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel sebagai berikut :
Tabel Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel
No Variabel Definisi Cara
Pengukuran Hasil Ukur Skala
1. Kecenderungan Perilaku Plagiarisme Penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri. Wawancara, Observasi dan data-data sekunder dengan checklist Kuat ≥ 12 Lemah < 12
Data berdistribusi normal (Gauss), sehingga cut off poin menggunakan nilai mean
Ordinal
2. Dampak
Psikologis
Pengaruh psikis yang kuat pada mahasiswa akibat teknopoli
Kuesioner
Kuat ≥ 12 Lemah < 12
Data berdistribusi normal (Gauss), sehingga cut off poin menggunakan nilai mean Ordinal 3. Dampak Spiritual Persepsi mahasiswa mengenai monopoli teknologi dari perspektif beragama Kuesioner Baik ≥ 3 Kurang < 3
Data berdistribusi normal (Gauss), sehingga cut off poin menggunakan nilai mean
4. Dampak Sosial Perubahan perilaku sosial mahasiswa akibat teknopoli Kuesioner Berubah ≥ 9 Tidak Berubah < 9 Data berdistribusi normal (Gauss), sehingga cut off poin menggunakan nilai mean Ordinal 5. Dampak Budaya Adanya pergeseran-pergeseran budaya dalam lingkungan mahasiswa akibat teknopoli Kuesioner Bergeser ≥ 4 Tidak Bergeser < 4 Data berdistribusi normal (Gauss), sehingga cut off poin menggunakan nilai mean
Ordinal
6.3. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah Observational Analityc dengan pendekatan Cross Sectional Study dengan tujuan mengetahui hubungan antara dampak
teknopoli dengan kecenderungan
palgiarisme di kalangan mahasiswa.
6.4. POPULASI DAN SAMPLE 6.4.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyelesaikan skripsi atau tugas akhir di 6 perguruan tinggi kota Pekalongan yang berjumlah 1490 mahasiswa.
6.4.2. Sample
Sample adalah anggota populasi dengan menggunakan kriteria inklusi sebagai berikut :
a) Mahasiswa tingkat akhir
b) Sedang menyelesaikan skripsi atau tugas akhir
Untuk menentukan besar sampel
menggunakan rumus metode Slovin sebagai berikut : = 93,71069182389937 Keterangan ∑ sampel minimal jumlah anggota populasi sampling error
Sampling penelitian ini sebanyak 93,71069182389937 dibulatkan menjadi 94 orang. Dari rumus diatas diperkirakan perolehan besar sampel dengan jumlah sebanyak 94 orang.
6.5. TEKNIK SAMPLING
Ditetapkan secara propotionate random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak berdasarkan proporsi atau jumlah mahasiswa yang terdapat pada masing-masing perguruan tinggi, sebagaimana tertera pada tabel berikut :
Tabel Jumlah sample di setiap Perguruan Tinggi di kota Pekalongan tahun akademik 2013/2014
No. Nama Perguruan Tinggi Jumlah Mahasiswa Jumlah Sampel
1. STMIK Widya Pratama 201 (201/1490) x 94 = 13
2. STAIN Pekalongan 329 (329 /1490) x 94 = 21
3. STIE Muhammadiyah 214 (214 / 1490) x 94 = 13
4. Universitas Pekalongan 627 (627/1490) x 94 = 40 5. Akademi Analis Kesehatan 67 (67 / 1490) x 94 = 4 6. Akademi Kebidanan 52 (52 / 1490) x 94 = 3
Jumlah 1490 94
7. METODE PENGUMPULAN DATA 7.1. Data Primer
Data primer diperoleh melalui wawancara terhadap responden. Selain itu, data primer juga diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan ke responden berupa pertanyaan – pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti yaitu dampak teknopoli terhadap kecenderungan plagiarisme di kalangan mahasiswa. Observasi (pengamatan) dilakukan untuk mendapatkan data nyata hasil mengenai kondisi atmosfir akademis di masing-masing perguruan tinggi kota Pekalongan.
7.2 Data Sekunder
Data pendukung yang berhubungan dengan penelitian, meliputi data – data umum lokasi penelitian, kegiatan akademik di perguruan tinggi.
8. PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA
Uji statistik berupa uji Chi Square dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan antara variabel bebas dan variabel terikat. Jika nilai p < 0,05 maka ada hubungan antara kedua variabel tersebut, namun jika nilai p > 0,05 maka dapat disimpulkan tidak adanya hubungan yang signifikan dari kedua variabel tersebut.
Kekuatan hubungan dalam penelitian ini dapat diketahui dari nilai Contingency Coefficient yang diperoleh dari proses pengujian. Interpetasi interval nilai kedalam tingkat hubungan dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel. Contingency Coefficient
No. Interval Nilai Tingkat Hubungan
1. CC = 0,00 Tidak ada hubungan 2. 0,00 < CC ≤ 0,20 Sangat rendah dan lemah 3. 0,20 < CC ≤ 0,40 Rendah
4. 0,40 < CC ≤ 0,70 Cukup berarti atau sedang 5. 0,70 < CC ≤ 0,90 Tinggi
6. 0,90 < CC < 1,00 Sangat tinggi atau kuat
7. CC = 1,00 Sempurna
Hasil rekapitulasi checklist mengenai kecenderungan perilaku plagiarime di
kalangan mahasiswa ketika dilakukan observasi dan wawancara di lokasi
penelitian terhadap 94 mahasiswa (responden) diperoleh data sebagai berikut :
Tabel. Distribusi hasil pengamatan
Kecenderungan Perilaku Plagiarisme pada responden
No. Pernyataan Tidak Ya Jumlah
n % n % n %
1.
Dalam skripsi/tugas akhir yang sedang dibuat terdapat file multimedia (video/animasi/image) hasil unduhan dari Internet.
5 5,32 89 94,68 94 100
2. Dalam skripsi/tugas akhir yang sedang dibuat
terdapat artikel hasil copy-paste dari Internet. 5 5,32 89 94,68 94 100 3. Meminta bantuan teman dalam menyelesaikan
proyek skripsi. 3 3,19 91 96,81 94 100
4.
Di dalam skripsi/tugas akhir terdapat terjemahan artikel berbahasa Inggris ke dalam bahasa sendiri.
5 5,32 89 94,68 94 100
5. Merasa stress atau tertekan ketika harus
menyelesaikan skripsi/tugas akhir tepat waktu. 3 3,19 91 96,81 94 100 6.
Merasa tidak salah dan tidak merugikan orang lain ketika melakukan copy-paste tulisan di Intenet untuk dimasukkan ke skripsi/tugas akhir.
5 5,32 89 94,68 94 100
7.
Mengetahui tentang adanya unsur plagiarisme di skripsi/tugas akhirnya namun yakin bahwa hal tersebut tidak akan diketahui oleh orang lain.
5 5,32 89 94,68 94 100
8.
Mengetahui kontrol pihak akademik tidak terlalu ketat dalam masalah plagiarisme dalam
skripsi/tugas akhir.
5 5,32 89 94,68 94 100
9.
Kurang percaya diri terhadap kemampuan menyelesaikan skripsi/tugas akhir tanpa bantuan Internet.
2 2,13 92 91,87 94 100
10.
Timbul rasa malas dalam menyelesaikan skripsi sehingga menunda dengan sengaja dalam menyelesaikannya walaupun mengetahui bahwa penundaannya dapat menghasilkan dampak buruk (prokrastinasi).
0 0,00 94 100 94 100
11. Kurang paham tentang tata cara penulisan karya
ilmiah/skripsi/tugas akhir yang benar. 2 2,13 92 91,87 94 100 12. Tidak mengetahui batasan plagiarisme dan sanksi
terhadap pelaku tindak palgiarisme tersebut. 2 2,13 92 91,87 94 100 13. Kesulitan mencari buku sebagai referensi dalam
menyelesaikan skripsi. 0 0,00 94 100 94 100
14. Lulus ujian dengan nilai bagus adalah tujuan
akhir membuat skripsi/tugas akhir. 7 7,45 84 92,55 94 100
9. KESIMPULAN
Hasil rekapitulasi checklist terhadap 94 mahasiswa (responden) diperoleh data bahwa responden memiliki kecenderungan berperilaku plagiarisme yang kuat yaitu sebanyak 78 responden (82,98 %) dan kecenderungan perilaku plagiarisme yang lemah sebanyak 16 responden (17,02%).
DAFTAR PUSTAKA
Ana, B., & Yuen, L.M. (1983), Procrastination: Why Yo Do It, What to Do About It Reading, MA: Addision Publication. Co.
Azwar, S. (2005), Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bandura, A., (1993), Perceived Self
Efficacy in Cognitive
Development and Functioning, American Psychologist, 28 (2), page.117-148.
Bandura, (1986), Bandura, Reese L., &
Adams N.E. (1982),
Microanalysis of Action and Fear Arousal as a Function of Different Levels of Perceived Self Efficacy, Journal of Personality and Social Psychology, Vol. 43. No. 1 page. 5-21.
Bandura, A., (1989), Human Agency in Social Cognitive Theory, American Pscychologist, 44 (9), page.1175-1184.
Dyah Katarina, (1993), Korelasi antara Self Efficacy dengan Kinerja
Tugas Karyawan Bagian
Pengelasan di Divisi G.E. PT. PAL Indonesia Surabaya, Skripsi, Fakultas Psikologi, Universitas Airlangga, Surabaya. Hal. 38.
Ferrari JR, (1991), Self Handicaping by Procrastinator: Profecting Self Esteem, Social Esteem or Both?,
Journal of Research in
Personality, 25, 254-261.
Ferrari, J. R., Keane, S., Wolf, R., & Beck, B. L. (1998), The antecedents and consequences of
academic excuse-making:
examining individual differences in procrastination. Research in Higher Education, 39, 199-215.
Gist, (1989). Self Efficacy: Implication for Organizational Behavior and Human Resources Management, Organizational Behavior: Reading and Exercise 8th Edition, Newstrom, J.W. & Davis, K. (ed), Singapore: Mc Graw-Hill Book Company..
Hadi, S. (2000), Manual Seri Program Statistik (SPS) Paket Midi, Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
Lazarus, R.S. (1976), Patterns of Adjusment. Tokyo: Mc Graw Hill, Kogakhusa.Lee, C. & Bobko P. (1994), Self Efficacy Beliefs: Comparasion of Five Measures, Journal of Applied Psychology, Vol. 79. no. 6, page. 819-825. Postman, Neil (1993). Technopoly: The
Surrender of Culture to Technology. New York: Vintage Books. ISBN 978-0-679-74540-2. Suwarjo, Dr. dkk. (2012). Identifikasi Bentuk Plagiat Pada Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogakarta. Yogyakarta : Dana
DIPA BLU no.
0610/023-04.2.16/14/2012 9 Desember 2012 http://en.wikipedia.org/wiki/Technopoly diakses 10 Februari 2014 http://shindohjourney.wordpress.com/2010 /06/13/kebiasaan-copy-paste-di-kalangan-civitas-akademis/ diakses 30 Mei 2014