• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KINERJA

TAHUN 2016

BALAI PENELITIAN DAN

OBSERVASI LAUT

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

KELAUTAN DAN PERIKANAN

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

TIM PENYUSUN :

AMANDANGI WAHYUNING HASTUTI • RIKCY JANITRA • MEGANANDA

EDITOR :

(2)

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Karunia dan Rahmat-Nya kegiatan Balai Penelitian dan Observasi Laut (BPOL) Tahun 2016 dapat terlaksana dan tersusun dengan baik.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 ini berisi capaian kinerja Balai Penelitian dan Observasi Laut selama tahun 2016. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan bentuk pertanggungjawaban terhadap stakeholders sesuai dengan Instruksi Presiden nomor 7 tahun 1999 tentang untuk melaksanakan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam mencapai misi dan tujuan organisasi. BPOL sebagai salah satu instansi pemerintah dibiayai oleh anggaran negara diharuskan menyampaikan laporan dimaksud sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai instansi penyelenggara penelitian dan observasi sumber daya laut.

Dalam dokumen ini melaporkan pelaksanaan kegiatan dan capaian kinerja Balai Penelitian dan Observasi Laut pada TA 2016. Kinerja BPOL diharapkan selalu berjalan dengan baik dan mengalami peningkatan dari tahun sebelumya, walaupun kadang memang ada beberapa hal yang belum memenuhi target yang diharapkan. Hasil evaluasi ini dapat dijadikan dasar dalam perbaikan perencanaan kegiatan pada tahun-tahun mendatang untuk mencapai visi dan misi BPOL.

Kami berharap agar laporan kinerja ini dapat memenuhi harapan sebagai media pertanggung jawaban kepada stakeholders dan pemicu peningkatan kinerja organisasi Balai Penelitian dan Observasi Laut.

Jembrana, Januari 2017 Kepala Balai Penelitian dan Observasi Laut

(3)

2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... 1 DAFTAR ISI ... 2 DAFTAR TABEL ... 3 SINGKATAN/GLOSARY... 5 RINGKASAN EKSEKUTIF ... 6 BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 LATAR BELAKANG ... 1

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN ... 2

1.3 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI ... 2

1.4 KERAGAAN SDM (KEKUATAN SDM) ... 3

1.5 SISTEMATIKA PENYAJIAN... 7

BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 8

2.1 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN ... 8

2.2 RENCANA STRATEGIS BPOL ... 9

2.3 RENCANA KINERJA DAN ANGGARAN TA 2016 ... 11

2.4 PERJANJIAN KINERJA TA 2016 ... 12

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 14

3.1 CAPAIAN KINERJA ORGANISASI ... 15

3.2.1 CUSTOMER PERSPECTIVE ... 17

3.2.2 INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE ... 20

3.2.3 LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE ... 24

3.3 REALISASI ANGGARAN... 7

BAB IV PENUTUP ... 1

(4)

3

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Petugas Belajar Aktif per 2016 di BPOL... 6

Tabel 2. Perjanjian Kinerja BPOL Tahun Anggaran 2016 ... 13

Tabel 3. Capaian IKU BPOL Tahun Anggaran 2016 ... 15

Tabel 4. Hasil Perhitungan Capaian NPSS BPOL TA 2016 ... 16

Tabel 5. Capaian Jumlah WPP yang Terpetakan Potensi SDKP untuk Pengembangan Ekonomi Kelautan yang Berkelanjutan (WPP)... 17

Tabel 6. Capaian Jumlah Instansi yang Menggunakan Hasil Litbang dan Inovasi BPOL ... 18

Tabel 7. Instansi yang Menggunakan Hasil Litbang dan Inovasi BPOL ... 18

Tabel 8. Capaian Jumlah Pengguna Jasa Layanan Laboratorium Kualitas Perairan ... 19

Tabel 9. Pengguna Jasa Layanan Laboratorium Kualitas Perairan ... 19

Tabel 10. Capaian Jumlah Data dan Informasi Ilmiah KP ... 20

Tabel 11. Capaian Karya Tulis Ilmiah yang Diterbitkan ... 21

Tabel 12. Judul KTI yang Terbit Tahun 2016 ... 21

Tabel 13. Capaian Proporsi Pegawai Fungsional Lingkup BPOL Dibandingkan Total Pegawai Lingkup BPOL (%) ... 22

Tabel 14. Capaian Jumlah Sarana dan Prasarana, serta Kelembagaan Litbang KP yang Ditingkatkan Kapasitasnya ... 23

Tabel 15. Capaian Jumlah Jejaring dan/atau Kerjasama Litbang yang Terbentuk (buah) ... 23

Tabel 16. Capaian Proporsi Kegiatan Riset Aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang KP (minimal) ... 24

Tabel 17. Capaian Indeks Kompetensi dan Integrasi di BPOL ... 25

Tabel 18. Capaian Jumlah SDM BPOL yang Ditingkatkan Kompetensinya ... 25

Tabel 19. Jenis Pelatihan/Diklat yang Dilaksanakan ... 26

Tabel 20. Daftar Nama Pegawai yang Dikembangkan Kompetensinya ... 1

Tabel 21. Capaian Presentase Penerapan Sistem Manajemen Pengetahuan yang Terstandar (%) ... 2

Tabel 22. Capaian Indeks Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi BPOL ... 4

Tabel 23. Capaian Nilai SAKIP BPOL... 5

Tabel 24. Capaian Nilai Kinerja Anggaran BPOL ... 6

Tabel 25. Capaian Presentase Kepatuhan Terhadap SAP BPOL ... 6

(5)

4

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi Balai Penelitian dan Observasi Laut ... 3

Gambar 2. Grafik Komposisi Berdasarkan Pendidikan di BPOL ... 4

Gambar 3. Grafik Komposisi PNS Berdasarkan Golongan di BPOL ... 5

Gambar 4. Grafik Komposisi PNS Berdasarkan Jabatan di BPOL ... 6

Gambar 5. Peta Strategis BPOL Tahun 2016 ... 9

(6)

5

SINGKATAN/GLOSARY

ASN : Aparatur Sipil Negara

BPOL : Balai Penelitian dan Observasi Laut BSC : Balanced scorecard

IKU : Indikator Kinerja Utama

INDESO : Infrastructure Development of Space Oceanography KP : Kelautan dan Perikanan

LAKIP : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah LHKASN : Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara LHKPN : Laporan Harta KekayaanPenyelenggara Negara LKj : Laporan Kinerja

P3SDLP : Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya laut dan Perikanan P3TKP : Pusat Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi Kelautan dan Perikanan SAKIP : Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

SAP : Standar Akuntansi Pemerintahan SDKP : Sumberdaya Kelautan dan Perikanan SP3 : Surat Pengesahan Pendapatan

SP4 : Surat Pengesahan pengembalian Pendapatan WPP : Wilayah Pengelolaan Perikanan

(7)

6

RINGKASAN EKSEKUTIF

Buku ini merupakan laporan kinerja Balai Penelitian dan Observasi Laut (BPOL) – Bali Tahun Anggaran 2016 dikaitkan dengan Rencana Kinerja Tahun 2016. Pada tahun 2016 BPOL memperolah anggaran sebesar Rp 153.198.001.000,- (berdasarkan revisi ke 9 tanggal 31 Desember 2016) dengan sumber :

1. Rupiah Murni (RM) Rp 29.557.853.000,- 2. Rupiah Murni Pendamping (RMP) Rp 3.090.412.000,- 3. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp 37.578.000,- 4. Pinjaman Hibah Luar Negeri (PHLN) Rp 117.031.234.000,- 5. Hibah Luar negeri Langsung (HLL) Rp 18.131.000,-

Dengan pagu anggaran tersebut, BPOL pada tahun 2016 melaksanakan 13 kegiatan yang dapat dikelompokkan ke dalam Program Penerapan Kepemerintahan yang Baik, Program Penelitian dan Pengembangan IPTEK, dan Program Pengembangan dan Pengelolaan Sumberdaya Riset Kelautan dan Perikanan Serta Penyebaran Pemanfaatan IPTEK. Beberapa kegiatan telah dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) BPOL dengan pendekatan Balance Score Card (BSC) telah menghasilkan dokumen review perjanjian kinerja BPOL Tahun 2016, dimana didalamnya terdapat 9 Sasaran Strategis dan 16 Indikator Kinerja Utama (IKU), yaitu:

CUSTOMER PERSPECTIVE

1 Jumlah Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) yang terpetakan potensi SDKP untuk pengembangan ekonomi kelautan yang berkelanjutan

2 3

Jumlah instansi yang menggunakan hasil inovasi dan litbang BPOL Jumlah pengguna jasa layanan Laboratorium Kualitas Perikanan

INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

4 Jumlah data dan/atau informasi ilmiah Kelautan dan Perikanan (KP) 5 Jumlah Karya Tulis Ilmiah yang diterbitkan

6

7

8 9

Proporsi pegawai fungsional lingkup BPOL dibandingkan total pegawai lingkup BPOL

Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan litbang KP yang ditingkatkan kapasitasnya

Jumlah jejaring dan/atau kerjasama litbang yang terbentuk

Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang KP

LEARN & GROWTH PERSPECTIVE

10 Indeks kompetensi dan integrasi di BPOL

11 Jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) BPOL yang ditingkatkan kompetensinya

12 Presentase penerapan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar 13 Nilai kinerja Reformasi Birokrasi BPOL

14 Nilai SAKIP BPOL

15 Nilai kinerja anggaran BPOL

16 Presentase kepatuhan terhadap Sistem Akuntansi Pemerintahan (SAP) BPOL

(8)

7

Pada serapan anggaran BPOL TA 2016 sebesar 94,92% setara dengan Rp. 145.415.698.939,-. Dengan memperhitungkan pagu selfblocking BPOL di TA 2016 sebesar Rp. 3.462.793.000,- maka serapan anggaran BPOL meningkat menjadi 97,12%.

RM RMP PNBP PHLN HLL 51 52 53 52 52 53 52 Pagu 4.231.836.000 8.854.619.000 16.471.398.000 3.090.412.000 37.578.000 117.031.234.000 18.131.000 Realisasi 3.636.775.159 8.242.282.028 15.930.936.438 2.975.960.120 36.427.328 114.575.187.771 18.131.000 % 85,94 93,08 96,72 96,30 96,94 97,90 100 Total Pagu 29.557.853.000 3.090.412.000 37.578.000 117.031.234.000 18.131.000 Realisasi 27.809.993.625 2.975.960.120 36.427.328 114.575.187.771 18.131.000 Total Realisasi 145.415.698.939,-

(9)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pelaksanaan program dan kegiatan penelitian dan observasi laut ditopang atas dasar tiga kebijakan yaitu Litbang berawal dan berakhir pada pengguna, Litbang harus market

Driven dan Market Driving dan sekaligus policy driven dan hasil Litbang menunjang

kebijakan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan.

Sebagai acauan yang mengarahkan program dan kegiatan penelitian dan observasi laut tersebut adalah dokumen perencanaan strategis (RENSTRA) jangka menengah yang disusun secara periodik lima tahunan. Sampai saat ini sebagai acuan dalam perencanaan strategis program dan kegiatan di BPOL adalah Peraturan Kepala Badan Litbang KP Nomor 254/PER-BALITBANG KP/2015 tentang Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan perikanan Tahun 2015-2019.

BPOL dalam melaksanakan program dan kegitan penelitian dan observasi laut semakin dituntut untuk menyesuaikan dengan perubahan system manajemen Kementerian Kelautan dan Perikanan yang menuntut azas akuntabilitas, dimana setiap penyelenggara Negara dituntut untuk dapat mempertanggungjawabkan kinerja atas hasil-hasilnya dari seluruh program/kegiatannya kepada masyarakat atas penggunaan dana dan kewenangan yang diberikan. Sebagai contoh pada performance keuangan yang tidak hanya sebatas mengukur seberapa besar realisasinya, tetapi bisa mengukur besaranya dana yang dapat mendorong peningkatan kinerja yang dicapai dalam kuran waktu tertentu, sebagai hakekat dari anggaran berbasis kinerja.

Sebagai sandaran peraturan penerapan akuntabilitas mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, BPOL diwajibkan untuk:

1. Melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam mencapai Misi dan Tujuan organisasi.

2. Menyampaikan Laporan Akuntabilitas KInerja Instansi Pemerintah pada setiap akhir tahun kepada P3TKP dan Balitbang KP

Berdasarkan hal-hal di atas, BPOL sebagai Instansi Pemerintah dan Penyelenggawa Negara telah menetapkan kinerja Tahun 2016 dilanjutkan dengan melakukan monitoring dan pengukuran kinerja yang telah dicapai, kemudian dituangkan kedalam susunan Laporan Kinerja (LKj) BPOL Tahun 2016 sebagai wujud akuntabilitas dari mandat yang diemban. Dasar hukum penyusunan LKj BPOL Tahun 2016 antara lain:

1. Ketetapan MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang penyelenggara negara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme;

2. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas KInerja Instansi Pemerintah;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

(10)

2

4. Peraturan Menteri Negara PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

5. Keputusan Menteri Negara PAN dan RB Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi Atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 6. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor: 239/IX/6/8/2003

tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

7. Surat Edaran Kementerian PAN dan RB Nomor: 14 Tahun 2013 tentang Penyampaian LAKIP 2013 dan Dokumen PK 2014.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud penyusun Laporan Kinerja (LKj) tahun 2016 adalah:

1. Mengukur capaian kinerja IKU yang ingin dicapai melalui program kerja dan kegiatan;

2. Mengevaluasi dan menganalisis capaian kinerja IKU;

3. Menyusun akuntabilitas kinerja dan akuntabilitas keuangan. Adapun tujuan disusunnya Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016 adalah:

1. Gambaran tingkat keberhasilan dan ketidakberhasilan pencapaian kinerja IKU;

2. Gambaran tentang kekuatan dan kelemahan serta kendala dari upaya-upaya yang dilakukan guna menunjang pencapaian kinerja IKU;

3. Umpan balik dalam menata upaya dan anggaran yang berhasil guna dan berdaya guna untuk lebih meningkatkan keberhasilan pencapaian kinerja IKU pada tahunberikutnya.

1.3 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor PER.34/MEN/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Penelitian dan Observasi Laut, bahwa Balai Penelitian dan Observasi laut merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dibawah binaan Pusat Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi Kelautan dan Perikanan (P3TKP). Namun pada bulan Mei 2016 BPOL berada di bawah binaan Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir. Struktur organisasi BPOL dipimpin oleh seorang Kepala dan dibantu oleh Subbagian Tata Usaha; Seksi Tata Operasional; Seksi Pelayanan Teknis; dan Kelompok Jabatan Fungsional.

1. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan keuangan, persuratan, kearsipan, kepegawaian, dan rumah tangga dan perlengkapan, serta tata laksana.

2. Seksi Tata Operasional mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana program dan anggaran, pemantauan dan evaluasi, serta laporan.

3. Seksi Pelayanan Teknis mempunyai tugas melakukan pelayanan teknis, jasa, informasi, komunikasi, diseminasi, publikasi, kerja sama, dan pengelolaan prasarana dan sarana penelitian dan observasi, serta perpustakaan.

(11)

3

4. Kelompok jabatan fungsional (Peneliti, Teknisi Litkayasa, Arsiparis, Pranata Komputer, Pustakawan, dan jabatan fungsional lainnya) mempunyai tugas melaksanakan:

a. Penelitian dan observasi sumber daya laut di bidang fisika dan kimia kelautan, daerah potensial penangkapan ikan, dan perubahan iklim dengan memanfaatkan teknologi observasi laut, penginderaan jauh kelautan, dan pemodelan laut; dan

b. Kegiatan lainnya yang sesuai dengan keahlian dan kebutuhan serta tugas masing-masing jabatan fungsional berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Gambar 1. Struktur Organisasi Balai Penelitian dan Observasi Laut

Berdasarkan Gambar 1 menunjukkan struktur kerja organisasi yang adap di BPOL. Dalam menjalankan tugas manajerial kepala balai dibantu oleh 3 pejabat strukural. Sedangkan dalam menjalankan tugas penelitian dan observasi sumberdaya laut, dibentuk 2 (dua) kelompok penelitian berdasarkan Surat Keputusan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Data Laut dan Pesisir No. SK 25/Balitbang KP.2/V/2016 tentang Penetapan Anggota Kelompok Penelitian Lingkup Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir yaitu Kelompok Penelitian Penginderaan Jauh Laut, dan Kelompok Penelitian Observasi Laut. Masing-masing Kelompok Penelitian memliki tugas tertentu dan saling berinteraksi untuk mewujudkan operasional oseanografi.

1.4 KERAGAAN SDM (KEKUATAN SDM)

Terkait pelaksanaan tugas dan fungsi, BPOL berupaya mengoptimalkan dan memberdayakan sumberdaya yang ada baik sarana, prasarana maupun sumberdaya manusia yang berjumlah 64 pegawai yang terdiri dari 1 Pegawai sebagai Kepala Balai, 1 Pegawai sebagai kepala sub bagian tata usaha, 2 Pegawai sebagai kepala seksi (Tata Operasional dan Pelayanan Teknis), 28 Pegawai Jabatan Fungsional Tertentu, 9 Pegawai

Kepala

Seksi Tata Operasional Kelompok Jabatan Fungsional Seksi Pelayanan Teknis Sub Bagian Tata Usaha

(12)

4

Fungsional Umum, dan 27 pegawai kontrak. Kekuatan Pegawai di BPOL tahun 2016 sebagai berikut:

1. Komposisi pegawai berdasarkan pada jenjang pendidikan

Berdasarkan Gambar 2, terlihat bahwa jenjang pendidikan pegawai di BPOL baik PNS maupun kontrak dimana pegawai dengan pendidikan Doktor (S3) sebanyak 6 pegawai (9,38%), Pendidikan Master (S2) 10 pegawai (15,63%), Pendidikan Sarjana (S1) 33 pegawai (51,56%), Pendidikan Diploma (D3) 2 pegawai (3,13%), dan Pendidikan SLTA 13 pegawai (20,31%).

Gambar 2. Grafik Komposisi Berdasarkan Pendidikan di BPOL

2. Komposisi pegawai berdasarkan golongan

Pegawai BPOL yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) sebanyak 37 pegawai dengan komposisi Golongan VI, III dan II. Untuk komposisi PNS per golongan antara lain; pegawai dengan Golongan VIb dan VIa masing-masing sebanyak 1 pegawai (2,70%), Golongan IIId sebanyak 7 pegawai (18,92%), Golongan IIIc sebanyak 7 pegawai (18,92%), Golongan IIIb sebanyak 9 pegawai (24,32%), Golongan IIIa sebanyak 8 pegawai (21,62%), Golongan IId sebanyak 2 pegawai (5,41%), Golongan IIc dan IIb masing-masing sebanyak 1 pegawai (2,70%). Untuk lebih jelas komposisi PNS berdasarkan golongan yang ada dapat di lihat pada Gambar 3.

4 11 33 2 15 0 5 10 15 20 25 30 35 S3 S2 S1 D3 SLTA

Komposisi Berdasarkan

Pendidikan

Catatan : Jumlah PNS/CPNS = 37 Jumlah tenaga kontrak = 27

(13)

5 Gambar 3. Grafik Komposisi PNS Berdasarkan Golongan di BPOL

3. Komposisi PNS berdasarkan jabatan fungsional tertentu

Jabatan fungsional di BPOL merupakan jabatan yang membantu tugas dan fungsi lembaga penelitian dan pengembangan. Sampai saat ini BPOL mempunyai beberapa jabatan fungsional antara lain fungsional peneliti, litkayasa, pranata komputer, pustakawan, dan pranata humas. Pegawai dengan jabatan fungsional peneliti sebanyak 23 pegawai terdiri dari peneliti muda 9 pegawai (24,32%), peneliti pertama 9 pegawai (24,32%) dan calon peneliti 5 pegawai (13,51%). Pegawai dengan jabatan fungsional diantaranya pranata komputer sebanyak 2 pegawai 1 sebagai pranata computer pertama (2,7%) dan 1 pegawai pranata computer pelaksana (2,7%), pegawai dengan jabatan litkayasa sebanyak 1 pegawai terdiri dari 1 pegawai dengan jabatan teknisi litkayasa pelaksana (2,7%) dan 1 pegawai calon teknisi oseanografi (2,7%). Pegawai dengan jabatan fungsional non kepenelitian antara lain; pranata humas pertama 1 (2,7%) dan pustakawan 1 pegawai (2,7%), Bendahara Pengeluaran 1 pegawai (2,7%), Penata laporan Keuangan 1 pegawai (2,7%),Calon pelaporan keuangan 1 pegawai (2,7%) Pengelola BMN 1 pegawai (2,7%), dan Verifikator 1 pegawai (2,7%), Pelaksana Administrasi 1 Pegawai (2,7%), Pejabat Pengadaan Barang 1 pegawai (2,7%). Untuk memperjelas distribusi kekuatan pegawai berdasarkan jabatan fungsional tertentu dapat dilihat pada Gambar 4. 1 1 7 7 9 8 2 1 1 0 2 4 6 8 10

IV b IV a III d III c III b III a II d II c II b

(14)

6 Gambar 4. Grafik Komposisi PNS Berdasarkan Jabatan di BPOL

4. Komposisi pegawai yang melaksanakan tugas belajar

Tabel 1. Petugas Belajar Aktif per 2016 di BPOL

Jenjang Pendidikan Jenis Beasiswa Jumlah DN LN S2 4 1 5 S3 2 3 5 Total 6 4 10

Pada Tabel 1 menunjukan bahwa pegawai BPOL pada tahun 2016 yang melakukan tugas belajar sebanyak 10 pegawai pada jenjang S2 dan S3 baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Petugas belajar yang melanjutkan studi S2 sebanyak 5 orang terdiri dari 4 petugas belajar di dalam negeri dan 1 petugas belajar di luar negeri. Sedangkan untuk petugas belajar yang melanjutkan S3 sebanyak 5 orang yang terdiri dari 3 orang petugas belajar di luar negeri dan 2 orang petugas belajar di dalam negeri. Pada triwulan III, 1 orang petugas belajar S2 telah menyelesaikan studinya dan telah aktif bekerja kembali. Pada triwulan IV, 2 orang petugas belajar S3 sudah dinyatakan lulus pada bulan November dan Desember. Pegawai yang lulus pada bulan November sudah aktif kembali bekerja di bulan Desember. Sedangkan, pegawai yang lulus di bulan Desember baru akan aktif kembali bekerja di bulan Januari 2017. Sumber beasiswa yang diterima oleh para petugas belajar terdiri dari beasiswa luar negeri antara lain Beasiswa dari Amerika, Perancis, Tiongkok, dan beasiswa dalam negeri beasiswa KKP dan Kementerian Keuangan.

1 1 1 9 9 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Komposisi PNS Berdasarkan Jabatan

Kasie Pelayanan Teknis Kassubag tata Usaha Pranata Humas Pertama Peneliti Muda

Peneliti Pertama Calon Peneliti

Pranata Komputer Pertama Pranata Komputer Pelaksana Pelaksana Administrasi Teknisi Litkayasa Pelaksana Teknisi Oseanografi Bendahara Pengeluaran Calon Pelaporan Keuangan Pengelola BMN

Verifikator

Pustakawan Pertama Pejabat Pengadaan Barang

(15)

7 1.5 SISTEMATIKA PENYAJIAN

Laporan Kinerja merupakan gambaran pencapaian kinerja BPOL selama tahun 2016. Capaian Kinerja (performance result) Tahunan tersebut dibandingkan dengan Perjanjian kinerja (performance agreement) Tahunan sebagai tolok ukur keberhasilan Tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja memungkinkan diidentifikasi adanya kesenjangan kinerja (performance gap) untuk perbaikan kinerja pada tahun mendatang. Dengan pola pikir seperti itu, sistematika penyajian Laporan Kinerja BPOL Tahun 2016, disusun sebagai berikut:

Bab I – Pendahuluan, menyajikan latar belakang; maksud dan tujuan; tugas,

fungsi, dan struktur organisasi; keragan SDM (kekuatan SDM); dan sistematika penyajian.

Bab II – Perencanaan Kinerja, menyajikan rencana kerja dan anggaran TA

2016; dan perjanjian kinerja tahunan 2016

Bab III – Akuntabilitas Kinerja, menyajikan analisis terhdap capaian kinerja

dan keuangan pada tahun 2016. a. Capaian Kinerja Organisasi b. Realisasi Anggaran

Bab IV – Penutup, menyajikan simpulan terhadap pencapaian kinerja di tahun

2016 berupa permasalahan dan tindak lanjut; dan saran.

(16)

8

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Sesuai dengan dinamika organisasi yang berkembang pada saat ini, BPOL melakukan upaya perbaikan pengelolaan kinerja organisasi, yaitu berupa penggunaan metode/pendekatan dan strategi balanced scorecard (BSC), hal ini dilakukan untuk menggapai efektifitas organisasi dengan penekanan pada 4 (empat) perspektif yang saling berimbang dan di “cascading” (diturunkan) sampai level staf/individu (pegawai). Berdasarkan Pasal 6 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) menetapkan bahwa Rencana Strategis (Renstra) Kementerian/Lembaga memuat: visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja-KL) disusun dengan berpedoman pada Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra-KL) dan mengacu pada prioritas pembangunan nasional, pagu indikatif serta memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan dorongan partisipasi masyarakat.

Menggunakan metode/pendekatan dan strategi BSC maka dilakukan restrukturisasi SAKIP yang dimulai dari level Renstra-KL sampai level monitoring, yaitu:

1. Renstra 2015 – 2019 yang memuat visi, misi, tujuan, 9 sasaran strategis (SS) dan 16 IKU pembangunan kelautan dan perikanan;

2. Penyesuaian Perjanjian kinerja (Tapja) Tahun 2016, sebagai perjanjian kinerja antara Balitbang KP dengan Eselon II dan Eselon III;

3. Sistem monitoring capaian kinerja kementerian termasuk di dalamnya sistem pengumpulan data kinerja berbasis internet;

4. Cascading indikator kinerja sampai level individu/staf;

5. Menteri KP sudah mengusulkan melalui surat ke Bappenas dan Kemenkeu untuk penyelarasan target program dan kegiatan pada dokumen RKA-KL sesuai BSC.

2.1 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Dalam melaksanakan penelitian dan observasi laut BPOL mempunyai Visi Menjadi pusat unggulan dalam kegiatan penelitian dan observasi sumberdaya laut. Sehingga untuk menjawab Visi dijabarkan dalam bentuk Misi antara lain menciptakan sumberdaya penelitian dan observasi laut yang handal dan mandiri; menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi observasi laut yang didukung oleh sistem data dan informasi yang handal; meningkatkan pemanfaatan hasil penelitian dan observasi laut untuk mendukung misi KKP dalam mensejahterakan masyarakat kelautan dan perikanan. Upaya menjawab Misi disusun Tujuan pencapaian misi antara lain mewujudkan kapasitas dan kompetensi sumberdaya penelitian dan observasi di bidang sumberdaya laut yang mandiri, handal, dinamis dan responsif; meningkatkan keakuratan dan pemanfaatan Peta Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan (PPDPI) untuk mendukung rencana strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan; memanfaatkan IPTEK secara optimal dan tepat guna dalam penelitian dan observasi di bidang

(17)

9

sumberdaya laut, terutama dalam rangka mewujudkan sistem observasi kelautan terpadu dan mendukung implementasi Indonesia Global Ocean Observing System (InaGOOS); melakukan kegiatan penelitian dan observasi di bidang sumberdaya laut terkait dengan isu perubahan iklim dan pemanasan global; memperluas jejaring kerjasama nasional dan internasional dalam penelitian dan observasi di bidang sumberdaya laut. Berdasarkan tujuan maka disusun Sasaran-sasaran kegiatan antara lain tersedianya SDM yang handal dan profesional serta fasilitas penelitian dan observasi yang memadai dan didukung oleh sistem manajemen yang efisien dan akuntabel dalam menghasilkan IPTEK yang bermanfaat bagi pembangunan kelautan dan perikanan di Indonesia;tersedianya PPDPI yang akurat untuk seluruh wilayah perairan Indonesia melalui proses otomatisasi dan dapat mendukung rencana strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan; terkuasainya IPTEK observasi di bidang kelautan untuk mewujudkan system observasi laut terpadu yang mendukung implementasi InaGOOS; tersedianya data dan informasi kelautan yang lengkap untuk memahami fenomena perubahan iklim dan pemanasan global serta dampaknya pada karakteristik dan dinamika perairan di Indonesia; termanfaatkannya hasil penelitian dan observasi di bidang sumberdaya laut yang dilakukan BPOL untuk mendukung pembangunan kelautan dan perikanan di Indonesia; terlibatnya BPOL secara aktif dalam jejaring kerjasama nasional dan internasional di bidang sumberdaya laut.

2.2 RENCANA STRATEGIS BPOL

Peta strategi merupakan suatu dashboard (panel instrument) yang memetakan SS ke dalam suatu kerangka hubungan sebab akibat yang menggambarkan keseluruhan perjalanan strategi BPOL. Peta strategi memudahkan BPOL untuk mengkomunikasikan keseluruhan strateginya kepada seluruh pejabat/ pegawai dalam rangka pemahaman demi suksesnya pencapaian visi, misi, dan tujuan BPOL. Peta strategi BPOL tahun 2016 ditunjukkan dalam Gambar 5 berikut:

(18)

10

Strategi untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran berdasarkan penambahan APBNP adalah sebagai berikut:

1. Strategi untuk mencapai sasaran 1: Terwujudnya pengelolaan SDKP yang bertanggung jawab dan berkelanjutan;

a. Meningkatkan kemampuan peneliti dan pejabat fungsional lainnya melalui bimbingan teknis, pendidikan dan pelatihan;

b. Meningkatkan efektifitas pemanfaatan sarana dan prasarana yang tersedia; c. Pembuatan bengkel dan sarana kerja lainnya yang menunjang kegiatan

penelitian dan observasi laut;

d. Meningkatkan manajemen penelitian dan observasi laut;

e. Meningkatkan kualitas, jumlah dan capaian hasil kegiatan penelitian dan observasi laut sesuai dengan kebutuhan pengguna (user);

f. Meningkatkan kualitas dokumen perencanaan kegiatan penelitian dan observasi laut;

g. Meningkatkan tatalaksana penganggaran dengan menerapkan system penganggaran berbasis kinerja.

2. Strategi untuk mencapai sasaran 2 : Meningkatnya hasil penyelenggaraan litbang dan layanan IPTEK yang mendukung produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP;

a. Penyusunan ontology (Lingkungan dan Habitat ikan); b. Penyusunan system otomatisasi PPDPI Nasional;

c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas data tangkapan (Respon Balik Nelayan);

d. Peningkatan system akurasi PPDPI.

3. Strategi untuk mencapai sasaran 3: Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan yang efektif;

a. Penguasaan Teknologi Observasi Kelautan dan Perikanan melalui aplikasi teknologi penginderaan jauh;

b. Penguasaan Teknologi Observasi Kelautan dan Perikanan menggunakan pendekatan pemodelan;

c. Melakukan pemantauan dan pengumpulan data kondisi lingkungan perairan laut terkait perubahan iklim.

4. Strategi untuk mencapai sasaran 4: Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya Litbang dan Layanan IPTEK KP;

a. Penguasaan alat dan instrumentasi untuk akuisisi dan pemrosesan data oseanografi;

(19)

11 5. Strategi untuk mencapai sasaran 5: Terselenggaranya pengendalian litbang

KP;

a. Meningkatkan diseminasi hasil penelitian dan observasi melalui kegiatan pameran, seminar dan penerbitan media diseminasi (jurnal, bunga rampai, proseding, leaflet dan brosur), perpustakaan online, situs BPOL dan

multimedia centre;

b. Mendokumentasikan seluruh kegiatan penelitian dan observasi dengan menyusun database hasil litbang.

6. Strategi untuk mencapai sasaran 6 : Terwujudnya ASN BPOL yang kompeten, professional dan berkepribadian;

a. Meningkatkan kegiatan kerjasama nasional dalam bidang penelitian dan observasi laut;

b. Meningkatkan kegiatan kerjasama internasional dalam bidang penelitian dan observasi laut.

7. Strategi untuk mencapai sasaran 7 : Tersedianya manajemen pengetahuan BPOL yang handal dan mudah diakses;

a. Meningkatkan system pengendalian mutu dan peningkatan mutu layanan; b. Meningkatkan aksesibilitas informasi.

8. Strategi untuk mencapai sasaran 8 : Terwujudnya Birokrasi lingkup BPOL yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima;

a. Penerapan program Reformasi Birokrasi secara menyeluruh di BPOL.

9. Strategi untuk mencapai sasaran 9 : Terkelolanya anggaran pembangunan BPOL secara efisien dan akuntabel;

a. Menyelenggarakan pemantauan pelaksanaan dan pengelolaan anggaran bulanan di BPOL;

b. Melaksanakan pengelolaan anggaran yang professional di BPOL.

2.3 RENCANA KINERJA DAN ANGGARAN TA 2016

Pada Tahun Anggaran 2016 BPOL mempunyai rencana kerja dan anggaran yang tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), adapun output kegiatan terdiri dari:

1. 4 kawasan penelitian kawasan pesisir yang terpetakan sumberdayanya; 2. 4 paket data dan informasi sumber daya laut dan pesisir;

3. 1 dokumen perencanaan dan penganggaran litbang sumberdaya laut dan pesisir;

4. 15 Karya Tulis Ilmiah bidang IPTEK kewilayahan, dinamika dan sumberdaya laut dan pesisir;

5. 1 dokumen pengendalian dan pelaporan litbang sumber daya laut dan pesisir;

6. 1 dokumen penatausahaan keuangan, BMN dan rumah tangga litbang sumber daya laut dan pesisir;

(20)

12

7. 1 dokumen pengembangan SDM dan penataan organisasi litbang sumber daya laut dan pesisir;

8. 1 dokumen pelayanan dan pengelolaan sarana dan jasa litbang sumberdaya laut dan pesisir;

9. 1 dokumen pengelolaan data, informasi dan publikasi hasil litbang sumberdaya laut dan pesisir;

10. 1 dokumen pengembangan kerjasama litbang sumber daya laut dan pesisir; 11. 36 unit sarana dan prasarana IPTEK kewilayahan, dinamika dan

sumberdaya laut dan pesisir; 12. 12 bulan layanan perkantoran; 13. 150 m2 gedung/bangunan.

Anggaran yang dikelola untuk 13 output kegiatan antara lain:

1. Rp. 1.332.740.000,- kegiatan kawasan penelitian kawasan pesisir yang terpetakan sumberdayanya;

2. Rp. 3.446.723.000,- kegiatan data dan informasi sumber daya laut dan pesisir;

3. Rp. 161.716.000,- kegiatan perencanaan dan penganggaran litbang sumberdaya laut dan pesisir;

4. Rp. 55.362.000,- kegiatan Karya Tulis Ilmiah bidang IPTEK kewilayahan, dinamika dan sumberdaya laut dan pesisir;

5. Rp. 364.937.000,- kegiatan pengendalian dan pelaporan litbang sumber daya laut dan pesisir;

6. Rp. 256.817.000,- kegiatan penatausahaan keuangan, BMN dan rumah tangga litbang sumber daya laut dan pesisir;

7. Rp. 247.868.000,- kegiatan pengembangan SDM dan penataan organisasi litbang sumber daya laut dan pesisir;

8. Rp. 477.333.000,- kegiatan pelayanan dan pengelolaan sarana dan jasa litbang sumberdaya laut dan pesisir;

9. Rp. 201.832.000,- kegiatan pengelolaan data, informasi dan publikasi hasil litbang sumberdaya laut dan pesisir;

10. Rp. 115.850.000,- kegiatan pengembangan kerjasama litbang sumber daya laut dan pesisir;

11. Rp. 135.838.332.000,- kegiatan pengadaan sarana dan prasarana IPTEK kewilayahan, dinamika dan sumberdaya laut dan pesisir;

12. Rp. 5.979.095.000,- kegiatan layanan perkantoran;

13. Rp. 730.000.000,- kegiatan pembangunan gedung/bangunan.

Sehingga total anggaran pada DIPA 2016 Rp. 153.198.001.000,- untuk menghasilkan 13 output kegiatan di BPOL.

2.4 PERJANJIAN KINERJA TA 2016

Pada tahun 2016 BPOL telah menetapkan target kinerja program dan kegiatan dalam dokumen Perjanjian kinerja (Tapja) Tahun 2016 yang disusun secara berjenjang. Dokumen tersebut telah ditandatangani oleh pejabat Eselon III (yaitu Kepala Balai) dengan pejabat Eselon I I (yaitu Kepala Pusat), dan pejabat Eselon II (Kepala Pusat) dengan Eselon I (Kepala Balitbang KP). Perjanjian Kinerja BPOL Tahun 2016 adalah sebagai berikut:

(21)

13

Tabel 2. Perjanjian Kinerja BPOL Tahun Anggaran 2016

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2016

CUSTOMER PERSPECTIVE

1

Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif, bertanggung jawab, dan berkelanjutan

1

Jumlah WPP yang terpetakan potensi sumberdaya KP untuk pengembangan ekonomi maritim dan kelautan yang berkelanjutan (WPP)

1

2

Meningkatnya hasil

penyelenggaraan litbang dan layanan IPTEK yang

mendukung produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP

2 Jumlah instansi yang menggunakan hasil litbang dan inovasi BPOL (instansi) 3

3

Jumlah penguna jasa layanan

Laboratorium Kualitas Perairan BPOL (instansi)

5

INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

3

Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan KP yang efektif

4 Jumlah data dan informasi ilmiah KP

(buah/paket) 8

5 Jumlah Karya Tulis Ilmiah yang

diterbitkan (KTI) 15

4

Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya Litbang dan Layanan IPTEK KP

6

Proporsi pegawai fungsional lingkup BPOL dibandingkan total pegawai lingkup BPOL (%)

60

7

Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan litbang KP yang ditingkatkan kapasitasnya (buah)

1

8 Jumlah jejaring dan kerjasama litbang

yang terbentuk (buah) 2

5 Terselenggaranya

Pengendalian litbang KP 9

Proporsi kegiatan riset aplikatif

dibandingkan total kegiatan riset litbang KP (minimal)

100%

LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE

6

Terwujudnya ASN BPOL yang berkompeten, profesional dan berkepribadian

10 Indeks kompetensi dan integrasi di BPOL

(%) 77

11 Jumlah ASN BPOL yang ditingkatkan

kompetensinya 25

7

Tersedianya manajemen pengetahuan BPOL yang handal dan mudah diakses

12 Presentase penerapan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%) 50

8

Terwujudnya birokrasi BPOL yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima

13 Nilai kinerja Reformasi Birokrasi BPOL 84

14 Nilai SAKIP BPOL 83

9

Terkelolanya anggaran pembangunan lingkup BPOL secara efisien dan akuntabel

15 Nilai kinerja anggaran BPOL (%) 90 16 Presentase kepatuhan terhadap SAP BPOL (%) 100

Perjanjian Kinerja BPOL tahun 2016 merupakan bentuk komitmen yang disepakati oleh Balai Penelitian dan Observasi Laut dengan Kepala Pusat Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi Kelautan dan Perikanan. Perjanjian Kinerja BPOL Tahun 2016 ini memuat sasaran, indikator kinerja utama (IKU) dan target.

(22)

14

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Manajemen kinerja adalah suatu proses strategis dan terpadu dalam mengelola seluruh kegiatan organisasi tentang apa yang ingin dicapai, apa ukuran pencapaiannya dan bagaimana cara mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Perencanaan stratejik dan pengukuran kinerja serta evaluasinya merupakan rangkaian sistem akuntabilitas kinerja yang penting. Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran, dan tujuan yang telah ditetapkan, dalam mewujudkan visi dan misi BPOL.

Sejak T ahun 2014, manajemen kinerja KKP telah menerapkan pendekatan BSC. Melalui pendekatan metode ini diharapkan akuntabilitas kinerja dapat terjaga dan dapat kejelasan tentang uraian tugas pada masing-masing bagian. Proses penghitungan kinerja menggunakan Manual IKU yang telah disusun sebelumnya, serta menilai capaian kinerja dari kegiatan-kegiatan yang mendukung pencapaian kinerja program. Koordinasi proses penghitungan dilakukan oleh para pengelola kinerja setiap sasaran strategis sesuai dengan tanggung jawabnya.

Langkah awal dalam menilai kinerja organisasi dengan pendekatan BSC dimulai dengan menyusun peta strategis yang memetakan setiap strategi untuk mencapai sasaran strategisnya. Peta strategi BPOL adalah sebagai berikut:

(23)

15 3.1 CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Pengukuran kinerja digunakan sebagai alat dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan program sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi BPOL. Pengukuran kinerja yang dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang didasarkan pada Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah diidentifikasi agar sasaran dan tujuan strategis pada peta strategi yang dituangkan pada perjanjianan kinerja BPOL tahun 2016 yang dapat tercapai.

Capaian indikator kinerja utama (IKU) BPOL tahun 2016 pada stakeholders perspective,

customer perspective, internal process perspective dan learn & growth perspective

mengalami perubahan dan penyesuaian yang mengacu pada Balanced Scorecard (BSC). Berdasarkan penetapan target pada setiap indikator kinerja tersebut, berikut adalah pencapaian IKU BPOL tahun 2016 :

Tabel 3. Capaian IKU BPOL Tahun Anggaran 2016

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI

TINGKAT CAPAIAN (%) CUSTOMER PERSPECTIVE 1 Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif, bertanggung jawab, dan berkelanjutan

1

Jumlah WPP yang terpetakan potensi sumberdaya KP untuk

pengembangan ekonomi maritim dan kelautan yang berkelanjutan (WPP)

1 1 100

2

Meningkatnya hasil

penyelenggaraan litbang dan layanan IPTEK yang mendukung produktivitas usaha dan

pendapatan negara dari sektor KP 2

Jumlah instansi yang menggunakan hasil litbang dan inovasi BPOL (instansi)

3 9 333,33

3

Jumlah penguna jasa layanan Laboratorium Kualitas Perairan BPOL (instansi)

5 16 280 INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

3 Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan KP yang efektif

4 Jumlah data dan informasi ilmiah KP (buah/paket) 8 8 100 5 Jumlah Karya Tulis Ilmiah yang

diterbitkan (KTI) 15 9 60

4

Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya Litbang dan Layanan IPTEK KP

6

Proporsi pegawai fungsional lingkup BPOL dibandingkan total pegawai lingkup BPOL (%)

60 77,78 129,33

7

Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan litbang KP yang ditingkatkan kapasitasnya (buah)

1 1 100

8 Jumlah jejaring dan kerjasama

litbang yang terbentuk (buah) 2 2 100 5 Terselenggaranya Pengendalian

litbang KP 9

Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang KP (minimal)

100% 100% 100 LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE

6

Terwujudnya ASN BPOL yang berkompeten, profesional dan berkepribadian

10 Indeks kompetensi dan integrasi di

BPOL (%) 77 86,18 111,92 11 Jumlah ASN BPOL yang ditingkatkan

kompetensinya 25 41 164 7

Tersedianya manajemen pengetahuan BPOL yang handal dan mudah diakses

12

Presentase penerapan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%)

50 68 136

8

Terwujudnya birokrasi BPOL yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima

13 Nilai kinerja Reformasi Birokrasi

BPOL 84 79,89 95,11 14 Nilai SAKIP BPOL 83 74,44 89,69 9

Terkelolanya anggaran pembangunan lingkup BPOL secara efisien dan akuntabel

15 Nilai kinerja anggaran BPOL (%) 90 118 138,82 16 Presentase kepatuhan terhadap SAP

(24)

16

Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) BPOL tahun 2016 pada Customer Perspective,

Internal Process Perspective dan Learn & Growth Perspective adalah sebagai berikut:

a. Perspektif pelanggan (customer perspective) dengan bobot 40%, capaian kinerja sebesar 205%.

b. Perspektif internal (internal process perspective) dengan bobot 30%, capaian kinerja sebesar 92%.

c. Perspektif learn and growth (learn and growth perspective) dengan bobot 30%, capaian kinerja sebesar 119%.

Hasil perhitungan capaian NPSS BPOL TA 2016 dapat dilihat di Tabel 4. Tabel 4. Hasil Perhitungan Capaian NPSS BPOL TA 2016

No Perspektif Perspektif Bobot Kode SS SS NSS BOBOT NSS Bobot NSS x STATUS NPSS NPSS STATUS NPSS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Customer 40% 1

Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif, bertanggung jawab, dan berkelanjutan 100% 50% 50% 146% 2 Meningkatnya hasil penyelenggaraan litbang dan layanan IPTEK yang mendukung produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP

310% 50% 155%

Total per perspektif 100% 205%

2 Internal

Process

30% 3

Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan KP yang efektif

83% 50% 41%

4

Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya Litbang dan Layanan IPTEK KP

104% 25% 26%

5 Terselenggaranya

Pengendalian litbang KP 100% 25% 25%

Total per perspektif 100% 92%

3 Learning and growth 30% 6

Terwujudnya ASN BPOL yang berkompeten, profesional dan berkepribadian

139% 25% 35%

7

Tersedianya manajemen pengetahuan BPOL yang handal dan mudah diakses

136% 25% 34%

8

Terwujudnya birokrasi BPOL yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima

95% 25% 24%

9

Terkelolanya anggaran pembangunan lingkup BPOL secara efisien dan akuntabel

107% 25% 27%

(25)

17 3.2.1 CUSTOMER PERSPECTIVE

Capaian kinerja BPOL pada perspektif pelanggan (customer perspective) di TA 2016 berasal dari 2 sasaran strategis yaitu :

SASARAN STRATEGIS 1 : Terwujudnya pengelolaan SDKP partisipatif, bertanggung jawab dan berkelanjutan

Nilai sasaran strategis meningkatnya pengelolaan SDKP yang berkelanjutan TA 2016 adalah 100% yang terdiri 1 (satu) indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis tersebut yaitu jumlah WPP yang terpetakan potensi SDKP untuk pengembangan ekonomi kelautan yang berkelanjutan.

IKU 1 : Jumlah WPP yang terpetakan potensi SDKP untuk pengembangan ekonomi kelautan yang berkelanjutan (WPP)

Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) yang ditetapkan sebagai fokus litbang untuk selanjutnya dihasilkan data informasi dan rekomendasi terpadu bagi pengembangan ekonomi wilayahnya; WPP terpilih yang menjadi sasaran Balitbang KP dengan strategi optimasi pemanfaatan sumber daya KP. Tujuan dari IKU ini adalah sebagai bentuk kontribusi hasil litbang KP dalam pembangunan ekonomi maritime Indonesia dan memberikan dukungan strategis pada tujuan kinerja Balitbang KP dan KKP. Teknik menghitungnya yaitu jumlah WPP yang ditetapkan dan sifatnya terintegrasi antar kelompok peneliti. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun capaian IKU ini adalah sebagai berikut:

Tabel 5. Capaian Jumlah WPP yang Terpetakan Potensi SDKP untuk Pengembangan Ekonomi

Kelautan yang Berkelanjutan (WPP)

IKU Satuan Target Realisasi Tingkat Capaian (%)

Jumlah WPP yang terpetakan potensi SDKP untuk pengembangan ekonomi kelautan yang berkelanjutan (WPP)

WPP 1 1 100%

Frekuensi perhitungan IKU tersebut adalah tahunan dan jumlah WPP yang terpetakan merupakan realisasi pada triwulan IV. Pada triwulan sebelumnya yaitu triwulan III, IKU ini sudah tercapai, namun masih terdapat proses penyempurnaan data sumber daya KP yang akan disajikan. IKU ini didukung oleh kegiatan Kajian Dinamika Laut untuk Mendukung Pemetaan Potensi Sumber Daya Kelautan. Berdasarkan kegiatan yang sudah berjalan, WPP yang terpetakan potensi sumberdaya kelautan dan perikanan berlokasi di Pulau Lirang yang termasuk kedalam WPP RI 714 (meliputi Teluk Tolo dan Laut Banda). Pulau Lirang merupakan pulau kecil yang terdapat di Kecamatan Wetar, Kabupaten Maluku Barat Daya.

Secara umum, kegiatan yang mendukung target jumlah WPP yang terpetakan potensi SDKP untuk pengembangan ekonomi kelautan yang berkelanjutan mengalami kendala dalam menghasilkan output peta tematik kesesuaian lahan dan perairan. Sehingga pada tahun ini hanya dihasilkan 1 paket peta tematik yang terdiri dari 20 parameter baik parameter fisik, kimia, biologi maupun ekosistem sumber daya pesisir. Oleh karena itu, pada tahun 2017 kegiatan tersebut masih akan dilanjutkan berupa penyusunan analisis kesesuaian lahan dan perairan untuk daerah penangkapan ikan, daerah budidaya laut, daerah wisata bahari dan pemetaan sumber daya laut dan pesisir lainnya.

(26)

18

Jika dibandingkan dengan capaian IKU tahun sebelumnya, WPP yang terpetakan potensi sumberdaya kelautan dan perikanan berlokasi di WPP RI 716 (Laut Sulawesi dan Utara Pulau Halmahera) yang berlokasi di Taman Nasional Laut Bunaken, Sulawesi Selatan. Adapun potensi SDKP yang terpetakan didapatkan dari kegiatan Studi Implikasi Pengasaman Laut pada Ekosistem Terumbu Karang di Kawasan Coral Triangle Initiative (CTI). Berdasarkan kegiatan penelitian tersebut dihasilkan data SST, salinitas, pH, suhu, dan data pertumbuhan karang.

SASARAN STRATEGIS 2 : Meningkatnya hasil penyelenggaraan litbang dan layanan IPTEK yang mendukung produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP

Nilai sasaran strategis meningkatnya hasil penyelenggaraan litbang dan layanan IPTEK yang mendukung produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP adalah 310% yang terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja yang ditetapkan yaitu:

IKU 2 : Jumlah instansi yang menggunakan hasil litbang dan inovasi BPOL

Definisi dari IKU tersebut adalah instansi baik pemerintah pusat maupun daerah, perguruan tinggi, LSM maupun instansi lainnya yang menggunakan hasil litbang dan inovasi BPOL. IKU ini bertujuan untuk memberikan gambaran tingkat pemanfaatan hasil litbang layanan operasional oleh stakeholders baik pusat maupun daerah.

Tabel 6. Capaian Jumlah Instansi yang Menggunakan Hasil Litbang dan Inovasi BPOL

IKU Satuan Target Realisasi Tingkat Capaian (%)

Jumlah instansi yang menggunakan

hasil litbang dan inovasi BPOL Instansi 3 9 333,33

Kegiatan yang mendukung IKU jumlah instansi yang menggunakan hasil litbang dan inovasi BPOL berupa kegiatan operasional laboratorium alam, observasi laut dan penginderaan jauh serta diseminasi hasil litbang KP. Target tahunan jumlah instansi yang menggunakan hasil litbang dan inovasi BPOL adalah 3 instansi, dan dijadikan target pada setiap triwulannya. Realisasi tahunan jumlah instansi yang menggunakan hasil litbang dan inovasi BPOL adalah 9 instansi. Sedikitnya jumlah instansi yang menggunakan hasil litbang dan inovasi litbang BPOL tidak berbanding lurus dengan jumlah hasil litbang dan inovasi litbang BPOL yang digunakan. Hal ini dikarenakan, nama instansi yang sudah dihitung di triwulan sebelumnya tidak dihitung kembali ditriwulan selanjutnya apabila instansi tersebut menggunakan hasil litbang dan inovasi BPOL.

Tabel 7. Instansi yang Menggunakan Hasil Litbang dan Inovasi BPOL

No. Nama Instansi

1 Universitas Jendral Soedirman 2 Universitas Diponegoro 3 Universitas Tanjungpura 4 Universitas Brawijaya 5 Universitas Udayana 6 Institut Petanian Bogor

(27)

19

No. Nama Instansi

8 Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut

9 Dinas Kelautan dan Perikanan, Pemprov Jawa Timur

Selain instansi yang disebutkan diatas, terdapat beberapa pengguna hasil litbang dan inovasi BPOL secara personal, namun tidak disebutkan nama instansi penggunanya disebabkan oleh kelalaian pengisian nama instansi di formulir permintaan data. Untuk menghindari hal tersebut, maka bagian pelayanan teknis selaku penerima permintaan penggunaan hasil litbang dan inovasi akan lebih meningkatkan layanan dan ketelitian dalam pengisian formulir permintaan data.

IKU 3 : Jumlah pengguna jasa layanan Laboratorium Kualitas Perairan BPOL

Didefinisikan sebagai instansi baik pemerintah pusat maupun daerah yang telah menggunakan jasa layanan laboratorium kualitas perairan (LKP). IKU ini bertujuan untuk memberikan gambaran tingkat pemanfaatan layanan LKP.

Tabel 8. Capaian Jumlah Pengguna Jasa Layanan Laboratorium Kualitas Perairan

IKU Satuan Target Realisasi Tingkat Capaian (%)

Jumlah pengguna jasa layanan

Laboratorium Kualitas Perairan BPOL Instansi 5 16 280

Target tahunan jumlah pengguna jasa layanan LKP BPOL adalah 5 pengguna. Jumlah target tahunan ini dijadikan juga sebagai target tiap triwulannya. Instansi pengguna jasa layanan LKP selama tahun 2016 sebanyak 16 instansi. Pengguna jasa layanan LKP merupakan konsumen yang setiap bulannya rutin mengirimkan sampel untuk melakukan pengujian dan analisis, yaitu BBPPBL Gondol, PT Menjangan Emas, PSDKP Pengambengan dan peneliti di internal BPOL.

Tabel 9. Pengguna Jasa Layanan Laboratorium Kualitas Perairan

No. Informasi Customer

1 Mahasiswa tugas akhir S1 dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) 2 Mahasiswa tugas akhir S2 dari James Cook University, Australia

3 Mahasiswa tugas akhir S3 dari University of Caledonia, Perancis 4 Satker PSDKP Pengambengan, Bali

5 P3SDLP, Jakarta 6 BBPPBL Gondol, Bali

7 Tambak Cempaka, Cupel, Bali

8 PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tukadaya, Bali

9 PT. Japfa Comfeed Indonesia, Unit Pujungan, Tabanan, Bali 10 PT. Bumi Balimina, Pengambengan, Bali

11 PT. Mahkota Mitra Jembrana Abadi, Bali 12 Medewi Beach Cottage, Medewi, Bali 13 PT. Menjangan Mas, Bali

(28)

20

No. Informasi Customer

15 Yayasan WWF Bali

16 Conservation International (CI) Indonesia

Berdasarkan Formulir Penerimaan Contoh (FPC) selama tahun 2016, diperoleh data jumlah sampel yang diterima LKP mencapai 1667 sampel. Dari 1667 sampe tersebut, sebesar 48,5% atau 813 sampel merupakan sampel dari konsumen internal BPOL. Sampel internal berasal dari kegiatan litbang BPOL dimana sebagian besar dari kegiatan tersebut menggunakan jasa pengambilan sampel dan pengukuran insitu dari LKP. Sementara itu, sejumlah 51,5% atau 864 sampel berasal dari sampel konsumen eksternal BPOL (Tabel 9). Sampel eksternal tersebut berasal dari instansi pemerintah, LSM, mahasiswa magang/TA/PKL, industri kelautan dan perikanan (KP) dan non-KP serta wirausaha yang berlokasi di sekitar Kabupaten Jembrana, Bali.

3.2.2 INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

Capaian kinerja Balitbang KP pada Internal Process Perspective berasal dari 3 sasaran strategis diantaranya:

SASARAN STRATEGIS 3 : Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif

Nilai sasaran strategis tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan KP yang efektif pada tahun 2016 adalah 83%. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 2 (dua) IKU yaitu:

IKU 4 : Jumlah data dan informasi ilmiah KP

Merupakan data dan informasi hasil penelitian yang telah disusun dalam bentuk paket informasi yang bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi ilmiah yang dihasilkan dari kegiatan litbang KP yang dilaksanakan. Teknik perhitungannya yaitu jumlah data dan informasi yang sudah disampaikan secara resmi oleh kepala satker kepada Kepala Balitbang KP. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan.

Tabel 10. Capaian Jumlah Data dan Informasi Ilmiah KP

IKU Satuan Target Realisasi Tingkat Capaian (%)

Jumlah data dan informasi ilmiah KP Buah/Paket 8 8 100

Capaian jumlah data dan informasi ilmiah KP BPOL tahun 2016 adalah sebanyak 8 data dan informasi, dihasilkan dari 8 kegiatan penelitian, yaitu Validasi Daerah Potensial Penangkapan Ikan; Operasional Oseanografi untuk Prediksi Dinamika Laut; Validasi Aplikasi INDESO; INDESO Joint Expedition Program; Kajian Dinamika Laut untuk Mendukung Pemetaan Potensi Sumberdaya Kelautan; Analisis Sebaran Kapal Ikan di Zona Penangkapan Ikan; Adaptasi Ekosistem Pesisir Terhadap Perubahan Lingkungan; dan Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan di Wilayah Pesisir. Adapun data dan/atau informasi yang dihasilkan berupa laporan akhir, dengan format data berupa *doc, tabel, peta, *pdf.

(29)

21 IKU 5 : Karya Tulis Ilmiah yang diterbitkan

Merupakan tulisan yang disusun berdasarkan data dan informasi yang dihsailkan dari kegiatan penelitian dan pengembangan yang telah diterbitkan di jurnal atau prosiding dalam dan/atau luar negeri yang terakreditasi pada tahun berjalan. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan

Tabel 11. Capaian Karya Tulis Ilmiah yang Diterbitkan

IKU Satuan Target Realisasi Tingkat Capaian (%)

Karya Tulis Ilmiah yang diterbitkan KTI 15 9 60

Capaian Karya Tulis Ilmiah yang diterbitkan tahun 2016 adalah sebanyak 9 KTI dari target 15. Capaian KTI ini terkendala oleh proses cetak prosiding/jurnal maupun masih dalam proses review KTI yang memakan waktu. Adapun KTI tersebut sebagai berikut: Tabel 12. Judul KTI yang Terbit Tahun 2016

NO (yang sudah dalam status terbit) JUDUL KTI NAMA PENULIS JURNAL/PROSIDING

1

Perbandingan Antara Informasi Suhu Permukaan Laut dari Data Satelit dengan Hasil Pemodelan di WPP NRI-716

Komang Iwan Suniada

Bumi Lestari Jurnal Lingkungan Hidup (Journal of Envirnment) Vol. 16 No. 1 : 32-37 ISSN 1411-9668

2

Effect of High Sedimentation Rates on Surface Sediment Dynamics and Mangrove Growth in The Porong River, Indonesia

Frida Sidik, David Neil,

Chaterine E. Lovelock Marine Pollution Bulletin - April 2016

3 Variasi bulanan daerah prediksi penangkapan ikan di wilayah pengelolaan perikanan RI 711

Komang Iwan Suniada, Eko Susilo, Amandangi Wahyuning Hastuti

Seminar Nasional Pengelolaan Pesisir dan daerah aliran sungai ke 2

4

Dapatkah Siklon Tropis Picu Peningkatan Konsentrasi Klorofil-a (Studi Kasus Siklon Tropis LAM)

Eko Susilo dan Sri Hadianti

Prosiding Seminar Nasional Penginderaan Jauh 2016 ISBN 978-979-1458-99-3

5

Distribusi Sebaran Kapal Ikan dan Kaitannya dengan Daerah Potensial Penangkapan Ikan Berdasarkan Citra Satelit di WPP-NRI 711

Amandangi Wahyuning Hastuti, Komang Iwan Suniada, Eko Susilo, Aldino Jusach Saputra

Prosiding Seminar Nasional Penginderaan Jauh 2016 ISBN 978-979-1458-99-3

6

Thermal Front pada Musim Timur di laut Sawu Tahun 2015 Berdasarkan Citra Satelit Aqua-Terra MODIS Level 2

Rizki Hanintyo, Fikrul Islamy, Sri Hadianti, Aldino Jusach, RM Putra Mahardika

Prosiding Seminar Nasional Penginderaan Jauh 2016 ISBN 978-979-1458-99-3

7

Variasi SPL, Klorofil a dan NPP pada Lokasi Daerah Penangkapan Ikan (Studi Kasus WPP 714, 716, 718)

Rizki Hanintyo, Aldino Jusach, Fikrul Islamy,RM Putra Mahardika, Sri Hadianti

Prosiding Seminar Nasional Penginderaan Jauh 2016 ISBN 978-979-1458-99-3

8 Struktur Komunitas Plankton Saat Air Pasang di Kawasan Estuari Perancak, Bali

Amandangi Wahyuning Hastuti, Yuli Pancawati, I Nyoman Surana

Prosiding Seminar Nasional Tahunan XIII Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan 2016,

Jilid II Manajemen Sumberdaya Perikanan

ISSN: 2477-6327

9

Comparison of Chlorophyll-a Measurement Using Multi Spatial Imagery and Numerical Model in Bali Strait

Rizki Haninyto dan Eko Susilo

2nd International Conference of Indonesian Society for Remote Sensing (ICOIRS) 2016

IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science Vol. 47 No. 1 doi: 10.1088/1755-1315/47/1/012010

(30)

22

SASARAN STRATEGIS 4 : Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya litbang dan layanan IPTEK teknologi KP

Nilai sasaran strategis terwiujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumber daya litbang dan layanan IPTEK teknologi KP tahun 2016 ini adalah 104%. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis tersebut terdiri dari 3 (tiga) IKU yaitu:

IKU 6 : Proporsi fungsional BPOL dibandingkan total pegawai PNS BPOL (%)

Proporsi pegawai fungsional lingkup BPOL dibandingkan total pegawai lingkup BPOL untuk mendapatkan gambaran proporsi pegawai fungsional tertentu yang mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi instansi secara kompeten, efektif dan professional. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Teknik menghitungnya adalah sebagai berikut:

% 100 . x

Tot

Jml

P

Peg Jabfung Jabfung Keterangan :

P

Jabfung = Proporsi jumlah pegawai fungsional BPOL

Jml

Jabfung = Jumlah fungsional BPOL

Tot

Peg . = Jumlah total pegawai BPOL

Tabel 13. Capaian Proporsi Pegawai Fungsional Lingkup BPOL Dibandingkan Total Pegawai

Lingkup BPOL (%)

IKU Satuan Target Realisasi Tingkat Capaian (%)

Proporsi fungsional BPOL

dibandingkan total pegawai PNS BPOL % 60 77,78 129,33

Jabatan fungsional di BPOL merupakan jabatan yang membantu tugas dan fungsi lembaga penelitian dan pengembangan. Sampai saat ini BPOL mempunyai beberapa jabatan fungsional antara lain fungsional peneliti, pranata komputer pertama, pustakawan, pranata humas pertama, teknisi litkayasa pelaksana, dan fungsional pengadaan. Pegawai dengan jabatan fungsional peneliti sebanyak 24 pegawai terdiri dari peneliti madya 1 orang, peneliti muda 8 orang dan peneliti pertama 13 orang serta calon peneliti sebanyak 2 orang. Pegawai dengan jabatan fungsional pranata komputer pertama sebanyak 2 orang. Pegawai dengan jabatan litkayasa sebanyak 2 pegawai terdiri dari 1 orang dengan jabatan teknisi litkayasa pelaksana dan 1 orang calon teknisi litkayasa. Pegawai dengan jabatan fungsional pranata humas pertama sebanyak 1 orang, dan pustakawan 1 orang sekaligus menjabat sebagai kepala subbagian tata usaha.

Jumlah peneliti pertama meningkat dari triwulan sebelumnya 19 pegawai, menjadi 22 pegawai. Hal ini dikarenakan adanya pengangkatan calon peneliti menjadi peeliti pertama sebanyak 3 pegawai di bulan Oktober.

(31)

23 IKU 7 : Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan litbang KP yang ditingkatkan kapasitasnya

IKU ini didefinisikan sebagai peningkatan kapasitas sarana prasarana dan kelembagaan yang berbentuk pengadaan fisik/belanja modal yang dilaksanakan oleh satuan kerja. Teknik menghitungnya yaitu jumlah satuan kerja yang mengalokasikan anggaran untuk peningkatan sarana prasarana instansi dalam setahun. IKU ini menggunakan klasifikasi

maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan.

Adapun deskripsi capaian atas IKU ini sebagai berikut:

Tabel 14. Capaian Jumlah Sarana dan Prasarana, serta Kelembagaan Litbang KP yang

Ditingkatkan Kapasitasnya

IKU Satuan Target Realisasi Tingkat Capaian (%)

Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan litbang KP yang ditingkatkan kapasitasnya

Paket 1 1 100

Frekuensi perhitungan IKU yang terdapat pada sasaran strategis jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan teknologi kelautan dan perikanan yang memadai adalah tahunan dan merupakan realisasi tahunan pada triwulan IV. Pada TA 2016, jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan teknologi kelautan dan perikanan yang memadai sudah tercapai sebanyak 1 paket. Adapun sarana dan prasarana serta kelembagaan litbang yang ditingkatkan kapasitasnya berupa pengadaan alat pendukung laboratorium, pembangunan pagar pembatas wilayah perkantoran, dan pengadaan alat observasi laut.

IKU 8 : Jumlah jejaring dan/atau kerjasama litbang yang terbentuk (buah)

IKU ini didefinisikan sebagai jumlah jejaring, kemitraan dan/atau kerjasama penelitian kelautan dan perikanan untuk dokumen kerjasama yang disepakati oleh eselon III pada tahun berjalan secara multiyears. Teknik menghitungnya yaitu jumlah jejaring kemitraan dan/atau kerjasama litbang yang dijalin pada tahun berjalan. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun deskripsi capaian atas IKU ini sebagai berikut:

Tabel 15. Capaian Jumlah Jejaring dan/atau Kerjasama Litbang yang Terbentuk (buah)

IKU Satuan Target Realisasi Tingkat Capaian (%)

Jumlah jejaring dan/atau kerjasama

yang terbentuk Buah 2 2 100

Jumlah capaian jejaring dan kerjasama teknologi KP yang terbentuk pada tahun 2016 ini adalah 2 dari target 2 kerjasama yang terjalin. Adapun kerjasama yang terjalin adalah:

1. Perjanjian kerja sama antara Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya dengan Balai Penelitian dan Observasi Laut tentang penelitian dan observasi pola adaptasi ekosistem laut terhadap variasi iklim.

(32)

24

2. Perjanjian kerja sama antara Balai Penelitian dan Observasi Laut dengan Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada tentang penelitian dan pengembangan observasi ekosistem pesisir untuk coastal zone management.

SASARAN STRATEGIS 5 : Terselenggaranya pengendalian litbang KP

Nilai sasaran strategis terselenggaranya pengendalian litbang KP TA 2016 adalah 100% yang terdiri 1 (satu) indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis tersebut yaitu proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kagiatan riset litbang KP.

IKU 9 : Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang KP (minimal)

Tujuan dari IKU ini adalah untuk memperoleh gambaran arah kebijakan penelitian dan pengembangan KP memberikan porsi lebih besar kepada penelitian aplikatif sehingga hasil litbang KP dapat lebih cepat diterapkan dan dimanfaatkan oleh stakeholder. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun capaian IKU ini adalah sebagai berikut:

Tabel 16. Capaian Proporsi Kegiatan Riset Aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang

KP (minimal)

IKU Satuan Target Realisasi Tingkat Capaian (%)

Proporsi kegiatan riset aplikatif dibandingkan total kegiatan riset litbang KP

% 100 100 100

Kegiatan litbang yang dilakukan oleh BPOL terdiri dari 8 riset aplikatif yaitu Validasi Daerah Potensial Penangkapan Ikan; Operasional Oseanografi untuk Prediksi Dinamika Laut; Validasi Aplikasi INDESO; INDESO Joint Expedition Program; Kajian Dinamika Laut untuk Mendukung Pemetaan Potensi Sumberdaya Kelautan; Analisis Sebaran Kapal Ikan di Zona Penangkapan Ikan; Adaptasi Ekosistem Pesisir Terhadap Perubahan Lingkungan; dan Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan di Wilayah Pesisir.

3.2.3 LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE

Capaian kinerja Balitbang KP pada Learning and Growth Perspective berasal dari 4 sasaran strategis diantaranya:

SASARAN STRATEGIS 6 : Tersedianya ASN BPOL yang kompeten, profesional dan berkepribadian

Nilai sasaran strategis tersedianya ASN BPOL yang kompeten, profesional dan berkepribadian adalah 139%, terdiri 2 (dua) indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis tersebut yaitu indeks kompetensi dan integrasi di BPOL dan jumlah ASN yang ditingkatkan kompetensinya.

IKU 10 : Indeks kompetensi dan integrasi di BPOL

Komptensi adalah kemampuan untuk melaksanakan tugas sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan. Integritas adalah kecenderungan untuk sikap yang patuh pada aturan

Gambar

Gambar 1. Struktur Organisasi Balai Penelitian dan Observasi Laut
Gambar 2. Grafik Komposisi Berdasarkan Pendidikan di BPOL
Tabel 1.  Petugas Belajar Aktif per 2016 di BPOL
Gambar 5. Peta Strategis BPOL Tahun 2016
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Kesimpulan hasil penelitian tindakan ini adalah: (1) guru telah menguasai keterampilan merancang pembelajaran membaca dan menulis permulaan di sekolah dasar dengan menggunakan

Salah satu tujuan dari penelitian ini untuk meninjau pengaruh penggunaan bakteri Escherichia coli dan konsentrasi awal bakteri pada ruang anoda serta pH

Menurut (Aeltermn et al. 2006 dalam Zhang, 2012) microbial fuel cells (MFCs) adalah reaktor bioelektrochemical yang dapat mengkonversi energi kimia dari zat organik pada

Kultur mikroba yang digunakan dalam MFC ini memiliki kemampuan untuk menggunakan bahan organik yang ada dalam limbah cair sebagai sumber energi dan menghasilkan

Kerapatan daya maksimum yang dapat dihasilkan dari sistem MFC ini untuk pengukuran pertama mencapai 30,54 mW/m 2 pada menit ke-65 dengan elektroda Cu/Zn, sedangkan untuk

Studi ini juga dilakukan untuk membandingkan hasil listrik yang diproduksi antara kedua volume reaktor yang digunakan, sehingga dapat diperkirakan pengaruh

Nilai efisiensi reduksi COD yang diperoleh reaktor ML-MFC tersebut memiliki nilai yang lebih tinggi daripada nilai efisiensi sebesar 29% yang dihasilkan dari

Sedagkan melalui metode analisa faktor, terdapat dua kelompok faktor baru yang masing-masing terdiri dari sumber daya manusia yang tidak memadai (berupa