DINDING GESER
PADA BANGUNAN TINGGI DAN
BANGUNAN TAHAN GEMPA
Shear wall
Shear wall digunakan pada area dengan zona gempa tinggi.
Shear wall berfungsi menahan
gaya gravitasi dan beban lateral.
Pemasangan shear wall dimuali dari pondasi sampai bangunan teratas. Ketebalan antara 150mm – 400mm.
Dinding Geser
Dinding Geser (shear wall / structural wall) dinding yang diporposikan untuk menahan kombinasi geser, momen dan aksial akibat gempa. (SNI 2847 2013)
Dinding Geser
Dinding beton polos biasa (memenuhi pasal 22 SNI 2847)
Dinding struktural pracetak menengah (memenuhi pasal 1 – 18 dan tambahan pasal 21.4
Dinding struktural khusus memenuhi pasal 21.1.3 – 21.10
FUNGSI SHEAR WALL :
Kekuatan
Dinding geser harus memberikan kekuatan lateral yang diperlukan untuk melawat kekuatan gempa horizontal.
Kekakuan
Dinding geser memberikan kekauan lateral untuk mencegah atap / lantai bergoyang berlebihan.
LETAK DAN FUNGSINYA :
1. Bearing wall : mendukung sebagian beban gravitasi
2. Frame wall : menahan gaya lateral atau geser yang terletak pada sisi luar bangunan. Dibangun di antara 2 kolom utama.
3. Core wall : terletak di inti gedung (dianggap memiliki fungsi ganda). Untuk dinding lift atau tangga.
GEOMETRINYA:
1. FLEXURAL WALL hw/lw > 2
2. SQUAT WALL hw/lw <2
SISTEM GANDA
• SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN (SRPM) + SHEAR WALLS • SRPM menahan seluruh gaya gravitasi
• SRPM menahan gaya lateral sekurang-kurangnya 25% • Faktor R = 8,5
Saat menerima gaya lateral:
SW Flexural Mode
Prinsip dinding geser :
1. Kuat
2. Kekauan
3. Daktilitas
Gaya didistribusikan ke struktur dan diterima oleh shear wall
Shear wall dapat pada semua lebar bangunan ataupun sebagian saja
Shear wall harus pada seluruh tinggi banguan.
Ductile Shear Walls
ℓ
fEffective flange width:
ℓ
f≤ ½ distance to adjacent wall web
Pola Keruntuhan Dinding Geser
Flexural behavior : terjadi pada dinding akibat gaya luar yang dibentuk oleh mekanisme kelelehan tulangan menahan lentur. Keruntuhan bersifat daktail
Flexural shear behavior : kelelahan yang terjadi pada tulangan yang menahan lentur diikuti kegagalan geser
Shear behavior : dinding runtuh akibat geser tanpa adanya kelelahan pada tulangan (umumnya bersifat brittle)
Sliding shear behavior : akibat pembebanan siklik, sliding shear akibat
1. Dimana ρl dan ρt tidak kurang dari 0.0025
2. Dinding geser harus memiliki penulangan pada dua arah.
Konsep Gaya Dalam (Dinding Berperangkai
Kusus)
Acv = luas penampang total dinding struktural α = ¼ untuk hw/lw ≤ 1.5
= 1/6 untuk hw/lw > 2
ρ = rasio penulangan arah horizontal
Di desain berdasarkan gaya dalam Vu dan Mu yang terjadi.
ℓ
wh
wKonsep Desain Kapasitas
Gaya gempa elastis dapat direduksi dengan factor modifikasi respon struktur ( R ) yang merepresentasikan gempa tinggi.
Apabila terjadi gempa kuat, hanya pada element tertentu yang boleh mengalami plastifikasi.
Konsep desain kapasitas, kuat geser di dasar dinding didesain lebih kuat dari geser maksimum yang terjadi pada saat penampang di dasar dinding mengembangan momen plastisnya
METODE PERENCANAAN EMPIRIS
Φ = 0.70
PERENCANAAN DINDING LANGSING
Panel diniding direncanakan sebagai komponen struktur tekan yang ditumpu sederhana. Momen dan lendutan di tengah bentang.
Wall
Distributed Reinforcement in Each Direction
Amount
r
≥ 0.0025
r
≥ 0.0025
Spacing
≤ 300 mm
≤ 450 mm
Concentrated Reinforcement
Where
@ends and
corners
@ends
Amount
(at least 4 bars)
A
s≥ 0.015 b
wl
wA
s≤ 0.06 (A)
beA
s≥ 0.001 b
wl
wA
s≤ 0.06 (A)
beHoops
Confine like
columns
Like
non-seismic
columns
Ductile Shear Walls
For buckling prevention, ties shall be provided in
the form of hoops, with spacing not to exceed:
6 longitudinal bar diameters
24 tie diameters
Shear Design of Ductile Walls
Design shear forces shall not be less than;
Shear corresponding to the development of
probable moment capacity of the wall or the
wall system
Balok Berperangkai
1. Balok berperangkai dengan perbandingan ln/d > 4 harus memenuhi persyaratan SNI 13.3 tidak harus dipenuhi apabila balok perangkai tersebut memiliki stabilitas lateral yang mencukupi.
2. Balok perangkai dengan perbandingan ln/d < 4 diperkenankan untuk ditulangi dengan kelompok tulangan yang disusun diagonal dalam dua arah berlawanan.
3. Balok berperangkai ln/d < 2, dengan gaya geser terfaktor Vu melebihi 1/3sqrt(fc’.Acp) harus ditulangi kelompok tulangan yang disusun secara diagonal dalam dua arah berlawanan secara simetris
Setiap tulangan diagonal harus memiliki tulangan transfersal yang mana tahanan geser Vn dihitung :
Balok Berperangkai
Rotational Capacity,
q
ic> Inelastic Demand,
q
idu cg w d o f id