• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA JATISOBO POLOKARTO SUKOHARJO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA JATISOBO POLOKARTO SUKOHARJO"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA JATISOBO

POLOKARTO SUKOHARJO Fella Ulvathunia

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Batik Surakarta

fellaulvathunia@gmail.com ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh sikap, kesadaran, pengetahuan perpajakan, dan kualitas pelayanan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan. Data yang diperoleh berupa data keusioner yang disebarkan di Desa Jatisobo. Jenis penelitian ini digolongkan sebagai penelitian kualitatif yang dikuantitatifkan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wajib pajak bumi dan bangunan di Desa Jatisobo, Polokarto, Sukoharjo sebanyak 1.650 orang. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel

insidential sampling, dengan dasar kuota 60/9 dusun. Metode statistik yang digunakan adalah

analisis regresi linear berganda. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sikap wajib pajak tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak, kesadaran wajib pajak berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak, pengetahuan perpajakan berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak, dan kualitas pelayanan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.

Kata Kunci : sikap, kesadaran, pengetahuan, kualitas, kepatuhan. PENDAHULUAN

Pajak merupakan sumber pembiayaan pembangunan nasional untuk peningkatan masyarakat. Pajak dianggap sebagai sumber dana yang paling potensial bagi pembiayaan Negara. Pajak bumi dan bangunan merupakan salah satu pajak pusat yang wewenangnya diilimpahkan kepada pemerintah daerah. Tetapi dalam realisasinya pemungutan pajak masih sulit dilakukan atau belum sesuai dengan yang ditargetkan oleh pemerintah daerah. Disebabkan masih rendahya tingkat kepatuhan wajib pajak dan kepercayaan masyarakat terhadap pengelola pajak. Sehingga masyarakat wajib pajak sangat membutuhkan motivasi untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat tentang penyaluran hasil pajak yang telah dilakukan sudah sesuai dengan aturan yang berlaku demi kesejahteraan rakyat, dengan itu persepsi wajib pajak dalam membayar pajak akan positif terhadap pemerintah dalam mengelola pajak.

Salah satu cara untuk mengoptimalkan penerimaan PBB adalah dengan cara meningkatkan kepatuhan wajib pajak PBB. Kepatuhan wajib pajak merupakan suatu keadaan dimana wajib pajak memenuhi semua kewajibannya dan melaksanakan hak perpajakannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak salah satunya adalah kualitas pelayanan.Kualitas pelayanan untuk wajib pajak yang merupakan pelayanan publik yang diarahkan sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang bertujuan untuk kepuasan wajib pajak agar mampu meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.yang telah dibayarkan oleh masyarakat.

(2)

Kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya juga dipengaruhi oleh kesadaran wajib pajak apabila motivasi masyarakat tentang wajib pajak tinggi maka kemauan untuk pajak akan meningkat. Selain itu sikap wajib pajak juga sangat berperan penting dalam upaya untuk mengoptimalkan penerimaan pajak bumi dan bangunan, karena sikap wajib pajak dalam memandang mutu pelayanan petugas pajak akan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak.

Dari penjelasan diatas hal-hal yang mendasar mengenai perpajakan, yaitu untuk selanjutnya diharapkan akan menambah kesadaran masyarakat dalam membayar pajak. Karena masih ada sebagian wajib pajak yang enggan dalam membayar pajak, namun bukan berarti masyarakat tidak mau membayar pajak, melainkan karena wajib pajak tidak mengetahui bagaimana cara menghitungnya. Hal itu dikarenakan pengaruh dari tingkat pendidikan pajak wajib pajak dan persepsi wajib pajak tentang pajak. Maka dari itu sangat dibutuhkan pengetahuan perpajakan agar wajib pajak mengerti dan paham tentang pajak.

Penelitian ini menguji lebih lanjut pengaruh sikap, kesadaran, pengetahuan perpajakan, terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak Bumi dan Bangunan namun dengan penambahan variabel independen yakni kualitas pelayanan dan objek yang berbeda dari penelitian sebelumnya yakni mengambil objek pada wilayah Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, tepatnya di Desa Jatisobo. Berdasarkan Uraian diatas maka penelitian mengambil judul ““Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak dalam Membayar Pajak Bumi dan Bangunan di Desa, Polokarto, Sukoharjo”.

METODOLOGI

Jenis Penelitian dan Ruang Lingkup Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Ruang lingkup penelitian dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah wajib pajak PBB yang menjadi wajib pajak efektif di Desa Jatisobo, Polokarto, Sukoharjo. Ruang lingkupnya membahas seberapa jauh pengaruh sikap wajib pajak kesadaran wajib pajak, pengetahuan perpajakan dan kualitas pelayanan terhadap kepatuhan wajib pajak Bumi dan Bangunan.

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : a. Variabel dependent yaitu kepatuhan wajib pajak (Y)

b. Variabel independent yaitu (X) yang meliputi 4 dimensi : 1) Sikap wajib pajak (X1)

2) Kesadaran wajib pajak (X2) 3) Pengetahuan perpajakan (X3) 4) Kualitas pelayanan (X4)

Definisi operasional adalah melekatkan arti pada suatu variabel dengan cara menetapkan kegiatan atau tindakan yang perlu untuk mengukur variabel itu. Pengertian operasional variabel ini kemudian diuraikan menjadi indikator empiris yang meliputi :

1. Pengertian kepatuhan wajib pajak

Kondisi perpajakan yang menuntut keikutsertaan aktif wajib pajak dalam menyelenggarakan perpajakannya membutuhkan kepatuhan wajib pajak yang tinggi,yaitu kepatuhan dalam pemenuhan kewajiban perpajakan yang sesuai dengan kebenarannya. 2. Pengertian sikap wajib pajak

(3)

Sikap wajib pajak adalah pernyataan, pertimbangan atau perspektif individu dari wajib pajak yang menjadi dasar interaksi dengan oranglain atau peristiwa baik itu menguntungkan atau tidak menguntungkan mengenai suatu objek.

1. Kesadaran wajib pajak akan perpajakan adalah dimana rasa yang timbul dari dalam diri wajib pajak atas kewajibannya membayar pajak denganikhlas tanpa adanya unsur paksaan.

2. Pengetahuan Perpajakan adalah kemampuan seorang wajib pajak dalam mengetahui peratura perpajakan baik soal tarif pajak yang akan mereka bayar, maupun manfaat pajak yang akan berguna bagi kehidupan mereka.

3. Kualitas pelayanan merupakan perbandingan antara pelayanan kosumen dengan kualitas pelayanan yang diharapkan konsumen.

Sumber Data dan Responden

Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner berupa daftar pertanyaaan. Sedangkan data sekunder didapat dari Desa Jatisobo berupa data jumlah wajib pajak, luas tanah dan bangunan. Respondennya adalah wajib pajak bumi dan bangunan di Desa Jatisobo.

Populasi dan Sampling

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh wajib pajak PBB yang efektif di Desa Jatisobo, Polokarto, Sukoharjo, Jawa Tengah tahun 2016 yaitu terdiri dari 9 Dusun yaitu Kersan, Pandak, Jatisobo, Kajoran, Suruh Pabrik, Kauman, Gandon, Gagan, Jengglong. Sampel dalam penelitian ini adalah wajib pajak yang efektif di Desa Jatisobo. Pengambilan sampel penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode simple random

sampling.

Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini dalam memperoleh data yang diperlukan dengan menggunakan cara sebagai berikut:

1. Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode survey menggunakan media angket (kuesioner).

2. Tinjauan kepustakaan (library research).

3. Mengakses website dan situs-situs, metode ini digunakan untuk mencari website maupun situs-situs yang menyediakan informasisehubungan dengan masalah dalam penelitian.

Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari sejumlah pertanyaan yang diukur dengan menggunakan skala likert dengan alternatife lima jawaban yang mengukur sikap dan menyatakan pendapat setuju atau tidak setuju terhadap penyataan yang diajukan.

Teknik Analisis Statistik dan Uji Hipotesis

Teknik Analisi Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif ditujukan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden dan deskripsi mengenai variabel-variabel penelitian. Gambaran tersebut meliputi : tingkat pendidikan, pekerjaan pokok, pekerjaan sampingan, luas tanah, dan kondisi bangunan.

(4)

Teknik Pengujian Kualitas Data

Dalam penelitian ini dilakukan kualitas data untuk melihat validitas, reliabilitas dalam pengukuran variabel. Dalam pengukuran variabel maka penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda dengan program SPSS versi 17.00 for window.

HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Kriteria yang digunakan untuk menyatakan suatu instrument dianggap valid atau layak digunakan dalam pengujian hipotesis apabila Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari 0,30. Hasil uji kualitas data disajikan pada tabel 3.1

Tabel 1. Ringkasan Hasil Perhitungan Validitas

Variabel Item

Corrected Item-Total

Correlation Ket

Kepatuhan Y.1 0,763 valid

Y.2 0,876 valid Y.3 0,755 valid Y.4 0,753 valid Y.5 0,703 valid Sikap X1.1 0,819 valid X1.2 0,690 valid X1.3 0,723 valid X1.4 0,832 valid X1.5 0,705 valid Kesadaran X2.1 0,711 valid X2.2 0,769 valid X2.3 0,721 valid X2.4 0,720 valid X2.5 0,681 valid Pengetahuan X3.1 0,780 valid X3.2 0,765 valid X3.3 0,645 valid X3.4 0,525 valid X3.5 0,674 valid Kualitas X4.1 0,723 valid X4.2 0,803 valid X4.3 0,781 valid

Hasil penelitian pengujian validitas pada tabel 3.1 seluruh item pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah valid, dilihat dari nikai masing-masing item pertanyaan memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation yang lebih besar dari 0,30.

(5)

Uji Reliabilitas

Kuesioner dikatakan reliable jika nilai dari Cronbach Alpha diatas 0,06 (Sekaran, 1992). Teknik yang digunakan untuk menguji reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus koefisien Cronbach’s Alpha, dengan cara membandingkan nilai Alpha dan standarnya, reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai

Cronbach’s Alpha yang lebih besar dari 0,60. Hasil pengujian reliabilitas dapat dilihat pada

tabel 3.2 :

Tabel 2. Ringkasa Hasil Uji Reliabilitas

Variabel item Cronbach’s Alpha Ket

Kepatuhan Y.1 0,823 Reliabel

Y.2 Reliabel Y.3 Reliabel Y.4 Reliabel Y.5 Reliabel Sikap X.1 0,811 Reliabel X.2 Reliabel X.3 Reliabel X.4 Reliabel X.5 Reliabel Kesadaran X.1 0,767 Reliabel X.2 Reliabel X.3 Reliabel X.4 Reliabel X.5 Reliabel Pengetahuan X.1 0,708 Reliabel X.2 Reliabel X.3 Reliabel X.4 Reliabel X.5 Reliabel Kualitas X.1 0,633 Reliabel X.2 Reliabel X.3 Reliabel Hasil pengujian reliabilitas pada tabel 3.2 menunjukkan bahwa variabel-variabel yang

digunakan dalam penelitian ini telah reliabel karena keseluruhan variabel memiliki nilai

Cronbach’s Alpha yang lebih besar dari 0,60 sehingga layak digunakan untuk menjadi alat

ukur instrument kuesioner dalam penelitian.

Analisis Regresi

Uji Asumsi Model Regresi Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuaan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Hasil pengujian normalitas dapat dilihat pada tabel 3.3 :

(6)

Tabel 3 One Sampel Kolmogorov-Smirnov

Unstandardized Residual Keterangan

Asymp. Sig.

(2-tailed) 0,176 Data Berdistribusi Normal

Hasil pengujian normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test diperoleh nilai

Asymp. Sig 0,176. Karena signifikansi > 0,05, maka Ho diterima. Jadi, dapat disimpulkan

bahwa model regresi layak dipakai dalam penelitian ini karena memenuhi asumsi normalitas.

Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas diuji dengan menggunakan nilai tolerance dan nilai VIF ( Variance Inflation Factor). Suatu model regresi dikatakan tidak memiliki cenderung adanya gejala multikolinearitas adalah apabila memiliki nilai Tolerance yang lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF yang lebih kecil dari 10. Hasil pengujian multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 3.4

Tabel 4. Hasil Uji Multikolinearitas

Toleransi VIF Keterangan

1 (Constant)

Sikap 0.989 1.011 Bebas Multikolinearitas

Kesadaran 0.591 1.693 Bebas Multikolinearitas

Pengetahuan 0.623 1.606 Bebas Multikolinearitas

Kualitas 0.940 1.064 Bebas Multikolinearitas Hasil pengujian multikolinearitas diperoleh nilai tolerance dari ke empat variabel independen berada diatas 0,10 dan VIF kurang dari 10. Dengan demikian dapat disumpulkan bahwa dalam model regresi tersebut tidak terdapat masalah multikolinearitas.

Analisis Regresi

Tabel 5. Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -7.523 4.632 -1.624 .110 sikap wajib pajak .143 .075 .173 1.909 .061 kesadaran wajib pajak .443 .131 .395 3.366 .001

(7)

pengetahuan perpajakan .603 .165 .418 3.656 .001 kualitas pelayanan .225 .234 .089 .960 .341 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien ini bertujuan mengukur seberapa jauh model regresi dapat menerangkan variabel-variabel dependen penelitian. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 3.6:

Tabel 6. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .521 2.11699

Berdasarkan tabel 3.6 diketahui bahwa nilai koefisien Adjusted R Square sebesar 0,521 atau 52,1%. Hal ini berarti 52,1% variabel kepatuhan wajib pajak dapat dijelaskan oleh keempat variabel independen yaitu sikap, kesadaran, pengetahuan perpajakan, dan kualitas pelayanan. Sedangkan sisanya 44,9 % dipengaruhi variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

Uji F

Uji F dilakukan untuk membuktikan apakah variabel-variabel independen secara simultan mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Hasil perhitungan uji F adalah sebagai berikut: Tabel 7 ANOVAb Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 305.158 4 76.290 17.023 .000a Residual 246.492 55 4.482 Total 551.650 59

Berdasarkan hasil perhitungan regresi pada tabel 7 diperoleh hasil Fhitung sebesar

17,023 sedangkan Ftabel sebesar 2,540. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa Fhitung > Ftabel (17,023>2,540) .

Uji t

Uji statistik t digunakan untuk mempengaruhi pengaruh variabel independen dengan dependen secara parsial.

Model B T Sig. Keterangan

(8)

X1 1.909 0.061 Ditolak

X2 3.366 0.001 Diterima

X3 3.656 0.001 Diterima

X4 0.960 0.341 Ditolak

Hipotesis 1 menunjukkan bahwa nilai thitung untuk variabel sikap wajib pajak sebesar 1,909 dibandingkan dengan ttabel sebesar 2,004 tampak bahwa thitung < ttabel (1,909<2,004) dan nilai signifikansi 0,061 menunjukkan nilai diatas 0,05 maka Ho diterima yang berarti bahwa variabel sikap wajib pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak bumi dan bangunan. Hipotesis 2 menunjukkan bahwa nilai thitung

untuk variabel sikap wajib pajak sebesar 3,366 dibandingkan dengan ttabel sebesar 2,004

tampak bahwa thitung > ttabel (3,366>2,004)dan nilai signifikansi 0,01 menunjukkan dibawah tingkat signifikan 0,05 maka Ho ditolak yang berarti bahwa variabel sikap wajib pajak berpengaruh signifikan dan positif terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak bumi dan bangunan. Hipotesis 3 menunjukkan bahwa nilai thitung untuk variabel sikap wajib pajak sebesar 3,656 dibandingkan dengan ttabel sebesar 2,004 tampak bahwa thitung > ttabel (3,656>2,004) dan nilai signifikansi 0,01 menunjukkan dibawah tingkat signifikan 0,05 maka Ho ditolak yang berarti bahwa variabel sikap wajib pajak berpengaruh signifikan dan positif terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak bumi dan bangunan. Hipotesis 4 menunjukkan bahwa nilai thitung untuk variabel sikap wajib pajak sebesar 0,960 dibandingkan dengan ttabel sebesar 2,004 tampak bahwa thitung < ttabel(0,960<2,004) dan nilai signifikansi 0,341 menunjukkan nilai diatas 0,05 maka Ho diterima yang berarti bahwa variabel sikap wajib pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak bumi dan bangunan.

Pembahasan

Pengaruh sikap wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak.

Hasil pengujian hipotesis pada penelitian ini menunjukkan bahwa variabel sikap wajib pajak tidak berpengaruh signifikan dan positif terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak bumi dan bangunan, dengan demikian hasil pengujian hipotesis pertama (H1) ditolak. Berdasarkan analisis menunjukkan bahwa sikap wajib pajak kurang mendukung terhadap kepatuhan wajib pajak.

Pengaruh kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak

Hasil pengujian hipotesis pada penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kesadaran wajib pajak berpengaruh signifikan dan positif terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak bumi dan bangunan, dengan demikian hasil pengujian hipotesis kedua (H2) diterima. Dengan adanya rasa kesadaran wajib pajak maka kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak bumi dan bangunan secara tepat waktu semakin tinggi sehingga dapat disimpulkan bahwa kesadaran wajib pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak bumi dan bangunan.

Pengaruh pengetahuan perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak

Hasil pengujian hipotesis pada penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pengetahuan perpajakan berpengaruh signifikan dan positif terhadap kepatuhan wajib pajak

(9)

dalam membayar pajak bumi dan bangunan, dengan demikian hasil pengujian hipotesis ketiga (H2) diterima. Pengetahuan perpajakan dapat diartikan sebagai kemampuan seorang wajib pajak dalam mengetahui peraturan perpajakan seperti soal tarif pajak yang akan mereka bayar, maupun manfaat pajak yang berguna bagi kehidupan mereka. Dengan pengetahuan perpajakan yang dimiliki wajib pajak maka wajib pajak akan mengerti bagaimana pentingnya dan fungsinya dalam membayar pajak bumi dan bangunan secara patuh sesuai dengan hasil penelitian bahwa pengetahuan perpajakan wajib pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak bumi dan bangunan.

Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepatuhan wajib pajak

Hasil pengujian hipotesis pada penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kualitas pelayanan tidak berpengaruh signifikan dan positif terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak bumi dan bangunan, dengan demikian hasil pengujian hipotesis keempat (H1) ditolak. maka disarankan pada instansi pajak untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan agar wajib pajak merasa lebih nyaman dan semakin patuh dalam membayar pajak.

SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan analisis diketahui bahwa sikap wajib pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan, kesadaran wajib pajak berpengaruh signifikan dan positif terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan, pengetahuan perpajakan berpengaruh signifikan dan positif terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan, kualitas pelayanan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan.

Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan dari hasil penelitian, penelitian ini masih jauh dari kata sempurna. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Dalam penelitian ini yang bersedia mengisi angket kuesioner hanya 60 responden saja. Sehingga diharapkan pada penelitian selanjutnya untuk menambah sampel penelitian karena jumlah diatas tidak dapat mencerminkan keseluruhan jumlah Wajib Pajak Bumi dan Bangunan yang ada di Desa Jatisobo Polokarto

2. Pada penelitian ini nilai adjusted R square sebesar 0,521 atau 52,1%. Hal ini berarti 52,1% variabel kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan dapat dijelaskan oleh keempat variabel independen yaitu sikap, kesadaran, pengetahuan perpajakan, dan kualitas pelayanan. Sedangkan sisanya sebesar 47,9% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian ini.

3. Responden dalam mengisi kuesioner dipengaruhi oleh psikolog responden itu sendiri sehingga dalam pengisian kuesioner mereka menjadi tidak teliti.

Saran

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa saran yang perlu dikemukakan untuk memperbaiki penelitian selanjutnya, antara lain :

1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan variabel independen lainnya, yang bertujuan untuk mengetahui variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi variabel dependen.

(10)

2. Penelitian diharapkan dapat menambah jumlah sampel penelitian serta memperluas wilayah sampel peneliti, dan dapat melakukan penelitian dipropinsi lain sehingga nanti hasilnya dapat digeneralisasikan untuk lingkup yang lebih luas.

3. Kantor kelurahan Jatisobo sebaiknya meningkatkan kinerja dan pelayanan pajak lebih maksimal agar berdampak positif dalam memenuhi kewajiban dan kepatuhan perpajakannya.

DAFTAR PUSTAKA

Devano, Sony dan Siti Kurnia Rahayu. 2006. Perpajakan : Konsep, Teori dan Isu. Jakarta : Kencana.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate. Cetakan empat, BP Undip, Semarang. Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, Edisi

5”. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Hair, et al. 1998. “Multivariate Data Analysis”. Fifth Edition, Prentice-Hall International,Inc Priyatno, Duwi. 2009. 5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 17, Yogyakarta : Andi Offset. Saputra, Robert.2015.”Pengaruh Sanksi, Kesadaran Perpajakan dan Kualitas Pelayanan

Wajib Pajak Bumi dan Bangunan”.Artikel Ilmiah Tahun 2015.Universitas Negeri

Padang.

Sekaran, Uma (1992), Research Methods For Businnes : Skill-Building Approach, 2nd Editon, John Wiley & Sons, Inc

Referensi

Dokumen terkait

Akhirnya dengan suara konyol namun tegas kembali profesor ini bertanya pada peserta: “Hadirin semua, apakah Anda semua sudah tahu apa yang akan kita bahas dalam sesi ini.

Isi pokok BETA terdiri dari enam bagian yaitu: (1) bagian pertama merupakan lembaran catatan guru dan catatan orang tua murid, pada bagian ini merupakan halaman

Međutim, među mladima koji su izabrali samozapošljavanje, mali je broj onih koji su preuzeli rizik zapošljavanja i drugih lica, tako da je udeo mladih poslodavaca još uvek

Penyelenggaraan pertama dilakukan pada bulan September 2011, selama 3 hari, dan dibuka langsung oleh Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (Dra. Pameran tersebut diikuti

(2014), yang menyatakan apabila nilai 4 indikator tersebut semuanya positif, maka komoditas tersebut berdaya saing sangat tinggi. Namun, dalam penelitiannya diperoleh hasil

Permasalahan dalam pembangunan sosial dan budaya adalah sebagian keluarga terutama yang tergolong Pra-Keluarga Sejahtera (Pra-KS) dan SejahteraI (KS I), belum berdaya

Dari beberapa uraian pendapat tersebut menyatakan bahwa sains adalah aktivitas yang dilakukan oleh manusia sebagai pemecahan masalah yang berawal dari motivasi oleh

Pada contoh kedua pembayaran belanja barang langganan daya dan j asa pada jurnal akrual menggunakan akun beban jasa, hal ini dikarenakan Laporan Operasional