BROSUR PENELITI
Adalah kumpulan data klinik dan non klinik mengenai produk yg diteliti yg
relevan dg studi produk tsb pd subyek manusia
Menyediakan informasi bagi peneliti dan tim utk memahami dan mematuhi
protokol dan manajemen UK dg tujuan agar peneliti dapat
mempertimbangkan RISK – BENEFIT bagi subjek
Harus dikaji ulang sedikitnya setiap tahun dan direvisi bila diperlukan.
Sponsor bertanggung jawab menjamin brosur peneliti yang terbaru diberikan
kpd peneliti.
Kewajiban sponsor / sponsor peneliti
menyusun berdasar informasi terkini
merevisi
mendistribusikan pada peneliti
Kewajiban peneliti :
SYARAT BROSUR PENELITI
Ringkas dan sederhana
Obyektif dan seimbang
Cukup rinci dan komprehensif
Bukan bentuk promosi
Membuat peneliti mampu memahami dan membuat sendiri penilaian
SYARAT BROSUR PENELITI
1. Halaman judul mencantumkan
nama sponsor
identitas produk (nomor penelitian, nama kimia/generik, nama dagang)
Tanggal dan versi brosur peneliti
2. Pernyataan kerahasiaan :
pernyataan bahwa dokumen ini bersifat rahasia
Instruksi agar memperlakukan dokumen ini sebagai rahasia hanya
3. Isi Brosur Peneliti
a. Daftar isi
b. Ringkasan :
Ringkasan singkat di halaman depan sebaiknya > 2 hal
Ringkasan di bagian belakang : diskusi mengenai data non klinik dan klinik,
ringkasan dr berbagai sumber, memberi interprestasi dan penilaian
informatif
Informasi mengenai fisik, kimia, farmaseutik, farmakologi, toksikologi,
farmakokinetik, metabolik dan klinik yg relevan
Informasi dan pertimbangan peneliti mengenai tes khusus, pengamatan
c. Pendahuluan singkat :
Nama kimia (+ nama dagang) produk yg diteliti Semua bahan aktif
Kelas farmakologi
Keuntungan yg diharapkan dr obat Alasan diperlukannya penelitian Indikasi yg diujikan
Pendekatan umum penelitian
d. Sifat fisika, kimia dan farmasetik serta formulasi e. Studi non klinik
f. Efek pada manusia
d. Sifat fisik, kimia, farmasetik dan formulasi.
Uraian produk yang diteliti (termasuk rumus dan struktur kimia).
Uraian singkat sifat fisik, kimia dan farmaseutik
Uraian formulasi
Intruksi utk penyimpanan dan penanganan bentuk sediaan
Kesamaan struktur kimia dg senyawa lain
e. Studi preklinik :
Semua hasil studi farmakologi, toksikologi dan farmakokinetik yg
relevan
Metodologi : spesies hewan yg digunakan, dosis, lama, cara pemberian,
informasi distribusi sistemik
Hasil : sifat, frekwensi dan intensitas efek farmakologi & toksikologi,
f. Efek pada manusia
Pendahuluan: pembahasan mengenai efek yg diketahui Ringkasan uji klinis/post marketing sebelumnya
Farmakokinetik dan metabolisme pd manusia Keamanan dan efikasi
Pengalaman pemasaran : ringkasan formulasi, dosis, cara pemberian, efek samping di
negara lain
Negara2 tempat produk dipasarkan dan disetujui Negara2 yg menolak
g. Ringkasan data dan Pedoman untuk peneliti.
Bagian ini memberikan diskusi menyeluruh tentang data non klinis dan
klinis dan bila mungkin meringkaskan informasi dari berbagai sumber
mengenai berbagai aspek produk yg diteliti.
KOMISI ETIK / KE
Adalah : Komisi yang dibentuk secara formal dan mem-punyai independensi untuk
melakukan telaah protokol penelitian, memberikan persetujuan etik penelitian, dan
melakukan monitoring terhadap penelitian yang mengikut sertakan manusia maupun memanfaatkan hewan sebagai subyek.
Tujuan KE
1. Melindungi subyek penelitian (kehidupan, kesehatan, kesejahteraan, keleluasaan pribadi,
martabat)
2. Melindungi peneliti (tuntutan yg tdk wajar dr Subyek)
TANGGUNG JAWAB KE
Melindungi hak, keamanan dan kesejahteraan subyek UK, terutama kepada vulnerable subjects
Mendapatkan protokol, amandemen protokol, informasi kepada calon subject,
investigator’s brochure, data keamanan, honor dan CV peneliti
Mengkaji protokol UK dalam waktu tertentu dan membuat keputusan : Disetujui
Perlu modifikasi Tidak disetujui
menilai kualifikasi tim peneliti (dr CV peneliti & dokumen lain)
melakukan review lanjutan utk protokol yg sudah disetujui, minimal 1x
/tahun
Meminta informasi tambahan dari peneliti jika diperlukan
Penilaian etik cukup dilakukan satu kali di institusi tempat peneliti utama
bekerja.
UK yg dilaksanakan tanpa minta persetujuan KE dpt ditangguhkan /
dihentikan oleh KE institusi setempat /BPOM
KE dibenarkan menarik sejumlah biaya yang wajar dari peneliti atau
PERSIAPAN TAHAPAN UJI KLINIK
1. PEMBAHASAN PRE UJI KLINIK
- paham obat yg diteliti
- metode kerja, tempat & waktu
2. PERSIAPAN STAF INVESTIGATOR - pembagian staff
- tanggung jawab staff yang tinggi
- penjelasan cara kerja alat bantu pemeriksaan
3. PROTOKOL PENELITIAN
- dibahas dan disetujui bersama pada waktu pembahasan pre-uji klinik
4. PERLINDUNGAN PASIEN
PERSIAPAN TAHAPAN UJI KLINIK (LANJUTAN)
5. PERSETUJUAN PASIEN (INFORMED CONSENT)
- penjelasan secara rinci tujuan penelitian - kemungkinan mendapat plasebo
- pemeriksaan klinik dan test laboratorium - kemungkinan terjadi efek samping
- persetujuan → tandatangan + alamat - pemberian no. telp peneliti
PERSIAPAN TAHAPAN UJI KLINIK (LANJUTAN)
6. CASE RECORD FORM (CRF)
- memudahkan investigator mengajukan pertanyaan - menuntun jalannya penelitian
- kesalahan pengisian harus dicoret dan diparaf serta tanggal koreksi
- data dalam CRF dicocokkan dengan sumber informasi tertentu (SDV) merupa MR, hasil pemeriksaan lab. atau sumber lain
- dalam GCP dianjurkan cukup dengan mencocokkan 25 % dari CRF yang ada, dengan SDV (Source Data Verification)
PERSIAPAN TAHAPAN UJI KLINIK (LANJUTAN)
7.
PENYIMPANAN MATERI UJI KLINIK
- disimpan dengan nomor kode yang berurutan
8.
PELAPORAN KEJADIAN EFEK SAMPING
- kejadian medik dilaporkan pasien selama penelitian
- semua kejadian efek samping dicantumkan dalam CRF
- Semua kejadian efek samping serius harus dilaporkan dalam waktu 48
jam kepada monitor
PRINSIP ETIK PENELITIAN KEDOKTERAN
1.
Rasa hormat pada subyek penelitian
2.
Azas manfaat
3.
Azas keadilan
RASA HORMAT PADA SUBYEK MANUSIA
Dua pertimbangan etik yang fundamental:
- rasa hormat kepada hak setiap individu untuk menentukan pilihannya sendiri - perlindungan terhadap subyek yang tidak mempunyai kebebasan/otonomi
AZAS KEADILAN
- Memberikan kepada setiap subyek, apa yang menjadi haknya - Waspada pada subyek yang mudah mengancam
AZAS MANFAAT
Peneliti mempunyai kewajiban etik untuk mendapat-kan hasil maksimal sambil
menekan sekecil mungkin bahaya/dampak negatif penelitian, akibatnya setiap
uji klinik harus memenuhi syarat:
- resiko yang dapat diterima
- desain yang baik
- ditangani peneliti yang kompeten dibidangnya
- terjaminnya keselamatan/kesejahteraan subyek
MEMBUAT DESAIN UJI KLINIK
Diperlukan keterpaduan antara:
Metode penelitian
Farmakologi klinik
Pengetahuan tentang penyakit yang diteliti
Obat-obatnya
Prinsip-prinsip statistik
Dasar-dasar uji klinik
MASALAH ETIK PENELITIAN
1. Masalah dari pihak peneliti:
a. Kesadaran perlunya etik penelitian pada subyek manusia b. Kesulitan untuk mendapat ethical approval
c. Merasa akan “diuji” oleh Panitia Etik
d. Kesulitan untuk minta informed consent dari calon subyek e. Kelangkaan Panitia Etik
2. Masalah dari pihak panitia penilai etik penelitian:
a. Hubungan antara aspek desain dan aspek etik penelitian b. Kedudukan peneliti yang lemah
c. Penelitian “marketing”
BANTUAN PUKO
Penyusunan protokol
Perbaikan desain
Pengajuan permohonan ke Panitia Etik FKUI
Biaya kaji etik
Cara kerja panitia
Lama waktu untuk Uji Klinik
Keanggotaan
QUALITY ASSURANCE
Sponsor yang tidak mempunyai QA Dept. dapat menyewa QA auditor
Sistem QA untuk menjamin hak dan kesejahteraan subyek, verifikasi data dan
kesimpulan uji klinik
QA auditor harus independen dari keterlibatan manajemen uji klinik
STATISTIK
Dibutuhkan untuk merencanakan:
Desain uji klinik
Besar sampel
Pelaksanaan Uji Klinik
Analisa
Presentasi
STUDY CLOSURE
Akuntabilitas obat
Study Materials (CRF, alat-alat)
File lengkap, penyimpanannya baik
Financial: - Pro -rata payment
- Full-payment
Diskusi tentang hasil audit/inspeksi
Diskusi tentang laporan
MENYEDIAKAN PRODUK YANG DITELITI
1.
Sesuai GMP
2.
Packingnya baik
3.
Adanya label untuk menjamin prosedur blinding
4.Menjaga sampel reference & dokumentasi analisa
5.