• Tidak ada hasil yang ditemukan

STANDAR 2. TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN, DAN PENJAMINAN MUTU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STANDAR 2. TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN, DAN PENJAMINAN MUTU"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

STANDAR 2. TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN, DAN PENJAMINAN MUTU

2.1 Sistem Tata Pamong

Sistem tata pamong berjalan secara efektif melalui mekanisme yang disepakati bersama, serta dapat memelihara dan mengakomodasi semua unsur, fungsi, dan peran dalam program studi. Tata pamong didukung dengan budaya organisasi yang dicerminkan dengan ada dan tegaknya aturan, tatacara pemilihan pimpinan, etika dosen, etika mahasiswa, etika tenaga kependidikan, sistem penghargaan dan sanksi serta pedoman dan prosedur pelayanan (administrasi, perpustakaan, laboratorium, dan studio). Sistem tata pamong (input, proses, output dan outcome serta lingkungan eksternal yang menjamin terlaksananya tata pamong yang baik) harus diformulasikan, disosialisasikan, dilaksanakan, dipantau dan dievaluasi dengan peraturan dan prosedur yang jelas.

Uraikan secara ringkas sistem dan pelaksanaan tata pamong di program studi untuk membangun sistem tata pamong yang kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung jawab dan adil.

Sistem Tata Pamong yang dimaksud adalah sistem yang menjamin penyelenggaraan institusi dalam memenuhi prinsip-prinsip kredibilitas, transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab dan berkesinambungan. Dalam hubungan ini merujuk pada sistem organisasi dan mekanisme Fakultas Politik Pemerintahan IPDN

Pada dasarnya bahwa Prodi Pembangunan dan Pemberdayaan bukanlah entitas akuntansi yang mngelola program dan anggaran seperti halnya Prodi pada Perguruan Tinggi pada umumnya. Bahkan Fakultas Politik Pemerintahan di IPDN sekalipun hanyalah merupakan unit kerja di IPDN yang menyelenggaran proses pengajaran, sementara untuk urusan penelitian dan pengembangan, pelatihan dan pembetukan kepribadian (pengasuhan) serta pengabdian masyarakat ada unit kerja tersediri yang menyelenggarakan fungsi dimaksud. Penyusunan VMTS baik di tingkat Fakultas apalagi di tingkat Prodi yang termuat dalam Renstra, pada dasarnya hanya dimaksudkan untuk memenuhi ketentuan formal yang dituntut layaknya sebuah perguruan tinggi dalam arti yang sebenarnya. VMTS berikut Rencana/Program yang termuat dalam Renstra dijamin tidak akan dapat dicapai tanpa dukungan anggaran dari IPDN, karena pengelolaan anggaran di IPDN dilakukan secara sentralistik di Sekretariat IPDN

Dengan melihat keunikan tersebut, maka perangkat atau unsur-unsur kelembagaan yang ada di Fakultas juga berbeda dengan Fakultas di Perguruan Tinggi pada umumnya. Adapun unsur-unsur kelembagaan yang ada di Fakultas Politik Pemerintahan dewasa ini terdiri dari unsur Pimpinan sebagai pengambil kebijakan, perangkat admnistrasi dan akademik baik di tingkat pelaksana atau Prodi. Sementara itu unit-unit seperti Laboratorium, unit perpustakaan, unit pelatihan dan pembentukan kepribadian berada di luar struktur Organisasi Fakultas. Kondisi demikian memerlukan koordinasi yang intens dan sinergitas yang tinggi antar unit kerja yang pada kenyataannya hal tersebut sangat tidak mudah dilakukan. Pada dasarnya Fakultas Politik Pemerintahan sendiri telah mengarahkan prodi-prodinya menuju komunitas akademik dan pembelajaran (academic and learning community) yang mengedepankan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan mutu lulusan yang berdaya saing

Program Studi Pembangunan dan Pemberdayaan sebagai bagian integral dari Fakultas Politik Pemerintahan, disamping menyelenggarakan fungsi pengajaran/perkuliahan tentu saja juga harus mampu melaksanakan moral force dengan memberikan kritik yang bersifat mambangun dan memberikan kontribusi sosial sebagai bagian integral dari IPDN. Sebagai komunitas akademik Prodi Pembangunan dan pemberdayaan memungkinkan mengenal dinamika sosial dan permasalahan yang dihadapi masyarakat, khususnya mereka yang terpinggirkan (tidak berdaya) sehingga dengan demikian dapat ikut serta memandu dan mengenali proses perubahan sosial

(2)

ekonomi serta budaya masyarakat, guna penguatan/pemberdayaan masyarakat melalui proses pembangunan yang berkesinambungan

Pelaksanan tata pamong dalam memilih pimpinan berikut sistem tata pamong ini meliputi : pertama dalam proses penunjukan dekan, pembantu dekan yang diusulkan oleh Dekan ke Kementerian Dalam Negeri. Kedua untuk Ketua Program studi penunjukannya dilakukan oleh Rektor dengan kewajiban seperti lazimnya prodi di Perguruan Tinggi pada umumnya, tetapi tanpa Fasilitas dan hak-hak seperti yang lazimnya diterima oleh ketua Prodi pada perguruan tinggi pada umumnya

Dalam pengelolaan organisasi, Program Studi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat menggunakan prinsip kolegial, egaliter dan transparan. Dengan prinsip tersebut diharapkan tercapai pengelolaan program studi yang kredibel, transparan, akuntanbel, bertanggungjawab dan adil. Agar Sarana pengambilan keputusan dilakukan dalam rapat-rapat sesuai dengan tingkatan kebutuhan masing-masing.

Dalam pengelolaan organisasi, Program Studi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat mengacu pada Peraturan-peraturan yang berlaku di IPDN , baik melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri dan Peraturan Rektor IPDN, diantaranya adalah :

- Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 36 Tahun 2009 tentang Statuta Institut Pemerintahan Dalam Negeri;

- Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 39 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Institut Pemerintahan Dalam Negeri;

- Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 41 Tahun 2009 tentang Peraturan Disiplin Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri;

- Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 45 Tahun 2009 tentang Standar Kompetensi Pengasuh Institut Pemerintahan Dalam Negeri;

- Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 46 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Kehidupan Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri;

- Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 51 Tahun 2009 tentang Kurikulum Institut Pemerintahan Dalam Negeri;

- Permendagri No. 892.1-48 Tahun 2009 tentang Rencana Induk Pendidikan (RIP) Institut Pemerintahan Dalam Negeri;

- Peraturan Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri No. 13 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Institut Pemerintahan Dalam Negeri 2010-2014

- Peraturan Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri No 420-18 Tahun 2009 tentang Tata Tertib Pendidik, Tenaga Kependidikan, dan Peserta Didik IPDN - Peraturan Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri No 420-45.b Tahun 2009

Tentang Pedoman Pendidikan IPDN

- Peraturan Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri No 8 Tahun 2010 Tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Wahana Wyata IPDN

- Peraturan Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri No 9 Tahun 2010 Tentang Pembentukan Unit Penjaminan Mutu IPDN

- Peraturan Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri No. 12 Tahun 2010 tentang Pembentukan Unit Pelayanan Teknologi Informasi dan Komunikas

-

Setiap kebijakan dan prosedur akademik diupayakan agar diatur secara tertulis dan disosialisasikan kepada konstituen (praja, dosen dan karyawan). Kebijakan dan prosedur akademik mencakup:

1. Kebijakan dan prosedur pelayanan akademik dan sarana prasarana pendukung akademik dibuat dan disosialisasikan dalam bentuk buku/CD panduan akademik yang dibagikan pada saat penerimaan praja baru.

(3)

2. Tata tertib Praja disampaikan dalam buku/CD panduan akademik yang dibagikan pada saat penerimaan praja baru.

3. Kode etik dosen disampaikan dalam buku/CD panduan akademik yang dibagikan kepada dosen.

4. Standar mutu akademik disosialisasikan kepada dosen sebelum perkuliahan semester dimulai.

5. Aturan perkuliahan, silabus, standar kompetensi dasar dan SAP Semester dan metode penilaian disampaikan diawal perkuliahan.

6. Pelanggaran terhadap standar mutu akademik oleh dosen berakibat pada teguran lisan, penghilangan hak akademik tambahan pada periode terjadinya pelanggaran, hingga surat peringatan secara tertulis oleh program studi.

7. Pelanggaran terhadap tata tertib oleh praja berakibat pada teguran lisan, penghilangan hak akademik pada periode terjadinya pelanggaran, hingga surat peringatan secara tertulis oleh fakultas.

8. Setiap aktifitas akademik dosen terutama kegiatan pengabdian dan penelitian serta pembuatan produk akademik mendapat reward dari program studi, baik bagi dosen maupun praja.

9. Setiap prosedur dan kebijakan yang ada serta perubahannya dilakukan sosialisasi secara memadai dalam forum formal (rapat-rapat) maupun sarana publikasi lainnya.

Implementasi kebijakan dan prosedur dievaluasi secara rutin dalam rapat rutin bulanan program studi (setiap bulan) dan ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan implementasi dan sosialisasi atau dilakukan perbaikan kebijakan atau prosedur

Struktur Organisasi

GAMBAR STRUKTUR ORGANISASI

Gambar Struktur Organisasi Prodi Pembangunan dan Pemberdayaan

nan

Ketua Program Studi Diploma Pembangunan dan

Pemberdayaan Masyarakat

Sekertaris Program Studi Bagian Tata Usaha

(4)

Dari struktur tersebut, diatur dalam Permendagri Nomor 39 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja IPDN, dan pada Bagian Keempat mengatur organisasi dan tata kerja fakultas serta program studi yang secara umum dapat diuraikan sebagai berikut :

Pasal 25

(1) Jurusan dan atau program studi sebagaimana dimaksud dalam pasal 20 huruf d, merupakan unit pelaksana akademik pada fakultas yang melaksanakan jenis pendidikan akademik dan vokasi.

(2) Jurusan dan atau program studi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), menyelenggarakan satu atau seperangkat cabang ilmu pengetahuan kepamongprajaan. (3) Jurusan terdiri atas :

a. Ketua jurusan;

b. Sekretaris Jurusan; dan c. Kelompok fungsional dosen. (4) Program studi terdiri atas :

a. Direktur;

b. Asisten Direktur; dan c. Kelompok fungsional dosen

(5) Pengangkatan dan pemberhentian Ketua Jurusan dan/atau Program Studi oleh Rektor

Pasal 30

(1) Perpustakaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 20 huruf f merupakan unsur penunjang fakultas yang dipimpin oleh seorang kepala unit yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada dekan melalui pembantu dekan bidang administrasi

(2) Ketentuan pelaksanaan tugas dan fungsi perpustakaan ditetapkan dengan peraturan Rektor.

Pasal 31

(1) Laboratorium sebagaimana dalam pasal 20 huruf g, merupakan unsur penunjang fakultas, yang dipimpin oleh seorang kepala unit yang dalam melaksanakan tugas berada dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Dekan melalui pembantu dekan bidang administrasi.

(2) Ketentuan pelaksanaan tugas dan fungsi perpustakaan ditetapkan dengan peraturan Rektor.

(5)

(1) Dosen sebagaimana dimaksud dalam pasal 20 huruf h, merupakan tenaga pengajar dilingkungan fakultas yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Dekan.

(2) Dosen sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari : a. Dosen Tetap;

b. Dosen Tidak Tetap; dan c. Dosen Tamu.

(3) Jenis dan jenjang kepangkatan dosen, diatur berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 33

Dosen mempunyai tugas utama mengajar, dan melakukan penelitian serta pengabdian masyarakat

Pasal 34

(1) Dosen tetap adalah dosen yang diangkat dari Pegawai Negeri Sipil organic IPDN dan telah memiliki jabatan fungsional dosen.

(2) Dosen tidak tetap adalah dosen yng diangkat dari Pegawai Negeri Sipil yang berasal dari kalangan luar organic IPDN.

(3) Dosen tamu adalah dosen yang berasal dari tokoh masyarakat atau pejabat karena keahliannya diundang memberikan kuliah kepada Praja dan Mahasiswa.

Efektivitas kepemimpinan Program studi Pembangunan dan Pemberdayaan, sangat ditentukan oleh besarnya komitmen, integritas dan antusias dari semua unsur penyelenggara dalam proses pencapaian VMTS.

Untuk menjamin tercapainya VMTS yang telah ditetapkan perlu ditetapkan Rencana Strategis Program Studi (Renstra Prodi) yang selanjutnya dijabarkan kedalam Rencana Kerja tahunan berikut indiaktor keberhasilan dan anggaran pendukungnya. Prodi Pembangunan dan Pemberdayaan dewasa ini memiliki 2 (dua) jabatan struktural akademik yaitu Ketua Program studi dan Sekretaris Program Studi, masing-masing dengan tugas Pokok, wewenang, uraian jabatan/pekerjaan dan hubungan kerja sebagai berikut :

2.2.1. Tugas Pokok , Wewenang,Tanggungjawab, uraian pekerjaan dan hubungan kerja Ketua Prodi

Tugas Pokok.

Memimpin Jurusan/Prodi dalam penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat dalam lingkup jurusan/prodi.

a. Wewenang.

1) Menegur Staf Pengajar dan Pegawai Administrasi jurusan yang lalai dalam melaksanakan tugasnya;

2) Menentukan prioritas pejerjaan; 3) Meminta petunjuk atasan;

4) Memberi nilai DP3 staf pengajar dan pegawai Administrasi jurusan;

5) Memaraf dan menandatangani surat-surat dinas sesuai ketentuan;

(6)

6) Menolak hasil kerja bawahan yang tidak relevan;

7) Menyetujui ijin seminar, pelatihan dan pengabdian pada masyarakat.

b. Tanggungjawab

1) Kebenaran dan ketepatan rencana program kerja; 2) Keserasian dan keterpaduan hubungan kerja; 3) Kelancaran dan ketepatan pelaksanaan tugas; 4) Kebenaran dan kelengkapan bahan kerja;

5) Kerahasiaan surat, dokumen, data dan informasi;

6) Kebenaran dan kelengkapan laporan pelaksanaan tugas; 7) Kedisiplinan bawahan

c. Uraian Pekerjaan

1) Membuat konsep rencana pengembangan jurusan sebagai bahan masukan bagi atasan;

2) Membuat pembagian tugas perkuliahan bagi dosen-dosen jurusan;

3) Mengkoordnir pembuatan silabus, sinopsis dan satuan acara perkuliahan;

4) Mengawasi kelancaran pelaksanaan perkuliahan sehingga proses belajar mengajar berjalan dengan baik;

5) Mengkoordinir pelaksanaan ujian-ujian; 6) Mengkoordinir pengumpulan nilai-nilai ujian;

7) Mengkoordinir kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat di lingkungan jurusan;

8) Membimbing Praja dalam merancang persiapan Skripsi/Laporan Akhir dan mengusulkan penunjukan dosen pembimbing;

9) Mengkoordinir pelaksanaan konsultasi Praja dengan Pembimbing Akademik (PA) 10) Melaporkan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai bentuk

pertanggungjawaban;

11) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan d. Hubungan Kerja

1) Dekan; 2) PD I, II dan III

3) KTU di lingkungan Fakultas Politik Pemerintahan 4) Hubungan kerjasama dengan unit lainnya

5) Wahana Bina Praja

2.2.2. Tugas Pokok , Wewenang,Tanggungjawab, uraian pekerjaan dan hubungan kerja Sekretaris Prodi

a. Tugas Pokok

Membantu Ketua Program Studi/Jurusan dalam penyelenggaraan Adm Jurusan yang berkaitan dengan staf/pengajar, praja dan tenaga Admnistrasi.

b. Wewenang

1) Menegur Staf/Pengajar dan pegawai Adm yang lalai dalam melaksanakan tugasnya;

2) Menentukan prioritas pekerjaan; 3) Meminta petunjuk atasan;

4) Memaraf surat-surat dinas sesuai ketentuan; 5) Menolak hasil kerja bawahan yang tidak relevan c. Tanggungjawab

1) Kebenaran dan ketepatan rencana program kerja; 2) Keserasian dan keterpaduan hubungan kerja; 3) Kelancaran dan ketepatan pelaksanaan tugas; 4) Kebenaran dan kelengkapan bahan kerja;

(7)

6) Kebenaran dan kelengkapan laporan pelaksanaan tugas 7) Kedisiplinan bawahan

d. Uraian Pekerjaan

1) Membuat Rencana pengembangan (studi lanjut, pelatihan staf/pengajar, teknisi dan staf adm jurusan;

2) Membantu membuat pembagian tugas perkuliahan; 3) Mengkoordinir tugas ketatausahaan jurusan;

4) Membantu pembuatan silabus dan SAP;

5) Mengawasi pelaksanaan perkuliahan dan ujian; 6) Mengumpulkan nilai ujian;

7) Memantau kemajuan studi Praja;

8) Membimbing Praja dan memersiapkan Tugas Akhir; 9) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan 10) Melaporkan pelaksanaan tugas pada atasan.

e. Hubungan Kerja 1) Ketua Prodi/jurusan; 2) Dekan;

3) PD I, II dan III;

4) KTU Fak Politik Pemerintahan 5) Dengan Unit terkait lainnya 6) Wahana Bina Praja

Untuk memperlancar tugas pokoknya Prodi Pembangunan dan pemberdayaan dewasa hanya dibantu 2 (dua) orang staff administrasi, mengingat sebagian besar staff diperbantukan pada Bagian Tata Usaha Fakultas

2.2 Kepemimpinan

Kepemimpinan efektif mengarahkan dan mempengaruhi perilaku semua unsur dalam program studi, mengikuti nilai, norma, etika, dan budaya organisasi yang disepakati bersama, serta mampu membuat keputusan yang tepat dan cepat.

Kepemimpinan mampu memprediksi masa depan, merumuskan dan mengartikulasi visi yang realistik, kredibel, serta mengkomunikasikan visi ke depan, yang menekankan pada keharmonisan hubungan manusia dan mampu menstimulasi secara intelektual dan arif bagi anggota untuk mewujudkan visi organisasi, serta mampu memberikan arahan, tujuan, peran, dan tugas kepada seluruh unsur dalam perguruan tinggi. Dalam menjalankan fungsi kepemimpinan dikenal kepemimpinan operasional, kepemimpinan organisasi, dan kepemimpinan publik. Kepemimpinan operasional berkaitan dengan kemampuan menjabarkan visi, misi ke dalam kegiatan operasional program studi. Kepemimpinan organisasi berkaitan dengan pemahaman tata kerja antar unit dalam organisasi perguruan tinggi. Kepemimpinan publik berkaitan dengan kemampuan menjalin kerjasama dan menjadi rujukan bagi publik.

Jelaskan pola kepemimpinan dalam program studi, mencakup informasi tentang kepemimpinan operasional, kepemimpinan organisasi, dan kepemimpinan publik. Untuk menjalankan kepemimpinan operasional, program studi dan Fakultas menyusun Kebijakan dan SOP yang relevan untuk dijadikan pedoman dalam setiap kegiatan. Setiap pelaksanaan kegiatan di monitoring dan dievaluasi melalui dokumen-dokumen evaluasi serta dibahas dalam rapat-rapat rutin fakultas dan rapat-rapat rutin program studi, setiap kegiatan atau program yang disusun selalu mengacu pada visi, misi Universitas, Fakultas, dan Prodi Sebagai lembaga pendidikan kedinasan di bawah Kementerian Dalam Negeri, IPDN mempunyai sifat unik, yaitu berada di dunia akademis dan birokratis. Oleh karena itu Program Studi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat dalam menjalankan kepemimpinan operasional, program studi selalu mengacu kepada pada

(8)

Peraturan-peraturan yang berlaku di IPDN sebagai pedoman dalam melaksanakan berbagai kegiatan ditetapkan melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri dan Peraturan Rektor IPDN, diantaranya adalah:

- Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 36 Tahun 2009 tentang Statuta Institut Pemerintahan Dalam Negeri;

- Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 39 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Institut Pemerintahan Dalam Negeri;

- Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 40 Tahun 2009 tentang Pembinaan Praja IPDN;

- Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 41 Tahun 2009 tentang Peraturan Disiplin Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri;

- Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 45 Tahun 2009 tentang Standar Kompetensi Pengasuh Institut Pemerintahan Dalam Negeri;

- Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 46 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Kehidupan Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri;

- Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 51 Tahun 2009 tentang Kurikulum Institut Pemerintahan Dalam Negeri;

- Permendagri No. 892.1-48 Tahun 2009 tentang Rencana Induk Pendidikan (RIP) Institut Pemerintahan Dalam Negeri;

- Peraturan Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri No. 10 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas Jabatan pada Satuan Kerja di Lingkungan Institut Pemerintahan Dalam Negeri;

- Peraturan Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri No. 13 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Institut Pemerintahan Dalam Negeri 2010-2014

- Peraturan Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri No 420-18 Tahun 2009 tentang Tata Tertib Pendidik, Tenaga Kependidikan, dan Peserta Didik IPDN - Peraturan Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri No 420-45.b Tahun 2009

Tentang Pedoman Pendidikan IPDN

- Peraturan Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri No 8 Tahun 2010 Tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Wahana Wyata IPDN

- Peraturan Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri No 9 Tahun 2010 Tentang Pembentukan Unit Penjaminan Mutu IPDN

- Peraturan Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri No. 12 Tahun 2010 tentang Pembentukan Unit Pelayanan Teknologi Informasi dan Komunikasi

- Peraturan Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri No 14 Tahun 2010 tentang Tatacara Pengangkatan dan Pemberhentian Dosen Tetap di Lingkungan IPDN Secara operasional Program Studi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat menyusun Kebijakan yang relevan, kemudian dibahas pada tingkat Fakultas dan selanjutnya dijadikan pedoman dalam setiap kegiatan apabila sudah disepakati bersama. Setiap pelaksanaan kegiatan dimonitoring dan dievaluasi serta dibahas dalam rapat-rapat fakultas dan rapat-rapat program studi. Setiap kegiatan atau program yang disusun selalu mengacu pada visi, misi, tujuan dan sasaran yang akan dicapai Institut, Fakultas dan Prodi Untuk menjalankan kepemiminan organisasi, pada akhir tahun akademik Program Studi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat memimpin penyusunan program kerja dan anggaran tahunan program studi. Selanjutnya program studi melakukan arahan, pendelegasian wewenang, pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan program kerja oleh masing-masing penanggung jawab.

(9)

Lingkup wewenang dan tanggung jawab progam studi diatur sebagai berikut:

1. Dekan mempunyai tugas memimpin penyelenggaraaan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta pembinaan sivitas akademika di lingkungan Fakultas Politik Pemerintahan.

Dekan dalam melaksankan tugas dibantu oleh : a. Pembantu Dekan bidang Akademik dan Kerjasama; b. Pembantu Dekan Bidang administrasi Umum; dan c. Pembantu Dekan Bidang keprajaan.

2. Ketua Program Studi: secara operasional bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan Tri Dharma dan kegiatan penunjang lainnya.

3. Sekretaris Program Studi: membantu ketua program studi dalam melakukan kegiatan Tri Dharma dan kegiatan penunjang lainnya.

4. Kelompok Dosen : bertanggungjawab sebagai tenaga pengajar di lingkungan fakultas yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Dekan melalui Ketua Program Studi.

5. Ketua Kelas pada Jurusan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat, bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan akademik di lingkungan praja. Selain mekanisme pengambilan keputusan diatas dibentuk pula tim/panitia adhoc yang sifatnya sementara untuk menangani kegiatan yang bersifat tidak rutin seperti tim promosi program studi, panitia pelaksana kegiatan seminar nasional, workshop, pelatihan, pengembangan diri, pendampingan kegiatan praja, dan lain sebagainya untuk efektifitas, efisiensi pengambilan keputusan dan keterlibatan semua pihak dalam kegiatan program studi.

Untuk menjalankan kepemimpinan publik, program studi dan para dosen aktif terlibat dalam berbagai kegiatan yang melibatkan komponen diluar perguruan tinggi. Program Studi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat ada kalanya memberikan wacana pada publik dalam hal bimbingan keluarga, kenakalan remaja. Para dosen aktif menulis di media massa dan aktif dalam kegiatan organisasi profesi seperti HSBKI (Himpunan Sarjana Bimbingan Konseling Indonesia) dan forum sektor publik, dan kegiatan lainnya yang ikut mengangkat keberadaan dan peran program studi di masyarakat. Kegiatan kerja sama dengan dinas pendidikan dan pemerintah daerah ikut mengangkat nama program studi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat di masyarakat

2.3 Sistem Pengelolaan

Sistem pengelolaan fungsional dan operasional program studi mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengembangan staf, pengawasan, pengarahan, representasi, dan penganggaran.

Jelaskan sistem pengelolaan program studi serta dokumen pendukungnya. Sistem Pengelolaan

Sistem pengelolaan fungsional dan operasional Prodi Pembangunan dan Pemberdayaan mencakup :

a. Perencanaan

1) Perencanaan Kurikulum berbasis Kompetensi sesuai kebutuhan Pengguna Lulusan (Pemerintah Daerah). Kurikulum berbasis kometensi terdokumentasi dalam Surat Keputusan Rektor Tentang Kurikulum Program studi di IPDN.

2) Penentuan profil dan kompetensi lulusan. Profil lulusan terdokumentasi dalam Renstra Prodi.

3) Penentuan tenaga dosen pengajar pada setiap mata kuliah, yang terdokumentasikan dalam surat keputusan Rektor, tentang penunjukan tenaga pengajar

4) Penentuan Jadwal perkuliahan sesuai kalender Akademik, yang terdokumentasikan dalam surat pemberitahuan jadwal mengajar

(10)

peralatan kelas

6) Perencanaan evaluasi Tengah Semester dan Evaluasi Akhir Semester, yang terdokuemtasikan dalam bentuk surat keputusan Rektor

7) Perencanaan Pengumpulan dan pelaporan nilai Akhir, yang terdokuemtasikan dala bentuk Kartu Hasil Studi.

b. Pengorganisasian

1) Pengorganisasin kelas untuk setiap tingkatan ( Muda, Madya, Nindya dan Wasana Praja),

2) Pengoganisasian tenaga pengajar untuk setiap tingkatan, 3) Pengoranisasian/penataan ruang kelas

4) Pengorganisasian/pembagian absensi untuk setiap kelas, 5) Pengorganisasian/pembagian sarana pembelajaran di kelas. 6) Pengorganisasian ruangan ujian (UTS dan UAS)

7) Pengorganisasian/Pembagian soal-soal ujian.

8) Pengorganisasian/pendistribusian kertas kerja ujian kepada dosen mata kuliah, 9) Pengorganisasian nilai hasil ujian.

c. Pelaksanaan

Untuk menjamin kelancaran operasional pembelajaran/perkuliahan sejauh ini Prodi dibantu staff Tata Usaha Fakultas.

Kebijakan ini diambil oleh Dekan Fakultas mengingat Jumlah tenaga yang diperbantukan di Prodi Pembangunan dan Pemberdayaan hanya berjumlah 2 (dua) orang.

d. Pengawasan/pengendalian

Agar apa yang telah direncanakan dan diorganisir benar-benar terlaksana sesuai dengan target yang ditetapkan, maka pengawasan baik secara internal maupun secara eksternal dilakukan secara berjenjang, mulai dari tingkat program studi sampai ke tingkat Fakultas.

Pengawasan/pengendalian disamping bertujuan agar setiap pelaksanaan program/kegiatan tidak menyimpang dari rencana juga hasil/outputnya diharapkan dapat menjamin mutu lulusan

2.4 Penjaminan Mutu

Jelaskan penjaminan mutu pada program studi yang mencakup informasi tentang kebijakan, sistem dokumentasi, dan tindak lanjut atas laporan pelaksanaannya.

Untuk menjamin mutu, sesuai dengan kompetensi lulusan yang diharapkan Prodi mengharapkan dibentuk Tim Monitorong yang tugasnya melakukan evaluasi secara menyeluruh mengenai sejauh mana profil dan kompetensi lulusan yang diharapkan dapat dipenuhi oleh setiap peserta didik (Mahasiswa). Hal ini perlu dilakukan agar pengguna Jasa (Pemerintah Daerah) memperoleh kader/Pegawai yang benar-benar memiliki kompetensi sesuai dengan apa yang mereka butuhkan

2.5 Umpan Balik

Apakah program studi telah melakukan kajian tentang proses pembelajaran melalui umpan balik dari dosen, mahasiswa, alumni, dan pengguna lulusan mengenai harapan dan persepsi mereka? Jika Ya, jelaskan isi umpan balik dan tindak lanjutnya.

Umpan Balik dari Isi Umpan Balik Tindak Lanjut

(11)

Dosen Pada umumnya mengeluhkan rendahnya semangat belajar Praja, yang disebabkan karena jaminan kelulusan oleh Lembaga, mengingat Sekolah Kedinasan

Menyarankan kepada Lembaga agar Sistemnya ditinjau kembali

Mahasiswa Kegiatan Kampus terlalu padat, khususnya berkenaan dengan kegiatan pengasuhan. Jumlah mata kuliah, praktek pelatihan dinilai terlalu banyak dan kurang relevan dengan Program Studi

Menyarankan kepada Lembaga agar mengurangi kegiatan yang bersifat fisik

Alumni Sejauh ini Prodi Pembangunan dan Pemberdayaan belum menghasilkan lulusan (alumni). Tetapi jika yang dimaksud alumni IPDN pada umumnya mereka menyatakan bahwa Praja umumnya menurun tingkat kedisiplinannya.

Melakukan koordinasi kepada bidang pengasuhan agar meningkatkan mutu kepengasuhannya

Pengguna lulusan Kompetensi lulusan dinilai kurang sesuai dengan kebutuhan

Berusaha menyusun kurikulum berbasis kompetensi sesuai kebutuhan Pengguna lulusan.

2.6 Keberlanjutan

Jelaskan upaya untuk menjamin keberlanjutan (sustainability) program studi ini berikut hasilnya, khususnya dalam hal:

a. Upaya untuk peningkatan animo calon mahasiswa:

umumnya dilakukan oleh para Praja sendiri, terutama pada masa-masa liburan. mereka datang ke SMA daerah asal mereka dan menceritakan tentang kondisi Program studi ini

b. Upaya peningkatan mutu manajemen: c. Upaya untuk peningkatan mutu lulusan:

Untuk meningkatkan mutu lulusan sesuai dengan kompetensi yang diharapkan, dilakukan dengan memotivasi belajar Praja, lebih banyak memberikan keleluasaan untuk melakukan kegiatan diskusi, seminar dan pengenalan praktek lapangan. Disamping itu juga dilakukan untuk menyiapkan bahan ajar yang disusun oleh para dosen, sehingga praja memiliki kesempatan belajar/membaca bahan ajar sebelum para dosen menjelaskan di ruang kelas. Cara ini dinilai efektif, karena suasana kelas menjadi lebih hidup dalam suasana diskusi yang hangat, segar, kritis dan tidak membosankan

d. Upaya untuk pelaksanaan dan hasil kerjasama kemitraan:

Program studi, bahkan Fakultas sendiripun hanya sekedar melaksanakan kerjasama kemitraan dengan Perguruan Tinggi Lain maupun dengan Fihak Pemerintah Daerah, sebatas perjanjian kerjasama yang telah ditandatangi rektor dengan fihak ketiga e. Upaya dan prestasi memperoleh dana selain dari mahasiswa:

Gambar

GAMBAR STRUKTUR ORGANISASI

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahun yang bersamaan dengan berdirinya GKU, Kompas Gramedia mengambil-alih surat kabar mingguan Surya, yang didirikan oleh perusahaan penerbitan koran Pos Kota

Perilaku yang baik seharusnya berasal dari sikap mental dan moral yang baik seperti komitmen pribadi, kejujuran, disiplin dan tanggung jawab. Dengan sikap mental

Adapun judul legal memorandum yang penulis ajukan adalah : TINDAKAN HUKUM OLEH PENYIDIK POLDA JABAR TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PRODUK DAN PEREDARAN PUPUK TIDAK

• Sekitar 63 persen dari areal yang terbakar adalah di kawasan milik perusahaan besar yang memiliki HPH (Hak Penguasaan Hutan) dan HTI (Hutan Tanaman Industri) (lihat

10 Parameter kromatografi adalah Retention factor (Rf), yang merupakan perbandingan jarak tempuh solut dibanding jarak tempuh fase gerak atau dR/dm (Bintang,

encatat nama pasien dan nomor rekam medis dalam buku ekspedisi dan menyera!kan berkas rekam medis dasar rawat inap R*, (+R dan (+ kepada petugas transportasi untuk

Manajer Investasi dapat menghitung sendiri Nilai Pasar Wajar dari Efek tersebut dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab berdasarkan metode yang menggunakan

Selain itu, dampak adanya perkebunan- perkebunan besar karet dan sentra-sentra pembibitan bibit unggul yang terdapat di wilayah Kabupaten Banyuasin juga telah