• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian The Palais Dago Hotel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian The Palais Dago Hotel"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 The Palais Dago Hotel

The Palais Dago Hotel merupakan salah satu hotel bintang tiga yang ada di Bandung. The Palais Dago Hotel telah dibuka sejak 11 Desember 2008. Hotel ini memiliki 21 kamar, Cafe, Resto, Meeting Room dan Bussiness Centre.

The Palais Dago Hotel bisa dikatakan sebagai hotel yang sedang merintis atau membangun namanya, karena hotel ini termasuk hotel yang masih baru di pusat kota Bandung yang menjadi tujuan bagi para wisatawan baik domestik maupun internasional.

1.1.2 Logo The Palais Dago Hotel

Gabar 1.1 Logo The Palais Dago Hotel Sumber: The Palais Dago Hotel

(2)

2 1.1.3 Struktur Organisasi

Gambar 1.2 Struktur Organisasi The Palais Dago Hotel Sumber: The Palais Dago Hotel

1.2 Latar Belakang Penelitian

Kota Bandung adalah tempat tujuan wisata warga kota lain. Adanya jalan tol Cipularang, warga luar kota khususnya jakarta, memilih kota bandung sebagai tempat untuk menghabiskan masa liburannya. Salah satu buktinya yaitu setiap akhir minggu atau hari libur, jalanan di kota Bandung akan dipadati oleh kendaraan-kendaraan bermotor dengan nomer polisi yang berasal dari luar kota Bandung. Daya tarik dari kotayang dijuluki kota kembang ini yaitu karena banyaknya wisata alam yang ditawarkan seperti Kawah Putih Ciwidey, De’Ranch Lembang, Curug Dago, Kampung Gajah Wonderland, dan ditambah dengan dibukanya Trans Studio oleh Trans Corp pada 2011, membuat Bandung semakin diminati para wiatawan. Bukan hanya wisata alam saja namun banyak daya tarik

General Manajer

F&B Divisio

n Room

Division Accounting Marketing Sales & HRD

Product Service

Scurity Housekeeping

(3)

3

lainnya seperti ada nya Saung Angklung Mang Udjo, dan beberapa bangunan wisata sejarah seperti Museum Geologi yang terus mengalami peningkatan kunjungan dari masyarakat, bukan hanya dipadati oleh kaum pelajar, akan tetapi kunjungan dari masyarakat umum. Bandung masih punya segudang daya tarik lainnya yaitu daya tarik yang tumbuh dari kreatifitas warga Bandung yaitu dari wisata kuliner dan wisata belanjanya, banyak sekali Distro (distribution outlet) dan FO (factory outlet) yang menjajahkan pakaian-pakaian dan perhiasan yang unik hasil kreatifitas anak bandung, begitu juga dengan kulinernya yang sangat unik baik dari rancangan bangunannya maupun dari cita rasa makanan dan menu makanannya sendiri. Dari semua daya tarik tersebut tuntunya menguntungkan untuk kota Bandung, karena dapat menarik para wisatawan untuk terus berkunjung ke kotanya. “Badan promosi pariwisata daerah Jawa barat (BPPD Jabar) mencatat selama tahun 2013, wisatawan domestik yang datang ke jawabarat meningkat sebanyak 20 persen sedangkan wisatawan mancanegara hanya meningkat sekitar 10 persen” (Yuanto, 2014). “Kepala dinas dan kebudayaan (Disparbud) Kota Bandung Herry M Djauhari menargetkan7 juta wisatawan yang datang ke bandung pada tahun 2014.” (Nurmatari, 2013).

Semakin banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung terutama pada hari libur kerja atau sekolah, sangat memberikan pengaruh pada peningkatan persentase penjualan kamar pada tempat-tempat penginapan, baik pada villa, hotel, wisma maupun losmen. Tak jarang kamar dari penginapan tersebut sudah disewa jauh-jauh hari, sehingga sudah habis pada tiap waktu liburan. Namun tak jarang juga masih banyak kamar yang kosong pada penginapan tertentu. Disewa atau tidaknya kamar dari sebuah penginapan, tergantung pada kemampuan pengelola penginapan tersebut dalam memasarkan produknya agar pelanggan tertarik untuk berkunjung dan menginap serta bagaimana cara mereka dalam memberikan pelayanan terhadap tamu yang datang, agar mereka dapat loyal dan mau menginap kembali serta mengajak rekan-rekannya maupun kerabatnya untuk datang kepenginapan tersebut. Salah satu hal yang terpenting agar suatu perusahaan dapat memiliki kemampuan bersaing yang

(4)

4

tinggi yaitu melalui manajemen sumber daya manusia yang baik. Hal ini ditegaskan oleh Gomes (2003:6) yaitu:

Pentingnya MSDM telah menjadi kebutuhan pokok bagi organisasi-organisasi, tidak melihat apakah itu organisasi kecil maupun organisasi besar, semuanya berusaha untuk membenahi diri melalui MSDM agar bisa bertahan dalam usahanyanya atau bisa terus menjalankan organisasinya, serta mampu menjawab tantangan-tantangan jaman.

Hotel merupakan salah satu penginapan yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan untuk tempat beristirahat atau sekedar bertemu dengan rekannya. Fasilitas yang memadai keamanan yang terjamin serta kemudahan yang ditawarkan membuat hotel menjadi pilihan utama saat berkunjung ke kota bandung untuk tempat beristirahat. Menurut Hotel Proprietors (Sulastiyono, 2011:5) hotel ialah:

hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus.

“Ada banyak sekali hotel yang ada di kota Bandung, yang berbintang 1-5 ada 168 hotel, dan hotel non bintang ada 1.029 hotel” (Hernasari, 2012). Dari hotel berbintang yang ada di Bandung (salah satunya yaitu The Palais Dago Hotel, Boutique and Resto. Hotel ini berlokasi di tempat yang sangat strategis yaitu di Dago Bandung, jantung Kota Bandung, sangat dekat dengan pusat perbelanjaan, Factory Outlet, Restoran, ITB, Unpad, 20 menit berkendara ke Bandara Bandung dan 10 menit ke Stasiun Kereta Api Bandung. The Palais Dago Hotel menjadi pilihan banyak pengunjung domestik dan internasional sebagai tempat untuk bisnis, transit atau pilihan tempat menginap keluarga saat berlibur.

Dalam menjalankan kegiatannya, hotel The Palais Dago dituntut untuk memiliki tim manajemen yang handal, karena manajemen sangat memiliki pengaruh yang penting dalam menjalankan visi dan misi. Perusahaan juga harus memiliki visi dan misi yang kuat, agar tujuan yang ingin dicapai dari perusahaan tersebut bisa terarah dengan baik, karena bukan hanya keuntungan dalam bentuk materi saja yang harus diperhitungkan oleh perusahaan tetapi masih banyak yang

(5)

5

lainnya, seperti branding dari perusahaan tersebut. Seperti yang dikatakan Ivan Septiadi Johanes (Johanes, 2013) selaku Sales & Marketing Executive The Palais Dago Hotel “ Visi dan Misi sangat penting untuk perusahaan, jika tidak ada tujuan yang memiliki value, maka sebuah perusahaan dapat collapse dengan mudah”. Sales & Marketing Executive The Palais Dago Hotel juga mempertegas pernyataanya saat diwawancara, Ivan Septiadi Johanes (Johanes, 2013) menyatakan “The Palais Dago Hotel saat ini hanya fokus pada keuntungan saja yang penting untung begitu kata pemilik, namun visi dan misi belum dibuat untuk mempertegas target atau tujuan perusahaan”.

Pada dasarnya masalah yang dihadapi manajemen akan mengakibatkan kebutuhan akan seorang pemimpin, yang memiliki kualitas tinggi yang dapat mengarahkan karyawannya untuk mendapatkan karya yang diinginkan dan dapat bekerja lebih baik lagi agar dapat mencapai apa yang menjadi tujuan perusahaan. Permasalahan yang ditemukan pada The Palais Dago Hotel adalah belum adanya visi dan misi yang tersirat maupun tersurat dari hotel ini. Menurut Dety Kusumawardan (Kusumawardani, 2013) selaku Chief Accounting yang pernah memberikan gagasan untuk terbentuknya visi misi yang kokoh di The Palais Dago Hotel menyatakan bahwa:

Visi Misi sangat penting keberadaannya, karena agar perusahaan tetap dapat berada pada jalur yang sesuai dengan yang diharapkan atau dicita-c itakan dan juga sebagai panduan atau pedoman untuk perusahaan, karena visi misi menjadi aspek penting suksesnya perusahaan

Pimpinan yang kurang melakukan pengawasan terhadap kinerja bawahan juga menjadi salah satu masalah, karena berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu kepala bagian, yang mengemukakan kinerja dari kepala bagian yang lain yang kurang cekatan, lambat dan adanya ketidak jujuran dari beliau yang memiliki peranan yang sangat penting untuk menunjang kemajuan, kesejahteraan, dan kinerja karyawan karena beliau menaungi divisi Human Resource

Development yang seharusnya menyokong peningkatan kinerja karyawannya

melalui penilaian dan pengawasan kerja secara berkala, dan memberikan pelatihan kerja agar karyawan dapat meningkatkan kreatifitas kerjanya sehingga mampu bersaing dengan perusahaan lainnya.

(6)

6

Cara dan pola tingkah laku pemimpin diartikan oleh bawahan sebagai gaya kepemimpinan. Hersey dan Blanchard (Putong dan Hidayat, 2010:16) mengatakan “Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan individu atau kelompok dalam usaha untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu”. Oleh sebab itu apabila pemimpin tidak dapat memberikan contoh yang baik, maka bawahannya (karyawan) akan mengikuti apa yang ditunjukkan pemimpinnya. Gaya kepemimpinan transformasional yang diterapkan oleh pemimpin hotel Palais Dago dirasa kurang melekat pada pemimpin di divisi HRD. Kepala divisi HRD tidak menjalankan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya, sehingga karyawan hanya terpaku pada cara dasar atau awal saja, akibatnya tidak ada perkembangan (monoton) pada kinerja karyawan. Efektif atau tidaknya pemimpin transformasional dapat dilihat dari empat dimensi yaitu idealize influence, pemimpin yang dapat membuat karyawan mengagumi, menghormati, sekaligus mempercayainya. Selanjutnya yaitu pemimpin yang dapat memberikan motivasi yang inspirasional kepada karyawannya, dimana pemimpin mampu menggugah inspirasi semangat kerja karyawannya untuk mau bekerja lebih baik lagi. Pemimpin sebagai stimulasi intelektual, yaitu pemimpin harus mampu menumbuhkan ide-ide karyawannya dan membantu memberikan solusi yang kreatif terhadap permasalahan bawahannya. Selanjutnya yaitu pemimpin sebagai individu konsiderasi, dimana pemimpin mau mendengarkan dan meberikan perhatian secara khusus terhadap kebutuhan-kebutuhan karyawannya. Sehingga karyawan merasa diakui dan diperhatikan oleh atasannya.

The Palais Dago Hotel termasuk hotel yang masih baru karena baru menjalankan usahanya pada 2008, sehingga tuntutan agar siap bersaing cukup besar, dan harus siap menerima perubahan-perubahan yang akan terjadi kedepannya agar bisa tetap bertahan diusaha ini dan bisa bersaing dengan hotel lainnya.

Seorang pemimpin yang menerapkan gaya transformasional sangat efektif untuk memperkokoh perusahaan yang masih baru seperti The Palais Dago Hotel, karena pemimpin yang menerapkan gaya kepemimpinan transformasional bisa mengarahkan karyawan atau organisasinya untuk siap menerima perubahan, baik

(7)

7

perubahan terhadap visi misinya ataupun keadaan disekitar. Gaya kepemimpinan transformasional akan membentuk budaya perusahaan yang kuat karena pemimpin melakukan pendekatan terhadap bawahannya, sehingga bawahan merasa dirinya diperhatikan oleh atasannya, hal ini dapat meningkatkan loyalitas karyawan, sehingga mebuat karyawan merasa wajib bertanggung jawab untuk membesarkan usaha yang kita jalani. Pemimpin yang transformasional mengarah pada kepentingan bawahannya, jadi ia membawa bawahannya keluar dari kondisi keterpurukan menuju pada kondisi yang lebih baik, upaya itu diwujudkan dengan kebijakan-kebijakan yang memungkinkan perbaikan tersebut. Contohnya dengan berupaya memberikan perhatian pada nilai-nilai etis. Artinya, perthatian pemimpin juga terkait dengan perbaikan kualitas moralitas dan motivasi dari bawahan yang dipimpinnya. Keluhan karyawan terhadap tuntutan kenaikan gaji bisa ditanggulangi apabila pemimpin menerapkan, gaya kepemimpinan transformasional, karena pemimpin yang transformasional tidak menekankan pemberian reward untuk hasil kerja karyawannya, namun lebih terhadap kepuasan hasil kerjanya dengan cara memotivasi mereka untuk mengerjakan lebih dari yang diharapkan semula dengan meningkatkan rasa pentingnya bawahan dan nilai pentingnya pekerjaan. Pemimpin yang transformasional adalah pemimpin yang mampu membuat bawahannya menyadari perspektif yang akan lebih luas. Pemimpin yang transformasional juga mampu meningkatkan kebutuhan bawahannya agar dapat memenuhi kebutuhan yang paling utama yaitu kebutuhan aktualisasi diri.

Kepemimpinan transformasional tidak lepas dari pegangan teguh atau ketegasan dari visi misi yang mereka tetapkan. Pemimpin yang transformasional tentunya akan mengarahkan karayawannya agar mampu mewujudkan visi dan misi tersebut sehingga tuju an perusahaan dapat terwujud, bahkan pemimpin yang transformsional seharusnya dapat mengarahkan karyawannya untuk mewujudkan visi misi tersebut lebih baik dari yang ditetapkannya.

Menurut Herman Muchtar (Pertiwi, 2012) “Pertumbuhan hotel di Jawa Barat, terutama Bandung, memberi dampak pada persaingan tarif hotel yang tidak sehat. Hal tersebut sudah mulai terjadi di Bandung”. Demikian diungkapkan

(8)

8

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat. Oleh karena itu The Palais Dago Hotel harus bisa bertahan dipersaingan yang ketat ini terutama untuk dapat bersaing dengan hotel-hotel pesaingnya, seperti yang dikatakan oleh Ari Irawan (Irawan:2015) selaku SPV The Palais Dago hotel “Pesaing The Palais Dago Hotel, yaitu hotel-hotel terdekat yang berada di Dago yaitu seperti Geulis Hotel, Scarlet Hotel, House of Sangkuriang, dan Patra Jasa Hotel”. Bila dilihat dari data pengunjung masih adanya naik turun pada jumlah pengunjung di The Palais Dago hotel, meskipun tidak begitu besar perbedaannya, namun lebih baik lagi apabila terus adanya peningkatan jumlah pengunjung sampai pada target maksimal, data jumlah pengunjung berdasarkan tipe kamar di The Palai Dago Hotel bisa kita lihat pada gambar dibawah ini

Gambar 1.3 Jumlah Pengunjung Berdasarkan Tipe Kamar di The Palais Dago Hotel

Sumber: The Palais Dago Hotel

Untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan penjualan di tahun-tahun berikutnya, tentunya pimpinan dari The Palais Dago Hotel harus terus meningkatkan pelayanan dan kualitas dari hotelnya. Kinerja karyawanpun harus menjadi fokus utama agar bisa terus meningkatkan persentase penjualan. Salah satu pengaruh dari kepuasan pelanggan ada pada pelayanan dan itu artinya pada kinerja karyawannya yang dapat meningkatkan kepuasan, dan kenyamanan

DELUXE ROOM STANDARD SUITE JUNIOR SUITE EXECUTIVE SUITE FAMILY SUITE 2013 3672 231 241 322 314 2014 3620 232 233 339 339 0 1000 2000 3000 4000 ju m lah p e n gu n ju n g

JUMLAH PENGUNJUNG BERDASARKAN TIPE

KAMAR

(9)

9

pelanggan, sehingga pelanggan menjadi loyal dengan usaha ini. Apabila ditahun sebelumnya karyawan ataupun hotel tidak memberikan pelayanan yang memuaskan atau memberikan suatu inovasi baru, tentunya target keuntungan tidak akan lebih baik dari tahun sebelumnya oleh karena itu kinerja karyawan harus terus ditingkatkan, namun banyak faktor yang mempengaruhi tingkat kinerja karyawan, salah satunya yaitu gaji, seperti wawancara dengan pemilik The Palais Dago Hotel yaitu Ibu Ernita Chandravani yang mengatakan (Chandravani:2014):

Gaji pastinya jadi pengaruh dari kinerja karyawan. Desakan dari karyawan yang meminta gaji seusai UMR menjadi salah satu kendala untuk The Palais Dago, karena The Palais Dago masih terbilang baru merintis usahanya, sehingga kita masih belum bisa memberikan gaji sesuai dengan UMR, resikonya hanya tinggal karyawan yang memiliki loyalitas tinggi saja yang bertahan, karena beberapa karayawan lainnya mengundurkan diri dan akhirnya harus ada perekrutan untuk karyawan baru yang membutuhkan waktu dan biaya untuk segala prosesnya, hal ini tentunya menjadi kerugian untuk perusahaan.

Kendala di Hotel Palais Dago ditegaskan dengan berita yang sedang marak diberitakan pada tahun 2013 maupun tahun-tahun sebelumnya, media memberikan informasi tentang karyawan yang mogok kerja demi untuk meminta kenaikan UMR atau UMK dibeberapa kota salah satunya Bandung. “Buruh kembali menggeruduk kantor pemerintah Kota Bandung. Jalan wastu kencan diblokir sekitar 1.000 massa yang datang dari berbagai elemen buruh” (Wiyono:2013). Demonya para buruh ini dikarenakan mereka ngotot memperjuangkan upah minimum kota (UMK) sebesar Rp 2,7 juta. Berdemonya karyawan tentunya menyebabkan kuantitas kerja mereka menurun karena karyawan yang seharusnya bekerja beralih ikut serta berdemo. Para karyawan yang tidak diberikan motivasi oleh pimpinan pastinya ikut terpengaruh dengan para pendemo. The Palais Dago Hotel salah satu hotel yang belum menetapkan UMR dalam pemberian upah kerja pada karyawannya seperti yang dikutip saat wawancara dengan Ibu Ernita (Pemilik) yang merasa keberatan apabila UMR di kota Bandung dinaikkan lagi. Dari hasil wawancara tersebut tentunya The Palais Dago Hotel harus terus memberikan dorongan dan motivasi pada karyawannya

(10)

10

agar tetap bisa bekerja semaksimal mungkin sehingga kinerja terus ,meningkat dan tingkat loyalitasnya semakin tinggi terhadap perusahaan tanpa harus selalu mementingkan gaji sebagai patokan utama kerja. Melihat tingkat persaingan hotel yang sangatlah ketat. Fasilitas, keunikkan, manajemen tim yang dibentuk oleh sang pemimpin yang handal, bahkan kinerja karyawan pastinya memberikan kontribusi lebih untuk meningkatkan kepuasan pelanggan yang kemudian menghasilkan peningkatan penjualan. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul :

“PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN THE PALAIS DAGO HOTEL”. 1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, maka peneliti merumuskan beberpa masalah dalam penelitian ini, antara lain:

1. Bagaimana gaya kepemimpinan transformasional di The Palais Dago Hotel?

2. Bagaimana kinerja karyawan di The Palais Dago Hotel?

3. Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan Transformasional terhadap kinerja karyawan The Palais Dago Hotel baik secara langsung maupun parsial?

1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan transformasional di The Palais Dago Hotel

2. Untuk mengetahui kinerja karyawan di The Palais Dago Hotel

3. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan The Palais Dago Hotel baik secara langsung maupun parsial

(11)

11 1.5 Kegunaan Penelitian

1. Bagi peneliti kegunaan penelitian ini menambah pengetahuan tentang pentingnya sumber dayamanusia terutama pemimpin perusahaan untuk kemajuan perusahaan

2. Dari segi praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk The Palais Dago hotel untuk meningkatkan kinerja karyawan

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan sumbangan pemikiran sebagai landasan untuk melanjutkan penelitian yang lebih luas dan mendalam

1.6 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah yang akan dijadikan dasar dari penelitian, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisikan landasan teori yang menjelaskan teori-teori yang terkait dengan perumusan hipotesa serta penelitian-penelitian sebelumnya yang mendukung penelitian ini seperti manajemen sumberdaya manusia, perilaku organisasi, teori kepemimpinan, teori transformasional leadership dan teori kinerja. Bab ini juga menjelaskan tetang kerangka pemikiran dari penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini mendeskripsikan mengenai jenis penelitian yang akan dilakukan. Oleh karena itu bab ini akan berisikan penelitian yang akan digunakan, teknik pengumpulan data, penentuan sampel, dan metode analisis yang akan digunakan.

(12)

12

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan hasil penelitian yang telah dianalisis dengan metode penelitian yang telah ditentukan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini memuat kesimpulan yang didapat dari hasil pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya, serta saran kepada pihak-pihak yang terkait.

Gambar

Gambar 1.2 Struktur Organisasi The Palais Dago Hotel  Sumber: The Palais Dago Hotel
Gambar 1.3 Jumlah Pengunjung Berdasarkan Tipe Kamar di The Palais  Dago Hotel

Referensi

Dokumen terkait

Nilai raw accelerometer yang dihasilkan dimana pada dasarnya memiliki (noise) difilter dengan menggunakan low-pass filter dan nilai raw gyroscope yang dihasilkan memiliki

dibantu perencana Comprehensive Planning Perencana dibantu aspirasi masyarakat Strategic Planning Stakeholders di- bantu perencana Participatory Planning Masyarakat

Persetujuan tertulis dibuat dalm bentuk pernyataan yang tertuang dalam formulir persetujuan tindakan kedokteran sebelum ditandatangani atau dibubuhkan cap ibu

Faktor-faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan aktivitas protokoler ini yaitu, koordinasi yang baik dengan semua pihak yang terlibat dalam menjalankan kegiatan

Cooper, (1982:38) latihan aerobik adalah kerja tubuh yang memerlukan oksigen untuk kelangsungan proses metabolisme energi selama latihan. Sehingga latihan aerobik

Dalam melakukan perilaku menggosok gigi adalah dengan memecah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam sebuah task analysis. Berikut ini merupakan task analysis

Terdapat implementasi pengelolaan fauna tetapi tidak mencakup kegiatan pengelolaan secara keseluruhan sesuai dengan ketentuan terhadap jenis-jenis yang

(2) Menjelaskan penerapan model kooperatif tipe Contextual Teaching and Learning Pada Tema 4 Berbagai Pekerjaan Muatan IPS dan Bahasa Indonesia untuk Meningkatkan Hasil Belajar