• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata Kunci : Citra merek, Harga, dan Kualitas Produk, dan Keputusan Pembelian. 1 Stanty Aufia Rachmat, SE.,MM. 2 Dr. Ditiya Himawati, SE.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kata Kunci : Citra merek, Harga, dan Kualitas Produk, dan Keputusan Pembelian. 1 Stanty Aufia Rachmat, SE.,MM. 2 Dr. Ditiya Himawati, SE."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, HARGA DAN

KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN MIE INSTANT INDOMIE DI BUKIT RIVARIA

SAWANGAN KOTA DEPOK, JAWA BARAT TAHUN 2020

1

Stanty Aufia Rachmat, SE.,MM

2Dr. Ditiya Himawati, SE.,MM

Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma, Jl. Margonda Raya No. 100, Depok 16424, Jawa Barat

1

stanty@staff.gunadarma.ac.id

2

ditiya@staff.gunadarma.ac.id

Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui apakah ada pengaruh citra produk, harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian mie instant indomie di daerah Bedahan Sawangan Depok. Pada penelitian ini, populasi yang diambil oleh peneliti adalah konsumen di daerah Bedahan Sawangan Depok sebanyak 100 responden. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah dengan menggunakan teknik

purposive sampling. Teknik yang digunakan dilakukan dengan menggunakan SPSS versi

23, yaitu dengan menggunakan analisis regresi linier berganda, Uji simultan dengan menggunakan uji F dan uji t.

Teknik analisa dalam penelitian ini adalah analisa kuantitatif dengan menggunakan aplikasi SPSS dalam penghitungannya. Hasil dari pengolahan data dengan menggunakan SPSS ini memperlihatkan bahwa citra merek, harga, dan kualitas produk memberi pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian mis instant indomie.

(2)

PENDAHULUAN

Mie instant merupakan makanan yang paling diminati oleh masyarakat Asia, termasuk Indonesia. Berbagai macam jenis mie instant tersebar diseluruh dunia. Dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin marak di Indonesia membuat konsumen bisa dengan cepat mendapatkan berbagai informasi mengenai inovasi mie instant yang terbaru atau terkini. Ditambah lagi dengan makin maraknya masyarakat khususnya baik dikalangan pekerja seni maupun masyarakat pada umumnya yang membuat video acara makan sampai video mengenai tempat atau lokasi yang menyenangkan. Hal ini menyebabkan masyarakat akan mendapatkan Informasi yang beragam dan dapat dengan sangat cepat mendapat informasi tersebut, menjadikan konsumen memiliki selera pasar yang beragam terhadap suatu produk. Ditambah lagi dengan makin beragamnya produk dengan segala kelebihannya. Sehingga perusahaan dituntut untuk dapat membuat inovasi yang lebih baik demi pemenuhan kebutuhan konsumen yang beragam.

Makin banyaknya perusahaan mie instant di Indonesia membuat semakin banyak pula pilihan produk yang ditawarkan ke konsumen. Keberagaman diantara jenis-jenis mie yang ada di Indonesia membuat konsumen bebas memilih sesuai dengan selera dari masing-masing konsumen. Dengan adanya keberagaman ini membuat produsen harus mampu membaca selera pasar dan mewujudkannya kedalam sebungkus mie instant.

Begitu juga yang terjadi pada salah satu perusahaan mie instant yang terkenal hingga mancanegara, Indomie, yang memiliki taglen “Indomie Seleraku” juga ikut merasakan bagaimana sulitnya mempertahankan konsumen dan membuat inovasi baru atas rasa dari indomie. Makin maraknya perusahaan mie instant dengan berbagai macam merek dan varian rasa membuat perusahaan Indomie semakin memahami lebih apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh para konsumen setia Indomie. Walaupun perusahaan Indomie sudah memiliki konsumen yang sangat luas namun perusahaan harus tetap memberikan inovasi yang baru bagi konsumen demi menjaga citra produk Indomie.

Indomie merupakan mie instant yang sangat diminati oleh semua masyarakat Indonesia. Rasanya yang memang pas dilidah, tidak hanya oleh masyarakat Indonesia namun juga mancanegara. Indomie membuktikannya dengan selalu memberikan inovasi yang tiada henti mengenai rasa dari setiap kemasan. Sampai saat ini Indomie masih tetap merupakan brand mie instant terbaik di Indonesia. Dapat kita lihat pada tabel TBI bahwa Indomie dari tahun ke tahun tetap menjadi brand mie instant dalam kemasan bag terbaik di Indonesia.

Tabel 1 TBI Kategori Mie Instant dalam Kemasan Bag Tahun 2017-2019

TOP Brand 2020 2019 2018

(3)

Mie Sedap 16.0 % Mie Sedap 17,6 % Mie Sedap 10,2 %

Sarimi 3,8 % Sarimi 3,7 % Sarimi 4,4 %

Supermi 2,3 % Supermi 3,3 % Supermi 4,1 %

Dari tabel diatas dapat kita lihat bawah merek Indomie merupakan merek mie instant dalam kemasan bag nomor 1 di Indonesia dari tahun 2018 sampai 2020. Hal ini bisa kita lihat dengan jelas bahwa persentase Top Brand Index yang sangat tinggi dibanding brand yang lain. Pada tahun 2018 dengan persentase 77,8 %, tahun 2018 dengan persentase 71,7 % dan tahun 2020 dengan persentase 70,5 %. Namun pada tabel ini kita juga bisa lihat bahwa dari tahu 2018 sampai 2020 selalu terjadi penurunan persentase Top Brand Index. Walaupun penurunan presentase ini tidak membuat brand Indomie mengalami penurunan posisi tapi hal ini bisa menjadi acuan agar brand Indomie bisa memperbaiki strategi pemasarannya.

Jika kita perhatikan penurunan persentase ini diakibatkan oleh meningkatnya persentase mie instant pesaing, mie sedap. Mie sedap mengalami peningkatan persentase di tahun 2019 sebesar 7,4 % dari tahun 2018. Hal ini disebabkan karena mie sedap melakukan gebrakan dengan menjadikan bintang film sekaligus K-Pop Korea Lee Min Hoo yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia menjadi bintang iklan untuk mie sedap. Mie sedap juga melakukan inovasi dengan mengeluarkan produk mie instant mereka dengan rasa khas Korea. Hal ini menjadikan mie sedap cukup dilirik oleh konsumen pecinta mie instant.

Kualitas produk juga merupakan salah satu faktor penentu keputusan pembelian suatu produk. Konsumen yang memiliki pengalaman yang baik maka akan cendrung melakukan pembelian ulang secara terus menerus. Hal ini juga menjadikan kebaikan bagi produsen untuk dapat selalu melakukan inovasi agar dapat selalu memuaskan konsumen. Indomie yang diproduksi oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ini semula merupakan perusahaan mie instant yang sudah berdiri sejak tahun 1972. Pemilik sebelumnya adalah Sanmaru Food Manufacturing Co. Ltd pada tahun 1972-1990-an.

Dengan perkembangan zaman yang terjadi saat ini, eksistensi produsen mie instant yang sangat tinggi membuat kondisi pasar mengalami tingkat persaingan yang cukup tinggi. Bermunculan berbagai macam merek, seperti, mie sedap, sarimi

Dari uraian diatas peneliti ingin melihat apakah citra produk dan kualitas produk Indomie mampu menarik konsumen untuk membeli mie instant Indomie, sehingga penulis tertarik untuk membuat penelitia dengan judul ”Analisis

Pengaruh Citra Produk, Harga dan Kualitas Produk terhadap keputusan konsumen membeli mie instant Indomie di Bukit Rivaria Sawangan Kota Depok, Jawa Barat.”

(4)

TELAAH PUSTAKA

Citra Merek

Citra merek adalah penilaian konsumen terhadap merek tersebut dalam sebuah pasar. Citra merek juga bisa didefinisikan sebagai persepsi yang muncul dibenak konsumen ketika mengingat suatu merek dari produk tertentu.

Menurut Kotleer dan Armstrong (2008 : 275), merek adalah nama, istilah, tanda, lambang atau desain, atau kombinasi dari semua ini yang memperlihatkan identitas produk atau jasa dari suatu penjual atau sekelompok pejual dan membedakan produk itu dari produk pesaing.

Menurut Setiadi (2003 : 180), citra produk berhubungan dengan sikap mengenai keyakinan atas suatu merek produk itu sendiri. Pada saat konsumen memiliki pengalam positif terhadap suatu produk, maka konsumen tersebut akan melakukan proses pembelian dan akan berulang.

Menurut Schiffman dan Kanuk (2007) berpendapat bahwa ada beberapa faktor yang membetuk citra merek tersebut, yaitu :

1. Kualitas dan mutu. Disini menyangkut kualitas dari mie instant yang

ditawarkan oleh perusahaan tersebut.

2. Dapat dipercaya. Hal ini berkaitan dengan pendapat yang dibentuk oleh

konsumen. Hal ini terjadi karena pengalam positif yang diterima oleh konsumen.

3. Kegunaan atau manfaat. Disini konsumen melihat bahwa banyak manfaat

yang diterima dengan mengkonsumsi mie instant.

4. Pelayanan. Disini terkait dengan pelayanan yang diberikan oleh Toko

Fahmi dan juga Varia Mart kepada konsumen.

5. Resiko berkaitan dengan keuntungan yang diterima dengan menjual mie

instant.

Faktor- faktor Citra Merek

Faktor yang menjadi tolak ukur suatu citra merek

1. Atribut produk

2. Keuntungan konsumen

3. Kepribadian merek

4. Pemakai produk atau konsumen

5. Asosiasi perusahaan

Harga

Saat ini harga bukan saja masalah yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam memutuskan membeli atau tidak suatu produk, namun harga akan menjadi faktor utama bagi konsumen untuk memebli produk dan jasa. Dengan semakin beragamanya produk mie instant, membuat konsumen akan membandingkan harga dengan produk pesaing.

(5)

Konsumen pada umumnya mengharapkan harga suatu produk dan jasa sesuai dengan yang mereka harapkan. Biasanya konsumen mengharapkan harga suatu produk dan jasa sesuai dengan kuantitas, citra rasa dan juga kualitas dari produk dan jasa yang ditawarkan.

Kualitas Produk

Produk menurut Kotler dan Keller adalah segala sesuatu yang ditawarkan oleh penjual kepada pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan manusia. Produk yang baik adalah barang atau jasa yang memiliki kualitas terbaik sesuai dengan keinginan konsumen.

Produk yang dihasilkan oleh produsen merupakan hasil produksi berdasarkan atas permintaan konsumen. Permintaan terjadi dikarenakan masyarakat membutuhkan suatu barang atau jasa. Produk yang dapat dipasarkan kepada konsumen dapat berupa barang fisik, jasa, perumahan, pakaian, organisasi, maupun ide dan informasi.

Semakin modernnya suatu lingkungan maka semakin baik penerimaan informasi mengenai suatu produk dan jasa. Alat teknologi sebagai penunjang dalam pekerja atau hanya sekedar kudapan yang dinantikan konsumen, haruslah memiliki kualitas yang terbaik di mata konsumen. Persaingan yang sangat ketat diantara setiap distributor membuat kulitas suatu produk dan jasa sangatlah penting demi memuaskan konsumen.

Menurut kotler, “kualitas produk adalah keseluruhan ciri serta dari suatu produk atau jasa pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan”. Definisi dari kualitas produk adalah mencerminkan kemampuan produk dalam menjalankan tugasnya yang mencakup daya tahan, keandalan, kekuatan dan kemudahan.

Perilaku Konsumen

Memahami seorang konsumen tidaklah mudah. Konsumen memiliki tingkat kepuasan yang berbeda satu dengan yang lainnya. Konsumen akan selalu berusaha dalam memenuhi keinginannya, hal ini dilakukan seiring dengan kemampuan finansial yang mereka miliki. Selama bisa memenuhi keinginan maka konsumen akan selalu berusaha untuk memaksimalkan kepuasannya dalam pembelian. Dalam hal pembelian, konsumen banyak sekali melakukan pertimbangan, hal ini dikarenakan konsumen sudah semakin banyak memiliki pengetahuan tentang alternatif produk yang bisa mereka dapatkan.

Dalam dunia pemasaran, perilaku konsumen akan terus menerus dikembangkan. Hal ini terjadi karena konsumen akan terus berubah secara dinamis mengenai suatu keinginan akan sebuah produk. Strategi pemasaran sangatlah diperlukan untuk dapat memahami apa yang konsumen pikirkan,

(6)

rasakan, apa yang dilakukan, serta dimana suatu kejadian dapat mempengaruhinya.

Menurut Nugroho, yang mengutip Kotler dalam buku The American Marketing Association mengatakan bahwa perilaku konsumen adalah interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi serta perilaku dan lingkungannya, dimana manusia melakukan kegitatan pertukaran dalam hidup mereka.

Sedangkan menurut swastha dan Handoko, perilaku konsumen adalah

segala kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung dapat terlihat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk didalamnya suatu proses pengambilan keputusan pada penentuan kegiatan-kegiatan tertentu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen

Pengambilan keputusan seorang konsumen didasari oleh pengalaman yang didapat oleh konsumen dengan baik. Pengalaman tersebut bisa didapat dari dalam individu maupun diluar individu itu sendiri. Keputusan konsumen tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal ini bisa berupa motivasi ataudorongan keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang berguna untuk mencapai suatu tujuan.inilah sebabnya, motivasi merupakan salah satu factor yang mempengaruhi keputusan pembelian oleh konsumen.

Faktor berikut adalah ekonomi. Keadaan ekonomi konsumen seseorang juga sangat berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam membeli suatu barang. Jika mereka tidak memiliki uang maka mereka akan mencari produk yang sejenis dengan harga yang tentu lebih murah. Factor berikutnya adalah persepsi. Pada factor ini persepsi merupakan hasil dari pemaknaan seseorang terhadap suatu kejadian atau pengalaman. Ketika konsumen mendapatkan persepsi yang baik akan suatu produk, maka konsumen akan mencoba produk yang ditawarkan.

Faktor berikutnya mengenai keputusan konsumen dapat dilihat dari factor internal. Salah satunya adalah factor kebudayaan, factor budaya memiliki pengaruh yang paling luas terhadap keputusan pembelian.hal ini terjadi karena konsumen cendrung mengikuti budaya di daerah tempat tinggalnya.

Faktor kelompok sosial dan kelompok referensi. Kedua kelompok ini sangat berpengaruh dalam penentuan keputusan pembelian, karena biasanya seseorang akan mencari referensi dari suatu produk yang diinginkan dari anggota kelompok masyarakatnya. Faktor berikutnya adalah keluarga. Peran keluarga juga sangat besar dalam proses keputusan pembelian. Sebagai contoh, seorang ibu akan menentukan suatu barang tersebut akan dibeli atau tidak.

(7)

Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Armstrong (2001: 226), menyatakan bahwa keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli,

dimana konsumen benar-benar melakukan proses pembelian. Sedangkan

menurut Schiffman dan Kanuk (2014), menyatakan bahwa keputusan pembelian dapat didefenisikan sebagai sebuah pilihan dari dua atau lebi alternative pilihan.

Menurut Basu Swastha (2007:68), keputusan pembelian yaitu sebuah pendekatan penyelesaian masalah pada kegiatan manusia untuk membeli suatu barang atau jasa dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya yang terdiri dari pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi, evaluasi terhadap alternative pembelian, keputusan pembelian dan tingkah laku pembelian.

Hipotesis

H1: Terdapat pengaruh yang significan antara citra merek terhadap keputusan

pembelian

H2: Terdapat pengaruh yang significan antara harga terhadap keputusan

pembelian

H3: Terdapat pengaruh yang significan antara kualitas produk terhadap

pembelian

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Pada penelitian ini, populasi penelitian adalah konsumen yang membeli mie instant Indomie di area Perumahan Bukit Rivaria Sawangan Depok. Pada lingkungan perumahan ini, terdapat dua toko yang biasa dikunjungi oleh penduduk Perumahan BRS Depok dan juga oleh wilayah sekitar perumahan. Toko yang pertama adalah toko sembako Fahmi dan satu lagi merupakan minimarket Rivaria Mart. Dari perhitungan yang telah dilakukan, maka didapatlah sampel sebanyak 100 responden.

Pengambilan sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, uji hipotesis menggunakan Uji F dan uji t.

Peneliti juga menggunakan teknik pengambilan sampel dengan cara Slovin. Rumus yang digunakan bisa kita lihat dibawah ini :

(8)

Dimana :

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

e = batas toleransi kesalahan (error tolerance) sebesar

10%

Berdasarkan perhitungan data dengan menggunakan rumus diatas maka diperoleh jumlah sampel sebesar 96,14% yang akan dibulatkan menjadi 100 sampel. Data yang digunakan oleh peneliti adalah data primer dan skala yang digunakan adalah skala Likert dimana pada skala ini menggunakan tingkat preferensi jawaban yang masing-masing memiliki skor 1-5 (sangat tidak setuju, tidak setuju, cukup/netral, setuju dan sangat setuju).

Metode Pengumpulan Data

Ditengah pandemic saat sekarang ini, pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan cara menggunakan teknologi yang ada. Penggunaan Whats App adalah salah satu cara untuk mengetahui informasi yang dibutuhkan. Selain kerjasama dengan pemilik dan pegawai Varia Mart Sawangan Depok dan juga Toko Fahmi. Demikian beberapa cara metode pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti :

1. Angket atau kuesioner. Peneliti mendapatkan informasi dengan

menyebarkan angket kepada semua pembeli. Daftar pertanyaan dipersiapkan untuk mengetahui pendapat pelanggan Varia Mart dan Toko Fahmi mengenai produk-produk yang ada di outlet Varia Mart dan Toko Fahmi. Dalam hal ini angket merupakan bahan utama dalam metode pengumpulan data.

2. Metode wawancara. Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cata

melalukan wawancara langsung kepada beberapa karyawan outlet Varia Mart dan juga Toko Fahmi.

3. Dokumentasi. Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara

membaca dan mengamati serta mengolah laporan-laporan dan catatan. Sedangakan variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah citra merek (X1), kualitas produk (X2). Kedua variabel ini merupakan variabel independen, sedangkan untuk variabel dependennya adalah keputusan konsumen (Y).

Teknik Analisis Data

Uji validitas dilakukan untuk menguji tingkat ketepatan kuisioner dalam hal mengukur variabel citra merek, harga, kualitas produk dan keputusan

(9)

pembelian. Uji validitas ini akan dilakukan dengan menggunakan analisis korelasi pearson, sedangkan untuk perhitungannya dengan menggunakan SPSS.

Uji realiabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah semua instrument memiliki indeks kepercayaan yang baik. Ukuran yang digunakan untuk menunjukkan pernyataan apakah reliable adalah apabila nilai Cronbach Alpha > 0,6 (Suherman Arikunto, 2002:172)

HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Analisis Regresi Linier Berganda

Tabel 4 Hasil Regresi Berganda

Model Unstandardized Coefficients B Std. Error 1 (Constant) . 984 .324 Citra Merek .257 .092 Harga .196 .067 Kualitas Produk .102 .046

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

Y=0,984+0,257(X1) + 0,196 (X2) + 0,102 (X3).

Dari persamaan regresi tersebut, maka dapat dijelaskan bahwa dengan nilai konstanta sebesar 0,984 menyatakan bahwa jika variabel independen dianggap konstan, maka variable dependen akan naik sebesar 0,304 atau apabila semua variabel independen (citra merek, harga, dan kualitas produk) tidak ada perubahan, maka keputusna pembelian akan positif.

Nilai koefisien b1 (koefisien citra merek) adalah sebesar 0,257 bernilai

positif, yang berarti bahwa apabila terjadi peningkatan citra merek dari mie instant indomie, maka keputusan membeli mie instant indomie akan meningkat. begitu

juga dengan nilai koefisien b2 (koefisien harga) adalah sebesar 0,196 bernilai

positif, bahwa apabila terjadi kenaikan harga produk mie instant indomie, maka

keputusan pembelian juga akan meningkat. Begitu juga dengan nilai koefisien b3

(koefisien kualitas produk) adalah sebesar 0,102 yang juga bernilai positif, dimana apabila ada peningkatan kualitas produk Indomie, maka keputusan pembelian konsumen juga sangat besar.

(10)

Hipotesis

Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Hasil dari Uji F dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel Uji F

Model Df F Sig.

1 Regression 4 35.542 .000b

Residual 95

Total 99

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

b. Predictors: (Constant), Citra Merek, Harga, dan Kualitas

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa ketiga variabel baik itu citra merek, harga, dan kualitas harga secara serentak berpengaruh positif dan mempunyai pengaruh yang siginifikan terhadap keputusan pembelian mie instant Indomie di

Perumahan Bukit Rivaria Sawangan. Hal ini dapat kita lihat dari nilai fhitung

(35.542) sedangkan nilai signifikan 0,000 yang artinya hipotesis diterima.

Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)

Hasil dari Uji T dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Model T Sig.

t (Constant) 2.982 0.004

Citra Merek 3.162 0.002

Harga 2.939 0.004

Kualitas Produk 2.253 0.027

Dari tabel diatas, uji t dapat dilihat pada Citra Merek besar nilai thitung

(3,162) dengan nilai signifikansi adalah 0,002 < 0,05 maka hipotesis diterima. Variabel citra merek mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian mie instant indomie.

Sedangkan dari tabel uji t berikutnya bisa dilihat bahwa nilai thitung harga

(2.939) dengan nilai signifikansi 0,004 < 0,05 maka hipotesis juga diterima. Variabel harga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian mie instant indomie.

Nilai tabel t berikutnya memiliki nilai thitung kualitas produk (2,253) dengan

nilai signifikansi 0,027 < 0,05 maka hipotesis juga diterima. Variabel kualitas produk juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian mie instant Indomie.

(11)

Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 3 Koefisien Determinasi

Model R R. Square

Adjusted R Square

1 .654 .488 .870

Pada tabel koefisien determinasi, nilai adjusted R square sebesar 0.870 berarti variabel citra merek dan kualitas produk mampu menjelaskan variasi variabel keputusan pembelian sebesar 0,870

Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang menguji variabel citra merek dan kualitas produk min instant indomie terhadap keputusan pembelian, maka dapat kita jelaskan beberapa hal mengenai :

1. Citra merek (X1) berpengaruh terhadap keputusan pembelian

Pada analisis SPSS dapat dilihat hasil Uji t menunjukkan bahwa variabel independen Citra Merek (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian mie instant Indomie dan terbukti kebenarannya. Hal ini dibuktikan dengan merujuk kepada nilai signifikan 0,002 < 0,05. Maka hipotesis diterima. Hal ini terjadi karena Indomie merupakan merek mie instant yang sangat diminati konsumen.

2. Harga (X2)

Pada analisis SPSS dapat dilihat bahwa nilai uji t dapat menunjukkan bahwa variabel independen harga (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian mie instant indomie dan terbukti kebenarannya nilai signifikansi 0,004 < 0,05. Maka hipotesis diterima Mie instant Indomie sebentar.

3. Kualitas Produk (X3)

Pada analisisi SPSS hasil uji t menunjukkan bahwa variabel independen Kualitas Produk (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian mie instant Indomie terbukti benar. Hal ini bisa kita lihat dari nilai signifikan 0,520 > 0,05. Maka hipotesis diterima. Mie instant Indomie merupakan mie nomor satu. Bisa kita lihat di TOP Brand, mie instant Indomie tidak pernah turun kualitasnya.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil analisis yang sudah dilakukan terhadap ketiga variabel, variabel citra merek, variabel harga, dan variabel kualitas produk, mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian mie instant

(12)

Indomie. Dilihat dari besarnya koefisien regresi dari ketiga variabel independen, dapat dilihat bahwa variabel brand image mempunyai pengaruh yang lebih besar dibanding dengan dua variabel yang lain .

Berdasarkan analisis koefisien determinasi (R2) nilai Adjusted R square sebesar 0,920. Nilai ini menunjukkan bahwa variasi variabel citra merek, harga, dan kualitas produk mampu menjelaskan variasi variabel keputusan pembelian mie instant Indomie sebesar 92%

Saran

pada penelitian ini terbatas hanya tiga variabel, yaitu citra merek, harga, dan kualitas produk. Diharapkan penelitian selanjutnya dapat menggunakan varibel lain selain ketiga faktor tersebut. Sedangkan untuk wilayah penelitian jika memungkinkan diharapkan dapat memperluas lokasi penelitian.

Jumlah sampel juga diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat menggunakan sampel yang lebih banyak, agar dapat memberikan hasil penelitian yang lebih akurat.

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2002. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfa Beta

Arikunto Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineke Cipta

Dharmmesta, B.S (1999), “Loyalitas Pelanggan: Sebuah Kajian Konseptual Sebagai Panduan Bagi Peneliti”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 14, No. 3 h, 73-88

Ghozali Imam, 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 23, Badan Penerbit Universitas DIponegoro

Sodik, Nur, 2004, Analisis Keberhasilan Persepsi Konsumen pada Negara asal Country of Origin terhadap kualitas dan Harga Produk Otomotif Surveu terhadap Konsumen di Kota Surakarta Tahun 2003, Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 4, No. 1, Mei 2004, Surakarta, 8-41

Tjiptono, Fandy. 2001. Strategi Pemasaran. Edisi Kedua. Cetakan ke enam. Yogyakarta: Penerbit. Andi

Tjiptono, Fandy dan Diana, Anastasia. 2005. Total Quality Manajemen. Yogyakarta : Andi

Gambar

Tabel 3 Koefisien Determinasi

Referensi

Dokumen terkait

Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah volume air yang dihasilkan pompa sentrifugal, massa yang bekerja pada motor listrik, dan putaran poros (rpm)..

Dengan demikian, kadar lemak kakao ini menjadi rendemen maksimal yang mungkin diperoleh dari proses pengepresan yang dilakukan pada penelitian ini.. 3.1 Rendemen

Untuk keperluan pengujian sistem atau kinerja aplikasi pencacah sel darah merah, digunakan beberapa sampel citra sel darah merah dengan jumlah sel yang berbeda –

normatif” yang berarti jenis penelitian yang fokus kajiannya menitikberatkan pada asas-asas hukum dan kaidah-kaidah hukum yang terdapat dalam berbagai ketentuan

Mereka menuntut kepada negara untuk memberikan penjelasan resmi mengapa mereka bisa menjadi korban kejahatan politik; menuntut pemulihan nama baik lewat pengakuan

Namun pada kondisi penelitian dengan media hidrogen peroksida (dalam kemasan) dengan jumlah oksigen yang di luar batas toleransi, maka hidrogen peroksida akan

Di belahan yang lain, otak kanan di samping mengatur kerja organ yang berada di sisi kiri, bagian ini juga mengambil peran dalam mengatur proses berpikir global dan lebih

Hasil penelitian ditujukan kepada pemerintah daerah di Provinsi Jawa Tengah berkaitan dengan pengelolaan sumber-sumber penerimaan daerah terutama PAD dan dana