• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI LAMA WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI PUSKESMAS KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI JURNAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EVALUASI LAMA WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI PUSKESMAS KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI JURNAL"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI LAMA WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI PUSKESMAS KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI

JURNAL

Disusun oleh : HARI KURNIAWAN

F.904 017 009

PROGRAM STUDI DIPLOMA III FARMASI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

(STIKES) DUTA GAMA KLATEN 2019

(2)

ii

EVALUASI LAMA WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI PUSKESMAS KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI

Hari Kurniawan 1), M.Nur Khamid2), Shesanti Citrariana3) 1) , 2), 3)

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Duta Gama Klaten

INTISARI

Standar minimal pelayanan farmasi di puskesmas adalah waktu tunggu. laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali melalui SIMKERJAMAS Pelayanan UKP tahun 2018 yang menyatakan bahwa lamanya waktu tunggupelayanan obat rata-rata 12 menit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lamanya waktu tunggu pelayanan resep rawat jalan di Puskesmas Karanggede Kabupaten Boyolali. Metode penelitian ini diskritif analitik. Populasi penelitian ini adalah semua resep pasien rawat jalan yang masuk di Ruang Pealayan Farmasi Puskesmas Karanggede. Bahan yang digunakan untuk mengukur waktu tunggu pelayanan resep di instalasi farmasi adalah jam dan lembar obsevasi. Metode analisa dengan statistic diskriptif. Hasil penelitian didapat jumlah resep sebanyak 2.791 lembar resep dengan rincian 2706 lembar resep non racikan dan 85 lembar resep racikan dan didapat data bahwa pelayanan resepobat racikan adalah 6,58 menit dan resep racikan adalah 12,2 menit.Hasil ini menunjukan bahwa waktu tunggu pelayanan farmasi di Puskesmas Karanggede memenuhi standar pelayanan minimum di puskesmas yaitu < 30 menit untuk resep non racikan dan < 60 menit untuk resep racikan.

Kata Kunci : Lama Waktu Tunggu, Pelayanan Resep, Rawat Jalan Hari Kurniawan 1 Mahasiswa STIKES Duta Gama Klaten M.Nur Khamid 2, Pembimbing I

Shesanti Citrariana3, Pembimbing II

EVALUATION OF LONG TIME WAITING FOR THE ROAD RECIPES SERVICE SERVICE IN PRIMARY HEALTH CARE KARANGGEDE

BOYOLALI REGENCY

ABSTRACT

The minimum standard of pharma

cy service at a puskesmas is waiting time. Boyolali District Health Office report through SIMPERJAMAS UKP Services in 2018 which states that the average length of time for drug servicing is 12 minutes. The purpose of this study was to determine the length of time waiting for outpatient prescription services at Karanggede Health Center, Boyolali Regency. This research method is analytic discrete. The study population was all prescriptions for outpatients who were admitted to the Pharmacy Room at the Karanggede Public Health Center. The ingredients used to measure the waiting time for prescription services in pharmaceutical installations are the hours and observation sheets. Methods of analysis with descriptive statistics. The results of the study obtained 2,791 prescription sheets with details of 2706 non-concoction recipes and 85 concoction recipes and data obtained that the recipe service of concoction was 6.58 minutes and the recipe of concoction was 12.2 minutes. The results showed that the waiting time for pharmaceutical services in Karanggede Puskesmas meet the minimum service standard at the puskesmas that is <30 minutes for non-concoction recipes and <60 minutes for recipe concoctions.

Keywords: Waiting Time, Prescription Services, Outpatient Hari Kurniawan 1 STIKES Duta Gama Klaten Student M.Nur Khamid2, Supervisor I

(3)

1

PENDAHULUAN

Salah satu pelayanan di puskesmas yang diharapkan memenuhi standar pelayanan minimal adalah pelayanan farmasi. Pelayanan farmasi rumah sakit merupakan salah satu kegiatan di rumah sakit yang menunjang tercapainya pelayanan kesehatan yang bermutu.

Standar minimal pelayanan farmasi di puskesmas adalah waktu tunggu. Waktu tunggu pelayanan obat jadi adalah tenggang waktu mulai pasien menyerahkan resep sampai dengan menerima obat jadi, dengan standar minimal yang ditetapkan kementerian kesehatan adalah ≤ 30 menit, sedangkan waktu tunggu pelayanan obat racikan adalah tenggang waktu mulai pasien menyerahkan resep sampai dengan menerima obat racikan yaitu60 menit (Menkes 2008). Waktu tunggu pelayanan resep obat jadi lebih cepat dibandingkan dengan waktu pelayanan resep obat racikan karena pelayanan resep obat jadi tidak melalui proses peracikan (Nurjanah et al. 2016).

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Nurma Katrinada P (2017) menyebutkan bahwa waktu

tunggu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien. Waktu tunggu yang lama merupakan salah satu komponen yang potensial menyebabkan ketidakpuasan pasien. Bila waktu tunggu lama maka hal

tersebut akan mengurangi

kenyamanan pasien dan berpengaruh pada utilitas pasien di masa mendatang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu tunggu pelayanan resep masih lama atau belum sesuai standar pelayanan minimal yang ditetapkan oleh kementerian kesehatan seperti penelitian yang dilakukan oleh (Bustani et al. 2015) waktu tunggu yaitu > 60 menit,yaitu 63,7 % belum memenuhi standar.

Berdasarkan penelitian lama waktu tunggu resep yang dilakukan oleh Hidayah Karuniawati ( 2016 ) di ruang pelayanan farmasi RSUD Salatiga menunjukan bahwa waktu tunggu rata rata obat racikan adalah 9,18 menit dan obat non racikan adalah 5,70 menit.

Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali melalui SIMKERJAMAS Pelayanan UKP tahun 2018 yang menyatakan

(4)

2 tunggupelayanan obat rata-rata 12 menit.

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas sangat perlu dilakukan penelitian dengan judul “Evaluasi Lama Waktu Tunggu Pelayanan Resep Rawat Jalan Di Puskesmas Karanggede Kabupaten Boyolali ”.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian ini diskritif analitik. Penelitian ini dilakukan di Ruang Pelayanan Farmasi Rawat Jalan Puskesmas Karanggede Kabupaten Boyolalipada bulan Maret 2019. Penelitian Dikumpulkan melalui pengamatan langsung dan pencatatan waktu tunggu pelayanan resep dalam formulir pencatatan waktu tunggu di ruang farmasi rawat jalan Puskesmas Karanggede

Populasi penelitian ini adalah semua resep pasien rawat jalan yang masuk di Ruang Pealayan Farmasi Puskesmas Karanggede. Bahan yang digunakan untuk mengukur waktu tunggu pelayanan resep di instalasi farmasi adalah jam dan lembar obsevasi. Metode analisa dengan statistic diskriptif.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian dilakukan di ruang farmasi Puskesmas Karanggede pada

bulan Maret 2019 pada jam kerja, yaitu :

Hari Senin s/d Kamis : Jam 08.00 WIB – 12.00 WIB

Hari Jumat s/d Sabtu : Jam 08.00 WIB – 11.00 WIB.

Dimana waktu tunggu resep direkapitulasi setelah jam pelayanan yaitu jam 12.00 WIB sampai jam 14.00 WIB.

Resep yang masuk ke ruang farmasi Puskesmas Karanggede berasal dari ruang pelayanan umum, ruang pemeriksaan gigi dan mulut dan ruang pelayanan ibu dan anak. Perolehan data resep diperoleh resep umum dan resep BPJS. Pelayanan farmasi di Puskesmas Karanggede tidak membedakan antara pasien umum dan pasien BPJS, semua dilayanidan tidak dipungut biaya.

Pelayanan resep di Puskesmas Karanggede meliputi scraning resep, pengambilan obat, peracikan obat untuk resep racikan, pelabelan obat dan penyerahan obat kepada pasien beserta penjelasan penggunaan obat. Perhitungan lama waktu tunggu dihitung mulai dari pasien memberikan resep sampai petugas memberikan obat kepada pasien. Lama waktu tunggu dicatat dan

(5)

3 dimasukan dalam data , kemudian dibuat rata-rata lama waktu tunggu sebagai mana tergambar dalam tabel berikut.

Tabel 1. Rekapitualsi waktu tunggu resep non racikan dan racikan

Jenis Resep Jumlah Sampel Rata-rata Waktu Minimal Waktu Maksimal Resep non racikan 2706 6,58 2,37 10,89 Resep racikan 85 12,2 10,3 22,2

Berdasarkan tabel diatas dapat digambarkan bahwa resep yang masuk di ruang farmasi Puskesmas Karanggede sebanyak 2706 lembar resep non racikan dan 85 lembar resep racikan. Untuk resep non racikan didapat rata-rata waktu tunggu 6,58 menit dengan waktu tercepat 2,37 menit dan terlama 10,89 menit. Resep racikan didapat rata-rata waktu lama tunggu 12,2 menit dengan waktu tercepat 10,3 menit dan terlama 22,2 menit.

Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian tersebut diatas menunjukan bahwa waktu tunggu pelayanan resep racikan lebih lama dibandingkan dengan pelayanan resep non racikan karena resep racikan tidak hanya menyiapkan obat saja, tetapi perlu peracikan dari pengambilan obat, menggerus obat

menjadi serbuk puyer sampai membungkus serbuk puyer.

Jika dilihat dari standar

pelayanan minimal yang

dipersyaratkan oleh Kepmenkenkes No 129/ Menkes/SK/II/2008 pelayanan resep baik obat jadi maupun obat racikan di ruang farmasi Puskesmas,hasil ini masih memenuhi standar pelayanan minimal puskesmas untuk pelayanan farmasi, dimana waktu tunggu pelayanan farmasi untuk resep non racikan adalah <30 menit dan resep raciak < 60 menit.

Berdasar penelitian diatas menunjukan bahwa waktu tunggu pelayanan resep tidak sama, ada yang cepat ataupun lama. Hal ini disebabkan karena resep yang datang berbeda. Pelayanan resep lebih cepat karena resep pertama kali datang ataupun jumlah obat dalam resep yang sedikit. Untuk waktu tunggu yang lama disebabkan karena adanya antrian resep sebelumnya. Secara keseluruhan kualitas pelayanan farmasi di Puskesmas Karanggede yang berhubungan dengan waktu tunggu adalah baik.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan ( Sharif & Sukeri 2003 )

(6)

4 ada empat faktor yang mempengaruhi waktu tunggu. Faktor yang pertama adalah Sumber Daya Manusia. Sumber daya manusia yang kurang terampil dan professional akan menyebabkan durasi pelayanan semakin lama. Pengalaman kerja mempengaruhi kinerja pegawai. Semakin lama pengalaman kerja maka akan semakin menambah wawasan dan kematangan dalam melaksanakan kerja. Faktor kedua adalah peralatan dan fasilitas atau sarana dan prasarana. Sebagai contoh beberapa pekerjaan yang dilakukan secara manual akan lebih lama daripada dilakukan dengan komputer. Faktor yang ketiga adalah pasien. Perilaku pasien yang kurang tertib dan disiplin berpengaruh terhadap meningkatnya waktu tunggu.

Keterbatasan penelitian

Keterbatasan penelitian ini adalah sampel yang diambil semua resep yang masuk di ruang farmasi puskesmas karanggede, tidak membedakan resep umum ataupun resep BPJS. Perhitungan lama waktu tunggu resep dihitung mulai resep dari pasien diserahkan ke petugas farmasi sampai pasien menerima obat tanpa merinci waktu proses pelayanan

obat yang meliputi scraning, pengambilan obat, pelabelan dan penyerahan obat.

PENUTUP

Dari hasil penelitian didapat jumlah resep sebanyak 2.791 lembar resep dengan rincian 2706 lembar resep non racikan dan 85 lembar resep racikan dan didapat data bahwa pelayanan resepobat racikan adalah 6,58 menit dan resep racikan adalah 12,2 menit. Hasil ini menunjukan bahwa waktu tunggu pelayanan farmasi di Puskesmas Karanggede memenuhi standar pelayanan minimum di puskesmas yaitu < 30 menit untuk resep non racikan dan < 60 menit untuk resep racikan.

Penelitian ini memberikan saran kepada pihak puskesmas hendaknya mempertahankan dan meningkatkan pelayanan kefarmasian sehingga masyarakat semakin puas akan pelayanan yang diberikan oleh puskesmas. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk mencoba meneliti lama waktu tunggu berdasarkan perbedaan jenis pasien misalnya pasien JKN dan non JKN.

(7)

5 DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 tahun 2016 tentang Standar

Pelayanan Kefarmasian di

Puskesmas, Departemen

Kesehatan RI, Jakarta

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor

74 tentang Puskesmas

,Departemen Kesehatan RI, Jakarta

Peraturan Meneteri Kesehatan

Nomor 43 tahun 2016

tentangStandar Pelayanan

Minimum Puskesmas,

Departemen Kesehatan RI, Jakarta

Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali

, 2018. SIMKERJAMAS,

Laporan Standar Pelayanan

Minimum Puskesmas

Kabupaten Boyolali.

Hidayah Karuniawati, 2016. Evaluasi

Pelaksanaan Standar

Pelayanan Mimimal Farmasi

Waktu Tunggu Pelayan Reaep Pasien Rawat Jalan di RSUD

Kota Salatiga, Fakultas

Farmasi UMS Surakarta

Nurma Katrinada, 2017, Analisis

Waktu Tunggu Pelayanan

Resep Pasien Rawat Jalan

Di Depo Farmasi Gedung

MCEB RSI Sultan Agung

Semarang.

Nurjanah, 2016, Hubungan Antara

Waktu Tunggu Pelayanan

Resep Dengan

Kepuasan Pasien Di Apotek Pelengkap Kimia Farma BLU Pro. Dr. Kandau Manado. Bustani, N.M., Rattu, A.J. & Saerang,

J.S.M., 2015. Analisis Lama

Waktu Tunggu Pelayanan

Pasien Rawat Propinsi

Sulawesi Utara. , 3.

Sharif, J & Sukeri, S, 2003.Study On Waiting at The Paediatric Dental Clinic in Kuala Lumpur. Hospital. Journal of Quality Improvement,7

Gambar

Tabel  1.  Rekapitualsi  waktu  tunggu   resep non racikan dan racikan

Referensi

Dokumen terkait

Uraian standar pelayanan minimal farmasi rumah sakit dalam hal waktu tunggu pelayanan obat jadi. Judul Waktu tunggu pelayanan

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas dan sampai saat ini belum ada penelitian tentang waktu tunggu pelayanan resep rawat jalan di RSUD Salatiga, maka diperlukan

Berdasarkan tabel 1 rata-rata waktu tunggu resep non racikan adalah 48.9 menit, dimana waktu delay lebih besar daripada tindakan yang berarti proses pelayanan resep

Tabel 3. Rata-rata waktu tunggu resep terlama adalah 3,5 menit dikarenakan dalam pemberian informasi obat terkadang pasien kurang mengerti dan harus dijelaksan

Dari hasil penelitian yang didapat, waktu tunggu pelayanan resep obat berdasarkan jenis resep di Apotek Panacea Kupang yaitu waktu tunggu pelayanan resep obat berdasarkan

6 merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi waktu tunggu.Pada kriteria waktu ini adalah rentang waktu tiga jam sehingga dapat mengerjakan resep lebih

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran waktu tunggu pelayanan resep obat non racikan dan resep obat racikan di jam pelayanan 08.00-10.00 dan 10.00-12.00,

KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP OBAT RAWAT JALAN DI PUSKESMAS MANONJAYA KABUPATEN TASIKMALAYA Oleh: Vanisa Arivia Nandita P2.06.30.1.19.038 ……… Telah