• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I. dimana masing-masing pemerintahan menetapkan program prioritas atau unggulan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I. dimana masing-masing pemerintahan menetapkan program prioritas atau unggulan."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

1.1 Latar Belakang

Dalam rangka mempercepat pencapaian tujuan pembangunan (mewujudkan kesejahteraan masyarakat), maka program pembangunan lebih dipertajam lagi dimana masing-masing pemerintahan menetapkan program prioritas atau unggulan. Adapun program prioritas atau unggulan yang sangat populer dengan sebutan program PIJAR (Sapi, Jagung, dan Rumput Laut). Penetapan program prioritas atau unggulan ini didasarkan atas : Pertama, potensi obyektif yang dimiliki oleh Provinsi Nusa Tenggara Barat khususnya kabupaten Dompu diantaranya hewan ternak sapi, potensi jagung dan rumput laut yang dihasilkan oleh masyarakat. Kedua, sumber daya lahan yang dimiliki tersedia cukup luas. Ketiga, karakteristik masyarakat hampir 85%-90% masyarakat menjadikan mata pencaharian sebagai peternak sapi, petani jagung dan petani rumput laut dan masyarakat sudah sangat familiar dengan profesi sebagai peternak sapi, petani jagung, dan petani rumput laut.

Pembangunan pada hakekatnya adalah proses perubahan yang terus menerus untuk menuju keadaan yang lebih baik. Selain itu, yaitu sebagai suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana. (Ginanjar Kartasasmita:1994)

Maksud dari pengertian di atas adalah pembangunan yang dilakukan secara sadar dan tersusun terencana, pembangunan sendiri melibatkan pemerintah, masyarakat dan beberapa aktor.

Kabupaten Dompu, sebelumnya merupakan daerah swaparaja tingkat II dari bagian provinsi sunda kecil. Setelah pengakuan kedaulatan republik indonesia dan

(2)

2 diproklamasikannya kemerdekaan republik indonesia, barulah terbentuk daerah swatantra tingkat II Dompu. Kemudian secara resmi mendapat status sebagai daerah swaparaja sejak tanggal 12 september 1947 dan selanjutnya berstatus sebagi daerah attau wilayah kesultanan yaitu kesultanana Dompu.

Kabupaten Dompu adalah kabupaten yang berada di bagian tengah pulau Sumbawa. Secara administratif Kabupaten Dompu terbagi dalam delapan wilayah kecamatan dengan total wilayah seluas 2.321,55 km². Kabupaten Dompu selain berbatasan dengan daratan yaitu Kabupaten Sumbawa di barat dan Kabupaten Bima di utara dan timur, juga berbatasan dengan perairan Teluk Saleh di barat dan Samudera Hindia di selatan.

Kabupaten Dompu yang terdiri dari 8 kecamatan, 81 desa dan kelurahan, dihuni oleh beraneka ragam suku dan bangsa dengan adat istiadatnya yang juga berbeda, namun mempunyai cita-cita dan tujuan yang sama yaitu mensejahterakan kehidupan masyarakat.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2010-2021, pemerintah daerah telah menetapkan bahwa pengembangan sektor pertanian dan peternakan sebagai prioritas pembangunan daerah. Komoditas yang menjadi program unggulan daerah dalam dua periode ini adalah adalah sapi, jagung, dan rumput laut. Hal ini sejalan program unggulan pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat yang menjadikan ketiga komoditas tersebut sebagai program unggulan yang dikenal dengan program unggulan PIJAR (Sapi, Jagung, dan Rumput Laut). Untuk mendukung program tersebut, pemerintah daerah telah melakukan berbagai kegiatan untuk mendorong peningkatan produktivitas dan kualitas tata kelola (manajemen) dengan melibatkan pemangku kepentingan lainnya.

(3)

3 Indonesia merupakan Negara agraris yang sebagian besar rakyat menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Sayangnya kekayaan di negara ini belum banyak dimanfaatkan dan dikelola dengan baik. Walaupun dikenal dengan negara agraris, untuk memenuhi kebutuhan rakyat negara ini terpaksa harus mengimpor barang atau komoditi yang dibutuhkan dalam negeri seperti beras, sapi, jagung, kedelai dan lain-lain.

Melihat realitas tersebut Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan torobosan untuk meminimalisir Impor baik Sapi, jagung dan lain-lain dengan Program Pengembangan Sapi, Jagung dan Rumput Laut atau lebih populer dengan sebutan “Pijar”. Provinsi NTB merupakan salah satu provinsi berkepulauan yang ada di Indonesia dengan jumlah penduduk kurang lebih 5 juta jiwa. Provinsi NTB merupakan gabungan dua pulau besar yakni pulau Lombok dan pulau Sumbawa.

Dari sepuluh Kabupaten/ Kota Se-Provinsi NTB, terdapat satu desa yang telah sukses mengembangan Program Pijar yakni Desa Lanci Jaya Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu. Selama tujuh tahun terakhir Pemerintah Kabupaten Dompu fokus mengembangkan Program Pijar. Namun tujuh tahun tersebut hasil dari Pijar ini belum mampu diolah sehingga dapat menghasilkan nilai tambah dengan cara industrialisasi hasil pijar. Industrialisasi diharapkan dapat mendukung kebutuhan pangan nasional sehingga keran impor dapat diminimalisir dengan demikian akan terwujud kedaulatan Pangan Indonesia.

Melalui banyak pogram yang disediakan oleh pemerintah strategi tanaman jagung yang merupakan bagian dari program PIJAR guna mendukung adanya pemberdayaan bagi masyarakat kabupaten Dompu agar tercipta laju ekonomi yang

(4)

4 lebih baik. Program PIJAR sendiri mulai dikembangkan pada tahun 2008-2009 dalam rangka untuk meningkatkan pendapatan.

Potensi pertanian Kabupaten Dompu, secara garis besar terdiri dari lahan sawah seluas19.194 hektar dan lahan kering 213.261 hektar, salah satu komoditi pangan utama yang secara tradisional telah lama ditanam oleh para petani dan berperan sebagai salah satu penopang utama kebutuhan ekonomi keluarga adalah jagung.

Peningkatan produktivitas komoditas jagung di Kabupaten Dompu tersebut secara tidak langsung ikut memicu tingkat pendapatan para petani. Suksesnya program tanaman jagung diharapkan akan dapat memberikan peningkatan pendapatan para petani yang ikut menekan angka kemiskinan dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Melalui program tanaman jagung yang mempertimbangkan berbagai faktor-faktor pendukung kelancaran dan keberhasilan program tersebut maka dapat mendorong peningkatan pendapatan rumah tangga masyarakat dan ikut meningkatkan produktivitas untuk komoditas jagung. Produksi yang semakin meningkat ikut memberikan konstribusi positif terhadap sektor pertanian di Kabupaten Dompu dan memberikan konstribusi terhadap pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Dompu. Hal ini terbukti dengan total PDRB tahun 2014 sebesar 1.147.385.042, tahun 2015 1.203.791.552, tahun 2016 1.233.502.338, tahun 2017 1.140.738.619 (BPS Dompu 2018)

Pendapatan sebagian besar rumah tangga di pedasaan tidak hanya dari satu sumber, melainkan dari beberapa sumber atau dapat dikatakan rumah tangga melakukan diserfikasi pekerjaan atau memiliki aneka ragam sumber pendapatan.

(5)

5 Namun dari suksesnya Program Pijar gerakkan tersebut tidak sebanding dengan harga jagung dipasaran. Harga pasar jagung sangat merugikan masyarakat karena tidak bisa mengembalikan modal yang dikeluarkan dan belum lagi dengan berbagai permasalahan tersebut telah mendorong berbagai pihak berupaya dalam meningkatkan produksi jagung. Upaya yang telah dilakukan diantaranya mengembangkan dan memanfaatkan lahan marginal sebagai lahan tanam jagung. 1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalahnya, adalah :

“Bagaimana Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Pijar dalam memperbaiki taraf ekonomi keluarga di Kabupaten Dompu khususnya di Desa Lanci Jaya Kecamatan Manggelewa.

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk menganalisis dan mengetahui Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program PIJAR dalam Memperbaiki Taraf Ekonomi Keluarga di Kabupaten Dompu khususnya di Desa Lanci Jaya Kecamatan Manggelewa.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini memiliki manfaat untuk memperkuat kajian tentang strategi pembangunan atau pemberdayaan masyarakat khususnya dalam teori pembangunan yang berpusat kepada rakyat (people centered development). 1.4.2 Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan nantinya akan diterapkan oleh pihak-pihak atau stake holders yang memiliki keterlibatan dalam ruang lingkup terkait dengan penelitian ini, adapun pihak-pihak tersebut antara lain:

a. Bagi akademisi, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan Pemberdayaan

(6)

6 Masyarakat Melalui Program Pijar dalam Memperbaiki Taraf Ekonomi Keluarga di Kabupaten Dompu.

b. Bagi pemerintah, diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat menambah masukan dan rujukan mengenai Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Pijar dalam Memperbaiki Taraf Ekonomi Keluarga di Kabupaten Dompu.

1.5 Definisi Konsep

1.5.1 Pemberdayaan

Pengertian pemberdayaan menurut Mc Ardle mengartikan pemberdayaan sebagai proses pengambilan keputusan oleh orang orang yang secara konsekuen melaksanakan keputusan tersebut. Orang orang yang telah mencapai tujuan kolektif diberdayakan melalui kemandiriannya, bahkan merupakan keharusan untuk lebih diberdayakan melalui usaha mereka sendiri dan akumulasi pengetahuan, keterampilan dan sumber lainnya dalam rangka mencapai tujuan mereka tanpa bergantung pada pertolongan eksternal (Harry 2010:3). Namun demikian, Mc Ardle mengimplikasikan hal tersebut bukan untuk mencapai tujuan, melainkan makna pentingnya proses dalam pengambilan keputusan. Konsep pemberdayaan menekankan bahwa orang memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan kekuasaaan yang cukup untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi perhatiannya. Pada hakikatnya pemberdayaan adalah sebuah usaha berkesinambungan untuk menempatkan masyarakat menjdai lebih proaktif dalam menentukan arah kemajuan.

1.5.2 Program PIJAR

PIJAR merupakan singkatan dari Sapi, Jagung dan Rumput Laut yang merupakan program unggulan dari Kabupaten Dompu yang diusungkan oleh Bapak Bupati Kabupaten Dompu.

(7)

7 1.5.3 Perekonomian

Ekonomi adalah sebuah bidang kajian ilmu yang berhubungan tenteang perusahaan sumber daya material individu, masyarakat, dan negara untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan manusia. Kerena itulah, ekonomi merupakan salah satu ilmu yang berkaitan tentang tindakan dan perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang berkembang dengan sumber daya yang ada melalui kegiatan konsumsi, produksi dan distribusi.

Menurut Abraham Maslow, ekonomi adalah satu bidang pengkajian yang mencoba menyelesaikan masalah keperluan asas kehidupan manusia melalui penggemblengam segala sumber ekonomi yang ada dengan berdasarkan prinsip serta teori tertentu dalam suatu sistim ekonomi yang dianggap efektif dan efisien. 1.5.4 Masyarakat

Masyarakat adalah sekumpulan individu yang hidup bersama di suatu daerah. Istilah masyarakat ini berasal dari bahasa arab yaitu dari kata “syakara” yang berarti ikut serta atau berprestasi. Dalam bahasa inggris di sebut dengan society yang berarti interkasi sosial, perubahan sosial dan rasa kebersamaan.

Menurut Emil Durkheim masyarakat adalah suatu kenyataan objektif dari orang-orang yang merupakan anggotanya. Setelah terbentuk masyarakat, didalamnya akan terbentuk suatu budaya, ekonomi dan sosial. Sehingga anggota masyarakat akan berbeda-beda dalam hal ekonomi atau politik maupun hal lain yang bisa kita sebut sebagai masyarakat multikultural.

1.6 Metode Penelitian

1.6.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, menurut Bogdan dan Taylor peneltian menggunakan kualitatif adalah prosedur penelotoan yang

(8)

8 menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian kuallitatif bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, presepsi, motivasi, tindakan, dan lain sebagainya. Secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa dalam suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2017:4)

Sejalan dengan definisi tersebut, Jane Richi mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah upaya untuk menyajikan dunia sosial dan perspektifnya didalam dunia dari segi konsep, prilaku, persepsi, dan persoalan tentang manusia yang diteliti.

1.6.2 Jenis Penelitian

Penelitian studi kasus akan kurang kedalamannya bilamana hanya dipusatkan pada fase tertentu saja atau salah satu aspek tertentu sebelum memperoleh gambaran umum tentang kasus tersebut. Sebaliknya studi kasus kehilangan artinya kalau hanya ditujukan sekedar untuk memperoleh gambaran umum namun tanpa menemukan sesuatu atau beberapa aspek khusus yang perlu dipelajari secara intensif dan mendalam.

Studi kasus yang baik harus dilakukan secara langsung dalam kehiudpan sebenarnya dari kasus yang diselidiki. Walaupun demikian, data studi kasus dapat diperoleh saja dari kasus yang di teliti, tetapi juga dapat diperoleh dari semua pihak yang mengetahui dan mengenal kasus tersebut dengan baik. Dengan kata lain, data dalam studi kasus dapat diperoleh dari berbagai sumber namun terbatas dalam kasus yang akan diteliti (Nawawi, 2003: 2).

(9)

9 1.6.3 Lokasi Peneltian

Penelitian ini dilakukan terlihat sama atau tidak terlihat dengan jelas serta ada berbagai sumber yang dapat dijadikan acuan bukti dan penggalian informasi.

Di Desa Lanci Jaya Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat. Alasan peneliti melakukan peneltian di Desa tersebut dikarenakan sebagian besar masyarakatnya mengikuti program pijar dan dampak positifnya nyata yaitu dapat mengubah perekonomian dan juga belum ada yang meneliti terkait masalah program pijar tersebut.

1.6.4 Subjek Penelitian

Subyek penelitian ini merupakan sumber data dalam penelitian. Dengan demikian penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling sebagai penentuan subjek penelitian.

Penentuan subjek penelitian dilakukkan dengan cara purposive sampling, yaiu penentuan simber informasi secara purposive yang dilandasi dengan tujuan atau pertimbangan tertentu terlebih dahulu. Purposive dapat diartikan sebagai maksud, tujuan atau kegunaan. Oleh sebab itu, pengambilan sumber informasi di dasarkan dalam maksud atau tujuan yang telah ditentukan. Sebagai peneliti membuat pertimangan dan kriteria yang telah ditentukan (Yusuf, 2013 : 369). 1.6.5 Teknnik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi yang akan dilakukan oleh peneliti dengan penjelasan sebagai berikut :

a. Observasi

Observasi merupakan aktifitas pencatatan fenomena yang dilakukan oleh peneliti secara sistematis. Pengamatan dapat dilakukan dengan terlibat

(10)

10 (partisipan) ataupun non partisipasi.Menurut Kartono pengertian obsrevasi adalah studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala gejala psikis dengan jalan pengamatan dan pencatatan (Kartono dalam Gunawan 2013:162).

Pengamatan merupakan keterlibatan peneliti dalam kegiatan orang yang menjadi sasaran penelitian, tanpa mengakibatkan perubahan pada kegiatan atau aktifitas yang bersangkutan dan tentu saja dalam hal ini peneliti tidak menutupi dirinya selaku penelitu. Untuk menyempurnakan aktifitas pengamatan partisipasi, maka peneliti harus mengikuti kegiatan keseharian yang dilakukan subjek peneliti maupun informan dalam waktu tertentu, meperhatikan yang terjadi, mendengarjan apa yang dikatakan oleh informan, mempertanyakan informasi yang menarik, dan mempelajari dokumen yang dimiliki (idrus 2009: 104).

Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa saja yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merassakan suka dukanya.

Observasi yang akan dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan data mengenai sesuai dengan judul penelitian tidak jauh dengan kondep yang sudah dijelaskan didalam metodologi penelitian sosial, yaitu dengan peneliti langsung mengikuti aktofitas dari setiap kegiatan-kegiatan yang dikerjakan dilapangan partisipan. Observasi ini bertujuan untuk mendapatkan data-data yang diperoleh dari memperhatikan apa yang terjadi selam berjalannya program yang diteliti, begitu pun juga mendengarkan apa yang dilakukan subjek penelitian selama kegiatan belangsung, karena didalam kegiatan-kegiatan tersebut pastinya terdapat data-data yang dibutuhkan oleh peneliti.

(11)

11 b. Wawancara

Menurut Kartono berpendapat bahwa wawancara adalah sesuatu percakapan yang diarahkan kepada suatu masalah tertentu, hal ini merupakan proses tanya jawab lisan dimaan dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik. Ada dua kedudukan yang berbeda dalam proses wawancara tersebut. Pihak pertama yang mempunyai peran sebagai penannya atau disebut dengan interviewer, sedangkan pihak kedua mempunyai peran sebagai pemberi informasi (informan supplayer) atau informan. Interviewer mengajukan pertanyaan untuk meninta keterangan atau penjelasan sambil menilai jawaban – jawaban yang diberikan informan sekaligus melakukan paraphrase (menyatakan kembali isi jawaban dengan kata – kata lain), mengingat dan mencatat jawaban. Selain itu juga menggali keterangan – keterangan yang lebih mendalam dan berusaha melakukan “probing (rangsangan atau dorongan) guna untuk memperdalam jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh interviewer (Kartono dalam Gunawan, 2013:160-161).

c. Dokumentasi

Menurut Bungin yang mengatakan bahwa teknik dokumentasi merupakan salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian sosial untuk menelusuri data yang lampau. Teknik dokumentasi meski pada mulanya jarang diperhatikan dalam penelitian kualitatif, namu saat ini salah satu bagian yang penting dalam penelitian kualitatif (Bungin dalam Gunawan, 2013 : 177-178).

Menurut Satori dan Komariah dokumentasi merupakan catatan yang sudah lampau yang dinyatakan dalam bentuk lisan, tulisan dan karya dalam bentuk foto, buku dan sebagainya (Satori dan Komariah, 2012: 148).

(12)

12 Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa dokumentasi merupakan sumber data yang digunakan untuk melengkapi suatu penelitian, baik berupa gambar, film, sumber tertulis, dan karya monumental yang semua itu dapat dijadikan sumber informasi bagi proses penelitian. Data yang mungkin akan diperoleh peneliti jika melakukan dokumentasi adalah peneliti mendapatkan dokumen-dokumen, foto ataupun rekaman ketika melakukan wawancara belangsung guna menunjang serta mempermudah ketika analisa hasil wawancara dalam proses penelitian.

1.6.6 Teknik Analisa Data

Analisa data terdiri atas pengujian, pengkategorian, pentabulasian, atau pengkombinasian kembali bukti-bukti untuk menunjuk proposin awal suatu penelitian (Yin, 2008). Menurut patton yang dikutip Moleong 2009, analisis data adalah proses mengatur urutan data, dan mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori dan satu uraian data. Sedangkan menurut Taylor, analisis data adalah proses yang disarankan oleh suatu data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan merumuskan ide seperti yang disrankan oleh data tersebut dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan ide tersebut.

Reduksi data merupakan kegiatan merangkum, memilih hal pokok yang memfokuskan pada hal yang dianggap penting, serta mencari pola dan temannya. Data-data yang telah direduksi akan memberikan gambaran lebih jelas dan mempermudah dalam proses pengumpulan data. Temuan yang dipandang asing, tidak dikenal, dan belum memiliki pola akan dijadikan perhatian karena penlitian kualitatif bertujuan untuk mencari pola dan makna yang tersembunyi dibalik pola dan data yang tanpak. Data yang sudah direduksi selanjutnya adalah memaparkan

(13)

13 data. Pemaparan data sebagai sekumpulan informasi tersusun dan memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan (Gunawan 2013:211).

Berdasarkan uraian diatas dapat dijelaskan bahwa analisis data proses sistematisuntuk menyususn data yang dikumpulkan dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi kemudian dikombinasikan ataupun ditabukasikan dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menguraikan kedalam poin-poin, menyususn pola, memilih yang penting dan membuat kesimpulan. Sehingga mudah dipahami diri sendiri dan orang lain.

1.6.7 Teknik Validitas Data

Data yang telah dikumpulkan merupakan sebuah modal awal yang sangat berharga pada sebuah penelitian. Dari data yang sudah terkumpul dapat dilakukan analisis sebagai bahan masukan untuk prnarikan kesimpulan. Menurut Mantja, teknik triangulasi juga dapat digunakan untik memantapkan konsistensi metode silang, seperti pengamatan dan wawancara atau penggunaan metode yang sama seperti wawancara dengan berbagai informan. Kredibilitas analisis lapangan dapat juga diperbaiki melalui triangulasi (Gunawan, 2013:218).

(14)

14 Berdasarkan uraian diatas, sapat diambil kesimpulan bahwa triangulasi merupakan salah satu cara mendapatkan data yang benar-benar absah dengan menggunakan metode ganda. Triangulasi digunakan sebagai teknik pemeriksaan keabsahan data dengan cara memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu sendiri untuk keperluan pengecekan data atau sebagai pembanding terhadap data tersebut (Gunawan 2013:219).

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan guru terhadap tingkat kunjungan siswa di perpustakaan Madrasah Aliyah Al-hidayah Lemoa Kabupaten Gowa.. Pengaruh

Microsoft Mathematics di SMAN 7 Bandar Lampung dicapai nilai rata-rata sebesar 83% dengan kriteria “baik sekali”. Selain itu, setelah melakukan uji coba kelompok

Table 4.8 Properties and Applications of Rubber Type of rubber Natural rubber Polylsar kryflex rubber and Styrene butadine rubber Butyl rubber and Polysar butyl rubber Water

  Hal   tersebut terutama disebabkan oleh kurang dan belum meratanya pendidik baik secara kuantitas maupun kualitas khususnya pada daerah tertinggal  dan 

Balai Besar TNBBS dalam beberapa tahun terakhir telah melakukan berbagai kegiatan dalam rangka menjaga keutuhan kawasan taman nasional dengan tujuan pemantapan kawasan

Bila ditinjau dari lapangan pekerjaan utama tersebut, selama satu tahun terakhir persentase penduduk yang bekerja di Sektor Perdagangan, rumah makan, jasa akomodasi, danSektor

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah Yang MahaEsa, yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

Merapi dan tetap mengikuti arahan dari pemerintah daerah setempat yang selalu berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.. Demikian