• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI DIY PADA FEBRUARI 2011 SEBESAR 5,47 PERSEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI DIY PADA FEBRUARI 2011 SEBESAR 5,47 PERSEN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

No. 04/01/34/Th.XI, 05 Januari 2009

NO.21/05/34/TH.XIII,5MEI 2011

TINGKAT

PENGANGGURAN

TERBUKA

DI

PROVINSI

DIY

PADA

FEBRUARI 2011

SEBESAR 5,47 PERSEN

1. PENDAHULUAN

Sakernas (Survei Angkatan Kerja Nasional) dilakukan untuk mendapatkan informasi dasar bagi keperluan monitoring dan evaluasi pembangunan nasional maupun daerah dalam hal penciptaan kesempatan kerja. Sakernas menghasilkan indikator secara makro situasi ketenagakerjaan. Sakernas terakhir diselenggarakan pada Februari 2011 yang lalu, dirancang untuk menghasilkan indikator pokok yang bisa menggambarkan situasi wilayah sampai level provinsi di seluruh Indonesia.

BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA

Hasil Sakernas menunjukkan bahwa Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di Provinsi DIY pada Februari 2011 sekitar 72,11 persen. Mengalami peningkatan bila dibandingkan keadaan Agustus 2010 (69,76%) atau Februari 2010 (71,41%).

Pada Februari 2011, Sektor Perdagangan, rumah makan, jasa akomodasi, Sektor Pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan, perikanan, dan Sektor Jasa kemasyarakatan, sosial, perorangan menyerap pekerja paling banyak di Provinsi DIY yaitu masing-masing sekitar 26,0 persen, 24,3 persen, dan 21,8 persen. Selama satu tahun terakhir persentase penduduk yang bekerja di Sektor Perdagangan, rumah makan, jasa akomodasi, Sektor Jasa kemasyarakatan, sosial, perorangan, dan Sektor Konstruksi pada Februari 2011 meningkat tajam dibandingkan keadaan Februari 2010.

Sekitar 56,4 persen tenaga kerja pada Februari 2011 bekerja pada kegiatan informal. Persentase pekerja informal mengalami penurunan bila dibandingkan pada Februari 2010 yang sebesar 65,3 persen.

Tingkat Pengangguran Terbuka di Provinsi DIY dari tahun ke tahun berada dalam kisaran 5-6 persen, meskipun ada kecenderungan mengalami penurunan. Pada Februari 2011 TPT sekitar 5,47 persen, Mengalami penurunan bila dibandingkan dengan keadaan Februari 2010 (6,02%), atau Agustus 2010 (5,69%). Angka ini relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan TPT nasional yang berkisar 7-10 persen.

(2)

2

Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No.21/05/34/Th.XIII, 5 Mei 2011

2. KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI DIY

TPAK (tingkat partisipasi angkatan kerja) yang merupakan perbandingan antara penduduk tergolong angkatan kerja dengan penduduk usia kerja dapat dilihat pada Gambar 1. Hasil Sakernas menunjukkan bahwa TPAK di Provinsi DIY pada Februari2011 sekitar 72,11 persen, meningkat bila dibandingkan keadaan Agustus 2010 (69,76%) atau Februari 2010 (71,41%). Pola perkembangan TPAK pada periode 2007-2011 juga menunjukkan pola yang menarik. TPAK tidak banyak berubah tetapi terdapat kecenderungan pada bulan Agustus TPAK lebih rendah bila dibandingkan kondisi bulan Februari, kecuali pada Agustus 2008. Pergeseran musim penghujan pada waktu itu dapat menjadi salah satu penjelasnya. Demikian pula bila kita perhatikan TPAK menurut jenis kelamin, tampak bahwa TPAK laki-laki selalu lebih tinggi daripada TPAK perempuan.

Gambar 1. Perkembangan TPAK di Provinsi DIY Hasil Sakernas

Sektor Perdagangan, rumah makan, jasa akomodasi, Sektor Pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan, perikanan, dan Jasa kemasyarakatan, sosial, perorangan menyerap pekerja paling banyak di Provinsi DIY yaitu masing-masing sekitar 26,0 persen, 24,3 persen, dan 21,8 persen pada Februari 2011. Sektor lain yang peranannya cukup berarti adalah Industri (14,2%) dan Konstruksi (5,6%).

Bila ditinjau dari lapangan pekerjaan utama tersebut, selama satu tahun terakhir persentase penduduk yang bekerja di Sektor Perdagangan, rumah makan, jasa akomodasi, danSektor Jasa kemasyarakatan, sosial, perorangan dan Sektor Konstruksi pada Februari 2011 meningkat tajam dibandingkan keadaan Februari 2010 (Tabel 1). Sektor lain yang persentase penyerapan tenaga kerja

40

45

50

55

60

65

70

75

80

85

Feb

07

Ags

07

Feb

08

Ags

08

Feb

09

Ags

09

Feb

10

Ags

10

Feb

11

Laki-laki

Perempuan

Total

(3)

meningkat pada periode Februari 2010-Februari 2011 yaitu Sektor Pertambangan, penggalian, listrik, gas, air dan Sektor Transportasi, pergudangan, komunikasi.

Tabel 1. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama, Februari 2008 - Februari2011

LapanganPekerjaanUta ma 2008 2009 2010 2011 Febru-ari Agus-tus Febru-ari Agus-tus Febru-ari Agus-tus Febru-ari (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, PerburuandanPerikanan 35,3 29,6 35,7 30,1 32,2 30,4 24,3 Pertambangan, Penggalian, danListrik, Gas, Air 1,1 1,1 1,3 1,1 1,0 0,9 1,3 Industri 13,2 13,2 12,9 12,5 15,1 13,9 14,2 Konstruksi 5,6 8,0 4,7 7,7 4,7 6,2 5,6 Perdagangan, RumahMakandanJasaAko modasi 23,0 24,1 22,3 24,0 22,9 24,7 26,0 Transportasi, PergudangandanKomunik asi 3,2 4,7 4,2 4,4 4,4 3,8 4,7 LembagaKeuangan, Real Estate, Usaha PersewaandanJasa Perusahaan 2,3 2,2 1,6 2,6 2,2 2,2 2,2 JasaKemasyarakatan, SosialdanPerorangan 16,3 17,0 17,3 17,7 17,4 17,9 21,8 Total 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0

Dari penduduk yang bekerja di Provinsi DIY pada Februari 2011, terutama terserap sebagai buruh/karyawan (39,3%), diikuti berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar (17,5%), berusaha sendiri (15,3%), dan pekerja keluarga/tidak dibayar (15,0%). Sementara penduduk yang berusaha dibantu buruh tetap hanya sekitar 4,3 persen (Tabel 2).

Jika dilihat dari sisi gender, perempuan yang bekerja sebagai buruh/karyawan terdapat 38,2 persen, sedangkan yang laki-laki 40,3 persen. Selain itu juga terlihat bahwa masih sekitar 26,9 persen tenaga kerja perempuan bekerja dengan status pekerja keluarga/tidak dibayar, sementara laki-laki dengan status pekerja keluarga/tidak dibayar tersebut hanya 4,8 persen.

Kegiatan formal dan informal dapat dilihat berdasarkan status pekerjaan. Dari tujuh kategori status pekerjaan utama, pekerja formal hanya diasumsikan terdiri dari kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruh/karyawan, sedangkan kategori yang lain dianggap sebagai pekerja informal. Jika melihat status pekerjaan berdasarkan klasifikasi formal dan informal, maka pada Februari 2011 sekitar 56,4 persen tenaga kerja bekerja pada kegiatan informal. Persentase pekerja informal mengalami penurunan bila dibandingkan pada Februari 2010 yang sebesar 65,3 persen.

(4)

4

Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No.21/05/34/Th.XIII, 5 Mei 2011 Status Pekerjaan Utama

2008 2009 2010 2011 Febru-ari Agus-tus Febru-ari Agus-tus Febru-ari Agus-tus Febru-ari (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Berusaha Sendiri 12.6 16.5 15.3 14.3 14.6 13.8 15.3

Berusaha dibantu Buruh Tidak Tetap/Buruh Tidak Dibayar

24.7 22.8 23.7 23.8 24.5 24.3 17.5

Berusaha dibantu Buruh

Tetap 3.9 4.0 3.7 3.0 3.5 3.9 4.3

Buruh/Karyawan/Pegawai 31.8 30.8 30.7 32.4 31.2 30.6 39.3

Pekerja Bebas di

Pertanian 2.9 3.0 2.7 2.9 2.3 2.0 3.5

Pekerja Bebas di Non

Pertanian 5.2 6.5 4.9 7.7 5.2 6.5 5.1

Pekerja Keluarga/ Tak

Dibayar 18.9 16.4 19.0 15.9 18.7 18.9 15.0

Total 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0

Di antara penduduk yang sudah bekerja masih terkandung di dalamnya pekerja setengah pengangguran atau pengangguran terselubung, yakni yang waktu kerjanya kurang dari 35 jam seminggu. Keadaan Februari 2011 pekerja ”setengah pengangguran” ini mendekati 24 persen dari orang yang bekerja. Lebih dari separohnya (16%) tergolong ”setengah pengangguran terpaksa” karena masih berusaha mencari pekerjaan lain, dan selebihnya (8%) tergolong ”setengah pengangguran sukarela” karena tidak berusaha mencari pekerjaan lain.

Bila angka setengah pengangguran ini dibedakan menurut jenis kelamin, terdapat perbedaan nilai antara laki-laki dan perempuan. Dari pekerja ”setengah pengangguran” yang ada di Provinsi DIY pada Februari 2011sekitar 62 persen adalah perempuan.

3

.

PERKEMBANGAN ANGKA PENGANGGURAN DI PROVINSI DIY

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang merupakan perbandingan antara jumlah penganggur dengan jumlah angkatan kerja dapat digunakan untuk melihat perkembangan pengangguran. Fluktuasi TPT di Provinsi DIY dari tahun ke tahun berada dalam kisaran 5-6 persen, meskipun ada kecenderungan mengalami penurunan. Pada Februari 2007 TPT sekitar 6,08 persen, pada Februari 2010 sebesar 6,02 persen, dan terakhir pada Februari 2011 sebesar 5,47 persen (Gambar 2). Angka ini relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan TPT nasional yang berkisar 7-10 persen.

Pada Februari 2011 TPT di daerah perkotaan Provinsi DIY sekitar 5,88 persen, sementara di perdesaan hanya 4,71 persen. TPT di perkotaan selalu lebih tinggi dibanding di perdesaan di Provinsi DIY. Tingginya TPT di perkotaan dipengaruhi oleh beragamnya lapangan pekerjaan di perkotaan yang biasanya sebagai pusat perekonomian, sementara di perdesaan umumnya didominasi pertanian dengan

Tabel 2. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Status Pekerjaan Utama Februari 2008 – Februari 2011

(5)

daya tampung yang terbatas. Angkatan kerja baru yang mencari pekerjaan pindah atau mondok di perkotaan, sehingga pengangguran menjadi lebih nampak di daerah perkotaan. Sementara itu, penduduk daerah perdesaan biasanya tidak terlalu selektif dalam memilih pekerjaan, sehingga mereka akan melakukan kegiatan apa saja walaupun hanya sebagai pekerja keluarga. Penganggur yang tersisa di daerah perdesaan sebagian di antaranya memang mencari pekerjaan di perdesaan juga, dan sebagian lagi tetap tinggal di desanya sambil mencari pekerjaan dengan cara melaju (nglajo/commute/ulang-alik/

pulang-pergi) ke perkotaan.

Gambar 2. Tingkat Pengangguran Terbuka di Provinsi DIY dan di Tingkat Nasional, Februari 2007 – Februari 2011 (%)

Bila angka TPT ini dibedakan menurut jenis kelamin, terdapat perbedaan nilai antara laki-laki dan perempuan meskipun tidak terlalu jauh. Pada Februari 2011 TPT perempuan tercatat sebesar 4,69 persen, lebih rendah daripada TPT laki-laki yang sebesar 6,14 persen.

6.08 6.10 6.04 5.38 6.00 6.00 6.02 5.69 5.47 9.75 9.11 8.46 8.39 8.14 7.87 7.41 7.14 6.80 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Feb 07 Ags 07 Feb 08 Ags 08 Feb 09 Ags 09 Feb 10 Ags 10 Feb 11

Gambar

Gambar 1. Perkembangan TPAK di Provinsi DIY Hasil Sakernas
Tabel 1. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Lapangan  Pekerjaan Utama, Februari 2008 - Februari2011
Tabel  2. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Status Pekerjaan Utama  Februari 2008 – Februari 2011
Gambar 2. Tingkat Pengangguran Terbuka di Provinsi DIY dan di Tingkat Nasional,   Februari 2007 – Februari 2011 (%)

Referensi

Dokumen terkait

Peranan polen trap dari bahan bahan plastik dan logam terhadap peningkatan produksi tepung sari lebah adalah salah satu teknologi yang belum terungkap secara

Apabila filing sistem abjad yang dipilih sebagai sistem penyimpanan, maka nama merupakan ciri atau identitas penting di dalam pencarian dokumen sesuai dengan

Akumulasi AGEs menginduksi apoptosis sel perisit retina, mempengaruhi terjadinya penebalan membran basal kapiler retina, dan meningkatkan permeabilitas pembuluh darah

Adapun pendapat dari M Cherief Bassiouni tentang ekstradisi yaitu 21 : “proses hukum berdasarkan perjanjian, hubungan timbal balik, rasa hormat, atau hukum nasional,

Walaupun impedansi bukan fasor, namun karena keduanya berupa pernyataan kompleks, maka operasi-operasi fasor dapat diterapkan pada keduanya.. tegangan dan arus

Dengan kondisi dan keadaan yang sesungguhnya pelatih-pelatih di Pengkab persani se-DIY khususnya pelatih fisik sangat memprihatinkan dan dalam onservasi yang pernah tim

Sonra tencerenin kapağını kapatarak iyice pişene kadar yaklaşık 1,5 saat çok kısık ateşte kendi suyunda pişirin. 02 Sosu için, bir

Activity Diagram Form Input Data Barang (Pupuk) Keluar dapat dilihat pada Gambar III.25.. Tambah Data