• Tidak ada hasil yang ditemukan

JENIS PTERYDOPHYTA DI JORONG KOTO TUO KECAMATAN LUBUK TAROK KABUPATEN SIJUNJUNG. Oktarini, Nursyahra, Abizar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JENIS PTERYDOPHYTA DI JORONG KOTO TUO KECAMATAN LUBUK TAROK KABUPATEN SIJUNJUNG. Oktarini, Nursyahra, Abizar."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1

JENIS PTERYDOPHYTA DI JORONG KOTO TUO KECAMATAN LUBUK TAROK KABUPATEN SIJUNJUNG

Oktarini, Nursyahra, Abizar

Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat

e-mail: okta.rini25@yahoo.com

Abstract

Ferns (Pterydophyta) is the division of the kingdom Plantae whose members have roots, stems, and leaves true, and has a carrier vessels. Ferns often called Chormophyta spores as it pertains to their roots, stems, leaves true, as well as reproduce asexually by spores. Ferns can be found in the land where the soil habitat neutral, calcareous soil, acidic soil, and some live in the water. Tarok depths mostly hills used for agriculture and plantation society. This region calcareous soil so much overgrown vegetation, one of ferns. In this area there has been a plant ecosystem changes due to human activities, it is characterized by the presence of a coal mine. So can inhibit the surrounding vegetation, including ferns. The purpose of this study to determine the type Pterydophyta in Jorong Koto Tuo of Lubuk Tarok Sijunjung District. This research is descriptive, and this research has been conducted in August -November 2014 Former Coal Mining Area and to be mined in Jorong Koto Tuo of Lubuk Tarok Sijunjung District. Each found ferns that started the exploration of the former coal mining and coal mining area around the former heading to be mined by means of browsing. Data was collected by direct observation by performing directly to the collecting ferns are found. From the results, 22 kinds Pterydophyta, with 20 types of Pterydophyta terrestrial and epiphytic 2 types Pterydophyta including into two classes, 14 Tribes, Highways 11 and 22 type.

Key Word: Ferns, Terresterial, Epiphytic. PENDAHULUAN

Tumbuhan paku (Pterydophyta) adalah divisio dari kingdom plantae yang anggotanya memiliki akar, batang, dan daun sejati, serta memiliki pembuluh pengangkut. Tumbuhan paku sering disebut juga dengan Kormophyta berspora karena berkaitan dengan adanya akar, batang, daun sejati, serta bereproduksi aseksual dengan spora. Tumbuhan paku juga disebut sebagai

tumbuhan berpembuluh

(Tracheophyta) karena memiliki pembuluh pengangkut (Aryulina, Choirul, Syalfinaf dan Endang, 2004).

Tumbuhan paku dapat

ditemukan habitatnya didaratan yang tanahnya netral, tanah berkapur, tanah asam, dan ada juga yang hidup di air. Tumbuhan paku menyukai tempat yang lembab dan teduh (Setiowati & Deswaty, 2007).

(2)

Meskipun terutama menyukai kondisi ternaung dan lembab tumbuhan paku menempati suatu rentetan luas habitat-habitat yang berkisar dari lahan liar agak kering dan celah-celah batu-batuan sampai lumpur basah dan air tawar terbuka, dan dari lantai hutan sampai

cabang-cabang dan ketiak-ketiak

percabangan pohon yang tinggi. Tumbuhan itu melimpah ruah dikawan iklim sedang dan tropika yang lebih basah dan mencapai bagian selatan (Polunin, 1994).

Lubuk Tarok sebagian besar adalah perbukitan yang digunakan masyarakat untuk pertanian dan perkebunan. kawasan ini tanahnya berkapur sehingga banyak ditumbuhi tumbuh-tumbuhan, salah satunya paku-pakuan. Di area ini juga telah terjadi perubahan-perubahan ekosistem tumbuhan akibat aktivitas manusia, hal ini ditandai dengan adanya tempat penambangan

batubara. Sehingga dapat

menghambat vegetasi tumbuhan di sekitarnya termasuk tumbuhan paku.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis telah mengadakan penelitian tentang Jenis Pterydophyta di Jorong Koto Tuo

Kecamatan Lubuk Tarok

Kabupaten Sijunjung.

BAHAN DAN METODE

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus - November 2014. Di Area Bekas Penambangan Batubara dan yang akan ditambang di Jorong Koto Tuo

Kecamatan Lubuk Tarok Kabupaten Sijunjung. Identifikasi sampel dilakukan di laboratorium Biota Sumatera Universitas Andalas (ANDA), UPT Sumber Daya Hayati Sumatera, Kampus Unand Limau Manis, Padang.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan di area bekas penambangan batubara dan yang akan ditambang di Jorong Koto Tuo Kecamatan Lubuk Tarok Kabupaten Sijunjung didapatkan 22 jenis Pterydophyta yang terdiri dari: 20 jenis jenis Pterydophyta teresterial dan 2 jenis Pterydophyta epifit.

(3)

Tabel 1. Tumbuhan paku yang ditemukan pada lokasi penelitian

Kelas Bangsa Suku Jenis

Filicinae Polypodiales Nephrolepidaceae  1. Nephrolepis bisserata (Sw.) Schott. 2. Nephrolepis histula (Forst.) Pr. Tektariaceae  3. Tektaria crenata Cav.

Adiantaceae  4. Adiantum latifolium Lam.

Thelypteridaceae  5. Abacopteris peltochlamys (C.Chr) Holtt.

 6. Thelypteris paleata (Copel.) Holtt.  7. Cyclosorus interruptus (Willd.)

Ching.

 8. Cyclosorus unitus (L) Ching. Lygodiaceae 9. Lygodium microphyllum (Cav.)

R.Br.

Blechnaceae  10. Blechnum orientale Linn.

Pteridaceae  11. Stenochlaena pallustris (Burm.) Bedd.

12. Pteris vittata L.

Eufilicales Gleicheniaceae  13. Gleichenia linnearis (Burm.) Clarke.

Schizaeaceae  14. Lygodium flexuosum (L.) Sw. Cyatheaceae  15. Cyathea sp.

 16. Cyathea glabra (BI.) Copel. 17. Cyathea microdonta (Desv.) Domin.

Davalliaceae  18. Davallia trichomanoides Bl. Polypodiaceae  19.Pityrogramma calomelanos (L.)

Link.

 20. Drynaria sparsisora Moore. Lycopodiinae Selaginellales Selaginellaceae  21.Selaginella wildenowii (Desv.)

Backer.

(4)

Berdasarkan Tabel diatas dapat terlihat bahwa jenis tumbuhan paku yang banyak ditemukan adalah famili Thelypteridaceae ditemukan 4 jenis yaitu Cyclosorum unitus (L.) Ching, Thelypteris paleata (Copel.) Holtt, Cyclosorum interruptus (Willd.) Ching, Abacopteris peltochlamys (C.Chr) Holtt. Banyaknya famili Thelypteridaceae ditemukan pada lokasi penelitian ini karena Thelypteridaceae memiliki jumlah jenis yang banyak, serta didukung juga dengan lokasi penelitian yang terdiri dari hutan primer dan hutan sekunder, yang memiliki suhu berkisar antara 28 – 32 0C kelembaban udara 75 %. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Simanjuntak (1989) dalam Net Juriati (2013) bahwa beberapa tumbuhan paku dapat hidup pada suhu 25 0C.

Famili Cyatheaceae, yaitu 3 jenis yang terdiri dari Cyathea glabra (BI.) Copel., Cyathea sp., Cyathea microdonta (desv.) domin. Selain dari famili Cyatheaceae juga ditemukan famili Polypodiaceae, dari famili ini ditemukan 2 jenis yaitu Drynaria sparsisora Moore., Pityrogramma calomelanos (L.) Link.

Pada famili Selaginellaceae ditemukan 1 jenis yaitu Selaginella wildenowii (Desv.) Backer. Famili Selaginellaceae ( paku lumut) yaitu paku tanah, sangat jarang epifit. Daun kecil, tunggal, pada cabang samping tersusun dalam 4 baris, yaitu 2 baris samping terdiri dari daun besar yang kerap kali mudah rontok, 2 baris terdepan berdaun kecil yang duduknya menempel. (pada bagian batang yang lebih rendah kedua macam daun ini

hampir atau sama sekali serupa satu dengan yang lain) sporangia didalam ketiak daun yang fertil (sporofil), berdiri sendiri, beruang satu, berkatup dua, dua macam: berturut-turut dengan 1-4 spora besar (megasporangium) atau dengan spora kecil (mikrosporangium). Sporofil lebih besar dari sporangia, terkumpul menjadi bulir terminal, persegi empat, kadang-kadang agak pipih (Stenis, 2008). Pada famili Lycopodiaceae didapatkan 1 jenis yaitu Lycopodium cernuum Linn. Famili Gleicheniaceae ditemukan 1 jenis tumbuhan paku yaitu Gleichenia linnearis (Burm.) Clarke. Famili Schizaeaceae didapatkan satu jenis yaitu Lygodium flexuosum (L.) Sw. Pada famili Adiantaceae ditemukan 1 jenis tumbuhan paku yaitu Adiantum latifolium Lam.

Famili Tektariaceae ditemukan 1 jenis yaitu Tektaria crenata Cav. Famili Pteridaceae ditemukan 2 jenis yaitu Stenochlaena pallustris (Burm.) Bedd, Pteris vittata L. Famili Lygodiaceae ditemukan 1 jenis yaitu Lygodium microphyllum (Cav.) R.Br. Famili Blechnaceae ditemukan 1 jenis yaitu Blechnum orientale Linn. Famili Nephrolepidaceae ditemukan 2 jenis yaitu Nephrolepis bisserata (Sw.) Schott, Nephrolepis pectinata

(Willd.) Schoot. Famili

Lycopodiaceae Davalliaceae didapatkan 1 jenis yaitu Davallia trichomanoides Bl. Sastrapradja (1980) menyatakan bahwa tumbuhan paku adalah tumbuhan kosmopolit, distribusinya meliputi daerah ekuator hingga daerah temperate, mulai daerah pantai hingga pegunungan. Dari 22 jenis tumbuhan paku yang ditemukan pada penelitian ini jauh

(5)

berbeda dengan hasil penelitian Irawati & Julianus (2012), yang meneliti tentang keragaman jenis tumbuhan paku (Pteridophyta) di Cagar Alam Gunung Ambang Sulawesi Utara, hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 41 jenis tumbuhan paku yang didapakan, dikelompokkan ke dalam 19 famili. Famili Polypodiaceae memiliki jumlah jenis terbanyak yaitu delapan jenis, famili Aspleniaceae sebanyak enam jenis.

DAFTAR PUSTAKA

Aryulina, D., Muslim, C., Manaf, S., Winarni, E.W.2004. Biologi 1. Jakarta: Erlangga.

Holtum, R.E. 1967. Flora of Malaya Volume II Fern of Malaya the Morphologi of Fern Flora Mellisianna Series II Pheridophyta. Groningens: The Netherlands.

Kimball, John. 2007. Biologi jilid 2. Jakarta: Bumi Aksara.

Loveless, A.R.1989. Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik. Jakarta: PT Gramedia.

Net, Juriati. 2013. Jenis-Jenis Tumbuhan Paku Teresterial Di Hutan Desa Kapau Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. Skipsi

tidak diterbitkan. Padang: STKIP

PGRI.

Polunin, N. 1990. Pengantar Geografi Tumbuhan dan Beberapa Ilmu Serumpun. Yogyakarta: Gajah Mada University Press..

Sastrapradja, S. Dkk.1980. Kerabat Paku, Seri Sumber Daya Alam. Bogor: Lembaga Biologi Nasional.

Steenis, V. 2008. Flora Untuk Sekolah Di Indonesia. Pradnya Paramita. Jakarta

Gambar

Tabel  1. Tumbuhan paku yang ditemukan pada lokasi penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Yang dimaksud dengan memberikan pendidikan adalah memberikan pendidikan atau pengajaran tentang bahaya akibat penyalahgunaan NAPZA termasuk kedalam pendidikan

Berdasarkan data hasil penelitian, maka dapat didiskripsikan hubungan antara pengetahuan ibu balita usia 7-36 bulan tentang ASI Eksklusif dengan kegagalan ibu dalam

animasi dari layar yang mengandung sprite, kita tidak dapat mengedit bagian dalam yang ditampilkan oleh layar untuk masing-masing frame seperti pada animasi frame... Jenis:

mengesahkan Perhitungan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2006 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Haryanto Sahari & Rekan yang berafiliasi dengan Pricewaterhouse

Konsep penghasilan yang paling banyak dipakai adalah dengan melakukan pendekatan pengenaan pajak atas penghasilan, yaitu satu tambahan ekonomis yang diterima Wajib

Pemerintah Propinsi yang merupakan perwakilan pemerintah pusat di daerah (dekonsentrasi) menguasai basis pajak yang besar pula.Pajak yang dikelola pemerintah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Di Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar sudah cukup efektif, melihat: (1)

Parameter yang memiliki peranan terbesar terhadap preferensi masyarakat dalam membeli jeruk di Kota Denpasar adalah rasa jeruk (KJ 1 ) dengan nilai sebesar 7,26%.. Parameter