• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85/HUK/2020

TENTANG

FORUM KOORDINASI PEMBERDAYAAN SOSIAL TERHADAP KOMUNITAS ADAT TERPENCIL TAHUN 2020

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 37 ayat (1) Peraturan Menteri Sosial Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 186 Tahun 2014 tentang Pemberdayaan Sosial Terhadap Komunitas Adat Terpencil, perlu menetapkan Keputusan Menteri Sosial tentang Forum Koordinasi Pemberdayaan Sosial Terhadap Komunitas Adat Terpencil Tahun 2020;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4967);

2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5235);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5294);

(2)

- 2 -

4. Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Upaya Penanganan Fakir Miskin Melalui Pendekatan Wilayah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5449);

5. Peraturan Presiden Nomor 186 Tahun 2014 tentang Pemberdayaan Sosial Terhadap Komunitas Adat Terpenci (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 390;

6. Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2015 tentang Kementerian Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 86);

7. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 203);

8. Peraturan Menteri Sosial Nomor 09 Tahun 2012 tentang Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 579); 9. Peraturan Menteri Sosial Nomor 12 Tahun 2015 tentang

Pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 186 Tahun 2014 tentang Pemberdayaan Sosial Terhadap Komunitas Adat Terpencil (Berita Negara Repulik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1279);

10. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1845) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Sosial Nomor 22 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1517);

(3)

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL TENTANG FORUM KOORDINASI PEMBERDAYAAN SOSIAL TERHADAP KOMUNITAS ADAT TERPENCIL TAHUN 2020.

KESATU : Membentuk Forum Koordinasi Pemberdayaan Sosial Terhadap Komunitas Adat Terpencil Tahun 2020.

KEDUA : Forum Koordinasi sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU, terdiri atas:

a. Tim Pakar Pemberdayaan Sosial Terhadap Komunitas Adat Terpencil; dan

b. Kelompok Kerja Pemberdayaan Sosial Terhadap Komunitas Adat Terpencil.

KETIGA : Tim Pakar Pemberdayaan Sosial Terhadap Komunitas Adat Terpencil sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA huruf a, dengan susunan keanggotaan terdiri atas ketua, wakil ketua, koordinator, sekretaris, anggota, dan sekretariat dengan rincian tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.

KEEMPAT : Tim Pakar Pemberdayaan Sosial Terhadap Komunitas Adat Terpencil sebagaimana dimaksud dalam Diktum KETIGA bertugas memberi saran, masukan, dan gagasan kepada Menteri Sosial dalam mengembangkan kerangka konsep dan metodologi pemberdayaan sosial terhadap Komunitas Adat Terpencil yang sesuai dengan karakteristik dan masalah aktual Komunitas Adat Terpencil secara nasional.

KELIMA : Kelompok Kerja Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA huruf b, dengan susunan keanggotaan terdiri atas ketua, wakil ketua, koordinator, sekretaris, anggota, dan panitia dengan rincian tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.

(4)

- 4 -

KEENAM : Kelompok Kerja Pemberdayaan Sosial Komunitas Adat Terpencil sebagaimana dimaksud dalam Diktum KELIMA bertugas menyusun, menyinergikan, dan menyinkronkan program/kegiatan antarkementerian/lembaga dan pihak lainnya sesuai dengan bidang tugas, fungsi, dan kewenangannya berdasarkan kebutuhan Komunitas Adat Terpencil secara nasional.

KETUJUH : Semua pembiayaan sehubungan dengan ditetapkannya Keputusan Menteri ini dibebankan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Direktorat Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil Tahun 2019 Nomor SP DIPA-027.03.1.440193/2020 tanggal 12 November 2019.

KEDELAPAN : Pada saat Keputusan Menteri ini berlaku, Keputusan Menteri Sosial Nomor 71/HUK/2019 tentang Forum Koordinasi Pemberdayaan Sosial Terhadap Komunitas Adat Terpencil Tahun 2019, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

KESEMBILAN : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal 1 April 2020 sampai dengan 31 Desember 2020, dengan ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 8 Juli 2020

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, ttd

JULIARI P. BATUBARA

Salinan Keputusan ini disampaikan kepada:

1. Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. 2. Menteri Koordinator Kemaritiman.

(5)

3. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.

4. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 5. Menteri Dalam Negeri.

6. Menteri Agama.

7. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

8. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional. 9. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

10. Menteri Kesehatan. 11. Menteri Pertanian.

12. Menteri Kelautan dan Perikanan.

13. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.

14. Para Pejabat Eselon I di lingkungan Kementerian Sosial 15. Para Pejabat Eselon II di lingkungan Kementerian Sosial 16. Yang bersangkutan untuk diketahui dan dilaksanakan.

(6)

- 6 -

LAMPIRAN I

KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 85/HUK/2020 TENTANG

FORUM KOORDINASI PEMBERDAYAAN SOSIAL TERHADAP KOMUNITAS ADAT TERPENCIL TAHUN 2020

TIM PAKAR PEMBERDAYAAN SOSIAL TERHADAP KOMUNITAS ADAT TERPENCIL

NO. NAMA UNSUR KEMENTERIAN/

LEMBAGA

JABATAN DALAM TIM

01 02 03 04

1. Juliari P. Batubara Kementerian Sosial Ketua

2. Edi Suharto Kementerian Sosial Wakil Ketua

3. Prof. Dr. S. Budhisantoso FISIP Universitas Indonesia

Jakarta Koordinator

4. La Ode Taufik Nuryadin Kementerian Sosial Sekretaris 5. Prof. Sjafri Sairin, Ph.D. Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Gadjah Mada Yogyakarta Anggota 6. Dr. Martina Marwanti,

M.Si

Sekolah Tinggi Kesejahteraan

Sosial Bandung Anggota 7. Erwin TPL Tobing

Staf Khusus Menteri Sosial Bidang Kajian Hukum dan

Pengawasan

Anggota

8. Joko Sambodo

Staf Khusus Menteri Sosial Bidang Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial dan Potensi

Sumber Kesejahteraan Sosial

Anggota

9. Prof. Dr. Rusmin Tumanggor, M.A

Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta Anggota 10. Prof. Dr. Robert M.Z.

Lawang

FISIP Universitas Indonesia

(7)

NO. NAMA UNSUR KEMENTERIAN/ LEMBAGA

JABATAN DALAM TIM

01 02 03 04

11. Prof. Dr. Ibnu Hamad, M.Si

FISIP Universitas Indonesia

Jakarta Anggota

12. Beny Setia Nugraha Politeknik Kesejahteraan Sosial

Bandung Anggota 13. Prof. Dr. Supriyadi Hamdat, M.A Universitas Hasanuddin Makassar Anggota 14. Dra. Mudiyati

Rahmatunnisa, M.A, Ph.D Universitas Padjajaran Bandung Anggota 15. Ir. Rudi Syaf, M.Si Komunitas Konservasi Indonesia

WARSI Anggota

16. Makmur Sunusi, Ph.D. Profesional International Social

Work Anggota

17 Prof. Dr. H. Arkhanudin, M.Si

Universitas Tanjungpura

Pontianak Anggota

18. Dr. Simon Abdi Kari Frank, M.Si

Universitas Cenderawasih

Jayapura Anggota

19. Dr. Retor AW Kaligis, M.Si Universitas Pancasila Jakarta Anggota 20. Dr. Tontji Soumokil Universitas Pattimura Ambon Anggota 21. Dr. Ismail Cawidu, M. Si Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta Anggota 22. Dra. Sapartinah Markus Praktisi Pemberdayaan

Masyarakat Anggota

23. Sandra Moniaga Komnas HAM Anggota

24. Abdon Nababan Aliansi Masyarakat Adat

Nusantara Anggota

25. Dr.Djoharis Lubis, M.Sc Praktisi Pemberdayaan

Masyarakat Anggota

26. Widya Pudji Setyanto Praktisi Pemberdayaan

(8)

- 8 -

NO. NAMA UNSUR KEMENTERIAN/

LEMBAGA

JABATAN DALAM TIM

01 02 03 04

27. Luluk Sugianto Kementerian Sosial Sekretariat

28. Muktiningsih Kementerian Sosial Sekretariat

29. Emma Lidiana

Simanungkalit Kementerian Sosial Sekretariat

30. Erik Lauzia Nugraha Kementerian Sosial Sekretariat

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, ttd

(9)

LAMPIRAN II

KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 85/HUK/2020 TENTANG

FORUM KOORDINASI PEMBERDAYAAN SOSIAL TERHADAP KOMUNITAS ADAT TERPENCIL TAHUN 2020

KELOMPOK KERJA PEMBERDAYAAN SOSIAL TERHADAP KOMUNITAS ADAT TERPENCIL

NO. JABATAN DALAM KEDINASAN UNSUR KEMENTERIAN/ LEMBAGA JABATAN DALAM KELOMPOK KERJA 01 02 03 04

1. Menteri Sosial Kementerian Sosial Ketua

2. Direktur Jenderal

Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial Wakil Ketua 3. Direktur Pemberdayaan

Komunitas Adat Terpencil Kementerian Sosial

Koordinator Kelompok

Kerja 4. Kasubdit Rujukan, Terminasi

dan Evaluasi Kementerian Sosial Sekretaris

5.

Staf Ahli Menteri Bidang Perubahan dan Dinamika Sosial

Kementerian Sosial Anggota 6. Tenaga Teknis Menteri Sosial

Bidang Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial Anggota 7. Tenaga Teknis Menteri Sosial

Bidang Linjamsos Kementerian Sosial Anggota

8. Tenaga Teknis Menteri Sosial

Bidang PFM Kementerian Sosial Anggota

9. Kepala Biro Perencanaan Kementerian Sosial Anggota 10. Asisten Deputi Bidang

Pemberdayaan Masyarakat

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan

(10)

- 10 -

NO. JABATAN DALAM KEDINASAN UNSUR KEMENTERIAN/ LEMBAGA JABATAN DALAM KELOMPOK KERJA 01 02 03 04 11. Direktur Penanggulangan Kemiskinan dan Kesejahteraan Sosial Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Anggota

12. Direktur Pendaftaran Penduduk Kementerian Dalam Negeri Anggota 13. Direktur Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan Anggota 14. Direktur Pembinaan

Keaksaraan dan Kesetaraan

Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan Anggota 15. Direktur Pendayagunaan

Pulau-Pulau Kecil

Kementerian Kelautan dan

Perikanan Anggota

16. Direktur Penanganan Konflik Tenurial dan Hutan Adat

Kementerian Lingkungan

Hidup dan Kehutanan Anggota 17. Biro Perencanaan dan

Kerjasama

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertahanan Nasional

Anggota 18. Direktur Informasi Hak Asasi

Manusia

Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia Anggota 19.

Ketua Forum Corporate Social Responsibility Kesejahteraan Sosial Nasional

Forum Kesejahteraan

Sosial Nasional Anggota 20. Direktur Pengembangan

Kawasan Pemukiman Khusus

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat

Anggota 21. Kepala Pusat Kerukunan Umat

Beragama Kementerian Agama Anggota

22.

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

Kementerian Pertanian Anggota

23. Direktorat Pelayanan Sosial Dasar Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Anggota

24. Asisten Deputi Perlindungan Anak Berkebutuhan Khusus

Kementerian

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

(11)

NO. JABATAN DALAM KEDINASAN UNSUR KEMENTERIAN/ LEMBAGA JABATAN DALAM KELOMPOK KERJA 01 02 03 04

25. Kepala Seksi Rujukan dan

Terminasi Kementerian Sosial Panitia

26. Kepala Seksi Pemantauan dan

Evauasi Kementerian Sosial Panitia

27. Analis Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial Panitia 28. Pekerja Sosial Pertama Kementerian Sosial Panitia 29 Pekerja Sosial Pertama Kementerian Sosial Panitia

30. Pengolah Data Kementerian Sosial Panitia

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, ttd

Referensi

Dokumen terkait

Program kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema membangun infrastruktur jaringan RT/RW Net di Desa Sekaran, Kec. Ponorogo guna mendukung aplikasi SIMADES memiliki tujuan: 1)

Gejala Klinis yang paling banyak dijumpai pada sampel penelitian adalah demam (dengan atau tanpa gejala lain) yaitu sebesar 59,3%, selebihnya tidak mengalami demam sama sekali..

Bila node tersebut mempunyai nilai 1 lebih dari satu pada posisi yang bersangkutan, akan dilakukan random untuk nilai mana yang akan bernilai 1. Dan apabila pada posisi

Praktik yang sehat pada PT.Kusumahadi Santosa ditunjukkan dengan adanya penggunaan dokumen – dokumen bernomor urut tercetak. 4) Karyawan yang mutunya sesuai dengan

Perbedaan tersebut dapat berupa perbrdaan major (substansial) atau minor (non- substansial). Kedua klasifikasi perbedaan ini baik secara bersamaan maupun masing- masing dapt

Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih dala m tentang epistemic cognition peserta didik dala m me mecahkan masalah mate mat ika d itinjau dari gaya kognitif

7. Pemerintah menyediakan buku untu pengajaran. Inilah payung hukum kebijakan pemertintah yang pertama setelah kemerdekaan, penyelenggaraan pendidikan agama di

Pada penelitian ini optimalisasi dalam penanganan gangguan jaringan distribusi listrik diimplementasikan kedalam sebuah model sistem dengan menerapkan neural