• Tidak ada hasil yang ditemukan

TARIKAN PERGERAKAN PADA KAWASAN WISATA (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TARIKAN PERGERAKAN PADA KAWASAN WISATA (1)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Suwarno Suwarno Sudiharto Sudiharto Rukma Nur Patriya Rukma Nur Patriya

Abstrak :

Abstrak : Kawasan wisata UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya PurwodadiKawasan wisata UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi adalah salah satu objek wisata di Kabupaten Pasuruan yang juga dikembangkan sebagai adalah salah satu objek wisata di Kabupaten Pasuruan yang juga dikembangkan sebagai tempat

tempat konservasi florakonservasi flora, pembelajaran tumbuhan dan konservasi lingk, pembelajaran tumbuhan dan konservasi lingkungan. Keberadaanungan. Keberadaan dan pengembang

dan pengembangan obyek wan obyek wisata UPT Balaisata UPT Balai Konservi Konservasi asi TumbTumbuhan Kebun Rayauhan Kebun Raya Purwodadi jika tidak direncanakan dengan baik dapat menimbulkan masalah yang terkait Purwodadi jika tidak direncanakan dengan baik dapat menimbulkan masalah yang terkait dengan kelancaran arus lalu lintas Malang-Surabaya. Penelitian ini bertujuan untuk  dengan kelancaran arus lalu lintas Malang-Surabaya. Penelitian ini bertujuan untuk  mengidentifikasi karakteristik tarikan pergerakan pada obyek wisata UPT Balai mengidentifikasi karakteristik tarikan pergerakan pada obyek wisata UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi serta faktor-faktor yang Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan menghasilkan suatu model tarikan pergerakan berbasis non rumah mempengaruhinya, dan menghasilkan suatu model tarikan pergerakan berbasis non rumah yang dalam hal ini adalah obyek wisata UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya yang dalam hal ini adalah obyek wisata UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi. Metode yang digunakan berupa pendekatan deskripsi-kuantitatif melalui Purwodadi. Metode yang digunakan berupa pendekatan deskripsi-kuantitatif melalui analisis data yang diperoleh dari hasil kuisioner. Analisis kuantitatif data menggunakan analisis data yang diperoleh dari hasil kuisioner. Analisis kuantitatif data menggunakan metode regresi liniear berganda dengan variabel penjelas yang diperkirakan metode regresi liniear berganda dengan variabel penjelas yang diperkirakan mempengaru

mempengaruhi tarikahi tarikan pergerakan ke lokan pergerakan ke lokasi tersebut sebanyak si tersebut sebanyak 3 variabel yai3 variabel yaitu tu luasluas obyek (X

obyek (X11), ), keunikan obyek keunikan obyek kunjungan kunjungan (X(X22) dan harga tiket (X) dan harga tiket (X3)3) per unit kunjungan.per unit kunjungan. Hasil analisis

Hasil analisis deskripsi deskripsi memperlihatkan bahwa memperlihatkan bahwa mayoritas mayoritas (72%) (72%) pengunjung Kebunpengunjung Kebun Raya Purwodadi memula

Raya Purwodadi memulai perjalanan mereka i perjalanan mereka dari rumah dan paling banyak berasal daridari rumah dan paling banyak berasal dari Kota/Kabupaten Pasuruan (39%). Mayoritas pengunjung adalah pegawai swasta (37%), Kota/Kabupaten Pasuruan (39%). Mayoritas pengunjung adalah pegawai swasta (37%), kunjungan dilakukan pada hari libur (45%) dan umumnya waktu yang dipilih ke lokasi kunjungan dilakukan pada hari libur (45%) dan umumnya waktu yang dipilih ke lokasi Kebun Raya Purwodadi adalah pukul

Kebun Raya Purwodadi adalah pukul 09.00-10.00 WIB (25%). Sedangkan09.00-10.00 WIB (25%). Sedangkan, hasil , hasil analisisanalisis untuk model tarikan pergerakan, menghasilkan persamaan model

untuk model tarikan pergerakan, menghasilkan persamaan model yang sesuai : yang sesuai : Y = Y = -4048-4048 + 24390 X

+ 24390 X22dengan variabel penjelas keunikan dengan variabel penjelas keunikan (X2). (X2). Persamaan model Persamaan model tersebut memilikitersebut memiliki nilai koefisien determinasi sebesar 0,53%.

nilai koefisien determinasi sebesar 0,53%. Kata kunci :

Kata kunci : Kebun Raya Purwodadi, karakteristik tarikan pergerakan, modelKebun Raya Purwodadi, karakteristik tarikan pergerakan, model

Mengembangk

Mengembangkan unsan unsur ur kepariwiskepariwisataan suatu obyataan suatu obyek berarti mengeek berarti mengembangkanmbangkan potensi fisik pada oby

potensi fisik pada obyek tersebut ek tersebut sehingga menasehingga menarik dan dapat dipasarkan. Suatu obyek rik dan dapat dipasarkan. Suatu obyek  wisata dikatakan memiliki potensi yang menarik bila wisatawan yang datang jumlahnya wisata dikatakan memiliki potensi yang menarik bila wisatawan yang datang jumlahnya banyak, dapat menahan mereka di tempat atraksi dalam waktu yang cukup lama dan banyak, dapat menahan mereka di tempat atraksi dalam waktu yang cukup lama dan pelayanan yang diberikan dapat memberikan kepuasan kepada wisatawan yang pelayanan yang diberikan dapat memberikan kepuasan kepada wisatawan yang berkunjung. Pengelolaan obyek wisata harus terintegrasi dengan faktor pendukung berkunjung. Pengelolaan obyek wisata harus terintegrasi dengan faktor pendukung pariwisata lain, seperti jasa pelayanan, pemasaran wisata dan transportasi.

pariwisata lain, seperti jasa pelayanan, pemasaran wisata dan transportasi.

UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi adalah salah satu UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi adalah salah satu objek

objek wisata di Kabupaten Paswisata di Kabupaten Pasuruan yang uruan yang dikembangkan sdikembangkan sebagai tempat ebagai tempat konservasikonservasi flora, pembelajaran tumbuhan dan konservasi lingkungan. Pihak pengelola UPT Balai flora, pembelajaran tumbuhan dan konservasi lingkungan. Pihak pengelola UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi juga berharap agar Kebun Raya Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi juga berharap agar Kebun Raya Purwodadi dapat menarik dan menambah wawasan pengunjungnya untuk melestarikan Purwodadi dapat menarik dan menambah wawasan pengunjungnya untuk melestarikan alam/tumbuhan.

alam/tumbuhan. Berbagai Berbagai macam metode macam metode dilakukan dilakukan untuk memasuntuk memasarkan UPT Barkan UPT Balaialai Konservasi

Konservasi Tumbuhan Kebun Tumbuhan Kebun Raya PRaya Purwodadi mulai urwodadi mulai dari dari harga tikharga tiket yang et yang dapatdapat dijangkau segala lapisan masyarakat, menambah koleksi tumbuhan yang dimiliki, dijangkau segala lapisan masyarakat, menambah koleksi tumbuhan yang dimiliki,

Suwarno adalah Alumni Jurusan Teknik Sipil Universitas Yudharta Pasuruan Suwarno adalah Alumni Jurusan Teknik Sipil Universitas Yudharta Pasuruan Sudiharto adalah Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Yudharta Pasuruan Sudiharto adalah Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Yudharta Pasuruan Rukma Nur Patriya

Rukma Nur Patriya adalah adalah Dosen Dosen Jurusan Jurusan Teknik Teknik Sipil Sipil Fakultas Fakultas Teknik Teknik Universitas Universitas WisnuwrdhanWisnuwrdhan aa Malang

(2)

menambah peralatan penelitian, pembangunan fasilitas bagi pengunjung, dan lain-lain. Langkah-langkah yang ditempuh oleh pihak pengelola UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya tersebut membuahkan hasil dengan timbulnya minat wisatawan untuk berkunjung ke obyek wisata tersebut atau dengan kata lain UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya telah menjadi suatu bangkitan atau tarikan perjalanan. Namun besaran tarikan perjalanan yang ditimbulkan oleh aktifitas Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi yang terletak pada jalan trans Surabaya – Malang ini dapat menimbulkan persoalan yang mempengaruhi kondisi lalu lintas kendaraan disekitar lokasi, seperti meningkatnya antrian kendaraan, kemacetan, potensi timbulnya kecelakaan kecelakaan, dan lain-lain. Persoalan yang kelak cepat atau lambat menimbulkan dampak lalu lintas tersebut dapat dihindari dengan suatu tindakan antisipatif yakni dengan memprediksi permasalahan yang timbul dengan mengetahui besaran tarikan perjalanan yang terjadi.

Oleh karena itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji berapa besar tarikan yang ditimbulkan akibat adanya pengembangan fasilitas atau tata guna lahan pada obyek wisata tersebut, faktor yang mempengaruhinya serta menghasilkan suatu model tarikan perjalanan.

BATASAN MASALAH

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Model tarikan pergerakan yang di tinjau ber basis non rumah dan merupakan bagian dari perencanaan permodelan 4 tahap.

2. Tarikan pergerakan dikaji dengan dasar per satuan luas wilayah studi.

3. Objek yang diteliti adalah kawasan UPT Balai Ko nservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi.

4. Model yang di hasilkan tidak terkait dengan penyediaan fasilitas parkir. TINJAUAN PUSTAKA

Pengembangan Kegiatan Pariwisata

Menurut UU RI. No.9 Tahun 1990, pariwisata didefinisikan sebagai suatu kegiatan di dalam perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut dilakukan secara sukarela dan bersifat sementara untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengembangan pariwisata alam adalah :

1. Penduduk. Faktor penduduk ini terdiri dari struktur (umur, mata pencaharian dan pendidikan) serta jumlah yang bertempat tinggal di kota maupun di desa.

2. Dana. Faktor dana ini berhubungan dengan besarnya pendapatan penduduk serta kemampuannya untuk menabung.

3. Waktu. Faktor waktu berkaitan dengan pekerjaan dan mobilitas. Jenis pekerjaan yang berbeda dan kesempatan yang berbeda pula.

4. Komunikasi. Faktor ini sangat erat dengan mass media (koran, majalah, leaflet,booklet) akan memberikan pengaruh langsung.

5. Pasar. Faktor pasar terdiri dari dua aspek yaitu ketersediaan obyek pariwisata dan tingkat aksesibilitasnya.

Definisi Bangkitan dan Tarikan Pergerakan

Bangkitan pergerakan adalah tahapan pemodelan yang memperkirakan jumlah pergerakan yang berasal dari suatu zona atau tata guna lahan dan jumlah pergerakan yang tertarik ke suatu tata guna lahan atau zona. Pergerakan lalu lintas merupakan fungsi tata guna lahan yang menghasilkan banyaknya lalu lintas per satuan waktu. Jumlah lalu-lintas bergantung pada kegiatan kota, karena penyebab lalu-lintas ialah kebutuhan manusia untuk melakukan

(3)

kegiatan berhubungan dan mengangkut barang kebutuhannya. Bangkitan dan tarikan lalu lintas mencakup (Tamin, O.Z., 2000;40) :

1. Lalu lintas yang meninggalkan lokasi

2. Lalu lintas yang menuju atau tiba ke suatu lokasi, Gambar 2.1 berikut memperlihatkan bangkitan dan tarikan pergerakan.

Gambar 1 . Bangkitan dan Tarikan Pergerakan (Sumber : Tamin, O.Z., 2000 : 40) Klasifikasi Pergerakan

Hutchinson (1974) mengelompokkan pergerakan dalam dua kelompok utama, yaitu pergerakan yang berbasis rumah (home based trip) dan pergerakan yang berbasis bukan rumah (non home based trip).

Pergerakan berbasis rumah merupakan perjalanan yang berasal dari rumah ke tempat tujuan yang diinginkan dan biasanya bersifat tetap antara lain pergerakan untuk bekerja, belanja dan sekolah. Pergerakan yang berbasis bukan rumah merupakan perjalanan yang berasal dari tempat selain rumah antara lain pergerakan antara tempat kerjadan toko, pergerakan bisnis antara dua tempat kerja.

Ortuzar (1990) mengklasifikasikan pergerakan berdasarkan tujuan pergerakan, waktu terjadinya pergerakan dan jenis atau tipe orang yang melakukan pergerakan. Yang berhubungan dengan studi analisa model tarikan pergerakan ini adalah klasifikasi berdasarkan tujuan dan jenis atau tipe orang.

a. Berdasarkan Tujuan Pergerakan

Suatu model bangkitan perjalanan akan menjadi lebih baik bila ada pemisahan tujuan perjalanan. Pergerakan yang berasal dari rumah dikategorikan sebagai berikut :

- Pergerakan untuk bekerja

- Pergerakan untuk sekolah atau kuliah (pergerakan pendidikan) - Pergerakan untuk belanja

- Pergerakan untuk rekreasi atau kegaiatan sosial b. Berdasarkan Jenis / Tipe Orang

Hal ini merupakan jenis pengelompokkan yang penting karena perilaku pergerakan individu sangat dipengaruhi oleh atribut sosio-ekonomi. Atribut tersebut adalah :

- Tingkat pendapatan - Pemilikan kendaraan

- Ukuran dan struktur rumah tangga Pemodelan Transportasi

Perkiraan jumlah perjalanan yang tertarik menuju suatu zona tujuan atau dengan kata lain perjalanan yang datang ke suatu lokasi tata guna lahan adalah sangat penting mengingat perkiraan jumlah tarikan perjalanan digunakan sebagai pertimbangan dalam merencanakan sistim transportasi di masa yang akan datang. Perkiraan jumlah tarikan perjalanan ini dapat dibuat suatu model dan pada umumnya model ini memperkirakan jumlah total perjalanan yang tertarik sesuai dengan maksud dan tujuan

j

Pergerakan yang berasal dari Zona i

Pergerakan yang menuju ke Zona

(4)

berdasarkan karakteristik tata guna lahan dan sosial ekonomi dari setiap tempat (zona) yang menjadi tarikan lalu-lintas (Morlock, 1988).

Beberapa model utama yang sering digunakan, yaitu model grafis dan model matematis. Model grafis adalah model yang menggunakan gambar, warna, dan bentuk  sebagai media penyampaian informasi mengenai keadaan yang sebenarnya (realita). Model grafis sangat diperlukan, khususnya untuk transportasi, karena kita perlu mengilustrasikan terjadinya pergerakan arah dan besarnya) yang terjadi yang beroperasi secara spasial (ruang). Model matematis menggunakan persamaan atau fungsi matematika sebagai media dalam usaha mencerminkan realita (Tamin, 2000:4).

Penelitian tentang model perencanaan transportasi selalu dilandasi oleh empat tahapan yang berkesinambungan yang disebut four steps model sebagai berikut (Tamin, 2000:4):

• Model Bangkitan Pergerakan (Trip Generation) • Model Sebaran Pergerakan (Trip Distribution) • Model Pemilihan Moda (Modal Split )

• Model Pemilihan Rute (Trip Assignment )

Dari keempat tahap tersebut, yang merupakan tahap paling awal adalah trip generation atau bangkitan pergerakan yang terdiri dari trip production (produksi pergerakan) dan trip attraction (tarikan pergerakan). Salah satu cara untuk  menghasilkan model tarikan pergerakan adalah menggunakan teknik analisa regresi. Teknik analisa regresi merupakan adalah suatu teknik berdasar metode statistik, yang dapat digunakan untuk menghasilkan hubungan dalam bentuk numerik untuk melihat bagaimana dua variabel (Simple Regresi) atau lebih (Multiple Regresi) saling berkait. (Tamin, 2000).

Model untuk linear simple regression

bx a Y = +

Model untuk multiple linear regression adalah

n nx b x b x b a Y = + 1 1 + 2 2...+ Keterangan: Y = variabel respon x = variabel penjelas b = koefisien regresi a = konstanta

Dalam pembuatan model tarikan perjalanan, agar model yang dihasilkan absah maka ada empat uji statistik yang mutlak harus dilakukan, yaitu :

1. Uji kecukupan data

Uji ini dilakukan untuk menentukan jumlah data minimum yang harus tersedia, baik  untuk variabel penjelas maupun variabel respon.

2. Uji korelasi

Korelasi adalah istilah statistik yang menyatakan derajat hubungan liniear antara dua variabel atau lebih yang ditemukan oleh Karl Pearson pada tahun 1900. Hubungan antara variabel dalam uji korelasi bukanlah dalam arti sebab-akibat, melainkan hanya hubungan searah saja. Jadi dalam hal ini persyaratan yang harus dipenuhi adalah : sesama variabel penjelas tidak boleh saling mempengaruhi sedangkan antara variabel respon dan variabel respon harus ada korelasi. Persamaan uji korelasi mempunyai nilai R yang harganya diantara -1 dan 1 (-1 ≤ R≤+1). Apabila nilai R mendekati – 1 berarti kedua variabel saling liniear negatif artinya peningkatan nilai dari salah satu variabel akan mengakibatkan penurunan nilai variabel lainnya demikian pula sebaliknya jika nilai R mendekati +1. Namun

(5)

apabila nilai R mendekati 0 dapat dikatakan bahwa tidak adanya korelasi antara kedua variabel tersebut.

3. Uji linearitas

Uji ini dilakukan untuk memastikan apakah model yang akan dihasilkan dapat didekati dengan teknik regresi linear ataukah regresi non liniear.

4. Uji kesesuaian

Dilakukan untuk menentukan model tarikan pergerakan yang terbaik. Terdapat beberapa model yang dapat digunakan antara lain model analisa regresi, model kemiripan-maksimum, model entropi-maksimum. Dan pada umumnya uji ini didasarkan atas kedekatan atau kesesuaian hasil model d engan hasil observasi. Salah satu uji kesesuaian yang mudah dan sering digunakan adalah model analisa regresi. METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk  menggambarkan (memberikan informasi) dari hasil suatu kegiatan penelitian (point to be notice) berdasarkan variabel-variabel yang ada secara kuantitatif. Metode pendekatan yang dipakai adalah metode kuantitatif dengan analisis data menggunakan pola pikir deduktif. Bagan alir dari tahapan penelitian diperlihatkan pada gambar 2 b erikut.

Gambar 2 . Diagram Alir Tahapan Penelitian Survai Pendahuluan

Untuk mendapatkan data lapangan yang sesuai dengan yang diharapkan, maka terlebih dahulu dilakukan survai pendahuluan. Survai pendahuluan merupakan survai awal yang dilakukan sebelum survai sesungguhnya, hal ini dimaksudkan untuk :

1. Mengetahui keadaan lapangan

SURVAI PENDAHULUAN

DATA SEKUNDER : - Jenis kegiatan usaha yang ada - Jumlah pengunjung

- Luas lantai unit usaha

- Penggunaan lahan sekitar kawasan

Penentuan Variabel Penjelas Dan Variabel Respon PENGAMBILAN DATA PRIMER DAN SEKUNDER

DATA PRIMER : - Jenis tempat asal perjalanan - Wilayah asal pergerakan - Waktu tempuh perjalanan - Moda yang digunakan

- Jenis unit kunjungan yang ingin dipilih - Har a tiket

Uji Statistik & Kewajaran ANALISIS DATA

Karakteristik tarikan pergerakan dan faktor yang mempengaruhi

Uji Korelasi

(6)

2. Memilih lokasi yang paling cocok di antara beberapa lo kasi yang telah direncanakan 3. Menentukan desain sampel yang cocok dilaksanakan di lapangan

4. Menetapkan strategi pelaksanaan survai

5. Untuk menentukan periode waktu pengamatan Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung dan pegawai obyek wisata UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi. Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa jumlah pengunjung tertinggi terjadi pada tahun 2004 di bulan Januari yaitu sebanyak 20301 orang. Sedangkan jumlah karyawan UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi berjumlah 157 orang. Sehingga besarnya sampel minimal yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah :

Pengambilan Data Primer dan Data Sekunder

Data primer yang diperlukan berkaitan dengan perilaku, informasi ataupun persepsi pengunjung Kebun Raya Purwodadi. Teknis pelaksanaannya dengan cara pengamatan secara langsung ke lapangan melalui kegiatan wawancara dan penyebaran formulir kuisioner ke responden. Sedangkan data sekunder sifatnya merupakan penunjang ataupun background information bagi survei lapangan. Data sekunder yang dibutuhkan berupa denah bangunan Kebun Raya Purwodadi yang dilengkapi dengan letak pintu masuk dan keluar pengunjung dan kendaraan, harga tiket, jumlah jenis permainan serta luas lantai bangunan masing-masing unit usaha.

Variabel Penelitian

Variabel penjelas dalam studi ini adalah luas obyek per unit kunjungan (x1), keunikan(x2) dan harga tiket tiap unit kunjungan (x3), sedangkan jumlah pengunjung tiap unit usaha/permainan sebagai variabel respon (y).

Data variabel luas, jumlah jenis dan harga tiket tiap unit permainan digolongkan berdasarkan skala rasio yaitu menggunakan data seb enarnya (data absolut). Sedangkan data variabel keunikan berdasarkan skala ordinal yaitu penilaian tentang keberadaan unit permainan/usaha di UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi dibandingkan dengan unit serupa yang ada di daerah lain. Semakin tinggi nilai yang dimiliki maka nilai keunikannya juga semakin bertambah. Penilaian tersebut dapat diketahui pada Tabel 2.

Tabel 2. Kriteria Penentu Variabel Keunikan

Kriteria Nilai Keunikan

Terdapat > 1 unit untuk objek serupa dalam 1 Kabupaten/Kota 1 Kurang unik  Terdapat > 1 unit untuk objek serupa dalam 1 Propinsi 2 Cukup unik  Terdapat > 1 unit untuk objek serupa dalam 1 Negara 3 Unik  Terdapat > 1 unit untuk objek serupa di dunia 4 Sangat unik  Hanya terdapat di UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun

Raya Purwodadi 5 Amat sangat unik (Langka)

n = N = 693 = 252,567 253 pengunjung 1 + N e2 1 + 693 (0,05)2 n = N 1 + N e2 = 157 1 + 157 (0,05)2 = 112,747 ≈ 113 karyawan

(7)

Tabel 1. Desain Survai

Analisis Data

Semua data baik yang berupa data sekunder maupun data primer ini disusun ke dalam bentuk yang mudah dibaca dan dimengerti yang selanjutnya di analisa sesuai dengan tujuan penelitian. Data yang telah diperoleh diolah dan dianalisis dengan menggunakan metode-metode tertentu sesuai dengan tujuan penelitian. Untuk penelitian tarikan pergerakan pada objek wisata UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi, metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif  dan analisis regresi linier berganda menggunakan alat bantuMINITAB 14.

Tujuan Tinjauan teori

Variabel Sub variabel Sumber data Analisis Mengetahui

karakteristik  tarikan

pergerakan pada objek wisata UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhiny a • Pariwisa ta • Bangkita n, tarikan dan sebaran pergerak  an • Karakteristik 

objek wisata UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi (Gambaran umum wilayah) • Karakteristik  Spasial • Karakteristik  Non-Spasial • Karakteristik  sosio ekonomi pengunjung

1. Unit kunjungan yang tersedia

2. Luas unit kunjungan yang ada 3. Harga tiket 4. Keunikan 1. Basis perjalanan 2. Wilayah asal pergerakan 1. Pemilihan moda perjalanan 2. Waktu tempuh perjalanan

3. Jalur masuk perjalanan 4. Hari kedatangan 5. Waktu kedatangan 6. Lama kunjungan 1. Jenis pekerjaan pengunjung 2. Frekuensi kedatangan pengunjung 3. Jumlah pengunjung berdasarkan kegiatan kunjungan 1.Data sekunder 2.Data sekunder 3.Data sekunder 4.Data sekunder 1.Data primer 2.Data primer 1.Data primer 2.Data primer 3.Data primer 4.Data primer 5.Data primer 6.Data primer 1. 2.Data primer 3.Data primer 4.Data primer 1. Analisis Deskriptif : Beberapa data yang ingin diperoleh melalui penyebaran kuisioner akan dijabarkan ke dalam bentuk diagram maupun grafik, agar informasinya dapat dengan mudah dibaca atau diamati

Menghasilkan model tarikan pergerakan pada objek wisata UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi. • Regresi linier bergand a • Uji F dan t Tarikan Pergerakan(Y) per unit kunjungan a. Variabel Respon : Jumlah pengunjung per unit kunjungan b.Variabel Penjelas :

- Luas objek per unit kunjungan (X1)

- Keunikan (X2)

- Harga tiket per unit kunjungan (X3)

Data sekunder dan data primer

1. Analisis uji F dan T

2. Analisis regresi linier berganda

(8)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kebun Raya Purwodadi terletak di tepi jalan utama Surabaya-Malang, di kaki gunung Baung pada ketinggian 300 m dpl. Kebun seluas 84 hektar ini berada di daerah permukiman penduduk di desa Purwodadi, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur. Lokasinya dapat dicapai dengan kendaraan darat baik dari kota Malang (24 km), Pasuruan ( 30 km ), maupun Surabaya (65 km) melalui jalan tol maupun jalan raya umum yang menghubungkan ketiga kota tersebut. Bus dan angkutan umum dari dan ke Surabaya-Malang dan Pasuruan memudahkan pengunjung untuk mencapai kebun, dan berhenti/turun tepat di depan pintu gerbang Kebun Raya Purwodadi.

Jumlah pengunjung UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi berdasarkan data sekunder yang diperoleh untuk tahun 2004 hingga tahun 2006, dapat diketahui bahwa jumlah pengunjung senantiasa terjadi kenaikan tiap tahunnya. Pada tahun 2004 ke 2005 terjadi kenaikan sebesar 0,21% dan dari tahun 2005 ke 2006 terjadi kenaikan sebesar 0,00085%.

Fasilitas yang tersedia di objek wisata UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Puwodadi diperlihatkan Tabel 3.

Tabel 3. Fasilitas Objek Wisata UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi.

Nama Fasilitas Jumlah Jenis (Macam) Luas (m2) Harga Tiket (Rp)*

- Gerbang 3 1.634 4.500

- Kantor 1 5.784 4.500

- Gedung Penerima 3 4.500 4.500

- Toilet 5 810 4.500

- Gazebo 30 480 4.500

- Kamar Kaca Anggrek 8 1.176 4.500

- Rumah Dinas 4 1.152 4.500 - Guest House 2 2.500 50.000 - Mushola 2 200 4.500 - Kafetaria 1 225 4.500 - Kompos 1 250 4.500 - Jalan Aspal 1 11.298 4.500 - Jalan Setapak/Gico 2 13.536 4.500 - Sungai 1 6.596 4.500 - Kolam 20 6.085 4.500 - Koleksi Palm 201 20.646 4.500 - Koleksi Paku 87 1.872 4.500 - Taman Meksiko 1 5.400 4.500 - Taman Pengetahuan 16 1.197 4.500 - Koleksi Legum 757 17.946 4.500 - Koleksi Mangga 106 17.424 4.500 - Koleksi Pisang 316 8.424 4.500 - Area Kamping 1 15.786 250.000 - Pembibitan 2 19.152 4.500

- Area yang dihutankan 1 42.570 4.500

- Lawn 4 23.625 250.000

- Koleksi Euphorbiaccae 573 40.482 4.500

- Taman Obat 132 1.134 4.500

- Koleksi Bambu 94 4.266 4.500

- Taman Bougenvilea 1 1.404 4.500

(9)

HASIL PENELITIAN

Karakteristik Tarikan Pergerakan Basis Perjalanan Pengunjung

Karakteristik tempat asal perjalanan pengunjung adalah asal pengunjung sebelum menuju UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi diperlihatkan pada Tabel 4 berikut.

Tabel 4. Basis Perjalanan Pengunjung UPT Balai Konservasi

Wilayah Asal Pergerakan

Karakteristik asal pergerakan merupakan asal lokasi pengunjung UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi dikelompokkan menjadi 5 zona yaitu Kota/KabupatenPasuruan, Malang Raya, Kota Surabaya, Daerah lain di dalam Propinsi Jawa Timur (35 Kabupaten) dan Daerah lain di luar Propinsi Jawa Timur. Jumlah pengunjung berdasar wilayah asal pergerakannya diperlihatkan pada Tab el 5.

Tabel 5. Wilayah Asal Pergerakan

Wilayah asal* Jumlah (Orang) Jumlah (%)

Kota/Kabupaten Pasuruan 99 39,1

Malang Raya 38 15,0

Kota Surabaya 56 22,1

Daerah lain di dalam Propinsi Jatim 49 19,4

Daerah lain di luar Propinsi Jatim 11 4,4

Pemilihan moda perjalanan

Jumlah dan prosentase pengunjung yang menggunakan alternatif moda dapat dilihat lebih jelas pada Tabel 6.

Tabel 6. Jenis Moda Pengunjung

Jenis moda Jumlah (Orang) Jumlah (%)

Jalan kaki 0 0 Sepeda motor 209 57,1 Mobil pribadi 44 12,0 Bis 54 14,8 Mikrolet/taksi 59 16,1 Jumlah 366 100

Waktu tempuh yang dibutuhkan

Waktu tempuh yang dibutuhkan pengunjung dan karyawan ke lokasi terkait dengan berbagai macam moda yang mereka gunakan, diperlihatkan pada Tabel 7.

Asal Perjalanan Jumlah (Orang) Jumlah (%)

Rumah 192 75,9

Tempat kerja 9 3,6

Sekolah 48 18,9

Villa/hotel 4 1,6

(10)

Tabel 7. Waktu Tempuh Perjalanan Pengunjung dan Karyawan Waktu tempuh Jumlah (Orang) Jumlah (%)

< 1 jam 172 46,9 1 – 2 jam 172 46,9 2 – 4 jam 0 0 4 – 6 jam 15 4 6 – 8 jam 7 2,2 > 8 jam 0 0 Jumlah 366 100

Jalur masuk perjalanan

Jalur masuk ke UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi berjumlah 3 (tiga) entry line yaitu jalan dari arah Pasuruan-Purwodadi ( jalur A), jalan Surabaya -Purwodadi (jalur B) dan jalan dari arah Malang-Purwodadi ( jalur C). Jumlah responden yang memasuki jalur-jalur tersebut dapat dilihat lebih jelas pada Tabel 8.

Tabel 8. Jumlah Pengunjung dan Karyawan Berdasarkan Jalur Masuk Perjalanan

Jalur masuk Jumlah (Orang) Jumlah (%)

Jalur A 146 39,9

Jalur B 201 54,9

Jalur C 19 5,2

Jumlah 366 100

Hari kedatangan

Karyawan kebun Raya Purwodadi yang berjumlah 157 orang datang setiap hari Senin sampai dengan hari Jumat, sedangkan pilihan hari kedatangan untuk  pengunjung bervariasi, ada yang berkunjung di hari kerja (hari Senin – Jumat) maupun hari libur (hari Sabtu, Minggu dan libur nasional). Jumlah pengunjung berdasarkan hari kunjungan dapat dilihat lebih jelas pada Tabel 9.

Tabel 9. Jumlah Pengunjung Berdasarkan Hari Kunjungan

Hari kedatangan Jumlah (Orang) Jumlah (%)

Senin – Kamis 25 9,9 Jum’at 23 9,1 Sabtu 33 13,0 Minggu 58 22,9 Libur sekolah 114 45,1 Jumlah 253 100 Waktu kedatangan

Waktu kedatangan pengunjung juga sangat bervariasi yang dapat disebabkan oleh perbedaan wilayah asal pengunjung dan ketersediaan/keinginan pengunjung untuk  berekreasi ke UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi. Adapun jumlah responden yang berkunjung ke UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi berdasarkan waktu kedatangan dapat dilihat pada Tabel 10.

(11)

Tabel 10. Jumlah Pengunjung dan Karyawan Berdasarkan Waktu Kedatangan

Waktu kedatangan Jumlah (Orang) Jumlah (%)

07.00 – 08.00 WIB 29 7,9 08.00 – 09.00 WIB 113 30,9 09.00 – 10.00 WIB 91 24,9 10.00 – 11.00 WIB 37 10,1 11.00 – 12.00 WIB 48 13,1 13.00 – 14.00 WIB 48 13,1 Jumlah 366 100 Lama Kunjungan

Lama kunjungan ke UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi beraneka ragam. Data lama kunjungan ini bisa digunakan untuk perencanaan ketersediaan lahan parkir UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi. Jumlah pengunjung berdasarkan lama kunjungan dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Jumlah Pengunjung Berdasarkan Lama Ku njungan

Lama kunjungan Jumlah (Orang) Jumlah (%)

< 1 jam 3 1,2 1 – 2 jam 50 19,8 2 – 4 jam 145 57,3 4 – 6 jam 45 17,8 6 – 8 jam 10 3,9 Jumlah 253 100

Karakteristik Sosio Ekonomi Pengunjung Jenis pekerjaan pengunjung

Jenis pekerjaan merupakan salah satu faktor sosial ekonomi pengunjung yang mendorong keinginan berwisata ke UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi. Mayoritas pengunjung yang datang bekerja sebagai pegawai negeri sipil (36,6%).

Tabel 12. Jumlah Pengunjung Berdasarkan Jenis Pekerjaan Pekerjaan Jumlah (Orang) Jumlah (%)

Karyawan swasta 67 18,3

PNS/ Guru/ TNI/Polri 134 36,6

Wiraswasta 24 6,6

Mahasiswa/pelajar 82 22,4

Ibu Rumah Tangga 4 1,1

Tidak bekerja 51 13,9

Pensiunan 4 1,1

Jumlah 366 100

Frekuensi kedatangan pengunjung

Tabel 13 memperlihatkan bahwa frekuensi kedatangan pengunjung juga bervariasi. Hal ini tergantung pada sejauh mana ketertarikan mereka berwisata ke UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi. Berdasarkan Tabel 10 dapat diketahui bahwa jumlah pengunjung terbanyak adalah pengunjung yang berwisata 1 (satu) kali ke UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi yaitu sebanyak 

(12)

94 orang (37,2%) dan yang paling sedikit adalah yang sudah 4 (empat) kali berwisata ke UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi yaitu sebanyak 8 orang (3,2%). Sedangkan yang sudah > 4 kali ke UPT Balai KonservasiTumbuhan Kebun Raya Purwodadi juga tergolong banyak jumlahnya yaitu 83 orang (32,8%). Ini berarti bahwa banyak yang berkeinginan berwisata ke UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi dan banyak pula yang tidak bosan berkunjung walaupun sudah berulang kali pergi kesana.

Tabel 13. Jumlah Pengunjung Berdasarkan Frekuensi Kedatangan

Frekuensi Jumlah (Orang) Jumlah (%)

1 kali 94 37,2 2 kali 35 13,8 3 kali 33 13,0 4 kali 8 3,2 > 4 kali 83 32,8 Jumlah 253 100

Jumlah Pengunjung Berdasarkan Kegiatan Kunjungan

Penyelenggara kegiatan kunjungan ke UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi antara lain keluarga, teman pihak sekolah maupun tempat kerja. Sedangkan karyawan yang berjumlah 157 orang setiap hari hanya untuk bekerja. Jumlah pengunjung berdasarkan penyelenggaraan kegiatan kunjungan dapat dilihat pad a Tabel 14.

Tabel 14. Jumlah Pengunjung Berdasarkan Kegiatan Kunjungan

Kegiatan Jumlah (Orang) Jumlah (%)

Keluarga 40 15,8

Teman 160 63,2

Pihak sekolah 46 18,2

Kantor/tempat kerja 7 2,8

Jumlah 253 100

Kunjungan ke UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi paling banyak dilakukan dalam rangka acara teman yaitu sebanyak 160 orang (63,2%) dan yang paling sedikit acara pihak kantor/tempat kerja yaitu sebanyak 7 orang (2,8%). Acara antar teman dengan berwisata ke UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi merupakan kegiatan yang sangat sering dilakukan oleh pengunjung usia muda. Kunjungan yang diselenggarakan oleh kantor/tempat kerja memang sedikit, namun berdasarkan hasil wawancara dengan petugas UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi pada waktu-waktu tertentu, jauh lebih banyak khususnya untuk  melakukan kegiatan outbond .

Model Tarikan Pergerakan

Pembentukan model tarikan pergerakan didasarkan pada pemilihan model terbaik dengan menggunakan variabel penjelas : Luas objek per unit kunjungan (X1),

Keunikan (X2) dan harga tiket (X3). Berdasarkan analisis regresi, maka diperoleh

persamaan model yang terbaik adalah sebagai berikut :

Model regresi Y = - 4048 + 24390 X2 R-Sq 52.6% R-Sq(adj) 28.9% Uji F 2.22 Uji T 1,49 P 0.275

(13)

dengan :

Y = Jumlah pengunjung per unit kunjungan (orang) X2 = Keunikan per unit kunjungan

Hasil dari pemodelan jumlah tarikan akan menunjukkan bagaimana variabel penentu jumlah tarikan pengunjung yang masuk adalah variabel keunikan. Apabila terdapat >1 unit kunjungan serupa dalam 1 (satu) kabupaten/kota, maka jumlah pengunjung akan bertambah sebesar 24.390 orang hal ini tidak dibatasi dengan jumlah jenis/objeknya. Jadi, semakin jarang unit kunjungan tersebut ditemui, maka jumlah pengunjung akan semakin bertambah.

PENUTUP Kesimpulan

1. Karakteristik tarikan pergerakan dari obyek wisata UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi berdasarkan hasil analisis memperlihatkan bahwa basis perjalanan pengunjung Kebun Raya Purwodadi mayoritas dari rumah (76%) dan yang paling sedikit dari hotel (1%). Karakteristik asal pergerakan pengunjung paling banyak dari Kota/Kabupaten Pasuruan (39%) dan yang paling sedikit dari daerah lain diluar Propinsi Jawa Timur (5%). Pengunjung paling banyak menggunakan moda sepeda motor (57%). Waktu tempuh pengunjung mayoritas 1 – 2 jam (47%) dan kurang dari 1 jam (47%) . Jalur masuk pengunjung mayoritas dari arah Surabaya-Purwosari (45%). Karakteristik pemilihan hari kunjungan pengunjung mayoritas hari libur sekolah (45 %) dan yang paling sedikit hari Jum’at (9 %). Para pengunjung obyek wisata memilih waktu kunjungan paling banyak pukul 08.00 – 09.00 WIB (31%) dan lama kunjungan paling banyak adalah 2 - 4 jam (58%). Pekerjaan pengunjung paling banyak sebagai karyawan swasta (37%) dan yang paling sedikit adalah ibu rumah tangga (1%) dan pensiunan (1%). Mayoritas pengunjung baru pertama kali ke Kebun Raya Purwodadi (37%) dan yang paling sedikit adalah 4 kali (3%). Kegiatan kunjungan pengunjung mayoritas untuk acara bersama teman (63%)

2. Faktor-faktor yang nyata mempengaruhi pergerakan menuju obyek wisata UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi adalah variabel keunikan sehingga model regresi yang terbentuk adalah :

Y = - 4048 + 24390 X2 Dengan :

Y = Jumlah tarikan pergerakan (orang) X2 = Variabel keunikan

Saran

1. Untuk mendukung hasil pemodelan yang dihasilkan dalam penelitian ini, maka dapat juga dikaji analisa dengan variabel jenis kendaraan per luas unit kunjungan. Hal ini dapat dijadikan pembanding dalam memperkirakan jumlah tarikan pergerakan di UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi.

2. Perlu adanya penelitian lanjutan mengenai tarikan pergerakan dengan variabel lain, maupun penelitian yang terkait dengan proyeksi perkembangan pengunjung dan kebutuhan parkir.

DAFTAR RUJUKAN

Kurniati, Inayah. 2003. Model Tarikan Perjalanan Pengunjung pada Kawasan Pusat  Perbelanjaan di Kota Malang, Skripsi tidak diterbitkan. Malang : Program Studi Perencanaan Wilayah Kota Universitas Brawijaya.

Morlock, Edward. K. 1985. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi. Edisi Kedua. Terjemahan Ir. Johan Kelanaputra Hanim. Jakarta : Erlangga.

Tamin, Ofyar.Z. 2000. Perencanaan dan Permodelan Transportasi. Bandung:Penerbit ITB.

Gambar

Gambar 1 .  Bangkitan dan Tarikan Pergerakan (Sumber : Tamin, O.Z., 2000 : 40) Klasifikasi Pergerakan
Gambar 2 .  Diagram Alir  Tahapan Penelitian Survai Pendahuluan
Tabel 2. Kriteria Penentu Variabel Keunikan
Tabel 1. Desain Survai
+6

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan jawaban terhadap kebijakan dan praktik tata kelola akademik dan non-akademik dan menemukan dukungan alternatif dari konsep

Perlu diketahui, perosoalan sumber keuangan desa sebelumnya bersumber dari (APBD), bahkan peraturan perundangan- undangan seperti Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun

Apabila dalam pelaksanaanya tidak memenuhi ketentuan/syarat termaksud diatas, maka rekomendasi ini menjadi tidak berlaku dan segala sesuatu yang berkaitan dengan

Kesehatan Kerja (Occupational Health) didefinisikan sebagai suatu aspek atau unsur kesehatan yang erat berhubungan dengan lingkungan kerja dan pekerjaan, yang secara

Hasil analisis menunjukkan bahwa ada interaksi antara media pembelajaran dengan kemampuan awal siswa terhadap keterampilan membaca nyaring; media pembelajaran slide

APPNIA; Jakarta 12 April 2017 ___________________________________ phariyadi,staff.ipb.ac.id 8 Purwiyatno Hariyadi phariyadi.staff.ipb.ac.id Standar Deviasi Pembinaan Akan mendorong

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhananu Wata’ala Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat nikmat, hidayah dan karunia-Nyalah sehingga penulis dapat

Dalam hal ini telah disebutkan mengenai alat bukti pemeriksaan tindak pidana Keimigrasian dalam Pasal 108 huruf (b) Undang-undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang