• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemberlakuan Rencana Kerja & Anggaran Alkes-net

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pemberlakuan Rencana Kerja & Anggaran Alkes-net"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Rumah Sakit Karya Medika I

PEMBERLAKUAN RENCANA KERJA

DAN ANGGARAN ALAT MEDIS

RUMAH SAKIT KARYA MEDIKA I

Jl. Imam Bonjol No. 9B Cikarang Barat, Bekasi Telp. ( 021 ) 8900191, 8900190

Fax. ( 021 ) 89107753

www.karyamedika.com

(2)

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KARYA MEDIKA I No : /SK-DIR/RSKM I/XI/2016

TENTANG

PEMBERLAKUAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN ALAT MEDIS DI RUMAH SAKIT KARYA MEDIKA I

DIREKTUR RUMAH SAKIT KARYA MEDIKA I

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka mengelola risiko alat medis di RS Karya Medika I, Manajemen perlu menetapkan Rencana Kerja dan Anggaran Alat Medis. Untuk itu dibutuhkan Pemberlakuan Rencana Kerja dan Anggaran Alat Medis di RS Karya Medika I.

b. Bahwa Pemberlakuan Rencana Kerja dan Anggaran Alat Medis di RS Karya Medika I ini dimaksudkan untuk dapat menjadi acuan, petunjuk dan pemberi arah serta memudahkan bagi manajemen dalam mengawasi dan menyusun regulasi dalam rangka pengorganisasian, pengkoordinasian dan pengelolaan risiko alat medis di RS Karya Medika I.

Mengingat : 1. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan,

2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit,

3. Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat-alat Kesehatan, 4. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 1439/MENKES/SK/XI/2002 tentang Penggunaan Gas Medis Pada Sarana Pelayanan Kesehatan,

5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1189/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Produksi Alat Kesehatan Dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, 6 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

(3)

1189/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Produksi Alat Kesehatan Dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, 7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

54 tahun 2015 tentang Pengujian Dan Kalibrasi Alat Kesehatan,

8. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129 / Menkes / SK / II / 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.

M E M U T U S K A N Menetapkan :

Kesatu : SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RS KARYA MEDIKA I TENTANG PEMBERLAKUAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN ALAT MEDIS DI RUMAH SAKIT KARYA MEDIKA I

Kedua : Pemberlakuan Rencana Kerja dan Anggaran Alat Medis di RS Karya Medika I ini dijadikan sebagai acuan untuk pembuatan regulasi dan atau kebijakan dalam rangka pemeliharaan dan pengelolaan risiko alat medis di RS Karya Medika I

Ketiga : Segala Biaya yang timbul akibat diterbitkannya Keputusan ini dibebankan pada Anggaran Rumah Sakit

Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal di tetapkan dengan ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kesalahan akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Bekasi, 15 Nopember 2016 Direktur RS KARYA MEDIKA I

(4)

I. PENDAHULUAN.

Sebagaimana telah ditetapkan oleh pengelola , bahwa salah satu misi Rumah Sakit Karya Medika I adalah “ menyediakan sumber daya yang berkualitas “. Alat Medis merupakan bagian dari komponen sumber daya, maka pada hakekatnya alat medis harus pula berkualitas dalam arti mampu digunakan untuk memberikan pelayanan dan perawatan kesehatan secara maksimal dan memuaskan pasien.

Dalam upaya menyediakan alat medis yang berkualitas, maka pada hakekatnya ada dua kegiatan yang harus mendapat perhatian penuh, yaitu :

1. “ Pengadaan “ Alat Medis

Dalam pengadaan alat medis langkah pertama kali yang harus diperhatikan adalah perencanaan, alat medis apa yang akan dibeli harus berdasarkan hasil kajian atas kebutuhan pelayanan dan perawatan yang efisien dan efektif. Dari hasil kajian tersebut akan muncul beberapa kebutuhan akan alat medis, untuk itu disusunlah program pengadaannya. Dalam menentukan program pengadaan sudah tentu harus memperhatikan skala prioritas kebutuhan karena akan berkaitan dengan keterbatasan anggaran, oleh karenanya harus dilakukan secara selektif.

Langkah berikutnya adalah proses pelaksanaan pengadaan alat medis, dalam langkah ini merupakan awal untuk menjamin tersedianya kualitas alat medis yang mumpuni. Untuk itu perlu dilakukan permintaan penawaran dari berbagai supplier agar ada beberapa alternative pilihan sehingga didapatkan alat medis yang paling berkualitas. Dalam pemilihan kualitas seyogyanya dilakukan uji coba ( demonstrasi ) alat, karena dengan uji coba diharapkan akan kelihatan hasil dari fungsi alat tersebut dan risiko lainnya yang mungkin terjadi.

2. “ Perawatan “ Alat Medis

Selain melalui proses pengadaan, untuk mampu menyediakan alat medis yang berkualitas adalah melakukan perawatan terhadap alat tersebut. Dengan melakukan perawatan diharapkan bahwa alat medis yang selalu dipakai dan pasti mengalami perubahan dapat kembali pada kondisi semula ( kondisi normal ).

Hal : 1 dari 5

Lampiran I

Keputusan Direktur Rumah Sakit Karya Medika I No. : /SK-DIR/RSKM I/XI/2016 Tanggal : 15 Nopember 2016

(5)

Perawatan yang paling utama harus dilakukan adalah perawatan pencegahan terjadinya kerusakan ( preventive maintenance ). Oleh karenanya perlu di buat jadwal pemeliharaan secara rutin dan periodik dari setiap alat sebagai program pemeliharaan alat medis. Program pemelharaan alat medis tersebut harus diimplementasikan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

Jika telah dilakukan preventive maintenance tetapi tetap terjadi kerusakan atau tidak berfungsinya alat tersebut, maka perlu dilakukan perbaikan. Perbaikan alat medis dilakukan sesuai dengan keberadaan kondisi alat tersebut, sehingga tidak dibuat jadwalnya kecuali terhadap alat yang direkomendasikan jadwal perbaikan oleh produsennya.

Dengan memperhatikan proses pengadaan dan perawatan diharapkan kualitas alat medis bisa terjaga, maka disinilah perlunya dibuat program “ pengadaan “ dan “ pemeliharaan

“ alat medis.

II. LATAR BELAKANG

Penyebab komplain pelayanan dan perawatan kesehatan yang disampaikan oleh pasien dan atau keluarganya bukan hanya karena faktor staf yang kurang berkualitas dalam melayani pasien, tapi kadang kala disebabkan karena faktor alat medis yang hasilnya kurang akurat sehingga bisa menimbulkan kesalahan diagnosis penyakit atau hal lainnya. Jadi penyediaan alat medis yang berkualitas itu sangat penting dalam melayani pasien, sehingga dalam proses pengadaan harus direncanakan secermat mungkin dan pelaksanaan pengadaannya harus dilakukan seteliti-telitinya. Ada anggapan bahwa harga berbanding lurus dengan kualitas, maksudnya kalau harganya mahal maka otomatis kualitasnya bagus dan sebaliknya jika harga murah maka kualitasnya rendah, anggapan tersebut tidak selalu benar.

Kualitas alat medis akan teruji setelah digunakan, namun dengan adanya penggunaan yang terus menerus kualitas alat juga akan menurun. Untuk itulah selama proses pemakaian harus dilakukan pemeliharaan terhadap alat tersebut dengan harapan alat tersebut tetap dalam kondisi normal.

Untuk menjamin kondisi normal dari alat medis, maka baik pengadaan maupun pemeliharaan alat medis tersebut harus dibuatkan rencana kerjanya sehingga setiap langkah kegiatan yang berkaitan dengannya dapat terarah pada sasaran terciptanya alat kesehatan yang berkualitas.

(6)

III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

1. Tujuan Umum.

2. Tujuan umum dari program pengadaan dan pemeliharaan alat medis di Rumah Sakit Karya Medika I adalah untuk mewujudkan tersedianya alat-alat medis yang berkualitas sesuai dengan salah satu misi Rumah Sakit.

3. Tujuan khusus.

3.1. Efisiensi dan efektifitas dalam memberikan pelayanan dan perawatan kesehatan.

3.2. Mencegah komplain dari pasien dan atau keluarganya.

3.3. Mempertahankan atau meningkatkan kepercayaan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang diberikan Rumah Sakit.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

1. Kegiatan pokok.

Memeriksa/mengidentifikasi alat medis secara rutin dan periodik serta temuan yang didapat ditindaklanjuti dengan melakukan perbaikan atau pengadaan alat medis sehingga kualitas alat medis dapat tetap terjaga atau terjamin.

2. Rincian kegiatan.

2.1. Membuat jadwal pemeriksaan/identifikasi alat medis. 2.2. Melakukan pemeriksaan alat medis sesuai jadwal.

2.3. Membuat laporan hasil temuan pemeriksaan dan merumuskan upaya tindak lanjutnya.

2.4. Menindak lanjuti temuan dengan melakukan, perawatan, perbaikan atau pengadaan.

2.5. Mengevaluasi hasil tindak lanjut serta melakukan upaya lainnya jika diperlukan.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Untuk dapat mencapai tujuan, baik tujuan umum maupun tujuan khusus maka kegiatan yang dilakukan dalam menyusun dan mengimplementasikan program pengadaan dan pemeliharaan alat medis dilakukan dengan cara :

1. Menunjuk petugas yang ditugaskan untuk melakukan audit/pemeriksaan alat medis. 2. Melakukan audit/pemeriksaan terhadap setiap alat medis yang ada di Rumah Sakit. 3. Mengadakan rapat staf yang tugasnya berkaitan dengan pengelolaan alat medis. 4. Study banding ke RS. lain.

5. Kunjungan kerja ke supplier alat medis.

(7)

VI. SASARAN.

Sasaran yang diharapkan dari program pengadaan dan pemeliharaan alat medis pada tahun 2016 adalah sbb :

1. Sasaran dari pengadaan alat medis adalah terpenuhinya alat medis sesuai dengan pelayanan dan asuhan keperawatan yang ada di Rumah Sakit Karya Medika I, dengan hanya merujuk pasien ke Rumah Sakit lain dalam hal diperlukannya pemeriksaan yang berkaitan dengan :

1.1. Pemeriksaan MRI ( Magnetic Resonan Imaging ).

1.2. Pemeriksaan Laboratorium khusus tentang Patologi Anatomi

2. Sasaran dari program perawatan alat medis adalah meminimalisir waktu tunggu pelayanan/perawatan kesehatan yang disebabkan karena tidak tersedianya alat yang berfungsi untuk melakukan pelayanan.

VII. SKEDUL/JADWAL KEGIATAN.

1. Penunjukan petugas pemelihara Alat medis 2. Membuat jadwal audit/pemeriksaan alat medis. 3. Melakukan pemeriksaan.

4. Rapat penyusunan program 5. Implementasi program

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA.

1. Evaluasi pelaksanaan kegiatan.

Obyek evaluasi kegiatan ini adalah jadwal kegiatan dari program yang telah dibuat, apakah jadwal program pengadaan dan pemeliharaan ini diimplementasikan sesuai dengan skedul atau bergeser. Apabila terjadi pergeseran jadwal, bagaimana pengaruhnya terhadap kegiatan yang lain dan upaya apa yang dilakukan agar tujuan dari program dimaksud dapat tetap tercapai.

Evaluasi dilakukan oleh Kepala Bidang Penunjang Medis pada setiap 4 ( empat ) bulan sekali yaitu :

 Bulan Mei, untuk periode Januari – April.

 Bulan September, untuk Periode Mei – Agustus.

 Bulan Januari, untuk periode September- Desember.

2. Pelaporan

(8)

Laporan kegiatan dilakukan oleh Kepala Bidang Penunjang Medis pada setiap bulan April, Agustus dan Januari dan disampaikan secara tertulis ( bentuk formulir laporan terlampir ) kepada Direktur Rumah Sakit.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

1. Pencatatan.

Setiap kegiatan pengadaan dan perawatan alat medis dilakukan pencatatan dan pendokumentasian, antara lain :

 Permohonan pengadaan alat kesehatan.

 Purchase Order alat medis.

 Penawaran dari supplier.

 Faktur pembelian.

 Surat Jaminan.

 Kontrak ( perjanjian ) jika ada.

 Kartu perawatan alat medis

2. Pelaporan.

Laporan dibuat oleh Kepala Bidang Penunjang Medis secara tertulis disampaikan kepada Direktur Rumah Sakit pada setiap bulan Mei, September dan Januari.

3. Evaluasi kegiatan.

Evaluasi dilakukan terhadap, jadwal/skedul kegiatan, pencapaian sasaran, hambatan implementasi, upaya mengatasi hambatan dan hal lain yang dianggap penting. Evaluasi secara menyeluruh dilakukan pada setiap bulan Mei, September dan Januari.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis data dari penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) siswa yang dikenai model pembelajaran TSTS mempunyai prestasi

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh tingkat pertumbuhan perusahaan, kesulitan keuangan yang dialami perusahaan, audit tenure dengan klien yang sama, dan opini

Diagram tegangan pada balok yang mengalami lentur merupakan benda tegangan dengan arah tegangan sesuai dengan arah momen yang bekerja, pada momen positip serat atas

The problems are that in recent year Indonesia has suffered the tropical forest deforestation and degradation due to rapid development of mining, excessive forest

Truk yang masuk / keluar Timbangan harus secara perlahan- lahan, sebab perangkat elektronik yang terpasang di timbangan sangat peka (sensitif) terhadap beban kejut.

4.3 Menciptakan olahan pangan buah dan sayuran menjadi makanan cepat saji yang sehat sesuai rancangan dan bahan yang ada di wilayah setempat5. Pengertian makanan cepat

Pencatatan registrasi tabung masih menggunakan buku atau sistem manual sehingga waktu registrasi lebih lama, penomoran tidak akurat dan membutuhkan tempat untuk

Adanya Pusat Musik Modern ( Modern Music Center ) memberikan dampak yang sangat baik bagi setiap kegiatan orang yang menyukai musik, dan menjadi destinasi untuk mengasah