• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerimaan Buah / Bunch Reception

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penerimaan Buah / Bunch Reception"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Penerimaan Buah / Bunch

Reception

(2)
(3)

Flow Chart

HOPPER LOAD RAMP100% TBS 100% TO REBUSAN

I. MASTER PLAN STATION

Mass balance untuk stasiun ini sebagai berikut:

(4)

Jenis-Jenis APD pada Stasiun

Penerimaan Buah

1.

A.P. Kepala (Head Protection): Helmet, Hair

protection, Hats/Cap.

2.

A.P. Tangan : sarung tangan (Gloves)

3.

A.P. Kaki (Foot Protection): Safety shoes

4.

Pakaian Pelindung

Alat dan Bahan yang digunakan

1.

Ganju.

2.

Tojok

(5)

PROSES PRODUKSI CPO

TBS/FFB

100%

CPO

20% sd 24%

- FFA (< 2.75%) - DOBI (> 3.1) - Dirt (< 0.015) - Moisture (< 0.15) - Beta carotene (> 500)

KERNEL

5% sd 7%

WASTE

- RAW SLUDGE (50%) - FIBRE (11%)

PKS

Product

Processing

Raw Material

(6)

TBS/FFB 100% Condensate

 20 % to FFB Sterilized FFB  20-25% to FFB

Oil Loss Sterilization 0.06 % to FFB

Empty Bunch 0.45 % Ash

oil loss 0.30% to FFB MPD  50-55 % to FFB

Fruit

USB < 1% to FFB

Temp.+/- 95 0C Oil Loss 0.01% to FFB

Min 15 min

Digested Fruit

O.L.O.S < 0.5 - 1.0 % Max Crude Oil Nut & Fibre

Press Fibre Oil Loss To FFB 0.50 % Kernel Loss in Fibre 1.80 on sample

Oil Loss 0.4% to FFB Limbah cair Temp.  95C Fibre  12% to FFB Waste Water 50-60 % to FFB Nut VM ± 20 % VM. 0.18% Dirt <0.018 Shell ± 7% FFB FFA < 2.75% Production Kernel Recovery 4 - 7.5 %: FFB Admixture < 6%

PENGATURAN BERBAGAI TINGKATAN PENGOLAHAN

TBS / FFB PEMBUANGAN GAGANG TANDAN EMPTY BUNCH DISPOSAL PENERIMAAN RECEPTION REBUSAN STERILIZATION PENEBAH STRIPPING PELUMATAN DIGESTION PRESS OIL EXTRACTION PEMURNIAN CLARIFICATION PEMISAHAN BIJI DAN SABUT

NUT & FIBER SEPARATRION PENYIMPANAN MINYAK OIL STORAGE PENGOLAHAN LIMBAH EFFLUENT TREATMENT RECOVERY TANK PENGOLAHAN BIJI DAN INTI

NUT/KERNEL TREATMENT

PENYIMPANAN INTI

(7)

KEBIJAKAN YANG HARUS DILAKSANAKAN

a. Seluruh truk pengangkut TBS inti maupun luar harus menyerahkan SPB

ke petugas POS

b. Seluruh truk pengangkut TBS inti / luar harus melalui jembatan timbang

untuk mengetahui berat TBS yang dibawa baik pada saat masuk maupun keluar PMKS

c. Seluruh truk pengangkut TBS harus melakukan proses antrian masuk ke

PMKS. Kontrol penerimaan diatur oleh POS

d. Sortasi mutu buah:

 Seluruh truk pengangkut TBS luar dan plasma harus disortir

sebelum TBS nya dibongkar di loading Ramp

 Truk TBS inti dilakukan sortasi mutu TBS secara acak untuk

(8)

DASAR-DASAR OPERASIONAL

1.

Pos Keamanan

a. Mengatur antrian kenderaan pengangkut TBS / CPO / Kernel b. Mencatat kendaraan yang masuk dan keluar PMKS

c. Mencegah manipulasi terhadap TBS yang diterima

2.

Fungsi stasiun penerimaan

a. Penerimaan TBS

b. Penampungan sementara

c. Persiapan untuk pengolahan

3.

Tandan Buah Segar (TBS / FFB)

TBS merupakan bahan baku pengolahan di PMKS. TBS terdiri dari berondolan, tandan, tangkai, dan kelopak daun yang diperoleh dari kebun. Hasil produksi serta kualitas CPO dan kernel yang dihasilkan tergantung dari mutu TBS yang diolah.

(9)

DASAR-DASAR OPERASIONAL

4.

Sortasi TBS/ Grading TBS

Dilakukan untuk mengetahui mutu buah yang diterima.

Kriteria-kriteria TBS yang sering dijumpai adalah:

a. Buah mentah (unripe)

Adalah janjangan yang memberondol kurang dari 1 berondolan per kilogram janjang

b. Buah masak (ripe)

Adalah janjangan yang warnanya kemerahan dan memberondol paling sedikit 1 (satu) berondolan per kilogram janjang dan paling banyak 50%

c. Buah terlalu masak (over ripe)

Adalah janjang buah yang memberondol lebih dari 50% hingga maksimum 90%

(10)

DASAR-DASAR OPERASIONAL

d. Janjangan Kosong (Empty Bunch)

Adalah janjang buah yang memberondol lebih dari 90 % hingga memberondol seluruhnya

e. Buah abnormal

Adalah janjang buah yang gagal berkembang menjadi buah masak normal, antara lain: buah parthenocarpi, buah batu, dan buah sakit. f. Tangkai panjang (Long Stalk)

Adalah janjang yang panjang gagangnya lebih dari 2 cm diukur dari potongan yang terdekat dengan sisi permukaan buah.

g. Buah dimakan tikus

Adalah terdapat lebih dari 3 (tiga) berondol dalam satu janjang dijumpai bekas baru gigitan tikus

 Merupakan salah satu metode sortasi TBS

 Diterapkan untuk mengurangi presentase sampah yang masuk ke pabrik

 Menentukan kualitas TBS sesuai kriteria yang ditentukan

(11)

PERALATAN PENDUKUNG

1. Jembatan Timbang (weightbridge)

 Menggunakan sistem elektronik, jembatan timbang dan ruang timbangan,

dilengkapi indikator dan komputer.

 Fungsi jembatan timbang:

1. Mengetahui jumlah janjang dan tonase TBS yang masuk

2. Mengetahui tonase produksi CPO dan Kernel yang keluar PMKS

3. Menimbang tonase yang masuk dan keluar yang berhubungan dengan pabrik dan kebun

2. Loading Ramp

 Terdapat pintu untuk pengaturan TBS yang akan diisikan kedalam lori.  Buka tutup pintu dilakukan menggunakan sistem hidrolik.

 Fungsi loading ramp adalah tempat penampungan TBS sementara dan

(12)

PERALATAN PENDUKUNG

3. Lori

 Fungsi: tempat menampung buah yang akan direbus

 Konstruksi: terbuat dari plat besi dengan dinding berlubang

diameter ±10 mm agar penetrasi steam dan pembuangan air

dalam buah lebih efektif

 Kapasitas: 2,5 Ton (Hoisting crane)

 Kapasitas: 4,5 Ton dan 7,5 Ton (Tippler)

4. Dirt Conveyor

 Umumnya terdapat pada pabrik-pabrik yang memasang kisi-kisi di ramp  Umumnya terbuat dari scrapper bar atau memodifikasinya dari Screw

a) Jumlah unit lori tersedia dirumuskan: 6 jam operasi x rated throughput = --- kapasitas lori terpasang

(13)

PERALATAN PENDUKUNG

5.Capstand

Alat untuk menarik lori dilengkapi roll untuk menggulung tali,

kecepatan

±

20 m/min

6.Bollard

 Fungsi: Sebagai pembantu membalik arah tarikan lori yang ditarik

Capstand

 Konstruksi: berbentuk roller dilengkapi bearing

7.Transfer Carriage

 Umumnya kapasitas 3 lori, terdapat 2 unit

 Semi Automatic

 Rail: 50 x 50 mm dengan jarak 600 mm

(14)

VARIETAS BUAH

DURA:

Cangkang tebal berukuran 2 – 8 mm

Mesocarp Tipis, presentase mesocarp terhadap buah 35% - 50

%

Extraksi minyak rendah, 17 – 18%

Inti besar

Bijinya tidak dikelilingi sabut

DELI DURA

Cangkang relatif tebal

Presentase mesocarp terhadap buah bisa mencapai 65 %

Inti relatif besar

(15)

TENERA

Cangkang tipis 0,5 – 4 mm

Presentase Mesocarp terhadap buah 60 - 90 %

Mempunyai cincin serat di sekeliling biji

Ekstraksi tinggi 22% - 24%

PISIFERA

Tidak mempunyai cangkang

Mempunyai cincin serat tebal mengelilingi kernel

yang berukuran kecil

(16)

KLASIFIKASI TBS BERDASARKAN FRAKSI

No Uraian Fraksi Kriteria

1 Sangat mentah 00 Berondol 0%

2 Mentah 0 Berondol s/d 12.5 %

3 Matang 1 Berondol 12.5%-25%

4 Matang I 2 Berondol 25% - 50%

5 Matang II 3 Berondol 50% - 75%

6 Lewat Matang I 4 Berondol 75%-100%

7 Lewat matang II 5 Buah dalam ikut memberondol

(17)

KLASIFIKASI TBS BERDASARKAN FRAKSI

(UNTUK TBS PLASMA)

No. Uraian Fraksi Kriteria Denda

1 Sangat mentah 00 Berondol 0% 50% x % BM xberat TBS

2 Mentah 0 Berondol s/d 12.5 % 50% x % BM x berat TBS

3 Matang 1 Berondol 12.5%-25%

-4 matang I 2 Berondol 25% - 50%

-5 Matang II 3 Berondol 50% - 75%

-6 Lewat Matang I 4 Berondol 75%-100%

-7 Lewat matang II 5 Buah dalam ikut memberondol 25% x (%LM-5%) x TBS

(18)

Kriteria Target a. TBS

Buah Mentah Unripe 0%

Buah Kurang Matang Under Ripe Max. 5 %

Buah Matang Ripe Min. 85 %

Buah Terlalu Matang Over Ripe Max. 5 % Janjangan Kosong Empty Bunch Max. 1 %

Total Buah Normal 96%

Buah Pasir Parthenocarpie Max. 1 % Buah keras Hard bunch Max. 3 % Total Buah Abnormal Max. 4 %

Brondolan lepas Min. 7 %

Brondolan busuk Rotten Lossen Fruit Max. 5 % Tangkai panjang ( > 2,5 cm ) 0%

Kotoran Dirty 0%

BJR < 3,5 kg 0%

Buah Dura 0%

(19)

ADMINISTRASI SORTASE TBS INTI

DATA PENGAWASAN MUTU BUAH

TANGGAL SORTASI : JAM MASUK KE PMKS :

KEBUN : JLH TANDAN DIANGKUT :

DIVISI : BERAT TBS DIANGKUT :

TAHUN TANAM : JLH TANDAN DISORTASI :

NOMOR BLOK : NAMA KERANI BUAH :

TANGGAL PANEN : NAMA ASSISTEN :

NO. TRAKTOR/TRUK : NAMA PENYORTIR :

NAMA SUPIR : NAMA PENGECEK :

No Jenis Jlh tandan % std Bobot Nilai Keterangan

1 MENTAH 0% (3,00) TBS dengan berondolan < 1:1

2 MATANG 80% 1,00 TBS dengan berondolan 1:1

3 TERLALU MATANG 20% 1,00 TBS dengan berondol > 50%

4 JANJANGAN KOSONG 0% (1,00) TBS dengan berondolan > 90%

TOTAL 100%

DIMAKAN TIKUS Lebih dari 3 berondolan

(20)

Weightbridge

Fungsi:

Untuk menimbang berapa jumlah tonase material yang masuk ke dalam pabrik dan berfungsi untuk menimbang produksi yang diangkut ke luar

pabrik untuk diserahkan kepada pembeli seperti: TBS, sirtu, pupuk, material Unit Jembatan Timbangan terdiri dari:

 Timbangan mekanis

 Timbangan elektronik

Spesifikasi:

 Kapasitas 40 ton (45 ton)  Akurasi 10 kg

< 5 kg dibulatkan 0 > 5 kg dibulatkan 10

(21)

PENGOPERASIAN JEMBATAN TIMBANG

1.

Sebelum dioperasikan

Periksa terlebih dahulu beberapa indikator: Jarum Numerik

Printer menunjukkan angka 0 pada beban kosong.

Bandingkan angka yang ditunjuk kosong oleh Timbangan

Mekanis dengan timbangan elektronik terhadap beban yang

sama.

Note:

Tingkat perbaikan yang dapat dilakukan sejauh hal tersebut tidak

bertentangan dengan ketentuan yang digariskan oleh jawatan

Metrologi. Misalnya: tidak membuka seal/ segel

(22)

2.

Truk yang masuk / keluar Timbangan harus secara

perlahan-lahan, sebab perangkat elektronik yang terpasang di timbangan

sangat peka (sensitif) terhadap beban kejut. Truk yang ditimbang

harus berada di tengah lantai timbangan, agar beban yang dipikul

oleh Timbangan terbagi rata. Perhatikan batas kapasitas

Maximum Timbangan adalah 40 ton (45 ton).

3.

Kondisi ruang timbangan tetap dipertahankan ± 20ºC, karena

berpengaruh terhadap sensitifitas dari perangkat Elektronik

Timbangan.

(23)

LOADING RAMP

Type: Miring dan pintu vertikal

Konstruksi: dibuat dari struktur IWF (I wide profile)

Kemiringan dibuat dari T-BAR dengan jarak 10 mm untuk

menjatuhkan sampah

Tiap kompartemen dilengkapi dengan pintu yang digerakkan oleh

hydrolik

Kemiringan Loading Ramp dibuat 25 – 27º terhadap horizontal

Sisi miring untuk menurunkan sampah dibuat dengan 45º

(24)

PENGOPERASIAN

LOADING RAMP

Hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai

berikut:

Periksa lantai loading Ramp dari

kerusakan, kerenggangan

Periksa Level Oil Hydraulic pada Power

pack

Periksa Pintu ramp

Pengisian TBS ke dalam Lory agar

merata

Tetap pegang prinsip first in – first out

(FIFO)

(25)

Fungsi Utama:

Menerima TBS dari angkutan dan mengantarkannya ke

pabrik.

Objective Penerimaan TBS

Design transport yang sesuai

Pastikan mobilitas transport cepat

Minimalisasi kehilangan berondolan

Minimalisasi Double handling

Effisiensi lori

Objective Penyimpanan TBS

Membatasi Kapasitas Penyimpanan

LO

ADI

N

G

RA

MP

(26)

LOADING RAMP

Objective Penyuplaian TBS ke proses

System alur yang benar

Pergerakan yang minimum

Pemuatan TBS yang mudah ke rebusan

FFB Transport

Ada dua system yang digunakan:

Road Transport: Truk, Container/Trailer

Rail Transport: Menggunakan lory ke lapangan untuk mengangkut

langsung TBS ke pabrik

(27)

Keuntungan:

Kecepatan pengangkutan lebih tinggi

Dapat mengangkut dari jarak yang relatif jauh

Kelemahan:

Pemuatan yang terlalu banyak sehingga memperbesar peluang

kerusakan pada TBS

Truk yang tidak dilengkapi dengan mekanisme penuangan akan

cenderung memakan waktu yang banyak saat pembongkaran

First in first out secara alami umumnya tidak terpenuhi

Pembongkaran TBS cenderung memaksa pemberondolan

(28)

Rail Transport

Keuntungan:

Tidak ada penanganan tambahan

Sangat ekonomis dioperasikan

Sistem penanganan yang sangat baik

Kelemahan:

Geografis kebun harus rata

Jarak yang tidak terlalu jauh

Memakan biaya yang terlalu mahal dalam pembuatan instalasi

sistem rel.

(29)

LOAD CELL

(30)

SAMPAH LOADING

RAMP

Hopper LOADING

RAMP

(31)

RAIL Track

CAPSTAN

BOLLARD

(32)

POWER PACK

(33)

PRAKTEK

Struktur

Lapisan

TBS

Mehngena

l Varietas

TBS

(34)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuh buku yang di tulis Marchella antara lain Generasi 90’an yang memiliki 4 jilid, “Nanti Kita Cerita Tentang Hari ini”.. Kutipannya dimuat dalam lagu Kunto

Pada saat yang bersamaan ketika terjadi kebocoran gas elpiji yang mengakibatkan tegangan keluaran komparator bernilai tinggi, maka rangkaian multivibrator bistabil akan

Karya Agung Megah Utama, Lubuk Basung, Sumatera Barat berkaitan dengan beban kerja, job relation, dan stres kerja bagi karyawan agar mereka dapat meningkatkan kinerjanya

Keterkaitan ini menunjukkan bahwa individu dengan karakter maskulin memiliki kecenderungan sikap yang negatif yang tinggi terhadap korban pemerkosaan, sementara individu

Salah satu perencanaan yang baik meliputi perencanaan tata letak pabrik karena tata letak pabrik digambarkan sebagai suatu susunan fasilitas fisik (perlengkapan,

Artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang bagaimana supervisi akademik dilakukan sebagai upaya pembinaan kompetensi profesional guru pendidikan anak usia

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat serta HidayahNya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “PENERAPAN METODE

Dalam lukisan yang berjudul Ramayana, karya I Gusti Ketut Kobot, secara keseluruhan dilihat dari perbedaan warna biru tua yang kelam pada bagian atas latar