• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING

CYCLE 7E DENGAN BANTUAN MEDIA LKS TERHADAP

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI IPA SMAN 1

NARMADA TAHUN AJARAN 2015/2016 PADA MATERI LARUTAN

PENYANGGA

JURNAL SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan

Program Sarjana (S1) Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Mataram

Oleh:

SITI NURHAYATI

NIM: E1M 012 059

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

(2)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING

CYCLE 7E DENGAN BANTUAN MEDIA LKS TERHADAP

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI IPA SMAN 1

NARMADA TAHUN AJARAN 2015/2016 PADA MATERI LARUTAN

PENYANGGA

JURNAL SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan

Program Sarjana (S1) Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Mataram

Oleh:

SITI NURHAYATI

NIM: E1M 012 059

Dosen Pembimbing Skripsi I,

( Eka Junaidi, S.Si. M.Si., )

NIP: 19780607 200501 1 001

Dosen Pembimbing Skripsi II,

( Syarifa Wahidah Al Idrus, M.Si., )

NIP: 19760105 200212 2 003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

(3)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS MATARAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jln. Majapahit No.62 Telp. (0370)623873, Fax. 634918 Mataram 83125

HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN JURNAL SKRIPSI

Jurnal Skripsi berjudul : Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle

7E Dengan Bantuan Media LKS Terhadap Kemampuan

Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA SMAN 1 Narmada

Tahun Ajaran 2015/2016 Pada Materi Larutan

Penyangga.

Telah disetujui oleh dosen pembimbing skripsi sebagai salah satu persyaratan

untuk memperoleh gelar sarjana kependidikan, pada Program Studi Pendidikan

Kimia.

Mataram, Juli 2016

Dosen Pembimbing Skripsi I,

(Eka Junaidi, S.Si. M.Si.,)

NIP: 19780607 200501 1 001

Dosen Pembimbing Skripsi II,

(Syarifa Wahidah Al Idrus, M.Si.,)

(4)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E DENGAN BANTUAN MEDIA LKS TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 NARMADA TAHUN AJARAN 2015/2016 PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA

THE EFFECT OF APPLYING LEARNING MODEL OF LEARNING CYCLE 7E WITH MEDIA LKS TOWARD STUDENTS’ CRITICAL THINKING ABILITY AT CLASS XI IPA

SMAN 1 NARMADA IN ACADEMIC YEAR 2015/2016 AT LARUTAN PENYANGGA MATERIAL

1)

Siti Nurhayati, 2) Eka Junaidi 2) Syarifa Wahidah Al Idrus 1)

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas Mataram

2)

Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas Mataram Email: sinhay021@gmail.com.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran

learning cycle 7E dengan bantuan media LKS terhadap kemampuan berpikir kritis siswa

kelas XI IPA SMAN 1 Narmada tahun ajaran 2015/2016 pada materi larutan peyangga. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian quasi

eksperimental design (eksperimen semu) dengan rancangan penelitian Nonequivalent Control Group Design. Populasi penelitian yaitu seluruh kelas XI IPA SMAN 1 Narmada

yang terbagi dalam 5 kelas. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, sampel yang terpilih yaitu XI IPA 3 sebagai kelas eksperimen yang diberikan perlakuan model pembelajaran learning cycle 7E dengan bantuan media LKS dan XI IPA 4 sebagai kelas kontrol yang diberi perlakuan model pembelajaran konvensional. Hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji T didapatkan nilai thitung sebesar 3,81 dan ttabel sebesar 2,00 pada taraf signifikan 5%. Karena thitung > ttabel maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran

learning cycle 7E dengan bantuan media LKS memberikan pengaruh yang lebih baik

terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA SMAN 1 Narmada tahun ajaran 2015/2016.

Kata kunci : model pembelajaran learning cycle 7E, larutan penyangga, kemampuan berpikir kritis.

ABSTRACT

This research aims to know whether there is effect of learning model of cycle learning 7E with media LKS toward students’ critical thinking ability at class XI IPA SMAN 1 Narmada in academic year 2015/2016 at larutan Penyangga material. This research is quantitative study with quasi experimental design in the research term is Nonequivalent Control

Group Design. The population of the research is all class XI IPA SMAN 1 Narmada that is

divided into five classes. The technique of sample collection of the research is purposive

sampling technique, in which class XI IPA 3 as experimental group who was given

learning model of learning cycle 7E with media LKS, whereas XI IPA 4 as control group with conventional learning model. The result of hypothesis examine by using T test was found that T-count is 3,81 and T-table is 2,00 at the significance level 5%. For T-count > T-table it can be concluded that the use of learning cycle 7E learning model with media LKS has better effect toward students’ critical thinking ability at class XI IPA SMAN 1 Narmada in academic year 2015/2016.

Keywords: Learning model of learning cycle 7E, Larutan penyangga, critical ability

(5)

PENDAHULUAN

Rendahnya kemampuan siswa dalam memahami pelajaran kimia menjadi indikator adanya suatu permasalahan dalam pembelajaran kimia. Masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran adalah kurang ada dorongan dari diri siswa sendiri untuk berpikir secara kritis. Siswa mampu menghapal konsep-konsep dalam pembelajaran kimia, tetapi ketika diberikan suatu permasalahan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari yang dalam penyelesaiannya memerlukan keterampilan berpikir kritis, siswa merasa kesulitan. Siswa belum bisa mandiri dan merasa enggan menggunakan kemampuan berpikir kritisnya hal ini akan menyebabkan siswa tidak mampu mengembangkan kemampuannya untuk berpikir secara kritis dengan baik.

Salah satu penyebab masalah adalah pemilihan model pembelajaran ataupun strategi yang kurang tepat. Model pembelajaran yang digunakan oleh guru di kelas masih bersifat konvensional. Guru masih menggunakan metode ceramah, metode ini diduga menjadi salah satu penyebab ketidak aktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dalam kelas. Sebenarnya jika dilihat dari fasilitas yang tersedia di sekolah dapat memungkinkan guru dalam memvariasikan model pembelajaran dalam kelas. Ketersediaan laboratorium serta alat dan bahan yang lengkap bisa dimamfaatan untuk menerapkan medel pembelajaran yang bersifat eksperimen, ketersediaan perpustakaan dan buku-buku yang lengkap bisa dimamfaatan untuk menerapkan medel pembelajaran yang bersifat diskusi dan sebagainya. Kenyataan dilapangan, model pembelajaran konvensional lebih sering dilakukan, siswa hanya menerima apa yang diberikan oleh guru sehingga kemandirian dalam mencari konsep pembelajaran tidak didapatkan yang menyebabkan kemampuan berpikir kritisnya tidak dapat berkembang dengan baik.

Menurut Redhana dalam Adnyana (2012) keterampilan berpikir kritis merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Keterampilan berpikir kritis salah satunya adalah kemampuan dalam membuat keputusan yang dapat dipercaya dan bertanggung jawab. Keterampilan berpikir kritis dapat menumbuh kembangkan kemampuan untuk menyelidiki masalah, mengajukan pertanyaan, mengajukan jawaban baru yang menantang dan menemukan informasi baru.

Upaya pemecahan masalah yang di tawarkan peneliti yaitu memberikan pembelajaran model learning cycle 7E dengan bantuan LKS. Hal ini sesuai dengan pendapat Mecit dalam Indrawati (2014) yang menyatakan bahwa model

(6)

learning cycle 7E dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa secara

signifikan pada pembelajaran kimia dibandingkan dengan model konvensional. Eisenkraft (2003) menyatakan model learning cycle 7E merupakan salah satu model pembelajaran yang merangsang siswa untuk aktif dan mandiri dalam mencari konsep yang dipelajari. Model pembelajaran learning cycle 7E dalam proses penemuan konsepsi ilmiah terlebih dahulu dilakukan kegiatan-kegiatan yaitu berusaha untuk membangkitkan minat siswa belajar (elicit,

engagement), kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk

memanfaatkan panca indra mereka semaksimal mungkin dalam berinteraksi dengan lingkungan melalui kegiatan telaah literatur (exploration), memberikan kesempatan yang luas kepada siswa untuk menyampaikan ide atau gagasan yang mereka miliki melalui kegiatan diskusi (explanation), mengajak siswa mengaplikasikan konsep-konsep yang mereka dapatkan dengan mengerjakan soal-soal pemecahan masalah (elaboration) dan terdapat suatu tes akhir untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa terhadap konsep yang telah dipelajari (evaluation, extend). Dengan penggunaan model pembelajaran ini, siswa diharapkan dapat menemukan sendiri konsep melalui pengalaman langsung dan memperkaya pemahaman mereka terhadap konsep-konsep yang dipelajari. Sedangkan penggunaan LKS diharapkan dapat membantu siswa dalam menemukan konsep dan aktif dalam mengikuti pembelajaran. Penggunaan model learning cycle 7E dengan bantuan media LKS pada pembelajaran kimia pokok bahasan larutan peyangga kelas XI IPA diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.

Beberapa penelitian terkait diantaranya Suparno (2013) melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana keterampilan pemahaman konsep dan berpikir kritis pada pembelajaran matematika melalui penerapan model pembelajaran learning cycle 7E pada kelas eksperimen dan model konvensional pada kelas kontrol. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah pembelajaran matematika melalui penerapan model pembelajaran learning cycle

7E memberikan hasil yang lebih baik terhadap pemahaman konsep dan

keterampilan berpikir krtis siswa dibandingkan melalui penerapan model pembelajaran konvensional. Hal senada juga diungkapkan oleh Deni Hardiansyah (2013), Weny indrawati (2014), A.A Sri Dwi Indrayanthi (2014).

Menurut A.A Sri Dwi Indrayanthi (2014) yang melandasi pencapaian keterampilan berpikir kritis siswa kelompok siswa yang mengikuti siklus belajar

(7)

7E lebih baik dibandingkan kelompok konvensional karena secara teoritik jika dilihat dari filosofisnya, model siklus belajar 7E meletakkan dasar pada filosofis pendidikan di mana siswa akan belajar dengan baik apabila mereka terlibat secara aktif dalam segala kegiatan di kelas dan berkesempatan untuk menemukan sendiri. Di samping itu, model siklus belajar 7E didasari pada motivasi intrinsik yang sesuai dengan faham konstruktivisme tentang pembelajaran, di mana siswalah yang seharusnya mengalami pembelajaran sedangkan guru hanya sebagai mediator dan fasilitator.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperiment yang bertujuan untuk menguji keefektifan suatu model dengan cara menerapkan suatu perlakuan pada satu kelompok subjek penelitian dengan menggunakan kelompok pembanding atau biasa disebut dengan kelas kontrol. Penelitian ini menggunakan rancangan

eksperimen non equivalent control group design. Penelitian ini melibatkan

variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas pada penelitian ini adalah model pembalajaran learning cycle 7E dengan bantuan media LKS untuk kelas eskperimen dan model konvensional untuk kelas kontrol sedangkan variaber terikat pada penelitian ini adalah kemampuan berpikir kritis siswa.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas XI IPA SMAN 1 Narmada tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 234 siswa. Sampel penelitian ini adalah XI IPA 3 dan XI IPA 4, pengambilan sampel menggunakan

purposive sampling, selanjutnya untuk mengetahui kemampuan kedua kelas

sudah setara atau belum maka pada kedua kelas dilakukan uji varians. Data kemampuan berpikir kritis siswa dikumpulkan dengan menggunakan tes

Two-Tier multiple Choice Question yang sebelumnya di lakukan uji validitas,

reliabilitas, Teknik analisis data dengan chi kuadrat (uji normalitas), uji F (uji homogenitas), dan uji hipotesis.

(8)

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Data Hasil Pretest dan Posttest

Gambar 1.1 Grafik Rata-Rata Nilai Pretest dan Posttest

Sebelum diberikan perlakuan, kedua kelas eksperimen terlebih dahulu diberikan pretest yang bertujuan untuk melihat kemampuan awal siswa terhadap materi yang akan dipelajari dan hasilnya yaitu untuk kelas ekperimen diperoleh nilai rata-rata sebesar 10,46 dan kelas kontrol sebesar 10,38. Nilai rata-rata antara kedua kelas tersebut memiliki selisih yang tidak terlalu besar yaitu hanya sebesar 0,08 dan hasil uji statistika menggunakan uji F (uji homogenitas varians) terhadap data-data tersebut diperoleh Fhitung lebih besar dari Ftabel yaitu Fhitung 1,42

dan Ftabel 1,65. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan

kemampuan antar kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum diberikan perlakuan.

Hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan yaitu pada kelas eksperimen yang diajar menggunkan model pembelajaran learning cycle 7E diperoleh nilai rata-rata sebesar 35,97 sedangkan untuk kelas kontrol yang diajar menggunakan model pembelajaran konvensional nilai rata-ratanya sebesar 25,52 kemudian dibuktikan melalui uji T yang menunjukkan bahwa Thitung lebih

besar dari Ttabel yaitu Thitung 3,81 dan Ttabel 2,00 sehingga hipotesis nihil (Ho)

ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima, Artinya penerapan model pembelajaran learning cycle 7E dengan bantuan media LKS memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI SMAN 1 Narmada tahun ajaran 2015/2016 pada materi larutan penyangga. Pemilihan uji T digunakan untuk menguji hipotesis dikarenakan hasil uji prasyarat (uji normalitas dan homogenitas) menunjukkan bahwa data posttest terdistribusi normal dan homogen.

(9)

2. Data Hasil N-gain Masing-Masing Indikator

Gambar 1.2 Grafik Rata-Rata Nilai Peningkatan Masing-Masing Indikator

Berdasarkan gambar 1.2 tampak bahwa pada kelas eksperiment indikator berpikir kritis mengalami peningkatan dalam kategori sedang namun hanya satu indikator yaitu indikator 2 mengalami peningkatan dalam kategori rendah, sedangkan kelas kontrol semua indikator kemampuan berpikir kritis mengalami peningkatan dalam kategori rendah. Analisis N-gain masing-masing inikator dilakukan dengan tujuan untuk melihat indikator mana yang bisa dikembangkan atau ditingkatkan melalui penerapan model pembelajaran learning

cycle 7E ini. Berdasarkan perhitungan statistik. Indikator yang dapat

dikembangkan melalui pembelajaran learning cycle 7E adalah indikator 3 yaitu membangun keterampilan dasar (mempertimbangkan sumber dapat dipercaya atau tidak), diperkuat dengan persentasi kategori berpikir kritis siswa pada indikator tersebut lebih baik.

3. Respon Siswa

Respon siswa terhadap penerapan kedua model pembelajaran baik model pembelajaran learning cycle 7E maupun model pembelajaran konvensional dilihat dari kondisi aktivitas belajar siswa yang dinilai menggunakan lembar observasi aktivitas siswa. Hasil observasi aktivitas siswa menunjukkan bahwa pada pada kelas eksperimen pada pertemuan pertama aktivirtas siswa tergolong aktif, pertemuan kedua, dan ketiga sangat aktif serta pertemuan keempat aktif, sedangkan untuk kelas kontrol baik pada pertemuan pertama, kedua dan ketiga tergolong hanya aktif. Hasil observasi aktivitas siswa di kedua kelas eksperimen menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen siswa lebih aktif mengikuti pembelajaran dibandingkan dengan kelas kontrol.

Perbedaan kondisi keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran memiliki motivasi yang lebih baik dalam mengikuti pembelajaran. Siswa yang

(10)

lebih aktif mengikuti pelajaran maka hasil belajar yang diperoleh pun akan menjadi lebih baik dibandingkan dengan siswa yang aktivitas belajarnya rendah/kurang. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa, ataupun dengan siswa itu sendiri. Hal ini akan mengakibatkan suasana kelas menjadi kondusif, masing–masing siswa dapat melibatkan kemampuannya semaksimal mungkin. Aktivitas yang timbul dari siswa akan mengakibatkan terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang akan mengarah pada peningkatan hasil. Senada dengan pernyataan Wenna (2011) dalam pembelajaran learning cycle 7E siswa tidak hanya mendengar keterangan guru tetapi dapat berperan aktif untuk menggali, menganalisis, mengevaluasi pemahamannya terhadap konsep yang dipelajari.

KESIMPULAN

Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran learning cycle 7E dengan bantuan media LKS memberikan pengaruh yang lebih baik secara signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA SMAN 1 Narmada tahun ajaran 2015/2016

DAFTAR PUSTAKA

Adyana, G. 2012. Keterampilan Berpikir Kritis dan Pemahaman Konsep Siswa

pada Model Siklus Belajar Hipotetis Deduktif. Jurnal Pendidikan dan

Pengajaran, Jilid 45, Nomor 3, Oktober 2012, hlm.201-209.

Eisenkraft, A. (2003). Expanding the 5E model. The Sciences Teacher 70 (6). Published by the National Science Teachers Association, 1840 Wilson Blvd Arlington,VA 22201 – 30000.

Hardiansyah, D. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Learning cycle 7E untuk

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Penguasaan Konsep Siswa SMA. Bandung: Jurnal Pengajaran Fisika Kelas Menengan.

Indrawati, dkk. 2014. Implementasi Model Learning Cycle 7E pada Pembelajaran

Kimia dengan Materi Pokok Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Indrayanthi. 2015. Pengaruh Penerapan Berpendekatan Inkuiri pada Materi

Larutan Penyangga untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Sikap Ilmiah Siswa. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Suparno. 2014. Pengaruh Pembelajaran Matematika Menggunakan Model

Learning Cycle 7E terhadap Pemahaman Konsep dan Berpikir Kritis Siswa MA Wahis Hasyim Kelas X Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: UIN Sunan

Kalijaga.

Wena, M. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontenenpoerer Suatu Tinjauan

Gambar

Gambar 1.1 Grafik Rata-Rata Nilai Pretest dan Posttest
Gambar 1.2 Grafik Rata-Rata Nilai Peningkatan Masing-Masing Indikator

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan interpretasi yang didapat dari simulasi numerik menunjukkan bahwa program kesadaran membantu untuk mengurangi penyebaran penyakit campak dengan melakukan

Jamur yang berasosiasi dengan benih padi tidak hanya jamur yang terbawa dari lapang tetapi terdapat juga jamur yang terdapat dalam penyimpanan seperti jamur genus Aspergillus,

Dari data Tabel 2 dan Tabel 3 dapat diketahui mengapa kinerja pegawai BPJS Kesehatan Cabang Utama Surakarta kurang optimal atau tidak sesuai dengan target

Puji syukur dihaturkan penulis kepada Tuhan yang Maha Esa karena berkat dan perlindungan – Nya, maka Penilis dapat menyelesaikan laporan skripsi dengan judul

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Privasi, Keamanan, Kepercayaan, dan Pengalaman Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Yogyakarta Terhadap Niat Bertransaksi Secara Online ” yang

Kerusakan lingkungan hidup adalah, perubahan langsung dan/atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan atau hayati lingkunagn hidup, yang melampaui kriteria

Kemunculan etika kedokteran atau kode etik kedokteran adalah untuk mengawal profesi para dokter yang mempunyai tujuan mulia yaitu

1. Arsip statis yaitu arsip/berkas yang tidak lagi dipergunakan secara langsung untuk perencanaan, pelaksanaan kegiatan maupun untuk kegiatan administrasi negara atau