• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Komunikasi Yang Efektif Pada Subbag Umum Di Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan Komunikasi Yang Efektif Pada Subbag Umum Di Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Sumatera Utara"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

A. Sejarah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara

Pada saat berdirinya Kementrian Agama tahun 1946, Sumatera masih

merupakan satu Provinsi Gubernur waktu itu adalah Mr.Tengku Moch.Hasan,

berasal dari Aceh. Jawatan Agama Sumatera oleh Pemerintah dipercayakan

kepada H.Muchtar Yahya, kedudukannya masih berada di bawah Gubernur. Pada

tahun 1946 Sumatera dibagi menjdi 3 Provinsi, yakni Provinsi Sumatera Utara,

Sumatera Tengah dan Sumatera Selatan. H.Muchtar Yahya ditunjuk menjadi

koordinator Jawatan-jawatan agama tersebut, bertempat di Bukit Tinggi.

Kepala-Kepala Jawatan Agama di ketiga wilayah Sumatera waktu itu, Tengku

Moch.Daud Beureuh untuk Provinsi Sumatera Utara, Nazaruddin Thoha pada

daerah Sumatera Tengah dan K.Azhari untuk daerah Sumatera Selatan. Mereka

diangkat oleh Gubernur Sumatera Utara yang mewakili Presiden guna mengurus

Pemerintahan di wilayahnya. Sesudah kantor-kantor Jawatan Agama Provinsi

Sumatera ada hubungan dengan Kementrian Agama, yang berkedudukan di

Yogyakarta, H.Muchtar Yahya dipindahkan ke pusat bertindak sebagai Kepala

Urusan Keagamaan Wilayah Sumatera.

Sementara itu pada tahun 1953, Provinsi Sumatera Utara merupakan

gabungan dari daerah Aceh, Sumatera Timur dan Tapanuli berkedudukan di

Kotaraja (Banda Aceh). Jawatan Agama Provinsi Sumatera Utara dipimpin oleh

Tengku Abdul Wahab Silimeun, sedang koordinator untuk Keresidenan Sumatera

(2)

lagi, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, sebagai gabungan dari Keresidenan

Sumatera Timur dan Tapanuli berkedudukan di Medan dan Daerah Aceh

dijadikan Daerah Istimewa Aceh berkedudukan di Kotaraja (Banda Aceh). Untuk

memimpin Jawatan Agama Provinsi Sumatera Utara ditunjuk K.H.Muslich dan

Pimpinan Jawatan Agama daerah istimewa Aceh tetap ditangan Tengku Wahab

Silimeun. Sejak saat itulah Jawatan Agama kedua Provinsi tersebut berdiri

sendiri-sendiri dan untuk perkembangan selanjutnya diatur berdasarkan

peraturan-peratuaran yang ditetapkan Kementerian Pusat. Sejak Provinsi Sumatera Utara

berdiri sendiri, pernah menjabat Kepala (dengan beberapa kali mengalami

perubahan struktur) adalah :

1. K.H. MUSLICH

2. H. MISKUDDIN A. HAMID

3. H.M. ARSYAD THALIB LUBIS

4. PROF.DR. T.H. YAFIZHAM, SH

5. DR.H.A. DJALIL MUHAMMAD

6. DRS.H.A. GANI

7. DRS.H.M. ADNAN HARAHAP

8. DRS.H.A. BIDAWI ZUBIR

9. DRS. NURDIN NASUTION

10. PROF.DR.H. MOHD. HATTA

11. DRS.H.Z. ARIFIN NURDIN,SH, MKn

(3)

Kiranya perlu diketahui situasi keagamaan di Keresidenan Sumatera

Timur dan Tapanuli sebelum digabung menjadi satu Jawatan Agama Provinsi

Sumatera Utara :

1. Pimpinan Keagamaan Kepresidenan Sumatera Timur pada waktu dipegang

oleh raja-raja yang jumlahnya tidak sedikit dan mempunyai daerah-daerah

yang ditaklukkannya, dengan peraturan-peraturan masing-masing sesuai

dengan kondisi masyarakat pada waktu itu. Setelah Indonesia merdeka di

setiap Keresidenan dibentuk Komite Nasional daerah Sumatera Timur, yang

merupakan Lembaga Legislatif. Badan-badan agama saat itu sudah ada, seperti

Kadhi. Sebelum terbentuknya `Dewan Agama` Partai Masyumi mempunyai

inisiatif yang membentuk Badan yang mengurus soal-soal keagamaan. Ide

tersebut diusulkan pada Sidang KNI secara aklamasi, usul tersebut diterima

oleh anggota KNI, akhirnya berdirilah Dewan Agama Keresidenan Sumatera

Timur.

2. Sebelum adanya Dewan Agama di daerah Tapanuli, maslah-masalah yang

berhubungan dengan agama, ditangani oleh Kuria, didampingi oleh Kadhi,

merekalah pelaksana tugas yang berhubungan dengan masalah-masalah agama

seperti pernikahan, perceraian, pengurusan mesjid-mesjid, ibadah social dan

lain sebagainya. Lahirnya Dewan Agama di Keresidenan Tapanuli ini, agak

berbeda dengan proses lahirnya Dewan Agama di daerah Sumatera Timur, ide

dan gagasan mula-mula lahir ditingkat Kewedanan Mandailing Tapanuli

Selatan. Berita tentang Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945,

disambut masyarakat dengan penuh gembira dan rasa syukur kepada Tuhan,

(4)

dirasakan akibatnya sangat menyedihkan, terutama dibidang keagamaan,

karena seringnya diperlakukan dengan tidak berperikemanusiaan oleh Belanda

maka untuk memenuhi tuntutan agama yang dipeluknya masyarakat

menghendaki dibentuknya Jawatan tersendiri yang mengurusi masalah agama.

Pada tahun 1946, diadakan Konfrensi Masyumi bertempat di Mandailing

Tapanuli Selatan, yang memutuskan untuk mendesak Pemerintah (Karisidenan)

membentuk Jawatan Agama, yang akan mengelola masalah-masalah agama pada

tingkat Keresidenan, Kewedanaan dan Kecamatan, yang selama ini

masalah-masalah tersebut diurusi oleh Kuria-Kuria dan dibantu oleh Kadhi-kadhi. Dalam

koferensi tersebut telah disepakati secara bulat, untuk membentuk Jawatan Agama

yang bernama `Dewan Agama`. Pada waktu itu mereka belum mengetahui berita

tentang berdirinya Kementrian Agama di Pusat. Usul tersebut oleh Residen

Tapanuli mendapat tanggapan positif, yang kemudian dibahas oleh KNI sebagai

lembaga yang berwenang, pada akhirnya disetujui pembentukannya.

Selanjutnya dewan yang baru dibentuk itu, sangat besar jasanya dalam

membantu pemerintah, melaksanakan tugasnya terutama dalam kegiatan

penerangan, karena pendekatan melalui agama lebih mudah diterima masyarakat.

Pada awal pembentukan kedua Dewan Agama di kedua Keresidenan tersebut,

struktur organisasinya masih berdiri sendiri-sendiri, belum ada hubungan dengan

Kementerian Agama Pusat. Hubungan dengan Pusat baru diadakan, setelah

diberitahu, bahwa di Pusat sudah berdiri Kementerian Agama.

1. Struktur Ketatanegaraan berubah maka kedua Keresidenan yaitu Sumatera

Timur dan Tapanuli, digabung menjadi satu Provinsi Sumatera Utara, sehingga

(5)

disesuaikan dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 1952 dengan

Susunan Organisasi sebagai berikut :

a. Jawatan Urusan Agama, terdiri atas : Kantor Urusan Agama Provinsi; Kantor

Urusan Agama Daerah; Kantor Urusan Agama Kabupaten; Kantor Urusan

Agama Kecamatan;

b. Jawatan Pendidikan Agama, terdiri atas: Kantor Pendidikan Agama Provinsi;

Inspeksi Wilayah; Kantor Pendidikan Agama Kabupaten;

c. Jawatan penerangan Agama terdiri atas : Kantor Penerangan Agama Provinsi;

Pegawai Penerangan Agama;

d. Biro Pengadilan Agama, terdiri atas : Mahkamah Islam Tinggi; Pengadilan

Agama.

Biro Pengadilan Agama kemudian berubah menjadi Jawatan Peradilan

Agama (Permenag No. 10 Tahun 1962). Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor

1 Tahun 1963, Jawatan berubah menjadi Direktorat :

1. Jawatan Urusan Agama menjadi Direktorat Urusan Agama – Jawatan

Pendidikan Agama menjadi Direktorat Pendidikan Agama – Jawatan

Penerangan Agama menjadi Direktorat Penerangan Agama – Jawatan

Peradilan Agama menjadi Direktorat Peradilan Agama.

2. Perkembangan Organisasi Departemen Agama pada tahun 1965 sampai dengan

1974

Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 91 Tahun 1967, tentang

Struktur Organisasi, Tugas dan Wewenang Instansi Departemen Agama di Daerah

(6)

1). Perwakilan Departemen Agama Provinsi

2).Perwakilan Departemen Agama Kabupaten/Kota3) Kantor Urusan Agama

Kecamatan

Perwakilan Departemen Agama Provinsi Sumatera Utara terdiri dari :

a. Jawatan Urusan Agama, Jawatan Pendidikan Agama, Jawatan Penerangan

Agama, Jawatan Peradilan Agama dan Pengadilan Agama, Jawatan Perguruan

Tinggi Agama dan Pesantren Luhur, Jawatan Urusan Haji, Jawatan Agama

Kristen, Jawatan Agama Katholik, Jawatan Agama Hindu dan Budha.

Perwakilan Departemen Agama Kabupaten/Kota terdiri dari :

b. Dinas Urusan Agama, Dinas Pendidikan Agama, Dinas Penerangan Agama,

Pengadilan Agama, Dinas Urusan Haji, Dinas Urusan Agama Kristen, Dinas

Urusan Agama Katholik, Dinas Urusan Agama Hindu dan Budha.

Kantor Urusan Agama kecamatan meliputi :

c. Urusan Ketatausahaan, Keuangan dan Kepegawaian – Urusan Pencatatan

Nikah, Talak dan Rujuk serta Bimbingan Kesejahteraan Keluarga – Urusan

Rumah Peribadatan, Ibadah Sosial dan Urusan Haji – Urusan Penerangan dan

Penyuluhan Agama.

Selanjutnya berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 53 Tahun

1971 tentang pembentukan Kantor Perwakilan Departemen Agama Provinsi serta

Kantor Departemen Agama Kabupaten dan Inspektorat Perwakilan, susunannya

terdiri dari :

1. Perwakilan Departemen Agama Provinsi

2. Perwakilan Departemen Agama Kabupaten

(7)

4. Urusan Pengawas adalah Inspektorat Perwakilan

Perwakilan Departemen Agama Provinsi Sumatera Utara terdiri dari :

1. Unsur Pimpinan adalah Kepala Perwakilan

2. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat Perwakilan

3. Unsur Pelaksana ialah : - Inspeksi Urusan Agama – Inspeksi Pendidikan

Agama – Inspeksi Penerangan Agama – Inspeksi Peradilan Agama.

Perkembangan pada tahun 1975 sampai dengan 1981

a. Keputusan Menteri Agama Nomor 18 Tahun 1975 tentang Susunan Organisasi

dan Tata Kerja Departemen Agama Provinsi Sumatera Utara terdiri atas :

- Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi

- Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota

- Kantor Urusan Agama Kecamatan.

b. Keputusan Menteri Agama Nomor 18 Tahun 1975 (Disempurnakan) tanggal 16

April 1975, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Agama Provinsi

Sumatera Utara sesuai dengan Typologi IV, maka Kantor Wilayah Departemen

Agama Provinsi Sumatera Utara tediri dari :

- Bagian Tata Usaha

- Bagian Urusan Agama Islam

- Bidang Pendidikan Agama Islam

- Bidnag Penerangan Agama Islam

- Bidang Urusan Haji

- Pembimbing Masyarakat (Kristen) Protestan

- Pembimbing Masyarakat Katholik

(8)

- Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota

- Kantor Urusan Agama Kecamatan.

Selanjutnya berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 45 Tahun1981

tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja kantor Wilayah Departemen Agama

Provinsi Sumatera Utara termasuk pada Typologi I terdiri atas :

a. Bagian Sekretariat – Bidang Urusan Agama Islam – Bidang Penerangan Agama

Islam – Bidang Urusan Haji – Bidang Pembinaan Kelembagaan Agama Islam

– Bidang Bimbingan Masyarakat (Kristen) Protestan – Pembimbing

Masyarakat Katholik – Pembimbing Masyarakat Hindu – Pembimbing

Masyarakat Budha.

Selanjutnya terjadi perubahan struktur sesuai Keputusan Menteri Agama

Nomor 373 Tahun 2002. Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kanwil Departemen

Agama Provinsi Sumatera Utara termasuk pada Typologi I.B. dengan bagan

seperti dibawah ini:

Struktur typologi Kanwil Departemen Agama Provinsi Sumatera Utara :

a. Bagian Tata Usaha

b. Bidang Urusan Agama Islam

c. Bidang Penyelenggaraan Haji, Zakat dan Wakaf

d. Bidang Madrasah dan Pendidikan Agama Islam pada sekolah umum

e. Bidang Pendidikan keagamaan, pondok pesantren, pendidikan agama Islam

pada masyarakat dan pemberdayaan mesjid

f. Bidang bimbingan Masyarakat Kristen

g. Pembimbing Masyarakat Katholik

(9)

i. Pembimbing Masyarakat Budha

j. Kelompok jabatan fungsional

Tugas dan Fungsi Kanwil Departemen Agama

1. Perumusan visi, misi dan kebijakan teknis dibidang pelayanan dan bimbingan

kehidupan beragama kepada masyarakat di Provinsi.

2. Pembinaan, pelayanan dan bimbingan masyarakat islam, pelayanan haji dan

umroh, pengembangan zakat dan wakaf, pendidikan dan keagamaan, pondok

pesantren, pendidikan agama islam pada masyarakat dan pemberdayaan mesjid

serta urusan agama, pendidikan agama, bimbingan masyarakat kristen, katolik,

hindu serta budha sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

3. Perumusan kebijakan teknis dibidang pengelolaan administrasi dan informasi.

4. Pembinaan kerukunan beragama.

5. Pengkoordinasian perencanaan, pengendalian dan pengawasan program daerah,

instansi terkait lembaga masyarakat dalam rangka pelaksanaan tugas

departemen di provinsi.

6. Pelaksanaan hubungan dengan pemerintah daerah, instansi terkait dan lembaga

masyarakat dalam rangka pelaksanaan tugas departemen di provinsi.

Pokok-pokok Kebijakan Strategis Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara

1. Menciptakan iklim kondusif bagi proses pemantapan peran, fungsi dan

kedudukan agama sebagai landasan moral spiritual dalam pembangunan di

daerah Sumatera Utara.

2. Mengupayakan peningkatan kualitas pelayanan kehidupan beragama sebagai

(10)

mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan

kegiatan pelayanan kehidupan beragama.

3. Mengupayakan peningkatan pelayanan dan mutu pendidikan agama dan

pendidikan keagamaan dengan menitikberatkan kepada peningkatan

partisipasi masyarakat.

4. Mengupayakan pemberdayaan lembaga-lembaga sosial keagamaan dan

lembaga pendidikan keagamaan untuk semakin memantapkan kehidupan

beragama serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan

pendidikan dalam kehidupan beragama.

5. Mengupayakan peningkatan kualitas pemahaman penghayatan dan

pengamalan agama dan kerukunan umat beragama sebagai upaya

meningkatkan harmonis sosial dan integrasi bangsa.

6. Menata organisasi keagamaan dilingkungan Kanwil Departemen Agama

Provinsi Sumatera Utara sebagai respon terhadap adanya perubahan struktural

di tingkat pusat.

7. Meningkatan kualitas sumber daya dilingkungan Kanwil Departemen Agama

Provinsi Sumatera Utara sehingga dapat meningkatkan kinerja untuk

menghasilkan output dan outcome sesuai dengan yang diharapkan.

8. Efisiensi pemanfaatan sumber daya dilingkungan Kanwil Departemen Agama

Provinsi Sumatera Utara sebagia respon terhadap berbagai keterbatasan

sehingga dapat dilakukan antisipasi kemungkinan terjadinya inefisiensi.

9. Menjalin koordinasi dan kerjasama dengan instansi-instansi baik

dilingkungan pemerintah maupun di swasta serta umat beragama.

(11)

antara umat beragama dengan pemerintah.

11. Memberdayakan forum kerukunan umat beragama dalam rangka memelihara

kerukunan dan kesejahteraan.

Kondisi Ideal

1. Kadar keimanan dan ketaqwaan umat beragama yang makin tinggi mantap

serta ideal dan tata niat umat yang sedemikian kokoh sesuai dengan keyakinan

dan ajaran agama. Dengan demikian umat tidak akan mudah goyah

menghadapi berbagai ujian dan tantangan sebagai konsekuensi dari kemajuan

ilmu dan teknologi serta dampak negatif modernisasi.

2. Pengertian dan pemahaman umat tentang agamanya telah sedemikian matang,

luas, segar dan berkembang sehingga agama dapat lebih berperan sebagai

motivator dan dinamisator kemajuan. Sejalan dengan itu agama berperan pula

sebagai pengarah dalam mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya yang

memiliki keseimbangan antara perkembangan dan kemajuan lahir serta

kesejahteraan batin.

3. Hubungan intern umat, hubungan antar umat serta hubungan antara umat

beragama sengan pemerintah telah sedemikian serasi, sehingga dalam

mengahadapi masalah nasional semua unsur dapat berpikir dan bertindak

sebagai utuh kesatuan yang utuh serta dengan tekad yang tunggal untuk

mensukseskan pembangunan.

Sementara itu pada tahun 1953, Provinsi Sumatera Utara merupakan

gabungan dari daerah Aceh, Sumatera Timur dan Tapanuli berkedudukan di

Kotaraja (Banda Aceh). Jawatan Agama Provinsi Sumatera Utara dipimpin oleh

(12)

Utara dipimpin oleh H.M. Bustami Ibrahim. Pada tahun 1956 struktur

Pemerintahan berubah lagi, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, sebagai

gabungan dari Keresidenan Sumatera Timur dan Tapanuli berkedudukan di

Medan dan daerah Aceh dijadikan Daerah Istimewa Aceh berkedudukan di

Kotaraja (Banda Aceh).

Untuk memimpin Jawatan Agama Provinsi Sumatera Utara ditunjuk

K.H.Muslich dan Pimpinan Jawatan Agama daerah istimewa Aceh tetap ditangan

Tengku Wahab Silimeun. Sejak saat itulah Jawatan Agama kedua Provinsi

tersebut berdiri sendiri-sendiri dan untuk perkembangan selanjutnya diatur

berdasarkan peraturan-peraturan yang ditetapkan Kementerian Pusat.Berdasarkan

Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia nomor 1 tahun 2010

(disempurnakan) tanggal 28 Januari 2010, penyebutan departemen agama berubah

menjadi kementerian agama. Sejak Provinsi Sumatera Utara berdiri sendiri, sudah

12 orang yang pernah menjabat kepala (dengan beberapa kali mengalami

perubahan struktur) yang terakhir sekarang Dra.H.Tohar Bayoangin, M.Ag.

Visi dan Misi Perusahaan

Visi :“Terwujudnya masyarakat Agamais yang berakhlak mulia rukun dan

damai.

Misi :“Meningkatkan bimbingan dan pelayanan kehidupan beragama,

Meningkatkan pemahaman, penghayatan, pengamalan dan

pengembangan nilai-nilai agama, Memperkokokoh kerukunan umat

beragama, Mengembangkan lembaga sosial kegamaan dan lembaga

pendidikan keagamaan, Meningkatkan kualitas pendidikan agama pada

sekolah umum dan madrasah, Meningkatkan kualitas penyelenggaraan

(13)

B. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang

dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya

hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Untuk tercapainya tujuan umum dari suatu lembaga atau instansi

dibutuhkan suatu wadah untuk mengatur semua aktivitas ataupun kegiatan

lembaga/instansi tersebut. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur

organisasi. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat

diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui

kerjasama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan lembaga/instansi dapat

dicapai. Struktur organisasi penting dalam mempengaruhi perilaku individu atau

kelompok-kelompok yang terdapat dalam sebuah organisasi. Melalui struktur

organisasi para pegawai akan tahu akan tugas, wewenang, dan tanggung jawab

sehingga para pegawai tersebut dengan sendirinya akan mengerjakan tugas yang

dibebankan kepada mereka dengan baik.

Dengan struktur organisasi yang baik Pengaturan pelaksanaan dapat

diterapkan, sehingga efektivitas dan efisiensi kerja dapat terwujud melalui

kerjasama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.

Suatu lembaga/instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan

perseorangan, maupun kelompok yang bersifat melaksanakan kegiatan tertentu

juga mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran tunggal.

Berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI nomor 18 tahun 1975

(disempurnakan) tanggal 16 April 1975, susunan organisasi dan tata kerja

(14)

Bagian Sekretariat, Bidang Urusan Agama Islam, Bidang Penerangan Agama

Islam, Bidang Bimbingan Masyarakat (Kristen) Protestan, Pembimbing

Masyarakat Khatolik, Pembimbing Masyrakat Hindu dan Pembimbing

Masyarakat Budha. Perubahan struktur terjadi kembali sesuai dengan Keputusan

Menteri Agama Republik Indonesia nomor 13 tahun 2012. Struktur Organisasi

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara dapat dilihat pada

(15)

Sumber : Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara (2015)

(16)

C. Job Description

1. Subbagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas yaitu :

a. Melakukan penyiapan urusan penyusunan rencana, program dan

anggaran di lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara.

b. Melakukan penyiapan urusan evaluasi dan penyusunan laporan di

lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara.

c. Melakukan penyiapan pelaksanaan urusan keuangan di lingkungan

Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara.

d. Mewakili atasan langsung menghadiri undangan kegiatan atau rapat

dinas yang berhubungan maupun tidak berhubungan langsung dengan

tugas pokok dan fungsi serta di luar tanggung jawab sehari-hari sesuai

arahan/disposisi.

e. Melaksanakan rapat pada Kepala Subbagian Perencanaan dan

Keuanganintern bulanan/semesteran/tahunan Kanwil Kemenag Provinsi

Sumatera Utara.

2. Subbagian Organisasi, Tata Laksana, dan Kepegawaian mempunyai tugas

yaitu:

a. Melakukan penyiapan urusan penyusunan organisasi di lingkungan

Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara.

b. Melakukan penyiapan urusan penyusunan tata laksana pada Subbag

Ortala dan Kepegawaian Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara.

c. Melakukan penyiapan urusan pengelolaan kepegawaian di lingkungan

(17)

d. Mewakili atasan langsung menghadiri undangan kegiatan atau rapat

dinas yang berhubungan maupun tidak berhubungan langsung dengan

tugas pokok dan fungsi serta di luar tanggung jawab sehari-hari sesuai

arahan/disposisi.

e. Memberikan laporan (tahunan/semesteran/triwulanan) tertulis

pelaksanaan tugas Kepala SubbagianOrganisasi, Tata Laksana, dan

KepegawaianKanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara kepada

pimpinan atau atasan langsung.

f. Mengevaluasi kegiatan dan kinerja bawahan langsung melalui penilaian

hasil pelaksanaan tugas dan prestasi kerja ke dalam DP3.

3. Subbagian Hukum dan Kerukunan Umat Beragama mempunyai tugas yaitu :

a. Melakukan penyiapan urusan penyusunan peraturan perundang-undangan

di lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara.

b. Melakukan penyiapan urusan bantuan hukum di lingkungan Kanwil

Kemenag Provinsi Sumatera Utara.

c. Melakukan penyiapan urusan pelaksanaan urusan kerukunan umat

beragama Serta Pelayanan Masyarakat khonghucu di lingkungan Kanwil

Kemenag Provinsi Sumatera Utara.

d. Mewakili atasan langsung menghadiri undangan kegiatan atau rapat

dinas yang berhubungan maupun tidak berhubungan langsung dengan

tugas pokok dan fungsi serta di luar tanggung jawab sehari-hari sesuai

(18)

e. Memberikan laporan (tahunan/semesteran/triwulanan) tertulis

pelaksanaan tugas Kepala Subbagian Hukum dam KUBKanwil Kemenag

Provinsi Sumatera Utara kepada pimpinan atau atasan langsung.

4. Subbagian Informasi dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas yaitu :

a. Melakukan penyiapan pelaksanaan urusan pengelolaan informasi di

lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara.

b. Melakukan penyiapan pelaksanaan urusan hubungan masyarakat di

lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara.

c. Mewakili atasan langsung menghadiri undangan kegiatan atau rapat

dinas yang berhubungan maupun tidak berhubungan langsung dengan

tugas pokok dan fungsi serta di luar tanggung jawab sehari-hari sesuai

arahan/disposisi.

d. Menjadi panitia/narasumber suatu kegiatan.

e. Melaksanakan rapat pada Kepala Subbagian Informasi dan Humasintern

bulanan/semesteran/tahunan Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara.

5. Subbagian Umum mempunyai tugas yaitu :

a. Melakukan penyiapan pelaksanaan urusan pengelolaan ketatausahaan

pada Subbag Umum di lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera

Utara.

b. Melakukan penyiapan pelaksanaan urusan rumah tangga pada Subbag

Umum di lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara.

c. Melakukan penyiapan pelaksanaan urusan perlengkapan pada Subbag

(19)

d. Melakukan penyiapan pelaksanaan urusan pemeliharaan dan pengelolaan

barang milik/kekayaan negara di lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi

Sumatera Utara.

e. Mewakili atasan langsung menghadiri undangan kegiatan atau rapat

dinas yang berhubungan maupun tidak berhubungan langsung dengan

tugas pokok dan fungsi serta di luar tanggung jawab sehari-hari sesuai

arahan/disposisi.

f. Melaksanakan rapat pada Subbag umum secara intern

bulanan/semesteran/tahunan Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara.

6. Bagian Tata Usaha mempunyai tugas yaitu :

a. Melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program

dan anggaran serta evaluasi dan penyusunan laporan di lingkungan

Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara

b. Melaksanakan penyiapan penyusunan organisasi dan tata laksana di

lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara

c. Melaksanakan penyiapan pengelolaan urusan kepegawaian di lingkungan

Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara

d. Melaksanakan penyiapan penyusunan peraturan perundang-undangan

dan bantuan hukum di lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera

Utara

e. Melaksanakan penyiapan pelaksanaan bimbingan kerukunan umat

beragama serta pelayanan masyarakat Khonghucu di lingkungan Kanwil

(20)

f. Melaksanakan penyiapan pelaksanaan urusan pelayanan informasi dan

hubungan masyarakat di lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera

Utara

g. Melaksanakan penyiapan ketatausahaan, rumah tangga, dan

perlengkapan di lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara.

D. Jaringan Kegiatan

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara adalah

instansi pemerintah yang berkedudukan di Provinsi Sumatera Utara, berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Agama.Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara melaksanakan tugas dan fungsi

Kementerian Agama dalam wilayah provinsi berdasarkan kebijakan Menteri

Agama dan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pembangunan bidang

agama sesuai dengan kebijakan pembangunan nasional adalah untuk menciptakan

manusia berakhlak, berbudi pekerti luhur, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, selain itu kehadiran Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi adalah memberikan jaminan hukum dan pelayanan kehidupan beragama

bagi masyarakat sesuai dengan amanah Pancasila dan Undang Undang Dasar

1945. Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor

13Tahun 2012 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian

Agama, Dalam melaksanakan tugas tersebut, bidang Kepegawaian

menyelenggarakan fungsi:

1. Melaksanakan identifikasi dan analisis permasalahan

(21)

laksana di lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara

3. Membahas bersama pelaksana mengenai konsep bahan penyusunan tata

laksana di lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara

4. Menugaskan pelaksana untuk menyusun konsep bahan penyusunan tata laksana

di lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara sesuai hasil

pembahasan beserta konsep surat atau nota dinasnya.

5. Meneliti dan mengoreksi konsep bahan rancangan penyusunan tata laksana di

lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara beserta konsep

surat/nota dinasnya dan menyampaikannya kepada Kepala Bagian Tata Usaha.

E. Kinerja Kegiatan Terkini

Setiap instansi tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan

sesuai dengan tugas dan fungsi instansi, butuh waktu untuk mencapai itu semua,

begitu juga halnya pada Subbag Umum Kantor wilayah Kementerian Agama.

Bidang Umum terus berupanya agar setiap rencana kegiatan dapat terlaksana dan

menghasilkan kerja yang maksimal, selektif dan efisien yang dilandasi dengan

bersikap amanah, jujur, disiplin, bertanggung jawab dan tidak berpengaruh

terhadap perbuatan KKN dan melanggar hukum yang dapat merusak citra

Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara, sekaligus mampu menjadi

pengawal moral bangsa.

Untuk mendorong tercapainya hasil kerja yang maksimal diperlukan

kinerja yang bermutu berupa peningkatan kompetensi dan tanggung jawab.

Kinerja terkini yang dijalankan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

(22)

bimbingan masyarakat islam, pelayanan haji dan umrah, pelaksananaan hubungan

dengan pemerintah daerah, pengembangan zakat dan wakaf, bimbingan

masyarakat Kristen, katholik, hindu dan budha.

F. Rencana Kegiatan

Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana sebagai

penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategi

yang akan dilaksanakan Instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan.

Untuk melaksanakan visi dan misi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

Sumatera Utara maka ditetapkan program kegiatan, sebagai berikut.

Satuan Kerja Subbag Tata Usaha, terdiri dari bagian umum, kepegawaian

dan keuangan melakukan program :

1. Pemberdayaan pegawai dan tenaga administrasi serta honorer.

2. Peningkatan saran prasana kantor.

Sasaran kegiatan yang akan dicapai adalah :

1. Pelatihan dan penyususnan SAKIP, AKIB dan LAKIP.

2. Melaksanakan rapat koordinasi antara kelompok kerja.

3. Menyelenggarakan perpustakaan dan kearsipan.

4. Melaksanakan kerjasama antara instansi terkait.

5. Pembinaan administrasi dan pengelolaan kepegawaian.

6. Pembinaan pengelolaan data laporan.

7. Mengikuti pendidikan pelatihan, orientasi dan konsultan pada tingkat kanwil,

pembinaan administrasi dan pengelolaan perlengkapan.

8. Penyelengara kehumasan dan keprotokoleran.

(23)

10. Rapat konsultasi kerukunan umat beragama.

11. Percetakan pengadaan penerbitan laminating.

12. Perjalanan dinas.

13. Penyusunan data keagamaan, dan Penyusunan investasi barang kantor,

pengamanan kantor/satpam.

14. Penyelesaian administrasi kantor dan langganan daya serta jasa.

15. Pengadaan pakaian sopir dan satpam.

16. Penyusunan pengumpulan data dan statistik.

17. Pembuatan profile Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara.

18. Pemeliharaan gedung dan penataan halaman kantor.

19. Pengadaan komputer, pengadaan kendaraan dinas roda dua.

20. Pemeliharaan inventaris kantor, pengadaan barang kebutuhan kantor.

21. Renovasi rumah dinas ada 2 buah yang tipe D.50/II dan C.70/II.

22. Renovasi pagar kantor, renovasi pagar rumah dinas.

23. Penggantian barang inventaris kantor dan

24. Pemeliharaan kendaraan roda empat ada 12 (dua belas) buah dan roda dua

ada 2 (dua) buah.

Satuan Kerja, Seksi Urusan Agama Islam melakukan program :

1. Peningkatan pengelolaan NR, Pemberdayaan KUA, penghulu, Pembantu

penghulu, Imam masjid.

2. Peningkatan pemahaman, penghayatan, pengamalan dan pengembangan nilai-

nilai keagamaan untuk terpenuhinya :

(a). pelayanan masyarakat dan

(24)

(c). Lembaga keagamaan, forum komunikasi kemitraan umat islam keagamaan

(d). produk halal, hisab rukyat dan pemberdayaan Persatuan Pegawai Syara.

3. Peningkatan sarana dan prasarana.

Sasaran kegiatan yang dicapai adalah :

1. Mengadakan Lomba KUA berprestasi.

2. Mengadakan pemeriksaan tugas-tugas KUA dan administrasi Keuangan.

Mengadakan Pembinaan KUA dan administrasi keuangan.

3. Mengadakan pendataan NR, ketenangan dan status tanah KUA.

4. Pembinaan, pemberian tunjangan iman mesjid.

5. Pemberian bantuan modal usaha bergilir pada kelompok keluarga

prasakinah.

6. Mengadakan penataran / pelatihan pembantu penghulu.

7. Mengadakan pelatihan tajwid bagi imam mesjid.

8. Mengadakan sosialisasi tentang produk halal, dan perhitungan Hisab Rukyat.

9. Mengadakan pembinaan pada lembaga keagamaan.

10. Mengadakan pendataaan penduduk, mesjid dan imam mesjid.

11. Melaksanakan temu konsultasi kepala KUA dan pembantu penghulu.

12. Belanja perjalan dinas, dan Pembangunan Gedung Kantor KUA.

13. Rehabilitasi gedung Kantor KUA.

14. Pengadaan Komputer, Pengadaan Mesin Ketik, dan Kendaraan dinas

rodadua, Pemiliharaan inventaris dan Pencetakan penerbitan laminasi

(ATK).

(25)

1. Peningkatan pendidikan dan pemahaman Al-Qur’an kepada masyarakat

dan Pemberdayaan mesjid, dan

2. Peningkatan pemahaman dan pengamalan ajaran agama Islam.

Sasaran kegiatan yang dicapai adalah :

1. Orientasi penyuluh agama Islam.

2. Pelatihan Qari-Qariah, dan Pelatihan metode iqra bagi guru TPA/TKA.

3. Penyelenggaraan MTQ, Penyelenggaraan STQ dan Tadarus Al-Quran.

4. Pembinaan Majelis Ta’lim, Pelatihan Dai dan Muballig.

5. Malakukan Pendataan umat beragama dan tempat ibadah.

6. Percetakan, pengadaan khotbah seragam, dan Belanja Perjalanan dinas.

7. Pengadaan alat qasidah rebbana, pengadaan mushab Al-Quran.

8. Pengadaan Tafsir AL-Qur’an, Pengadaan juz Amma / metode Iqra.

9. Pengadaan komputer, dan pemeliharaan investasi.

10. Pemberdayaan guru TPA.

11. Pengadaan ATK dan Temu konsultasi umat beragama.

Satuan Kerja, Seksi Mapenda melakukan program kerja peningkatkan

kualitaspendidikan.

Sasaran yang akan dicapai melalui kegiatan :

1. Pelatihan Guru (KKM,KKG), Melaksanakan KBK, Malaksanakan MBS.

2. Pesantren Kilat/ Amaliyah Ramadhan

3. Melakukan pendataan Madrasah dan Sekolah Umum.

4. Evaluasi dan Monitoring Madrasah.

(26)

6. Rehabilitasi Madrasah, dan Akeditasi Madrasah.

7. Pengadaan Guru tidak Tetap.

8. Pengadaan Naskah UAS MI.

9. Pemeliharaan kendaraan dinas roda dua.

10. Monitoring Madrasah, Pemantauan UAM- UAS pada Madrasah.

11. Pemeriksaan UAS, Keperluan sehari-hari perkantoran.

12. Penggantian Inventaris kantor, Biaya- pemeliharaan roda dua.

13. Perjalan dinas, Perjalan tetap pengawas.

14. Percetakan penerbitan dan pengadaan laminasi.

15. Penyelenggaraan perpustakaan dokumentasi, penyusunan pengumpulan

data statistik

16. Pembinaan dan pendataan sekolah swasta.

17. Rapat koordinasi antar kelompok kerja.

18. Kerjasama antara intansi terkait, pembinaan generasi muda.

19. Lomba Guru teladan, Lomba Madrasah, serta

20. Perseni antar sekolah dan madrasah.

Satuan Kerja, Urusan Haji dan Umrah melakukan program peningkatan

kualitas pelayanan haji dan umrah.

Sasaran kegiatan yang akan dilaksanakan :

1. Kegiatan Bimbingan dan pelatihan manasik haji.

2. Pembuatan data statistik haji.

3. Rapat koordinasi dengan intansi terkait.

(27)

5. Pengadaan alat peraga manasik haji, pengadaan kompoter, Pengadaan ATK,

Belanja Perjalanan Dinas, Pemeliharaan Kendaraan dinas roda dua.

6. Pengelolaan, pendaftaran dan pemulangan Jamaah haji.

7. Penyelesaian dokumen haji, Penggantian inventaris.

8. Perjalanan dinas.

9. Penyusunan pengumpulan data dan statistik.

10. Rapat koordinasi antara kelompok kerja.

11. Kerjasama antara intansi terkait.

12. Pengurusan Visa paspor.

13. Pencetakan dan pengadaan penyusunan dan laminating.

Satuan Kerja, Seksi Pekapontren melakukan program pemberdayaan

pondokpesantren dan madin.

Sasaran dan tujuan yang ingin dicapai dalam program tersebut adalah :

1. Meningkatkan kompetensi pengelola madin dan pontren.

2. Tersedianya standarisasi – akurasi data madin dan pontren.

3. Tertatanya administrasi madin dan pontren.

4. Meningkatnya kesadaran akan pendidikan agama.

5. Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan.

6. Terpenuhinya kebutuhan guru.

7. Terciptanya koordinasi tenaga / pengelola kependidikan.

8. Pemberdayaan dan pengembangan bakat dan minat siswa.

Sasaran yang akan dicapai dalam kegiatan tersebut adalah :

(28)

2. Pengadaan sarana & prasarana (buku paket pondok pesantren dan madin,

ATK).

3. Pengadaan inventaris kantor dan Pengadaan alat peraga pendidikan madin,

pemantauan dan monitoring.

4. Pembinaan mental dan keagamaan (Pelatihan guru pesantren dan madin).

5. Porseni madin dan pondok pesantren.

6. Pengadaan guru tidak tetap.

7. Pengefektifan KKMD-KKPP, dan Kerjasama antara instansi terkait.

Satuan Kerja, Penyelenggaraan Zakat dan Wakaf melakukan program :

1. Pelayanan dan bimbingan kepada masyarakat di bidang zakat dan

2. Memberikan bimbingan kepada nadzir untuk memaksimalkan pengelolaan

dan pemanfaatan tanah wakaf.

Sasaran yang akan dicapai dalam kegiatan tersebut adalah :

1. Dengan melakukan kegiatan yang dapat menunjang program tersebut

melalui Pendataan tanah wakaf

2. Sosialisasi UU Zakat dan Pengadaan papan nama tanah wakaf

3. Sertifikasi tanah wakaf

4. Pengadaan ATK, Pengadaan kendaraan dinas roda dua, Belanja perjalanan

dinas, Pengadaan komputer serta

5. Penyelesaian administrasi zakat wakaf pembinaan dan bimbingan zakat

Gambar

Gambar 2.1 :  Struktur Organisasi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi (2015) Sumatera Utara

Referensi

Dokumen terkait

Teori umum atau khusus Preskriptif yaitu teori-teori pendidikan yang bertujuan menjelaskan bagaimana seharusnya hal ikhwal pendidikan dilakukan. Selain itu teori

4.3 The set of indicators and thresholds, once approved by the National Initiative, shall be forwarded to the FSC International Center and evaluated by the Accreditation

Berdasarkan grafik tersebut tampak bahwa seiring dengan peningkatan dosis EEDT selisih ketahanan waktu berenang mencit antara sebelum diberi sediaan dan sesudah diberi

Gambar 3 nampak bahwa bentuk otak fetus mencit uk 18 hari semakin mengecil dan berat otak serta ukuran morfometri mengecil seiring dengan peningkatan dosis

Penjualan lukisan secara online ini merupakan sebuah aplikasi multimedia yang berisi suatu wadah yang menyediakan jasa secara online, aplikasi yang merupakan sebuah web yang dikemas

(1) Penyelenggara atau pelaksana yang tidak melakukan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1), Pasal 28 ayat (1) dan ayat (4), Pasal 29 ayat (1) dan ayat (2) dan

[r]

Aplikasi ini dibuat untuk memberikan layanan on_line toko tersebut, sehingga mempermudah bagi konsumen untuk mendapatkan informasi ataupun melakukan Pemesanan Handphone kepada