• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PENGANTAR DAN PESERTA DIDIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH PENGANTAR DAN PESERTA DIDIK"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PENGANTAR PESERTA DIDIK

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 9

NAMA NIM NO. ABSEN

1. AULA WILDA 1005025074 06

2. DESI ROSITA SARI 1005025116 10

3. KARTIKA EKA PAKSI 1005025079 24

4. MOHAMAD ALFAN MASDINI 1005025111 30

5. SARI ARYU ROWAIDAH 1005025090 43

PENDIDIKAN KIMIA SORE

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MULAWARMAN

(2)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI... ii

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah... 2

C. Tujuan ... 2

BAB II : DASAR TEORI A. Pengertian upaya ... 3

B. Prestasi Belajar... 9

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ... 11

D. membangun kerja sama dengan siswa dalam oembelajaran ... 13

E. emberian motivasi terhadap siswa... 13

F. membangun iklim pembelajaran yang kondusif ...14

BAB III : PEMBAHASAN A. Pengertian prestasi belajar ... 15

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar... 16

C. Cara memacu prestasi anak didik... 23

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 26

B. Saran... 26

DAFTAR PUSTAKA ...………… 27

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat tuhan YME karena atas berkat rahmat dan hidayah jualah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul UPAYA MEMACU PRESTASI ANAK.

(4)

BAB I PENDAHULUAN

I . LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakan proses sosialisasi atau enkulturasi, yaitu suatu proses pewarisan budaya kepada generasi muda, agar menjadi anggota masyarakat yang dicita-citakan. Teori-teori pendidikan sebagai seperangkat konsep-konsep tentang keseluruhan aspek-aspek pendidikan sangat diperlukan dalam memahami berbagai wawasan pendidikan yang penting. Hal ini juga sangat membantu kelancaran dan keberhasilan proses pendidikan. Sehubungan dengan hal ini, setiap orang yang bekerja secara professional dalam bidang pendidikan harus menguasai aspek-aspek filosofis dan teoritis. Lalu bagaimana pandangan kita? Sebuah pertanyaan penting dan menarik untuk dipelajari secara mendalam oleh kalangan teoritis dan praktisi pendidikan di Indonesia.Pembahasan ini sangat penting dalam memberikan dasar-dasar pendidikan profesional yang menghasilkan tenaga kependidikan yang berkeahlian tinggi.

II. TUJUAN

Tujuan pembahasan dalam makalah ini antara lain adalah sebagai berikut :

1. Mahasiswa diharapkan memiliki dasar pemikiran filosofis dan teoritis mengenai pendidikan dalam lingkup pengajaran.

2. Memiliki wawasan yang luas mengenai berbagai pandangan filsafat dan teori pendidikan. 3. Mahasiswa pun mampu mengidentifikasikan permasalahan pendidikan yang ditemuinya

dalam keseharian pendidikan dan mencarikan jalan keluarnya.

4. Mahasiswa mampu membina dan mengembangkan program pendidikan serta memecahkan persoalan pendidikan pada umumnya, dan khususnya yang timbul dan dihadapi di Indonesia baik dalam rangka otonomi daerah maupun dekonsentrasi pendidikan guru dan pendidikan tinggi.

III. RUMUSAN MASALAH

(5)

2. Sebutkan klasifikasi teori pendidikan ?

3. Apakah yang dimaksud dengan filsafat pendidikan ?

(6)

BAB II

Teori berisi konsep-konsep, ada yang berfungsi sebagai asumsi atau konsep-konsep yang menjadi dasar atau titik tolak pemikiran sebuah teori dan definisi, konsep-konsep yang menyatakan mkna dari istilah-istilah yang dipergunakan dalam menyusun teori.

Menurut T.W. Moore, Teori pendidikan adalah sebuah pandangan atau serangkaianpendapat ihwal pendidikan, yang disajiakn dalam bentuk sebuah sistem konsep.

Apabila ditinjau dari segi keluasaannya, teori pendidikan dapat dibedakan dalam dua kelompok, yaitu

1) Teori umum pendidikan, yaitu teori-teori yang berisi pandangan tentang keseluruhan hal-ihwal pendidikan,

2) Teori khusus pendidikan, yaitu teori-teori yang berisi pandanagan tentang sebagian dari keseluruhan hal-ihwal pendididkan.

Apabila ditinjau dari segi tujuan penyajiannya,teori-teori pendidikan,baik umum maupun khusus,dapat dibedakan dalam dua kelimpok yaitu

a) Teori-teori Umum/Khusus pendidikan Preskriptif atau teori-teori pendidikan yang bertujuan menjelaskan bagaimana seharusnya hal-ihwal pendidikan dilakukan. Teori-teori umum pendidikan preskriptif dapat ditemukan dalam bentuk filsafat-filsafat pendidikan.Oleh karena itu, konsep keseluruhan hal-ihwal pendidikan yang terbaik menurut pandangan atau aliran tertentu.

(7)

Teori-teori umum pendidkan deskriptif dapat kita temukan dalam bentuk

Auslandpadagogik atau laporan deskriptif tentang sistem-sistem pendidikan nasional atau sistem-sistem pendidikan luar negeri.

c. Asumsi Pokok

1. Pendidikan adalah aktual, artinya pendidikan bermula dari kondisi – kondisi aktual dari individu yang belajar dan lingkungan belajarnya.

2. Pendidikan adalah normatif, artinya pendidikan tertuju pada mencapai hal – hal yang baik atau norma – norma yang baik

3. Pendidikan adalah suatu proses pencapaian tujuan, artinya pendidikan berupa serangkaian kegiatan yang bermula dari kondisi – kondisi aktual dari individu yang belajar, tertuju pada pencapaian individu yang diharapkan.

B. Pendidikan adalah aktual

1. Teori Belajar Behaviorisme

Menurut teori behaviorime bahwa belajar terjadi bila perubahan dalam bentuk tingkah laku dapat diamati, bila kebiasaan berperilaku terbentuk karena pengaruh sesuatu atau karena pengaruh peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar. Teori behaviorisme berpandangan bahwa belajar terjadi melalui operant conditioning.

Penguatan atau reinforcement yang diberikan kepada peserta didik terdiri atas dua macam, yaitu :

1) Penguatan positif ialah stimulus yang bila ditambahkan dalam suatu situasi akan memperkuat individu dalam memberikan respon.

2) Penguatan negatif adalah suatu stimulus yang bila dipindahkan dari suatu situasi memperkuat kemungkinan terjadinya respon. Penguatan negative tidak sama dengan hukuman. Penguatan negatif memberikan stimulus tingkah laku, sedangkan hukuman dirancang untuk menghentikan perilaku.

(8)

a. modifikasi perilaku yang menggunakan prinsip-prinsip teori behaviorisme dan penerapannya untuk mengubah perilaku anak dengan cara yang sangat spesifik dan menggunakan sistem hadiah.

b. pengajaran yang terprogram :

1. cara umum untuk merancang dan menyajikan pengajaran

2. suatu produk tertentu (seperti program televisi, mesin pengajaran, naskah, dan slide tape) merupakan produk pemrograman pengajaran yang disajikan dalam satuan-satuan kecil disertai umpan balik segera setelah setiap satuan-satuan dipelajari (Moeslichatoen, 1989:11).

2. Teori Psikologi Kognitif

Bruner sebagai ahli teori belajar psikologi kognitif memandang proses belajar itu sebagai tiga proses yang berlangsung secara serempak yaitu :

a. proses perolehan informasi baru b. proses transformasi pengetahuan,

c. proses pengecekan ketepatan dan memadainya pengetahuan tersebut.

Dalam transformasi pengetahuan, orang menggunakan pengetahuan untuk menyesuaikan dengan tugas-tugas (masalah) baru yang dihadapi. Jadi transformasi memungkinkan kita dapat menggunakan informasi di luar jangkauan informasi itu dengan cara ekstrapolasi (membuat estimasi berdasarkan informasi itu) atau dengan interpolasi (untuk mempergunakan informasi) atau mengubah informasi ke dalam bentuk lain

(Moeslichatoen, 1989:12). Para ahli teori belajar psikologi kognitif berkesimpulan bahwa salah satu faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran di kelas ialah faktor kognitif yang dimiliki oleh peserta didik.

3. Teori Belajar Humanisme

menurut teori belajar humanisme bahwa motivasi belajar harus bersumber pada diri peserta didik (Morris, 1982).

(9)

a. Belajar yang bermakna

Belajar yang bermakna terjadi jika dalam proses pembelajaran melibatkan aspek pikiran dan perasaan peserta didik,

b. Belajar yang tidak bermakna.

Belajar yang tidak bermakna terjadi jika dalam proses pembelajaran melibatkan aspek pikiran, akan tetapi tidak melibatkan aspek perasaan peserta didik.

Menurut Roger, peranan guru dalam kegiatan belajar siswa menurut pandangan teori humanisme adalah sebagai fasilitator yang berperan aktif dalam:

1. membantu menciptakan iklim kelas yang kondusif agar siswa bersikap positif terhadap belajar

2. membantu siswa untuk memperjelas tujuan belajarnya dan memberikan kebebasan kepada siswa untuk belajar.

3. membantu siswa untuk memanfaatkan dorongan dan cita-cita mereka sebagai kekuatan pendorong belajar.

4. menyediakan berbagai sumber belajar kepada siswa.

5. menerima pertanyaan dan pendapat, serta perasaan dari berbagai siswa sebagaimana adanya.

4. Teori Belajar Sosial

Teori belajar sosial ini dikembangkan oleh Bandura yang merupakan perluasan dari teori belajar perilaku yang tradisional. Teori belajar sosial ini menekankan bahwa lingkungan yang dihadapkan kepada seseorang tidak random, lingkungan-lingkungan itu kerap kali dipilih dan diubah oleh orang itu melalui perilakunya. Suatu perspektif belajar sosial menganalisis hubungan kontinyu antara variabel-variabel lingkungan, ciri-ciri pribadi, dan perilaku terbuka dan tertutup seseorang.

Perpektif-perspektif ini menyediakan interpretasi-interpretasi tentang bagaimana terjadi belajar sosial dan bagaimana kita mengatur perilaku kita sendiri (Dahar, 1992:28). Konsep-konsep utama dari teori belajar sosial ialah sebagai berikut:

(10)

Menurut teori belajar sosial tentang modeling, yaitu bahwa peserta didik atau individu melakukan aktivitas belajar dengan cara meniru perilaku orang lain, dan pengalaman vicarious, yaitu belajar dari kegagalan dan keberhasilan orang lain.

b. Fase Belajar

Menurut Bandura (Dahar, 1992:28) ada empat fase belajar dari model, yaitu fase perhatian, fase retensi, fase reproduksi, fase motivasi lalu muncul dalam bentuk penampilan. Pada fase perhatian dalam belajar observational ialah memberikan perhatian kepada suatu model.

Pada umumnya siswa memberikan perhatian kepada model-model yang menarik, berhasil, menimbulkan minat, dan popular. Itulah sebabnya banyak siswa-siswa remaja dengan mudah dan cepat meniru model-model pakaian trendi karena menarik perhatian, sekalipun model pakaian tersebut mengabaikan aspek normatif dan etika dalam berbusana.

Pada fase retensi siswa dilatih agar dapat tetap mengingat berbagai hal yang telah dipelajari melalui proses pengamatan di lapangan. Hanya dengan mengingat berbagai hal yang telah diamati oleh pancaindera siswa, maka siswa tersebut akan dapat belajar dengan baik, sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang baik.

Pada fase reproduksi, siswa diharapkan dapat mengingat kembali pesan dan kesan dari berbagai materi atau bahan pelajaran yang dipelajari melalui pengamatan. Sedangkan pada fase motivasi, yaitu bagaimana para siswa dengan melalui fase perhatian, fase retensi, dan fase reproduksi, mereka termotivasi untuk aktif melakukan proses belajar melalui pengamatan dan akan diwujudkannya dalam penampilan perilaku yang dapat diamati oleh guru di kelas. Oleh karena itu, teori belajar sosial lebih menekankan proses belajar melalui peniruan model yang diamati melalui interaksi belajar secara sosial di lingkungan sosial

C. Pendidikan adalah normatif

1) Tujuan Umum Pendidikan

Tujuan umum pendidikan merupakan tujuan dari keseluruhan jenis kegiatan dan waktu berlangsungnya peristiwa-peristiwa pendidikan.

(11)

a) Tujuan insidental pendidikan

Tujuan yang terkandung dalam setiap peristiwa pendidikan. b) Tujuan instruksional pendidikan

Tujuan yang ingin dicapai dalam satu kesatuan rangkaian kegiatan pendidikan. c) Tujuan kurikuler pendidikan

Tujuan yang berkenaan dengan pencapaian penguasaan lingkup isi pendidikan. d) Tujuan institusional pendidikan

Tujuan pendidikan sesuatu jenis atau jenjang pendidikan.

e) Tujuan tak lengkap pendidikan

Tujuan yang berkenaan dengan pencapaian perkembangan aspek kepribadian. f) Tujuan sementara pendidikan

Tujuan yang berkenaan dengan pencapaian tugas-tugas perkembangan pada setiap tahap perkembangan.

D. Pendidikan Adalah Suatu Proses

1) Gaya nomotetis

Gaya ini adalah pandangan sosiologi yang menekankan pada pentingnya institusi, peranan-peranan social, dan harapan social dalam kehidupan manusia.

2) Gaya ideografis

Gaya ini adalah pandangan psikologis pada pentingnya kehidupan manusia individu dengan kepribadian dan kebutuhan-kebutuhan untuk mewujudkan potensi-potensi yang dimilikinya.

3) Gaya Transaksional

Gaya ini adalah pandangan interdispliner ilmu-ilmu tingkah laku yang menekankan pada pentingnya keserasian hubungan sosial.

E. Klasifikasi Teori Pendidikan

1. Teori Umum Pendidikan

(12)

a. Teori umum Pendidikan Preskriftif

Teori ini adalah seperangkat konsep-konsep tentang keseluruhan aspek- aspek pendidikan , yang bertujuan menerangkan bagaimana sebaiknya/seharusnya peristiwa - peristiwa pendidikan diselenggarakan.

b. Teori Umum Pendidikan Deskriftif

Teori ini adalah seperangkat konsep-konsep tentang keseluruhan aspek-aspek pendidikan , yang penyajian konsep-konsepnya bertujuan menerangkan bagaimana peristiwa – peristiwa pendidikan telah dan sedang terjadi dalam masyarakat.

Teori pendidikan yang termasuk dalam kelompok ini yaitu : 1) Pendidikan Luar Negeri atau Pendidikan Internasional , 2) Pendidikan Perbandingan atau Pendidikan Komparatif , dan 3) Pendidikan Historis atau Sejarah Pendidikan.

2. Teori Khusus Pendidikan

Teori Khusus Pendidikan terbagi menjadi 2 : a. Teori Khusus pendidikan Preskriptif

Teori ini adalah seperangkat konsep-konsep tentang sesuatu aspek pendidikan , yang penyajian konsep-konsepnya bertujuan menjelaskan bagaimana seharusnya sesuatu kegiatan pendidikan dilakukan.

b. Teori Khusus Pendidikan Deskriptif

Teori ini adalah seperangkat konsep-konsep tentang suatu aspek pendidikan, yang penyajian konsep-konsepnya bertujuan menerangkan bagaimana sebaiknya/seharusnya peristiwa-peristiwa pendidikan telah dan sedang terjadi dalam masyarakat.

(13)

2) Psikologi 11) Ilmu Administrasi Pendidikan

F. Filsafat Pendidikan

Filsafat Pendidikan bukanlah Filsafat Murni atau filsafat Umum, tetapi Filsafat Khusus atau Filsafat Terapan. Apabila dilihat dari sudut karakteristik objeknya, filsafat dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu

1. Filsafat Umum atau filsafat Murni Filsafat umum mempunyai objek :

a. Hakikat kenyataan segala sesuatu ( Metafisika ), yang termasuk didalamnya hakikat kenyataan secara keseluruhan ( Ontologi ), kenyataan tentang alam atau kosmos ( Kosmologi ), kenyataan tentang manusia ( Humanologi ), dan kenyataan tentang Tuhan

( Teologi ).

b. Hakikaat mengetahui kenyataan ( Epistemologi )

c. Hakikat menyusun kesimpulan pengetahuan tentang kenyataan ( Logika )

d. Hakikat menilai kenyataan ( Aksiologi ),antara lain tentang hakikat nilai yang berhubungan dengan baik dan jahat ( Etika ) serta nilai yang berhubungan dengan indah dan buruk ( Estetika ).

e. Filsafat Khusus atau Filsafat Terapan

(14)

1. Filsafat praktek pendidikan adalah analisis kritis dan komprehensif tentang bagaimana seharusnya pendidikan diselenggarakan dan dilaksanakan dalam kehidupan manusia. Filsafat Praktek Pendidikan dapat dibedakan menjadi :

a) Filsafat Proses Pendidikan ( biasanya hanya disebut filsafat pendidikan ) b) Filsafat Sosial pendidikan

2. Filsafat Ilmu Pendidikan dapat dibedakan menjadi empat macam yaitu :

a) Ontologi Ilmu Pendidikan, yang membahas tentang hakikat substansi dan pola organisasi ilmu pendidikan.

b) Epistemologi ilmu Pendidikan, yamg membahas tentang hakikat objek formal dan material ilmu pendidikan.

c) Metodologi ilmu Pendidikan yang membahas tentang hakikat cara- cara kerja dalam menyusun ilmu Pendidikan; dan

(15)

BAB III PEMBAHASAN

1. Pertanyaan yang ada dalam rumusan masalah yang berbunyi, apakah yang dimaksud dengan teori pendidikan dapat dijawab sebagai berikut:

Berdasarkan bentuknya teori adalah sebuah sistem konsep-konsep yang terpadu, menerangkan, dan prediktif tentang peristiwa-peristiwa pendidikan.

Berdasarkan isinya, teori berisi konsep – konsep ada yang berfugsi sebagai asumsi-asumsi atau konsep – konsep yang menjadi dasar atautitik tolak pemikiran sebuah teori dan definisi, konsep - konsep yang menyatakan makna dari istilah – istilah yang dipergunakan dalam menyusun teori.

Teori pendidikan adalah sebuah sistem konsep-konsep tentang peristiwa-peristiwa pendidikan. Ada yang berperan sebagai asumsi ( titik tolak pemikiran pendidikan ) dan definisi ( keterangan yang menyatakan makna ).

Menurut T.W. Moore, Teori pendidikan adalah sebuah pandangan atau serangkaian pendapat ihwal pendidikan, yang disajiakan dalam bentuk sebuah sistem konsep.

Jadi, teori pendidikan adalah sebuah pandangan atau serangkaian pendapat ikhwal pendidikan yang disajikan dalam bentuk sebuah sistem konsep.

2. Pertanyaan yang ada dalam rumusan masalah yang berbunyi, sebutkan klasifikasi teori pendidikan dapat dijawab sebagai berikut :

Teori pendidikan dapat di klasifikasikan menjadi dua, yaitu teori umum pendidikan dan teori khusus pendidikan. Adapun teori umum dan khusus pendidikan tersebut dibagi lagi menjadi dua, yaitu Preskriptif dan Deskriptif.

Teori umum atau khusus Preskriptif yaitu teori-teori pendidikan yang bertujuan menjelaskan bagaimana seharusnya hal ikhwal pendidikan dilakukan. Selain itu teori preskriptif juga merupakan seperangkat konsep-konsep tentang keseluruhan aspek-aspek pendidikan, yang bertujuan menerangkan bagaimana sebaiknya atau seharusnya peristiwa-peristiwa pendidikan itu dilakukan. Teori-teori preskriptif dapat ditemukan dalam bentuk teknologi pandidikan, yang antara lain termasuk pembinaan dan

(16)

pengembangan kulrikulum sebagai teknologi perancangan pandidikan,perekayasaan media pendidikan sebagai teknologi pengajaran-belajar, pembaharuan proses belajar mengajar, dan teknik-teknik evaluasi pendidikan. Sedangkan teori pendidikan deskriptif yaitu teori yang bertujuan menggambarkan bagaimana keadaan hal ikhwal pendidikan dilakukan .Teori ini dapat kita temukan dalam bentuk filsafat-filsafat pendidikan seperti alaran ideallisme, realisme, pragmatisme, noe-positifisme, neo-thomisme dan sebagainya dapat juga ditemukan dalam bentuk laporan deskriptif tentang sistem-sistem pandidikan nasional atau sistem-sistem pindidikan diluar negeri.

3. Pertanyaan yang ada dalam rumusan masalah yang berbunyi, apakah yang dimaksud dengan filsafat pendidikan dapat dijawab sebagai berikut:

Yang dimaksud dengan filsafat pendidikan adalah studi penerapan konsep-konsep dan metode filosofis dalam membahas hakikat pendidikan, baik sebagai praktek pendidikan maupun ilmu pendidikan.

Filsafat pendidikan berdasarkan karakteristik objeknya dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:

a. Filsafat umum atau filsafat murni filsafat ini memiliki objek diantaranya :

1) Kenyataan keseluruhan segala sesuatu(metafisika),yang termasuk didalamnya adalah hakikat kenyataan secara keseluruhan (ontologi),kenyataan tentang alam atau kosmos(kosmologi), kenyataan tentang manusia(humanologi),dan kenyataan tentang Tuhan (Teologi)

2) Hakekat mengetahui kenyataan (Epistemologi)

3) Hakekat Menyusun kesimpulan pengetahuan tentang kenyataan (Logika) 4) Hakikat menilai kenyatan (Aksiologi)

b. Filsafat khusus atau filsafat terapan

(17)

4. Pertanyaan yang ada dalam rumusan masalah yang berbunyi, apakah tujuan pendidikan yang sebenarnya, dapat dijawab sebagai berikut:

Tujuan pendidikan dapat dibagi menjadi dua, yaitu: a. Tujuan umum pendidikan

1) Kognitif

Bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan intelektual ( IQ) 2) Afektif

Bertujuan untuk meningkatkan moralitas, yang termasuk didalamnya adalah perilaku, sikap, dan karakter peserta didik.

3) Psikomotor

Bertujuan untuk meningkatkan kreatifitas dan keterampilan peserta didik

b. Tujuan khusus pendidikan 1) Tujuan incidental pendidikan

Tujuan yang terkandung dalam setiap peristiwa pendidikan. 2) Tujuan instruksional pendidikan

Tujuan yang ingin dicapai dalam suatu kesatuan rangkaian kegiatan pendidikan. 3) Tujuan kurikuler pendidikan

Tujuan yang berkenaan dengan pencapaian penguasaan lingkup isi pendidikan. 4) Tujuan institusional pendidikan

Tujuan pendidikan sesuatu jenis atau jenjang pendidikan. 5) Tujuan tak lengkap pendidikan

Tujuan yang berkenaan dengan pencapaian perkembangan aspek kepribadian. 6) Tujuan sementara penddidikan

(18)
(19)

BAB IV PENUTUP

I. KESIMPULAN

Dari pembahasan yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa :

1. Teori pendidikan adalah sebuah pandangan atau serangkaian pendapat ikhwal pendidikan yang disajikan dalam bentuk sebuah sistem konsep.

2. Klasifikasi Teori Pendidikan

Terbagi menjadi dua bagian yaitu teori umum pendidikan dan teori khusus pendidikan.

Teori umum pendidikan terbagi menjadi dua bagian : a) Teori umum pendidikan preskritif

b) Teori umum pendidkan deskritif

Teori khusus pendidikaan terbagi menjadi dua bagian: a) Teori khusus pendidikan presskriptif

b) Teori khusus pendidikan deskriptif

3. Filsafat pendidikan adalah studi penerapan konsep-konsep dan metode filosofis dalam membahas hakikat pendidikan, baik sebagai praktek pendidikan maupun ilmu pendidikan.

4. Tujuan pendidikan dapat dibedakan menjadi dua yaitu : Tujuan pendidikan dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

Tujuan umum pendidikan merupakan tujuan dari keseluruhan jenis kegiatan dan waktu berlangsung peristiwa – peristiwa pendidikan.

(20)

II. SARAN

1. Kesuksesan pendidikan akan lebih mudah diraih jika dalam praktek proses pembelajaran, berpedoman dan sesuai dengan teori-teori pendidikan yang ada. Untuk itu diharapkan agar para pendidik dan peserta didik dapat bekerja sama dalam hal ini demi tercapainya tujuan pendidikan nasional.

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Soyomukti,Nurani.2010.Teori-Teori Pendidikan,(Neo)Liberal,Marxis-Sosialis,Postmodem.Yogyakarta : Ar-ruzzmedia

Bell Gredler, E. Margaret. 1991. Belajar dan Membelajarkan. Jakarta: CV. Rajawali

Degeng, I Nyoman Sudana. 1989. Ilmu Pengajaran Taksonomi Variable. Jakarta: Depdikbud

Referensi

Dokumen terkait

Tanda-tanda lain yang perlu diperhatikan yaitu pada saat monitor dihidupkan atau dimatikan, pada layer monitor akan tampak kilatan cahaya berwarna.. Ada beberapa monitor

Lebih dari 20% cell dengan nilai harapan > 5, kita tidak bisa menggunakan Chi Square test.

Misalnya daya pisah sebuah teleskop adalah 2”, artinya teleskop tersebut bisa melihat dua benda yang jarak pisahnya minimal 2”, jika ada dua benda dengan jarak pisah

Penulis mengharapkan agar laporan praktik kerja ini dapat menjadi masukan yang bermanfaat bagi PT Bumi Kencana Indah, khususnya bagianpemasan Cimahi Mall,agar

dipublikasikan: Isi dan bukW kinerja Buku/tahun 1)Jurnal internasional bereputasi (terindeks pada data base internasional bereputasi dan berfaktor dampak) II.A.1.b.1.1

Setiap class atau concept pada ontologi SIMPOA memiliki relasi atau Object Properties, dan atributatau Data Properties, dengan adanya penggabungan antara Concept,

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan metode bermain peran dapat meningkatkan pemahaman materi Drama siswa kelas IV pada mata

Aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran keterampilan menulis karangan narasi melalui penerapan model think talk write berbantuan media gambar seri meningkat dari