BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Perkembangan industri yang semakin pesat membawa dampak timbulnya
persaingan usaha yang semakin ketat. Kondisi ini menuntut setiap perusahaan
untuk memiliki keunggulan-keunggulan kompetitif, respons yang cepat dan
tanggap agar dapat bersaing dengan perusahaan yang bergerak dalam bidang yang
sejenis.
Keunggulan-keunggulan kompetitif ini dapat diperoleh dengan memiliki
sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan memiliki loyalitas tinggi
terhadap perusahaan sehingga dapat memberdayakan sumber daya yang
dimilikinya secara efektif, efisien, dan produktif.
Siagian (2005:57) menyatakan bahwa loyal adalah suatu kecenderungan
karyawan untuk tidak pindah ke perusahaan lain. Menurut teori tentang loyalitas
yang dikemukakan oleh Steers & Porter dalam Rohmini (2011:7), proses
terciptanya loyalitas kerja dalam perusahaan berhubungan dengan dorongan yang
kuat untuk tetap menjadi anggota perusahaan, keinginan untuk berusaha
semaksimal mungkin bagi perusahaan, dan kepercayaan yang pasti dan
penerimaan yang penuh atas nilai-nilai perusahaan.Karyawan-karyawan yang
memiliki loyalitas sangat dibutuhkan untuk kelangsungan perusahaan dan dapat
menentukan maju mundurnya perusahaan di masa mendatang.
Membangun dan mempertahankan loyalitas dari karyawannya merupakan
Halaban memiliki karyawan-karyawan yang kompeten namun belum tentu dapat
loyal kepada perusahaan.
Tabel 1.1
Data Perpindahan Karyawan
PT. SMART Tbk Perkebunan Padang Halaban Bulan Jumlah
Sumber: PT. SMART Tbk Perkebunan Padang Halaban (2015)
Turn over karyawan operasionalmencapai 14,48% karena pada umumnya
hanya bekerja selama 3 bulan. Turn over dilihat dari data jumlah karyawan keluar
dan karyawan yang masuk. Perhitungan yang digunakan seperti ini: karyawan
yang masuk dan keluar dari 214 orang adalah rata-rata31 orang atau sama dengan
untuk dapat mempertahankan karyawan-karyawan yang memiliki semangat dan
efektivitas kerja yang tinggi.
Karyawan-karyawan operasional PT. SMART Tbk Perkebunan Padang
Halaban memiliki tingkat turn over yang tinggi. Tingkat turn over yang tinggi
sebagai salah satu akibat dari rendahnya loyalitas karyawan tidak hanya
berdampak pada meningkatnya biaya terkait sumber daya manusia. Perusahaan
juga dapat kehilangan sumber daya manusia yang kompeten untuk memenangkan
persaingan.
Loyalitas karyawan tergantung dari dalam diri karyawan itu sendiri,
namun pihak perusahaan juga perlu melakukan usaha-usaha yang dapat
memotivasi karyawannya. Upaya yang dapat dilakukan perusahaan agar karyawan
tetap loyal adalah dengan memberikan insentif yang memadai. Menurut
Simamora (2006:445) insentif adalah tambahan kompensasi diluar gaji atau upah
yang diberikan oleh organisasi. Manzoor (2011) mengatakan bahwa semakin para
karyawan diberi motivasi untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaannya, semakin
tinggi tingkat kinerja dan kesuksesan suatu organisasi. Insentif merupakan sarana
memotivasi yang sangat penting untuk mendorong karyawan agar didalam diri
karyawan timbul semangat yang besar dan meningkatkan kinerjanya. Pemberian
insentif dapat meyakinkankaryawanbahwaperusahaan tempatnya bekerja dapat
memenuhi kebutuhannya sehingga kesejahterahan karyawan dapat terwujud.
PT. SMART Tbk menerapkan sistem pencapaian target sehingga menuntut
setiap karyawannyabekerja dengan keras dan energik sementara upah yang
harapan sebagiankaryawan. Karyawan merasa bosan dengan kondisi kerja yang
dihadapi selalu sama, tidak ada perubahan dan tidak ada perkembangan dan
akhirnya membuat karyawan memutuskan untuk mencari perusahaanyang
memberikannya pengakuan dan penghasilan yang lebih besar.
Pimpinan PT. SMART Tbk perlu berhati-hati dalam menentukan jumlah
insentif yang diberikan kepada karyawan. Insentif yang diberikan haruslah
bersifat adil dan layak untuk diterima oleh setiap karyawan yang bekerjapada
perusahaan. Perusahaan harus menyadari bahwa manusia pada dasarnya memiliki
berbagai macam kebutuhan yang semakin lama semakin bertambah dan
kompleks, oleh karena itu, perusahaan perlu memperhatikan kesejahterahan
karyawannya baik yang berupa pemberian material maupun nonmaterial, hal
tersebut diharapkan dapat menimbulkan loyalitas karyawan.
Karyawan yang memiliki loyalitas tinggi sangat dihargai perusahaan
karena perusahaan sangat membutuhkan karyawan yang memiliki dedikasi tinggi
terhadap kerja dan perusahaan. Dessler (2008:15) disiplin kerja adalah sikap
menghargai, menghormati, mematuhi,dan setia pada aturan yang berlaku, aturan
tertulis atau lisan aturan, dan mampu melakukan hal-aturan, dan ketika anggota
organisasi melanggar tugas dan wewenang yang diberikan, mereka tidak
menghindari menerima hukuman.Disiplin kerja merupakan upaya dari organisasi
untuk melaksanakan atau mengeksekusi aturan yang harus ditaati oleh semua
karyawan tanpa terkecuali (Mangkunegara dan Octorend 2015).Disiplin sangat
penting untuk pertumbuhan organisasi, terutama untuk memotivasi pegawai agar
maupun kelompok. Disamping itu disiplin bermanfaat mendidik karyawan untuk
mematuhi dan menyenangi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada,
sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik.
Karyawan yang bekerja pada PT. SMART Tbk Perkebunan Padang
Halaban memiliki tanggung jawab penuh atas pekerjaannya, karyawan dituntut
taat terhadap jam kerja yang meliputi kehadiran dan kepatuhan karyawan pada
jam kerja serta karyawan dapat melaksanakan tugas dengan tepat waktu dan
benar.Kebijakan-kebijakan yang telah di tetapkan oleh PT. SMART Tbk ternyata
tidak ditaati beberapa karyawan yang datangterlambat dan mangkir sehingga
berpengaruh terhadapoutput perusahaan (Narasumber, 2015). Keterlambatan jam
kerja dan mangkir membuktikan karyawan yang kurang disiplin sehingga
mendapatkan sanksi dengan peringatan dan jika itu berlangsung secara terus
menerus maka karyawan operasional akan diturunkan jabatannya yang akhirnya
membuat karyawan memilih mencari perusahaan lain.
PT. SMART Tbk Perkebunan Padang Halaban harus menegakkan
kedisiplinan yang tinggi kepada karyawan untuk meningkatkan kinerjanya maka
perusahaan perlu melakukan pelatihan serta membuat peraturan yang ketat dengan
tingkat konsekuensi hukuman yang tepatnamun tetap dapat membuat karyawan
loyal kepada perusahaan serta perlu melakukan pelatihan untuk memperbaiki
disiplin dan kinerja. Mangkunegara dan Octorend (2015) menyatakan bahwa
peningkatan komitmen organisasional karyawan juga dilakukan dengan
penegakkan kedisiplinan terhadap para karyawan, karena disiplin karyawan
karyawan untuk melaksanakan tanggung jawab sebagai karyawan di perusahaan
tempat mereka bekerja.
Karyawan yang loyal juga tidak semata karena komitmen normative (harus
patuh karena memang sudah seharusnya begitu, sesuai norma yang ada) tetapi
loyalitas harus terkait sampai pada komitmen affektif (Ross dan Ali, 2011), dalam
mana karyawan sungguh merasa bahwa duka” organisasi adalah
“suka-duka”nya juga. Loyalitas mencakup kesediaan untuk tetap bertahan, memiliki
produktivitas yang melampaui standar, memiliki perilaku altruis, serta adanya
hubungan timbal balik di mana loyalitas karyawan harus diimbangi oleh loyalitas
organisasi terhadap karyawan (Dewi & Endang dalam Powers2000).
Insentif yang diberikan olehPT. SMART Tbk Perkebunan Padang Halaban
menjadi salah satu pertimbangan bagi karyawan untuk tetap menjadi bagian dari
PT. SMART Tbk atau memilih untuk pindah ke perusahaan lain yang dapat
memberikan insentif yang lebih besar. Loyalitas kerja karyawan PT. SMART Tbk
juga dipengaruhi dari penegakan disiplin melalui peraturan-peraturan yang di
terapkan oleh perusahaan
Berdasarkan pada penjelasan di atas, penulis merasa tertarik untuk
meneliti permasalahan ini dengan judul “Pengaruh Insentif dan Disiplin
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : “Apakahinsentif dan disiplinkerja
berpengaruh terhadap loyalitas kerja karyawan operasionalPT. SMART Tbk
Perkebunan Padang Halaban Kabupaten Labuhan Batu Utara?”.
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, maka secara umum
tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis bagaimana insentif dan
disiplin kerja terhadap loyalitas kerja karyawan operasionalPT. SMART Tbk
Perkebunan Padang Halaban Kabupaten Labuhan Batu Utara.
1.4Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi pihak peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu proses pembelajaran serta
pengaplikasian ilmu pengetahuan, terutama yang berhubungan dengan
insentif dan disiplin kerja yang berkaitan dengan pengaruhnya terhadap
loyalitas kerja karyawan bagi pihak peneliti sendiri sebagai pembelajaran
dan pengalaman.
2. Bagi pihak instansi
Hasil penelitian diharapkan memberikan sumbangan saran, pemikiran dan
informasi yang bermanfaat yang berkaitan dengan insentif dan disiplin
kerja yang berkaitan terhadap loyalitas kerja karyawanPT. SMART Tbk
3. Bagi pihak lain
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi tambahan atau untuk
pengembangan ide – ide baru untuk penelitian selanjutnya, dan sebagai
bahan pertimbangan perusahaan atau instansi lain yang menghadapi