• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Hidup Pedagang Sayur yang Bekerja di Sektor Informal (Kasus pada Pedagang Sayur di Kelurahan Tegal Lega, Kecamatan Bogor Tengah, Kotamadya Bogor, Jawa Barat)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi Hidup Pedagang Sayur yang Bekerja di Sektor Informal (Kasus pada Pedagang Sayur di Kelurahan Tegal Lega, Kecamatan Bogor Tengah, Kotamadya Bogor, Jawa Barat)"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

RINGKASAN

MUHAMMAD R A Y 0 LUBIS. 'Strategi Hidup Pedagang Sayur yang Bekerja di Sektor Informal (Kasus pada Pedagang Sayur di Kelurahan Tegal Lega, Kecamatan

Bogor Tengah, Kotamadya Bogor, Jawa Barat). (Dibawah bimbingan BAMBANG S. UTOMO)

Sejalan dengan perubahan dengan struktur perekonomian dari sektor pertanian ke non pertanian menyebabkan jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor pertanian

menurun. Pergeseran tenaga kerja dari sektor pertanian ke non pertanian tidak secara otomatis mengubah mata pencaharian tenaga kerja di sektor pertanian. Keterbatasan kesempatan kerja sektor pertanian karena keterbatasan lahan mengakibatkan kelebihan tenaga kerja yang secara dinamis masuk ke sektor informal.

Seiring dengan ha1 di atas para petani dari desa berusaha mencari lahan

usaha baru untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga. Berdagang sayur

mempunyai peranan penting dalam menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat

terutama untuk penerapan tenaga kerja.

Salah satu usaha kecil yang telah lama berkembang di Kotamadya Bogor adalah berdagang sayur keliling, khususnya di Kecamatan Bogor Tengah. Dalam

perkembangannya tukang sayur menghadapi permasalahan terutama dalam bidang

permodalan. Sistem permodalan usaha adalah modal hari ini diusahakan untuk bisa menjadi modal besoknya sampai seterusnya. Untuk mendapatkan bahan baku,

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)

Referensi

Dokumen terkait

 Dengan bermain lompat katak yang terlebih dahulu dicontohkan oleh guru, siswa mampu mempraktikkan prosedur gerakan melompat satu arah sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha

Pelanggaran atas pencemaran perairan mengakibatkan tanggung jawab mutlak bagi si pelaku, hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 35 Ayat 1 UU No.23 Tahun 1997

Dengan diketahuinya kata- kata yang berkonotasi tidak baik pada siswa SMK di sekitar Terminal Wangon, maka hal ini akan menjadikan tambahan kajian prinsip kesantunan pada

Dapat dilihat bahwa angka porositas terbesar terletak pada spesimen B yang merupakan hasil pengecoran dari almuniun yang menggunakan media pasir cetak dengan campuran pasir

Menurut hasil pengamatan dan observasi yang telah di lakukan di lapangan dari ketiga variabel tersebut (daya tarik yang dimiliki objek wisata tersebut, aksesbilitas

pada Tuhan, kita semua diharapkan semakin menjadi mistikus sejati, yaitu semakin menyatu.. dengan

[r]

Prioritas strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterpaduan adalah penyusunan rencana pengelolaan DAS terpadu, penselarasan batas DAS dengan wilayah administratif,