• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemetaan Potensi Objek Wisata Alam di Kabupaten Way Kanan Tahun 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pemetaan Potensi Objek Wisata Alam di Kabupaten Way Kanan Tahun 2017"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PEMETAAN POTENSI OBJEK WISATA ALAM DI KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2017

(JURNAL)

Oleh

RENA MUKTI SARI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2018

(2)

Pemetaan Potensi Objek Wisata Alam di Kabupaten Way Kanan Tahun 2017 Rena Mukti Sari1, Zulkarnain2, Dedy Mizwar3

FKIP Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung *e-mail : rena.mukty.rm@gmail.com, Telp : +6281271418172

Received: Aug, 21 th 2018 Accepted:Aug, 21th 2018 Online Published: Aug, 21 th 2018

This study aims to examine the potential of natural tourism in Way Kanan District. This research uses survey method, that is intended to know the potential of nature tourism in Way Kanan Regency by looking at the location, attraction, accessibility, and tourism object facilities. Data analysis technique used is descriptive analysis technique with spatial approach, and Scorring. The results of this study show that of all these objects, each object has a different attraction, facilities, and accessibility. (1) The conclusion of the attraction to the 12 natural attractions in Way Kanan District can be seen that 65% in say interesting and 35% of them in saying very interesting. (2) Accessibility to natural attractions in Way Kanan. District 65% of tourist objects can be difficult to reach while the object that is easy to reach only 30%, and the remaining 5% said to be. (3) Meanwhile, the facility can be seen that 65% in say is incomplete and 35% of them say completed.

Keywords: accessibility, attraction, facility mapping, potentialtourism object

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor – faktor penyebab anak putus sekolah jenjang pendidikan dasar di Kecamatan Ambarawa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Teknik pengukuran data yang digunakan adalah teknik analisis persentase. Populasi penelitian ini adalah 70 anak putus sekolah jenjang pendidikan dasar. Sampel penelitian ini adalah 41 anak putus sekolah jenjang pendidikan dasar beserta orang tua anak putus sekolah jenjang pendidikan dasar yang berjumlah 41 jiwa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Tingkat pendapatan orang tua anak putus sekolah rendah. (2) Persepsi orang tua anak putus sekolah tentang pendidikan formal rendah. (3) Minat belajar anak putus sekolah rendah. (3) Tingkat pendidikan formal orang tua anak putus sekolah rendah. (4) Jarak tempat tinggal anak putus sekolah dengan sekolah jauh.

Kata kunci : aksesbilitas, daya tarik, fasilitas pemetaan, potensi wisata alam

Keterangan : 1

Mahasiswa Pendidikan Geografi 2

Dosen Pembimbing 1 3

(3)

PENDAHULUAN

Berkembangnya sektor pariwisata di suatu negara akan menarik sektor lain untuk berkembang pula karena produk-produknya diperlukan untuk menunjang industri pariwisata. Pengembangan dan pendayagunaan pariwisata secara optimal mampu meningkatkan ekonomi, dan pertimbangkan hal tersebut maka penanganan yang baik sangat diperlukan dalam upaya pengelolaan objek-objek wisata di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah daerah harus mengupayakan untuk lebih memprioritaskan pengembangan objek wisata yang ada sehingga dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke objek wisata tersebut. Pariwisata biasanya akan dapat lebih berkembang atau dikembangkan, jika disuatu daerah terdapat lebih dari satu jenis objek dan daya tarik wisatawan (Marfaung, 2002: 78). Provinsi Lampung yang terletak di Pulau Sumatera merupakan salah satu tujuan wisata di Indonesia yang

menawarkan berbagai sektor wisata salah satunya objek wisata alam contohnya pantai, air terjun, gunung, laguna dan lainya. Potensi wisata yang ada di Provinsi Lampung salah satunya berada di Kabupaten Way Kanan. Potensi pariwisata di kabupaten ini berpeluang besar untuk dapat dikembangkan, dan indahnya mampu menarik minat kunjungan wisatawan untuk berwisata dan berekreasi.

Berdasarkan keadaan topologinya, Kabupaten Way Kanan memiliki Banyak potensi objek wisata alam, baik objek wisata alam yang berupa air terjun, sungai, maupun air panas. Oleh sebab itu objek wisata alam yang mendominasi objek wisata yang ada di Kabupaten Way Kanan. Selain objek wisata alam, terdapat juga objek wisata tirta buatan, kesehatan, agrowisata. Berikut daftar nama objek wisata alam yang di miliki oleh Kabupaten Way Kanan diantaranya:

Tabel 01. Nama objek-objek wisata di Kabupaten Way Kanan tahun 2017

No. Data Daya Tarik Wisata

1. Sungai Way Besai

2. Curup Kereta

3. Curup Putri Malu

4. Curup Bukit Duduk

5. Air Panas Serasan

6. Curup Gangsa 7. Curup Susukan 8. Curup Ranggal 9. Curup Semarang 10. Curup Kinciran 11. Curup Anggal

12. Curup Pinang Indah

Sumber: Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Tahun 2016

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 04 November 2017 dapat di ketahui bahwa pariwisata di Kabupaten Way Kanan

minim adanya pengembangan, terutama pada sektor wisata alamnya yang tidak merata.

(4)

Berdasarkan uaraian di atas terdapat beberapa masalah salah satunya adalah masalah berupa kurangnya informasi mengenai lokasi objek wisata yang ada di Kabupaten Way Kanan yang kurang dikenal. Penyampaian informasi sebenarnya dapat dilakukan dengan berbagai cara, contohnya dengan membuat peta potensi objek wisata di Kabupaten Way Kanan, seperti fungsi peta yaitu sebagai media informasi yang memberikan informasi tentang suatu objek kepada pengguna peta agar informasi tersebut dapat dimanfaatkan, dan sebagai sistem komunikasi yang

menyajikan suatu informasi tentang suatu objek kepada pembaca peta agar informasinya mudah diterima dan cepat dipahami, dengan cara penyampaiannya harus jelas dan menggunakan bahasa sederhana, serta dapat menarik minat masyarakat sekitar untuk berkunjung ke potensi objek wisata jika dikembangkan dan membangun fasilitas umum untuk mempermudah pengunjung, maka dari itu diadakanlah penelitian dengan judul “Pemetaan Potensi Objek Wisata Alam di Wilayah Kabupaten Way Kanan Tahun 2017”.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Adapun pengertian metode deskriptif (Ali, 1985 : 120). Subjek dalam Penelitian adalah lokasi, daya tarik, aksesbilitas, dan fasilitas objek wisata alam di Kabupaten Way Kanan. Sedangkan Objek dalam Penelitian ini adalah potensi lokasi objek wisata di Kabupaten Way Kanan.

Menurut Sugiyono (2013:38), variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

1. Lokasi yang dimaksud adalah lokasi absolut potensi wisata alam di Kabupaten Way Kanan didapat melalui hasil pengukuran di lapangan dengan menggunakan GPS yaitu berupa titik koordinat. 2. Daya tarik wisata dalam

penelitian ini adalah sesuatu yang terdapat di daerah tujuan wisata yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung. Daya tarik objek wisata alam yang dimiliki dalam penelitian ini dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu daya tarik

3. tarik umum objek wisata alam dan daya tarik khusus air terjun; a. Daya tarik umum objek wisata

alam yaitu; keunikan SDA, Kegiatan wisata alam yang dapat dinikmati, Suhu, Kebersihan lokasi, Pertunjukan atraksi, kenyamana.

b. Daya tarik khusus air terjun yaitu;Vegetasi, Material batuan,

Bentuk lahan, Ketinggian air terjun, Tingkat erosi, Hempasan air, Suara air, Kualitas air.

4. Aksesibilitas dalam penelitian ini adalah ukuran dari kemudahan perjalanan bagi seseorang dalam mencapai suatu lokasi yang

(5)

menjadi tujuannya. Aksesibilitas menuju setiap potensi wisata alam di Kabupaten Way Kanan ditentukan dengan enam indikator yaitu; waktu tempuh dari lintas sumatra, Jarak tempuh dari lintas sumatra, Kondisi jalan, Jaringan transportasi, frekuensi kendaraan, Biaya yang dikeluarkas.

5. Fasilitas dalam penelitian ini adalah segala sesuatu yang menunjang kenyamanan pada suatu objek wisata selama perjalanan dan kunjungannya. Indikator fasilitas yang akan diteliti antara lain: Tersedia pondok wisata, kios souvenir, rumah makan/kantin, tempat pembelian tiket, mushola, MCK, ketersediaan tempat parkir, tempat bermain dan, tempat penginapan atau cottage.

Dalam penelitian ini digunakan metode pengumpulan data yaitu:

1. Observasi

Teknik pengumpulan data observasi ini dengan cara terjun langsung ke

lapangan, untuk mengamati, dan mengetahui lokasi-lokasi wisata untuk mengisi lembar observasi pariwisata di daerah Kabupaten Way Kanan

2. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan cara dokumentasi ini bertujuan untuk mengumpulkan data baik dari instansi-instansi terkait seperti, Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga maupun persebaran objek wisata di Kabupaten Way Kanan dan mengambil gambar obyek wisata yang sedang diteliti.

3. Wawancara

Teknik pengumpulan data dengan wawancara ini dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai obyek wisata alam di Kabupaten Way Kanan yang di tujukan baik kepada pengelola obyek wisata masyarakat sekitar maupun wisatawan yang sedang berkunjung. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif dengan pendekatan spasial.

HASIL DAN PEMBAHASAN Letak geografis Kabupaten Way Kanan terletak pada posisi antara 4,12° LU 4,58°LS dan 104,17°BB -105,04°BT. Kabupaten Way Kanan merupakan daerah yang tidak memiliki lautan, semua berupa daratan. Secara administratif kabupaten Way Kanan berbatasan dengan batas wilayah :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten OKU Timur Propinsi Sumatra Selatan

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Lampung Utara

3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Tulang Bawang

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Lampung Barat

(6)

Ga mbar 2 P eta Admini stra si Ka bupa te n W ay K an an T ahun 2017

(7)

1. Lokasi dan Deskripsi Keadaan Objek Wisata di Wilayah Kabupaten Way Kanan.

Berikut lokasi objek wisata alam di Kabupaten Way Kanan berdasarkan letak astronomis dan wilayah administrasinya masing-masing; a. Sungai Way Besai

Lokasi sungai way besai terletak di Kecamatan Blambangan Umpu, Kampung Gedung Batin. Objek wisata ini berjarak 10 km dari Lintas Sumatra, dan 160 km dari Bandar Lampung. Sedangkan letak astronomisnya terletak pada titik koordinat LS dan

BT. Daya tarik objek

wisata yang ada di Sungai Way Besai Kec. Balambangan Umpu

b. Curup Kereta

Lokasi Curup Kereta terletak di Kecamatan Blambangan Umpu, Kampung Rambang Jaya. Objek wisata ini berjarak 55 km dari Lintas Sumatera, dan 220 km dari Bandar Lampung. Sedangkan letak astronomisnya terletak pada titik koordinat LS dan

BT.

c. Curup Putri Malu

Lokasi Curup Putri Malu terletak di Kec. Banjit, Register Bukit Punggur. Objek wisata ini berjarak 75 km dari Lintas Sumatera, dan 240 km dari Bandar Lampung. Sedangkan letak astronomisnya terletak pada titik koordinat LS dan

BT.

d. Curup Bukit Duduk

Air terjun ini tak kalah indahnya jika di abadikan dalam foto. Curup Bukit Duduk ini terletak di Kec. Banjit, Register Bukit Punggur. Objek wisata ini berjarak 75 km dari Lintas Sumatera, dan 240 km dari Bandar Lampung. Sedangkan letak astronomisnya terletak pada titik koordinat LS dan

BT.

e. Air Panas Serasan

Lokasi Air Panas Serasan terletak di Kecamatan Banjit, Kampung Juku Batu. Objek wisata ini berjarak 36 km dari Lintas Sumatera, dan 201 km dari Bandar Lampung. Sedangkan letak astronomisnya terletak pada titik koordinat

LS dan BT.

f. Curup Gangsa

Lokasi Curup Gangsa terletak di Kecamatan Kasui, Kampung Kotaway. Objek wisata ini berjarak 50 km dari Lintas Sumatera, dan 215 km dari Bandar Lampung. Curup ini sebenarnya berada di ujung aliran pengairan untuk persawahan. Dinding tebingnya lumayan lebar sekitar 20 m dan tingginya sekitar 50m.

g. Curup Susukan/ Cangkah Kidau

Lokasi Curup Susukan atau Cangkah Kidau terletak di Kecamatan Kasui, Kampung Kedaton. Objek wisata ini berjarak 36 km dari Lintas Sumatera, dan 201 km dari Bandar Lampung. Sedangkan letak astronomisnya terletak pada titik koordinat

(8)

h. Curup Ranggal

Lokasi Curup Ranggal terletak di Kecamatan Kasui, Kampung Kedaton. Objek wisata ini berjarak 49 km dari Lintas Sumatera, dan 210 km dari Bandar Lampung. Sedangkan letak astronomisnya terletak pada titik koordinat

LS dan BT.

i. Curup Semarang

Lokasi Curup Semarang terletak di Kecamatan Baradatu, Kampung Bhakti. Objek wisata ini berjarak 3 km dari Lintas Sumatera, dan 168 km dari Bandar Lampung. Sedangkan letak astronomisnya terletak pada titik koordinat

LS dan BT.

j. Curup Kinciran

Lokasi Curup Kinciran terletak di Kecamatan Gunung Labuan, Kampung Bengkulu Tengah. Objek wisata ini berjarak 25 km dari Lintas Sumatera, dan 190 km dari Bandar Lampung. Sedangkan letak astronomisnya terletak pada titik koordinat LS dan

BT.

k. Curup Anggal

Lokasi Curup Anggal terletak di Kecamatan Gunung Labuhan, Kampung Suka Negeri, Dusun Talang Kisam. Objek wisata ini berjarak 15 km dari Lintas Sumatera, dan 180 km dari Bandar Lampung. Sedangkan letak astronomisnya terletak pada titik koordinat

LS dan BT.

l. Curup Pinang Indah

Lokasi Curup Pinang Indah terletak di Kec. Rebang Tangkas, Kampung Gunungsari. Objek wisata ini berjarak 45 km dari Lintas Sumatera, dan 210 km dari Bandar Lampung. Sedangkan letak astronomisnya terletak pada titik koordinat

LS dan BT.

Berikut ini hasil dari pengelolahan data titik koordinat yang mempresentasikan lokasi-lokasi objek wisata yang ada di wilayah Kabupaten Way Kanan dalam bentuk peta tematik yaitu peta lokasi objek wisata Kabupaten Way Kanan:

(9)

Ga mbar 02 . P eta L ok asi Ob jek W isat a Al am Kab up aten W a y Kanan T ahu n 20 17

(10)

2. Aksesbilitas Objek Wisata Alam di Kabupaten Way Kanan

Menurut James J. Spillane (1990:38) aksesibilitas merupakan kemampuan untuk mencapai suatu tujuan wisata tertentu, dapat lebih mudah atau lebih sulit untuk menjangkaunya. Aksesibilitas dapat diukur dengan beberapa parameter yaitu kondisi (keadaan jalan), kemiringan jalan, jaringan transportasi, waktu tempuh, jarak tempuh, tingkat kemudahan lokasi objek, biaya yang dikeluarkan dan kesenangan atau comfort.

Menurut hasil penelitian dari ke 12 objek wisata alam tersebut mengenai aksesbilitas menuju lokasi memiliki tingkat aksesbilitas yang rendah karena 65% objek wisata dikatakan sulit dijangkau sedangkan objek yang mudah di jangaku hanya 30% dari keseluruhan. Hal ini sebabkan oleh pengaturan perjalanan menuju objek wisata tidak nyaman dan tidak komperatif, angkutan umum yang tersedia pun untuk menuju objek wisata tersebut seperti bus, angkot,

dan ojek, yang sudah kurang layak pakai karena kondisinya yang sudah lumayan rusak, sebagian besar jalan-jalan menuju objek wisata pun merupakan jalan yang tidak nyaman dan tidak aman karena kondisi jalan yang rusak parah, sehingga mengancam keselamatan wisatawan jalan aspal banyak yang berlubang, bedebu, dan minimnya rambu-rambu lalu lintas, hal ini mengakibatkan waktu jarak tempuh menuju objek wisata relatif lama.

demikian aksesbilitas menuju objek wisata perlu diperbaiki agar menarik minat wisatawan untuk datang berkunjung. Aksesbilitas yang tinggi merupakan faktor untuk menarik minat wisatawan. Karena pada umumnya wisatawan lebih memilih objek wisata yang lokasinya mudah dijangkau dengan kondisi jalan yang baik dan lancar serta dengan biaya yang relatif terjangkau. Berdasarkan hasil pembahasan diatas maka penulis dapat membuat peta aksesbilitas objek wisata alam Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung Tahun 2017 yaitu sebagai berikut;

(11)

Ga mbar 3 2 . P eta aksesbili tas W isata Ala m Ka bupa ten W ay Ka na n T ahun 2 017

(12)

3. Fasilitas Objek Wisata Alam di Kabupaten Way Kanan

Menurut James J. Spillane (1990:40) fasilitas merupakan sarana yang menunjang dan menambah kenyamanan wisatawan dalam berekreasi seperti hotel, rumah makan, pondok wisata, toko suvenir, telepon umum, bank dan tempat rekreasi. Dalam penelitian penulis mengunakn Indikator fasilitas yang akan diteliti antara lain: tersedianya pondok wisata, kios souvenir, rumah makan/kantin, ketersediaan MCK, ketersediaan mushola, ketersediaan tempat bermain dan ketersediaan tempat penginapan atau cottage. Menurut hasil pengamatan fasilitas di atas, maka didapatkan disimpulan dari ke 12 objek wisata alam di Kabupaten Way Kanan. Setelah dilakukan pengumpulan data dan melakukan observasi dengan masing-masing indikator tentang fasilitas objek wisata di kabupaten Way Kanan, pada tahun 2017 di Kabupaten Way Kanan memiliki kelengkapan fasilitas yang berbeda-beda hal ini dikarenakan setiap objek memiliki kelengkapan fasilitas yang tidak sama. walaupun masing-masing objek memiliki keunggulannya yang berbeda-beda, penulis menilai berdasarkan pengukuran yang sama untuk mengukur potensi kelengkapan

fasilitas setiap objek. Maka dapat diketahui bahwa 65% di katakan tidak lengkap dan 35% nya di katakan lengkap. Hal ini dikarenakan pengelolaan objek wisata alam di Kabupaten Way Kanan belum menyediakan secara lengkap fasilitas umum yang dibutuhkan oleh wisatawan. Sejalan dengan pendapat Gamal Suwantoro (1997: 50-51) kebutuhan wisatasan terhasap fasilitas yang diperlukan anatar lain; transportasi, penginapan, kantin, atraksi, kegiatan yang dapat dilakukan, kios sovenir, setra toko serba ada.

Selain itu, fasilitas pendukung untuk setiap objek wisata memang belum seluruhnya disediakan oleh pihak pengelola. Fasilitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pondok wisata, Kios souvenir, makan/kantin, Tempat pembelian tiket, Tempat Ibadah, MCK, Tempat parkir, Tempat bermain, dan penginapan. Namun tidak semua fasilitas tersebut disediakan oleh pengelola padahal fasilitas-fasilitas tersebut untuk menambah kenyamanan wisatawan dalam berwisata di objek wisata tersebut. Berdasarkan hasil pembahasan diatas maka penulis dapat membuat peta fasilitas objek wisata alam Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung Tahun 2017 dalam bentuk peta tematik yaitu sebagai berikut;

(13)

Ga mbar 04 P eta F asil it as W isata Ala m Ka bupa ten W ay Ka n an Ta hun 2017

(14)

Menurut hasil pengamatan dan observasi yang telah di lakukan di lapangan dari ketiga variabel tersebut (daya tarik yang dimiliki objek wisata tersebut, aksesbilitas menuju lokasi objek wisata alam yang ada di Kabupaten Way Kanan, dan fasilitas yang disediakan oleh pengelola) untuk melihat suatu potensi objek wisata yang ada di Kabupaten Way Kanan maka penulis membuat peta potensi objek wisata alam di

Kabupaten Way Kanan pada tahun 2017 berdasarkan hasil penelitian yang telah didapatkan menggunakan teknik Kartografi. Menurut pengertiannya Kartografi adalah seni, ilmu pengetahuan dan teknologi pembuatan peta bersama-sama dengan belajar di sana sebagai dokumen ilmiah dan karya seni (Dedy Miswar, 2015:2). yaitu sebagai berikut:

(15)

Ga mbar 05 P eta Pot ensi W isata Ala m Ka bupa ten W ay Ka n an Ta hun 2017

(16)

KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan

Kabupaten Way Kanan memiliki 12 objek wisata, yang terdiri dari Sungai Way Besai yang terletak di Kecamatan Blambangan Umpu, Curup Kereta terletak di Kecamatan Blambangan Umpu, Curup Putri dan Curup Bukit Duduk Malu dan Air Panas Serasan terletak di Kec. Banjit, Curup Gangsa Curup Susukan dan Curup Ranggal terletak di Kecamatan Kasui, Curup Semarang terletak di Kecamatan Baradatu, Curup Kinciran, Curup Anggal terletak di Kecamatan Gunung Labuhan, Curup Pinang Indah terletak di Kec. Rebang Tangkas. Kesimpulan daya tarik maka dapat diketahui bahwa 65% di katakan menarik dan 35% nya di katakan sangat menarik. Kesimpulan aksesbilitas menuju objek wisata alam dapat diketahui memiliki tingkat aksesbilitas yang rendah

karena 65% objek wisata bisa dikatakan sulit di jangkau sedangkan objek yang mudah untuk dijangkau hanya 30%, dan sisanya 5% dikatakan sedang. Kesimpulan fasilitas dapat diketahui bahwa 65% di katakan tidak lengkap dan 35% nya di katakan lengkap

2. Saran

Way Kanan memiliki banyak sekali air terjun, namun banyak air terjun yang belum di ketehui banyak orang, dengan didukung pengelolaan yang baik, wisata tersebut dapat berkembang, penyediaan aktraksi-aktraksi pertunjukan dan lainnya agar lebih menarik dan menghibur wisatawan untuk menarik minat wisatawan berkunjung, aksesbilitas menuju objek wisata perlu diperbaiki agar menarik minat wisatawan untuk datang, perlu adanya penyediaan fasilitas yang memadai.

DAFTAR PUSTAKA

Budiyono. 2011. Dasar-Dasar Pokok Geografi Sosial. Buku Ajar. Jurusan . Geografi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Lampung.

Daumi, Ammar. 2013. Pemetaan Objek Wisata Alam di Kabupaten Tanggamus Propinsi Lampung Tahun 2012. Skripsi Sarjana. Jurusan Jurusan Pendidikan Geografi, Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Bandar Lampung: UNILA

Eddy Prahasta. 2002. Konsep-konsep

Dasar Sistem Informasi

Geografis.Informatika Bandung: Bandung

Gamal Suwantoro. 2005. Dasar-Dasar Pariwisata. ANDI: Yogyakarta. JokoSubagjo. 2006.

Metode Penelitian cetakan kelima. Jakarta: Rineka Cipta. Hadinoto, Kusudianto. 1996.

Perencanaan Pengembangan

Destinasi Pariwisata. Jakarta. Universitas Indonesia.

Miswar, Dedy. 2010. Pengantar Kartografi Tematik. Bahan Ajar. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Gambar

Tabel 01. Nama objek-objek wisata di Kabupaten Way Kanan tahun 2017
Gambar 2 Peta Administrasi Kabupaten Way Kanan Tahun 2017
Gambar 02. Peta Lokasi Objek Wisata Alam Kabupaten Way Kanan Tahun 2017
Gambar 32. Peta aksesbilitas Wisata Alam Kabupaten Way Kanan Tahun 2017
+3

Referensi

Dokumen terkait

Pantai Labu sebagai salah satu objek wisata alam di Kabupaten Deli Serdang, memiliki potensi alam yang khas, dapat dijadikan sebagai daya tarik untuk meningkatkan kunjungan

Dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki seperti panorama alam yang indah, sejuk, dan masih asli, keunikan daya tarik yang tidak ditemukan dimanapun yakni

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kewilayahan karena penelitian ini hanya mengkaji titik lokasi objek wisata alam di Kabupaten Pesisir Barat

1) Keunikan objek wisata dinilai dari kelangkaan objek wisata yang dapat ditemukan di lokasi wisata air Umbul Ingas, maksudnya yaitu apakah objek wisata tersebut

Pulau Banyak sebagai salah satu objek wisata alam di Kabupaten Aceh Singkil, memiliki potensi alam yang khas, dapat dijadikan sebagai daya tarik untuk meningkatkan kunjungan

Pulau Banyak sebagai salah satu objek wisata alam di Kabupaten Aceh Singkil, memiliki potensi alam yang khas, dapat dijadikan sebagai daya tarik untuk meningkatkan kunjungan

Pemetaan lokasi objek wisata merupakan penyajian informasi yang akurat terkait dengan keberadaan suatu daerah tujuan wisata, hal ini sangat diperlukan untuk

Hasil obsevasi yang penulis lakukan di lapangan, penulis melihat bahwa objek wisata Air Terjun Telun Berasap yang terletak di Desa Telun Berasap Kecamatan Gunung Tujuh