• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pemberian Dosis Kompos Ternak Babi dan Interval Pemotongan Terhadap Kualitas Hijauan Ruzi (Brachiaria Ruziziensis)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pemberian Dosis Kompos Ternak Babi dan Interval Pemotongan Terhadap Kualitas Hijauan Ruzi (Brachiaria Ruziziensis)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

IDA RO ARTHA, 2016. ”Pengaruh Pemberian Dosis Kompos Ternak Babi dan Interval Pemotongan Terhadap Kualitas Hijauan Ruzi (Brachiaria Ruziziensis)”. Dibimbing oleh NURZAINAH GINTING dan HAMDAN.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan nutrisi hijauan Brachiaria Ruziziensis melalui pemupukan kompos ternak babi yang difermentasi. Penelitian dilaksanakan di Lahan Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih, Kecamatan Galang Lubuk Pakam Sumatera Utara, pada bulan September 2015 sampai dengan Januari 2016 menggunakan 36 buah plot tanaman Brachiaria Ruziziensis. Rancangan yang dipakai dalam penelitian ini adalah rancangan split plot design (petak terbagi) dengan mainplot adalah interval defoliasi AI (interval defoliasi 40 hari), A2 (interval defoliasi 50 hari), A3 (interval defoliasi 60 hari) dan subplot adalah dosis pupuk perlakuan P0 (kontrol), P1 (10 ton/ha), P2 (20 ton/ha) dan P3 (30 ton/ha). Parameter yang diteliti adalah bahan kering, protein kasar, serat kasar dan lemak kasar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor dosis yang berbeda memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap bahan kering, protein kasar dan serat kasar. Dan faktor interval defoliasi berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap protein kasar. Sedangkan kedua faktor memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap lemak kasar. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan dosis terbaik adalah 30 ton/ha/tahun dengan interval pemotongan 40 hari.

Kata kunci: Brachiaria ruziziensis, kompos ternak babi, dosis, interval defoliasi

(2)

ABSTRACT

IDA RO ARTHA, 2016. “The Effect of Dose Compost Livestock Pigs Compost

and Cutting Interval on the Quality of Ruzi Forage (Brachiaria ruziziensis)”. Under supervised by NURZAINAH GINTING and HAMDAN.

This study aims to determine the nutrient content of Brachiaria ruziziensis which fertilized by pig fermented compost. The research was conducted at the Goat Farm Research Station Sei Putih, Subdistrict Galang, Lubuk Pakam, North Sumatra, from September 2015 through January 2016 and was using 36 Brachiaria ruziziensis plot. The design used in this research was split plot design (plots divided) with mainplot is interval defoliation AI (interval defoliation 40 days), A2 (interval defoliation 50 days), A3 (interval defoliation 60 days) and the subplot was dosage of fertilizer P0 (control), P1 (10 tons/ha), P2 (20 ton/ha) and P3 (30 tons/ha). The parameters studied were dry matter, crude protein, crude fiber and crude lipid.

The results showed that dosage significantly (P<0.05) increased dry matter, crude protein and crude fiber and different the defoliation interval factor significantly (P<0.05) increased crude protein. While Both factors influence is not significantly different on coarse fat . The conclusion of this study the best dosage to fertilized ruzi forage (Brachiaria ruziziensis) is 30 tons/ha/year) and the defoliation interval factor is 40 days.

Keywords: Brachiaria ruziziensis, compost pigs, dose, interval of defoliation

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Presiden republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;6. Alokasi

[r]

Dimana sistem pakar bila dikaitkan dengan kemampuan seorang ahli/pakar mendiagnosa secara dini kondisi kesehatan pasien, dapat diciptakan suatu sistem komputer yang bertugas

[r]

Dalam melakukan uji coba penulis mengkonfigurasikan Samba dengan menggunakan tampilan text (konsole) untuk memudahkan pembaca dalam mengkonfigurasikan Samba sehingga Samba

[r]

Kewirausahaan menurut Drucker dalam Winardi (2003:59) adalah “kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.&#34; Pengertian ini mengandung maksud bahwa

untuk mewakili konsep tradisional dalam buku, dimana kain poleng sangat identik dengan Bali. i) Bentuk geometris: mengambil bentuk geome- tris ini didasarkan pada