• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R (PRIVIEW-QUESTION-READ-REFLECT-RECITE-REVIEW) DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR KONSTRUKSI KAYU PADA SISWA TINGKAT 1 PROGRAM KEAHLIAN KONSTRUKSI BANGUNAN SMK NEGERI 2 RANTAU UTARA TAHUN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R (PRIVIEW-QUESTION-READ-REFLECT-RECITE-REVIEW) DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR KONSTRUKSI KAYU PADA SISWA TINGKAT 1 PROGRAM KEAHLIAN KONSTRUKSI BANGUNAN SMK NEGERI 2 RANTAU UTARA TAHUN."

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

KONSTRUKSI BANGUNAN TAHUN AJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH : ZULHISANI 071255310004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)
(5)

Terhadap Hasil Belajar Konstruksi Kayu pada Siswa Tingkat 1 Program Keahlian Konstruksi Bangunan SMK Negeri 2 Rantau Utara Tahun pembelajaran 2013/2014 Skripsi, Medan : Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara strategi

pembelajaran PQ4R (Priview-Question-Read-Reflect-Recite-Review) dengan Strategi Pembelajaran Konvensional terhadap hasil belajar Konstruksi Kayu pada Siswa Tingkat I

Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Rantau Utara Tahun

Pembelajaran 2013/2014. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas semester

genap Tahun Pembelajaran 2013/2014. Sampel penelitian diperoleh teknik sampel populasi

yaitu dengan mengambil seluruh kelas sebagai sampel penelitian, maka sampel peneltian ini

adalah kelas X program keahlian Konstruksi bangunan di SMK Negeri 2 Rantau Utara pada

semester genap Tahun pembelajaran 2013/2014 yang terdiri dari KB¹ berjumlah 31 orang dan

KB² berjumlah 31 orang sehingga jumlah keseluruhan sampel adalah 62 orang.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian Quasi Eksperimen. Teknik

pengumpulan data dijaring dengan menggunakan test obejektif. Untuk menguji normalitas data digunakan uji Liliefors pada taraf kepercayaan (α) sebesar 0,05. Pada pembelajaran siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran PQ4R

(Priview-Question-Read-Reflect-Recite-Review) diperoleh (0,1169) < (0,1591) pada kategori normal dan pada pembelajaran siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Konvensional diperoleh

(0,1159) < (0,1591) pada kategori normal. Untuk menguji homogenitas dengan

membandingkan varians kedua kelas sehingga diperoleh nilai 1,05 < 1,84 dan

disimpulkan kedua kelas penelitian adalah homogen.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara

Strategi Pembelajaran PQ4R (Priview-Question-Read-Reflect-Recite-Review) Dan Strategi Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Konstruksi Kayu Pada Siswa Kelas X

Program Keahlian Konstruksi Bangunan SMK Negeri 2 Rantau Utara Tahun Pembelajaran

(6)

Construction Learning Outcomes Students Level 1 Construction Skills Program Building SMK Negeri 2 North Rantau learning year 2013/2014 Northern Thesis, Field: Department of Education Building Engineering, Faculty of Engineering, University of Medan

This study aims to determine significant differences between the learning strategies

PQ4R (priview-Question-Read-Recite-Reflect-Review) with Conventional Learning Strategy

to the learning outcomes of Timber Construction Skills Program Level I Student Architecture

Engineering SMK Negeri 2 North Rantau Seacoast School Year 2013/2014. The population

in this study were all students of class second semester of 2013/2014 School Year. Samples

were obtained technique is to take a sample of the population of the entire class as a sample,

then sample this research is class X Construction skill building program at SMK Negeri 2

North Rantau Overseas semester teaching year 2013/2014 amounted KB¹ consisting of 31

people and KB² totaled 31 people bringing the total number of samples is 62 people.

The research method used was Quasi Experimental Research. Data collection

techniques captured using a test obejektif. To test the normality of the data used in the test

Liliefors confidence level (α) of 0.05. On learning of students who are taught with instructional strategies PQ4R (priview-Question-Read-Recite-Reflect-Review) obtained

L_Hitung (0.1169) <L_Tabel (0.1591) in the normal category and the learning of students

who are taught by conventional teaching strategy obtained L_Hitung (0.1159) <L_Tabel

(0.1591) in the normal category. To test the homogeneity of variance comparing the two

classes in order to obtain the value F_Hitung 1.05 <1.84 F_Tabel and concluded both studies

class is homogeneous.

The results of this study indicate that there are significant differences between the

Learning Strategies PQ4R (priview-Question-Read-Recite-Reflect-Review) And Learning

Strategies Learning Outcomes Against Conventional Construction Timber Class X Students

Building Construction Program of SMK Negeri 2 North Rantau Seacoast School Year

(7)

i

Alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul :“Perbedaan

Strategi Pembelajaran Preiview-Question-Read-Reflect-Recite-Review (PQ4R) Dengan Strategi Pembelajaran Konvensionan Terhadap Hasil Belajar Konstruksi

Kayu Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Rantau Utara Program Keahlian

Konstruksi Bangunan Tahun Ajaran 2013/2014 dengan baik.

Banyak manfaat yang dapat diambil dari penulisan skripsi ini.

Mengaplikasikan ilmu yang didapat dari bangku perkuliahan dan diterapkan dalam

penulisan skripsi sehingga penulis mendapat tambahan ilmu yang sangat berharga

sebagai bekal dalam menjalani proses pembelajaran nantinya.

Penulis sangat menyadari, dalam penyusunan sksipsi ini penulis banyak

mendapat nasehat, bimbingan, arahan, kritik, dan saran serta bantuan baik dalam

bentuk moril maupun materil dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis

ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. SorgangSiagian, M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang

memberikan ilmu, nasehat, bimbingan dan waktu dalam penulisan skripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid.K., M.Pd. selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd. selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik

Universitas Negeri

4. Bapak Drs. Asri Lubis, S.T., M.Pd. , selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik

Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Dr. Zulkifli Matondang, M. Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan

Teknik Bangunan yang telah membantu penulis dalam penyelesaian studi di

Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan.

6. Bapak Drs. NonoSebayang, S.T., selaku Ketua Program Studi Jurusan

(8)

ii

8. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan yang banyak

memberikan ilmu pengetahuan dan juga bimbingan selama penulis mengikuti

perkuliahan.

9. Kepada Ayahanda dan Ibunda; Syafrizal dan Yenni Gina Pomalisa sebagai

penyemangat penulis dalam penyelesaian skripsi dan juga sebagai motivasi

penulis dalam menjalani hidup yang lebih baik.

10.Adinda; Ari dan Putri atas dorongan dan semangatnya bagi penulis sehingga

penulis dapat tekun dalam menyelesaikan pendidikan.

11.Teman-teman satu Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan; Gusrial, Alang,

Rizki, Fahri, Mara, Rahmadsyah, Hardina, Noviyanti, Leonora, Susanna, dan

semua yang tidak bisa dituliskan satu persatu semoga sukses dalam berkarir.

12.Kepada semua pihak yang turut serta membantu baik moril maupun materil

kepada penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari masih jauh dari

kesempurnaan. Karena penulis masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu,

kritik dan saran yang membangun penulis terima dengan segala keterbukaan dan

kerendahan hati.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terimakasih, mudah-mudahan

laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Semoga Allah SWT selalu

melindungi kita dan senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya. Amiin Ya

Rabbal Alamin.

Medan, Agustus 2014 Penulis

Zulhisani

(9)

i ABSTRAK

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR TABEL ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Batasan Masalah... 9

D. Rumusan Masalah ... 9

E. Tujuan Penelitian ... 10

F. Manfaat Penelitian ... 10

BAB 11 KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 12

A. Kajian Teori ... 12

1. Hakikat Hasil Belajar Ilmu Bahan Bangunan ... 12

2. Strategi Pembelajaran... 24

(10)

ii

pembelajaran PQ4R dan Siswa yang Diajar dengan Strategi

Pembelajaran Konvensional. ... 34

C. Pengajuan Hipotesis ... 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 39

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 39

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 39

C. Variabel Penelitian ... 40

D. Definisi Operasional... 40

E. Rancangan Penelitian ... 41

F. Skenario dan Kerangka Perlakuan ... 41

G. Instrumen Penelitian... 45

H. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 46

1. Validitas Tes... 46

2. Reabilitas Tes ... 47

3. Taraf Kesukaran ... 48

4. Daya Pembeda Tes ... 49

I. Teknik Analisis Data ... 50

1. Deskripsi Data ... 50

(11)

iii

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 55

A. Deskripsi Data Penelitian ... 55

B. Uji Persyaratan Analisis ... 60

C. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 62

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 64

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 68

A. Kesimpulan ... 68

B. Implikasi ... 69

C. Saran ... 70

(12)

vii

Gambar 1. Ilustrasi Desain Penelitian... 33

Gambar 2. Histogram Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Konstruksi Kayu Kelas

Eksperimen (Strategi Pembelajaran PQ4R)... 44

Gambar 3. Histogram Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Konstruksi Kayu Kelas

(13)

viii

Tabel 1.2. Daftar Hasil Belajar Siswa Kelas X Semester I T.A 2013/2014

SMK Negeri 2 Rantau Utara ... 3

Tabel 2.1. Langkah-langkah Pembelajaran Dengan Penerapan Strategi

Belajar PQ4R... 21

Tabel 2.2. Perbedaan Strategi Pembelajaran PQ4R dengan Strategi

Pembelajaran Konvensional ... 27

Tabel 3.1. Desain Penelitian ... 31

Tabel 3.2. Rancangan Pertemuan Perlakuan Pada Kelas Eksperimen ... 34

Tabel 3.3. Kisi-kisi Tes Penguasaan Mata Pelajaran Konstruksi Kayu ... 35

Tabel 3.4. Tabel Pembantu Pengujian Liliefors ... 41

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa Yang Diajar

Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran PQ4R ... 43

Tabel 4.2. Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Konstruksi Kayu Siswa

Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran PQ4R ... 45

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Konstruksi Kayu Siswa

Yang Diajar Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran

Konvensional ... 46

Tabel 4.4. Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Konstruksi Kayu Yang

Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Konvensional ... 47

Tabel 4.5. Ringkasan Hasil Analisis Uji Normalitas Setiap Kelompok

(14)
(15)
(16)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Belajar merupakan hal yang sangat mendasar yang tidak bisa lepas dari

kehidupan semua orang. Seiring dengan perkembangan masyarakat dan

kebutuhan yang meningkat, pemerintah berupaya untuk meningkatkan

pendidikan. Banyak hal yang sudah dilakukan oleh pemerintah untuk

meningkatkan kualitas pendidikan diantaranya dengan memperbaiki kurikulum

yang ada dengan kurikulum 2013

Dewasa ini pendidikan dianggap sebagai wahana untuk membekali peserta

didik dengan berbagai kemampuan dan melatih peserta didik untuk menguasai

kompetensi yang dibutuhkan dan melatih peserta didik dalam menjalani

kehidupan di masa yang akan datang. Salah satu lembaga pendidikan formal yang

diharapkan mampu melaksanakan tujuan pendidikan nasional adalah Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK yang menghasilkan siswa yang terampil, cakap, serta

siap bekerja dalam dunia usaha. Menurut Orientasi Kurikulum 2013 adalah

terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude),

keterampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge).

SMK Negeri 2 Rantau Utara merupakan salah satu SMK di Sumatera Utara

yang mempunyai tujuan menciptakan siswa-siwa yang terampil, tangguh dan

mampu bersaing dalam bidang yang digelutinya. Jika dilihat dari kenyataan yang

ada di lapangan bahwa sistem pembelajaran khususnya mata diklat Konstruksi

(17)

pembelajaran satu arah yang berpusat pada guru (teacher centered learning Dari

hasil wawancara yang telah dilakukan dengan guru mata pelajaran Konstruksi

Kayu Syarifuda Siregar, ST pada hari jum'at, 20 september 2013 pada pukul 11.00

WIB menjelaskan bahwa nilai mata pelajaran Konstruksi Kayu belum sesuai

dengan kriteria nilai ideal ketuntasan belajar rata-rata yang diterapkan oleh

DEPDIKNAS untuk setiap indikator, kompetensi dasar, standar kompetensi, dan

mata pelajaran yaitu dengan nilai (skor) ≥ kriteria ideal ketuntasan. Dengan skala

kriteria 0-100% dan kriteria ideal ketuntasan belajar adalah 70% (Depdiknas,

2006 : 15). Berikut tabel tingkat kelulusan yang ditetapkan oleh DEPDIKNAS.

Tabel 1.1. Nilai Tingkat Kelulusan Belajar Siswa

Nilai Nilai Tingkat Kelulusan

0-6,99 Tidak Kompeten

7,00-7,99 Cukup Kompeten

8,00-8,99 Kompeten

9,00-100 Sangat Kompeten

Berdasarkan daftar nilai pada guru bidang studi Konstruksi Kayu, diperoleh

data nilai siswa kelas X adalah bekisar sampai 70. Berdasarkan keterangan di atas

yang diperoleh dari pihak sekolah maka ada kesenjangan antara kenyataan dengan

harapan sekolah yang berusaha untuk menciptakan lulusan yang bermutu.

Konstruksi Kayu merupakan mata diklat dasar kompetensi yang tentunya harus

(18)

nilai rata-rata hasil belajar Konstruksi Kayu siswa kelas X semester I tahun

pembelajaran 2013/2014 berdasarkan data dari daftar kumpulan nilai (DKN).

Tabel 1.2. Daftar Hasil Belajar Siswa Kelas X Semester I T.A 2013/2014 SMK Negeri 2 Rantau Utara.

Mata Pelajaran Rentang Nilai Jumlah siswa

Konstruksi Kayu

55-69 18

70-79 7

80-89 5

90-99 0

Jumlah Siswa 31

Nilai Rata-rata 67

Rendahnya hasil belajar yang dialami oleh siswa dapat disebabkan oleh

banyak faktor. Menurut Syah (2003:132) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

belajar siswa dapat dibedakan menjadi 3 (macam), yaitu: (1) Faktor Internal

(faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan/ kondisi jasmani dan rohani siswa,

(2) Faktor Eksternal (faktor dari luar diri siswa), yakni kondisi lingkungan di

sekitar diri siswa, (3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni

jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan model yang digunakan siswa

untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran. Sehingga

sebagian besar hasil belajar siswa tidak mencapai nilai batas ketuntasan belajar

(19)

Guru sebagai salah satu pemeran utama dalam pembelajaran haruslah

profesional dalam bidangnya agar dapat menjalankan tugas dan fungsinya sebagai

pendidik sekaligus pengajar yang berkompeten. Untuk itu, guru harus menguasai

bahan yang diajarkan, terampil mengajarkan, dan mampu mengatasi berbagai

kendala yang ditemui dalam pembelajaran. Salah satu hal yang dapat dilakukan

guru adalah mampu memilih dan menggunakan dengan tepat strategi

pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, materi yang diajarkan, dan

karakteristik siswa agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan

optimal.

Dalam menjalankan tugas guru memiliki cara penyampaian dan kepribadian

yang berbeda. Apabila guru telah menemukan prinsip dan tabiatnya, profil yang

dimiliki tidak bisa disamakan dengan profil guru yang lain. Dalam mengajar guru

yang profesional mampu menyampaikan ilmu pengetahuan, keterampilan dan

menggunakan cara tertentu sebagai pengetahuan tersebut yang dapat dimiliki

orang lain.

Dari hasil pengamatan penulis yang ditindak lanjuti dengan guru mata

pelajaran Konstruksi Kayu di sekolah ini menunjukkan bahwa proses

pembelajaran yang dilaksanakan selama ini masih berpusat pada guru. Proses ini

hanya menekankan pada pencapaian tuntutan kurikulum dan penyampaian

tekstual semata dari pada pengembangan kemampuan belajar siswa. Keterlibatan

siswa selama pembelajaran belum optimal sehingga berakibat pada perolehan

hasil belajar siswa tidak optimal pula. Disini peran siswa tidak lagi sebagai subjek

(20)

tugas belajarnya seperti dalam hal kemampuan mengembangkan, menemukan,

menyelidiki, dan mengungkap pengetahuan yang dimiliki masih sangat kurang.

Dalam pembelajaran mata diklat Konstruksi Kayu, hendaknya fakta konsep dan

prinsip-prinsip fakta tidak diterima secara prosedural tanpa pemahaman dan

penalaran. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari otak seseorang

(guru) ke kepala orang lain (siswa). Siswa sendirilah yang harus mengartikan apa

yang telah diajarkan dengan menyesuaikan terhadap pengalaman-pengalaman

mereka.

Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru di sekolah ini cenderung

pada pencapaian target materi pelajaran. Kegiatan pembelajaran di kelas yang

selalu didominasi oleh guru. Guru selalu menggunakan metode konvensional

dalam penyampaian materi kepada siswa, siswa hanya duduk, mencatat, dan

mendengarkan apa yang disampaikannya dan siswa memliki sedikit peluang

bertanya dan mengembangkan pemikiran mereka tentang materi pelajaran

tersebut. Upaya peningkatan hasil belajar siswa tidak terlepas dari berbagai faktor

yang mempengaruhinya. Dalam hal ini, diperlukan guru kreatif yang dapat

membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Pemilihan penggunaan

strategi pembelajaran yang tepat agar siswa dapat memperoleh kesempatan untuk

berinteraksi satu sama lain sehingga pada gilirannya dapat diperoleh prestasi

belajar yang optimal.

Menurut Suyitno (dalam Sulistiyorini, 2007:16), pada umumnya

pembelajaran konvensional yang sering dilakukan oleh pendidik selama ini

(21)

1. Kegiatan belajar adalah memindahkan pengetahuan dari guru ke siswa.

Tugas guru adalah memberi dan tugas siswa adalah menerima.

2. Kegiatan pembelajaran seperti mengisi botol kosong dengan pengetahuan.

Siswa merupakan penerima pengetahuan yang pasif.

3. Pembelajaran konvensional cenderung mengkotak-kotakkan siswa.

4. Kegiatan belajar mengajar lebih menekankan pada hasil daripada proses.

5. Memacu siswa dalam kompetisi bagaikan ayam aduan, yaitu siswa bekerja

keras untuk mengalahkan teman sekelasnya. Siapa yang kuat dia yang

menang.

Proses pembelajaran seperti ini berdampak pada capaian belajar sebagian

siswa kelas X SMK Negeri 2 Rantau Utara pada mata pelajaran Konstruksi Kayu

belum mencapai kriteria ideal ketuntasan sebagaimana yang ditetapkan. Ketidak

tercapaian ketuntasan belajar ini karena siswa kurang mampu menyelesaikan

permasalahan sesuai tahapan penyelesaian soal berbentuk masalah. Pola

pengajaran yang selama ini digunakan guru belum mampu membantu siswa dalam

menyelesaikan soal-soal berbentuk masalah, mengaktifkan siswa dalam belajar,

memotivasi siswa untuk mengemukakan ide dan pendapat mereka, dan bahkan

para siswa masih enggan untuk bertanya pada guru jika mereka belum paham

terhadap materi yang disajikan guru.

Untuk mengantisipasi masalah ini, guru perlu menerapkan strategi

pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam belajarnya, menumbuhkan

kembali motivasi dan minat siswa dalam belajar. Pengertian ini mengandung

(22)

yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengembankan, menemukan,

menyelediki, dan mengungkap ide siswa sendiri, serta melakukan proses penilaian

yang berkelanjutan untuk mendapatkan hasil belajar siswa yang optimal.

Salah satu pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam proses

pembelajaran adalah strategi PQ4R (preview-question-read-reflect-recite-review).

Strategi ini merupakan salah satu bagian dari strategi elaborasi. Strategi ini

digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka baca dan dapat

membantu proses belajar mengajar di kelas yang dilaksanakan dengan kegiatan

membaca buku. Kegiatan membaca buku bertujuan untuk mempelajari sampai

tuntas bab demi bab suatu buku pelajaran. Oleh karena itu keterampilan pokok

pertama yang harus dikembangkan dan dikuasai oleh para siswa adalah membaca

buku pelajaran dan bacaan tambahan lainnya. Dengan keterampilan membaca itu

setiap siswa akan dapat memasuki dunia keilmuan yang mempesona, memahami

khasanah kearifan yang banyak hikmat, dan mengembangkan berbagai

keterampilan lainnya yang amat berguna untuk kelak mencapai sukses dalam

hidup. Aktivitas membaca yang terampil akan membukakan pengetahuan yang

luas, gerbang kearifan yang dalam serta keahlian di masa yang akan datang.

Kegiatan dan keterampilan membaca itu tidak dapat diganti dengan

metode-metode pengajaran lainnya. Dengan membaca kita dapat berkomunisasi dengan

orang lain melalui tulisan. Membaca dapat dipandang sebagai sebuah proses

interaktif antara bahasa dan pikiran. Sebagai proses interaktif, maka keberhasilan

membaca akan dipengaruhi oleh faktor pengetahuan yang melatarbelakangi dan

(23)

Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka perlu dilakukan penelitian tentang:

“PERBEDAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

PREVIEW-QUESTION-READ-REFLECT-RECITE-REVIEW (PQ4R) DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN

KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR KONSTRUKSI KAYU

PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 RANTAU UTARA PROGRAM

KEAHLIAN KONSTRUKSI BANGUNAN TAHUN AJARAN 2013/2014”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan sebelumnya maka dapat

diidentifikasi masalah-masalah penelitian sebagai berikut:

1. Hasil belajar Konstruksi Kayu yang kurang baik.

2. Penerapan strategi pembelajaran di kelas belum variatif.

3. Tidak tersedianya prosedur pembelajaran yang terstruktur secara

sistematis sebagai panduan mengajar.

4. Siswa kurang aktif pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Hal

ini terlihat dari sedikitnya bahkan tidak ada sama sekali siswa yang

bertanya ataupun mengemukakan pendapatnya di dalam kelas.

5. Tidak ada satu pun guru disekolah yang menggunakan strategi

pembelajaran PQ4R dalam mata pelajaran Konstruksi Kayu.

C. Batasan Masalah

Mengingat luasnya masalah yang terkait dalam penelitian ini yang tidak

mungkin diteliti sekaligus dan agar penelitian ini lebih terarah dan terfokus,

masalah yang diteliti dibatasi hanya pada “Perbedaan Strategi Pembelajaran

(24)

Pembelajaran Konvensional terhadap Hasil Belajar Konstruksi Kayu pada Siswa

Kelas X SMK Negeri 2 Rantau Utara Program Keahlian Konstruksi Bangunan

Tahun Ajaran 2013/2014” pada materi pelajaran Sifat-sifat Kayu untuk Bahan

Bangunan .

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian dalam identifikasi dan pembatasan masalah diatas,

maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Sejauh manakah tingkat kecenderungan hasil belajar Konstruksi Kayu dari

siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran PQ4R

(Preview-Question-Read-Reflect-Recite-Review)?

2. Sejauh manakah tingkat kecenderungan hasil belajar Konstruksi Kayu dari

siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Konvensional ?

3. Apakah strategi pembelajaran PQ4R

(Preview-Question-Read-Reflect-Recite-Review) memberi pengaruh yang berbeda secara signifikan terhadap

hasil belajar Konstruksi Kayu daripada siswa yang diajar dengan strategi

pembelajaran Konvensional ?

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Tingkat kecenderungan hasil belajar Konstruksi Kayu dari siswa yang diajar

dengan strategi pembelajaran PQ4R

(Preview-Question-Read-Reflect-Recite-Review).

2. Tingkat kecenderungan hasil belajar Konstruksi Kayu dari siswa yang diajar

(25)

3. Pengaruh perbedaan yang signifikan antara strategi pembelajaran PQ4R

(Preview-Question-Read-Reflect-Recite-Review) dan strategi pembelajaran

Konvensional terhadap hasil belajar Konstruksi Kayu.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar

bagi dunia pendidikan, antara lain secara praktis penelitian ini bermanfaat untuk

mengungkap secara empiris ada tidaknya perbedaan hasil belajar Konstruksi Kayu

antara kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran PQ4R

(Preview-Question-Read-Reflect-Recite-Review) dan kelompok siswa yang diajar dengan

strategi pembelajaran Konvensional. Selain itu manfaat bagi pendidik

(guru adalah membantu para pendidik khususnya guru SMK Negeri 2 Rantau

Utara dalam memilih strategi pembelajaran yang efektif dan efisien. Bagi siswa,

penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan kemampuasn siswa sehingga

dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan

dapat memberi masukan dalam mengoptimalkan penyediaan sarana prasarana dan

fasilitas pendukung kegiatan belajar mengajar dan pertimbangan bagi kepala

sekolah dalam pembinaan dan peningkatan hasil belajar dan mutu pendidikan

kejuruan.

Secara teoritis hasil penelitian ini diharakan dapat menambah khasanah

pengetahuan khususnya teori-teori yang berkaitan dengan strategi pembelajaran.

Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai teori untuk lanjutan

(26)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada hasil penelitian ditarik beberapa kesimpulan

sebagai berikut :

1. Data pretes Konstruksi Kayu kelompok siswa yang diajar dengan strategi

pembelajaran PQ4R (Preview-Question-Read-Reflect-Recite-Review)

memiliki rata-rata sebesar 6,23; standar deviasi sebesar 2,77 dan varians

sebesar 7,65.

2. Data pretes Konstruksi Kayu kelompok siswa yang diajarkan dengan

strategi pembelajaran Konvensional memiliki rata-rata sebesar 5,87,

standar deviasi sebesar 2,63 dan varians sebesar 6,92.

3. Tidak ada perbedaan data pretes yang signifikan antara strategi

pembelajaran PQ4R (Preview-Question-Read-Reflect-Recite-Review) dan

strategi pembelajaran Konvensional terhadap hasil belajar Konstruksi

Kayu dengan nilai 0,52 > 2,00.

4. Hasil belajar Konstruksi Kayu kelompok siswa yang diajar dengan

strategi pembelajaran PQ4R

(Preview-Question-Read-Reflect-Recite-Review) memiliki rata-rata sebesar 21,19, standar deviasi sebesar 2,69,

varians sebesar 7,23 dan tingkat kecenderungan hasil belajar cukup.

5. Hasil belajar Konstruksi Kayu kelompok siswa yang diajar dengan

(27)

standar deviasi sebesar 2,76, variasi varians sebesar 7,59 dan tingkat

kecenderungan hasil belajar cukup.

6. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara strategi pembelajaran

PQ4R (Preview-Question-Read-Reflect-Recite-Review) dan strategi

pembelajaran Konvensional terhadap hasil belajar Konstruksi Kayu

dimana strategi pembelajaran PQ4R memberikan hasil yang lebih baik

dibandingkan dengan strategi pembelajaran Konvensional yang teruji

secara statistic dengan nilai 2,43 > 2,00. Hal ini

juga dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar kelompok siswa yang diajar

dengan strategi pembelajaran PQ4R

(Preview-Question-Read-Reflect-Recite-Review) yang lebih baik jika dibandingkan dengan rata-rata hasil

belajar kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran

Konvensional pada standar kompetensi Konstruksi Kayu siswa kelas X

Program Keahlian Konstruksi Bangunan SMK Negeri 2 Rantau Utara

Tahun Ajaran 2013/2014.

B. Implikasi

Penggunaan strategi pembelajaran yang tepat akan menciptakan suasana

belajar yang lebih baik demi tercapainya hasil belajar yang lebih baik pula. Oleh

karena itu, pemilihan strategi pembelajaran menjadi faktor yang sangat penting

dalam merencanakan kegiatan pembelajaran. Ada baiknya jika penggunaan

strategi pembelajaran yang melibatkan siswa lebih optimal walaupun tidak

sepenuhnya harus meninggalkan strategi pembelajaran Konvensional yang sudah

(28)

Penerapan strategi pembelajaran PQ4R

(Preview-Question-Read-Reflect-Recite-Review) menjadi salah satu bukti bahwa pembelajaran juga menuntut

keaktifan siswa untuk mengembangkan potensi dirinya sendiri sehingga hasil

belajar yang didapat akan lebih optimal dan siswa lebih bersemangat dalam

belajar.

C. Saran

Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh, ada beberapa saran yang

dapat diajukan yaitu :

1. Dalam upaya meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar, strategi

pembelajaran PQ4R (Preview-Question-Read-Reflect-Recite-Review)

terbukti sangat efektif, sehingga peneliti menyarankan agar penerapannya

dapat diaplikasikan dalam pembelajaran yang efektif di sekolah.

2. Strategi pembelajaran PQ4R

(Preview-Question-Read-Reflect-Recite-Review) sebaiknya digunakan untuk menyelesaikan bahan-bahan

pelajaran yang memiliki penjabaran yang banyak, sehingga target-target

pembelajaran lebih cepat tercapai dengan tidak mengurangi kualitas

pembelajaran itu sendiri.

3. Sebelum menerapkan strategi pembelajaran PQ4R

(Preview-Question-Read-Reflect-Recite-Review) disarankan agar memiliki persiapan yang

baik dalam mengembangkan potensi siswa karena strategi PQ4R sangat

sulit diterapkan karena terdiri dari tahpan-tahapan sehingga pembelajaran

(29)

4. Strategi PQ4R sulit diterapkan bagi siswa yang kurang berminat untuk

membaca sehingga dalam pelaksanaannya guru harus dapat merangsang

dan memotivasi siswa agar dapat melakukan aktivitas membaca sebagai

sesuatu yang disenangi siswa.

5. Pelaksanaan strategi PQ4R memerlukan alokasi waktu yang lama

sehingga dalam pelaksanaanya guru harus sudah mempersiapkan bahan

(30)

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.Rineka

Cipta

Arikunto, S. (2006), Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Bumi Aksara

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta

Gulo , W. (2002) , Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Glasindo .

Kunandar, (2008), Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, Raja Grasindo Persada, Jakarta.

Marno dan Idris, M . (2008), Strategi dan Metode Pengajaran , AR-RUZZ, Jakarta.

Nasution, S. (1982). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta .

Sagala Syaiful. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Sanjaya , Wina . , (2006), Strategi Pembelajaran, Bandung : Kencana.

Sardiman, A.M., (2007), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : PT. Raja Grasindo Persada.

Setyawan, Choiri. (2008). Hakekat Belajar. (http://rakasmuda.com)

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sudrajat, Akhmad. (2008). Hakikat Belajar. (http://www.wordpress.com)

Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstrutivstik. Jakarta:

Pustaka Prestasi Publisher

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Prenada Media

Group

(31)
(32)

Nama Sekolah : SMK NEGERI 2 RANTAU UTARA

Mata Pelajaan : Konstruksi Kayu

Kelas/Semester : X/1 (Genap)

Tahun ajaran : 2013/2014

Standar kompetensi : 4. Memahami Bahan Bangunan Kayu

Alokasi waktu : 2 x 45'

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

(33)

(RPP)

Nama Sekolah : SMK Negeri 2 Rantau Utara

Mata Pelajaran : Konstruksi Kayu

Kelas / Semester : X / II

Standar Kompetensi : Memahami Bahan Bangunan Kayu

Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan bahan bangunan kayu

Indikator : Sifat-sifat kayu untuk bahan bangunan

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit (2 Pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu :

1. Siswa dapat mendeskripsikan sifat-sifat kayu untuk bahan bangunan dengan benar.

2. Siswa dapat mendeskripsikan sifat-sifat fisis kayu untuk bahan bangunan dengan

benar.

3. Siswa dapat mendeskripsikan sifat-sifat mekanis kayu untuk bahan bangunan dengan

benar.

B. Materi Pembelajaran 1. Sifat-sifat umum kayu

2. Sifat-sifat fisis kayu

(34)

 Kognitif : 71

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Pertemuan I

 Memotivasi kesiapan belajar siswa

 Menyampaikan tujuan pembelajaran

 Memberikan bahan bacaan kepada siswa

(35)

pembelajaran yang hendak dicapai.

 Menginformasikan kepada siswa agar

memerhatikan makna dari bacaan.

 Memberikan tugas kepada siswa untuk

membuat pertanyaan dari ide pokok yang

ditemukan dengan menggunakan kata-kata

apa, mengapa, siapa dan bagaimana.

yang hendak dicapai

 Memberikan tugas kepada siswa untuk

membaca dan menanggapi/ menjawab

pertanyaan yang telah disusun

sebelumnya.

 Mensimulasikan/ menginformasikan

materi yang ada pada bahan bacaan.

 Meminta siswa membuat inti sari dari

seluruh pembahasan pelajaran yang

dipelajari hari ini.

 Menugaskan siswa membaca inti sari yang

dibuatnya dari rincian ide pokok yang ada

dalam benaknya.

 Meminta siswa membaca kembali bahan

bacaan, jika masih belum yakin dengan

(36)

bacaan.

 Menanyakan dan

menjawab

pertanyaan-pertanyaan

 Melihat catatan-catatan/

inti sari yang telah

dibuat sebelumnya.

 Membuat inti sari dari

seluruh pembahasan.

 Membaca inti sari yang

telah dibuatnya.

 Membaca kembali

bahan bacaan siswa jika

masih belum yakin

akan jawaban yang

telah dibuatnya.

3 Kegiatan akhir

 Refleksi  Memberi tanggapan

tentang Sifat-sifat kayu.

 Pentingnya memahami

sifat-sifat kayu

20’

 Penilaian proses (PT)  Menjawab pertanyaan

yang diberikan guru

(37)

Pertemuan II

 Memotivasi kesiapan belajar siswa

 Menyampaikan tujuan pembelajaran

 Memberikan bahan bacaan kepada siswa

untuk dibaca.

 Menginformasikan kepada siswa

bagaimana menemukan ide pokok/ tujuan

pembelajaran yang hendak dicapai.

 Menginformasikan kepada siswa agar

memerhatikan makna dari bacaan.

 Memberikan tugas kepada siswa untuk

membuat pertanyaan dari ide pokok yang

ditemukan dengan menggunakan kata-kata

apa, mengapa, siapa dan bagaimana.

(38)

 Memberikan tugas kepada siswa untuk

membaca dan menanggapi/ menjawab

pertanyaan yang telah disusun

sebelumnya.

 Mensimulasikan/ menginformasikan

materi yang ada pada bahan bacaan.

 Meminta siswa membuat inti sari dari

seluruh pembahasan pelajaran yang

dipelajari hari ini.

 Menugaskan siswa membaca inti sari yang

dibuatnya dari rincian ide pokok yang ada

dalam benaknya.

 Meminta siswa membaca kembali bahan

bacaan, jika masih belum yakin dengan

(39)

 Membaca inti sari yang

telah dibuatnya.

 Membaca kembali

bahan bacaan siswa jika

masih belum yakin

akan jawaban yang

telah dibuatnya.

3 Kegiatan akhir

 Refleksi  Memberi tanggapan

tentang Sifat-sifat kayu.

 Pentingnya memahami

sifat-sifat kayu

20’

 Penilaian proses (PT)  Menjawab pertanyaan

yang diberikan oleh

guru

 Penugasan (PTT)  PR

F. Sumber, Alat/Bahan 1. Sumber

 Buku Teks Pelajaran

Judul : Keterampilan Kejuruan Konstruksi Kayu

Pengarang : Daryanto

Penerbit : Satu Nusa

(40)

2. Alat/Bahan

 Perlengkapan menulis

 LKS/Modul

G. Penilaian dan Tindak Lanjut 1. Penilaian : Hasil test

2. Tindak lanjut : Remedial

(41)

Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian 1. Validitas

Perhitungan validitas butir tes dalam hal ini menggunakan rumus :

pbi =

Berdasarkan tabel sebaran data, maka dapat dihitung validitas tiap butir tesnya.

Sebagai contoh perhitungan butir tes nomor 1, yaitu :

Mp = 23,34 St = 6,17

Mt = 21,83 p = 0,79 q = 0,21

r tabel = 0,367

maka :

pbi =

= 0,482

Dari hasil perhitungan di atas dan dikonsultasikan dengan tabel harga kritik r product

moment pada taraf signifikansi 5% dengan N = 29, yaitu 0,367 maka dapat diketahui bahwa

> (0,482 > 0,367), maka butir tes nomor 1 termasuk tes yang valid.

(42)
(43)

Untuk menguji reliabilitas tes dihitung dengan menggunakan rumus K-R 20 yang

dikemukakan oleh Arikunto (2003 : 163), yaitu sebagai berikut :

r11 =

Maka dari data yang diujicobakan, adalah :

r11 =

= 0,835

Harga efisien reliabilitas tes yang telah diperoleh dikonfirmasi dengan kriteria reliabilitas

tes ( Arikunto, 2006 ) yaitu sebagai berikut:

0,80 – 1,00 = Sangat Tinggi

0,60 – 0,79 = Tinggi

0,40 – 0,59 = Cukup

0,20 – 0,39 = Rendah

0,00 – 0,19 = Sangat Rendah

(44)

P = JS

B

Sebagai contoh perhitungan dapat diambil butir tes nomor 1, yaitu :

B = 23 ; JS = 29

Dari perhitungan di atas dan dikonsultasikan dengan rentang nilai, maka dapat

disimpulkan butir tes nomor 1 tergolong Mudah. Berikut table ringkasan hasil perhitungan indeks kesukaran instrument tes penelitian :

(45)

perhitungan daya beda sebagai berikut :

Sebagai contoh perhitungan butir tes nomor 1 :

Maka dari hasil perhitungan butir tes nomor 1 termasuk dalam kategori Cukup.

(46)
(47)

Berdasarkan table di atas didapat nilai-nilai sebagai berikut :

a. Strategi Pembelajaran PQ4R

= 6,23 N = 31 SD = 2,77 = 7,65

b. Strategi Pembelajaran Konvensional

= 5,87 N = 31 SD = 2,63 = 6,92

Adapun hipotesis yang akan diuji adalah :

Ho : =

Ha : ≠

Kriteria penerimaan Ho adalah dan tolak Ho untuk

harga-harga t lainnya. didapat dari daftar distribusi student’s t dengan peluang

.

Dengan mensubtitusikan nilai rata diatas kedalam rumus uji t (uji kesamaan dua

rata-rata dua pihak) dengan taraf α = 0,05 didapat :

√ –

s = 2,69

Maka :

= -

= 0,52

Dari hasil pengujian diperoleh bahwa nilai < 2,00 yang berarti bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara data pre test strategi pembelajaran PQ4R

(48)
(49)

PERHITUNGAN TINGKAT KECENDERUNGAN MASING-MASING VARIABEL PENELITIAN

Untuk menghitung harga rata-rata ideal (Mi) dan standar deviasi ideal (SDi) digunakan

rumus:

1. Mi =

2. SDi =

Kemudian dalam mengidentifikasi tingkat kecenderungan skor masing-masing variable

digunakan rata-rata ideal (Mi) dan standar deviasi (SDi) yang dikategorikan menjadi empat

kelompok, yaitu :

1. Identifikasi Kecenderungan Hasil Belajar Kelas Eksperimen (Strategi Pembelajaran PQ4R)

Dengan menggunakan data penelitian hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi

pembelajaran PQ4R diperoleh :

Mo = ∑

=

= 21,19

Mi =

=

14,5

(50)

dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran

PQ4R memiliki tingkat kecenderungan cukup. Berikut table kecenderungan hasil belajar

siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran PQ4R.

Kelompok F. Absolut F. Relatif (%) Kategori

2. Identifikasi Kecenderungan Hasil Belajar Kelas Kontrol (Strategi Pembelajaran Konvensional)

Dengan menggunakan data penelitian hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi

pembelajaran Konvensional diperoleh :

Mo = ∑

=

= 19,52

Mi =

=

14,5

SDi =

=

4,83

Sehingga diketahui Mo > Mi yaitu 19,52 > 14,5, berdasarkan hasil perhitungan tersebut

dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran

(51)

Konvensional:

Kelompok F. Absolut F. Relatif (%) Kategori 21.75 - Keatas

14.5 – 21.75

7.25 – 14.5

7.25 - Kebawah

7

24

0

0

22.58%

77.42%

0.00%

0.00%

Tinggi

Cukup

Kurang

Rendah

(52)

PERHITUNGAN DISTRIBUSI FREKUENSI a. Distrbusi Frekuensi Kelas Eksperimen (Strategi Pembelajaran PQ4R)

Dari data lampiran 9 jumlah skor tertinggi 26 dan skor terendah adalah 15 dengan

jumlah sampel adalah 31 orang. Untuk membuat daftar distribusi frekuensi dengan panjang

kelas yang sama, langkah yang ditempuh adalah:

a. Menentukan rentang

Rentang = data terbesar – data terkecil

= 26 – 15

= 11

b. Menentukan banyak kelas interval

Banyak kelas = 1 + (3,3) Log n

= 1 + (3,3) Log 31

=5,9 maka banyak kelas diambil 5 atau 6

c. Menentukan panjang kelas interval p

P = rentang / banyak kelas

= = 1,83 (dapat diambil panjang kelas 1 atau 2)

d. Akhirnya ditentukan P = 2

Maka distribusi frekuensi untuk data hasil siswa yang diajar dengan strategi

pembelajaran PQ4R adalah sebagai berikut:

(53)

Dari data lampiran 9 jumlah skor tertinggi 26 dan skor terendah adalah 15 dengan

jumlah sampel adalah 31 orang. Untuk membuat daftar distribusi frekuensi dengan panjang

kelas yang sama, langkah yang ditempuh adalah:

e. Menentukan rentang

Rentang = data terbesar – data terkecil

= 25 – 15

= 10

f. Menentukan banyak kelas interval

Banyak kelas = 1 + (3,3) Log n

= 1 + (3,3) Log 31

=5,83 maka banyak kelas diambil 5 atau 6

g. Menentukan panjang kelas interval p

P = rentang / banyak kelas

= = 1,67 (panjang kelas diambil 2)

h. Akhirnya ditentukan P = 2

Maka distribusi frekuensi untuk data hasil siswa yang diajar dengan strategi

pembelajaran Konvensional adalah sebagai berikut:

Interval fi fr Xi Fi.Xi fi.

15-16 5 16% 15.5 240.25 77.5 1201.25

17-18 5 16% 17.5 306.25 87.5 1531.25

19-20 10 32% 19.5 380.25 195 3802.5

21-22 7 23% 21.5 462.25 150.5 3235.75

23-24 2 6% 23.5 552.25 47 1104.5

25-26 2 6% 25.5 650.25 51 1300.5

(54)

UJI NORMALITAS DATA MASING-MASING KELAS PENELITIAN

1. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Konstruksi Kayu Kelas Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran PQ4R (Kelas Eksperimen)

Untuk menghitung normalitas data dari kelas Eksperimen misalnya diambil contoh

untuk skor terendah = 15, dilakukan dengan menggunakan uji Liliefors, dengan

langkah-langkah sebagai berikut :

a. Mencari luas dengan menggunakan rumus:

-

dengan

b. Untuk bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal naku untuk

mendapatkan nilai F (Zi), maka untuk skor = 15, nilai F(Zi) adalah 0,4893.

c. Menghitung proporsi Zi yang dinyatakan dengan S(Zi), dengan rumus

= 0,0323

d. Menghitung harga |F(Zi) – S(Zi)| untuk skor = 15 yaitu |(0,0107 – 0,0323)| = 0,0216

e. Kemudian mencari harga adalah nilai yang terbesar dari harga |F(Zi) –

S(Zi)|. Jika harga < berarti data distribusi normal. Untuk harga

dari jumlah subjek sebanyak 31 siswa setelah dikonsultasikan pada tabel kurva

normal sebesar = 0,1591. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan

(55)
(56)

Untuk menghitung normalitas data dari kelas Kontrol sama seperti perhitungan

normalitas sebelumnya. Berikut ringkasan hasil perhitungan normalitas data kelas Kontrol:

(57)

UJI HOMOGENITAS DATA PENELITIAN

Dari perhitungan statistic untuk varians dari kedua sampel diperoleh dengan

mengkuadratkan kedua standart deviasi dari hasil belajar kedua kelas penelitian.

Perhitunga uji homogenitas dilakukan dengan uji kesamaan dua varians, yaitu :

=

Untuk nilai varians terbesar dimiliki oleh kelas kontrol yaitu 7,59. Sedangkan untuk varians

terkecil dimiliki oleh kelas eksperimen yaitu 7,23. Maka dapat dicari nilai yaitu :

=

= 1,05 Kemudian dibandingkan dengan harga dengan :

dk pembilang = n (varians terbesar) – 1 = 31 – 1 = 30

dk penyebut = n (varians terkecil) – 1 = 31 – 1 = 30

(30,30) pada tabel distribusi F adalah sebesar 1,84 dan selanjutnya dengan

mengkonsultasikan < yaitu 1,05 < 1,84 berarti data hasil penelitian adalah Homogen.

Tabel Perhitungan Uji Homogenitas

Statistik Strategi PQ4R Strategi Konvensional

Varians 7,23 7,59

F Hitung 1,05

F Tabel 1,84

(58)

PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN

A.Desain / Deskripsi Data

Untuk menguji hipotesis penelitian dilakukan dengan uji hipotesis beda dua mean

dengan uji t dua pihak. Berikut deskripsi data hasil penelitian.

Tabel Statistik Data Hasil Penelitian

Statistik Strategi PQ4R Strategi Konvensional

Perhitungan untuk hipotesis beda dua mean data dengan uji t dua pihak adalah sebagai

(59)

yang diperoleh dari daftar distribusi t. Adapun criteria penerimaan dan penolakan Ho adalah

apabila ≤ ≤ maka Ho diterima dan Ho ditolak apabila nilai berada

diluar harga-harga pada daerah penerimaan Ho tersebut. Dari hasil pengujian diperoleh

bahwa nilai 2,43 > 2,00 yang berarti bahwa ada perbedaan pengaruh

yang signifikan antara strategi pembelajaran PQ4R dan strategi pembelajaran Konvensional

terhadap hasil belajar Konstruksi Kayu pada siswa kelas X program keahlian Konstruksi

Bangunan SMK Negeri 2 Rantau Utara Tahun Pembelajaran 2013/2014.

Berikut tabel ringkasan hasil perhitungan pengujian hipotesis penelitian dengan uji t

dua pihak:

Tabel Statistik Data Penelitian

Statistik Strategi PQ4R Strategi Konvensional

N 31 31

Max 26 25

Min 15 15

∑X 657 605

Mean 21,19 19,52

SD 2,69 2,76

Varians 7,23 7,59

S 2,72

t Hitung 2,43

t Tabel 2,00

(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)

Gambar

Gambar 1. Ilustrasi Desain Penelitian.............................................................................
Tabel 4.7. Tabel Ringkasan Uji Hipotesis Beda Dua Mean Dengan Uji T
Tabel 1.1. Nilai Tingkat Kelulusan Belajar Siswa
Tabel 1.2. Daftar Hasil Belajar Siswa Kelas X Semester I T.A 2013/2014
+4

Referensi

Dokumen terkait

Berkenaan dengan hal tersebut diatas, diharapkan agar Saudara dapat hadir tepat waktu dengan membawa dokumen asli dan 1 (satu) rangkap fotocopy untuk setiap data yang

 Seksi Pengelolaan data, Kemitraan jasa titipan &amp; Interoperabilitas.  Seksi Tata kelola e-Gov (Topologi

Berikut Jadwal Final French Open 2017.. kami mungkin bodoh tapi punya hati. kami memilih dengan hati yang tulus. para kontestan pemilu dan calon pemimpin atau/dan pemimpin sering

Dengan demikian pelelangan ini dinyatakan &#34;gagal&#34; dengan mengacu kepada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012 tentang perubahan kedua atas Peraturan

konsep. ♦ Mahasiswa dapat menganalisa hasil perancangan data

 Teknologi informasi dan komunikasi adalah sarana dan prasarana (hardware, software, dan useware) sistem dan metode untuk memperoleh, mengirimkan, mengolah, menafsirkan,

Hay que decir que España ha consagrado esfuerzos para combatir los estereotipos sexistas en la legislación: la Ley Orgánica de 2007 para la igualdad efectiva entre

Masing-masing memiliki fungsi yaitu LED yang terdapat dalam push button akan memancarkan cahaya secara acak sebagai stimulus untuk direspon(tekan) lalu