KONSTRUKSI BANGUNAN TAHUN AJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH : ZULHISANI 071255310004
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
Terhadap Hasil Belajar Konstruksi Kayu pada Siswa Tingkat 1 Program Keahlian Konstruksi Bangunan SMK Negeri 2 Rantau Utara Tahun pembelajaran 2013/2014 Skripsi, Medan : Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara strategi
pembelajaran PQ4R (Priview-Question-Read-Reflect-Recite-Review) dengan Strategi Pembelajaran Konvensional terhadap hasil belajar Konstruksi Kayu pada Siswa Tingkat I
Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Rantau Utara Tahun
Pembelajaran 2013/2014. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas semester
genap Tahun Pembelajaran 2013/2014. Sampel penelitian diperoleh teknik sampel populasi
yaitu dengan mengambil seluruh kelas sebagai sampel penelitian, maka sampel peneltian ini
adalah kelas X program keahlian Konstruksi bangunan di SMK Negeri 2 Rantau Utara pada
semester genap Tahun pembelajaran 2013/2014 yang terdiri dari KB¹ berjumlah 31 orang dan
KB² berjumlah 31 orang sehingga jumlah keseluruhan sampel adalah 62 orang.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian Quasi Eksperimen. Teknik
pengumpulan data dijaring dengan menggunakan test obejektif. Untuk menguji normalitas data digunakan uji Liliefors pada taraf kepercayaan (α) sebesar 0,05. Pada pembelajaran siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran PQ4R
(Priview-Question-Read-Reflect-Recite-Review) diperoleh (0,1169) < (0,1591) pada kategori normal dan pada pembelajaran siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Konvensional diperoleh
(0,1159) < (0,1591) pada kategori normal. Untuk menguji homogenitas dengan
membandingkan varians kedua kelas sehingga diperoleh nilai 1,05 < 1,84 dan
disimpulkan kedua kelas penelitian adalah homogen.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara
Strategi Pembelajaran PQ4R (Priview-Question-Read-Reflect-Recite-Review) Dan Strategi Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Konstruksi Kayu Pada Siswa Kelas X
Program Keahlian Konstruksi Bangunan SMK Negeri 2 Rantau Utara Tahun Pembelajaran
Construction Learning Outcomes Students Level 1 Construction Skills Program Building SMK Negeri 2 North Rantau learning year 2013/2014 Northern Thesis, Field: Department of Education Building Engineering, Faculty of Engineering, University of Medan
This study aims to determine significant differences between the learning strategies
PQ4R (priview-Question-Read-Recite-Reflect-Review) with Conventional Learning Strategy
to the learning outcomes of Timber Construction Skills Program Level I Student Architecture
Engineering SMK Negeri 2 North Rantau Seacoast School Year 2013/2014. The population
in this study were all students of class second semester of 2013/2014 School Year. Samples
were obtained technique is to take a sample of the population of the entire class as a sample,
then sample this research is class X Construction skill building program at SMK Negeri 2
North Rantau Overseas semester teaching year 2013/2014 amounted KB¹ consisting of 31
people and KB² totaled 31 people bringing the total number of samples is 62 people.
The research method used was Quasi Experimental Research. Data collection
techniques captured using a test obejektif. To test the normality of the data used in the test
Liliefors confidence level (α) of 0.05. On learning of students who are taught with instructional strategies PQ4R (priview-Question-Read-Recite-Reflect-Review) obtained
L_Hitung (0.1169) <L_Tabel (0.1591) in the normal category and the learning of students
who are taught by conventional teaching strategy obtained L_Hitung (0.1159) <L_Tabel
(0.1591) in the normal category. To test the homogeneity of variance comparing the two
classes in order to obtain the value F_Hitung 1.05 <1.84 F_Tabel and concluded both studies
class is homogeneous.
The results of this study indicate that there are significant differences between the
Learning Strategies PQ4R (priview-Question-Read-Recite-Reflect-Review) And Learning
Strategies Learning Outcomes Against Conventional Construction Timber Class X Students
Building Construction Program of SMK Negeri 2 North Rantau Seacoast School Year
i
Alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul :“Perbedaan
Strategi Pembelajaran Preiview-Question-Read-Reflect-Recite-Review (PQ4R) Dengan Strategi Pembelajaran Konvensionan Terhadap Hasil Belajar Konstruksi
Kayu Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Rantau Utara Program Keahlian
Konstruksi Bangunan Tahun Ajaran 2013/2014 dengan baik.
Banyak manfaat yang dapat diambil dari penulisan skripsi ini.
Mengaplikasikan ilmu yang didapat dari bangku perkuliahan dan diterapkan dalam
penulisan skripsi sehingga penulis mendapat tambahan ilmu yang sangat berharga
sebagai bekal dalam menjalani proses pembelajaran nantinya.
Penulis sangat menyadari, dalam penyusunan sksipsi ini penulis banyak
mendapat nasehat, bimbingan, arahan, kritik, dan saran serta bantuan baik dalam
bentuk moril maupun materil dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. SorgangSiagian, M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang
memberikan ilmu, nasehat, bimbingan dan waktu dalam penulisan skripsi ini.
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid.K., M.Pd. selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd. selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik
Universitas Negeri
4. Bapak Drs. Asri Lubis, S.T., M.Pd. , selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik
Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Dr. Zulkifli Matondang, M. Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan
Teknik Bangunan yang telah membantu penulis dalam penyelesaian studi di
Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan.
6. Bapak Drs. NonoSebayang, S.T., selaku Ketua Program Studi Jurusan
ii
8. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan yang banyak
memberikan ilmu pengetahuan dan juga bimbingan selama penulis mengikuti
perkuliahan.
9. Kepada Ayahanda dan Ibunda; Syafrizal dan Yenni Gina Pomalisa sebagai
penyemangat penulis dalam penyelesaian skripsi dan juga sebagai motivasi
penulis dalam menjalani hidup yang lebih baik.
10.Adinda; Ari dan Putri atas dorongan dan semangatnya bagi penulis sehingga
penulis dapat tekun dalam menyelesaikan pendidikan.
11.Teman-teman satu Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan; Gusrial, Alang,
Rizki, Fahri, Mara, Rahmadsyah, Hardina, Noviyanti, Leonora, Susanna, dan
semua yang tidak bisa dituliskan satu persatu semoga sukses dalam berkarir.
12.Kepada semua pihak yang turut serta membantu baik moril maupun materil
kepada penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari masih jauh dari
kesempurnaan. Karena penulis masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun penulis terima dengan segala keterbukaan dan
kerendahan hati.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terimakasih, mudah-mudahan
laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Semoga Allah SWT selalu
melindungi kita dan senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya. Amiin Ya
Rabbal Alamin.
Medan, Agustus 2014 Penulis
Zulhisani
i ABSTRAK
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
DAFTAR ISI ... i
DAFTAR GAMBAR ... iv
DAFTAR TABEL ... v
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 8
C. Batasan Masalah... 9
D. Rumusan Masalah ... 9
E. Tujuan Penelitian ... 10
F. Manfaat Penelitian ... 10
BAB 11 KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 12
A. Kajian Teori ... 12
1. Hakikat Hasil Belajar Ilmu Bahan Bangunan ... 12
2. Strategi Pembelajaran... 24
ii
pembelajaran PQ4R dan Siswa yang Diajar dengan Strategi
Pembelajaran Konvensional. ... 34
C. Pengajuan Hipotesis ... 38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 39
A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 39
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 39
C. Variabel Penelitian ... 40
D. Definisi Operasional... 40
E. Rancangan Penelitian ... 41
F. Skenario dan Kerangka Perlakuan ... 41
G. Instrumen Penelitian... 45
H. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 46
1. Validitas Tes... 46
2. Reabilitas Tes ... 47
3. Taraf Kesukaran ... 48
4. Daya Pembeda Tes ... 49
I. Teknik Analisis Data ... 50
1. Deskripsi Data ... 50
iii
BAB IV HASIL PENELITIAN ... 55
A. Deskripsi Data Penelitian ... 55
B. Uji Persyaratan Analisis ... 60
C. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 62
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 64
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 68
A. Kesimpulan ... 68
B. Implikasi ... 69
C. Saran ... 70
vii
Gambar 1. Ilustrasi Desain Penelitian... 33
Gambar 2. Histogram Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Konstruksi Kayu Kelas
Eksperimen (Strategi Pembelajaran PQ4R)... 44
Gambar 3. Histogram Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Konstruksi Kayu Kelas
viii
Tabel 1.2. Daftar Hasil Belajar Siswa Kelas X Semester I T.A 2013/2014
SMK Negeri 2 Rantau Utara ... 3
Tabel 2.1. Langkah-langkah Pembelajaran Dengan Penerapan Strategi
Belajar PQ4R... 21
Tabel 2.2. Perbedaan Strategi Pembelajaran PQ4R dengan Strategi
Pembelajaran Konvensional ... 27
Tabel 3.1. Desain Penelitian ... 31
Tabel 3.2. Rancangan Pertemuan Perlakuan Pada Kelas Eksperimen ... 34
Tabel 3.3. Kisi-kisi Tes Penguasaan Mata Pelajaran Konstruksi Kayu ... 35
Tabel 3.4. Tabel Pembantu Pengujian Liliefors ... 41
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa Yang Diajar
Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran PQ4R ... 43
Tabel 4.2. Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Konstruksi Kayu Siswa
Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran PQ4R ... 45
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Konstruksi Kayu Siswa
Yang Diajar Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran
Konvensional ... 46
Tabel 4.4. Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Konstruksi Kayu Yang
Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Konvensional ... 47
Tabel 4.5. Ringkasan Hasil Analisis Uji Normalitas Setiap Kelompok
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Belajar merupakan hal yang sangat mendasar yang tidak bisa lepas dari
kehidupan semua orang. Seiring dengan perkembangan masyarakat dan
kebutuhan yang meningkat, pemerintah berupaya untuk meningkatkan
pendidikan. Banyak hal yang sudah dilakukan oleh pemerintah untuk
meningkatkan kualitas pendidikan diantaranya dengan memperbaiki kurikulum
yang ada dengan kurikulum 2013
Dewasa ini pendidikan dianggap sebagai wahana untuk membekali peserta
didik dengan berbagai kemampuan dan melatih peserta didik untuk menguasai
kompetensi yang dibutuhkan dan melatih peserta didik dalam menjalani
kehidupan di masa yang akan datang. Salah satu lembaga pendidikan formal yang
diharapkan mampu melaksanakan tujuan pendidikan nasional adalah Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK yang menghasilkan siswa yang terampil, cakap, serta
siap bekerja dalam dunia usaha. Menurut Orientasi Kurikulum 2013 adalah
terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude),
keterampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge).
SMK Negeri 2 Rantau Utara merupakan salah satu SMK di Sumatera Utara
yang mempunyai tujuan menciptakan siswa-siwa yang terampil, tangguh dan
mampu bersaing dalam bidang yang digelutinya. Jika dilihat dari kenyataan yang
ada di lapangan bahwa sistem pembelajaran khususnya mata diklat Konstruksi
pembelajaran satu arah yang berpusat pada guru (teacher centered learning Dari
hasil wawancara yang telah dilakukan dengan guru mata pelajaran Konstruksi
Kayu Syarifuda Siregar, ST pada hari jum'at, 20 september 2013 pada pukul 11.00
WIB menjelaskan bahwa nilai mata pelajaran Konstruksi Kayu belum sesuai
dengan kriteria nilai ideal ketuntasan belajar rata-rata yang diterapkan oleh
DEPDIKNAS untuk setiap indikator, kompetensi dasar, standar kompetensi, dan
mata pelajaran yaitu dengan nilai (skor) ≥ kriteria ideal ketuntasan. Dengan skala
kriteria 0-100% dan kriteria ideal ketuntasan belajar adalah 70% (Depdiknas,
2006 : 15). Berikut tabel tingkat kelulusan yang ditetapkan oleh DEPDIKNAS.
Tabel 1.1. Nilai Tingkat Kelulusan Belajar Siswa
Nilai Nilai Tingkat Kelulusan
0-6,99 Tidak Kompeten
7,00-7,99 Cukup Kompeten
8,00-8,99 Kompeten
9,00-100 Sangat Kompeten
Berdasarkan daftar nilai pada guru bidang studi Konstruksi Kayu, diperoleh
data nilai siswa kelas X adalah bekisar sampai 70. Berdasarkan keterangan di atas
yang diperoleh dari pihak sekolah maka ada kesenjangan antara kenyataan dengan
harapan sekolah yang berusaha untuk menciptakan lulusan yang bermutu.
Konstruksi Kayu merupakan mata diklat dasar kompetensi yang tentunya harus
nilai rata-rata hasil belajar Konstruksi Kayu siswa kelas X semester I tahun
pembelajaran 2013/2014 berdasarkan data dari daftar kumpulan nilai (DKN).
Tabel 1.2. Daftar Hasil Belajar Siswa Kelas X Semester I T.A 2013/2014 SMK Negeri 2 Rantau Utara.
Mata Pelajaran Rentang Nilai Jumlah siswa
Konstruksi Kayu
55-69 18
70-79 7
80-89 5
90-99 0
Jumlah Siswa 31
Nilai Rata-rata 67
Rendahnya hasil belajar yang dialami oleh siswa dapat disebabkan oleh
banyak faktor. Menurut Syah (2003:132) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
belajar siswa dapat dibedakan menjadi 3 (macam), yaitu: (1) Faktor Internal
(faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan/ kondisi jasmani dan rohani siswa,
(2) Faktor Eksternal (faktor dari luar diri siswa), yakni kondisi lingkungan di
sekitar diri siswa, (3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni
jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan model yang digunakan siswa
untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran. Sehingga
sebagian besar hasil belajar siswa tidak mencapai nilai batas ketuntasan belajar
Guru sebagai salah satu pemeran utama dalam pembelajaran haruslah
profesional dalam bidangnya agar dapat menjalankan tugas dan fungsinya sebagai
pendidik sekaligus pengajar yang berkompeten. Untuk itu, guru harus menguasai
bahan yang diajarkan, terampil mengajarkan, dan mampu mengatasi berbagai
kendala yang ditemui dalam pembelajaran. Salah satu hal yang dapat dilakukan
guru adalah mampu memilih dan menggunakan dengan tepat strategi
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, materi yang diajarkan, dan
karakteristik siswa agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan
optimal.
Dalam menjalankan tugas guru memiliki cara penyampaian dan kepribadian
yang berbeda. Apabila guru telah menemukan prinsip dan tabiatnya, profil yang
dimiliki tidak bisa disamakan dengan profil guru yang lain. Dalam mengajar guru
yang profesional mampu menyampaikan ilmu pengetahuan, keterampilan dan
menggunakan cara tertentu sebagai pengetahuan tersebut yang dapat dimiliki
orang lain.
Dari hasil pengamatan penulis yang ditindak lanjuti dengan guru mata
pelajaran Konstruksi Kayu di sekolah ini menunjukkan bahwa proses
pembelajaran yang dilaksanakan selama ini masih berpusat pada guru. Proses ini
hanya menekankan pada pencapaian tuntutan kurikulum dan penyampaian
tekstual semata dari pada pengembangan kemampuan belajar siswa. Keterlibatan
siswa selama pembelajaran belum optimal sehingga berakibat pada perolehan
hasil belajar siswa tidak optimal pula. Disini peran siswa tidak lagi sebagai subjek
tugas belajarnya seperti dalam hal kemampuan mengembangkan, menemukan,
menyelidiki, dan mengungkap pengetahuan yang dimiliki masih sangat kurang.
Dalam pembelajaran mata diklat Konstruksi Kayu, hendaknya fakta konsep dan
prinsip-prinsip fakta tidak diterima secara prosedural tanpa pemahaman dan
penalaran. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari otak seseorang
(guru) ke kepala orang lain (siswa). Siswa sendirilah yang harus mengartikan apa
yang telah diajarkan dengan menyesuaikan terhadap pengalaman-pengalaman
mereka.
Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru di sekolah ini cenderung
pada pencapaian target materi pelajaran. Kegiatan pembelajaran di kelas yang
selalu didominasi oleh guru. Guru selalu menggunakan metode konvensional
dalam penyampaian materi kepada siswa, siswa hanya duduk, mencatat, dan
mendengarkan apa yang disampaikannya dan siswa memliki sedikit peluang
bertanya dan mengembangkan pemikiran mereka tentang materi pelajaran
tersebut. Upaya peningkatan hasil belajar siswa tidak terlepas dari berbagai faktor
yang mempengaruhinya. Dalam hal ini, diperlukan guru kreatif yang dapat
membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Pemilihan penggunaan
strategi pembelajaran yang tepat agar siswa dapat memperoleh kesempatan untuk
berinteraksi satu sama lain sehingga pada gilirannya dapat diperoleh prestasi
belajar yang optimal.
Menurut Suyitno (dalam Sulistiyorini, 2007:16), pada umumnya
pembelajaran konvensional yang sering dilakukan oleh pendidik selama ini
1. Kegiatan belajar adalah memindahkan pengetahuan dari guru ke siswa.
Tugas guru adalah memberi dan tugas siswa adalah menerima.
2. Kegiatan pembelajaran seperti mengisi botol kosong dengan pengetahuan.
Siswa merupakan penerima pengetahuan yang pasif.
3. Pembelajaran konvensional cenderung mengkotak-kotakkan siswa.
4. Kegiatan belajar mengajar lebih menekankan pada hasil daripada proses.
5. Memacu siswa dalam kompetisi bagaikan ayam aduan, yaitu siswa bekerja
keras untuk mengalahkan teman sekelasnya. Siapa yang kuat dia yang
menang.
Proses pembelajaran seperti ini berdampak pada capaian belajar sebagian
siswa kelas X SMK Negeri 2 Rantau Utara pada mata pelajaran Konstruksi Kayu
belum mencapai kriteria ideal ketuntasan sebagaimana yang ditetapkan. Ketidak
tercapaian ketuntasan belajar ini karena siswa kurang mampu menyelesaikan
permasalahan sesuai tahapan penyelesaian soal berbentuk masalah. Pola
pengajaran yang selama ini digunakan guru belum mampu membantu siswa dalam
menyelesaikan soal-soal berbentuk masalah, mengaktifkan siswa dalam belajar,
memotivasi siswa untuk mengemukakan ide dan pendapat mereka, dan bahkan
para siswa masih enggan untuk bertanya pada guru jika mereka belum paham
terhadap materi yang disajikan guru.
Untuk mengantisipasi masalah ini, guru perlu menerapkan strategi
pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam belajarnya, menumbuhkan
kembali motivasi dan minat siswa dalam belajar. Pengertian ini mengandung
yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengembankan, menemukan,
menyelediki, dan mengungkap ide siswa sendiri, serta melakukan proses penilaian
yang berkelanjutan untuk mendapatkan hasil belajar siswa yang optimal.
Salah satu pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam proses
pembelajaran adalah strategi PQ4R (preview-question-read-reflect-recite-review).
Strategi ini merupakan salah satu bagian dari strategi elaborasi. Strategi ini
digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka baca dan dapat
membantu proses belajar mengajar di kelas yang dilaksanakan dengan kegiatan
membaca buku. Kegiatan membaca buku bertujuan untuk mempelajari sampai
tuntas bab demi bab suatu buku pelajaran. Oleh karena itu keterampilan pokok
pertama yang harus dikembangkan dan dikuasai oleh para siswa adalah membaca
buku pelajaran dan bacaan tambahan lainnya. Dengan keterampilan membaca itu
setiap siswa akan dapat memasuki dunia keilmuan yang mempesona, memahami
khasanah kearifan yang banyak hikmat, dan mengembangkan berbagai
keterampilan lainnya yang amat berguna untuk kelak mencapai sukses dalam
hidup. Aktivitas membaca yang terampil akan membukakan pengetahuan yang
luas, gerbang kearifan yang dalam serta keahlian di masa yang akan datang.
Kegiatan dan keterampilan membaca itu tidak dapat diganti dengan
metode-metode pengajaran lainnya. Dengan membaca kita dapat berkomunisasi dengan
orang lain melalui tulisan. Membaca dapat dipandang sebagai sebuah proses
interaktif antara bahasa dan pikiran. Sebagai proses interaktif, maka keberhasilan
membaca akan dipengaruhi oleh faktor pengetahuan yang melatarbelakangi dan
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka perlu dilakukan penelitian tentang:
“PERBEDAAN STRATEGI PEMBELAJARAN
PREVIEW-QUESTION-READ-REFLECT-RECITE-REVIEW (PQ4R) DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN
KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR KONSTRUKSI KAYU
PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 RANTAU UTARA PROGRAM
KEAHLIAN KONSTRUKSI BANGUNAN TAHUN AJARAN 2013/2014”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan sebelumnya maka dapat
diidentifikasi masalah-masalah penelitian sebagai berikut:
1. Hasil belajar Konstruksi Kayu yang kurang baik.
2. Penerapan strategi pembelajaran di kelas belum variatif.
3. Tidak tersedianya prosedur pembelajaran yang terstruktur secara
sistematis sebagai panduan mengajar.
4. Siswa kurang aktif pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Hal
ini terlihat dari sedikitnya bahkan tidak ada sama sekali siswa yang
bertanya ataupun mengemukakan pendapatnya di dalam kelas.
5. Tidak ada satu pun guru disekolah yang menggunakan strategi
pembelajaran PQ4R dalam mata pelajaran Konstruksi Kayu.
C. Batasan Masalah
Mengingat luasnya masalah yang terkait dalam penelitian ini yang tidak
mungkin diteliti sekaligus dan agar penelitian ini lebih terarah dan terfokus,
masalah yang diteliti dibatasi hanya pada “Perbedaan Strategi Pembelajaran
Pembelajaran Konvensional terhadap Hasil Belajar Konstruksi Kayu pada Siswa
Kelas X SMK Negeri 2 Rantau Utara Program Keahlian Konstruksi Bangunan
Tahun Ajaran 2013/2014” pada materi pelajaran Sifat-sifat Kayu untuk Bahan
Bangunan .
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian dalam identifikasi dan pembatasan masalah diatas,
maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Sejauh manakah tingkat kecenderungan hasil belajar Konstruksi Kayu dari
siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran PQ4R
(Preview-Question-Read-Reflect-Recite-Review)?
2. Sejauh manakah tingkat kecenderungan hasil belajar Konstruksi Kayu dari
siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Konvensional ?
3. Apakah strategi pembelajaran PQ4R
(Preview-Question-Read-Reflect-Recite-Review) memberi pengaruh yang berbeda secara signifikan terhadap
hasil belajar Konstruksi Kayu daripada siswa yang diajar dengan strategi
pembelajaran Konvensional ?
E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Tingkat kecenderungan hasil belajar Konstruksi Kayu dari siswa yang diajar
dengan strategi pembelajaran PQ4R
(Preview-Question-Read-Reflect-Recite-Review).
2. Tingkat kecenderungan hasil belajar Konstruksi Kayu dari siswa yang diajar
3. Pengaruh perbedaan yang signifikan antara strategi pembelajaran PQ4R
(Preview-Question-Read-Reflect-Recite-Review) dan strategi pembelajaran
Konvensional terhadap hasil belajar Konstruksi Kayu.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar
bagi dunia pendidikan, antara lain secara praktis penelitian ini bermanfaat untuk
mengungkap secara empiris ada tidaknya perbedaan hasil belajar Konstruksi Kayu
antara kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran PQ4R
(Preview-Question-Read-Reflect-Recite-Review) dan kelompok siswa yang diajar dengan
strategi pembelajaran Konvensional. Selain itu manfaat bagi pendidik
(guru adalah membantu para pendidik khususnya guru SMK Negeri 2 Rantau
Utara dalam memilih strategi pembelajaran yang efektif dan efisien. Bagi siswa,
penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan kemampuasn siswa sehingga
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan
dapat memberi masukan dalam mengoptimalkan penyediaan sarana prasarana dan
fasilitas pendukung kegiatan belajar mengajar dan pertimbangan bagi kepala
sekolah dalam pembinaan dan peningkatan hasil belajar dan mutu pendidikan
kejuruan.
Secara teoritis hasil penelitian ini diharakan dapat menambah khasanah
pengetahuan khususnya teori-teori yang berkaitan dengan strategi pembelajaran.
Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai teori untuk lanjutan
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada hasil penelitian ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. Data pretes Konstruksi Kayu kelompok siswa yang diajar dengan strategi
pembelajaran PQ4R (Preview-Question-Read-Reflect-Recite-Review)
memiliki rata-rata sebesar 6,23; standar deviasi sebesar 2,77 dan varians
sebesar 7,65.
2. Data pretes Konstruksi Kayu kelompok siswa yang diajarkan dengan
strategi pembelajaran Konvensional memiliki rata-rata sebesar 5,87,
standar deviasi sebesar 2,63 dan varians sebesar 6,92.
3. Tidak ada perbedaan data pretes yang signifikan antara strategi
pembelajaran PQ4R (Preview-Question-Read-Reflect-Recite-Review) dan
strategi pembelajaran Konvensional terhadap hasil belajar Konstruksi
Kayu dengan nilai 0,52 > 2,00.
4. Hasil belajar Konstruksi Kayu kelompok siswa yang diajar dengan
strategi pembelajaran PQ4R
(Preview-Question-Read-Reflect-Recite-Review) memiliki rata-rata sebesar 21,19, standar deviasi sebesar 2,69,
varians sebesar 7,23 dan tingkat kecenderungan hasil belajar cukup.
5. Hasil belajar Konstruksi Kayu kelompok siswa yang diajar dengan
standar deviasi sebesar 2,76, variasi varians sebesar 7,59 dan tingkat
kecenderungan hasil belajar cukup.
6. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara strategi pembelajaran
PQ4R (Preview-Question-Read-Reflect-Recite-Review) dan strategi
pembelajaran Konvensional terhadap hasil belajar Konstruksi Kayu
dimana strategi pembelajaran PQ4R memberikan hasil yang lebih baik
dibandingkan dengan strategi pembelajaran Konvensional yang teruji
secara statistic dengan nilai 2,43 > 2,00. Hal ini
juga dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar kelompok siswa yang diajar
dengan strategi pembelajaran PQ4R
(Preview-Question-Read-Reflect-Recite-Review) yang lebih baik jika dibandingkan dengan rata-rata hasil
belajar kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran
Konvensional pada standar kompetensi Konstruksi Kayu siswa kelas X
Program Keahlian Konstruksi Bangunan SMK Negeri 2 Rantau Utara
Tahun Ajaran 2013/2014.
B. Implikasi
Penggunaan strategi pembelajaran yang tepat akan menciptakan suasana
belajar yang lebih baik demi tercapainya hasil belajar yang lebih baik pula. Oleh
karena itu, pemilihan strategi pembelajaran menjadi faktor yang sangat penting
dalam merencanakan kegiatan pembelajaran. Ada baiknya jika penggunaan
strategi pembelajaran yang melibatkan siswa lebih optimal walaupun tidak
sepenuhnya harus meninggalkan strategi pembelajaran Konvensional yang sudah
Penerapan strategi pembelajaran PQ4R
(Preview-Question-Read-Reflect-Recite-Review) menjadi salah satu bukti bahwa pembelajaran juga menuntut
keaktifan siswa untuk mengembangkan potensi dirinya sendiri sehingga hasil
belajar yang didapat akan lebih optimal dan siswa lebih bersemangat dalam
belajar.
C. Saran
Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh, ada beberapa saran yang
dapat diajukan yaitu :
1. Dalam upaya meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar, strategi
pembelajaran PQ4R (Preview-Question-Read-Reflect-Recite-Review)
terbukti sangat efektif, sehingga peneliti menyarankan agar penerapannya
dapat diaplikasikan dalam pembelajaran yang efektif di sekolah.
2. Strategi pembelajaran PQ4R
(Preview-Question-Read-Reflect-Recite-Review) sebaiknya digunakan untuk menyelesaikan bahan-bahan
pelajaran yang memiliki penjabaran yang banyak, sehingga target-target
pembelajaran lebih cepat tercapai dengan tidak mengurangi kualitas
pembelajaran itu sendiri.
3. Sebelum menerapkan strategi pembelajaran PQ4R
(Preview-Question-Read-Reflect-Recite-Review) disarankan agar memiliki persiapan yang
baik dalam mengembangkan potensi siswa karena strategi PQ4R sangat
sulit diterapkan karena terdiri dari tahpan-tahapan sehingga pembelajaran
4. Strategi PQ4R sulit diterapkan bagi siswa yang kurang berminat untuk
membaca sehingga dalam pelaksanaannya guru harus dapat merangsang
dan memotivasi siswa agar dapat melakukan aktivitas membaca sebagai
sesuatu yang disenangi siswa.
5. Pelaksanaan strategi PQ4R memerlukan alokasi waktu yang lama
sehingga dalam pelaksanaanya guru harus sudah mempersiapkan bahan
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.Rineka
Cipta
Arikunto, S. (2006), Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Bumi Aksara
Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta
Gulo , W. (2002) , Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Glasindo .
Kunandar, (2008), Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, Raja Grasindo Persada, Jakarta.
Marno dan Idris, M . (2008), Strategi dan Metode Pengajaran , AR-RUZZ, Jakarta.
Nasution, S. (1982). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta .
Sagala Syaiful. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Sanjaya , Wina . , (2006), Strategi Pembelajaran, Bandung : Kencana.
Sardiman, A.M., (2007), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : PT. Raja Grasindo Persada.
Setyawan, Choiri. (2008). Hakekat Belajar. (http://rakasmuda.com)
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Sudrajat, Akhmad. (2008). Hakikat Belajar. (http://www.wordpress.com)
Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstrutivstik. Jakarta:
Pustaka Prestasi Publisher
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Prenada Media
Group
Nama Sekolah : SMK NEGERI 2 RANTAU UTARA
Mata Pelajaan : Konstruksi Kayu
Kelas/Semester : X/1 (Genap)
Tahun ajaran : 2013/2014
Standar kompetensi : 4. Memahami Bahan Bangunan Kayu
Alokasi waktu : 2 x 45'
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
(RPP)
Nama Sekolah : SMK Negeri 2 Rantau Utara
Mata Pelajaran : Konstruksi Kayu
Kelas / Semester : X / II
Standar Kompetensi : Memahami Bahan Bangunan Kayu
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan bahan bangunan kayu
Indikator : Sifat-sifat kayu untuk bahan bangunan
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit (2 Pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu :
1. Siswa dapat mendeskripsikan sifat-sifat kayu untuk bahan bangunan dengan benar.
2. Siswa dapat mendeskripsikan sifat-sifat fisis kayu untuk bahan bangunan dengan
benar.
3. Siswa dapat mendeskripsikan sifat-sifat mekanis kayu untuk bahan bangunan dengan
benar.
B. Materi Pembelajaran 1. Sifat-sifat umum kayu
2. Sifat-sifat fisis kayu
Kognitif : 71
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pertemuan I
Memotivasi kesiapan belajar siswa
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Memberikan bahan bacaan kepada siswa
pembelajaran yang hendak dicapai.
Menginformasikan kepada siswa agar
memerhatikan makna dari bacaan.
Memberikan tugas kepada siswa untuk
membuat pertanyaan dari ide pokok yang
ditemukan dengan menggunakan kata-kata
apa, mengapa, siapa dan bagaimana.
yang hendak dicapai
Memberikan tugas kepada siswa untuk
membaca dan menanggapi/ menjawab
pertanyaan yang telah disusun
sebelumnya.
Mensimulasikan/ menginformasikan
materi yang ada pada bahan bacaan.
Meminta siswa membuat inti sari dari
seluruh pembahasan pelajaran yang
dipelajari hari ini.
Menugaskan siswa membaca inti sari yang
dibuatnya dari rincian ide pokok yang ada
dalam benaknya.
Meminta siswa membaca kembali bahan
bacaan, jika masih belum yakin dengan
bacaan.
Menanyakan dan
menjawab
pertanyaan-pertanyaan
Melihat catatan-catatan/
inti sari yang telah
dibuat sebelumnya.
Membuat inti sari dari
seluruh pembahasan.
Membaca inti sari yang
telah dibuatnya.
Membaca kembali
bahan bacaan siswa jika
masih belum yakin
akan jawaban yang
telah dibuatnya.
3 Kegiatan akhir
Refleksi Memberi tanggapan
tentang Sifat-sifat kayu.
Pentingnya memahami
sifat-sifat kayu
20’
Penilaian proses (PT) Menjawab pertanyaan
yang diberikan guru
Pertemuan II
Memotivasi kesiapan belajar siswa
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Memberikan bahan bacaan kepada siswa
untuk dibaca.
Menginformasikan kepada siswa
bagaimana menemukan ide pokok/ tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai.
Menginformasikan kepada siswa agar
memerhatikan makna dari bacaan.
Memberikan tugas kepada siswa untuk
membuat pertanyaan dari ide pokok yang
ditemukan dengan menggunakan kata-kata
apa, mengapa, siapa dan bagaimana.
Memberikan tugas kepada siswa untuk
membaca dan menanggapi/ menjawab
pertanyaan yang telah disusun
sebelumnya.
Mensimulasikan/ menginformasikan
materi yang ada pada bahan bacaan.
Meminta siswa membuat inti sari dari
seluruh pembahasan pelajaran yang
dipelajari hari ini.
Menugaskan siswa membaca inti sari yang
dibuatnya dari rincian ide pokok yang ada
dalam benaknya.
Meminta siswa membaca kembali bahan
bacaan, jika masih belum yakin dengan
Membaca inti sari yang
telah dibuatnya.
Membaca kembali
bahan bacaan siswa jika
masih belum yakin
akan jawaban yang
telah dibuatnya.
3 Kegiatan akhir
Refleksi Memberi tanggapan
tentang Sifat-sifat kayu.
Pentingnya memahami
sifat-sifat kayu
20’
Penilaian proses (PT) Menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh
guru
Penugasan (PTT) PR
F. Sumber, Alat/Bahan 1. Sumber
Buku Teks Pelajaran
Judul : Keterampilan Kejuruan Konstruksi Kayu
Pengarang : Daryanto
Penerbit : Satu Nusa
2. Alat/Bahan
Perlengkapan menulis
LKS/Modul
G. Penilaian dan Tindak Lanjut 1. Penilaian : Hasil test
2. Tindak lanjut : Remedial
Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian 1. Validitas
Perhitungan validitas butir tes dalam hal ini menggunakan rumus :
�pbi =
√
Berdasarkan tabel sebaran data, maka dapat dihitung validitas tiap butir tesnya.
Sebagai contoh perhitungan butir tes nomor 1, yaitu :
Mp = 23,34 St = 6,17
Mt = 21,83 p = 0,79 q = 0,21
r tabel = 0,367
maka :
�pbi =
–
√
= 0,482
Dari hasil perhitungan di atas dan dikonsultasikan dengan tabel harga kritik r product
moment pada taraf signifikansi 5% dengan N = 29, yaitu 0,367 maka dapat diketahui bahwa
> (0,482 > 0,367), maka butir tes nomor 1 termasuk tes yang valid.
Untuk menguji reliabilitas tes dihitung dengan menggunakan rumus K-R 20 yang
dikemukakan oleh Arikunto (2003 : 163), yaitu sebagai berikut :
r11 = ∑
Maka dari data yang diujicobakan, adalah :
r11 =
= 0,835
Harga efisien reliabilitas tes yang telah diperoleh dikonfirmasi dengan kriteria reliabilitas
tes ( Arikunto, 2006 ) yaitu sebagai berikut:
0,80 – 1,00 = Sangat Tinggi
0,60 – 0,79 = Tinggi
0,40 – 0,59 = Cukup
0,20 – 0,39 = Rendah
0,00 – 0,19 = Sangat Rendah
P = JS
B
Sebagai contoh perhitungan dapat diambil butir tes nomor 1, yaitu :
B = 23 ; JS = 29
Dari perhitungan di atas dan dikonsultasikan dengan rentang nilai, maka dapat
disimpulkan butir tes nomor 1 tergolong Mudah. Berikut table ringkasan hasil perhitungan indeks kesukaran instrument tes penelitian :
perhitungan daya beda sebagai berikut :
Sebagai contoh perhitungan butir tes nomor 1 :
Maka dari hasil perhitungan butir tes nomor 1 termasuk dalam kategori Cukup.
Berdasarkan table di atas didapat nilai-nilai sebagai berikut :
a. Strategi Pembelajaran PQ4R
= 6,23 N = 31 SD = 2,77 = 7,65
b. Strategi Pembelajaran Konvensional
= 5,87 N = 31 SD = 2,63 = 6,92
Adapun hipotesis yang akan diuji adalah :
Ho : =
Ha : ≠
Kriteria penerimaan Ho adalah dan tolak Ho untuk
harga-harga t lainnya. didapat dari daftar distribusi student’s t dengan peluang
.
Dengan mensubtitusikan nilai rata diatas kedalam rumus uji t (uji kesamaan dua
rata-rata dua pihak) dengan taraf α = 0,05 didapat :
√ – –
√
s = 2,69
Maka :
= -
√
= 0,52
Dari hasil pengujian diperoleh bahwa nilai < 2,00 yang berarti bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara data pre test strategi pembelajaran PQ4R
PERHITUNGAN TINGKAT KECENDERUNGAN MASING-MASING VARIABEL PENELITIAN
Untuk menghitung harga rata-rata ideal (Mi) dan standar deviasi ideal (SDi) digunakan
rumus:
1. Mi =
2. SDi =
Kemudian dalam mengidentifikasi tingkat kecenderungan skor masing-masing variable
digunakan rata-rata ideal (Mi) dan standar deviasi (SDi) yang dikategorikan menjadi empat
kelompok, yaitu :
1. Identifikasi Kecenderungan Hasil Belajar Kelas Eksperimen (Strategi Pembelajaran PQ4R)
Dengan menggunakan data penelitian hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi
pembelajaran PQ4R diperoleh :
Mo = ∑
=
= 21,19
Mi =
=
14,5dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran
PQ4R memiliki tingkat kecenderungan cukup. Berikut table kecenderungan hasil belajar
siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran PQ4R.
Kelompok F. Absolut F. Relatif (%) Kategori
2. Identifikasi Kecenderungan Hasil Belajar Kelas Kontrol (Strategi Pembelajaran Konvensional)
Dengan menggunakan data penelitian hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi
pembelajaran Konvensional diperoleh :
Mo = ∑
=
= 19,52
Mi =
=
14,5SDi =
=
4,83Sehingga diketahui Mo > Mi yaitu 19,52 > 14,5, berdasarkan hasil perhitungan tersebut
dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran
Konvensional:
Kelompok F. Absolut F. Relatif (%) Kategori 21.75 - Keatas
14.5 – 21.75
7.25 – 14.5
7.25 - Kebawah
7
24
0
0
22.58%
77.42%
0.00%
0.00%
Tinggi
Cukup
Kurang
Rendah
PERHITUNGAN DISTRIBUSI FREKUENSI a. Distrbusi Frekuensi Kelas Eksperimen (Strategi Pembelajaran PQ4R)
Dari data lampiran 9 jumlah skor tertinggi 26 dan skor terendah adalah 15 dengan
jumlah sampel adalah 31 orang. Untuk membuat daftar distribusi frekuensi dengan panjang
kelas yang sama, langkah yang ditempuh adalah:
a. Menentukan rentang
Rentang = data terbesar – data terkecil
= 26 – 15
= 11
b. Menentukan banyak kelas interval
Banyak kelas = 1 + (3,3) Log n
= 1 + (3,3) Log 31
=5,9 maka banyak kelas diambil 5 atau 6
c. Menentukan panjang kelas interval p
P = rentang / banyak kelas
= = 1,83 (dapat diambil panjang kelas 1 atau 2)
d. Akhirnya ditentukan P = 2
Maka distribusi frekuensi untuk data hasil siswa yang diajar dengan strategi
pembelajaran PQ4R adalah sebagai berikut:
Dari data lampiran 9 jumlah skor tertinggi 26 dan skor terendah adalah 15 dengan
jumlah sampel adalah 31 orang. Untuk membuat daftar distribusi frekuensi dengan panjang
kelas yang sama, langkah yang ditempuh adalah:
e. Menentukan rentang
Rentang = data terbesar – data terkecil
= 25 – 15
= 10
f. Menentukan banyak kelas interval
Banyak kelas = 1 + (3,3) Log n
= 1 + (3,3) Log 31
=5,83 maka banyak kelas diambil 5 atau 6
g. Menentukan panjang kelas interval p
P = rentang / banyak kelas
= = 1,67 (panjang kelas diambil 2)
h. Akhirnya ditentukan P = 2
Maka distribusi frekuensi untuk data hasil siswa yang diajar dengan strategi
pembelajaran Konvensional adalah sebagai berikut:
Interval fi fr Xi Fi.Xi fi.
15-16 5 16% 15.5 240.25 77.5 1201.25
17-18 5 16% 17.5 306.25 87.5 1531.25
19-20 10 32% 19.5 380.25 195 3802.5
21-22 7 23% 21.5 462.25 150.5 3235.75
23-24 2 6% 23.5 552.25 47 1104.5
25-26 2 6% 25.5 650.25 51 1300.5
UJI NORMALITAS DATA MASING-MASING KELAS PENELITIAN
1. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Konstruksi Kayu Kelas Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran PQ4R (Kelas Eksperimen)
Untuk menghitung normalitas data dari kelas Eksperimen misalnya diambil contoh
untuk skor terendah = 15, dilakukan dengan menggunakan uji Liliefors, dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Mencari luas dengan menggunakan rumus:
-
dengan
b. Untuk bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal naku untuk
mendapatkan nilai F (Zi), maka untuk skor = 15, nilai F(Zi) adalah 0,4893.
c. Menghitung proporsi Zi yang dinyatakan dengan S(Zi), dengan rumus
∑
= 0,0323
d. Menghitung harga |F(Zi) – S(Zi)| untuk skor = 15 yaitu |(0,0107 – 0,0323)| = 0,0216
e. Kemudian mencari harga adalah nilai yang terbesar dari harga |F(Zi) –
S(Zi)|. Jika harga < berarti data distribusi normal. Untuk harga
dari jumlah subjek sebanyak 31 siswa setelah dikonsultasikan pada tabel kurva
normal sebesar = 0,1591. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan
Untuk menghitung normalitas data dari kelas Kontrol sama seperti perhitungan
normalitas sebelumnya. Berikut ringkasan hasil perhitungan normalitas data kelas Kontrol:
UJI HOMOGENITAS DATA PENELITIAN
Dari perhitungan statistic untuk varians dari kedua sampel diperoleh dengan
mengkuadratkan kedua standart deviasi dari hasil belajar kedua kelas penelitian.
Perhitunga uji homogenitas dilakukan dengan uji kesamaan dua varians, yaitu :
=
Untuk nilai varians terbesar dimiliki oleh kelas kontrol yaitu 7,59. Sedangkan untuk varians
terkecil dimiliki oleh kelas eksperimen yaitu 7,23. Maka dapat dicari nilai yaitu :
=
= 1,05 Kemudian dibandingkan dengan harga dengan :
dk pembilang = n (varians terbesar) – 1 = 31 – 1 = 30
dk penyebut = n (varians terkecil) – 1 = 31 – 1 = 30
(30,30) pada tabel distribusi F adalah sebesar 1,84 dan selanjutnya dengan
mengkonsultasikan < yaitu 1,05 < 1,84 berarti data hasil penelitian adalah Homogen.
Tabel Perhitungan Uji Homogenitas
Statistik Strategi PQ4R Strategi Konvensional
Varians 7,23 7,59
F Hitung 1,05
F Tabel 1,84
PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN
A.Desain / Deskripsi Data
Untuk menguji hipotesis penelitian dilakukan dengan uji hipotesis beda dua mean
dengan uji t dua pihak. Berikut deskripsi data hasil penelitian.
Tabel Statistik Data Hasil Penelitian
Statistik Strategi PQ4R Strategi Konvensional
Perhitungan untuk hipotesis beda dua mean data dengan uji t dua pihak adalah sebagai
yang diperoleh dari daftar distribusi t. Adapun criteria penerimaan dan penolakan Ho adalah
apabila ≤ ≤ maka Ho diterima dan Ho ditolak apabila nilai berada
diluar harga-harga pada daerah penerimaan Ho tersebut. Dari hasil pengujian diperoleh
bahwa nilai 2,43 > 2,00 yang berarti bahwa ada perbedaan pengaruh
yang signifikan antara strategi pembelajaran PQ4R dan strategi pembelajaran Konvensional
terhadap hasil belajar Konstruksi Kayu pada siswa kelas X program keahlian Konstruksi
Bangunan SMK Negeri 2 Rantau Utara Tahun Pembelajaran 2013/2014.
Berikut tabel ringkasan hasil perhitungan pengujian hipotesis penelitian dengan uji t
dua pihak:
Tabel Statistik Data Penelitian
Statistik Strategi PQ4R Strategi Konvensional
N 31 31
Max 26 25
Min 15 15
∑X 657 605
Mean 21,19 19,52
SD 2,69 2,76
Varians 7,23 7,59
S 2,72
t Hitung 2,43
t Tabel 2,00