• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Model Project Based Learning

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan Model Project Based Learning"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ARTIKEL

Penerapan Model

Project Based Learning

(Model Pembelajaran Berbasis Proyek) dalam Materi Pola Bilangan

Kelas VII

oleh

Theresia Widyantini

PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN

TENAGA KEPENDIDIKAN (PPPPTK) MATEMATIKA

(2)

Abstrak

Model Project Based Learning(Model Pembelajaran Berbasis Proyek) adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Kerja proyek memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan permasalahan (problem) yang diberikan kepada siswa sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata, dan menuntut siswa untuk melakukan kegiatan merancang, melakukan kegiatan investigasi atau penyelidikan, memecahkan masalah, membuat keputusan, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja secara mandiri maupun kelompok(kolaboratif). Hasil akhir dari kerja proyek tersebut adalah suatu produk yang antara lain berupa laporan tertulis atau lisan, presentasi atau rekomendasi. Penilaian tugas poryek dilakukan dari proses perencanaan, pengerjaan tugas proyek sampai hasil akhir proyek.

Kata Kunci: model pembelajaran berbasis proyek, investigasi, produk.

A. LATAR BELAKANG

Dalam Permendikbud Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses dinyatakan bahwa

karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada Standar

Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan memberikan kerangka

konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai. Standar Isi memberikan

kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang diturunkan dari

tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi. Sasaran pembelajaran mencakup

pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap

(3)

Tiga ranah kompetensi memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Sikap

diperoleh melalui aktivitas “menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan

mengamalkan”. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas “mengingat, memahami,

menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta”. Keterampilan diperoleh melalui

aktivitas “mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta”.

Karakteristik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi

karakteristik standar proses. Untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu (tematik antar mata pelajaran), dan tematik (dalam suatu mata pelajaran) perlu

diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong kemampuan peserta didik untuk menghasilkan karya kontekstual baik

individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan

pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis proyek(project based learning). Demikian pula pada Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian

mengatakan bahwa seorang pendidik untuk menilai kompetensi keterampilan melalaui

penilaian kinerja yaitu penilaian yang menuntut siswa mendemonstrasikan suatu

kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, proyek dan penilaian portofolio.

Untuk penilaian proyek yang dilakukan oleh seorang pendidik, masih menurut Standar

penilaian adalah dilakukan setiap akhir bab atau tema pelajaran. Pada silabus mata

pelajaran matematika yang dibuat oleh Kemdikbud untuk kelas VII terdiri dari 11 bab.

Sehubungan dengan itu, perlu pemahaman tentang konsep atau definisi model

pembelajaran berbasis proyek, ciri-ciri atau karakteristik model pembelajaran berbasis

proyek, langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek serta kelebihan model

pembelajaran berbasis proyek juga contoh penerapan model pembelajaran berbasis proyek

B. PEMBAHASAN

1. Definisi pembelajaran berbasis proyek

Joel L Klein et. al (2009) menjelaskan bahwa pembelajaran berbasis proyek adalah

strategi pembelajaran yang memberdayakan siswa untuk memperoleh pengetahuan

dan pemahaman baru berdasar pengalamannya melalui berbagai presentasi. Adapun

karakteristik pembelajaran berbasis proyek adalah siswa menyelidiki ide-ide penting

(4)

dengan kebutuhan dan minatnya, menghasilkan produk dan berpikir kreatif, kritis

dan terampil menyelidiki, menyimpulkan materi, serta menghubungkan dengan

masalah dunia nyata, otentik dan isu-isu. Sedangkan Olson(1993) menjelaskan

bahwa dalam pembelajaran berbasis proyek, siswa merencanakan dan

melaksanakan penyelidikan terhadap beberapa topik atau tema yang menggunakan

lintas mata pelajaran atau lintas materi.

Dari T

he National Council of Teachers of

Mathematics (NCTM) Principles and Standards for School Mathematics (2000) menjelaskan bahwa bahwa pembelajaran berbasis proyek mempunyai ciri-ciri

bahwa siswa dapat memilih topik dan / atau proyek presentasi/produk,

menghasilkan produk akhir misal presentasi, rekomendasi untuk memecahkan

masalah yang terkait dengan dunia nyata, melibatkan berbagai disiplin ilmu,

bervariasi dalam durasi waktu, menampilkan guru dalam peran fasilitator. Pada

materi pelatihan guru implementasi kurikulum 2013 untuk Matematika SMP/MTs

yang diterbitkan oleh BPSDMPK dan PMP tahun 2013 menjelaskan bahwa

pembelajaran berbasis proyek adalah metode pembelajaran yang menggunakan

proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian,

interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil

belajar. Pembelajaran berbasis proyek merupakan metode belajar yang

menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan

mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam

beraktivitas secara nyata. Melalui pembelajaran berbasis proyek, proses inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang

mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum. Pada saat pertanyaan

terjawab, secara langsung peserta didik dapat melihat berbagai elemen utama

sekaligus berbagai prinsip dalam sebuah disiplin yang sedang dikajinya.

Pembelajaran berbasis proyek merupakan investigasi mendalam tentang sebuah

topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha peserta didik.

Mengingat bahwa masing-masing peserta didik memiliki gaya belajar yang

berbeda, maka pembelajaran berbasis proyek memberikan kesempatan kepada para

(5)

yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif.

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis

proyek adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk

mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Kerja proyek

memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan permasalahan (problem) sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru

berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata dan menuntut siswa

untuk melakukan kegiatan merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan,

melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan siswa untuk bekerja

secara mandiri maupun kelompok. Hasil akhir dari kerja proyek tersebut adalah suatu

produk yang antara lain berupa laporan tertulis atau lisan, presentasi atau

rekomendasi.

2. Ciri-ciri pembelajaran berbasis proyek menurut materi pelatihan kurikulum 2013 yang

diterbitkan oleh BPSDMPK dan PMP tahun 2013 dan Center For Youth Development and Education-Boston (Muliawati, 2010:10) adalah:

a. adanya permasalahan atau tantangan kompleks yang diajukan ke siswa;

b. siswa mendesain proses penyelesaian permasalahan atau tantangan yang diajukan

dengan menggunakan penyelidikan;

c. siswa mempelajari dan menerapkan keterampilan serta pengetahuan yang dimilikinya

dalam berbagai konteks ketika mengerjakan proyek;

d. siswa bekerja dalam tim kooperatif demikian juga pada saat mendiskusikannya dengan

guru;

e. siswa mempraktekkan berbagai keterampilan yang dibutuhkan untuk kehidupan dewasa

mereka dan karir (bagaimana mengalokasikan waktu, menjadi individu yang

bertanggungjawab, keterampilan pribadi, belajar melalui pengalaman);

f. siswa secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah dijalankan;

g. produk akhir siswa dalam megerjakan proyek dievaluasi

3. Kelebihan pembelajaran berbasis proyek

(6)

b. meningkatkan kemampuan memecahkan masalah

c. meningkatkan kolaborasi

d. meningkatkan keterampilan mengelola sumber

e. meningkatkan keaktifan siswa

f. meningkatkan keterampilan siswa dalam mencari informasi

g. mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan komunikasi

h. memberikan pengalaman kepada siswa dalam mengorganisasi proyek

i. memberikan pengalaman dalam membuat alokasi waktu untuk menyelesaikan tugas

j. menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan siswa sesuai dunia nyata

k. membuat suasana belajar menjadi menyenangkan

4. Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek

a. Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential Question).

Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan kepada siswa dalam melakukan suatu aktivitas. Topik penugasan sesuai dengan dunia nyata yang relevan untuk siswa. dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam.

b. Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project)

Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dan siswa. Dengan demikian siswa diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan cara mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek.

c. Menyusun Jadwal (Create a Schedule)

Guru dan siswa secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain:

(1) membuat timeline(alokasi waktu) untuk menyelesaikan proyek, (2) membuat deadline(batas waktu akhir) penyelesaian proyek, (3) membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru,

(4) membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek, dan

(7)

suatu cara.

d. Memonitor siswa dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of the Project)

Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas siswa selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara menfasilitasi siswa pada setiap proses. Dengan kata lain guru berperan menjadi mentor bagi aktivitas siswa. Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.

e. Menguji Hasil (Assess the Outcome)

Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing- masing siswa, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai siswa, membantu guru dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.

f. Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience)

Pada akhir pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok.

5. Penilaian tugas proyek

Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus

diselesaikan dalam periode atau waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi atau

penyelidikan sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan

penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman,

kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan siswa

memberikan informasi tentang sesuatu yang menjadi penyelidikannya pada materi tertentu

secara jelas. Pada penilaian proyek ada 3(tiga) hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:

a. Kemampuan pengelolaan yaitu kemampuan siswa dalam memilih topik apabila belum

ditentukan oleh guru, mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta

penulisan laporan,

b. Relevansi yaitu kesesuaian dengan mata pelajaran dengan mempertimbangkan tahap

(8)

c. Keaslian yaitu proyek yang dilakukan siswa harus merupakan hasil karyanya,

dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap

proyek siswa.

6. Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir

proyek. Untuk itu, pendidik perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai,

seperti penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapan laporan tertulis.

Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Pelaksanaan

penilaian dapat menggunakan alat/instrumen penilaian berupa daftar cek atau skala

penilaian.

7. Contoh penerapan pembelajaran berbasis proyek dalam mata pelajaran matematika untuk

siswa kelas VII

Penerapan model pembelajaran berbasis proyek adalah materi pada kelas VII yaitu tentang

bilangan dalam mencapai kompetensi inti (KI)-1, KI-2, KI-3 pada kompetensi dasar (KD)

3.5 memahami pola dan menggunakannya untuk menduga dan membuat generalisasi

(kesimpulan) serta KI-4 pada KD 4.1 menggunakan pola dan generalisasi untuk

menyelesaikan masalah.

Dalam silabus matematika SMP, untuk menyelesaikan KD- 3.5 dan KD- 4.1 diperlukan

10(sepuluh) jam pelajaran dengan (4) empat kali pertemuan. Oleh karena itu setelah

menyelesaikan pembelajaran pada KD tersebut, menurut standar penilaian seorang guru

melakukan penilaian proyek. Untuk mencapai (KI)-1, KI-2, KI-3.5 dan KI-4.1 dikemas

dalam lima(5) kali pertemuan dengan tambahan satu kali pertemuan terkait dengan tugas

proyek dengan indikator pencapaian kompetensinya adalah

a. dapat menentukan suku-suku berikutnya dari suatu pola bilangan

b. dapat menentukan aturan dari suatu pola bilangan yang diberikan.

c. dapat menemukan unsur-unsur pada masing-masing pola bilangan

d. dapat menjelaskan pengertian barisan dan deret aritmetika

e. dapat menjelaskan pengertian barisan dan deret geometri

f. dapat menentukan suku-suku berikutnya pada barisan aritmetika

(9)

h. dapat menemukan unsur-unsur pada barisan aritmetika

i. dapat menemukan unsur-unsur pada barisan geometri

j. dapat membedakan pola, barisan dan deret

k. menyelesaikan masalah terkait dengan pola bilangan

Untuk mencapai indikator tersebut diperlukan lima(5) pertemuan dengan rincian sebagai

berikut:

a. Pertemuan 1 adalah membelajarkan siswa terkait dengan pola bilangan bulat diantaranya

pola bilangan segitiga, pola bilangan persegi, pola bilangan persegi panjang, dengan

salah satu model pembelajaran.

b. Pertemuan 2 adalah membelajarkan siswa terkait dengan pola bilangan pada segitiga

pascal, barisan dan deret aritmetika dan barisan dan deret geometri dengan salah satu

model pembelajaran.

c. Pertemuan 3 adalah membelajarkan siswa terkait dengan pola bilangan Fibonacci

dengan salah satu model pembelajaran misalnya problem based learning dimana pada

kegiatan penutup diinformasikan tugas proyek yang dilaksanakan pada pertemuan ke-4

dan ke-5

Lembar Kerja Proyek yang diinformasikan pada pertemuan ke-3 sebagai berikut

Lembar Kerja Proyek

“Temukan Barisan Bilangan Fibonacci(BBF) dalam Alam Sekitar Kita”

Leonardo da Pisa yang lahir pada tahun 1170 merupakan matematikawan Itali yang banyak

belajar di kawasan Timur Tengah. Pada umur 32, ia mempublikasikan apa yang telah ia pelajari

(10)

merupakan buku pegangan bagi pedagang dalam aritmetika dan alajabar. Dalam buku tersebut,

memuat permasalahan menyangkut pertumbuhan populasi kelinci, yang penyelesaiannya

membentuk suatu barisan bilangan. Pola bilangan ini terdapat di alam sekitar kita.

1). Buatlah rencana pelaksanaan proyek bersama tim kelompok yang sudah dibentuk, meliputi

pembagian tugas setiap anggota kelompok, menyusun jadwal pelaksanaan penyelesaian

tugas, melaksanakan proyek, membuat hasil proyek dalam bentuk sajian presentasi atau

majalah dinding, membuat undangan perwakilan kelas VII dari kelas lain, guru mapel IPA

dan Kepala sekolah untuk menghadiri pada presentasi proyek, melakukan presentasi terkait

hasil proyek

2). Lakukan pengamatan di alam sekitar kita yang memiliki pola BBF.

3). Buatlah sajian presentasi atau majalah dinding terkait BBF. Dalam presentasi memuat:

a). Sejarah singkat BBF.

b). Bagaimana memperoleh perbandingan emas(Golden Ratio) dari BBF.

c). Contoh benda-benda di alam yang memiliki pola BBF dan/atau perbandingan emas

(bisa mengambil contoh yang diberikan guru).

4). Lakukan presentasi di hadapan siswa se kelasmu dan perwakilan kelas VII dari kelas lain di

sekolahmu.

5). Pertemuan ke-4 adalah membelajarkan siswa terkait dengan memecahkan masalah pada pola

bilangan melalui tugas proyek

6). Pertemuan ke-5 adalah membelajarkan siswa terkait dengan memecahkan masalah pada pola

bilangan melalui tugas proyek

Berdasarkan langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek ada enam langkah seperti berikut

ini:

1. Penentuan pertanyaan mendasar

Pertanyaan yang dapat memberikan tugas kepada siswa dalam melakukan aktivitas adalah

lah “Temukan barisan bilangan Fibonacci(BBF) dalam alam sekitar kita, selanjutnya buatlah presentasi terkait BBF dalam bentuk power point(PPT) atau dalam bentuk mading” 2. Untuk menyelesaikan tugas proyek tersebut siswa perlu mendesain(merencanakan)

(11)

Pada langkah ini dilakukan mendesain (merencanakan) penyelesaian tugas proyek bersama

tim kelompok yang sudah dibentuk, yang meliputi kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan,

alokasi waktu, menyusun jadwal dan pembagian tugas masing-masing anggota kelompok.

Jadwal pelaksanaan proyek pada pertemuan ke-4 dan selama satu minggu setelah

pertemuan ke-4 sebelum pertemuan ke-5 dimana selama satu minggu tersebut siswa

berkonsultasi dengan guru tentang pelaksanaan penyelesaian tugas proyek sedangkan pada

pertemuan ke-5 adalah presentasi hasil proyek.

CONTOH

DESAIN(RENCANA) PENYELESAIAN TUGAS PROYEK

No Deskripsi Kegiatan Petugas

1 Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber misal

browsing Internet, buku, perpustakaan, toko buku, dll untuk

menemukan barisan bilangan Fibonacci serta menemukan

barisan bilangan Fibonacci yang ada di alam sekitar atau

kehidupan kita

Semua

anggota kelompok

2 Mencari atau mengamati atau menyelidiki benda-benda

yang ada di alam sekitar atau kehidupan kita yang

mengikuti barisan bilangan Fibonacci

Semua

anggota kelompok

3 Menulis catatan serta memfoto atau merekam benda

benda-benda yang ada di alam sekitar atau kehidupan kita yang

mengikuti barisan bilangan Fibonacci dengan menggunakan

kamera atau ponsel

5 Membuat laporan dalam bentuk paparan atau presentasi Anggota 3 dan

anggota 4 serta

anggota 5 dari

kelompok

(12)

No Deskripsi Kegiatan Petugas

anggta 2 dari

kelompok

7 Membuat undangan yang hadir dari kelas lain dan guru lain

pada waktu presentasi

9 Persiapan presentasi(pengecekan kelas yang akan

digunakan, papan untuk menempelkan majalah dinding, lcd,

dll)

Semua

anggota kelompok

10 Perencanaan presentasi Anggota 3 dan

anggota 4 dan

anggota 5 dari

kelompok

11 Pelaksanaan presentasi Semua

anggota kelompok

12 Mencatat komentar dan saran dari teman teman dan guru Semua

anggota kelompok

2. Membuat jadwal penyelesaian proyek.

CONTOH

JADWAL PENYELESAIAN TUGAS PROYEK

No Tanggal Deskripsi Kegiatan Petugas Keterangan

1 …. Mengumpulkan informasi dari

berbagai sumber misal browsing

Internet, buku, perpustakaan, toko

buku, dll untuk menemukan barisan

bilangan Fibonacci serta menemukan

Semua

anggota

(13)

No Tanggal Deskripsi Kegiatan Petugas Keterangan barisan bilangan Fibonacci yang ada

di alam sekitar atau kehidupan kita

2 … Mencari atau mengamati atau

menyelidiki benda-benda yang ada di

alam sekitar atau kehidupan kita yang

mengikuti barisan bilangan Fibonacci

Semua

anggota

kelompok

3 … Menulis catatan serta memfoto atau

merekam benda benda-benda yang

ada di alam sekitar atau kehidupan

kita yang mengikuti barisan bilangan

Fibonacci dengan menggunakan

kamera atau ponsel

Semua

anggota

kelompok

4 … Konsultasi guru terkait dengan

kegiatan yang sudah dilakukan

(14)

No Tanggal Deskripsi Kegiatan Petugas Keterangan kegiatan yang sudah dilakukan anggota

kelompok

9 … Persiapan presentasi(pengecekan

kelas yang akan digunakan, papan

untuk menempelkan majalah dinding,

lcd, dll)

Semua

anggota

kelompok

10 … Perencanaan presentasi Anggota 3

dan anggota

4 dan

anggota 5

dari

kelompok

11 … Pelaksanaan presentasi Semua

anggota

kelompok

12 … Mencatat komentar dan saran dari

teman teman dan guru

Semua

anggota

kelompok

3. Memonitor siswa dalam pelaksanaan proyek.

Agar memudahkan guru dalam proses mengamati siswa terkait pelaksanaan proyek

perlu dibuat rubrik yang merekam keseluruhan aktivitas siswa.

No Kategori Skor Keterangan

1 2 3 4

1 Persiapan 4= pembagian tugas anggota kelompok,

pembuatan rencana penyelesaian proyek,

pembuatan rencana jadwal, perencanaan

persiapan peralatan, pembuatan rencana

(15)

No Kategori Skor Keterangan

1 2 3 4

sudah lengkap

3 = sebagian besar sudah ada pembagian

tugas anggota kelompok, pembuatan

rencana penyelesaian proyek, perencanaan

persiapan peralatan, pembuatan rencana

jadwal, pembuatan rencana undangan

pembuatan rencana presentasi secara

lengkap

2 = sebagian kecil sudah ada untuk

pembagian tugas anggota kelompok,

pembuatan rencana penyelesaian proyek,

perencanaan persiapan peralatan,

pembuatan rencana jadwal, pembuatan

rencana undangan pembuatan rencana

presentasi

1= tidak ada untuk pembagian tugas

anggota kelompok, pembuatan rencana

penyelesaian proyek, perencanaan persiapan

peralatan, pembuatan rencana jadwal,

pembuatan rencana undangan pembuatan

rencana presentasi secara lengkap

2 Pelaksanaan 4 = item nomer 1, 2, 3 dan 4 pada deskripsi

kegiatan pada desain penyelesain proyek

sudah dilaksanakan lengkap

3 = item nomer 1, 2, 3 dan 4 pada deskripsi

kegiatan pada desain penyelesain proyek

sebagian besar sudah dilaksanakan

2 = item nomer 1, 2, 3 dan 4 pada deskripsi

(16)

No Kategori Skor Keterangan

1 2 3 4

sebagian kecil sudah dilaksanakan

1= item nomer 1, 2, 3 dan 4 pada deskripsi

kegiatan pada desain penyelesain proyek

tidak dilaksanakan

kegiatan pada desain penyelesain proyek

sudah dilaksanakan

3 = item nomer 5 s.d.12 pada deskripsi

kegiatan pada desain penyelesain proyek

sebagian besar sudah dilaksanakan

2= item nomer 5 s.d.12 pada deskripsi

kegiatan pada desain penyelesain proyek

sebagian kecil sudah dilaksanakan

1= item nomer 5 s.d.12 pada deskripsi

kegiatan pada desain penyelesain proyek

tidak dilaksanakan

Sedangkan Instrumen penilaian tugas proyek dengan skala rentang (rating scale) digunakan seperti berikut ini:

No Nama

Siswa

Aspek yang dinilai Kriteria Penilaian

(17)

No Nama Siswa

Aspek yang dinilai Kriteria Penilaian

Tahap

1) Aspek yang dinilai pada tahap persiapan adalah: persiapan format-format untuk

pengumpulan data secara langsung maupun dengan lembar isian

2) Aspek yang dinilai pada tahap pelaksanaan adalah: proses pencatatan data,

pengelompokan data dan analisis data.

3) Aspek yang dinilai pada tahap pelaporan adalah: ketepatan isi laporan dan bentuk sajian

laporan.

4. Langkah terakhir adalah mengevaluasi pengalaman

Pada akhir pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok.

C. KESIMPULAN

Untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu (tematik antar mata pelajaran), dan tematik (dalam suatu mata pelajaran) perlu diterapkan pembelajaran

berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Agar peserta didik menghasilkan karya kontekstual baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan

menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis proyek(project based learning). Demikian pula pada Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 tentang standar penilaian mengatakan bahwa seorang pendidik untuk menilai kompetensi keterampilan

melalui penilaian kinerja yaitu penilaian yang menuntut siswa mendemonstrasikan suatu

kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, proyek dan penilaian portofolio.

Untuk penilaian proyek yang dilakukan oleh seorang pendidik, menurut Standar penilaian

adalah dilakukan setiap akhir bab atau tema pelajaran.

(18)

kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Kerja

proyek memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan permasalahan (problem) yang sangat menantang, dan menuntut siswa untuk melakukan kegiatan merancang,

memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta

memberikan kesempatan siswa untuk bekerja secara mandiri maupun kelompok. Hasil

akhir dari kerja proyek tersebut adalah suatu produk yang antara lain berupa laporan

tertulis, presentasi atau rekomendasi.

D. DAFTARPUSTAKA

Cruickshank, D.R., Jenkins, D.B., & Metcalf, K.K (2006). The act of teaching, 4th Edition, NY: Mc

Graw Hill

http://edukasielektro.blogspot.com/2013/05/pembelajaran-berbasis-proyek.html diakses

tgl 14 agustus 2013

http://sin-riyanti.blogspot.com/2011/12/model-pembelajaran-berbasis-proyek.html diakses

tanggal 14 agustus 2013.

http://yudipurnawan.wordpress.com/2007/11/17/pengenalan-pbl/

http://www.glencoe.com/sec/teachingtoday/subject/project_based.phtml

Kemdikbub. (2013). Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013. BPSDMPK dan PMP:

Jakarta

Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013, Implementasi Kurikulum, Lampiran IV. Pedoman Umum

Pembelajaran.: Jakarta

Soewandi, Slamet dkk.. 2005. Perspektif Pembelajaran di Berbagai Bidang. USD: Yogyakarta

Sukarjo. 2006. Kumpulan Materi Evaluasi Pembelajaran: Jurusan Teknologi Pembelajaran Progam

Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta: Yogyakarta.

Sri Wardhani. 2013. Bahan Ajar Diklat Penilaian dalam Pembelajaran Matematika SMP/MTs.

PPPPTK Matematika: Yogyakarta

Th. Widyantini, Untung TS, Joko P dan Estina E. 2013. Laporan Penelitian Pengembangan Model

Pembelajaran Project Based Learning(PjBL) dalam Pembelajaran Matematika. PPPPTK matematika: Yogyakarta

(19)

Nama : Dra. Theresia Widyantini,M.Si

NIP : 196203211990092001

Jabatan : Widyaiswara Madya

Kantor : PPPPTK Matematika Yogyakarta

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, limbah udang digunakan untuk menambah kandungan unsur hara, penelitian ini bertujuan untuk mencari komposisi penambahan limbah udang yang

Karya tugas akhir berjudul “Sebelah Mata” Berceritakan tentang “Agung adalah seorang pemuda mempunyai kebutuhan khusus yang sangat berkeinginan bisa mengkikuti ajang perlombaan

Menyerahkan 4 (empat) eksemplar proposal tesis yang telah disetujui dan ditandatangani oleh dosen pembimbing untuk mengikuti ujian seminar proposal2.

Sebetulnya, Meskipun Allah tidak menjelaskan dalam kitab suci bahwa sebuah janji harus ditepati, akal manusia sudah mengerti bahwa janji itu memang harus ditepati

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Magister pendidikan dalam bidang psikologi pendidikan. Oleh

Berdasarkan hasil tersebut menunjukan bahwa dari setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan dalam budidaya tambak polikultur udang windu dan bandeng di Desa Simpang

Pada percobaan ini akan diperiksa berlakunya Hukum Hess yang menyatakan bahwa perubahan entalpi hanya tergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir sistem dan tidak bergantung

Interest in learning is very supportive and influencing the implementation process of teaching and learning in schools which ultimately lead to the achievement of