• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Miniatur Sistem Kendali dan Monitoring Suhu Tangki Berpengaduk Menggunakan PLC dan LabVIEW dengan Metode Fuzzy Mamdani

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Miniatur Sistem Kendali dan Monitoring Suhu Tangki Berpengaduk Menggunakan PLC dan LabVIEW dengan Metode Fuzzy Mamdani"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

DASAR TEORI

2.1 Programmable Logic Controller

Pada dasarnya programmable logic controller adalah sebuah alat kendali

yang dirancang khusus untuk mengontrol suatu proses atau mesin. PLC juga

merupakan komputer digital yang digunakan sebagai proses automasi

elektromekanik pada industri yang dirancang untuk berbagai keperluan terdiri dari

perangkat masukan analog dan digital disertai susunan perangkat keluaran[1].

Gambar 2.1Programmable Logic ControllerMitsubishi FX3G-40MT/ES

Menurut NEMA (National Electrical Manufactures Association) PLC

adalah suatu alat elektronika digital yang berbasis mikrokontroler dan

menggunakan memori yang dapat diprogram untuk menyimpan dan

mengaplikasikan instruksi-instruksi dari suatu fungsi tertentu, seperti logika,

sekuensial, pewaktuan, pencacahan, dan aritmatika dalam rangka mengendalikan

suatu sistem[2].

Walaupun istilah PLC secara bahasa berarti pengontrol logika yang dapat

(2)

melakukan perhitungan aritmatika yang relatif kompleks, fungsi komunikasi,

dokumentasi dan lain sebagainya[3].

Beberapa keuntungan dan kemudahan yang didapat dengan menggunakan

PLC sebagai alat kendali adalah sebagai berikut :

1. Fleksibel.

2. Mudah dalam pembuatan dan pengelolaan program.

3. Mudah dalam pemeliharaan dan perbaikan.

4. Memiliki banyak fasilitas dan lebih fungsional.

5. Dapat dilakukanmonitoringsecara visual baik dalam hal ini menggunakan

LabVIEW.

6. Dapat bekerja pada jangkauan suhu yang cukup luas.

7. Kebal terhadap gangguan elektrik, getaran dan tekanan.

Programmable Logic Controlleryang digunakan untuk merancang sistem

kendali dalam tugas akhir ini adalah PLC Mitsubishi dengan spesifikasi seperti pada

tabel 2.1 sebagai berikut :

Tabel 2.1 Spesifikasi PLC Mitsubishi FX3G-40MT/ES

Spesifikasi Umum Keterangan

Power Supply 100-240 V AC (+10% / -15%), 50/60 Hz

Model Output Transistor (sink)

Jumlah I/O 40 (24Input& 16Output)

Maximum Output Switching Voltage 5-30 V DC

Maximum Output Current @ 0.5 Ampere

Internal Fuse 3 Ampere

(3)

2.1.1 Komponen Pendukung Sistem

Pada dasarnya sistem yang dibuat memiliki keperluan tambahan.

Diantaranya adalah : Modul Analog Input, RTD PT100 Temperature Sensor

Transmitter, MCB (Mini Circuit Breaker), Relay 24 V, Terminal Block dan Kabel

Konverter SC09.

1. Modul AnalogInput

Gambar 2.2 Modul AnalogInputMitsubishi FX2N-2AD

Modul analoginputini menggunakan FX2N-2AD yang merupakan modul

extensionatau perangkat tambahan yang disediakan oleh Mitsubishi untuk

dapat membaca nilai perubahan analog seperti tegangan maupun arus

menjadi nilai digital. Dalam hal ini modul analog yang digunakan

dikonfigurasikan sebagai pembacaan nilai tegangan. Modul ini hanya

terdapat 2 buah channel yang dapat membaca perubahan nilai tegangan

maupun perubahan nilai arus. Dalam tugas akhir ini modul analog input

difungsikan untuk membaca perubahan nilai tegangan. Hal ini dikarenakan

hasil keluaran dari RTD PT100 Temperature Sensor Transmitter yang

(4)

2. RTD PT100Temperature Sensor Transmitter

Modul pembacaan analog FX2N-2AD tersebut tidak dapat secara langsung

membaca sensor RTD, diakibatkan karena sensor RTD mengalami

perubahan nilai hambatan setiap terjadinya perubahan suhu terhadapnya.

Gambar 2.3 RTD PT100 Temperature Sensor Transmitter

Oleh karena itu dalam hal ini digunakan modul konverter yang

mengandung rangkaian pembagi tegangan dan memiliki rangkaian penguat

didalamnya untuk dapat merubah nilai hambatan menjadi perubahan nilai

tegangan, hal ini disebabkan perubahan nilai hambatan sensor RTD yang

sangat kecil. Pada tabel 2.2 di bawah ini ditunjukkan spesifikasi dari RTD

PT100Temperature Sensor Transmitter.

Tabel 2.2 Spesifikasi RTD PT100Temperature Sensor Transmitter

Parameter Value

Working Voltage 24 Vdc

Measuring Range 0 ~ 100C

Output Voltage 0 ~ 5 Vdc

Accuracy ± 0,2 %

Material Plastic

(5)

3. Modul AnalogOutput

Modul analogoutputini menggunakan IC DAC0808. DAC0808 merupakan

ICDigital to Analog Converteryang membutuhkan tambahan penguat pada

bagian keluarannya, dalam hal ini menggunakan IC LM324. Pada bagian

masukan digital ditambahkan IC CD4094 sebagai shift register yang

membuat keluaran dari PLC hanya membutuhkan sedikit pin keluaran.

4. DriverMotor

Driver motor ini menggunakan IC L298N Dual H-Bridge sebagai driver

motor DC dengan tegangan kerja 12 VDC dan arus maksimum 2A.

5. MCB (Mini Circuit Breaker)

Mini Circuit Breaker digunakan untuk mengatasi arus lebih yang terjadi

akibat kesalahan yang terjadi pada rangkaian. Pemasangannya terhadap

tegangan masukan dari jala-jala 220 volt menuju ke Modul PLC. MCB yang

digunakan berkapasitas 2 A.

6. Relay 24 Volt

Relay 24 Volt digunakan sebagai penggerak tingkat 1 setelah rangkaian

transistor yang berada pada PLC tersebut. Alat ini menggunakan coil

dengan tegangan kerja 24 volt karena tegangan regulasi yang dihasilkan

oleh PLC merupakan tegangan DC 24 Volt. Relay ini yang nantinya dapat

menghubungkan dan memutuskan rangkaian dari suplay tegangan untuk

(6)

5. Terminal Block

Terminal Block merupakan komponen tambahan yang digunakan sebagai

penghubung antara modul satu dengan modul lainnya dengan menggunakan

sejumlah kabel.

6. Kabel Konverter SC09

Gambar 2.4 Kabel SC09

SC09 merupakan kabel yang digunakan untuk dapat memprogram PLC dan

komunikasi antara PLC dengan Komputer. Kabel ini juga yang digunakan

untuk dapat memonitoring secara langsung keadaan sistem dari PLC ke

komputer.

2.1.2 SoftwarePemrograman

Pada dasarnya setiap vendor PLC sudah memilikisoftwarependukungnya

sendiri sebagai tools untuk memprogram PLC nya. Dalam hal ini Mitsubishi

menggunakan GX-Developer sebagai software pemrogramannya. GX-Developer

Versi 8.95 Z (SW8D5C-GPPW-E) merupakan series dari MELSOFT yang telah

terupdate dan seri ini yang sudah mendukung untuk PLC seri FX3G.Software ini

mendukung untuk bahasa pemrogramanLadder Diagram danSquential Function

Charts.Dalam tugas akhir ini penulis menggunakan bahasa pemrogramanLadder

Diagram, dikarenakan kemudahan dalam penggunaan programnya yang

(7)

2.1.3 Ladder Diagram

Ladder Diagramatau dengan kata lain diagram tangga merupakan bahasa

pemrograman yang terdapat pada setiap PLC yang dirancang untuk memudahkan

dalam penggunaannya. Dari bahasanyaladder diagrammerupakan diagram yang

berbentuk seperti tangga dan memiliki anak tangga, dimana setiap anak tangga

mewakili untuk setiap program yang akan dikerjakan secara sekuensial atau

berurutan.

Gambar 2.5 ContohLadder Diagram

2.2 Sistem Tangki Berpengaduk

Tangki berpengaduk merupakan suatu sistem yang dibangun pada industri

yang membutuhkan pemanasan suatu cairan dan membutuhkan suhu cairan yang

merata pada seluruh bagiannya. Tangki berpengaduk terdiri dari boiler dan

pengaduk cairan.

Boileratau yang dikenal dengan ketel uap. Alat ini biasa digunakan untuk

memanaskan air yang terdapat pada tungku atau ketel. Boiler ini biasanya

mendapatkan energi panas dari bahan bakar maupun sistem pemanas yang mampu

memanaskan air. Sistem pemanasan ini banyak dibutuhkan pada industri yang

membutuhkan pemanas cairan dan menjaga agar suhu carian tetap terjaga. Pada

(8)

berada dibawah batas maksimum temperature maupun suhu masih rendah. Jika

suhu sudah mencapai nilai toleransi daripada suhu maksimum yang ditentukan,

maka pemanas pada boiler akan padam untuk sesaat hingga batas toleransi yang

diberikan untuk pemanas dapat bekerja kembali.

Pada perancangannya tangki berpengaduk terdiri atas 2 buah sensor suhu

menggunakan jenis RTD, 1 buahHeater, dan 1 buah Motor DC sebagai pengaduk

cairan.

2.2.1. Sensor Suhu RTD

Sensor suhu RTD atau Resistance Thermal Detector yang disebut juga

Resistance temperature detector merupakan sebuah sensor yang digunakan untuk

menentukan nilai atau besaran temperatur atau suhu dengan menggunakan elemen

sensitif dari beberapa jenis kawat seperti platina, tembaga, atau nikel murni, yang

memberikan nilai tahanan yang terbatas untuk masing-masing temperatur di dalam

kisaran suhunya[4].

Gambar 2.6 Sensor Suhu Resistance Thermal Detector

RTD memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan diantaranya adalah

Kelebihan RTD (PT100) :

(9)

2. Kemampuannya tidak terganggu pada kisaran suhu yang luas. Kekurangan RTD (PT100) :

1. Respon waktu awal yang sedikit lama (0,5 s/d 5 detik, tergantung kondisi penggunaannya).

2. Jangkauan suhu RTD lebih rendah dari pada termokopel.

Sensor suhu yang digunakan pada tugas akhir ini adalah PT100. PT100 Platinum Resistance Temperature Sensor (PRTs) merupakan sensor yang mengukur tingkat hambatan dari elemen platina. Spesifikasi dari sensor suhu PT100 adalah sebagai berikut :

1. Rentang pengukuran suhu adalah -20 °C ~ +250 °C

2. Tahan terhadap air (waterproof), dapat mendeteksi suhu cairan. 3. Ukuran diameter sensor 5 mm dengan panjang 70 mm.

4. Insulator pada bagian dalam dari bahanfiberglass.

Sensor ini juga memiliki nilai resistansi 100 Ω pada 0°C dan 138,4 Ω pada 100°C. Hubungan antara suhu dan nilai hambatan ini dapat dianggap linear pada rentang suhu yang pendek, misalnya untuk rentang antara 0 hingga 100°C, dengan rentang kesalahan pada 50°C hanya sebesar 0,4°C hal ini ditunjukkan pada gambar 2.7 di bawah ini.

(10)

Untuk sensor PT100 ini, perubahan suhu sebesar 1°C akan menyebabkan

perubahan hambatan sebesar 384 mΩ ,perubahan ini sangatlah kecil. Oleh karena

itu digunakan RTD PT100 Temperature Sensor Transmitteryang memiliki faktor

penguatan[5].

2.2.2. Heater

Heateratau pemanas air merupakan komponen utama dalam memanaskan

tangki berpengaduk. Dalam praktiknya banyak sekali ditemukan berbagai macam

pemanas cairan yang digunakan pada industri seperti pemanas yang menggunakan

elemen pemanas dan dengan memanfaatkan gas panas dari pada sistem exhaust

mesin lain. Pada dasarnya pemanas yang digunakan dalam tugas akhir ini

menggunakan elemen pemanas air biasa dengan tegangan kerja 220 V dan daya

150W yang ditunjukkan pada gambar 2.8, hal ini digunakan untuk mensimulasikan

pemanas tangki dan cairan yang digunakan adalah air biasa.

Gambar 2.8 Pemanas Air

2.2.3. Motor DC

Motor DC digunakan untuk mengaduk air. Hal ini bertujuan untuk

membuat suhu air menjadi homogen secara keseluruhan atau dengan kata lain

cairan akan mendapatkan suhu yang merata untuk seluruh bagiannya. Untuk

menggerakkan motor DC tersebut dipasang sebuah power supply12V dandriver

(11)

as untuk menghubungkannya denganbladeberupa fan dari kipas pc. Motor DC ini

memiliki tegangan kerja hingga 24 VDC. Namun dalam penggunaanya motor DC

ini hanya diberikan tegangan maksimum 12 VDC, hal ini dikarenakan dengan

tegangan kerja diatas 12 VDC putaran motor terlalu cepat dalam mengaduk air

hingga menyebabkan limpahan air pada miniatur tangki berpengaduk.

Gambar 2.9 Motor DC

2.3 LabVIEW

LabVIEW atau yang disebut juga dengan Laboratory Virtual

Instrumentation Engineering Workbench adalah sebuah software pemrograman

yang dikembangkan untuk pemrograman visual yang merupakan produk dari

Nasional Instrument. LabVIEW biasa digunakan dalam pemrograman grafis dan

beberapa aplikasi yang dapat dibuat menggunakan LabVIEW diantaranya seperti

pengujian dan pengukuran, akuisisi data, kendali instrumentasi,data logging, dan

analisis pengukuran. Hubungan antara aplikasi LabVIEW, OPC dan PLC adalah :

1. Monitoringdan pengelolaan yang terprediksi

2. Data Logging

3. Statistik dari proses kendali

4. Pertukaran data antara PLC dengan perangkat automasi lainnya dan aplikasi

(12)

5. Pengembangan antarmuka secara grafis.

6. Deteksialarm, pemetaan dan pelaporan.

LabVIEW dapat menggambarkan proses kendali dari suatu proses yang

dapat berbentuk animasi sehingga LabVIEW memiliki pendekatan seperti SCADA.

SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition) merupakan suatu sistem yang

telah dikembangkan untuk keperluan sistem kendali yang umumnya diproduksi

untuk dasar sistem kendali dan automasi melalui komputer. Fitur yang dimiliki

SCADA adalah antarmuka berupa grafis, mirip dengan proses yang terjadi (meniru

proses sebenarnya), proses yangreal timedan memilikihistoric trending, memiliki

sistem alarm, akuisisi data, perekaman data, analisis data dan dapat membuat

laporan dari keadaan yang terjadi pada sistem[6].

2.3.1. Front Panel

Gambar 2.10 Front Panel LabVIEW

Dalam membuat tampilan (Graphical User Interface) program aplikasi

LabVIEW dapat menggunakantoolsyang dikenal dengan istilahfront panel. Front

Panel umumnya terdiri dari kontrol dan indikator sebagai masukan dan

keluarannya. Kontrol adalah instrumen mekanisme masukan yang menyampaikan

(13)

lainnya. Sedangkan indikator adalah instrumen mekanisme keluaran yang

menampilkan data dari block diagram, mencakup grafik, led, temperature dan

tampilan keluaran lainnya[7].

2.3.2. Block Diagram

Gambar 2.11 Block Diagram LabVIEW

Block diagramadalah jendela untuk menuliskan perintah dan fungsi yang

berisikan program source code namun berupa simbol-simbol, node dan garis

sebagai dataflow untuk mengeksekusi program yang terkait dengan front panel.

Sama halnya denganfront panel, block diagramjuga memiliki simbol-simbol yang

merepresentasikanfront paneldan terhubung secara langsung antara keduanya.

2.3.3. OPC (OLE for Process Control)

Aplikasi dari komunikasi jaringan yang berbeda, standar jaringan yang

berbeda dan ketidak sesuaian merupakan masalah yang timbul karena pembaharuan

teknologi. Oleh karena itu dibutuhkan pertukaran data antara PLC dengan

LabVIEW. Dalam hal ini windows environment didalam standarisasi antarmuka

(14)

OPC atau disebut dengan OLE for Process Control yang dibuat untuk

menghubungkan antara sistem tertanam dan dengan objek lainnya dalam suatu

proses kontrol. Teknologi OPC ini digunakan dalam aplikasi proses kontrol, pabrik,

automasi pada bangunan dan banyak hal lainnya[9].

Gambar 2.12 OPCServer/Client

Fungsi OPC menurut prinsip Client/Serverdimanaclientdanserverdapat

dikombinasikan tanpa menghiraukan tipe PLC dan pabrikasi selama tipe PLC sudah

mendapatkan dukungan terhadap aplikasi OPC tersebut. Client mendapat akses

untuk setiap jaringan komunikasi atau dilihat dari posisi pengendali. Dengan kata

lain client dapat difungsikan sebagai pengendali maupun monitoring sistem

kendali.

2.4 LogikaFuzzy

Pada tahun 1962 Prof. Lotfi Astor Zadeh dari Universitas California

memodifikasi teori himpunan dimana setiap anggotanya memiliki derajat

keanggotaan yang bernilai kontiniu antara 0 sampai 1. Himpunan ini disebut dengan

(15)

ruanginput ke dalam suatu ruangoutput yang memungkinkan nilai keanggotaan

antara 0 dan 1 dalam bentuk linguistik, konsep tidak pasti seperti

“sedikit”,”lumayan”,dan“sangat”[10].

Terdapat beberapa keuntungan dalam menggunakan logikafuzzy,antara lain :

1. Konsep logikafuzzymudah dimengerti.

2. Logikafuzzymemiliki toleransi terhadap data-data yang tidak tepat.

3. Logika fuzzy mampu memodelkan fungsi-fungsi nonlinear yang sangat

kompleks.

4. Logika fuzzy dapat mengaplikasikan pengalaman-pengalaman para pakar

secara langsung tanpa harus melalui proses pelatihan.

5. Logika fuzzy dapat bekerja sama dengan teknik kendali secara

konvensional.

Fuzzy Inference Systemadalah cara memetakan ruanginputmenuju ruang

output menggunakan logikafuzzy. Fuzzy Inference Systemmerupakan sistem yang

dapat melakukan panalaran dengan prinsip yang serupa dengan penalaran manusia

dan biasa digunakan untuk membuat keputusan dan bekerja sesuai dengan

keputusan yang dibuat tersebut. Terdapat 3 macam metodefuzzy inference system

diantaranya adalah :

1. MetodeMamdani

2.MetodeSugeno

3. MetodeTsukamoto

Pada tugas akhir ini menggunakanfuzzydengan metodeMamdani. Karena

strukturnya yang sederhana dan memiliki output seperti penalaran manusia yang

berupa himpunan fuzzy dan cukup untuk merepresentasikan penggunaan logika

(16)

2.4.1. Fuzzy Inference Systemdengan Metode Mamdani

Metode Mamdani sering dikenal dengan nama metode Min-Max. Metode

ini diperkenalkan oleh Ebrahim Mamdani pada tahun 1975. Fuzzydengan metode

Mamdani ini cukup untuk mewakili penggunaan logika yang akan diolah untuk

mendapatkan hasil keluaran yang dibutuhkan dalam pengendalian suhu air pada

tangki berpengaduk. Pada dasarnya fuzzy inference system terbentuk dari proses

seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.13.

Gambar 2.13 Proses Fuzzy Inference System

Fuzzifikasi merupakan suatu proses untuk mengubah suatu masukan dari

bentuk tegas (crisp) menjadi variabel linguistik yang biasanya disajikan dalam

bentuk himpunan-himpunan fuzzy dengan suatu fungsi keanggotaannya

masing-masing. Fungsi keanggotaan adalah suatu kurva yang menunjukkan pemetaan

titik-titik input data ke dalam nilai keanggotaannya atau biasa disebut dengan derajat

keanggotaan yang memiliki interval 0 sampai 1. Salah satu cara yang dapat

digunakan untuk mendapatkan nilai keanggotaan adalah dengan melalui

pendekatan fungsi. Ada beberapa bentuk representasi kurva yang bisa digunakan

seperti linear,segitiga, trapesium, bahu, dansigmoid. Namun dalam tugas akhir ini

menggunakan bentuk representasi kurva segitiga dan representasi kurva bentuk

(17)

Basis PengetahuanFuzzy merupakan kumpulan aturan-aturanfuzzydalam

bentuk pernyataan IF…THEN… Komposisi aturan inilah yang digunakan untuk

menentukan hasil keluaran dengan menggunakan penalaran manusia sebagai

pembentuk aturanfuzzy.

Inferensi merupakan rule atau aturan yang digunakan untuk menentukan

hasil keluaran dari korelasi antar aturan. Secara umum, ada 2 fungsi implikasi yang

dapat digunakan, yaitu :

a. Min (Minimum)

b. Dot (Product)

Defuzzifikasimerupakan suatu proses untuk menentukan suatu nilai crisp

output(tegas). Besar nilaifuzzy outputini dinyatakan sebagaidegree of membership

function output. Nilaicrisp outputadalah suatu nilai analog yang dibutuhkan untuk

mengolah data pada sistem yang dirancang. Terdapat beberapa metodedefuzzifikasi

yang bisa dipakai pada komposisi aturan Mamdani, antara lain [11]:

a. MetodeCentroid

b. MetodeBisektor

c. MetodeMean of Maximum(MoM)

d. MetodeLargest of Maximum(LoM)

Gambar

Gambar 2.1 Programmable Logic Controller Mitsubishi FX3G-40MT/ES
Gambar 2.2 Modul Analog Input Mitsubishi FX2N-2AD
Tabel 2.2 Spesifikasi RTD PT100 Temperature Sensor Transmitter
Gambar 2.4 Kabel SC09
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan proses penelitian yang dilakukan mulai dari perumusan masalah hingga proses pengujian yang telah dilakukan pada produk MIRACLE maka dapat disimpulkan bahwa

Sistem kendali suhu dirancang dengan Labview bertujuan untuk meredam sistem berosilasi dan mengurangi nilai overshoot pada pengendali PID serta mempercepat settling time

Pada Tabel 4.1 dapat dilihat rata-rata nilai akurasi suhu pada semua kolam di semua waktu menunjukkan nilai pada rentang 97% sampai 99%.. Hal ini menunjukkan tingkat akurasi

Pada proses perancangan lampu peringatan untuk LM35, peneliti memberi batasan nilai antara 17 *C sampai dengan 20 *C, jika sensing pada suhu sesuai dengan batasan nilai

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,