• Tidak ada hasil yang ditemukan

Diplomasi Indonesia Dalam Mengahadapi Gugatan Arbitrase Internasional PT.Newmont Nusa Tenggara Terkait Pengembangan Industri Smelter

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Diplomasi Indonesia Dalam Mengahadapi Gugatan Arbitrase Internasional PT.Newmont Nusa Tenggara Terkait Pengembangan Industri Smelter"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PROFIL PT.NEWMONT NUSA TENGGARA

Pada bab ini,peneliti akan meenguraikan gambaran umum dari keadaan objek

penelitian perusahaan PT.Newmont Nusa Tenggara.Keadaan tersebut akan

diuraikan dalam beberapa sub pembahasan diantaranya yaitu sejarah pendirian

perusahaan,manajemen dan struktur kepemilikan perusahaan,kondisi produksi

perusahaan,hingga kontribusinya dalam pembangunan.

Selain profil perusahaan,dalam bab ini juga akan menguraikan serta memaparkan

beberapa tinjauan yang berkenaan dengan kebijakan pengembangan industri

smelter.Kebijakan tersebut merupakan peraturan yang mengharuskan perusahaan

tambang tersebut membangun pabrik pemurnian hasil tambang di dalam

negeri.Kebijakan perusahaan ini ditinjau dari hasil pengamatan peneliti terhadap

keinginan perusahaan untuk membangun smelter dari berbagai sumber.

Sementara,tinjauan lainnya yaitu perjalanan gugatan arbitrase yang pernah terjadi

diantara kedua pihak yakni perusahaan PT.Newmont Nusa Tenggara dengan

pemerintah Indonesia hingga akhirnya terbentuk sebuah kesepakatan atau

negosiasi yang dilakukan melalui diplomasi yang dilakukan untuk mengatasi

masalah kebijakan yang belum terlaksana.

Adapun sebagai catatan dalam proses pengumpulan data dan informasi

sendiri,penulis mengalami kendala untuk mendapatkan akses data secara langsung

(2)

untuk mengamati secara langsung terhadap lokasi objek penelitian yang berada di

luar kota dimana perusahaan tersebut berada di Nusa Tenggara Barat.Minimnya

buku yang mengarah langsung pada perusahaan tersebut juga menjadi kendala

yang dialami.Hasilnya informasi dan data yang diperoleh untuk menggambarkan

perusahaan tersebut kurang mendalam berdasarkan sumber yang langsung dari

pihak yang mewakili perusahaan PT.Newmont Nusa Tenggara.

Meskipun demikian,guna menjamin keobjektifan penelitian ini.Peneliti

merangkum data tentang perusahaan berdasarkan hasil dari pencarian informasi

melalui media dengan sumber yang resmi baik melalui email,telepon maupun

situs web resmi perusahaan tersebut.Selain itu ditambah dengan hasil pengamatan

yang didapati dari pihak pemerintah melalui beberapa kementerian

seperti,Kemeterian Energi dan Sumber Daya Mineral,Kementerian

Keuangan,Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Perindustrian.Salah satu

dari kemeterian tersebut merupakan lokasi dimana saya boleh mengikuti Praktek

Kerja Lapangan (PKL).Sehingga kolaborasi data dan informasi tersebut menjadi

sumber data pada penelitian ini untuk kemudian menjadi landasan analisis

penelitian.

2.1.Profil Perusahaan

PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) merupakan perusahaan patungan

Indonesia yang sahamnya dimiliki oleh Nusa Tenggara Partnership (Newmont

(3)

Bersaing.Perusahaan ini beroperasi pada eksploitasi,pengembangan,dan

pertambangan sumber daya mineral dan batu bara dengan hasil produksi utama

emas dan tembaga.Kantor pusat terletak di Jakarta dan memliki kantor cabang di

tempat operasi tambang berlangsung yaitu Nusa Tenggara Barat,tepatnya berada

di Jalan Sriwijaya No.258,Kota Mataram. Newmont dan Sumitomo bertindak

sebagai operator PTNNT. PTNNT menandatangani Kontrak Karya pada 1986

dengan Pemerintah RI untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi di dalam

wilayah Kontrak Karya di Batu Hijau.Tambang Batu Hijau merupakan tambang

tembaga dengan mineral ikutan emas dan terletak di sebelah barat daya pulau

Sumbawa, di Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi NTB,

Indonesia.

Tambang tersebut merupakan tambang terbuka yang dilengkapi dengan sara

pengolahan dan pendukung. Fasilitas yang kami miliki sangat lengkap, termasuk

armada peralatan tambang yang besar, pabrik pengolahan dengan kapasitas

120.000 ton per hari, pembangkit listrik tenaga batubara 112 MW, pelabuhan

dengan terminal kapal feri, layanan udara, dan townsite yang tertata dengan

baik.58

Sesuai dengan Kontrak Karya awal,luas konsesi yang diberikan kepada NNT

seluas 1.127.134 hektar lahan, meliputi wilayah pulau Lombok dan Pulau Produknya berupa konsentrat tembanga yang mengandung sejumlah kecil

emas, yang dikirimkan ke berbagai pabrik peleburan di luar negeri. Pemasarannya

antara lain ke negara Jepang, Eropa, Korea Selatan, Australia dan lain- lain

(4)

Sumbawa .59Untuk luas area operasinya seluas 87.540 Ha yang berada di Batu

Hijau.Namun wilayah blok yang telah memasuki produksi/eksploitasi seluas

51.167 Ha dan sisanya seluas 36.683 Ha masih dalam tahap eksplorasi yang saat

ini terhenti.60

PT. Newmont Nusa Tenggara (NNT) juga memperoleh izin pinjam pakai kawasan

hutan seluas 6.417,29 hektar diantaranya telah dibuka seluas 1.918,85 hektar.

Area yang telah direklamasi sampai dengan Juni 2010 seluas 690 ha.61

59

na-haeranti

Reklamasi

dilakukan dengan tujuan menstabilkan permukaan tanah dan menciptakan kondisi

fisik alam untuk mendorong pertumbuhan beragam spesies tanaman yang serupa

dengan spesies yang tumbuh di hutan sebelum adanya kegiatan penambangan.

Di bawah ini merupakan lambang PT.Newmont Nusa Tenggara dan denah lokasi

perusahaan yang berada di Pulau Nusa Tenggara beserta dengan area proyek

penambangan yang selama ini menjadi tempat penggalian hasil sumber daya emas

dan tembaga.

2017 pukul 14.31

(5)

Gambar 2.1

Lambang PT.Newmont Nusa Tenggara

Sumber : Website resmi PT.Newmont Nusa Tenggara

Gambar 2.2

Peta Lokasi PT.Newmont Nusa Tenggara

(6)

Gambar 2.3.

Area Proyek Pertambangan PT.Newmont Nusa Tenggara.

Sumber : Website resmi Medco Energi

Dalam pelakasanaan operasinya,perusahaan ini memerlukan banyak kebutuhan

agar produksi yang diharapkan dapat tercapai.Kebutuhan ini berupa

sarana,pra-sarana bahkan jasa dari berbagai pihak untuk mendukung pengembangan proyek

tambang tersebut.Oleh karena itu PT.Nusa Tenggara melakukan kerjasama

dengan berbagai perusahaan untuk menunjang fasilitas penambangan mereka.

Adapun sejumlah perusahaan yang dijadikan mitra kerja PTNNT adalah:

1. Internasional SOS mengelola rumah sakit dan klinik serta menyediakan

jasa pengobatan.

2. TRAVIA AIR mengelola kasa penerbangan serta menyedia kanhelikopter

dan jasa penerbangan lainnya.

3. TRAKINDO UTAMA pengadaan dan perawatan alat-alat berat untuk

(7)

4. Prasmindo Boga Utama mengelola jasa catering dan mini market.

5. PT Orica Mining Service menyediakan bahan-bahan explosive

untukkegiatan

blasting.

6. PT Fluidcon Jaya pemasok suku cadang alat berat dan LV, spesialishose.

7. PT Atlas Copco penjualan barang-barang untuk alat berat.

8. PT SLS Bearindo Specialist Bearing atau alat-alat kendaraan

yang berhubungan dengan bearing (penjualan segala jenis dan tipe

bearing).

9. PT Sanggar Sarana Baja (SSB) spesialis las untuk berbagai jenis bajadan

besi.

10.PT Meratus menangani masalah kapal-kapal yang mengangkut

barang dari luar dan dalam negeri.

11.PT HarnischfegerIndonesia (P&H) penjualan alat-alat shovel.

12.Inamaco supplier jasa dan tenaga kerja.

13.PT Eka Mandiri Pratama, pemasok tenaga kerja di

DepartementMaintenance.

14.PT Interek, jasa laboratorium untuk bantuan hasil eksplorasi.

15.PT Kirana, pemasok jasa tenaga kerja untuk bersih-berih workshop

diTrakindo.

Adapun visi dan misi PT.Newmont Nusa Tenggara yang juga turunan dari

(8)

Visi

“Kita akan menjadi perusahaan tambang yang paling dihargai dan dihormati

melalui pencapaian kinerja terdepan dalam industri tambang.”

Nilai

• Bertindak atas dasar integritas, kepercayaan dan rasa hormat.

• Menghargai kreativitas, tekad untuk menjadi yang terbaik dan komitmen

untuk bertindak.

• Mewujudkan kepemimpinan di bidang keselamatan kerja, perlindungan

lingkungan dan tanggung jawab sosial.

• Mengembangkan karyawan untuk menjadi yang terbaik.

• Mengutamakan dan mewujudkan kerja tim serta komunikasi yang jujur

dan terbuka.

• Mendukung perubahan yang positif dengan mendorong inovasi dan

menerapkan praktik yang telah disepakati.

Misi

Kita akan membangun perusahaan tambang yang berkelanjutan, yang mampu

memberikan laba tertinggi kepada para pemegang saham dan menjadi yang

terdepan di bidang keselamatan kerja, perlindungan lingkungan dan tanggung

(9)

Dalam perkembangannya perusahaan ini terus berusaha beroperasi dengan dasar

yang menjadi arahan mereka untuk mewujudkan perusahaan yang baik.Dasar

tersebut dilihat dari strategi-stragei yang mereka ciptakan,nilai-nilai dasar yang

ditanam serta komitmen yang akan mereka kerjakan.

Dasar Strategi

• Karyawan, Sumber Daya Kita yang Paling Berharga – Kita akan

membangun budaya kerja yang menghormati keberagaman, melibatkan

karyawan, menumbuhkan kerja sama dan inovasi, menghargai kinerja

tinggi dan mengembangkan pemimpin besar.

• Perencanaan dan Pelaksanaan Operasional – Kita akan menyusun rencana

kerja yang wajar dan secara konsisten mencapai atau melampaui rencana

yang ditetapkan.

• Perencanaan dan Pelaksanaan Proyek – Kita akan merampungkan proyek

secara tepat waktu, sesuai anggaran dan lingkup proyek.

• Peningkatan Cadangan dan Produksi – Kita akan meningkatkan cadangan

dan produksi melalui perpaduan antara eksplorasi, pengembangan

cadangan dan akuisisi.

• Pemanfaatan, Lingkup dan Skala – Kita akan memanfaatkan keahlian

global guna memperluas operasi dengan mengembangkan cebakan besar

(10)

• Kekuatan dan Fleksibilitas Finansial – Kita akan mempertahankan

kekuatan dan fleksibilitas finansial.

Komitmen Tim

• Kita harus selalu sepenuhnya jujur satu sama lain.

• Kita harus mengutamakan kepentingan Perusahaan dalam setiap keputusan

yang terkait dengan pekerjaan.

• Kita harus mengumpulkan, menganalisis dan membahas fakta-fakta yang

sesuai agar dapat mengambil keputusan yang efektif dan melaksanakan

rencana-rencana yang telah disusun secara tepat waktu.

• Kita harus bersatu dan saling mendukung satu sama lain.

• Kita harus mengambil risiko secara cerdas bersama-sama.

• Kita harus membuat janji yang baik, yang bersifat terbuka, aktif, tulus,

eksplisit dan berdasar misi.

• Kita harus memikul tanggung jawab bersama-sama.

• Kita harus mendorong pemikiran yang beragam, kreatif, dan berani.

• Kita harus mengangkat telepon dan berkomunikasi satu sama lain secara

berkala.

• Kita harus saling menghormati dan menghargai kehidupan pribadi dan

(11)

Komitmen Keselamatan Kerja:

1. Terus berupaya menyempurnakan sistem dan proses di bidang

keselamatankerja untuk mencapai kinerja yang aman, termasuk

pengembangan

dan penerapan praktik kerja yang mampu melindungi kesehatan dan kesela

matankerja karyawan PTNNT dan Kontraktor.

2. Mematuhi dan melebihi ketentuan dan peraturan perundang-undangan

di bidang kesehatan dan keselamtan kerja yang berlaku di Indonesia

dan standar yang ditetapkan oleh Newmont Mining Corporation.

3. Menciptakan lingkungan kerja dengan memastikan bahwa karyawan

PTNNT,kontraktor dan pihak terkait bertanggungjawab satu sama lain

untuk bekerjasecara aman dan sistem kesehatan dan keselamatan kerja

dipatuhi dan diterapkan secara ketat untuk mencegah timbulnya bahaya

terhadap karyawan,kerusakan properti, gangguan proses, dan lingkungan.

4. Menyertakan berbagai pertimbangan lingkungan melalui tahap

perncanaan, pembangunan dan pengoperasian serta penutupan seluruh sara

na sesuai dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dan

konservasikeanekaragaman hayati.

5. Mentapkan tujuan dan sasaran serta menetapkan berbagai program

yangdiarahkan pada pengelolaan aspek lingkungan yang signifikan,

termasuksegala hal yang berkaitan dengan sistem penempatan tailing dan

(12)

6. Mematuhi atau melebihi ketentuan hukum dan pertauran

perundang-undangandi bidang pengelolaan lingkungan yang berlaku di Indonesia

serta ketentuanlainnya, termasuk kesepakatan yang ditetapkan bersama

mitra dan lembaga penyandangan dana

, serta standar pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab ditetapkan

oleh Newmont Mining Corporation.

7. Menciptakan lingkungan kerja dengan memastikan bahwa karyawan

PTNNT,kontraktordan pihak terkait yang bertanggungjawab yang

ditetapkan oleh Newmont Mining Corporation.

8. Menciptakan lingkungan kerja dengan memastikan bahwa karyawan

PTNNT,kontraktor dan pihak terkait yang bertanggungjawab dalam

menerapkanstandar lingkungan yang yang tinggi dan berperan serta dalam

upaya peningkatan kinerja di bidang lingkungan

dan pencegahan pencemaran secara berkelanjutan.

Guna mencapai visi perusahaan tersebut, salah satu nilai utama NMC

adalah mewujudkan kepemimpinan di bidang keselamatan kerja, pengelolaan

lingkungan dan tanggung jawab sosial. Kebijakan Regional ini telah diselaraskan

dengan Kebijakan Kesehatan, Keselamatan, dan Kendali Rugi Korporasi

NMC.Newmont berkeyakinan bahwa manajemen kesehatan dan keselamatan

kerja yang bertanggung jawab dan kinerja kesehatan dan keselamatan kerja

terdepan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suatu perusahaan yang

(13)

Komitmen Tanggung Jawab Sosial:

1. Berkomunikasi secara terbuka dengan pemerintah, masyarakat, karyawan

dan para pemangku kepentingan terkait lainnya, serta menyediakan inform

asisecara faktual dan terbaru mengenai operasi Batu Hijau bagi mereka.

2. Menjalin kerja sama dalam kemitraan dengan masyarakat dan

pemerintahuntuk memastikan agar semua program tanggung jawab sosial

dilaksanakanmelalui proses konsultatif dan partisipatif, dengan

menerapkan praktik terbaikdan sejalan dengan prinsip-prinsip

pembangunan berkelanjutan.

3. Menekankan agar program-program yang berkelanjutan didasarkan

padatempat pilar pembangunan berkelanjutan, yaitu: kesehatan,

pendidikan,kesejahteraan masyarakat dan prasarana yang memadai.62

PT.Newmont Nusa Tenggara merupakan salah satu perusahaan tambang besar

dengan kinerja keselamatan paling baik di Indonesia dan dunia. Sehingga tidak

mengherankan jika kinerja keselamatan kerja di PTNNT mendapat pengakuan dan

penghargaan dari pemerintah RI.6 kali penghargaan PROPER (Program Penilaian

Peringkat Kinerja Perusahaan) Hijau dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup

Republik Indonesia (2002-2011).63

11.30Hal. 27-28

(14)

2.1.1.Sejarah Perusahaan

PT.Newmont Nusa Tenggara merupakan perusahaan pertambangan

yang terbentuk dan berkembang hingga saat ini atas kerja sama yang dijalin

dengan Pemerintah Republik Indonesia dalam rangka Penanaman Modal Asing.

Kerja sama yang sudah terjalin bermula dari latar belakang kondisi sumber daya

Indonesia saat itu.Hingga akhirnya dengan sistem penanaman modal asing

terbentuk membuat PT. Newmont Nusa Tenggara masuk ke Indonesia saat rezim

Orde Baru. Setelah cadangan minyak semakin menipis tahun 80-an, pemerintah

mengeluarkan serangkaian kebijakan yang intinya mendorong pemodal asing agar

tertarik berinvestasi di Indonesia. Paket Kebijakan yang diluncurkan 2 Mei 1986

telah menarik Newmont Gold Company dari Amerika Serikat, perusahaan asing

yang masuk ke sektor usaha pertambangan.64

Dari interaksi inilah dibuatnya perjanjian internasional antara Pemerintah

Republik Indonesia dengan PT. Newmont Nusa Tenggara dalam bentuk kontrak

karya. Perjanjian internasional ini digolongkan perjanjian Treaty Contract karena

perjanjian antara Indonesia dan PT. Newmont Nusa Tenggara berupa kontrak

karya yang mengakibatkan adanya aturan yang mengatur hak dan kewajiban

antara pihak yang mengadakan perjanjian yang tertuang dalam bentuk kontrak

karya.

(15)

Pada 1986-1987 terdapat 94 kontrak karya generasi keempat yang berhasil ditanda

tangani dan hampir semuanya giat mengeksplorasi bahan tambang.Beberapa

diantaranya meneruskan sampai pada tahap produski,seperti PT Kelian Equator

Mining di Kalimantan Timur dan PT.Newmont Minahasa Raya di Sulawesi Utara

dimana kedua perusahaan tersebut bergerak dalam bidang tambang emas,serta PT

Newmont Nusa Tenggara di Pulau Sumbawa yang menambang emas dan

tembaga.65

Perusahaan ini didirikan pada tahun 1921 di kota New York dan telah

didaftarkan pada Bursa Saham New York (NYSE) sejak tahun 1925, Newmont

juga terdaftar di Bursa Saham Australia dan Toronto, dengan domisili hukum di

Denver, Colorado, Amerika Serikat. Di Indonesia NMC mendirikan dua anak Pembentukan kontrak karya antara Pemerintah Indonesia dan PT. N ewmont

Nusa Tenggara mengacu pada Undang - Undang No 11 Tahun 1967 tentang

Ketentuan - ketentuan pokok Pertambangan , dan saat ini setelah adanya

pembaharuan hukum, pengaturannya dibawah Undang - Undang Republik

Indonesia Nomor 4 T ahun 2009 te ntang Pertambangan Mineral dan Batubara.

PT. Newmont Nusa Tenggara adalah bentukan perusahaan nasional dari

Newmont Mining Corporation sebuah Perusahaan Multi National Corporations

atau Multi National Companies (MNCs) penghasil emas terkemuka yang

beroperasi di lima benua.

65 Ratih Poeradisastra dan Bambang Haryanto.2016.Soetaryo Sigit: Membangun Pertambangan Untuk

(16)

perusahaan yaitu Newmont Minahasa Raya (MNR) di Sulawesi Utara dan

Newmont Nusa Tenggara (NNT) di Nusa Tenggara .66

1. Newmont Indonesia Limited,satu perusahaan yang didirikan di negara

Bagian Delaware ,Amaerika Serikat dan kantornya beralamat di tingkat

18.AMP Tower 535.Bourke Street Melbourne,Victoria,Australia

30000(selanjutrnya disebut Newmont)

PT.NNT menandatangani kontrak karya dengan Pemerintah Indonesia pada 2

Desember 1986. Kontrak tersebut menjadi pijakan awal untuk melakukan

eksplorasi dan penambangan di Nusa Tenggara Barat (NTB). Persejutuan Kontrak

Karya antara Pemerintah Indonesia dan PT.Newmont Nusa Tenggara ini

disepakati dan dibuat di Jakarta oleh dan pemerintah Indonesia yang diwakili oleh

Menteri Pertambangan dan Energi Republik Indonesia dan PT.Nemont Nusa

Tenggara (suatu badan hukum Indonesia yang didirikan dengan Akta Notaris

Nomor 164 tanggal 18 November 1986,Surat Keputusan Menteri Kehakiman

Nomor 52-8155-HT-01-61-T11 86 tanggal 27 November 1986) yang saat itu

semua sahamnya dimiliki oleh :

2. PT.Pakuafu Indah,satu badan hukum Indonesia yang didirikan dengan

Akta Notaris Nomor 22 tanggal 25 September 1978.Keputusan Menteri

Kehakiman Nomor : Y.A.5/365/3 tanggal 27 November 1978 yang

66Gaby Pratty Ombeng..Wanprestasi Terhadap Isi Perjanjian Divestasi Antara Pemerintah Indonesia Dan

(17)

beralamat di Arthaloka Building Tingkatb 14,Jalan Jenderal Sudrirman

Jakarta Indonesia.67

Pada 1990 PT.NNT menemukan cebakan tembaga porfiri dengan batuan berwarna

hijau di kecamatan Sekongkang, barat daya pulau Sumbawa. Kabupaten

Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Lokasi Batu Hijau tersebut berjarak 81

kilometer dari Mataram dapat dicapai dengan pesawat amphibi atau helikopter

serta ferry umum dari pelabuhan Kayangan di pulau Lombok.Itulah sebabnya

lokasi penambangan PTNNT selanjutnya dikenal dengan Batu Hijau.68

Setelah penemuan tersebut maka dilakukan pengkajian teknis dan lingkungan

selama enam tahun serta di setujui oleh Pemerintah Indonesia. Setelah

memperoleh persetujuan studi kelayakan dan Analisis Dampak Lingkungan

(ANDAL), konstruksi proyek pun dimulai Kemudian pembangunan proyek Batu

Hijau dimulai pada tahun 1996.Proyek iniberoperasi berdasarkan persetujuan dari

Menteri Lingkungan Hidup dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup

Nomor : KEP-41/MENLH/10/1996 Tentang ANDAL, RKL dan RPL Terpadu

Pertambangan Tembaga-Emas di batu Hijau dan Fasilitas Penunjangnya PT.

Newmont Nusa Tenggara tanggal 2 Oktober 1996 dan Persetujuan Menteri

Pertambangan dan Energi Nomor: 3126/0115/SJ.T/1997 Tentang ANDAL, RKL

67 H.Salim HS.2008.Hukum Pertambangan di Indonesia.Jakarta : Rajawali Press.Hal.449

Membongkar Dapur Tambang Newmont di Batu Hijau, Sumbawa

Bar

(18)

dan RPL PLTU, PLTD dan SUTT di Kecamatan Jereweh, Kabupaten Sumbawa,

Propinsi NTB tanggal 20 Agustus 1997.69

Proyek ini dikerjakan dengan total biaya sebesar 1,8 Milliar Dollar dan selesai

pada tahun 1999.70Berdasarkan studi kelayakan, cadangan bijih tambang Batu

Hijau sebesar 1,1 miliar ton dengan kandungan 0.525% tembaga dan 0.37 gram

emas per ton batuan.71PT.NNT mulai beroperasi penuh melalui izin Operasi

Produksi untuk Blok Batu Hijau oleh Pemerintah Indonesia yang berlaku pada 1

Maret 2000 sampai dengan 28 Februari 2030.72 Artinya,PT.Newmont dapat

mengelola pertambangan selama 30 tahun sejak dimulainya operasi tambang

sesuai Surat Keputusan Dirjen Pertambangan UmumNo.148.K/20.01/DJP/2000

tanggal 28 April 2000.73

PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) adalah sebuah anak perusahaan dari

Newmont Mining Corporation ,salah satu perusahaan produsen emas terbesar di

2.1.2.Manjemen Perusahaan dan Struktur Kepemilikan Perusahaan

diakses pada Jumat 20 Juli 2017 pukul 13.02

70Ahmad Khulaemi A. Pengembangan Masyarakat Sumbawa Barat (NTB) Melalui Coorporate SoCial

Responsibility PT. Newmont Nusa Tenggara. Forum Manajemen Vol. 0 4 No. 3.Hal.12

71Ratih Anggraeni Indra Jatmiko ,Dkk. 2008. Laporan Analisis Dampak Lingkungan Pada PT. Newmont

Nusa Tenggara ( PT.NNT ). Bogor: Program Sarjana Penyelenggaraan Khusus Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Manajemen Intitut Pertanian Bogor.Pdf

72 Biro Kerjasama,Layanan Informasi dan Komunikasi.Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber

Daya Mineral

73AMEC Geomatrix. 2010.Laporan Akhir Proyek Batu Hijau Sumbawa: Penilaian Dampak Sosial Tambang

(19)

dunia yang telah beroperasi di banyak negara yakni Amerika Utara,Anerika

Sekatan,Australia,Tukri,Afrika Selatan,Peru,dan Ghana.74

Newmont Mining Corporation didirikakan pada tahun 1921 di kota New York dan

berkantor pusat di Denver,Colorado,Amerika Serikat.Perusahaan ini didirikan

oleh Kolonel William Boyce Thompson Newmont Mining Corporation

melakukan operasi penambangan di seluruh dunia dengan lokasi ekplorasi di

Amerika Utara(Nevada,California),Amerika Selatan(Meksiko dan Peru),dan

Asia(Indonesia dan Uzbekistan). Nama “Newmont” sendiri diambil dari nama

kota “Newyork” dan “Montana” yang merupakan kota kelahiran Kolonel William

Boyce Thompson.75

Secara garis besar manajemen perusahaan terdiri atas dua struktur,yakni

Executive Leadership Team dan Senior Officer.Executive Leadership Team

merupakan orginiasai yang memimpin perusahaan secara keseluruhan.Sedangkan

Senior Officer merupakan manajemen yang mengatur operasi peruahaan.76

Executive Leadership Team

Gary J. Goldberg : President And Chief Executive Officer

Nancy K. Buese : Executive Vice President And Chief Financial Officer

74Newmont Mining Corporation 2013 Annual Report.Hal.1 diakses pada

2017 pukul 15.25

(20)

Elaine Dorward-King: Executive Vice President, Sustainability And External

Relations

Randy Engel : Executive Vice President, Strategic Development

Stephen P. Gottesfeld : Executive Vice President And General Counsel

Susan Keefe : Vice President, Strategic Relations

Scott P. Lawson : Executive Vice President And Chief Technology Officer

Bill Macgowan : Executive Vice President, Human Resources

Tom Palmer : Executive Vice President And Chief Operating Officer

Senior Officers

Ramzi Fawaz : Senior Vice President, Projects

Alwyn Pretorius : Senior Vice President, Africa

Grigore Simon : Senior Vice President, Exploration

Trent Tempel : Senior Vice President, South America

Meredith Bandy : Vice President, Investor Relations

Nick Cotts :Vice President,External Relations And Social Responsibility

Mary Beth Donnelly : Vice President, North American Government Relations

Joshua P. Hallenbeck : Vice President, Finance And Treasurer

Logan Hennessey : Vice President,Associate General Counsel And Corporate

Secretary

Rich Herold : Vice President, Global Government Relations

Andy Holleman : Associate General Counsel And Chief Compliance Officer

(21)

David Kristoff : Vice President, Total Rewards And Human Resources

Systems

Nancy Lipson : Vice President And Deputy General Counsel

Ramsey Musa : Vice President, Supply Chain

Suresh Rajapakse : Vice President, Health, Safety And Security

Blake Rhodes : Vice President, Corporate Development

Jim Sorensen : Vice President, Investment And Value Management

Phillip Starkle : Vice President, Operations Finance And Planning

Javier Velarde :Vice President,General Manager(Peru) And Corporate Affairs

Alison White : Vice President, Internal Audit

Jim Zetwick : Vice President And Chief Information Officer

Newmont Gold Corporation terdaftar di pasar modal New York Stock

Exchange(Amerika Serikat)Paris Bourse(Perancis),Swiss Stock

Exchange(Switzerland,Brusssels Stock Exchange(Peru,Amerika Selatan).Prestasi

perusahaan tahun 1999 adalah satu-satunya perushaan penghasil mineral

ekonomis di Amerika Utara yang mencatat harga saham yag tinnggi di tahun

tersebut dan melanjutkan keberhasilan eklposrasi untuk mempertahankan jumlah

cadangan total sebesar 56,6 juta ons emas di tahun yang sama. Pada kuarter ketiga

tahun 2014, Newmont dinobatkan sebagai perusahaan dengan produksi emas

terbesar di dunia setelah Barrick Gold. Newmont Mining Corp melakukan

(22)

perusahaan terkait lainnya di seluruh dunia. Di Indonesia ,perusahaan ini

beroperasi pada tambang Batu Hijau di pulau Sumbawa ,Nusa Tenggara Barat.77

Sebagai anak perusahaan dari Newmont Mining Corporation yang terdaftar di

bursa saham terkemuka di dunia PT.Newmont Nusa Tenggara terikat dengan

penerapan standar profisiensi yang tinggi serta kepemimpinan di bidag-bidang

manajemen lingkungan,kesehatan dan keselamatan bagi para karyawannya dan

masyarakat sekitar.Salah satu bagian dari proses penataan terhadap standard

profisiensi yang tinggi adalah untuk mematuhi hukum yang berlaku,Lebih dari

30-40 izin atau persetujuan telah dipenuhi guna beroperasinya perusahaan

tersebut

Perusahaan ini beroperasi di Indonesia melalui PT.Newmont Nusa Tenggara

sebagai operator yang melakukan penambangan emas serta tembaga.

78

Seperti halya perseroan terbatas yang lainnya di Indonesia,PT.Newmont

Nusa Tenggara dikendalikan manajemen yang sudah diatur sejak awal sesuai

denga kebutuhan perusahaan.Manajemen tersebut di mulai dari pemegang saham

hingga kepada jabatan struktural yang ada dalam perusahaan itu.Seperti,Presiden

Direktur selaku pejabat tertinggi yang akan memimpin manajemen-majemen yang

berada di bawahnhya.

77

Ibid.

78

(23)
(24)

Dalam kepemilikannya,Newmont Nusa Tenggara tidak sendiri menguasai

perusahaan tersebut.Ada perusahaan lain baik asing maupun lokal yang ikut

bekerjasama.Salah satu mitra terbesarnya adalah Sumitomo Corporation dari

Jepang.Kerja sama tersebut menghasilkan perusahaan patungan yang dinamai

Nusa Tenggara Partnership yang secara utuh menguasai PT.Newmont Nusa

Tenggara dimana sahamnya kemudian dibagi kepada pihak Indonesia sesuai

dengan ketentuan yang sudah disepakati dan ditandatangani dalam sebuah

Kontrak Karya.

Dalam Pasal 24 poin 4 Kontrak Karya disebutkan bahwa pemegang saham asing

PT.Newmont Nusa Tenggara termasuk Newmont Indonesia Limited untuk

mendisvestasikan sahamnya kepada pemerintah Indonesia sampai kepemilikan

saham peserta Indonesia dalam perusahaan tersebut mencapai 51% dari jumlah

seluruh saham.Kemudian dalam Kontra Karya tersebut juga disepakati bahwa

31% saham perusahaan tersebut harus didivestasikan pemerintah RI secara

berkala.

Tahap pertama dilakukan pada akhir 2006 sebesar 3%.Kemudian 7 % pada

tahun2007,7% pada tahun 2008 dan 7&% lagi pada 2009 selebihnya yaitu sebesar

7% pada tahun 2010.Namun sebelumnya saham PT.NNT sebesar 20% sudah

dimiliki oleh pihak Indonesia yaitu PT.Pakuafu Indah sehingga jumlah total

saham PT.NNT yang harus didivestasikan tersisa 31% lagi dengan alokasi

(25)

oleh pihak asing pada perushaan tersebut akan berkurang dari 80% menjadi 49%

pada tahun 2010.79

Struktur Kepemilikan Saham PT.Newmont Nusa Tenggara

Sumber : Kementerian ESDM.

79Suleman Batubara dan Orinton Purba.Op.cit.Hal.99

(26)

Hingga saat ini kepemilikan saham yang didivestasikan yang diatur dalam

Kontrak Karya belum sesuai sebab pihak Indonesia masi belum menguasai saham

sebesar 51%.Kepemilikan asing masing dipegang sebesar 56%.Artinya,Indonesia

baik itu melalui pemerintah maupun perusahaan lokal masih miliki 44%

saham.Sementara 7% lagi masi dalam tahap proses divestasi.

2.1.3.Kondisi Produksi Perusahaan

Lokasi tambang yang selama ini dijadikan proyek penggalian adalah di di Desa

Batu Hijau Kecamatan Jereweh.Sejak ditemukan hasil tambang dan dilakukan

pembangunan proyek makan lokasi tersebut dikatakan area tambang

terbuka.Artinya semua mineral berharga yang mengandung ems dan tembaga seta

perak ditambang dari permukaan tanah dengan menggunakan alat berat tambang.

Penambangan batuan bijih maupun batuan sisa maupun batuan sisa di Batu Hijau

mencapai 600.000 ton per hari.Sedangkan total batuan yang ditambang selama

masa operasi tambang hingga terbentuk sebuah lubang gali raksasa atau cebakan

mencapai tiga miliar ton.80

Garis tengah cebakan ini dapat mencapai 1 sampai 3 kilometer dan dengan kadar

yang rendah (kurang dari 0.5% tembaga). Logam berharga tidak secara langsung

dapat diperoleh karena bercampur dengan mineral lain.Itulah sebabnya dalam

80

(27)

proses pengolahan diperlukan pemisahan sebelum akhirnya dipasarkan.Cebakan

porfiri diketahui hanya memiliki kadar yang rendah. Di Batu Hijau, setiap ton

bijih yang diolah hanya menghasilkan 4,87 kilogram tembaga. Sedangkan ratarata

hasil perolehan emas jauh lebih sedikit, yaitu hanya 0,37 gram dari setiap ton bijih

yang diolah.81

Tipe Tambang Batu Hijau adalah tambang terbuka dengan spesifikasi Pit atau

Lubang tambang sebagai berikut :

Hal ini menunjukkan bahwa untuk menghasilkan sejumlah kecil

logam yang dapat dijual,diperlukan kerja keras.

82

Dengan luas area proyek 87.540 Ha yang tertera di Kontrak Karya,perusahaan ini

mampu memproduksi hasil tambang dengan kapasitas produksi/pengolahan

terpasang 120.000 ton/hari (SAG Mills).

a. Puncak Pit : 600 meter diatas permukaan laut

b. Dasar Pit : -435 meter dibawah permukaan laut

c. Kedalaman Pit : 1035 meter

d. Diameter Pit : 2.6 kilometer

e. Bentuk Pit : Sirkuler (lingkaran)

f. Kedalaman Pit per Jan 2012 = -240 meter dan diameter 2.6 kilometer

g. Pada tahun 2012 kegiatan penambangan dilakukan di Phase-6 dan Phase- 7.

83

81Ibid. 82

(28)

Sejak memulai kegiatan produksi dan operasi di tahun 2000 perusahaan ini

telah memproduksi sekitar 3,6 juta ton tembaga serta 8 juta ounces emas, dengan

masa tambang dan diikuti dengan pengolahan stockpile jangka panjang.

PT.Newmont Nusa Tenggara berencana untuk melakukan ekspansi melalui

pengembangan cebakan Elang dan prospek Nangka, yang saat ini sedang dalam

tahap kajian.84

Komoditas

Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral PT.Newmont Nusa

Tenggara selama 5 tahun terakhir jumlah penjualan konsentrat untuk dalam negeri

sebesar 525 ribu ton konsentrat sedangkan untuk penjualan ekspor sebesar 1,8 juta

ton konsentrat. Rencana produksi NNT pada tahun 2015 sebesar 762 ribu ton

konsentrat dengan rencana untuk penjualan domestik sebesar 74 ribu ton

konsentrat dan penjualan ekspor sebesar 680 ribu ton konsentrat.

Data Produksi PT Newmont Nusa Tenggara

Unit 2010 2011 2012 2013 2014 Rencana

2015

Konsentrat

Tembaga DMT 891,765 490,211 321,194 333,632 289,877 762,766

Tembaga DMT 246,051 128,130 77,337 75,731 73,476 220,902

Emas Kg 22,930 9,890 2,187 1,547 2,435 19,814

Perak Kg 73,899 33,401 13,390 10,431 14,107 64,212

83

http://proper.menlh.go.id/portal/filebox/131228121253PT.%20Newmont%20Nusa%20Tenggara.pdfdiakses pada jumat Senin 24 juli 2017 pukul 16.00

(29)

Data Pemasaran Domestik PT Newmont Nusa Tenggara

Komoditas Unit 2010 2011 2012 2013 2014 Rencana

2015

Konsentrat

Tembaga DDMT 123,919 182,896 29,261 80,069 109,680 74,494

Tembaga DDMT 34,374 47,567 6,701 18,968 27,427 21,061

Emas Kg 3,074 3,422 187 400 847 1,895

Perak Kg 10,198 12,152 1,024 2,570 5,116 5,702

Data Pemasaran Ekspor PT Newmont Nusa Tenggara

Komoditas Unit 2010 2011 2012 2013 2014 Rencana

2015

Konsentrat

Tembaga DMT 707,258 354,609 302,105 249,698 173,232 680.000

Tembaga DMT 196,451 92,440 70,449 58,732 44,075 192,251

Emas Kg 18,420 7,824 2,083 1,194 1,457 17,302

Perak Kg 59,069 25,449 10,703 8,073 8,342 52,049

Sumber : Kementerian ESDM

2.1.4.Kontribusi bagi Indonesia

Sesuai dengan ketentuan Kontrak Karya, PTNNT membayar pajak, royalti dan

(30)

2012, PTNNT telah membayar pajak, royalti dan non-pajak sebesar Rp29,369

Triliun lebih.85

Sejak awal masa operasi PT.Newmont Nusa Tenggara dan kontraktornya telah

menciptakan peluang kerja bagi 7.000 orang.Prosentase untuk karyawan yakin

98% dari jumlah karyawan tersebut adalah orangIndonesia , serta lebih dari 60%

tenaga kerja berasal dari desa-desa setempat

dan provinsi NTB. PTNNT memperkejakan 238 karyawan wanita yang hampir

setengahnya memegang posisi manajemen, teknis dan profesional.Setiap 50% dari

tenaga kerja tersebut tinggal di Townsite, Batu Hijau, 15 kmdari lokasi tambang,

terdapat 360 rumah dan akomodai bersama bagi beberapa ribu

Penerimaan inilah yang dikelola oleh pemerintah pusat,

pemerintah provinsi dan kabupaten bagi pembangunan Indonesia.

Kementerian ESDM mencatat hingga Desember 2015, PT NNT telah menyetor

sebesar Rp 34,7 triliun kepada pemerintah RI berupa pajak, non-pajak dan royalti.

Penerimaan inilah yang dikelola oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan

kabupaten bagi pembangunan Indonesia.PT NTT juga memberikan kontribusi

ekonomi lainnya bagi Indonesia melalui pembayaran gaji sebesar Rp 11,5 triliun

kepada lebih dari 7000 karyawan dan kontraktor, pembelian barang dan jasa

sebesar Rp 11,5 triliun di tingkat lokal maupun nasional, serta program-program

pengembangan masyarakat sebesar Rp 1,6 triliun.

86

85

(Community Relations PT.NNT, 2013, hal. 3)

(31)

Perusahaan memiliki program pelatihan dan pengembangan karyawan untuk

memastikan agar karyawan memiliki pengetahuan, keterampilan dan kompetensi

yang memadai untuk bisa bekerja dengan aman dan produktif. Hal ini

memberikan keuntungan ekonomi secara langsung bagi Provinsi NTB dan

meningkatkan keterampilan serta kemampuan masyarakat lokal di pelbagai

bidang keterampilan yang biasa digunakan di industri pertambangan modern .87

Kehadiran operasi tambang juga membuka kesempatan bagi masyarakat sekitar

untuk secara langsung maupun tidak langsung melakukan usaha perdagangan dan

jasa pendukung pertambangan sebagai pemasok dan kontraktor untuk berbagai

kebutuhan barang dan jasa bagi perusahaan. PTNNT memiliki dan menerapkan

program pembelian lokal (Prakarsa Bisnis Lokal), untuk mendukung peningkatan

pengembangan usaha lokal. Prakarsa ini meliputi pembelian barang dan jasa lokal

untuk mendorong pertumbuhan usaha dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

Setiap tahun PTNNT membelanjakan sekitar US$ 40 juta untuk pembelian lokal.

Perusahaan terus berupaya untuk memaksimalkan pembelian lokal dengan

meningkatkan kemampuan pengusaha lokal melalui pelatihan dan bimbingan

teknis.88

87

Skripsi Dea hal.46 88

(32)

2.2.Tinjauan Pengembangan Industri Smelter di Indonesia

Indonesia dianugerahi sumber daya alam berlimpah termasuk bahan galian

pertambangan dan Indonesia memiliki ketergantungan tinggi terhadap

pemanfaatan bahan galian pertambangan tersebut sebagai modal

pembangunan.Dalam UUD 1945 Pasal 33 ayat (3) dinyatakan bahwa “bumi dan

air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan

digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat”.89

89 Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat 2

Mengingat mineral dan

batu bara sebagai kekayaan alam yang terkandung di dalam bumi meeupakan

sumber daya alam yang tidak terbarukan,pengelolaannya seoptimal

mungkin,efisien,transparan,berkelanjutan,dan perlu berwawasan lingkungan,serta

berkeadilan agar memperoleh agar memperoleh menfaat yang sebesar-besarnya

bagi kemakmuran rakyat secara berkelanjutan.

Guna memenuhi ketentuan Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945

tersebut,telah diterbitkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang

Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan.Undang-Undang tersebut selama lebih

dari empat dasawarsa sejak diberlakukannya telah dapat memberikan sumbangan

yang cukup penting bagi pembangunan nasional.Namun dalam

implementasinya,negara sering kali diperhadapkan dengan dilematis antara

pemanfaatan optimal dengan kerugian lingkungan dan sosial,termasuk

(33)

Dalam perkembangan lebih lanjut,undang-undang tersebut yang materi

muatannya bersifat sentalistik sudah tidak lagi sesuai dengan perkembangan

situasi sekarang dan tantangan masa depan .Di samping itu pembangunan

pertambangan harus menyesaikan diri denga perubahan lingkungan strategis,baik

bersifat nasional mupun internasional.

Tantangan utama yang dihadapi oleh pertambangan mineral dan batu bara adalah

pengaruh globalisasi yang mendorong demokratisasi,otonomi daerah,hal asasi

manusia,lingkungan hidup,perkembangan teknologi informasi,hak atas kekayaan

intelektual,serta tuntutan peningktan peran swasta dan masyarakat.90

Undang-Undang ini mengandung pokok-pokok pikiran,yakni sebagai berikut : Artinya,yang

perlu dibenahi adalah penguasaan oleh negara yang harus lebih didominasi

pemanfaaatannya,sehingga perlu penyeimbangan baru berupa pengelolaan

kebijakan nasional.

Untuk mengahadapi tantangan sekaligus menjawab sejumnlah masalah

tersebut,maka perlu disusun peraturan perundang-undangan baru di bidang

pertambangan mineral dan batubaranyang dapat memberikan landasan hukum

bagi langkah-langkah pembaharuan dan penataan kembali kegiatan pengelolaan

dan pengusahaan pertambangan mineral dan batu bara.

91

(34)

1. Mineral dan Batu bara sebagai sumber daya yang tak terbarukan dikuasai

oleh negara dan pengembangan serta pendayagunaannya dilaksasnakan

oleh pemerintah pusat dan daerah bersama dengan pelaku usaha

2. Pemerintah selanjutnya memberikan kesempatan kepada badan usaha yang

berbedan hukum Indonesia,koperasi,perseoranga,maupun masyarakat

setempat untuk melakukan pengusahaan mineral dan batubara berdasarkan

izin,yang sejalan dengan otonomi daerah,diberikan oleh pemerintah

dan/atau pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya

masing-masing.

3. Dalam rangka penyelenggaraan desentralisasi dan otonomi

daerah,pengelolaan pertambangan mineral dab batu bara dilaksanakan

berdasarkan prinsip eksternalitas,akuntabilitas,dan efisisensi yang

melibatkan pemrintah pusat dan daerah.

4. Usaha pertambangan harus memberi manfaat ekonomi dan sosial yang

sebesar-besarnya bagi kesejahteraan rakyat Indonsia.

5. Usaha pertambangan harus dapat mempercepat pengembagan wilayahh

dan mendorong kegiatan ekonomi masyarakat/pengusaha kecil dan

menengah serta mendorong tumbunhnya penunjang pertambangan.

6. Dalam rangka terciptanya pembangunan berkelanjutan,kegiatan usaha

pertambangan harus dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip

(35)

Dari pokok pikiran tersebut ada hal yang menjadi fokus utama pemerintah

untuk diimplementasikan secara lebih spesifik lagi.Fokus utama dari

Undang-Undang ini terlihat dari 3 hal,yaitu92

a. Pihak Berwenang dalam Pengelolaan Pertambagan

;

Di dalam Undang-Undang ini,ada tiga pihak yang berwenang melakukan

pertambangan minerba.Dalam Pasal 6,pemerintah pusat memiliki

kewenangan untuk penetapan kebijakan nasional,legislasi,penetapan

standar nasional,pedoman dan kriteria,penetapan sistem perizinan

nasional,penetapan WP,dan pemberian IUP yang berdampak lingkungan

langsung lintas provinsi dan/atau dalam wilayah laut dari 12 mil dari garis

pantai.Pemerintah daerah dibagi kepada pemerintah provinsi dan daerah

kabupaten/kota.Kewenangan keduanyan terbatas pada lingkup wilayah

masing-masing.Artinya,pengelolaan pertambangan di wilayah provinsi

akan mejadi wewenang pemerintah provinsi.Sedangkan pengelolaan di

wilayah kota/kabupaten menjadi wewenang pemerintah

kota/kabupaten.Dalam hal royalti juga semakin jelas terlihat baik dalam

besaran dan pembagiannya.Dimana total royalti yang harus diberikan

pengusaha tambang kepada pemerintah sebesar 10% dari keuntungan

bersih.Dalam Pasal 129 ayat (1) dan (2) menjelaskan bahwa pemegang

izin usaha tambang wajib membayar 4 % kepada pemerintah pusat dan 6%

92 Kartini Laras Makmur.2016.Ini Perbandingan UU Minerba dan Rancangan Revisinya.diakes melalui

(36)

kepada pemerintah daerah .Kemudian pemerintah daerah dibagi lagi

menjadi bagian provinsi sebanyak 1%, pemerintah kabupaten/kota

penghasil tambang sebanyak 2,5% dan pemerintah kabupaten/kota lainnya

dalam provinsi yang sama 2,5%.

b. Perizinan Usaha Tambang

Dalam Undang-Undang ini ada 3 jenis perizinan usaha tambang.Ketiganya

adalah Izin Usaha Pertambangan (IUP),Izin Pertambangan Rakyat

(IPR),dan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) Di dalam ketentua ini

tidak dipergunakan lai Perjanjian Kontrak Karya bagi investor

pertambangan umum yang mengjukan izin usaha pertambangan

umum.Artinya,Konsep dasar pemberian hak untuk melakukan kegiatan

pertambangan umum yang 30 tahun yang lalu adalah melalui

perjanjian,dengan adanya undang-undang yang baru ini,akan diubah

berbentuk pemberian izin usaha pertambangan.

c. Peningkatan Nilai Tambah melalui Hilirisasi

Dalam pasal 102 Undang-Undang tersebut mengatur bahwa pemegang

IUP dan IUPK wajib meningkatkan nilai tambah sumber daya mineral

dan/atau batubara dalam pelaksanaan penambangan,pengelolaan dan

pemurnian serta pemanfaatan mineral dan batubara.Sementara itu Pasal

103 mengamanatkan agar ketentuan lebih lanjut mengenal mengenai hal

(37)

melahirkan peraturan mengenai kewajiban perusahaan tambang untuk

mendirikan pabrik smelter.

Di sisi lain,yang menjadi perhatian juga ialah keberlanjutan eksistensi

sumber daya mineral dan batu bara sendiri melalui pengelolaan

berwawasan lingkungan dalam mencegah krisis energi.Semua hal diatas

terbentuk dalam dua orientasi yang lebih konkrit yaitu orientasi produksi

dan orientasi konservasi

Niat pemerintah dalam mendorong para pelaku usaha untuk peningkatan

nilai tambah tambang dan mineral, sebagaimana tertuang didalam Undang-undang

No. 4 Tahun 2009 akan diberlakukan selambat-lambatnya 5 (lima) tahun sejak

UU dimaksud diundangkan pada tanggal 12 Januari 2009 sehingga

pemberlakukan pengolahan dan pemurnian tambang dan mineral jatuh pada bulan

Januari 2014.93

Oleh karena itu Undang-undang ini mengharuskan setiap perusahaan

tambang untuk memiliki fasilitas peleburan dan pengolahan pada tahun 2014.

Dalam perkembangannya, undang-undang tersebut memerlukan dukungan dalam

bentuk peraturan yang lebih operasional di tingkat kementerian. Salah satu

tindaklanjut dari undang-undang ini adalah terbitnya Peraturan Pemerintah No.1 Artinya pemerintah memberikan waktu 5 tahun bagi perusahaan

tambang mineral untuk mempersiapkan diri membangun smelter di wilayah

Indonesia.

93Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Perdagangan Pusat Kebijakan Perdagangan Luar

(38)

tahun 2014 tentang pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan dimana peraturan

tersebut merupakan perubahan kedua dari Peraturan Pemrintah No.23 Tahun

2010.94

Selanjutnya dikeluarkan beberapa peraturan terkait seperti Peraturan

Menteri ESDM No. 7 tahun 2012 tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral

Melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian Mineral.95

Peraturan terkait lainnya yang telah diterbitkan dalam rangka menunjang

pelaksanaan UU Minerba tersebut ialah Peraturan Menteri Perdagangan No.29

Tahun 2012 tentang ketentuan ekspor produk pertambangan yang akhirnya

berubah menjadi Permen Perdagangan No.4 Tahun 2014 dan Peraturan Menteri

Keuangan No.75 Tahun 2012 tentang Penetapan Barang yang dikenakan Bea Kemudian Permen

tersebut disempurnakan tiga kali hingga berubah menjadi Permen ESDM No.1

Tahun 2014,dimana materi pokok yang terkandung di dalamnya menyebutkan

bahwa perusahaan tambang dapat melakukan ekspor bijih besi (ores) mineral ke

luar negeri sebelum tahun 2014 apabila telah mendapatkan rekomendasi dari

menteri ESDM.Rekomendasi tersebut diperoleh dengan beberapa persyaratan

wajib.Salah satunya ialah kepastian perusahaan tambang untuk membangun

pabrik smelter terlebih dahulu yang ditulis dalam pakta intergritas.

94Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Perdagangan Pusat Kebijakan Perdagangan Luar

Negeri.Ibid.Hal 2

95Deteksi.co.2014. Pemerintah VS PT.NNT. Diakses melaui

(39)

Keluar dan Tarif Keluar.96Kemudian dilanjutkan dengan diterbitkannya Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 06 /PMK.011/2014 tentang Penetapan Barang Ekspor

yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar. Pengenaan bea keluar ini

sendiri diharapkan dapat mempercepat hilirisasi industri pertambangan. Dalam

PMK ini diatur pemberlakuan tariff progresif 20 persen sampai dengan 60 persen

secara bertahap setiap semester hingga 31 Desember 2016.97

Sejauh ini masih hanya satu pabrik smelter yang aktif dalam memproduksi hasil

tambang menjadi konsentrat yaitu PT.Smelting.Dengan kondisi tersebut Indonesia

masih belum bisa memenuhi hasil dari peningkatan nilai tambah dari tambang

secara keseluruhan.Sebab pabrik tersebut masih terbatas dalam memproses

konsentrat dan tidak bisa menampung semua bahan mentah dari perusahaaan

dengan kapasitas yang banyak. PT Smelting sekarang hanya dapat mengolah

sepertiga pasokan konsentrat tembaga dari PT Freeport Indonesia dan PT

Newmont Nusa Tenggara, sehingga dengan adanya kebijakan tersebut terbuka

peluang yang besar untuk memproses konsentrat tembaga dalam negeri yang saat

ini masih diekspor berupa bahan mentah.98

Menjelang akhir 2013,dalam catatan Kementerian ESDM sedikitnya ada 185

proposal pembangunan smelter diajukan dengan nilai investasi sebesar 555

96Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Perdagangan Pusat Kebijakan Perdagangan Luar

Negeri.Ibid

97Budi Sulistiyo.Ibid

98 Agus Sugiono.2013.Kebutuhan dan Penyediaan Energi di Industri Smelter Tembaga.Jakarta : Pusat

Teknologi Pengembangan Sumber Daya Energi,BPPT.Hal

(40)

milliyar Dollar AS atau senilai Rp.5.233,6 Trilyun.Dari jumlah yang masuk

itu,pemerintah akan menyeleksi dan memilih investor yang benar-benar punya

dana.Pemerintah juga mempertimbangkan kecukupan bahan baku.Jadi belum

tentu 185 smelter itu direalisasikan semuanya.99

Dengan dasar Undang-Undang yang ada sejak lama menandakan bahwa isu

mengenai konsep nilai tambah hasil tambang melalui pabrik industri smelter

bukanlah hal yang baru untuk dibicarakan.Dengan kondisi sumber daya yang

sangat mendukung tentulah menjadi peluang bagi pemerintah untuk menjalin Pada bulan Januari tahun 2014 terdapat 15 perusahaan yang akhirnya

menyatakan kesiapan dengan fasilitas pengolahaan dan pemurniaan yang akan

beroperasi.Menurut data Badan Geologi Kementerian ESDM,dari 15 perusahaan

tersebut,terdapat diantaranya perusahaan yang sudah mempersiapkan diri dengan

proses fasilitas pengolahan dan pemurnian tambang mineral mencapai 100 %

untuk beroperasi pada tahun 2014.Kemudian progress 9 perusahaan lainnya masih

dibawah 75%.Sementara itu ada 97 perusahaan lain yang belum ada progres apa

pun.Sehingga Realisasi investasi pembangunan smelter pada tahun 2014 masih

sebesar 4,8 Miliyar Dollar.Salah satu perusahaan besar yang belum terlihat

progresnya ialah PT.Newmont Nusa Tenggara.

2.3.Tinjauan Pengembangan Industri Smelter PT.Newmont Nusa Tenggara

(41)

hubungan sebaik mungkin demi terjaminnya sumber daya mineral dan batu bara

yang optimal.Hubungan ini meliputi antara pemerintah dengan masyarakat hingga

pemerintah dengan perusahaan.

Dalam hal ini perusahaan sebagai objek hukum atau kebijakan yang dibuat oleh

pemerintah bisa menjadi dasar untuk pada akhirnya bisa mengatur pengelolaan

mineral dan batubara melalui perusahaan yang berdiri di Indonesia sejak

lama.Inilah yang menjadi dasar bahwa negara yang memiliki power melalui

hukum atau kebijakan yang ada tidak lebih rendah posisinya daripada sebuah

perusahaan,apalagi perusahaan asing.Hal itu terlihat dari bagaimana sejauh ini

Indonesia menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan tambang asing dan

menghasilkan kesepakatan-kesepakatan yang tertuang dalam Perjanjian Kontrak

Karya maupun Memorandum of Understanding (MoU).

Untuk mewujudkan isu yang sudah lama itu maka perlu kembali mengingat

mengapa negara harus mengupayakan pengembangan pabrik industri smelter bagi

perusahaan.Selain daripada Undang-Undang yang sudah tertulis,terdapat pula

point penting yang tersusun dalam perjanjian yang sudah disepakati melalui

Kontrak Karya.Sehingga apa yang menjadi kesepakatan dalam perjanjian itu tidak

hanya sebatas tulisan dan terlewati saja namun tetap dikerjakan sesuai dengan

komitmen sejak awal.

Indonesia dan PT.Newmont Nusa Tenggara sudah menjalin kerja sama terkait

(42)

persetujuan yang akhirnya dikerjakan sama-sama terkhusus bagi PT.Newmont

Nusa Tenggara yang harus tunduk pada hukum. Hasil dari kerja sama ini

kemudian dirumuskan menjadi Kontrak Karya yanng menjadi landasan berdiri

dan berkembangnya perusahaan tambang asal Amerika tersebut.Sebab sejak saat

itu juga negara sudah memberikan izin untuk melakukan penambangan walaupun

belum sepenuhnya beroperasi.

Pada 1986-1987 terdapat 94 kontrak karya generasi keempat yang berhasil ditanda

tangani dan hampir semuanya giat mengeksplorasi bahan tambang.Beberapa

diantaranya meneruskan sampai pada tahap produski,seperti PT Kelian Equator

Mining di Kalimantan Timur dan PT.Newmont Minahasa Raya di Sulawesi Utara

dimana kedua perusahaan tersebut bergerak dalam bidang tambang emas,serta PT

Newmont Nusa Tenggara di Pulau Sumbawa yang menambang emas dan

tembaga.100

Persejutuan Kontrak Karya antara Pemerintah Indonesia dan PT.Newmont

Nusa Tenggara ini disepakati dan dibuat di Jakarta oleh dan pemerintah Indonesia

yang diwakili oleh Menteri Pertambangan dan Energi Republik Indonesia dan

PT.Nemont Nusa Tenggara(suatu badan hukum Indonesia yang didirikan dengan

Akta Notaris Nomor 164 tanggal 18 November 1986,Surat Keputusan Menteri

Kehakiman Nomor 52-8155-HT-01-61-T11 86 tanggal 27 November 1986) yang Kontrak Karya (KK) ditandatangani PT.NNT dengan status Kontrak

Karya Generasi IV yang pada 2 Desember 1986.

(43)

saat itu semua sahamnya dimiliki oleh Newmont Indonesia Limited dan

PT.Pakuafu Indah.101

Sejak saat itu juga keputusan-keputusan yang tertuang dalam kontrak karya sudah

menjadi kebijakan yang harus ditaati oleh PT.Newmont Nusa Tenggara.Salah

satunya yang menjadi perhatian ialah perusahaan tersebut harus mengolah

bijih-bijih mentah hasil tambangnya di Indonesia untuk menghasilkan suatu

konsentratyang siap dipasarkan.Dalam Pasal 10 yang termuat dalam Kontrak

Karya tersebut jelas diterangkan bagaimana ketentuan-ketentuannya .Dimulai dari

pengoperasian,fasilitas-fasilitas,manajemen,pengawasan hingga pelaporannya

kepada pemerintah.102

“Perusahaan secara konsisten akan melaksanakan hak-hak dan kewajiban-kewajibannya seperti yang tercantum dalm pasal lain dalam persetujuan ini,mengolah atau harus mengolah bijih-bijih (hasil tambangnya) di Indonesia sampai sejauh mungkin ke tingkat yang lebih tinggi sesuai Pasal 10 ayat (3) dan dalam hal perusahaan tidak mendirikan fasilitas-fasilitasnya sendiri,akan menggunakan fasilitas-fasilitas pengolahan yang ada di Indonesia,dengan ketentuan bahwa biaya-biaya,hasil perolehan dan jasa-jasa sehubungan dengan itu adalah ekonomis dan bersaing.”

Dalam Pasal 24 ayat (2) tentang Promosi Kepentingan Nasional tertulis :

103

Ketentuan tersebut juga menunjukkan bahwa perusahaan tambang yang

melakukan eksplorasi di Indonesia tidak berakhir pada keuntungan satu pihak

saja,namun Indonesia juga tetap memperolehnya melalui kepentingan nasional

101Ibid.H.Sakim HS.

102Kontrak Karya Antara Pemerintah Indonesia Republik Indonesia dan PT.Newmont Nusa Tenggara Pasal

10 ayat 1-9

103Kontrak Karya Antara Pemerintah Indonesia Republik Indonesia dan PT.Newmont Nusa Tenggara Pasal

(44)

yang sudah tertuang dalam Undang-Undang maupun Kontrak Karya yang sudah

disepakati.Salah satu cara memperolehnya ialah dengan menggalakkan program

hilirisasi melalui peraturan pengembangan industri pabrik smelter bagi perusahaan

tambang yang ada di Indonesia terutama PT.Newmont Nusa Tenggara.Hal ini

sudah jelas ditegaskan dalam Undang-Undang Mineral dan Batubara No.4 Tahun

2009 tindaklanjut dari undang-undang ini adalah terbitnya Peraturan Menteri

ESDM No. 7 tahun 2012 tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui

Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian Mineral.

Sampai saat ini pabrik pemurnian bahan tambang mentah yang diwajibkan

untuk dibangun oleh PT.Newmont Nusa Tenggara belum terealiasasi. Sekalipun

ketentuan ini sudah lama namun PT.Newmont masih mengurungkan niat untuk

membangun pabrik smelter.Hal ini masih terlihat dari belum terbangunnya pabrik

secara fisik dan masih berlangsungnya kegiatan ekpor bahan mentah.Untuk

pengelolaan sementara,PT.Newmon Nusa Tenggara mengirim hasil tambangnya

ke pabrik pemurnian PT.Smelting Gresik di Jawa Timur.Namun dengan kapasitas

pabrik yang terbatas,pengelolaan bahan mentah dari perusahaan tersebut tidak

Gambar

Gambar 2.1 Lambang PT.Newmont Nusa Tenggara
Gambar 2.3.

Referensi

Dokumen terkait

Bagaimanapun ketatnya pengawasan kemungkinan terjadi perkawinan yang dilarang oleh hukum dapat saja terjadi, sudah selayaknya perkawinan itu dapat dibatalkan oleh karena tidak

Akan tetapi, setelah dosa perzinaan dan pembunuhan tragis yang dilakukan oleh Daud, maka kehancuran dan pemberontakan moral melanda keluarganya (pasal 12-17; 2 Sam 12:1-17:29)

Sebagai balasan terhadap premium tambahan yang Anda telah bayar kepada Kami bagi endorsmen ini, Kami bersetuju bahawa insurans yang diberikan di bawah Seksyen A Polisi ini

Berdasarkan pengertian pelayanan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pelayanan merupakan tindakan atau kegiatan yang dilakukan perusahaan pada pelanggan atau

Penelitian ini penulis menggunakan metode Sosiologis atau Empiris. 13 Dan penelitian Empiris adalah berkaitan dengan sifat objektif dan empiris dari ilmu

penyeimbang dari ketidak samaan ekonomi tersebut. Zakat merupakan salah satu instrumen yang digunakan dalam. menyeimbangkan perekonomian suatu Negara. Dalam zakat telah

Tujuan kegiatan pemantapan mutu internal adalah : (1) pemantapan dan penyempurnaan metode pemeriksaan dengan mempertimbangkan aspek analitik dan klinis; (2) mempertinggi

SP2TP adalah kegiatan pencatatan dan pelaporan data umum, sarana, tenaga dan upaya pelayanan kesehatan di Puskesmas yang bertujuan agar didapatnya semua data