• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Pemakaian Air Heater Terhadap Peningkatan Efisiensi Boiler Unit 3 PLTU PT. PLN (persero) Sektor Belawan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisa Pemakaian Air Heater Terhadap Peningkatan Efisiensi Boiler Unit 3 PLTU PT. PLN (persero) Sektor Belawan"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

100401109

ANALISA PEMAKAIAN

AIR HEATER

TERHADAP

PENINGKATAN EFISIENSI

BOILER

UNIT 3 PLTU PT. PLN (PERSERO)

SEKTOR BELAWAN

Skripsi

Skripsi yang Diajukan untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

OLEH :

RIAN DALION SINAGA

NIM. 100401109

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

ABSTRAK

Energi listrik merupakan suatu faktor penunjang yang sangat penting bagi

perkembangan secara menyeluruh suatu bangsa. Di Indonesia, dengan semakin

meningkatnya kegiatan industri dan jumlah penduduknya, maka kebutuhan energi

listrik juga mengalami peningkatan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi

ketersediaan listrik di Indonesia, antara lain ketersediaan energi primer, harga

bahan bakar, teknologi, dan budaya masyarakat. Salah satu cara untuk

meningkatkan efisiensi pada pesawat ketel uap (boiler) adalah dengan mengeksploitasi energi panas yang terkandung dalam gas buang (flue gas). Untuk mengeksploitasi energi ini dibutuhkan sumber daya manusia yang terampil dalam

pemamfaatan energi ini supaya mendapatkan hasil yang optimal.

Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam peningkatan efisiensi boiler

ini adalah dengan menambahkan suatu alat Pemanas Udara (air heater) pada saluran pembuangan gas buang (flue gas) boiler. Pemanas udara (air heater) ini merupakan alat yang memanaskan udara sebelum masuk ke ruang bakar. Udara

sebelum masuk ke ruang bakar temperaturnya adalah temperatur lingkungan.

Seperti yang kita ketahui proses terjadinya pembakaran ada tiga hal penyebabnya,

yaitu udara, temperatur, dan bahan bakar. Supaya proses pembakaran itu lebih

cepat maka udara yang dibutuhkan itu terlebih dahulu dipanaskan di pemanas

udara (air heater) sehingga bahan bakar yang dibutuhkan untuk pembakaran itu jadi berkurang.

Dengan adanya alat pemanas udara (air heater) ini pada boiler akan memberi penghematan pemakaian bahan bakar dan juga membantu kerja boiler

dalam memanaskan air untuk menghasilkan uap. Dan hal ini juga diharapkan

untuk mencapai proses pembakaran yang sempurna di ruang bakar.

Dari hasil analisa yang diperoleh dengan menggunakan air heater

diperoleh kenaikan efisiensi boiler sebesar 2.73% pada awalnya efisiensinya

76.76% setelah menggunakan air heater menjadi 79.49%.

(11)

ABSTRACT

Electrical energy is a very important supporting factor for the overall development of a nation. In Indonesia, with the increasing industrial activity and population, the need for electric energy also increased. There are several factors that affect the availability of electricity in Indonesia, among others, the availability of primary energy, fuel price, technology, and culture. One way to improve the efficiency of boilers is to exploit the heat energy contained in the flue gas. To exploit this energy needed skilled human resources in the utilization of this energy in order to obtain optimal results.

One way to do this in boiler efficiency improvement is to add a device Air Heater in the flue gas exhaust duct boilers. Air heater is an appliance that heats the air before entering the combustion chamber. Air before entering the combustion chamber temperature is the ambient temperature. As we know the combustion process there are three things cause, namely air, temperature, and fuel. So that the combustion process faster then air needed it beforehand heated in air heaters so that the fuel required for the combustion to be reduced.

With the air heater is on the boiler will provide fuel savings and also help work in the boiler heats water to produce steam. And it is also expected to achieve a perfect combustion process in the combustion chamber.

From the analysis results obtained by using the water heater is obtained increase in boiler efficiency by 2.73% at 76.76% initial efficiency after using the water heater becomes 79.49%.

(12)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Penelitian Tugas

Akhir di PT.PLN (persero) sektor Belawan.

Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan untuk mencapai gelar sarjana di Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Adapun yang menjadi judul skripsi ini yaitu “Analisa Pemakaian Air Heater Terhadap Peningkatan Efisiensi Boiler Unit 3 PLTU PT. PLN (persero) Sektor Belawan”

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu penulis selama pelaksanaan Penelitian Tugas Akhir

maupun dalam penyusunan laporan. Untuk itu, melalui pengantar ini penulis

menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Farel H. Napitupulu, D.E.A. selaku Dosen Pembimbing

penulis di Departemen Teknik Mesin Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Dr. Ing. Ir Ikhwansyah Isranuri selaku Ketua Departemen Teknik

Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

3. Bapak/Ibu Staff Pengajar dan Pegawai di Departemen Teknik Mesin USU.

4. Amin Hasibuan yang telah mengajari dalam hal-hal kinerja turbin

5. Bapak Ulisaroha Simbolon selaku suvervisor boiler yang telah

memberikan tempat untuk menlakukan penelitian

6. Orang Tua penulis, Holdi uli br. Simarmata yang tidak henti memberikan

kasih yang begitu tulus melalui doa, keringat, dan restu yang menjadi

motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Keluarga Besar Teknik Mesin USU Stambuk 2010, juga rekan-rekan yang

tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah mentransfer energi

tak terbatas dan memberikan masukan kepada penulis, SOLIDARITY

FOREVER, MESIN JAYA!

8. Semua pihak yang telah memberikan bantuannya kepada penulis selama

pelaksanaa penelitian dan penyusunan laporan ini.

9. Kakak tercinta Rusmiaty sinaga yang selalu memberi bantuan dana dan

(13)

Penulis menyadari bahwa laporan ini belum sempurna, baik segi teknik

maupun segi materi. Oleh sebab itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran

membangun demi terciptanya laporan yang lebih baik di masa yang akan datang.

Akhir kata, penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi

pembacanya.

Medan, Maret 2015

Rian Dalion Sinaga

(14)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR NOTASI... ix

1.5 Sistematika Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1 Tinjauan Umum Boiler ... 4

2.2 Klasifikasi boiler... 4

2.2.1 Berdasarkan Fluida Yang Mengalir Dalam Pipa... 5

2.2.2 Berdasarkan Pemakaiannya ... 6

2.2.3 Bedasarkan Pada Poros Tutup Drum (shell) ... 7

2.2.4 Berdasarkan Bentuk dan Letak Pipa ... 8

2.2.5 Berdasarkan Tekanan Kerjanya ... 8

2.2.6 Berdasarkan Kapasitasnya ... 8

2.2.7 Berdasarkan Pada Sumber Panasnya ... 8

2.3 Komponen-komponen Boiler... 10

2.4 Perpindahan Panas Pada Boiler ... 21

2.5 Siklus Termodinamika... 26

2.6 Sejarah Perkembangan Alat Pemanas Udara (air heater).... 29

2.7 Jenis-jenis Pemanas Udara ... 30

2.8 Aliran Gas Buang dan Udara ... 31

(15)

2.10 Proses Perpindahan Panas Pada Air heater... 38

2.11 Sifat Fisik Bahan Bakar ... 40

2.12 Berat dan Volume Bahan Bakar ... 43

2.13 Efisiensi Boiler ... 45

2.14 Maintenance (Pemeliharaan) ... 48

BAB III METODOLOGI... 55

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian... 55

3.1.1 Tempat Penelitian ... 55

3.1.2 Waktu Penelitian ... 56

3.2 Alat dan Bahan ... 56

3.2.1 Alat... 56

3.2.2 Bahan... 58

3.3 Analisa Data... 59

3.4 Diagram Alir Penelitian... 59

3.5 Metodologi Yang Digunakan... 61

BAB IV ANALISA BAHAN BAKAR DAN PANAS YANG DIHASILKAN 4.1 Bahan Bakar... 62

4.1.1 Nilai Kalor Bahan Bakar... 64

4.1.2 Kebutuhan Bahan Bakar... 65

4.2 Kebutuhan Udara Pembakaran Pada Ruang Bakar... 66

4.3 Analisa Berat dan Volume Gas Buang (Flue Gas)... 68

4.4 Kesetimbangan Panas... 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 93

5.1 Kesimpulan... 93

5.2 Saran... 94

(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.8 Low Temperature Superheater 13

Gambar 2.9 High Temperature Superheater 14

Gambar 2.10 Economizer 15

Gambar 2.11 Boiler Drum 17

Gambar 2.12 Stack 17

Gambar 2.13 Forced Drought Fan (FDF) 18

Gambar 2.14 Air Preheater 18

Gambar 2.15 Air Heater 20

Gambar 2.16 Perpindahan Panas Secara Konduksi 21

Gambar 2.17 Pendinginan Sebuah Balok Panas Dengan

Konveksi Paksa 22

Gambar 2.18 Black Body Sebagai Pemancar Dengan Arah

Yang Bebas 24

Gambar 2.19 Distribusi Suhu Dalam Air Heater Jenis Aliran

Counter Flow 25

Gambar 2.20 Luas Perpindahan Panas 25

Gambar 2.21 Bagan Sederhana Siklus Rankine 27

Gambar 2.22 Diagram T-s Siklus Rankine 27

Gambar 2.23 Air Heater Rekuperatif 30

Gambar 2.24 Air Heater Regeneratif 31

Gambar 2.25 Skema Terjadinya Pembakaran 32

Gambar 2.26 Aliran Uap, Udara Dan Flue Gas 34

Gambar 2.27 Air Heater 36

(17)

Gambar 3.1 Wilayah Pembangkit Sektor Belawan 55

Gambar 3.2 Diagram Penyuplai Daya Untuk Daerah

SUMUT-NAD 56

Gambar 3.3 Manometer Logam 57

Gambar 3.4 Termometer 57

Gambar 3.5 Orifice Meter 57

(18)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Sifat Fisik Minyak Residu 40

Tabel 3.1 Data Pengamatan Boiler 58

Tabel 3.2 Sifat Fisik Minyak Residu 59

Tabel 4.1 Komposisi Minyak Residu 64

(19)

DAFTAR NOTASI Q : Energi Panas (kkal/jam)

T : Temperatur ( oC) Cp : Panas Jenis (kkal/kg oC LHV : Low Heating Value (kJ/kg) HHV : High Heating Value (kJ/kg) H : Entalpi (kJ/kg)

Ws : Kapasitas Uap (kg/jam)

Wf : Kapasitas Bahan Bakar (kg/jam)

(Wa)th : Berat Udara Teoritis (kgudara/kgb.bakar)

(Va)th : Volume Udara Teoritis (m3/kg) (Wa)akt : Berat Udara Aktual (kg/jam)

(Va)akt : Volume Udara Aktual (m3/kg)

Fa : Faktor Udara Berlebih (%)

Wg : Berat Gas Buang (kgg.buang/kgb.bakar)

Referensi

Dokumen terkait

Kehilangan panas (heat loss) pada boiler merupakan salah satu faktor penting yang sangat berpengaruh dalam mengidentikasi efisiensi pada boiler.Hal ini menyebabkan banyak kerugian

Helmon Sihombing : Mekanisme Proses Pemanasan Air Di Dalam Boiler Dengan Mempergunakan Heater Tambahan Untuk Efisiensi Pembakaran, 2010..

sedangkan nilai laju konsumsi tertinggi adalah pada saat bahan bakar sebesar 4298.64 kcal/kg yaitu sebesar 25 t/h, Dari gambar dapat disimpulkan bahwa semakin

Untuk dapat menghitung kebutuhan Oksigen dan udara teoritis bagi proses pembakaran bahan bakar, maka perlu diketahui kandungan masing-masing unsur penyusun batubara

mempunyai nilai yang sama selama satu hari. Nilai exergi total terkecil di boiler pada PLTU Unit 3 terdapat pada udara. Nilai temperatur udara memiliki perbedaan yang

EVALUASI KINERJA ALAT PENUKAR KALOR AIR PREHEATER TIPE ROTARY LAP 10320/2200 UNIT 2 PT PLN (PERSERO) SPP PLTU I JAWA TENGAH REMBANG. Kebutuhan pemanasan awal untuk udara

Hal tersebut dipengaruhi oleh pemakain bahan bakar untuk beban sama lebih sedikit setelah overhaul, pemakaian bahan bakar lebih sedikit dipengaruhi oleh hilangnya